2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
-
Upload
ahmad-abdul-haq -
Category
Government & Nonprofit
-
view
163 -
download
4
Transcript of 2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
Kebijakan dan Mekanisme Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik
1
KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
Ketentuan mengenai penyaluran DAK Fisik dalam paparan ini bersifat sementara (belum final) mengingat PMK masih dalam proses. Bahan ini dimaksudkan sebagai pengantar Bapak/Ibu peserta Lokakarya dalam
memahami konsep penyaluran DAK Fisik. Pelaksanaan penyaluran DAK Fisik oleh KPPN merujuk pada PMK yang akan ditetapkan.
2
DISCLAIMER
KEMENTERIAN KEUANGAN
Prinsip dan Kebijakan DAK Fisik
Perencanaan, Pengalokasian dan Penganggaran DAK Fisik
Penyaluran DAK Fisik
3
KEMENTERIAN KEUANGAN 4
I. Prinsip dan Kebijakan DAK Fisik
KEMENTERIAN KEUANGAN
SKEMA PENDANAAN DAERAH (UU 33/2004 dan Implementasinya sd 2017)
Pemerataan dan mendanai kebutuhan
daerah (seluruh urusan)
PAD
DBHBlock grant by origin
DAUEqualization grant (block
grant) berbasis formula fiscal gap + Alokasi Dasar (berbasis
Gaji PNSD)
Mendanai kebutuhan khusus daerah
(dukungan belanja modal)
DAK FISIK REGULER
Dukungan pendanaan khusus untuk daerah pada
bidang-2 sesuai RKP
DAK FISIK PENUGASAN
Dukungan pendanaan khusus untuk daerah pada
bidang-2 sesuai RKP
Mendanai kebutuhan belanja
operasional
DAK FISIK AFIRMASI
Dukungan pendanaan khusus untuk daerah
tertentu, yaitu tertinggal, perbatasan dan kepulauan
DAK NON FISIKDukungan pendanaan khusus untuk belanja
operasional berbasis unit cost
Reward
Dana Insentif Daerah
Insentif kepada daerah tertentu yang
mempunyai kinerja baik
Pengaturan Khusus
Dana Otsus &
Dana Keistimewaa
n DIYDukungan pendanaan khusus untuk daerah tertentu yg diatur dg
UU khusus
Mendanai kebutuhan non-
reguler
HibahDukungan
pendanaan khusus untuk daerah yang bersifat temporer
dan dilakukan dengan perikatan
perjanjian
PinjamanPercepatan
pembangunan daerah khususnya
bagi daerah-2 dengan kapasitas
fiskal tinggi
5
KEMENTERIAN KEUANGAN
1 Dana Insentif Daerah2 Bantuan Operasional Sekolah3 Tunjangan Profesi Guru PNSD
4Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil
5Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2)
2015 2016 & 2017I. TRANSFER KE DAERAH
I. TRANSFER KE DAERAH
A. Dana Perimbangan A. Dana Perimbangan1.Dana Bagi Hasil 1. Dana Transfer
Umum 2.Dana Alokasi
Umuma. Dana Bagi Hasil
3.Dana Alokasi Khusus
b. Dana Alokasi Umum
B. Dana Otonomi Khusus
2. Dana Transfer Khusus
C. Dana Keistimewaan DIY
a. DAK Fisik
D. Dana Transfer Lainnya
b. DAK Nonfisik
B. Dana Insentif DaerahC. Dana Otsus dan
Dana Keistimewaan DIY
II. DANA DESA II. DANA DESA
No Jenis DAK Nonfisik1 Bantuan Operasional Sekolah (BOS)2 Tunjangan Profesi Guru (TPG)3 Tambahan Penghasilan Guru
(Tamsil)4 Tunjangan Khusus Guru di Daerah
sangat terpencil5 Bantuan Operasional Kesehatan
dan Keluarga Berencana (BOK dan BOKB)
6 Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD (BOP PAUD)
7 Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (P2UKM).
