2015_modul pendalaman TP4.pdf

49
Persiapan Ujian Nasional 2015 PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Program Keahlian : Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) Tahun Pelajaran 2014/2015 ASOSIASI GURU BROADCAST INDONESIA (AGBI) Sekretariat: Ruko Tran Depok Cyber Village No. 26 Jl. KSU Kebon Duren Kalimulya Depok Tel. 021 2950 2660 E mail: [email protected] | CP: 0813 1880 2882 / 0856 1400277

Transcript of 2015_modul pendalaman TP4.pdf

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

    Program Keahlian : Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4)

    Tahun Pelajaran 2014/2015

    ASOSIASI GURU BROADCAST INDONESIA (AGBI)

    Sekretariat:

    Ruko Tran Depok Cyber Village No. 26 Jl. KSU Kebon Duren

    Kalimulya Depok

    Tel. 021 2950 2660

    E mail: [email protected] | CP: 0813 1880 2882 / 0856 1400277

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    KISI-KISI SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian

    No Standar Kompetensi

    Lulusan Kode SKKD

    Kemampuan yang Diuji

    Materi Pokok

    Indikator Soal

    1 2 3 4 5 6

    1

    Memahami teknik dasar elektronika analog dan digital

    DKK-1

    Menjelaskan komponen perangkat elektronika

    Komponen elektronika

    Disajikan salah satu komponen elektronika. Peserta Didik menjelaskan fungsi komponen perangkat elektronika tersebut

    Menghitung konversi bilangan digital

    Konversi bilangan

    Ditentukan angka bilangan biner atau desimal. Peserta Didik menghitung konversi bilangan biner ke bilangan decimal atau sebaliknya

    2 Memahami sistem operasi

    DKK-2 Mengidentifikasi spesifikasi perangkat keras komputer

    Perangkat keras komputer

    Disajikan salah satu komponen perangkat keras komputer. Peserta Didik mampu mengidentifikasi fungsi perangkat keras pada peripheral komputer

    3 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

    DKK-3 Mengidentifikasi prosedur kesehatan dan keselamatan kerja

    K 3 Disajikan uraian tujuan penerapan K3. Peserta Didik mampu mengidentifikasi sasaran penerapan K3: untuk crew, lingungan kerja, peralatan atau efektivitas produksi

    4 Menjelaskan dasar-dasar teknologi TV

    KK-1 Menjelaskan peralatan produksi program TV

    Teknologi TV Disajikan peralatan produksi program TV. Peserta Didik dapat menjelaskan fungsi peralatan teknologi TV

    5 Menulis naskah drama KK-2 Mengurutkan Tahapan membuat skenario

    Skenario Disajikan urutan penulisan skenario secara acak. Peserta Didik dapat mengurutkan tahapan pembuatan skenario yang benar

    6 Menulis naskah non drama

    KK-3 Menentukan naskah berita

    Naskah Berita

    Disajikan sebuah ringkasan peristiwa. Peserta Didik dapat menentukan unsur 5 W + 1 H yang tepat pada peristiwa tersebut.

    7 Membuat desain produksi

    KK-4 Mengidentifikasi desain produksi

    Desain Produksi

    Disajikan uraian job desk berbagai divisi secara acak. Peserta Didik dapat mengelompokan job desk sesuai divisi yang dimaksudkan.

    8 Melakukan hunting lokasi

    KK-5 Menjabarkan persyaratan dan kriteria lokasi

    Hunting lokasi

    Peserta Didik bisa menjabarkan kriteria lokasi shooting sesuai naskah

    9 Melakukan proses casting

    KK-6 Menentukan jenis casting

    Casting Peserta Didik dapat menentukan jenis-jenis casting

    10 Menentukan kru produksi

    KK-7 Menjelaskan cara memilih kru produksi

    Tim produksi Peserta Didik bisa menjabarkan tanggung jawab kru produksi program Nondrama (talk show, variety show atau game)

    11

    Melaksanakan tata artistik

    KK-8

    Menentukan jenis make up

    Jenis-jenis make up

    Disajikan ilustrasi. Siswa dapat menentukan jenis make up yang dimaksud

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Mengidentifikasi elemen mise en scene

    Mise en scene

    Peserta Didik mampu mengidentifikasi elemen mise en scene

    12

    Menerapkan Scenic Art untuk Screen

    KK-9

    Menghitung skala pada floor plan

    Floor plan Peserta Didik dapat menghitung skala ukuran floor plan

    Menetapkan warna pada set

    Warna Peserta Didik dapat menjelaskan psikologi pemilihan warna

    mengidentifikasi jenis property

    Property Peserta Didik dapat menjelaskan jenis-jenis properti

    13

    Menggunakan peralatan tata cahaya

    KK-10

    Menjelaskan peralatan tata cahaya

    Tata Cahaya

    Peserta Didik dapat menentukan jenis tata cahaya dalam pembuatan program TV

    Peserta Didik dapat menjelaskan basic lighting

    Peserta Didik dapat menjelaskan fungsi filter lampu

    Peserta Didik mampu menjelaskan perangkat pendukung tata cahaya

    14

    Menggunakan peralatan audio

    KK-11

    Mengidentifikasi dasar-dasar tata suara

    Tata Suara

    Peserta Didik dapat menjelaskan jenis-jenis suara yang digunakan dalam program TV drama

    Disajikan gambar mikrofon beserta pola penerimaanya. Peserta Didik dapat menentukan pola penerimaan mikrofon yang dimaksud

    Peserta didik dapat menerangkan cara penempatan mikrofon yang benar

    15

    Mengoperasikan kamera foto

    KK-12

    Mengidentifikasi dasar-dasar fotografi

    Fotografi

    Disajikan gambar kamera foto beserta nomornya. Peserta Didik dapat menyebutkan identitas bagian yang diberi nomor tersebut.

    Disajikan materi dasar fotografi : ISO, Eksposure, Diafragma, Focal Length dsb. Peserta Didik dapat mengidentifikasi fungsi yang dimaksudkan terhadap hasil pemotretan

    16

    Mengoperasikan kamera video

    KK-13

    Menerangkan pengoperasian kamera video

    Videografi

    Disajikan gambar kamera video berikut penomorannya, peserta Didik dapat menyebutkan anatomi kamera video beserta fungsinya

    Peserta didik dapat menjelaskan Simbol-simbol pada kamera video

    Peserta Didik dapat mengidentifikasi format kamera video

    Peserta Didik dapat menjelaskan fungsi lensa kamera video berdasarkan jenisnya

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Peserta Didik mampu menjelaskan fungsi perangkat pendukung kamera video

    17 Menganalisis fokus KK-14 Mengatur focus selama produksi

    Videografi Peserta Didik dapat menjelaskan focus maupun out focus

    18 Menggunakan cakupan kamera video

    KK-15 Menetapkan prosedur cakupan kamera video

    Videografi Peserta Didik dapat menetapkan prosedur standar operasional kamera video

    19 Merancang koordinasi produksi program acara

    KK-16 Menjabarkan proses produksi single dan multi kamera

    Desain Produksi

    Peserta Didik mampu menjabarkan proses produksi Single atau Multi kamera

    20 Melakukan penyutradaraan pada produksi program acara

    KK-17 Mengidentifikasi aturan 180 derajat

    Penyutradaraan

    Disajikan beberapa gambar penempatan kamera beserta objeknya. Peserta Didik mampu mengidentifikasi aturan 180 derajat yang benar

    21 Memahami proses produksi

    KK-18 Mengidentifikasi urutan pengambilan gambar

    Type Of Shot Disajikan urutan gambar dengan ukuran shot yang berbeda. Peserta Didik mampu mengidentifikasi type of shoot berdasarkan urutannya.

    22

    Mengoperasikan mesin editing

    KK-19

    Mengidentifikasi teknik editing pada program TV

    Editing

    Peserta Didik menyebutkan salah satu kelebihan menggunakan perangkat editing linear/nonlinear

    Peserta didik dapat mengidentifikasi tugas editor pada tahapan praproduksi, produksi, dan pascaproduksi

    Disajikan deskripsi salah satu bentuk/transisi editing. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk/transisi editing

    Disajikan urutan tahapan editing secara acak. Peserta didik dapat menyusun tahapan editing dengan benar

    Disajikan penjelasan salah satu penerapan prinsip editing. Siswa dapat menjelaskan kontinuitas editing

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASANNYA

    1. Komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu adalah ..... A. Resistor D. Transistor B. Isolator E. Konduktor C. Kapasitor

    Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Isolator adalah suatu bahan yang memiliki hantaran listrik yang kecil. 2. Nyatakanlah sistem bilangan desimal berikut dalam sistem bilangan biner ...

    A. 10 D. 101 B. 11 E. 110 C. 100

    3. Komponen-komponen berikut yang mendukung sistem operasi, Kecuali ...

    A. Manajemen proses D. Manajemen I/O B. Manajemen memori utama E. Manajemen blok C. Manajemen berkas/file

    komponen-komponen yang mendukung sistem operasi : 1. Manajemen proses 2. Manajemen memori utama 3. Manajemen berkas/file 4. Manajemen I/O 5. Manajemen penyimpanan sekunder 6. Jaringan 7. Sistem Proteksi 8. Command Interpreter System

    4. Terminal penerima sinyal dari satelit disebut .

    A. Downlink D. Pemancar TV B. Receiver E. Antene C. Uplink

    Receiver adalah perangkat terminal penerima sinyal televisi. Pemancar Televisi adalah perangkat terminal pengirim sinyal ke satelit. Uplink adalah peristiwa transmisi (pengiriman) data melalui frekuensi radio ke suatu satellite dari stasiun bumi. Downlink adalah peristiwa transmisi (penerimaan) data melalui frekuensi radio dari suatu satellite ke stasiun bumi. 5. Program TV talk show menggunakan jenis naskah ..

