2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

37
Dr. Ir. Herien Puspitawati, MSc, MSc . Copy right: Herien Puspitawati Dept. Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Email :[email protected] http://herienpuspitawati.files.wordpress.com.

Transcript of 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Page 1: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Dr. Ir. Herien Puspitawati, MSc, MSc .

Copy right: Herien PuspitawatiDept. Ilmu Keluarga dan KonsumenFakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian BogorEmail :[email protected]://herienpuspitawati.files.wordpress.com.

Page 2: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Curriculum Vitae PenyajiNama : Dr. Ir. Hj. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.

Pendidikan : S1 Agribisnis, Fak Pertanian, IPB

S2 Family & Consumer Sciences, Iowa State Univ., USA

S2 Family Sociology, Iowa State Univ., USA

S3 Gizi Masyarakat & Sumberdaya Keluarga, IPB

Pekerjaan : Dosen S1 di Dept. IKK-FEMA IPB; Dosen S2 dan S3 di FEMA IPB

Kepala Program Studi Magister Ilmu Keluarga & Perkembangan

Anak, Fakultas Ekologi Manusia-IPB

Ketua Divisi Pemberdayaan Keluarga, PKGA-LPPM-IPB

Jabatan Lain : Anggota Tim Pakar - Kelompok Kerja Gender-Kemendiknas RI

Anggota Tim Pokja Pembangunan Keluarga, Kemensos RI

Alamat : Dept. IKK-FEMA-IPB

Jl. Puspa- Kampus IPB Darmaga

Telpkantor: (0251) 628303; Fax: (0251) 622276

HP 08 1111 0920

E-mail: [email protected]://herienpuspitawati.files.wordpress.com

2

Page 3: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

OUTLINE

• SEPINTAS PERAN KELUARGA

• SEPINTAS KONSEP KETAHANAN KELUARGA

• MASUKAN KEGIATAN SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN KELUARGA

Page 4: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

SEPINTAS PERAN KELUARGA

KELUARGA

Pilar-pilar penyangga eksistensi suatu bangsa

Pusat kegiatan penting dari berbagai aspek kehidupan

Pusat kegiatan ekonomi masyarakat, dengan kondisi para angotanya bekerja sama mencari nafkah untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan saling memberikan bantuan keuangan dan materi

Terdapat seorang pemimpin yang biasanya dilekatkandengan laki-laki (sebagai kepala keluarga), seorangmanajer rumahtangga yang biasanya dilekatkan denganperempuan (sebagai ibu rumahtangga), dan anak-anakyang harus mendapatkan pendidikan dan pengajaran baik karakter, keagamaan dan sosial budaya

Ada Struktur-Legalitas

Menjalankan Fungsi

Mencapai Tujuan Bersama

Page 5: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Seandainya Keluarga Rapuh Negara akan Runtuh

KELUARGA sbg Unit Terkecil

Dapat menciptakan konsensus apabila ada konflik

Dapat memperkirakan lingkungannya apabila terjadi sesuatu

Dapat memotivasi orangtua untuk mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan bonding emosional yang kuat diantara anggota keluarganya

Memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya yang meliputi agama, psikologi, makan dan minum, dan sebagainya

Keluarga sejahtera Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan fisik dan mental yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggotakeluarga, dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungannya (Landis 1989; BKKBN 1992)

Page 6: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

SEPINTAS KETAHANAN KELUARGA

Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalahkondisi keluarga yang memiliki keuletan dan

ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan

mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan

kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin. (UU Nomor 52/2009)

Page 7: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Sepintas Ketahanan Keluarga

Ketahanan keluarga adalahKemampuan keluarga dalam mengelola

sumberdaya yang dimiliki dan menanggulangi masalah yang dihadapi untuk memenuhi

kebutuhan fisik maupun psikososial keluarga. (Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak No 7 tahun 2011 tentang Kebijakan Peningkatan Ketahanan Keluarga Anak

yang Membutuhkan Perlindungan Khusus)

Page 8: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Sikap melayani sebagaitanda kemuliaan

Keakraban antara suami-istri menuju kualitas

perkawinan yang baik

Orangtua yang mengajar danmelatih anaknya dengan penuh

tantangan kreatif, pelatihan yang konsisten dan mengembangkan

ketrampilan

Suami-istri yang menjadipemimpin dengan penuh

kasih dan

Anak-anak yang mentaatidan menghormati

orangtuanya

Sepintas Ketahanan Keluarga

5 tanda adanya Ketahanan Keluarga

(Chapman, 2000)