8 Pelayanan Administrasi Kependudukan
Postur TKDD mengalami perubahan dengan reklasifikasi dan refocusing Dana Transfer lainnya selain Dana Insentif Daerah menjadi DAK Non Fisik
Perubahan Postur Transfer Ke Daerah & Dana Desa (TKDD) Dalam APBN
6
KEMENTERIAN KEUANGAN
Peningkatan Anggaran TKDD Untuk Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Nawacita
Belanja K/L
Dana TransferVS
VS VS
2001 2016
2017
Rp95,9 triliun
Rp81,1 triliun
Rp153,0 triliun
Rp130,0 triliun
Rp763,6 triliun
Rp764,9 triliun
Implementasi UU 25/1999 Implementasi UU
33/2004
VS
2004
Rp767,8 triliun
Rp776,3 triliun
Rp14,8 T Rp23,0 T Rp8,5 T Rp1,3 T
8X
9X
2017
2001
2017
2001
7
KEMENTERIAN KEUANGAN
Tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir dalam pengelolaan APBN:
Proyeksi pendapatan negara (Pajak + PNBP) terlalu optimis dan akhirnya tidak tercapai shortage penerimaan pajak sebesar Rp255,6 T (Target APBNP 2016 Rp1,539,2 T, realisasi Rp1,283,6 T)Overtarget di sisi penerimaan diikuti dengan peningkatan belanja yang sangat signifikan (termasuk TKDD) pada saat penerimaan tidak tercapai terjadi overbudgeting sehingga harus dilakukan penyesuaian belanja (target belanja Negara APBNP 2016 adalah sebesar Rp2.082,9 T, direalisasikan sebesar Rp1.859,5 T, atau hanya sebesar (89,3%)Dalam rangka mengembalikan kredibilitas APBN, maka pelaksanaan APBNP 2016 harus disesuaikan secara signifikan (pemotongan belanja K/L dan penundaan beberapa jenis TKDD)
URAIAN 2015 2016 2017APBN APBN-P APBN APBN-P APBN
TKDD 647,0 664,6 770,1 776,3 764,9
K / L 647,3 795,5 784,1 767,8 763,6
(dalam triliun Rp)
Tantangan Pelaksanaan APBN 3 Tahun terakhir
8
17,6 ; 2,7% 105,5 ; 15,9% 6,2 ; 0,81% -11,4 ; -1,5%
148,2 ; 22,9% 11,4 ; -1,4% -16,3 ; -2,1% -4,2 ; -0,5%
Sejak dimuai era Kabinet Kerja, Alokasi TKDD dalam APBN mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan belanja KL. Hal tersebut sebagai penguatan desentralisasi dan implementasi dari Nawacita ke 3.
APBN adalah jangkar pengelolaan ekonomi makro yang sehat, sehingga harus dikelola secara kredibel.(dalam triliun Rp)
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T
9
Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016
1.Pemulihan ekonomi global yang lambat
2.Penurunan Harga Komoditas Utama
3.Risiko pasar finansial yang meningkat
TANTANGAN
Shortfall penerimaaan perpajakan
Menyebabkan APBN mengalami pelebaran defisit
Langkah Pengamanan APBNP 2016
DAMPAK
Optimalisasi Peningkatan Penerimaan PerpajakanPengendalian Belanja NegaraMenjaga Defisit prognosis APBNP 2016 tetap
dibawah 3,0% thd PDB
Penghematan belanja K/L Rp114,7T
Pengendalian Belanja Negara
Penghematan alamiah DBH 4,2 T DAK Fisik 6,0 T DAK Nonfisik 23,8 T Dana Desa 2,8 T
Penghematan belanja TKDD Rp72,9T
Realisasi APBNP 2016
Defisit Rp307,7 T Radio Defisit : PDB (2,46)%
KEMENTERIAN KEUANGAN 10
2015 2016
Realisasi mencapai Rp710,9 T, lebih tinggi dari realisasi belanja K/L Rp677,6 T
Penundaan DAU tidak jadi dilaksanakan dan seluruh DAU yang semula sebagian ditunda sudah ditransfer pada bulan Desember 2016.
Realisasi TKDD 2016 secara nominal lebih tinggi Rp87,8 T (14,1%) dari realisasinya pada tahun 2015. Namun persentase realisasi TKDD 2016 lebih rendah (91,6%) dibandingkan tahun 2015 (93,8%), terutama berkaitan dengan: Lebih rendahnya realisasi DBH Rp18,5 T dari pagu APBN-P 2016 (Penundaan Tw. IV Rp11,5 T dan penghematan alamiah Rp7 T),
Lebih rendahnya realisasi Dana Transfer Khusus Rp46,5 T dari pagu APBN-P 2016, terutama karena:•Penghematan alamiah DAK Non Fisik Rp32 T,
•Penyerapan DAK Fisik yang belum optimal Rp14,6T.