    4

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    0

    1

    10

    11

    100

    101

    110

    111

    Sistem bilangan desimal

    Sistem bilangan biner

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    A. Drama D. Komedi B. Non Drama E. Serial C. News

    Berikut ini contoh program-program TV yang menggunakan naskah non drama :

    - Talkshow - Kuis

    - Games show - Magazine

    - dll 6. Perbedaan synopsis dan treatment adalah .

    A. Synopsis merupakan garis besar cerita sedangkan treatment isi detail cerita B. Synopsis merupakan isi detail cerita sedangkan treatment ide dasar cerita C. Synopsis merupakan garis besar cerita sedangkan treatment uraian dari setiap adegan D. Synopsis merupakan uraian dari setiap adegan sedangkan treatment dialog setiap pemain E. Synopsis merupakan dialog setiap pemain sedangkan treatmen garis besar cerita

    Synopsis adalah ringkasan atau garis besar dari isi keseluruhan cerita sedangkan, Treatment adalah alur cerita dalam setiap adegan para tokohnya dalam secara kasar dan belum ada dialog.

    7. Langkah penyusunan naskah setelah merumuskan ide adalah ....

    A. Riset D. Penulisan treatment B. Penulisan outline E. Penulisan naskah C. Penulisan sinopss

    Langkah penulisan sebuah program video biasanya terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu :

    Merumuskan ide

    Riset

    Penulisan outline

    Penulisan sinopsis

    Penulisan treatment

    Penulisan naskah

    Reviu naskah

    Finalisasi naskah

    8. Production meeting dilaksanakan pada tahapan ..... A. Riset D. Pasca produksi B. Pra produksi E. Evaluasi C. Produksi

    Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra produksi :

    Ide s/d skenario

    Pembentukan kru produksi

    Approach (casting) para pemeran

    Mempelajari skenario

    Hunting / penentuan lokasi

    Bedah skenario

    Pembuatan rancangan produksi

    Pertemuan divisi divisi

    Production meeting

    Script confrence

    Cek Keseluruhan Persiapan

    9. Berikut ini divisi pada proses produksi, kecuali ... A. Divisi Manajemen produksi D. Divisi Tekhnik B. Divisi Penyutradaraan E. Divisi Editing C. Divisi Artistik

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Divisi divisi pada proses produksi : 1. Divisi Manajemen Produksi 2. Divisi Penyutradaraan 3. Divisi Artistik 4. Divisi Teknik 10. Crew yang bertugas untuk menginterpretasikan naskah ke dalam visual adalah ....

    A. Produser D. Penulis Naskah B. Sutradara E. Editor C. Kameraman

    Adapun rincian tugas-tugas sutradara adalah :

    Menginterpretasikan naskah ke dalam visual, breakdown ke dalam rincian scene

    Menentukan dan hunting lokasi/ setting

    Menentukan bagaimana scene di buat shot

    Bersama-sama dengan produser memilih staf kunci seperti pemain, kameraman, editor, audioman (semua kru produksi)

    Mensupervisi kinerja staf kameramen, lighting, sound dan art design

    Mengarahkan penampilan pemain

    Menentukan urutan dan proses pembuatan film

    Menentukan soundtrack dan musik.

    Menentukan sound effeck.

    Menentukan sound track

    Menentukan pemain pengganti

    Menentukan property bersama art director

    Menentukan kru pengganti apabila kru inti berhalangan 11. Kameraman berada dinaungan divisi ....

    A. Divisi manajemen produksi D. Divisi pasca produksi B. Divisi Penyutradaraan E. Divisi tekhnik C. Divisi Artistik

    Divisi manajemen produksi

    - Produser

    - Ass. Produser

    - Pimpinan unit Divisi Penyutradaraan

    - Sutradara

    - Kameraman

    - Audioman

    - Penata cahaya

    - Editor Divisi artistik

    - Penata artistik

    - Penata busana

    - Penata rias

    - Property

    - Setting Divisi Tekhnik

    - Instalator tanaga listrik

    - Maintenance peralatan

    - Instalator peralatan 12. Divisi yang terlibat dalam proses casting adalah ....

    A. Divisi tekhnik Divisi Manajemen produksi B. Divisi penyutradaraan Divisi tekhnik C. Divisi Artistik Divisi Manajemen produksi D. Divisi Manajemen produksi Divisi penyutradaraan E. Divisi tekhnik Divisi artistik

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Proses casting dilakukan oleh divisi : Penyutradaraan : untuk mengetahui keseuaian dari karakter yang dibutuhkan Manajemen produksi : Terkait dengan jadwal dan kontrak perjanjian 13. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan pemain, kecuali ....

    A. Kemampuan berperan sesuai karakter tokoh B. Kesanggupan memenuhi jadwal produksi C. Kesepakatan kontrak kerja D. Ketepatan pemeran dengan tokohnya E. Kesesuaian tingkat pendidikan tokohnya

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan pemain :

    Ketepatan pemeran dengan tokohnya

    Kemampuan berperan sesuai karakter tokoh

    Kesanggupan memenuhi jadwal produksi

    Kesepakatan kontrak kerja

    Kesepakatan honorarium

    Pertimbangan komersial 14. Untuk mengetahui kostum yang akan digunakan oleh pemain sesuai dengan naskah dapat dilihat pada ....

    A. Rundown D. Skenario B. Diretors shot E. Treatment C. Breakdown artistik

    Dalam breakdown artistik memuat : Scene setting pemain kostum - property 15. Berikut ini yang termasuk property pada adegan di ruang tamu adalah ....

    A. Ruang tamu D. Suara burung B. Kursi tamu E. Cahaya kilatan petir C. Kostum pemain

    Yang termasuk property pada setting ruang tamu :

    - Kursi tamu

    - Meja tamu

    - Vas bunga

    - Taplak meja

    - dll 16. Berapakah ukuran setting kamar sesungguhnya jika pada skala 1 : 100 pada floor plan tercantum luas kamar 2 cm x

    3 cm? A. 20 cm x 30 cm D. 300 cm x 200 cm B. 200 cm x 300 cm E. 100 cm x 200 cm C. 30 cm x 20 cm

    Karena skala 1 : 100 dengan ukuran pada floor plan 2 cm x 3 cm maka setting kamar sesungguhnya adalah 200 cm x 300 cm atau 2 m x 3 m. 17. Setting dengan latar belakang warna biru kemudian di rubah pada pasca produksi menjadi seolah-olah di lokasi

    yang diinginkan termasuk kedalam jenis set .... A. Virtual set D. Green screen B. Real set E. Set builder C. Blue screen

    Jenis-jenis set : Real set yaitu set yang dibuat seperti set sesungguhnya Virtual set yaitu set yang dibuat hanya berupa background polos kemudian dirubah background tersebut pada proses komputerisasi menjadi seolah-olah di lokasi/set yang diinginkan.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    18. Berikut ini langkah-langkah pembuatan art property, kecuali ... A. Inventarisir art property yang dibutuhkan B. Desain / sketsa property yang akan di buat C. Penyiapan bahan dan peralatan D. Pembuatan art property E. Inventarisasi art property

    Langkah-langkah pembuatan art property :

    - Inventarisir art property yang dibutuhkan

    - Desain / sketsa property yang akan di buat

    - Penyiapan bahan dan peralatan

    - Pembuatan art property 19. Jenis lampu yang memancarkan sinar dengan lembut disebut .

    A. Spotlight D. Softlight B. Follow spot E. Key light C. Back light

    Spotlight : memancarkan sinar spot (tajam/focus) ke objek Softlight : memancarkan sinar dengan lembut ke objek Follow spot : memancarkan sinar yang mengikuti objek (bergerak) Backlight : penempatan lampu agar memancarkan sinar dari belakang objel

    20. Three point basic lighting adalah . A. Key light back light soft light D. Softlight back light key light B. Follow sopt base light fill light E. Key light fill light back light C. Back light spotlight base light

    Three point basic lighting terdiri dari :

    - Key light

    - Fill light

    - Back light 21. Untuk merubah cahaya lampu daylight agar menjadi cahaya lampu tungsten menggunakan filter .

    A. CTO D. CTW B. CTB E. Difius C. CTR

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Light color Wave-length in Nanometer nm

    Ultraviolet A 320 to 370

    Violet 370 to 410

    Indigo-blue 410 to 430

    Blue 430 to 480

    Bluish-green 480 to 500

    Green 500 to 540

    Yellow-green 540 to 560

    Yellow 560 to 580

    Orange 580 to 610

    Red 610 to 650

    Dark red 650 to 780

    Infrared A 780 to 1400

    22. Perangkat lighting yang berfungsi sebagai jendela arah cahaya yg bisa di atur dan juga sebagai dudukan honey

    comb dan filter color disebut . A. Light stand D. Umbrella white B. Barndoor E. Filter color C. Sandbag

    Light Stand berfungsi untuk menopang lighting Soft Box berfungsi mensoftkan cahaya, merata dan halus. Didalamnya ada diffuse tambahan seperti tudung kain terbentang yg bisa dicucuk-cabut. Umbrella White berfungsinya kalau di ambil tingkatan, pakai standar reflector (mangkok luar pada lampu) cahaya - Keras pertama, Umbrella Silver/Black - Keras kedua, Umbrella White Transparant ini agak Keras jadi posisi ketiga, dan Soft Box yang paling lembut cahayanya. Barn Door berfungsi sebagai jendela arah cahaya yg bisa di atur dan juga sebagai dudukan honey comb dan filter color. Honey Comb sesuai bentuk paternnya, pada lempeng tengah mirip sarang lebah, bertujuan supaya cahaya lebih terarah, untuk eksperimen, juga buat hair light bisa. Filter Color efek warna, menetralkan & mengolah warna, bahkan menambah aksen warna tertentu (Red, Blue, Yellow, White). Sanbag berfungsi sebagai pemberat pada stand light untuk menjaga kestabilan posisi lighting 23. Bagian kamera yang berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk adalah .