Page 9: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Sepintas Ketahanan Keluarga

Ketahanan Fisik• Apabila terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan

kesehatan (indikator: pendapatan per kapita melebihi kebutuhan fisik minimum) dan terbebas dari masalah ekonomi (indikator: terbebas dari masalah ekonomi)

Ketahanan Sosial• Apabila berorientasi nilai Agama, komunikasi berlangsung efektif, komitmen keluarga

tinggi (pembagian peran, dukungan untuk maju dan waktu kebersamaan keluarga, membina hubungan sosial dan mekanisme penanggulangan masalah

Ketahanan Psikologis• Apabila keluarga mampu menanggulangi masalah non fisik, pengendalian emosi

secara positif, konsep diri positif (termasuk terhadap harapan dan kepuasan) dan kepedulian suami terhadap istri

Sunarti (2001)

Page 10: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Komponen Ketahanan Keluarga (Otto, Mc Cubbin 1988)

Keutuhan keluarga, loyalitas dan kerjasama dalam keluarga

Ikatan emosi yang kuat

Saling menghormati antar anggota keluarga

Fleksibilitas dalam melaksanakan peran keluarga

Kemampuan pengasuhan dan perawatan dalam tumbuh kembang anak

Komunikasi yang efektif

Pemenuhan kebutuhan spiritual keluarga

Kemampuan memelihara hubungan dengan lingkungan luar keluarga

Kemampuan untuk meminta bantuan apabila dibutuhkan

Kemampuan untuk berkembang melalui pengalaman

Mencintai dan mengerti

Komitmen spiritual

Berpartisipasi aktif dalam masyarakat

Kemampuan mendengarkan dengan sensitif

Page 11: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Keluarga yg Kuat dan Sukses (Martinez et al.)

Kuat dalam aspek kesehatan• Indikatornya adalah keluarga merasa sehat secara fisik, mental, emosional

dan spiritual yang maksimal

Kuat dalam aspek ekonomi• Indikatornya adalah keluarga memiliki sumberdaya ekonomi yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (a living wage) melalui kesempatan bekerja, kepemilikan aset dalam jumlah tertentu dan sebagainya

Kuat dalam kehidupan keluarga • Indikatornya adalah bagaimana keluarga terampil dalam mengelola resiko,

kesempatan, konflik dan pengasuhan untuk mencapai kepuasan hidup

Page 12: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Keluarga yg Kuat dan Sukses (Martinez et al.)

Kuat dalam aspek pendidikan• Indikatornya adalah kesiapan anak untuk belajar di rumah dan sekolah sampai

mencapai tingkat pendidikan yang diinginkan dengan keterlibatan dan dukungan peran orang tua hingga anak mencapai kesuksesan

Kuat dalam aspek kehidupan bermasyarakat• Indikatornya adalah jika keluarga memiliki dukungan seimbang antara yang bersifat

formal ataupun informal dari anggota lain dalam masyarakatnya, seperti hubungan pro-sosial antar anggota masyarakat, dukungan teman, keluarga dan sebagainya

Kuat dalam menyikapi perbedaan budaya • Melalui keterampilan interaksi personal dengan berbagai budaya

Page 13: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Kerapuhan Keluarga

Keluarga sebagai satu entitas selalu menghadapiancaman kerapuhan/kerentanan (family vulnerability)

yang berasal dari kekuatan dari luar keluarga, yang dapatmenimbulkan kerusakan (potential damage). Gangguan/

ancaman dari berbagai aspek tersebut baik sosial, ekonomi maupun lingkungan alam dapat menimbulkankerapuhan keluarga pada berbagai aspek, seperti sosial,

ekonomi dan lingkungan

Page 14: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Jenis Ancaman/Kerapuhan (UNDP, 2000)

Kerapuhan aspek ekonomi (Economic Vulnerability) yang merupakantekanan makro termasuk tekanan ekonomi keluarga terhadap produksi,

distribusi dan konsumsi ekonomi keluarga

Kerapuhan aspek lingkungan (Environmental Vulnerability) yang merupakantekanan dari luar yang berasal dari sistem ekologi sumberdaya alam

(natural eco-systems)