Evaluasi Pelaksanaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN
URAIAN2016 2017 Selisih terhadap
APBN APBN-P Outlook Realisasi APBN Outlook APBN-P
Realisasi APBN-P
Transfer ke Daerah 723,2 729,3 659,1 664,2 704,9 45,8 40,7A. Dana Perimbangan 700,4 705,5 635,3 640,4 677,1 41,8 36,71. Dana Transfer Umum 491,5 494,5 463,8 475,9 503,6 39,8 27,7
a. Dana Bagi Hasil 106,1 109,1 88,1 90,5 92,8 4,7 2,3 1) Pajak 51,5 68,7 50,8 50,6 58,6 7,8 8,0
2) Sumber Daya Alam 54,6 40,5 37,3 39,9 34,2 -3,1 -5,7 b. Dana Alokasi Umum 385,4 385,4 375,7 385,4 410,8 35,1 25,4
2. Dana Transfer Khusus 208,9 211,0 171,5 164,5 173,4 1,9 8,9 a. DAK Fisik 85,4 89,8 81,4 75,2 58,3 -23,1 -16,9 b. DAK Non Fisik 123,5 121,2 90,1 89,3 115,1 25 25,8
B. Dana Insentif Daerah 5,0 5,0 5,0 5,0 7,5 2,5 2,5C. Dana Otonomi Khusus &
Dana Keistimewaan DIY17,7 18,8 18,8 18,8 20,4 1,6 1,6
1. Dana Otsus 17,2 18,3 18,3 18,3 19,6 1,3 1,3 2. Dana Keistimewaan DIY 0,5 0,5 0,5 0,5 0,8
0,3 0,3
Dana Desa 47,0 47,0 44,2 46,7 60,0 15,8 13,3JUMLAH 770,2 776,3 703,3 710,9 764,9 7,6 54
(dalam triliun Rp)
Kebijakan TKDD 2017:Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa
11
KEMENTERIAN KEUANGAN
12
DEFINISI DAK FISIK
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK):
“Dana yang bersumber dari Pendapatan APBN, yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional”
UU 33 Tahun 2004 tentang PKPD
Membantu daerah tertentu;
Mendanai penyediaan sarana dan prasarana pelayanan dasar publik; dan
Mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
12
KEMENTERIAN KEUANGAN 13
PERKEMBANGAN PAGU DAK FISIK TAHUN 2012-2017
2012 2013 2014 2015 2016 2017 -
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
26,116 31,697 30,200
33,000
62,342
20,496
2800 28206002
16997
24861
35867
2605 3479
RegulerIPD/PenugasanAffirmasiP3K2Usulan DaerahTambahan
Miliar Rp
JENIS DAK 2012 2013 2014 2015 2016 2017REGULER 26.116 31.697 30.200 33.000 62.342 20.496 IPD/PENUGASAN 24.861 35.867 AFFIRMASI 2.605 3479P3K2 6.002 USULAN DAERAH 16.997 TAMBAHAN 2.800 2.820
TOTAL 26.116 31.697 33.000 58.819 89.808 58.342
Miliar Rp
KEMENTERIAN KEUANGAN 14
Perkembangan Jenis dan Bidang DAK FisikNO DAK 2015 NO DAK 2016 NO DAK 2017DAK REGULER DAK REGULER DAK REGULER
1 Pendidikan 1 Pendidikan 1 Pendidikan2 Kesehatan 2 Kesehatan dan KB 2 Kesehatan dan KB3 Transportasi 3 Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan 3 Perumahan dan Permukiman4 Inf. Irigasi 4 Kedaulatan Pangan 4 Pertanian5 Air Minum dan Sanitasi 5 Kehutanan dan LH 5 Kelautan dan Perikanan6 Prasarana Pemerintah Daerah 6 Energi Skala Kecil 6 Pariwisata7 Kelautan dan Perikanan 7 Kelautan dan Perikanan 7 IKM8 Pertanian 8 Prasarana Pemerintahan Daerah DAK PENUGASAN9 Lingkungan Hidup 9 Transportasi 1 Pendidikan (SMK)
10 KB 10 Sarana Perdagangan, Industri,dan Pariwisata
2 Kesehatan (RS Rujukan dan RS Pratama)
11 Kehutanan DAK AFIRMASI 3 Air Minum12 Sarana Perdagangan 1 Inf. Air Minum dan Sanitasi 4 Sanitasi13 Energi Perdesaan 2 Inf. Irigasi 5 Jalan14 Perumahan dan Permukiman 3 Transportasi (Jalan dan Transdes) 6 Irigasi
DAK AFIRMASI DAK IPD 7 Pasar1 Inf. Air Minum dan Sanitasi 1 Transportasi (Jalan dan Perhubungan) 8 Energi Skala Kecil2 Inf. Irigasi 2 Inf. Irigasi DAK AFIRMASI3 Transportasi 3 Inf. Air Minum dan Sanitasi 1 Perumahan dan Permukiman
DAK APBNP 2015 4 Kelautan dan Perikanan 2 Kesehatan (Puskesmas)1 DAK P3K2 3 Transportasi 2 DAK Usulan Daerah yg Disetujui DPR
RI
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2017
Mempertajam fokus bidang/sub bidang DAK Fisik untuk mendukung pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, yang meliputi dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor unggulan, dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Mengalokasikan DAK Fisik berdasarkan usulan daerah (proposal based) dan prioritas nasional dengan memperhatikan perubahan kewenangan dari kabupaten/kota ke provinsi.
Memberikan afirmasi untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi
Melakukan sinkronisasi pengalokasian DAK , yaitu: antar bidang/subbidang DAK antarkabupaten/kota dan antara kabupaten/kota
dengan provinsi. antara DAK dengan pendanaan lainnya selain DAK.dengan mengoptimalkan peran Provinsi dalam pelaksanaan sinkronisasi tersebut.
Memberikan diskresi kepada daerah untuk menggunakan maksimal 5% dari pagu DAK Fisik untuk kegiatan penunjang yang bersifat nonfisik.
Menghilangkan kewajiban Daerah untuk menyediakan dana pendamping.
Mempercepat penetapan Juknis/Juklak DAK.
Memperbaiki mekanisme penyaluran DAK Fisik berbasis kinerja penyerapan.