    A. Lensa D. viewfinder B. Focus E. Mounting C. iris

    Pada dasarnya setiap kamera terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : 1. Lensa 2. Tubuh Kamera (yang didalmnya terdapat bagian-bagian yang lebih rinci) 3. Recorder/VCR Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu (objek) dan ditangkap secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan tabung kamera (yang nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik). Iris atau diafragma adalah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk satu lubang bisa diperlebar dan dipersempit untuk mengatur banyaknya cahaya masuk ke dalam lensa. Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera Salah satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette Recorder) alat perekam gambar dan suara

    Sehingga hasil penggunaan filter :

    CTB menjadi cahaya daylight

    CTO menjadi cahaya tungsten

    Difius menjadi soft

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    24. Mini DV adalah salah satu jenis . A. Software kamera video D. Format kamera video B. File kamera video E. Player kamera video C. Bentuk kamera video

    Format-format kamera video diantaranya :

    - DV

    - Min DV

    - Hi-8

    - VHS

    - SVHS 25. Perangkat pendukung kamera video yang berfungsi untuk pergerakan kamera dengan stabil secara horizontal

    adalah . A. Tripod D. Monopod B. Chrager E. Dolly track C. Mounting

    Cara kerja erangkat pendukung kamera : Cara kerja dolly track pergerakan kamera dengan stabil secara horizontal sesuai jalur Cara kerja tripod pergerakan kamera dengan stabil pada satu sumbu Cara kerja jimmy jib pergerakan kamera dengan teknik swing 26. Lensa yang befungsi mengambil gambar jarak jauh agar dapat terlihat dekat adalah .

    A. Lensa tele D. Lensa normal B. Lensa wide E. Lensa cembung C. Lensa filter

    27. Proses zoom out menghasilkan gambar .

    A. Objek dari jauh menjadi dekat D. Bergerak dari kanan ke kiri B. Objek dari dekat menjadi jauh E. Bergerak ke atas dan ke bawah C. Bergerak dari kiri ke kanan

    Zoom out menghasilkan gambar objek terlihat menjadi jauh Zoom in menghasilkan ibjek terlihat menjadi dekat Pan right menghasilkan objek dengan pergerakan kamera dari kiri ke kanan Pan left menghasilkan objek dengan pergerakan kamera dari kanan ke kiri Tilt up menghasilkan objek dengan pergerakan kamera dari bawah ke atas Tilt down menghasilkan objek dengan pergerakan kamera dari atas ke bawah

    28. Hal penting yang harus dilakukan oleh kamera person sebelum perekaman gambar adalah .

    A. Melakukan paning D. Melakukan rewinding B. Melakukan zooming E. Melakukan chraging C. Melakukan white balance

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Prosedur pengoperasian kamera profesional (S.O.P Kamera) 1. Masukkan battery 2. Switch power on 3. Lakukan white balance 4. Check input sound level 5. Arahkan kamera ke object 6. Atur focus hingga object jelas 7. Atur shot size yang diinginkan 8. Kamera siap roll/taping/rekam

    29. Simbol yang berarti play adalah ..

    A. . D. B. . E. C.

    30. Bagian kamera yang ditunjukan adalah ....

    A. Focus ring B. Flip up electronic flash C. Lensa D. Handgrip E. Jog wheel

    31. Fungsi bagian gambar yang ditunjukan adalah ...

    A. Untuk melihat secara manual objek yang akan diphoto B. Untuk menangkap gambar yang akan direkam C. Untuk mengatur fokus atau mengubah tingkat ketajaman D. Untuk menambah pencahayaan E. Untuk menghubungkan kamera digital ke perangkat lain

    Bagian yang ditunjukan yakni Eyepiece. Bagian ini digunakan buat ngintip atau melihat secara manual dari objek yang akan diphoto Bagian untuk menangkap gambar yang akan direkam adalah lensa Bagian ntuk mengatur fokus atau mengubah tingkat ketajaman adalah focus ring

    Play Record Pause Stop forward

    Flip up electronic flash

    Focus ring

    Jog wheel

    Lensa

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Bagian untuk menambah pencahayaan adalah flash Bagian untuk menghubungkan kamera digital ke perangkat lain dalah ports dan sockets 32. Teknik dasar fotografi untuk menghasilkan objek depan fokus sedangkan background blur adalah ....

    A. Freeze D. Movement B. Depth of filed E. Bulb C. Panning

    Teknik dasar fotografi :

    1. Deptf of filed Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto

    2. Freeze Teknik untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dengan pengaturan shutter speed

    3. Panning Teknik dasar fotografi dengan cara kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak

    4. Movement Teknik movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto

    5. Bulb Teknik mengatur shutter speed pada setting paling lambat (BULB), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas sehingga biasanya menghaslkan pergerakan cahaya dari sumbernya.

    33. Jenis microphone yang memiliki daya tangkap suara satu arah adalah ....

    A. Ex directional D. Omni directional B. Bi directional E. In Directional C. Uni directional

    Arah penerimaan/polar pattren microphone dibagi menjadi tiga yaitu : Omni Directional Omni directional mempunyai arah tangkap dari segala arah dengan menangkap suara frekuensi pada sudut 0 derajat terhadap sumber suara dan mempunyai respon dengan level yang baik pada frekuensi rendah. Bi Directional Bi directional yaitu microphone yang mempunyai 2 arah penangkapan yaitu dari depan dan dari belakang tanpa menggeser microphone, jenis ini banyak dipergunakan untuk dialog pada saat sandiwara. Uni Directional Pola ini mempunyai arah penangkapan yang sensitiv dari arah depan saja, pada bagian belakang mengalami pelemahan. 34. Pengaturan volume suara pada saat perekaman yang ideal ditunjukan pada sinyal ....

    Posisi sinyal suara over

    Posisi sinyal suara normal

    Posisi sinyal suara under

    A

    B

    C

    D

    E

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    35. Naskah operasional berupa directors shot dibuat oleh ...

    A. Kamera Person D. Editor B. Sutradara E. Penata Artistik C. Penulis Naskah

    Jenis naskah operasioanl :

    1. Rundown 2. Camera card 3. Shooting script 4. Directors shot

    Sutradara membuat directors shot untuk kebutuhan pengambilan gambar pada proses shooting. 36. Pada proses shooting dipimpin dan dikoordinasikan oleh divisi ....

    A. Divisi Artistik D. Divisi Lighting B. Divisi Tekhnik E. Divisi Penyutradaraan C. Divisi Kameraman

    Seorang sutradara bertanggungjawab terhadap proses produksi mulai dari pra produksi, saat produksi dan post produksi sampai evaluasi. Adapun rincian tugas-tugas sutradara diantaranya adalah : Menginterpretasikan naskah ke dalam visual, breakdown ke dalam rincian scene

    - Menentukan dan hunting lokasi/ setting - Menentukan bagaimana scene di buat shot - Mengarahkan penampilan pemain - Menentukan urutan dan proses pembuatan film - Menentukan pemain pengganti - Menentukan kru pengganti apabila kru inti berhalangan

    37. Pembatasan gerak pemain pada proses shooting disebut .... A. Bloking pemain D. Bloking crew B. Bloking kamera E. Bloking microphone C. Bloking cahaya

    Bloking kamera adalah pengaturan batasan gerak atau penempatan kamera sesuai dengan kebutuhan pengambilan gambar Bloking pemain adalah pengaturan batasan gerak atau penempatan pemain sesuai dengan kebutuhan adegan Bloking Microphone adalah pengaturan batasan gerak atau penempatan micophone sesuai dengan kebutuhan perekaman suara Bloking cahaya lighting adalah pengaturan penempatan tata cahaya sesua dengan keutuhan pencahayaan pada proses shooting

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    38. Pada gambar berikut, manakah pengambilan gambar dialog 2 objek yang sesuai dengan screen direction dari kamera master ...

    39. Dimensi editing untuk memanipulasi ruang adalah

    A. Dimensi ritmis D. Dimensi transisi B. Dimensi grafis E. Dimensi temporal C. Dimensi spasial

    Dimensi-dimensi Edting : 1. Grafis (setiap shot memiliki nilai grafis baik berupa garis, warna, cahaya, bentuk dan gerak) 2. Ritmis (irama) 3. Spasial (ruang) 4. Temporal (waktu)

    40. Menyusun dan menyambung setiap shot berdasarkan urutan scene pada skenario termasuk tahapan ... A. Assembling D. Screening B. Capturing E. Logging C. Rough cut

    Capturing adalah proses pemindahan gambar atau transfer video hasil rekaman yang masih berbentuk pita kaset ke dalam komputer sehingga menjadi bentuk digital Logging adalah memasukan time code untuk memudahkan editor menyusun shot yang dibutuhkan saja Assembling adalah menyusun dan menyambung setiap shot berdasarkan urutan scene pada skenario termasuk tahapan Rough cut adalah memotong secara kasar untuk membuang shot yang tidak dibutuhkan Screening adalah melihat hasil (preview) hasil pengambilan gambar untuk melihat isi dari bahan yang akan diedit secara keseluruhan

    A

    B

    C

    D

    E

    master

    A

    B

    C

    D

    E

    master

    GARIS IMAJINER

    Agar hasil gambar tidak menyalahi konsep screen direction, penempatan kamera tidak boleh menyebrangi garis imajiner

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    RANGKUMAN MATERI

    TEKNIK PENULISAN NASKAH

    Penulisan Naskah untuk film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah skenario (scenario). Skenario merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang menyangkut penggabungan antara gambar dan suara, dimaksudkan sebagai pedoman dalam pembuatan film, sinetron atau program televisi. Beberapa pakar sinematografi mengemukakan bahwa skenario itu menjadi jiwa dan darah dalam produksi film atau cerita televisi. Urutan langkah atau pentahapan dalam penyusunan naskah skenario video : a. Persiapan Menulis naskah/ Teks / Narasi