Kerapuhan aspek sosial (Social Vulnerability) yang merupakan tekanan dari luaryang berhubungan dengan stabilitas sosial dan masalah sosial masyarakat

Page 15: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Contoh Bentuk Ancaman

Sulitnya mencari pekerjaan, karena tekanan pengangguran yang tinggi

Tingginya angka kemiskinan

Marginalisasi kehidupan kemanusiaan di perkotaan

Marjinalisasi ekonomi pedesaan

Rawan bencana alam (gempa, banjir, gunung berapi dll)

Inflasi ekonomi yang tinggi

Tingginya biaya hidup dan keamanan pangan tidak terjamin

Page 16: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Komponen Ketahanan Keluarga

KETAHANAN KELUARGA (FAMILY STRENGTH/

RESILIENCE)

KESEJAHTERAAN KELUARGA

(FAMILY WELL-BEING)

Bagian dari

Page 17: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

K O M P O N E N K E T A H A N A N K E L U A R G A(Puspitawati, 2012)

•Bertaqwa kepada Tuhan YME

dan taat pada nilai-nilai/norma.

•Punya wawasan ke depan &

wawasan gender.

•Mempunyai pengetahuan

ilmu pengetahuan.

•Mempunyai semangat hidup

untuk maju.

•Mampu akses terhadap

sumberdaya dan informasi

•Menjalankan fungsi-fungsi keluarga

(keagamaan, sosial budaya, cinta

kasih, melindungi, reproduksi,

sosialisasi & pendidikan, ekonomi &

pembinaan lingkungan).

•Punya manajemen sumberdaya

keluarga dan manajemen ekonomi

rumahtangga (manajemen waktu &

pekerjaan, manajemen keuangan,

mengolah stres, perencanaan jumlah

anak).

•Melakukan kemitraan gender yang

adil dan setara (pengambilan

keputusan, pengelolaan

sumberdaya, saling menghirmati dan

membutuhkan).

•Mempunyai bonding yang kuat antar

anggota keluarga, komunikasi dan

interaksi yang baik.

•Saling berkomitmen untuk tujuan

bersama.

•Sejahtera fisik.

•Sejahtera sosial.

•Sejahtera ekonomi.

•Sejahtera

psikologi/mental.

•Sejahtera spiritual.

•Berkarakter individu yang

baik.

•Bahagia dan puas terhadap

semua yang dimiliki dan

dihasilkan oleh

individu/keluarga.

•Memelihara kerukunan dan

hidup harmonis dalam

keluarga dan masyarakat.

•Mandiri secara sosial dan

ekonomi.

•Hidup berkesetaraan dan

berkeadilan dalam keluarga

dan masyarakat.

•Kontribusi pada keluarga,

masyarakat dan bangsa.

•Hidup berguna bagi

keluarga, masyarakat dan

bangsa.

I N P U T P R O S E S O U T P U T OUTCOME/DAMPAK

Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat

Keluarga sebagai sumber ketahanan sosial masyarakat

Keluarga sebagai pilar pembangunan dan pondasi Bangsa

Page 18: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Konsep Ketahanan Keluarga danPengembangan Indikator Ketahanan Keluarga

KETA-

HANAN

SOSIAl-

PSIKO-

LOGI

KETA-

HANAN

FISIK

KELUA

RGA

KETA-

HANAN

EKONO

MI

KETA-

HANAN

SOSIAL

BUDAYA

Legalitas, Keutuhan Keluarga dan Kesetaraan Gender

Ketahanan Keluarga

Indonesia

(Puspitawati dalam KPPA 2013 yang terdiri atas 30 indikator)

Page 19: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

,,

Keluarga merupakan pilar-pilar penyangga eksistensi suatu bangsa. Apabila pilar-pilar tersebut keropos,

maka bangunan suatu bangsa tidak akan mempunyai landasan yang kokoh

,,Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat diharapkan menjadi

keluarga yang sehat yaitu yang dapat menciptakan konsensus apabila ada konflik, keluarga yang stabil, dan dapat memperkirakan lingkungannya

apabila terjadi sesuatu, dan dapat memotivasi orangtua untuk mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan bonding emosional yang kuat

diantara anggota keluarganya

Page 20: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

MASUKAN KEGIATAN SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN KELUARGA

Page 21: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Nasional/Provinsi/Kab./Kota