1
2
3
4
5
6
7
8
15
KEMENTERIAN KEUANGAN
Kebijakan dan Tantangan Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik 2017
Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja pelaksanaan: • Kinerja Penyerapan• Kinerja Capaian Output
Rencana Penyaluran DAK Fisik melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN):• Verifikasi dilakukan oleh
KPPN.• Efisiensi, waktu dan biaya
untuk penyampaian laporan.• Good Governance, karena
realisasi dapat dipantau secara langsung.
Akan dilakukan perubahan mekanisme penyaluran dengan meningkatkan syarat besaran penyerapan untuk penyaluran DAK Fisik setiap Triwulan/Tahap.
16
Kurang Bayar DAK Fisik 2016• Direncanakan di-carry over pd
APBN-P 2017• Syarat Carry over:
output tercapai 100% pd 2016
Telah menyampaikan laporan penyerapan dan output fisik
dilakukan verifikasi administrasi dan output fisikPetunjuk Teknis Pelaksanaan DAK
Fisik 2017• Telah ditetapkan Perpres No.123
Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik
• Daerah harus menyusun Rencana Kegiatan yang disetujui oleh K/L terkait.
• Standar Teknis Pelaksaanan mengacu kepada petunjuk operasional yang ditetapkan K/L terkait.
• Rincian target output dan Lokasi Kegiatan ditetapkan oleh K/L teknis terkait
KEMENTERIAN KEUANGAN
1. DAK REGULERUntuk membantu pemenuhan SPM dalam pelayanan publik dan mendukung kegiatan perekonomian daerah
2. DAK PENUGASAN• Untuk pencapaian
sasaran prioritas nasional dalam RKP
• Menu dan lokus terbatas
3. DAK AFFIRMASIUntuk mempercepat penyediaan infrastruktur dan sarana/prasarana di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi
1)Pendidikan;2)Kesehatan;3)Perumahan dan
Permukiman;4)Pertanian;5)Kelautan dan Perikanan;6)Sentra Industri Kecil; dan 7)Pariwisata
1)Pendidikan SMK;2)Kesehatan (RS dan
Rujukan);3)Air Minum;4)Sanitasi;5)Jalan;6)Pasar;7)Irigasi; dan 8)Energi Skala Kecil
1)Perumahan dan Permukiman;
2)Transportasi (Transportasi Desa, Dermaga Kecil, dan Tambatan Perahu)
3)Kesehatan (Puskesmas)
17
DAK Fisik: Kebijakan dan Bidang 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN
JENIS & BIDANG DAK APBN P 2016
Dana Alokasi Khusus Fisik 89,8A. DAK Reguler 62,3 1. Pendidikan 2,7 2. Kesehatan dan KB 15,4
3. Perumahan, Air Minum dan Sanitasi 0,7
4. Kedaulatan Pangan 4,15. Energi Skala Kecil 0,5
6. Kelautan dan Perikanan 1,17. Prasarana Pemda 0,3
8. Lingkungan Hidup & Kehutanan 1,4
9.Transportasi (Infrastruktur Jalan, Perhubungan, dan Transportasi Desa)
0,8
10.Sarana Prasarana Perdagangan (Sarana Perdagangan, IKM dan Pariwisata)
1,3
11. Penyelesaian Kurang Salur 0,6
12. Sarpras Penunjang (Jalan, Irigasi, Air Minum, Kesehatan dan Pasar) 45,1
13. Tambahan DAK 10.3B. DAK IPD 24,8C. DAK AFIRMASI (Air Minum, Sanitasi,
Irigasi dan Kesehatan) 2,6
JENIS & BIDANG DAK APBN 2017
Dana Alokasi Khusus Fisik 58,3A. DAK Reguler 20,4 1. Pendidikan 6,1 2. Kesehatan dan KB 10,0 3. Perumahan dan Permukiman 0,6 4. Pertanian 1,6 5. Kelautan dan Perikanan 0,9 6. Sentra IKM 0,5 7. Pariwisata 0,5
B. DAK Penugasan 34,5 1. Pendidikan SMK 1,9
2. Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama) 4,8
3. Air Minum 1,2 4. Sanitasi 1,2 5. Jalan 19,7 6. Pasar 1,0 7. Irigasi 4,0 8. Energi Skala Kecil (Listrik) 0,5
C. DAK AFIRMASI 3,5 1. Perumahan dan Permukiman 0,4
2. Transportasi (Jalan dan TransDes) 0,8
3. Kesehatan (Puskesmas) 2,2
(dalam trilliun Rupiah)
18
DAK Fisik: Postur DAK Fisik dalam APBN 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN
II. Perencanaan, Pengalokasian dan Penganggaran DAK Fisik
19
KEMENTERIAN KEUANGAN
PERMASALAHAN1. Pengalokasian,
bersifat topdown, berakibat: mismatch alokasi dengan
kebutuhan daerah Ketidaksinkronan perencanaan
pusat-daerah komitmen daerah kurang.