    Yang harus dipersiapkan dalam menulis naskah, teks maupun narasi pada program TV adalah menemukan ide atau gagasan. Setelah ide ditemukan, seorang penulis naskah sangat perlu mempelajari substansi atau isi dari sumber-sumber yang terkait dengan substansinya, sehingga benar-benar memahami apa yang akan ditulis. Selanjutnya akan ditulis dalam bentuk apa, menjadi format program TV yang mana. Setelah ditetapkan format program yang dipilih maka baru berpikir bagaimana menulisnya. Untuk penulisan teks dapat diawali dengan penulisan kerangka tulisan (outline). Sedangkan untuk penulisan narasi dapat dilakukan menulis rencana gambaran visual yang akan diberi narasinya. Dalam hal ini narasi akan lebih memberikan penjelasan gambaran visual yang ditayangkan pada TV. Narasi bisa berbentuk life dari pemeran ataupun dubing oleh pengisi suara. Dapat juga disuarakan oleh narator maupun presenter. Sebelum menulis naskah untuk panduan produksi ditulis, biasanya didahului dengan membuat synopsis, dan Treatment. 1) Sinopsis

    Gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok materi yang akan dikerjakan. Tujuan utama ialah memudahkan pemesan (produsen) menangkap konsep, kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai. Setelah synopsis ditulis maka sudah harus nampak adanya: alur, isi cerita, Perwatakan pemain (bila ada), tempat, waktu, serta keterangan lain yang memperjelas synopsis.

    2) Treatment Uraian ringkas secara deskriptif, bukan tematis, yang dikembangkan dari synopsis dengan bahasa visual tentang suatu episode cerita, atau ringkasan dari rangkaian suatu peristiwa. Artinya dalam membuat treatment bahasa yang digunakan adalah bahasa visual. Sehingga apa yang dibaca dapat memberikan gambaran mengenai apa yang akan dilihat. Dengan membaca treatment bentuk program yang akan dibuat sudah dapat dibayangkan. Sehingga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: - Urutan dalam video sudah makin jelas, - Sudah kelihatan formatnya apakah dialog (bagaiamana pokok dialognya), narasi (bagaimana pokok

    narasinya), - Sudah dimulai adanya petunjuk-petunjuk tehnis yang diperlukan.

    3) Skenario Dari treatment kemudian dibuat naskah produksi atau skenario. Penulisan naskah produksi atau skenario harus operasional karena digunakan sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew) tetapi juga pemain dan pendukung lain yang terlibat. Penulisan naskah atau skenario pada dasarnya menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin disampaikan. Urutan sinopsis-treatment-skenario merupakan rangkaian yang baik untuk membuat naskah video (televisi), Baker (1981) mengemukakan juga pentahapan dalam membuat naskah, yaitu : concept, story board, dan script. Setidaknya ada dua format naskah untuk penulisan naskah TV/video, yaitu double colum, dan wide margin. a) Format kolom ganda (double colum).

    Format ini lazim digunakan untuk menulis naskah informasi, dokumentasi, pendidikan. Format kolom ganda, lembar kertas dibagi menjadi dua kolom utama, yaitu kolom visual (kiri) dan kolom audio (kanan). Pada kolom kiri berisi uraian yang menyangkut visual. Misal gambar harus dimabil dengan CU, kemudian zoom out, atau keterangan lain bagi kru kamera, termasuk siapa subyeknya, diambil dari mana, beberapa waktu lamanya pengambilan, dll. Kolom kanan berisi segala sesuatu yang menyangkut audio yang berupa narasi, dialog para pelaku atau efek-efek suara lain yang diperlukan. Untuk memudahkan narator atau juru suara (sound man) maka dalam menulis kolom kanan, semua informasi yang tidak akan dibaca (disuarakan) ditulis dengan huruf capital. Sedang narasi atau dialog yang akan dibaca atau disuarakan ditulis dengan huruf kecil.

    b) Format Wide Margin Format ini lebih lazim dipakai dalam cerita film atau sinetron. Dengan format wide margin tiap adegan (kumpulan dari beberapa shot-scene) diuraikan atau dijelaskan dengan bahasa visual. Petunjuk dialog diketik dua spasi ditengah, sedang apa yang akan nampak (visual) dijelaskan dalam bentuk paragraf. Dialog biasanya diketik biasa, semua penjelasan untuk camerawan pengambilan gambar, ditulis dalam huruf capital. Penjelasan untuk tingkah laku pemain ditulis dalam tanda kurung dengan huruf capital pula. Urutan penulisannya sebagai berikut

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    (1) Pertama kali ditulis : adegan (scene) ke. (2) Gambar diambil dengan tehnik apa, misalnya : F.1, DISSOLVE, IN FRAME. (3) Gambaran visual yang akan nampak (4) Dialog

    MANAJEMEN PRODUKSI

    Setidaknya ada lima unsur manajemen yaitu :

    Perencanaan (planning)

    Pengorganisasian (organizing)

    Pelaksanaan (actuating)

    Pengendalian (controlling)

    Penilaian (evaluating) Kelima unsur tersebut dalam ilmu manajemen biasa disingkat menjadi POACE. Dalam kegiatan produksi program televisi kelima unsur manajemen ini harus diterapkan untuk mancapai hasil yang diharapkan yang akhirnya dapat membantu pencapaian visi dan misi suatu stasion penyiaran tersebut. Perencanaan (Planning) Unsur perencanaan dilakukan dalam setiap pembuatan program televisi. Produser program harus melakukan perencanaan (planning) baik yang antara lain dimulai dari ide atau tema, naskah, lokasi shooting, kru produksi, peralatan, pemain dan biayanya (budgeting). Pengorganisasian (Organizing) Setelah perencanaan dibuat produser perlu mengorganisasikan seluruh unsur yang terkait, misalnya masalah perijinan, masalah kesiapan semua unsure yang akan terlibat dalam suatu kegiatan produksi. Kegiatan mengorganisasikan ini bertujuan agar semua unsure yang terlibat mempunyai kaitan satu sama lain pada saat produksi dilakukan. Tidak ada satu bagian pun yang tidak mengetahui kegiatan bagian lain. Pelaksanaan (Actuating) Dalam pelaksanaan produksi produser juga harus melakukan penjelasan/petunjuk kepada seluruh unsur yang terlibat, memberikan motivasi dan arahan sehingga seluruh kru produksi dapat melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang sudah dibuat dan tepat waktu Pengawasan (Controlling) Ketika proses produksi dimulai Produser harus melakukan pengendalian/pemantauan guna melihat keterlaksanaan pelaksanaan tugas oleh seluruh kru. Dalam pengawasan produser harus membekali diri dengan pertanyaan-pertanyaan seperti apakah seluruh kru melaksanakan tugas dengan baik) dan operasional peralatan/ apakah seluruh peralatan bekerja dengan baik dan apakah pemain juga sudah berfungsi sesuai tuntutan skenario. Selama proses produksi, bila dijumpai sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya, produser perlu mengambil tindakan untuk memperbaiki keadaan sehingga proses produksi dapat berjalan kembali seperti yang diharapkan dan selesai tepat waktu. Produser juga harus mengantisipasi apabila terjadi perubahan saat berlangsungnya produksi. Penilaian (Evaluasi) Unsur terakhir dalam manajemen produksi adalah evaluasi. Kegiatan evaluasi ini sangat penting guna mengendalikan kualitas produksi yang telah dihasilkan. Jika berdasarkan hasil evaluasi kualitas produksi tidak mencapai seperti yang diharapkan, maka kru produksi perlu merevisi program dan memperbaiki kinerja untuk masa yang akan datang. Evaluasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

    - Evaluasi terhadap kinerja produksi - Evaluasi terhadap program itu sendiri.

    Evaluasi terhadap kinerja program menyangkut penilaian terhadap keseluruhan proses produksi dimulai dari naskah, pemain, peralatan, pekerja produksi. Dengan kata lain semua proses produksi yang telah menghasilkan suatu program harus dinilai karena makin baik proses produksi maka akan baik pula program yang dihasilkan. Evaluasi program dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

    - Tahap post production (tahap setelah program selesai) - Tahap post on air (tahap setelah program ditayangkan).

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Evaluasi Post Production Setelah program selesai dan menjadi suatu kemasan, program dievaluasi oleh seluruh produser yang melibatkan seluruh kru produksi termasuk pemainnya. Mekanisme dapat dilakukan secara bertahap maupun secara keseluruhan. Yang dimaksud dengan secara bertahap adalah setiap satu segment selesai dipreview ulang sehingga apabila terjadi kekurangan dapat langsung diperbaiki. Evaluasi secara keseluruhan dilakukan dengan mempreview program yang sudah selesai Kedua acara evaluasi ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan evaluasi secara bertahap adalah mudah melakukan revisi karena insert gambar dapat disesuaikan dengan segment berikutnya yang belum dibuat, sedangkan kelemahannya menyebabkan durasi program bertambah sehingga seringkali harus menguragi segment berikutnya. Kelebihan evaluasi secara keseluruhan adalah kesinambungan tiap segment tetap terjaga sementara kekurangannya juga menyangkut perpanjangan durasi. Evaluasi Post On Air Evaluasi ini dilakukan oleh oleh Produser program tersebut dan juga oleh stasion yang menayangkan program tersebut. Dari sisi stasiun penyiaran, berhasil atau tidaknya suatu program dapat dilihat dari perolehan rating dan audience share program tersebut yang akan berakibat banyaknya iklan dalam program tersebut. Bahkan apabila program tersebut sangat bagus, tidak menutup kemungkinan biaya produksi akan ditanggung oleh sponsor. Namun demikian evaluasi yang dilakukan oleh stasion penyiaran memakan waktu paling sedikit tiga bulan. Evaluasi ini akan berakibat kepada maju tidaknya rumah produksi yangmemproduksi program tersebut yang berakibat makin banyaknya pesanan program dan membuat kru produksi yang terlibat semakin diminati. Keberhasilan program sangat ditentukan oleh kualitas kru produksi yang terlibat dalam proses produksi. Evaluasi yang dilakukan oleh produser program bertujuan untuk meningkatkan kualitas program yang dihasilakn yang melibatkan orang-orang yang melakukan proses produksi. Jadi dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu program berbanding lurus denga n keberhasilan suatu stasion penyiaran dan juga berbanding lurus dengan kualitas kru produksi yang teribat dalam proses produksi. Mengacu pada profesi yang pada keseluruhan proses produksi, berikut beberapa penjelasan tentang proses produksi dalam manajemen produksi. Pra produksi dan Development Pra produksi Sebuah tahap persiapan sebelum kegiatan syuting dimulai. Proses ini sangat menentukan kelancaran kegiatan syuting nantinya. Oleh karena itu proses ini harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa pekerjaan pada pra produksi ini, diantaranya yaitu:

    a. Pemilihan style Pemilihan style film yang akan dibuat harus sesuai dengan kemampuan skill yang kita miliki. Juga harus disesuaikan dengan budget yang tersedia. Apabila tidak, maka hasil dari film yang kita buat tidak akan maksimal, bahkan mungkin gagal total. Adapun beberapa style film yang sering kita lihat yaitu: 1. Full animasi ( mengandalkan skill dibidang animasi) 2. Full Cinematografi ( mengandalkan skill dibidang sinematografi) 3. Gabungan antara keduanya. b. Pemilihan Tema dan Ide CeritaTema merupakan garis besar visual yang akan kita buat. Pemilihan tema dilakukan secara brain storming. Misalnya temanya adalah alam, ghotic, humor, dan lain-lain. Setelah mendapatkan tema, kemudian kita buat detail dalam bentuk synopsis. Banyak melihat pada referensi adalah hal yang sangat baik. Bagi sebagian kita, referensi kadang membuat kita ingin membuat sesuatu diluar jangkauan keterampilan kita. Hal ini kadang membuat kualitasnya tanggung atau jelek sama sekali. Pemilihan ide dan referensi ini sesuai dengan keterampilan kita agar tantangannya tetap ada. Jangan terlalu terjebak dengan aturan-aturan dalam pembuatan cerita film. Menurut pengalaman, hal ini dapat membuat sebuah film cerita tidak sama dengan aturan sebuah video lainnya.Dalam pencarian sebuah ide untuk synopsis , harus memperhitungkan beberapa hal penting ini:

    1. Penyesuaian budget 2. Feel 3. Skill

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    4. Lihat referensi 5. dan peralatan yang ada

    Setelah synopsis jadi, selanjutnya dibuatlah scrip, story board, director script. Menurut pengalaman, story board, meskipun cukup sulit dibuat namun cukup berguna, hanya saja jangan sampai terjebak dalam proses ini, karena kadanga pembuatannya terlalu mamakan waktu dan kurang akurat dengan kondisi saat syuting. Directos script cukup penting dibuat untuk kemudahan bagi sutradara pada pelaksanaan syuting. Director script juga sangat membantu dalam efesiansi waktu dan juga akurasi dalam memvisualisasikan script. Adapun format lain dalam penyusunan desain pra produksi ini yaitu :

    a) Ide & tema cerita b) Sinopsis c) Outline d) Skenario e) Analisa skenario :

    1) Analisa pesan 2) Analisa karakter 3) Analisa setting 4) Analisa property 5) Analisa wardrobe

    f) Breakdown & Sub breakdown g) Hunting Plan h) Hunting i) Hunting Report (pemain, prop, wardrobe, lokasi, transport, logistic, akomodasi) j) Director shot k) Floor plan l) Storyboard m) Desain proses & jadwal n) Desain Budget o) Konsep penyutradaraan, art, kamera, sound, editing p) Estimasi budget art & kamera termasuk kedalam desain budget q) List property & wardrobe yang termasuk kedalam Hunting report r) Crew list

    c. Persiapan produksi setelah proses diatas berjalan dan selesai, Proses selanjutnya adalah sebagai berikut:

    1. Pembentukan tim kerja 2. pemilihan talent dan ekstras ( dengan audisi) 3. penyediaan art properties, costum dll 4. pencarian lokasi dan perijinan 5. penyediaan peralatan syuting

    Proses-proses tersebut diatas sangat penting demi kelancaran syuting. Apabila salah satu proses terabaikan, maka kegiatan syuting akan terganggu. Meskipun kita bekerja dengan budget yang rendah, namun proses diatas harus tetap dijalankan. Penghematan biaya bias dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan meminimalkan jumlah kru( tetap ada batasan maksimal). Atau dengan menggunakan fasilitas gratis.

    2. Produksi Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tahap ini. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah:

    a. Manajemen Lapangan manajemen lapangan mencakup beberapa hal, yaitu: 1. Manajemen lokasi (perijinan, keamanan, keselamatan) 2. Talen koordinasi (koordinasi kostum, make up dll) 3. Manajemen waktu (koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat ) 4. Crew koordinasi (koordinasi para kru) Attitude dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting. Kesabaran, pengertian dan kerjasama merupkan attitude yang diperlukan untuk mencapai sukses. Berdoa sebelum bekerja dan briefing sebelim memulai merupakan hal yang baik untuk menyatukan semangat, visi dan attitude yng diinginkan. Jangan pernah kehilangan control emosi pada saat syuting. Apalagi semua bekerja dengan keterbatasan waktu.

    b. Kegiatan Shooting Tahap ini adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan Kru sangat menentukan. Kualitas gambar adalah yang selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan kamera dan lighting sangatlah penting. Untuk mencapai hasil maksimal dengn alat yang kita gunakan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    1. Syuting Out Door Shooting outdoor bias menekan budget, namun harus berhati-hati melakukannya karena sangat bergantung dari keadaan cuaca saat syuting dilakukan. Beberapa yang harus dipersiapkan dalah syuting outdoor adalah : a. Cahaya matahari ( Hard, Soft) b. Reflector ( Silver, Gold) c. Hujan buatan d. Camera setting ( Irish, Speed, White Balance, Focus) e. Crowd Control ( Working With Ekstras)

    2. Shooting indoor Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada syuting outdorr, namun dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain: a. Penggunaan lighting sederhana b. Penggunaan Filter c. Make up d. Pemilihan Back Ground e. Monitor

    3. Visual Efek Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara lain dengan: a. Reverse motion b. Fast motion (normal lipsync) c. Slow motion ( normal lipsync) d. Crhoma key ( blue screen)

    Beberapa hal lain pada saat Produksi yang juga perlu untuk diperhatikan yaitu:

    1. Makan/ logistik 2. Sewa peralatan 3. Film 4. Trasnportasi 5. Akomodasi 6. Tele komunikasi 7. Dokumentasi 8. Medis

    3. Pasca Produksi Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatn shooting yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Kesalahan pada waktu shooting sebagian mungkin diselesaikan pada tahap ini.

    a. Editing Kerjasama sutradara dan editor adalah sangat diperlukan. Editing sebuah film membutuhkan rasa, oleh karena itu diperlukan pemahaman emosi yang akan diedit. Pemahaman tentang sofe ware yang digunakan juga sangat membantu maksimalnya hasil editing. Beberapa yang dilakukan antara lain :

    1. Capturing ( optimalisasi) 2. Format file 3. Feel 4. Colouring 5. Fades and cuts 6. Kualitas gambar ( film Look)

    b. Pemilihan Format akhir Format akhir dari film harus sesuai dengan yang telah disepakati bersama saat pra produksi. Beberapa yang menjadi acuan kerja, serta masuk dalam anggaran kerja Pasca produksi adalah:

    1. Lab/ ruang editing 2. Editor 3. Mixer 4. Sound director, engineer 5. Telecine 6. Konsumsi 7. Transportasi 8. Telekomunikasi 9. Mastering 10. Poster dan kemasan

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    FOTOGRAFI Berikut ini bagian-bagian kamera foto, memang tidak semua kamera foto sesuai seperti gambar berikut ini, akan tetapi yang kita pelajari bukan gambarnya akan tetapi bagian-bagiannya. Jadi kalau pun berbeda hanya masalah penempatannya.

    1. Control wheel atawa jog wheel. Bagian ini biasanya diletakkan didekat Shutter Release. supaye si pemotret mudah untuk menjangkaunya. Dengan meletakkan bagian ini di dekat shutter release, pemotret atau photographer jadi bisa menjangkau bagian ini dengan jari yang digunakan untuk menjangkau shutter release.

