Presentasi dak
-
Upload
masbaim-imam-p -
Category
Documents
-
view
2.433 -
download
7
Transcript of Presentasi dak
KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENYALURAN
DANA ALOKASI KHUSUS
Kementerian Keuangan R.I.
1
UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman Umum DAK
PMK tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah (PMK No. 06/PMK.07/2012)
PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
PMD tentang Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
Dasar Hukum
UU
PP
PMK
PMT
2
Dana yang bersumber dari Pendapatan APBN dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional
Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai
kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,
dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan
pencapaian sasaran prioritas nasional.
Pengertian Dana Alokasi Khusus
Daerah Tertentu Kegiatan
Khusus
Prioritas Nasional
Sumber APBN
Urusan Daerah
Membantu Mendanai
3
Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah
daerah yang dapat memperoleh alokasi DAK
berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan
kriteria teknis.
Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau
pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau
perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan
dasar masyarakat dengan umur ekonomis yang
panjang, termasuk pengadaan sarana fisik
penunjang.
Program yang menjadi prioritas nasional
sebagaimana dimaksud dimuat dalam Rencana
Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan.
Pengertian Dana Alokasi Khusus
Daerah Tertentu
Kegiatan Khusus
Prioritas Nasional
4
■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan (untuk TA 2012 ditetapkan dalam PMK Nomor 209/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi DAK TA 2012)
■ Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, Menteri Teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK (2 Minggu setelah PMK diundangkan)
Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK
Menteri Keuangan
Menteri Teknis
5
Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.
Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.
DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
Penganggaran DAK
Masuk APBD
Sesuai Juknis
Untuk Fisik Saja
PP 55/2005 Pasal 60
6
Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.
Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah
Dana Pendamping digunakan untuk mendampingi kegiatan yang dibiayai DAK
Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.
Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
Dana Pendamping
Masuk APBD
Untuk Fisik Saja
UU 33/2004 Pasal 41
PP 55/2005 Pasal 61
7
NO NAMA BIDANG NO NAMA BIDANG
1 PENDIDIKAN SD 12 PERTANIAN
2 PENDIDIKAN SMP 13 LINGKUNGAN HIDUP
3 KESEHATAN PELAYANAN DASAR 14 KELUARGA BERENCANA
4 KESEHATAN PELAYANAN FARMASI 15 KEHUTANAN
5 KESEHATAN PELAYANAN RUJUKAN 16 SARANA PRASARANA PERDESAAN6
INFRASTRUKTUR JALAN 17 PERDAGANGAN7
INFRASTRUKTUR IRIGASI 18 KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT 8
INFRASTRUKTUR AIR MINUM 19 LISTRIK PERDESAAN 9
INFRASTRUKTUR SANITASI 20 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
10 PRASARANA PEMERINTAHAN DAERAH 21 SARPRAS KAWASAN PERBATASAN
11 KELAUTAN & PERIKANAN 22 TRANSPORTASI PERDESAAN
Bidang Kegiatan yang di biayai dengan DAK
8
Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan atas besaran DAK yang diterimanya.
Optimalisasi sebagaimana dimaksud hanya dapat dilakukan untuk kegiatan pada bidang yang sama.
Masuk APBD
Untuk Fisik Saja
Optimalisasi
9
Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan kewenangan masing-masing
Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan DAK
Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menteri Keuangan
Menteri Keuangan
Pemantauan, Evaluasi dan Pengawasan DAK
Institusi Pengawas
10
Penyaluran DAK dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD.Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kasda, bukan belanja.
Penyaluran DAK tidak dapat dilakukan secara sekaligus dan tidak melampaui tahun anggaran berjalan.
Penyaluran DAK tersebut dapat dilakukan setelah dokumen persyaratan diterima oleh DJPK.Penyaluran DAK Tahap 1 paling cepat dilakukan pada bulan Februari.
Penyaluran dilakukan secara bertahap: Tahap 1 : 30% dari total pagu DAK.Tahap 2 : 45% dari total pagu DAK.Tahap 3 : 25% dari total pagu DAK.
1. RKUD
2. Berta-hap
4. Persya-ratan
3. Tidak Sekaligus
Pola Penyaluran DAK
11
Dokumen persyaratan penyaluran DAK Tahap 2 :a. Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap I tahun berjalan,b. Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap I tahun berjalan.
Dokumen persyaratan penyaluran DAK Tahap 1 :a.Perda tentang APDB tahun berjalan, b.Laporan Penyerapan Penggunaan DAK tahun sebelumnya, c. Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap III tahun sebelumnya,d. Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap III tahun sebelumnya, e.Surat Pernyataan Dana Pendamping DAK tahun berjalan.
Dokumen persyaratan penyaluran DAK Tahap 3 :a. Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap II tahun berjalan,b. Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap II tahun berjalan.
** Rekap SP2D disertai dengan file softcopy
5. Tahap I
6. Tahap II
7. Tahap III
Pola Penyaluran DAK
12
Laporan Realisasi Penyerapan DAK diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tahun anggaran berjalan berakhir.
Bila melampaui batas waktu tersebut maka DAK tidak dapat dicairkan (HANGUS)
Laporan Realisasi Penyerapan DAK Tahap I atau II dapat dibuat setelah penggunaan/penyerapan DAK di daerah > 90% dari DAK yang diterima Kasda. [ 0 < Sisa DAK di Kasda < 10%]
8. Syarat 90%
9. Batas Akhir
Pola Penyaluran DAK
13
Permasalahan dan Hambatan
Keterbatasan dana APBD untuk alokasi dana pendamping DAK
Perda APBD dan DPA terlambat ditetapkan
Terlambatnya pelaksanaan tender kegiatan
Dokumen yang dipersyaratkan terlambat diterima oleh DJPK karena dikirim melalui pos
Dokumen yang dipersyaratkan tidak diterima oleh DJPK kerena tidak sesuai dengan ketentuan dalam PMK
Pejabat pemda yang biasa menangani dipindah ke tempat lain dan tidak/belum ada regenerasi kepada pejabat baru/pejabat lainnya.
Kurangnya koordinasi antara SKPD pengguna DAK dan SKPD pengelola keuangan daerah
Juknis terlambat diterima
Kegiatan yang diatur dalam juknis DAK terlalu rigid (kriteria dan porsi).
Juknis DAK yang tidak sinkron dengan peraturan lainnya.
Dll
14
Kesalahan yang sering terjadi pada laporan
• Laporan yang disampaikan bukan laporan yang Asli• Laporan tidak ditandatangani oleh Kepala Daerah• Berkas Laporan tidak lengkap sebagaimana yang dipersyaratkan• Format laporan tidak sesuai dengan lampiran PMK• Laporan salah hitung, jumlah ke kanan atau ke bawah tidak sama• Laporan pada halaman muka tidak sama dengan lampirannya• Terdapat SP2D yang dipertanggungjawabkan dua kali• Sisa pagu pada salah satu atau beberapa bidang minus• Laporan tidak konsisten dengan laporan tahap sebelumnya• Laporan tidak menyertakan softcopy aplikasi LDT• Laporan melebihi batas akhir penerimaan laporan
15
Alamat :Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 4 Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710Telp. 021-3449230 ext. 7367 Faks: 021-350 5614 Website: www.djpk.depkeu.go.id, Konsultasi: www.infotransfer.web.id
TERIMA KASIH SEMUANYA….
16