2. Penyaluran : Berdasarkan pagu alokasi per
daerah Belum berdasarkan kinerja
penyerapan3.Pelaporan, hanya laporan
realisasi dana4. Pelaksanaan: Wajib dana pendamping 10% Juknis terlambat
20
Formulasi DAK 2015 & sebelumnya
Tantangan dalam DAK Fisik
KEMENTERIAN KEUANGAN 21
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip Percepatan Penyediaan
Infrastruktur di Daerah
Prinsip Sinkronisasi Pendanaan
Pembangunan Daerah
Prinsip Pengalokasian DAK Berbasis
Kinerja Penyerapan
Usulan kegiatan harus: 1. Menjadi kewenangan
daerah;2. Bagian dari RPJMD dan
RKPD yang telah disinkronisasi dengan prioritas nasional; dan
3. Kegiatannya harus menghasil-kan output/ outcome yang bermanfaat langsung bagi masyarakat
Usulan kegiatan harus disinkronisasikan antara:1. Bidang yang satu dengan
bidang lainnya; 2. Daerah yang satu dengan
daerah lainnya, termasuk antara kabupaten/kota dengan provinsi; dan
3. Kegiatan DAK dengan kegiatan yang didanai dari non DAK
Pengalokasian DAK diprioritaskan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang terkait dengan:1. pelayanan dasar untuk
pemenuhan SPM;2. pengembangan industri,
perdagangan, pariwisata, sektor perekonomian lainnya
Pengalokasian DAK memperhitungkan tingkat penyerapan DAK tahun sebelumnya, dengan tujuan agar:1. Daerah punya komitmen
untuk melaksanakan apa yang telah diusulkan;
2. Daerah melaksanakan DAK sesuai dengan terget output dan lokasi kegiatan serta batas waktu yang ditetapkan.
PRINSIP-PRINSIP PENGALOKASIAN DAK FISIK
KEMENTERIAN KEUANGAN
TUJUAN:• Memberikan informasi kepada pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan
DAK Fisik di daerah;• Memberikan panduan bagi pemerintah dalam melaksanakan/mengelola kegiatan
DAK Fisik.MANFAAT:• Memberikan kepastian bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan DAK Fisik;• Mempercepat pelaksanaan DAK Fisik di daerah dengan penetapan juknis yang
tepat waktu;• Memperkuat landasan hukum pelaksanaan DAK Fisik.PENETAPAN DAN MASA BERLAKU:• Perpres ditetapkan paling lambat 1 bulan sejak Perpres Rincian APBN 2017
ditetapkan;• Perpres berlaku 3 tahun untuk memberikan panduan yang bersifat jangka
menengah bagi pemerintah daerah;• Perubahan atas ketentuan Perpres dengan Peraturan Menteri.
PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS DAK FISIK DENGAN PERATURAN PRESIDEN
22
KEMENTERIAN KEUANGAN 23
III. PENYALURAN DAK FISIK
KEMENTERIAN KEUANGAN 24
TUJUAN:1) Memastikan pelaksanaan DAK Fisik dan Dana Desa sesuai dengan target ouput
yang direncanakan melalui proses verifikasi administrasi dan output oleh wakil Kementerian Keuangan yang secara langsung berada dekat dengan lokasi di daerah (oleh KPPN)
2) Efisiensi proses penyaluran: Pemda menyampaikan laporan ke KPPN setempat (mengurangi biaya
perjalanan dinas Pemda) Proses verifikasi laporan diharapkan lebih cepat dan mengurangi resiko
keterlambatan penyampaian laporan.3) Meningkatkan good governance
Verifikasi atas laporan penyerapan dan capaian output dapat dipantau secara langsung oleh KPPN setempat
Perubahan Mekanisme Penyaluran DAK Fisik Dan Dana Desa Melalui Ditjen Perbendaharaan
Prinsip Perubahan: DAK Fisik dan Dana Desa tetap sebagai Dana Transfer bukan sebagai belanja Pemerintah Pusat DJPK sebagai PPA TKDD dan KPPN sebagai KPA Penyaluran
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pembagian Peran Penyaluran DAK Fisik
DJPK DJA DJPB (KPPN)
1. Bertindak selaku Pejabat Pengguna Anggaran (PPA) BUN DAK Fisik;
2. Menyusun RKA BA BUN DAK Fisik;
3. Memproses Review APIP;
4. Menyusun dan Menetapkan DIPA Induk;
5. Menyusun dan Menetapkan DIPA Petikan per KPPN.
1. Penetapan Perpres Rincian APBN;
2. Pengesahan DIPA.
1. Bertindak selaku Kuasa Pengguna Anggaran BUN DAK Fisik;
2. Menyusun Surat Keputusan Rencana Transfer ke Daerah untuk DAK Fisik;
3. Melakukan verifikasi Laporan DAK Fisik yang disampaikan oleh Daerah;
4. Menetapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
5. Menetapkan Surat Perintah Membayar (SPM);
6. Menetapkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
7. Menyusun Laporan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran
25
KEMENTERIAN KEUANGAN 26
DJPK DJA DJPb
Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
RKA(Input DIPA Induk
dan Petikan)
Review APIP
DIPA IndukPengesahan DIPA
DIPA Petikan per KPPN
SKPRTD
Verifikasi Laporan
SPPSPMSP2D
Laporan UAKPA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Struktur dan Pembagian Peran Penyaluran DAK Fisik di KPPN
PPK PPSPM Kuasa BUN1. Melakukan
verifikasi/pengujian atas persyaratan penyakuran DAK fisik yang telah disampaikan oleh DJPK dan Daerah;
2. Menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
1. Melakukan verifikasi/pengujian atas SPP;
2. Menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);
3. Menyusun Laporan UAKPA BUN DAK Fisik;
4. Menyampaikan Laporan Realisasi Penyaluran DAK Fisik kepada PPA.
1. Melakukan verifikasi/pengujian atas SPM;
2. Menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
27
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penyusunan SKPRTD di KPPN
SKPRTD disusun dengan mengacu kepada: Pepres Rincian APBN; DIPA Petikan;
SKPRTD disusun dengan membagi alokasi per Daerah sesuai presentasi penyaluran per tahap atau sekaligus sesuai ketentuan penyaluran DAK Fisik;
Nilai dalam SKPRTD harus dalam nilai ribuan (pembulatan dalam ribuan jika terdapat pecahan ratusan);
Jumlah alokasi per daerah dan per bidang harus sesuai dengan Rincian Perpres APBN dan DIPA Petikan;
Dalam hal terdapat perubahan besaran penyaluran per tahap (misal: terdapat permintaan penyaluran sekaligus karena terdapat kegiatan yang tidak dapat dibayar secara bertahap, atau penghematan), maka SKPRTD harus dilakukan perubahan;
28
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pemda KPPN DJPKIn
put
Pros
esTo
ols
Out
put
Data SP2D
Laporan Realisasi :a. % Penyerapanb. Paguc. Distribusid. Sisa Danae. % Capaian Outputf. Foto Fisikg. Sisa Kontrak
Input
Hardcopy Laporan Realisasi :a. % Penyerapanb. Paguc. Distribusid. Sisa Danae. % Capaian Outputf. Foto Fisikg. Sisa Kontrak
OMSPAN (semula INOVASI)
Softcopy
SAKTI (semula IDWEB)
Verifikasi
1. SPP2. SPM
SPAN
SP2D
Data Softcopy
Reporting
SPAN / SIMTRADA
Managerial Report : Per KPPN, Per Kanwil, Per Daerah, Per Propinsi, Per Tahap, Per Bidang, Per Jenis DAK
Skema Penyaluran DAK FISIK
29
KEMENTERIAN KEUANGAN
TahapI : 30%Penyaluran : Feb - April• Paling
Lambat 31 Maret (peralihan, dokumen persyaratan masih dapat diterima sampai dengan tanggal 21 bulan berikutnya)
• rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;
• laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya;
• Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh kementerian/lembaga teknis (Tahun 2017 dapat diterima sampai dengan periode penyaluran TW II);
Tahap2 : 25%Penyaluran : April - Juli • Paling
Lambat 30 Juni;
• laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output kegiatan DAK Fisik triwulan I;
• Ringkasan Kontrak (masih dalam pembahasan);
• Rencana Kegiatan yang telah disetujui kementerian/lembaga teknis dalam hal terdapat perubahan;
Tahap3 : 25%Penyaluran : Juli - Oktober• Paling
lambat 30 September;
• laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output kegiatan DAK Fisik sampai dengan triwulan II yang menunjukkan paling sedikit 30% (tiga puluh persen);
Tahap4 : 20% (atau selisih penerimaan dengan kebutuhan penyelesaian kegiatan masih dibahas)Penyaluran : Oktober – Desember• Paling
lambat 15 Desember
• laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 90% (sembilan puluh persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output kegiatan DAK Fisik sampai dengan triwulan III yang menunjukkan paling sedikit 70% (tujuh puluh persen
Penyampaian laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik setiap triwulan disertai dengan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK Fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy).Kepala Daerah menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik melampaui batas waktu, DAK Fisik tidak disalurkan;Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik dan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy) merupakan dokumen yang sah dan dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan/audit (menunggu konfirmasi Itjen);Penyaluran DAK Fisik dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima oleh KPPN dengan lengkap dan benar;
PENYALURAN DAK FISIK BERBASIS KINERJA PELAKSANAAN 1) Penyaluran DAK Fisik PMK No. 187/2016 tentang Perubahan atas PMK No. 48/2016 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
30
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penyampaian laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik setiap triwulan disertai dengan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK Fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy).Kepala Daerah menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik melampaui batas waktu, DAK Fisik tidak disalurkan;Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik dan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy) merupakan dokumen yang sah dan dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan/audit (menunggu konfirmasi Itjen);Penyaluran DAK Fisik dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima oleh KPPN dengan lengkap dan benar;
PENYALURAN DAK FISIK BERBASIS KINERJA PELAKSANAAN
Tahap I = 30% Tahap II = 30% Tahap III = 40%Syarat:1. APBD-P/Perubahan Perkada ttg Penjabaran
APBD2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.3. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian
output DAK Fisik Reguler bidang/subbidang sd Tw II
Syarat:Laporan realisasi & capaian output tahap I dg penyerapan minimal 90%
2) Penyaluran Tambahan DAK Fisik PMK 186/2016 tentang Pelaksanaan DAK Fisik APBNP 2016
Syarat:Laporan realisasi & capaian output tahap II dg penyerapan minimal 90%
31
KEMENTERIAN KEUANGAN 32
Penyaluran DAK Fisik bidang tertentu yang pagu alokasinya sampai dengan Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah), dapat dilaksanakan sekaligus sebesar kebutuhan dana dalam rangka penyelesaian output kegiatan DAK Fisik;• Rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;• Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran
sebelumnya; dan• Ringkasan kontrak dan/atau Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh
kementerian/lembaga teknis.