    Bagian ini biasanya digunakan untuk mengubah setting-setting tertentu dari camera digital. Misalnya untuk mengatur setting Shutter Speed. Ada juga camera digital lainnya yang digunakan untuk mengubah setting Aperture, atau mengubah filters, flip, dan sebagainya. 2. Shutter release. Umumnya bagian ini digunakan oleh camera digital buat menangkap dan mengunci objek yang ada di depannya. Biasanya dengan menekan lalu melepaskan tombol yang terdapat pada bagian ini, camera digital tersebut akan menangkap dan menyimpan objek tadi menjadi sebuah photo. 3. Microphone/speaker. Jenis-jenis camera digital tertentu, biasanye dilengkapi dengan fitur untuk merekam video atau film. Microphone pada camera digital bukan cuma bisa merekan gambar, tapi juga suara. Lalu dengan speaker, camera digital tadi bisa memainkan suara yang terekam. 4. Handgrip. Bagian ini fungsinya cuma buat memudahkan kita saat memegang camera. Bentuknya juga pasti bervariasi, sesuai dengan selera dari pembuat camera tersebut. 5. Focus ring. Bagian ini digunakan untuk mencari fokus atau mengubah tingkat ketajaman. Tidak semua jenis camera mengunakan fokus ring yang seperti ini. Ada juga beberapa jenis camera yang menggunakan tombol untuk mengatur fokus. Bentuk ring atau lingkaran ini dipilih untuk mereka yang sudah terbiasa dengan jenis camera film (non digital). 6. Zoom ring. Sama seperti focus ring, beberapa jenis camera lebih memilih bentuk tombol untuk bagian ini. Tapi sebenarnya bentuk tombol ataupun ring fungsinya sama aja. Yaitu buat mengatur zoom. 7. Lens. Setiap camera pasti punya bagian ini. Bagian ini dibutuhin camera buat menangkap gambar. Seberapa besar (tinggi dan lebar) dan seberapa jauh sebuah camera digital bisa menangkap gambar, akan banyak bergantung dari jenis lensa yang digunakannya. 8. Filter thread. Bagian ini sebenarnya adalah bagian tambahan. Yang artinya tidak semua jenis camera dilengkapi dengan bagian ini. Dengan fitur tambahan ini, camera kita jadi punya kemampuan yang lebih. Sekarang kita lihat bagian-bagian kamera yang tampak dari belakang. 1. Eyepiece. Bagian ini digunakan untuk mengintip atau melihat secara manual dari objek yang akan diphoto, selain menggunakan view finder. 2. LCD view screen. Bagian berfungsi untuk melihat photo yang berhasil direkam. Selain itu pula bagian ini biasanya digunakan untuk menampilkan status, dan mengatur setting-setting yang berhubungan dengan camera.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    3. Battery compartment. Bagian ini digunakan untuk menempatkan baterai. Adapun bentuk dan letaknya, bergantung dari bentuk camera dan baterai yang digunakan. 4. Viewfinder controls. Bagian ini digunakan untuk mengatur setting-setting yang berhubungan dengan view finder. Namun tidak semua camera digital yang menempatkan viewfinder control ini secara terpisah. Beberapa jenis camera lebih memilih menggunakan setting menu untuk mengatur view finder. 5. Spot meter/spot focus control. Beberapa jenis camera menyediakan fasilitas yang membolehkan photographer untuk memfokuskan pada area-area tertentu dari objek yang diphoto. Untuk mengatur fasilitas itulah bagian spot meter atau spot focus control ini diperlukan. 6. Menu button. Bagian ini ditujukan buat mengakses menu-menu yang disediakan oleh camera digital. 7. Cursor controls. Bagian ini berfungsi sebagai interface untuk memudahkan kita mengakses menu, melihat-lihat photo, mengatur setting-setting tertentu, dan sebagainya. 8. Quick view/Delete button. Tombol ini biasanya digunakan untuk melihat hasil pemotretan secara cepat. Tombol ini biasanya juga digunakan untuk menghapus hasil pemotretan yang tidak sesuai dengan keinginan. 9. Ports and sockets. Bagian ini biasanya digunakan untuk menghubungkan camera digital kita dengan peralatan lain, misalnya komputer. Bentuknya pun bergantung dari jenis fasilitas dan camera yang bersangkutan. Setelah depan dan belakang sekarang kita lihat bagian-bagian kamera dari atas.

    1. Hot shoe cover. Bagian ini disediakan untuk menempatkan lampu flash tambahan. Akan tetapi tidak semua jenis camera punya fasilitas ini. 2. Viewfinder swivel. Beberapa jenis camera mengijinkan kita untuk mengarahkan camera kearah tertentu, dan melihat objek dari sudut yang berbeda. Dan beberapa jenis lainnya, mengizinkan kita untuk memutar LCD kearah yang kita inginkan. Untuk tujuan itulah, bagian ini dibuat.

    3. Exposure program modes. Terkadang untuk mengatur dan menemukan kombinasi kecepatan shutter dan lensa yang tepat itu cukup memusingkan. Dan rupanya beberapa produsen camera digital mengerti kesulitan ini. Untuk tujuan itulah, bagian ini dibuat. Cukup dengan menekan tombol yang disediakan seorang fotografer bisa mendapatkan kombinasi kecepatan shutter dan lensa yang sudah di komputerisasi. 4. Shutter release. Umumnya bagian ini digunakan oleh camera digital buat menangkap dan mengunci objek yang ada di depannya. Biasanya dengan menekan lalu melepaskan tombol yang terdapat pada bagian ini, camera digital tersebut akan menangkap dan menyimpan objek tadi menjadi sebuah photo. 5. Control wheel/jog wheel. Bagian ini biasanya diletakkan didekat Shutter Release. supaye si pemotret mudah untuk menjangkaunya. Dengan meletakkan bagian ini di dekat shutter release, pemotret atau photographer jadi bisa menjangkau bagian ini dengan jari yang digunakan untuk menjangkau shutter release. 6. Access cover for flash memory card. Bagian ini disediakan untuk mengganti-ganti memory card. 7. Main control dial. Bagian ini disediakan untuk buat mengakses fasilitas-fasilitas utama dari camera digital. Misalnya on/off camera, mengubah mode shooting menjadi mode movie atau playback, atau untuk mengatur transfer photo. 8. LCD status screen. LCD ini digunakan untuk menampilkan informasi mengenai status dari setting-setting yang kita pilih. Gambar ini menunjukkan tampak samping dari camera digital. 1. Flip up electronic flash. Cahaya tambahan dari kamera, biasanya flash ini dapat buka tutup baik secara otomatis maupun manual.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    2. Zoom ring. Mengubah zoom secara manual biasanya lebih cepat ketimbang mengubah zoom secara motorik. Itulah sebabnya, camera yang mempunyai fasilitas mengubah zooming secara manual, relatif lebih mahal ketimbang camera yang cuma bisa mengubah zooming secara motorik. 3. Macro button. Camera-camera yang menyediakan fasilitas close-up, biasanya juga menyediakan tombol yang memudahkan kita buat berpindah-pindah dari satu mode ke mode lain. Dan bagian macro button ini, disediakan untuk mengakses fasilitas itu. 4. Focus ring. Ring untuk mengatur fokus. Manual fokus yang berbentuk ring yang melingkar di seputar lensa itu biasanya lebih meyakinkan untuk mengatur fokus. 5. Filter/color/contrast/exposure options. Bagian ini dibuat agar kita lebih mudah dan cepat jika ingin mengatur setting-setting yang berhubungan dengan keempat element tadi. 6. Sensitivity/program mode/white balance/focus/sequence options. Bagian ini juga disediakan untuk memudahkan kita mengatur setting-setting tertentu. 7. Automatic focus/Manual focus button. Fasilitas ini berfungsi untuk berpindah-pindah mode sesuai dengan settingan yang ada. 8. External flash terminal. Pengaturan untuk flash tambahan. 9. Eyepiece diopter correction control. Bagian ini sangat bermanfaat bagi photographer yang berkacamata. Dengan mengakses bagian ini, itu bisa menutupi kekurangan mereka yang memiliki masalah dalam hal penglihatan. Tentu saja tidak semua camera digital akan memiliki fasilitas, dan juga tampilan, serta tata letak yang sama dengan camera digital yang ada disini. Tapi pada umumnya semua jenis camera pasti memiliki beberapa bagian yang dibahas disini. Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

    A. Fokus Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

    B. Eksposure

    Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).

    C. Bukaan Diafragma (apperture)

    Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk. Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik. "Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    D. Kecepatan Rana (shutter speed) Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film. Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan). Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. "Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk".

    E. Kepekaan Film (ISO) Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.

    Belajar Teknik Dasar Fotografi 1. Depth of Field (DOF) Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman (depth) yang terbagi atas foreground (depan) dan background (belakang). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto. Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground Contoh berikut menunjukan DOF pendek Contoh berikut menunjukan foto DOF dengan fokus background panjang/dalam dengan fokus foreground & background

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    2. Freeze Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula. 3. Movement Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat. Panning Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak. Contoh foto panning:

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Bidik sasaran bergerak (pada umumnya mobil), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek. Bulb Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.

    Contoh foto bulb dengan menggunakan senter atau sumber cahaya yang digerakkan

    Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari

    TATA KAMERA

    Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam sampai kamera professional broadcast. Kamera handycam disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada beberapa jenis handycam yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast (seperti : Sony seri DSR DVCam dan Canon XL-1). Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri. Kamera handycam ada beberapa jenis sesuai dengan format kasetnya : > Video 8 > Hi-8 > Digital 8 > VHS-C > S-VHS-C > Mini DV > DVCam Dan terus berkembangan seiring perkembangan teknologi. Kamera Professional Broadcast juga ada beberapa jenis : > Hi-8 Pro > S-VHS > U-matic > Betacam > DVCPro/DVCam > Digital-9 > Digital Betacam Dan terus berkembangan seiring perkembangan teknologi. Masing-masing jenis kamera mempunyai kelas yang berbeda sesuai kebutuhannya, namun fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda, hanya mungkin fasilitas dan kualitas hasil rekamannya yang berbeda. Pada dasarnya setiap kamera terdiri dari tiga bagian utama (anatomi kamera), yaitu :

    1. Lensa 2. Tubuh Kamera 3. Recorder/VCR

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    1. Lensa Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan ditangkap secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan tabung kamera (yang nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik). Ada beberapa jenis lensa menurut panjang fokalnya. Panjang fokal adalah jarak antara pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan fokus. Ada beberapa jenis lensa, yaitu : Lensa Normal Lensa ini sering disebut dengan lensa standart. Gambar yang dihasilkan dengan lensa normal ini memberi kesan yang biasa dan datar. Tidak ada efek distorsi atau melengkung. Lensa Wide/Sudut Lebar Disebut lensa sudut lebar karena jangkauan dari subyek yang bisa ditangkap oleh lensa cukup lebar, sebagai gambaran dengan menggunakan lensa sudut lebar, kita tidak perlu mundur mengambil jarak karena ada beberapa bagian yang tidak tertangkap lensa, terutama pada pengambilan gambar grup shot, arsitektur, keramaian sebuah pasar, dan lain-lain. Lensa Tele Lensa dengan focal length yang panjang, bila menggunakan lensa ini subyek jadi terasa dekat sehingga kedalam menjadi kurang, keuntungannya kita bisa merekam gambar dari jarak cukup jauh tetapi dapat menghasilkan gambar seperti kalau kita dari jarak dekat. Selain itu penggunaan tele lens memberikan keuntungan pada kita akan ruang tajam yang sempit, sehingga kita dengan leluasa bisa melokalisir subyek, sementara yang lainnya akan terlihat blur. Kerugiannya disamping kedalam kurang, sedikit saja goyangannya pada kamera akan terlihat sekali dari hasil rekamannya, biarpun kita sudah memperoleh focus yang maksimal. Untuk menghindari goyangan kamera, kita bisa menggunakan tripod atau monopod. Lensa Macro Lensa ini sangat baik digunakan untuk merekam benda-benda kecil, seperti capung, serangga, buah yang kecil-kecil. Panjang fokal lensa macro antara 55-105 mm, tetapi didalam lensa macro (beda dengan lensa biasanya) ditambah beberapa jenis lensa sehingga kita bisa merekam gambar dari jarak dekat sekali, dan perbandingan antara subyek dengan yang ditangkap oleh lensa bisa mencapai 1:1. Lensa Vario/Zoom Lensa jenis ini merupakan penggabungan dari lensa sudut lebar sampai ke lensa tele. Jadi kita tidak perlu lagi mengganti lensa, cukup satu lensa sudah mencakup semua jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.

    White Balance Salah satu kewajiban kita sebelum merekam gambar adalah harus mengeset white balance kamera terlebih dulu. Pada intinya televisi atau video menerima cahaya dari 3 warna primer RGB, red, green, dan blue. Bila ketiga warna ini dipadukan dalam perbandingan yang sama, maka akan menghasilkan warna cahaya putih. Warna putih inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek putih benar-benar terlihat putih di lensa kamera. Padahal warna putih jika terkena cahaya warna lain sedikit saja akan berubah, seperti kekuning-kuningan atau kebiru-biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka warna yang ditangkap kamera video cenderung kebiru-biruan. Sedangkan di dalam ruangan/indoor cenderung kemerah-merahan. Untuk itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi warna dan white balance yang dipasang di antara lensa dan tabung kamera. Pada umumnya kamera video dilengkapi 2 filter koreksi untuk outdoor dan indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4 jenis filter koreksi warna.

    2. Tubuh Kamera (Body) Tubuh kamera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi sinyal elektrik. Di tubuh kamera ini biasanya juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas kamera, seperti white balance, steady shot, digital effect, shutter speed, dan lain-lain. Tergantung jenis kamera dan kebutuhannya. Viewfinder Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada umumnya viewfinder ini hanya monitor hitam putih. Tetapi ada beberapa yang berwarna seperti Handycam Sony dan Canon XL-1. Dalam viewfinder biasanya disertai informasi fasilitas dan indicator pada saat rekaman, seperti indicator posisi kamera record atau pause/stand by, white balance, iris, dan battery atau kaset habis dan lain sebagainya.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    3. Recorder/VCR Salah satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette Recorder) alat perekam gambar dan suara. Di beberapa kamera ada yang recordernya terpisah seperti jenis U-matic. Tetapi ada juga yang menjadi satu dengan bodi kamera. Kelebihan menjadi satunya bodi kamera dengan recorder adalah keringanan dan efisiensi waktu. Pekerjaan menjadi lebih mudah.

    Jenis-Jenis Shot * CU (Close Up) Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala. * MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala. * BCU (Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi. * ECU (Extrime Close Up) Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau telinga. * MS (Medium Shot) Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala. * FS (Full Shot) Shot yang menampilkan keseluruhan obyek. * ES (Establish Shot) Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau adegan itu terjadi. * Two Shot Shot yang menampilkan dua orang. * OSS (Over Shoulder Shot) Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.

    Sudut Pengambilan Kamera 1. High Angle (Bird eye view)

    Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil. 2. Normal Angle

    Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil. 3. Low Angle (Frog eye view)

    Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil. 4. Obyektive Kamera

    Tehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya. 5. Subyektive Kamera

    Tehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan.

    Gerakan Kamera (Camera Movement) Panning

    Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan. Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.

    Tilting Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya. Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas. Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.

    Tracking Track adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek. Track in : gerak kamera mendekati obyek Track out : gerak kamera menjauhi obyek

    Komposisi Walking space dan Looking space

    Dalam mengatur komposisi ketika kita mengambil gambar benda atau orang berjalan perlu diperhatikan ada ruang di depan benda itu sesuai arah hadap benda atau orang tersebut.

    Head space Komposisi ruang di atas kepala obyek atau suatu benda.

    In (arrive/kedatangan) dan Out (go/kepergian)

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Komposisi gambar yang menunjukkan bahwa suatu obyek itu bergerak mendekat atau menjauh. Potongan Kencana

    Dalam melakukan framing pada manusia perlu diperhatikan jangan sampai memotong gambar pada persendian. Jika hal itu terjadi seakan-akan obyek manusia yang kita ambil terpenggal, terpotong tepat pada persendian. Misalnya penggal leher, pergelangan tangan, siku, atau lutut. Agar tidak terkesan terpenggal ambil framing diantara persendian. Misalnya tangan di antara siku dan pergelangan tangan.

    Rule of Third Konsep ini hanya sebagai patokan dalam membuat komposisi. Andaikan layar monitor dianggap sebagai satu bidang persegi yang terbagi dalam 3 bagian.

    Garis Imaginer Garis imaginer digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam mengambil gambar agar tidak jumping dan menjaga kontinyuitas gambar. Gampangnya kita bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri dan kanan. Apabila kita meletakan kamera posisi di sebelah kanan, maka untuk pengambilan berikutnya (apalagi jika kamera tidak hanya satu) juga harus mengambil dari posisi sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya.

    TATA SUARA

    Jenis-Jenis Microphone Microphone adalah alat atau komponen audio yang digunakan untuk merekam signal audio baik vocal, akustik instrumen atau apapun yg bisa menjadi sumber suara. Umumnya terdiri dari 3 kategori dasar. Mikrofon yang berbeda menangkap suara dengan cara berbeda. Personal Mic( lavier mic)

    Lavalier adalah alat perekam suara yang bentuk kecil dan penjepit dipergunakan umumnya dalam wawancara di studio. Yang kita sering sebut clip-on tetapi negara tetangga menyebut lavalier itu clip mic, mike bias yang memiliki karakteristik omni, dinegara Eropa populer dengan sebutan Lapel . Disebut lapel mike karena biasa di jepitkan di kerah baju, jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25 cm 30 cm .

    Handheld Mic Ukuran mic ini sebesar genggaman tangan dan pergunakan untuk ke perluan lapangan pada saat peliputan itnterview. Vox pop atau opini dsb. Microphone handheld / genggam karakteristiknya Dynamic microphone sifatnya meredam suara desis, suara yang tajam untuk mengurangi gangguan suara utama yang direkam, jadi bukan menghilangkan suara suara bising. Shotgun Mic

    Microphone ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan karakteristiknya yang sering didapati Condencer Microphune. sifatnya mempertajam suara jadi suara yang lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini oleh karena itu dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya tangkap mic. Shotgun directional lurus (satu arah)."Shotgun" mikrofon yang paling sangat terarah.

    Mereka memiliki sensitivitas lobus kecil ke kiri, kanan, dan belakang tetapi secara signifikan kurang sensitif ke samping dan belakang daripada lainnya adalah mikrofon terarah. Hasil ini menempatkan elemen pada akhir sebuah tabung dengan slot dipotong sepanjang sisi; gelombang pembatalan menghilangkan sebagian besar off-axis suara.Karena sempitnya daerah kepekaan mereka, senapan mikrofon umumnya digunakan di televisi dan film set, di stadion, dan untuk merekam bidang satwa liar. Contact mic

    Benda ini pada dasarnya adalah sebuah microphone. Tapi, berbeda dengan fungsi microphone yang biasa digunakan untuk menyanyi, yang satu ini mampu menyadap suara di level yang lebih ringkih. Contact Mic ini dirancang untuk mampu menembus gelombang suara redam yang secara virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah permukaan solid tertentu. Dengan begitu, microphone ini dapat pula digunakan sebagai alat pendeteksi bom.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Benda ini dibuat terpadu dengan contact element, dan memiliki automatic gain control internal sehingga tidak lagi memerlukan tombol-tombol penyesuaian. Contact Mic didisain untuk mengkonversi menit getaran-getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat diterjermahkan ke dalam band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat penerima suara lainnya. Dengan begitu, benda ini bisa memberi informasi mengenai apa yang janggal sedang terjadi. Boundary effect mic Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu clip mic,mic bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan Lapel. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju, jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm 30 cm. Studio Mic

    Layar logam yang unik ini tidak hanya berlubang, tetapi sedikit louvered di sudut untuk mengarahkan frekuensi ultra-rendah napas ledakan yang melewati sisi layar. Proses ini tidak menipiskan frekuensi tinggi, seperti kain layar lakukan, dan meninggalkan performa vokal tidak terpengaruh tetapi tanpa mengganggu frekuensi rendah "muncul" Ini juga dibangun untuk terakhir dan akan mengambil lebih banyak pelecehan dari kain tradisional perisai, jadi sangat baik untuk aplikasi komersial