Rentang Waktu: April – Juli;
Dilaksanakan setelah Kepala KPPN menerima dokumen persyaratan berupa:
Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik bidang tertentu, disampaikan paling lambat bulan November tahun anggaran berjalan;
PENYALURAN BIDANG < 1 Milyar (sekaligus)
KEMENTERIAN KEUANGAN 33
Dalam hal pada bidang DAK Fisik terdapat sebagian atau seluruh kegiatan yang pembayarannya tidak dapat dilakukan secara bertahap, kementerian teknis menyampaikan rekomendasi terhadap kegiatan yang pembayarannya tidak dapat dilakukan secara bertahap;• rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;• laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya;• Ringkasan kontrak dan/atau Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh kementerian/lembaga
teknis;• bukti pemesanan barang atau sejenis;• Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM);
Rekomendasi disampaikan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat bulan Februari;
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menyampaikan kepada Kepala KPPN rekomendasi penyaluran paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya rekomendasi;
Kegiatan yang sebagian atau seluruhnya tidak dapat dibayarkan secara bertahap, disalurkan sekaligus bersamaan dengan salah satu triwulan ,setelah KPPN menerima dokumen persyaratan berupa:
Kepala KPPN melaksanakan penyaluran bidang DAK Fisik yang pembayarannya sebagian atau seluruh kegiatan tidak dapat dilakukan secara bertahap secara triwulanan sesuai dengan periode dan persyaratan penyaluran;
PENYALURAN BIDANG > 1 Milyar (sekaligus)
KEMENTERIAN KEUANGAN
VERIFIKASI/PENGUJIAN PERSYARATAN DAK FISIK
KPPN melakukan verifikasi/pengujian atas Laporan DAK Fisik sebagai syarat penyaluran DAK Fisik;
Verifikasi dilakukan sebelum menetapkan SPP DAK Fisik; Proses verifikasi yang perlu dilakukan:
1. Memastikan pemda telah menyampaikan perda APBD (sumber Subdit DKD)2. Memastikan laporan realisasi penyerapan dan capaian output yang
disampaikan oleh pemda merupakan posisi penyaluran terakhir di tahun 2016.
3. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output yang disampaikan oleh pemda merupakan dokumen persyaratan penyaluran tw 1 2017
4. Memastikan kesesuaian antara hardcopy dan softcopy (IDWEB).5. Mengabaikan keterangan laporan (layak/tidak layak salur).6. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output DAKF merupakan produk
Aplikasi Inovasi.7. Laporan yang ditandatangani oleh kepala daerah serta stempel basah.8. Jika Penandatangan laporan selain kepala daerah, maka disertai dengan
dokumen pendukung (misalnya SK penunjukan/pendelegasian).
34
KEMENTERIAN KEUANGAN
No. Bidang DAK Fisik TA 2017 Bidang DAK Fisik TA 20161 Penugasan - Pendidikan Smk Reguler - Pendidikan2 Reguler - Pendidikan Reguler - Pendidikan
3 Penugasan - Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama) Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana
4 Reguler - Kesehatan Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana5 Affirmasi - Kesehatan Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana
6 Penugasan - Air Minum Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
7 Penugasan - Sanitasi Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
8 Reguler - Perumahan dan Permukiman Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
9 Penugasan - Irigasi Reguler - Kedaulatan Pangan dan atau Affirmasi - Kedaulatan Pangan
Mapping Laporan DAKF TA 2016 sebagai syarat penyaluran DAKF tw 1 2017
35
KEMENTERIAN KEUANGAN
No. Bidang DAK Fisik TA 2017 Bidang DAK Fisik TA 2016
10 Reguler - Pertanian Reguler - Kedaulatan Pangan
11 Penugasan - Energi Skala Kecil Reguler - Energi Skala Kecil
12 Reguler - Kelautan dan Perikanan Reguler - Kelautan dan Perikanan
13 Penugasan - Jalan Reguler - Transportasi
14 Penugasan - Pasar Reguler - Sarana Perdagangan
15 Reguler - Pariwisata Reguler - Sarana Perdagangan
16 Reguler - Sentra Industri Kecil dan Menengah Reguler - Sarana Perdagangan
17 Affirmasi - Perumahan dan Permukiman Affirmasi - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
18 Affirmasi - Transportasi Affirmasi - Transportasi
Mapping Laporan DAKF TA 2016 sebagai syarat penyaluran DAKF tw 1 2017
36
KEMENTERIAN KEUANGAN
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN SPP DAN SPM
Berdasarkan hasil verifikasi/pengujian persyaratan penyaluran DAK Fisik, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyusun dan menetapkan SPP untuk disampaikan kepada Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM);
Berdasarkan SPP yang disampaikan, PPSPM selanjutnya melakukan pengujian atas SPP;
Berdasarkan hasil pengujian SPP, PPSPM menyusun dan menetapkan SPM;
PPSPM menyampaikan SPM yang telah ditetapkan kepada Kuasa BUN untuk penerbitan SP2D sebagai dokumen penyaluran DAK Fisik.