    Kepekaan antara satu microphone dengan microphone yang lainnya tidak selalu sama terhadap semua arah kedatangan suara. Percobaan dan pengukuran akhirnya menghasilkan apa yang disebut directivity/sensitivity patern. Arah penerimaan/polar pattren dalam kebanyakan microphone penerimaan yang diinginkan adalah konsisten pada semua frekuensi. Jika tidak maka warna suara/frekuensi pada microphone berbeda. Arah penerimaan/polar pattren microphone dibagi menjadi tiga yaitu : Omni Directional Omni directional umumnya sama dengan microphone lainnya, tetapi microphone jenis omni mempunyai kelebihan untuk menangkap suara frekuensi pada sudut 0 derajat terhadap sumber suara dan mempunyai respon dengan level yang baik pada frekuensi rendah. Penggunaan microphone di dalam studio yang baik adalah menggunakan microphone jenis directional cardiodid. Adalah pola yang sederhana, bentuk pola yang melingkar. Sensitivitas suara sama dari segala arah, dalam kenyataannya pola Omni kurang sensitif pada bagian belakang, seperti terlihat pada gambar berikut. Bi Directional Pola ini antara depan dan belakang mempunyai sensitivitas yang sama baiknya. Tetapi pada bagian sampnig tidak sensitiv, sehingga bentuk polanya mirip dengan angka 8. Pola Bi Directional sering populer dengan sebutan angka 8. Bi directional yaitu microphone yang mempunyai 2 arah penangkapan yaitu dari depan dan dari belakang tanpa menggeser microphone, jenis ini banyak dipergunakan untuk dialog pada saat sandiwara. Uni Directional Pola ini mempunyai arah penangkapan yang sensitiv dari arah depan saja, pada bagian belakang mengalami pelemahan. Pola pattren Uni Directional dibagi menjadi tiga, yaitu :

    1. Cardioid yaitu microphone yang mempunyai arah penangkapan getarannya satu arah yang mempunyai sudut melebar, yaitu arah penangkapan untuk microphone jenis ini begitu bersih pada 0 derajat dengan sumber suara 1 dan tidak tercampur dengan suara yang tidak diinginkan dari sumber suara 2 atau sudut 180 derajat.

    2. Super Cardioid yaitu microphone yang bentuk arah penangkapan getaran bunyi seperti cardiodid, akan tetapi mempunyai gaung yang lebih besar dari microphone Cardiodid tetapi lebih kecil dari microphone jenis hiper cardiodid.

    3. Hyper Cardioid yaitu microphone yang bentuk arah penangkapan getaran bunyi seperti cardiodid, akan tetapi mempunyai gaung yang lebih besar disebabkan oleh jangkauan penangkapan yang lebih jauh dari microphone lainnya.

    Pada pola Super dan Hyper Cardioid hampir sama denga Cardioid, tetapi pada bagian samping mengalami perlemahan, jangkauan lebar derajat juga mengalami penyempitan.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    TATA CAHAYA

    Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu

    melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu

    dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam program televisi. Seperti halnya mata manusia, kamera video

    membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat

    seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan

    peristiwa itu terjadi.

    Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayaan dapat dibedakan :

    1. Natural light

    Cahaya natural light yang sumber cahaya dalam satu frame atau adegan maupun scene bersumber dari cahaya yang

    bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalam scene tersebut key

    lightnya dari arah yang sama.

    2. Pictorial light / Arificial light

    Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan, dibentuk sesuai kebutuhan artistik, mood sebuah adegan atau scene. Jadi

    arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistik gambar atau mood dari adegan

    tersebut.

    Secara teknis Tujuan penataan cahaya adalah untuk

    a. Memperoleh cahaya dasar (base light) sehingga kamera mampu melihat obyek dengan jelas.

    b. Menghasilkan contrast ratio yang tepat, perbandingan antara cahaya yang kuat dan bayangan tidak menyolok,

    begitu juga warna-warna yang terang dengan warna yang gelap.

    c. Mengatur suhu warna yang tepat, sehingga warna kulit manusia akan nampak alamiah.

    Secara artistik Tujuan penataan cahaya adalah untuk:

    a. Memperjelas bentuk dan dimensi obyek.

    b. Menciptakan ilusi dari suatu realitas.

    c. Menciptakan kesan/suasana tertentu.

    d. Memusatkan perhatian pada unsur-unsur penting dalam suatu adegan.

    Three Points Lighting Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light. Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek. Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light. Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak menyatu dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam. Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Colour Temperatur Temperatur dihitung dengan derajat kelvin yaitu digunakan untuk menjelaskan perbedaan campuran dari spektral. Berikut gambar hasil warna dan colour temperaturnya.

    PENYUTRADARAAN

    Macam-macam casting Sederhananya casting adalah penentuan pemain berdasarkan analisis naskah untuk diproduksi. Macam macam Casting : a. Casting by Ability

    Berdasarkan yang terpandai dan terbaik dipilih untuk peran yang penting / utama dan kesulitan yang tinggi. b. Casting to Emosional Temprament

    Memilih seorang pemain berdasarkan hasil observasi hidup pribadinya, karena mempunyai banyak kesamaan atau kecocokan dengan peran yang dipegangnya (kesamaan emosi, temprament, kebiasaan dll.) Metode casting seperti ini banyak sekali dilakukan oleh para pembuat film Hollywood. c. Casting to Tipe

    Pemilihan pemain berdasarkan kecocokan fisik si pemain ( tinggi badan, berat badan, bentuk tubuh dll ) d. Anti type Casting Pemilihan yang bertentangan dengan watak atau fisik, ini menentang keumuman jenis perwatakan manusia secara konvensional sering disebut education casting. e. Therapeutic Casting Menentukan seorang pemain atau pelaku yang bertentangan dengan watak aslinya dengan maksud dan tujuan untuk menyembuhkan atau mengurangi ketidak seimbangan jiwanya. (sumber : http://dikiumbara.wordpress.com)

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Ringkasan materi penyutradaraan dalam bentuk gambar. Proses shooting di studio, dengan single camera system. Proses shooting di studio, dengan menggunakan multy camera system.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Camera Angle

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Shot Objective

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Shot Subjective

    Point of View

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Crane up/down

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    Handheld

    Picture composition (looking room)

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    EDITING Definisi Editing Editing adalah proses menggerakan dan menata video shot/hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat. Secara umum pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pasca produksi, seperti titling, colour correction, sound mixing, dsb. Istilah editing telah dikenal luas dan banyak orang memberi pemahaman sendiri. namun dalam pelajaran ini kita sepakat editing berkaiatan dengan kerja-kerja dibawah ini: 1. Menata, menambahkan atau memindahkan klip video atau klip audio. 2. Menerapkan colour correction, filter dan peningkatan yang lain. 3. Membuat transisi antara klip. Tujuan editing Ada banyak alasan kita melakukan pengeditan dan pendekatan editing sangat bergantung dari hasil yang kita inginkan, yang terpenting adalah ketika kita melakukan pengeditan, pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing. Namun, secara umum, tujuan editing adalah sebagai berikut:

    1. Memindahkan klip video yang tak dikehendaki.

  • Persiapan Ujian Nasional 2015

    2. Memilih gambar dan klip yang terbaik. 3. Menciptakan arus. 4. Menambahkan efek, grafik, musik dll. 5. Mengubah gaya dan suasana hati dan langkah dari gambar. 6. Memberikan sudut yang menarik bagi hasil rekaman.

    Metode Editing Ada beberapa metode dalam pengeditan video dan masing-masing metode ini mempunyai proses yang berbeda. Meski saat ini, metode non linear editing paling banyak digunakan, utamanya para editor profesional, ada baiknya bagi kita mempelajari berbagai metode editing ini.

    1. Film splicing/penyambungan film secara teknis ini bukanlah video editing, tapi film editing. Namun, amat penting bagi kita untuk mengetahui metode ini karena, metode ini adalah metode edit pertama yang mengedit gambar-gambar bergerak atau hidup dan secara konseptual, metode ini adalah dasar dari semua editing video. Secara tradisi, metode ini dilakukan dengan memotong bagian film, mengolahnya dan membuang bagian yang tak diperlukan. Proses sangat langsung dan mekanikal. Secara teori, penyambungan film dilakukan dengan gunting dan tape peyambung, namun kenyataannya, menggunakan mesin penyambung banyak dilakukan dan menjadi solusi praktis.

    2. Tape to tape (linear) Metode linear adalah metode origin elektronik sebelum penggunaan komputer dikenal pada sekitar tahun 1990. Meski saat metode ini tidak mejadi pilihan favorit, tapi dalam hal-hal tertentu motode ini masih banyak digunakan. Ketrampilan dalam metode editing ini diyakini akan sangat bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Dalam metode linear adalah mengcopy secara selektive dari satu tape ke tape yang lain. Dalam metode ini setidaknya digunakan dua tape, satu sebagai sumber dan satu sebagai perekam/recorder.

    3. Digital/komputer (non linear) Dalam metode ini, gambar atau clip ditangkap dan disimpan dalam hardrive/harddisk dan diedit dengan menggunakan perangkat lunak/program atau software tertentu. Namun, setelah editing selesai, gambar kembali dipindahkan ke kaset tape atau ke optikal disk/cd. Metode ini mempunyai keuntungan yang signifikan dari linear editing. Khususnya, karena metode ini sangat flexibel. Editor dapat mengedit gambar sesuka hati dan tidak perlu dilakukan secara linear-inilah sebabnya metode disebut non linear. Kekurangan dari metode ini, adalah amat bergantung pada perangkat keras/hardware dan perangkat lunak/software yang kita miliki.

    4. Live Editing Dalam situasi tertentu, misal dalam kondisi siaran langsung, beberapa kamera dan video disambungkan dengan sentral mixing dan control, dan diedit dalam saat itu juga. Contoh paling real dari live editing ini adalah dalam siaran langsung yang kita lihat ditelevisi.

    Tentang Video Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Lebih jauh mengenal frame rate. ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh mata manusia, maka suatu keajaiban terjadi. jika gambar-gambar tersebut dimainkan dengan cepat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasar film, video dan animasi.

    Negara yang memakai format standar NTSC (national television standards comitte) yaitu amerika serikat, jepang, kanada, meksiko dan korea memiliki frame ra