37
KEMENTERIAN KEUANGAN 38
Kepala Daerah atau
pejabat yang
ditunjuk wajib
menyampaikan
konfirmasi penerimaan
TKDD melalui:
a. LKT dan LRT; danb. media
elektronik.Konfirmasi
penerimaan,
disampaikan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan
melalui KPPN
Penyampaian LKT dan dilakukan dengan
ketentuan:a. LKT pada
setiap triwulan
paling lama 10
(sepuluh) hari kerja setelah triwulan
berkenaan berakhir;
danb. LRT
dalam 1 (satu) tahun
anggaran bersamaan
dengan penyampaia
n LKT triwulan IV
Kepala KPPN
menyampaikan LKT dan LRT beserta rekapitulasi LKT dan LR
T(paling lambat 2
hari setelah diterima
KPPN) seluruh
pemerintah daerah dalam
wilayah kerjanya kepada Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
Berdasarkan LKT dan LRT yang
disampaikan oleh, Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
melakukan penelitian
dan menyusun
rekapitulasi LKT dan LRT
untuk disampaikan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan
dengan tembusan
kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
Penyampaian paling lambat 5 hari kerja setelah
diterima Kepala Kanwil DJPb.
LKT dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri;LRT dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri;Penyampaian konfirmasi penerimaan TKDD melalui media elektronik menggunakan aplikasi yang
tersedia pada website Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan;
Konfirmasi Penerimaan Dana TKDD
KEMENTERIAN KEUANGAN 39
KPA Penyaluran DAK Fisik dan
Dana Desa menyampaikan laporan kepada
Koordinator KPA;
Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan
Dana Desa menyampaikan konsolidasi laporan
kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
setiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan
berikutnya.
PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Dalam rangka sinkronisasi penyajian laporan realisasi anggaran TKDD Desa, DJPK bersama-sama dengan Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana
Desa dapat melakukan rekonsiliasi data realisasi atas penyaluran TKDD dengan KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dan Pemerintah Daerah.
KEMENTERIAN KEUANGAN
PENGGUNAAN SISA DAK FISIK
Sisa DAK Fisik adalah Dana DAK yang sudah tersalurkan ke RKUD namun tidak habis digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran.
Pagu DAK
Penyaluran/Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD
Pelaksanaan Kegiatan di
Daerah
Tidak Habis sampai dengan TA
berakhir
Sisa DAK
Output Kegiatan Belum Tercapaidigunakan untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/subbidang/subjenis
tertentu sesuai kebutuhan daerah dengan menggunakan petunjuk teknis tahun
anggaran berjalan
Output Kegiatan Telah Tercapaiuntuk mendanai kegiatan DAK Fisik
pada bidang/subbidang/subjenis yang sama
untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/subbidang/subjenis tertentu sesuai kebutuhan daerah
digunakan dalam rangka pencapaian output dengan menggunakan petunjuk teknis pada saat output kegiatannya
belum tercapai
40
KEMENTERIAN KEUANGAN 41
1. DJPK dan DJPB melakukan pemantauan dan evaluasi atas kinerja pelaksanaan DAK Fisik dan Dana Desa menggunakan data yang bersumber dari KPPN berdasarkan laporan yang disampaikan oleh daerah;
2. Pemantauan dan evaluasi DAK Fisik dilakukan sesuai ketentuan PMK Nomor 121/PMK.07/2016 tentang Monitoring dan Evaluasi Transfer yang Bersifat Spesifik.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KEMENTERIAN KEUANGAN 42
1. Ketentuan persyaratan penyampaian RK DAK Fisik pada Triwulan I mulai berlaku Tahun Anggaran 2018;
2. Ketentuan mengenai dispensasi batas waktu penyampaian dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik, adalah sebagai berikut:
Triwulan I paling lambat tanggal 21 April; Triwulan II paling lambat tanggal 21 Juli; Triwulan III paling lambat tanggal 21 Oktober; dan Triwulan IV paling lambat tanggal 21 Desember.
PERALIHAN
KEMENTERIAN KEUANGAN 43
DJPK sbg PPA DAK Fisik DJA
Dit. PA sebagai Koordinator KPA
DJPb
KPPN sbg KPA Penyaluran DAK
Fisik
Resume: Peran dalam Penyaluran DAK Fisik oleh KPPN
RKA(Input DIPA Induk
dan Petikan)
Review APIP
DIPA Induk Pengesahan DIPA
DIPA Petikan per KPPN SKPRTD
Verifikasi Laporan
SPPSPMSP2D
Laporan UAKPAKonsolidasi
Laporan Bulanan
Rekap Laporan Bulanan
KEMENTERIAN KEUANGAN 44
Terima Kasih