L / P

Masyarakat dan Keluarga

KETAHANAN KELUARGA

IMPLEMENTASI KETAHANAN KELUARGA

8 Fungsi Keluarga:

1. Keagamaan,

2. Sosial budaya,

3. Cinta kasih,

4. Melindungi,

5. Reproduksi,

6. Sosialisasi &

pendidikan,

7. Ekonomi &

8. Pemeliharaanlingkungan.

Page 22: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Direktorat Pemberdayaan Keluargadan Kelembagaan Sosial, Ditjen Pemberdayaan

Sosial dan Penanggulangan kemiskinan

Page 23: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

23

Alur Pikir Perencanaan Kegiatan

Peningkatan

program yang

ada

Pengembangan

program baru

Perbaikan

komponen yang

sudah ada

Dukungan untuk

komponen yg

belum didukung

Kebijakan

Kelembagaan

pelaksana

Mekanisme

Kerja/Prosedur

Kebijakan

Baru

Penguatan

Kelembagaan/

Struktur

Baru/Perubahan

Tupoksi

Pengembangan

Mekanisme/Prosedur

Baru

Tugas, Fungsi dan

KewenanganPeran Apa yg akan

Diambil ?

Rekomendasi apa yg

akan disampaikan ke

K/L

Pusat

Daerah

Tugas, Fungsi dan

Kewenangan

Page 24: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Alternatif Kebijakan Untuk Program yang Sudah Ada

• Peningkatan Koordinasi (internal-eksternal)

• Monitoring kinerja yang berkaitan dengan Pemberdayaan keluarga untuk mewujudkanketahanan keluarga

– Pusat ?

– Daerah ?

• Prioritas pada isu Tertentu (kegiatan sosialuntuk remaja, keluarga desa/kota)?

24

Page 25: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Alternatif kebijakan untuk Program yang Belum Ada

• Kebijakan pendekatan Pembangunan dengan Pendekatan Keluarga (Family Oriented Development Program)?

• Pengintegrasian Pemenuhan Hak Anak?• Pengembangan Pengasuhan?• Pengembangan Pendidikan Berkeluarga?• PKDRT untuk keluarga?• Ekonomi kreatif Industri Mikro/rumahan?• Pengembangan manajemen sumberdaya keluarga

(materi, non-materi, waktu, ruang, energi)?

25Ketahanan Keluarga Komponen:

Fisik, Ekonomi, Sosial Psikologi, Sosial Budaya, Legalitas/Struktur

Page 26: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

PROGRAM/KEGIATAN

LembagaKonsultasi

KesejahteraanKeluarga (LK3)

PemberdayaanPerempuan (PP)

AsistensiKesejahteraanSosial Keluarga

(AKSK)

Wanita RawanSosial Ekonomi

(WRSE)

PusatPemberdayaan

Keluarga(Posdaka)

Page 27: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

TARGET KINERJA

Meningkatkan kinerja Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial, Kementerian

Sosial Republik Indonesia dan kinerja Dinas Sosial Kabupaten/Kota dalam meningkatkan

kesejahteraan keluarga dan menurunkan jumlah penduduk miskin melalui ”Sinergitas Program

Pemberdayaan Keluarga Indonesia MelaluiPendekatan Efek Domino

Page 28: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Hubungan antara Kegiatan, TujuanKegiatan, Luaran dan SubDit Terkait diDirektorat PKKS-Kementerian Sosial RI

Page 29: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Kebijakan Pengembangan Sinergitas LK3 dan Posdaka untuk Pemberdayaan Keluarga Indonesia.

Page 30: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

No Kegiatan Tujuan Kegiatan Output/Luaran Di Bawah Koordinasi

Subdit (Direktorat PKKS)

1 Pemetaan

Masalah

Sosial dan

Data Base

Pemetaan

Permasalahan

Keluarga Rentan

Berbasis Masyarakat

Lokal melalui

Panduan Penyusunan

Data Base dan Early

Warning System of

Vulnerable Families.

Tersusunnya ”Pemetaan Permasalahan

Keluarga Rentan Berbasis Masyarakat

Lokal melalui Panduan Penyusunan

Data Base dan Early Warning System

of Vulnerable Families.”

Semua Sub Dinas:

1. Ketahanan Keluarga

2. Asistensi Keluarga dan

Pemberdayaan

Perempuan

3. Kemitraan Dunia Usaha

4. TKSM dan Organisasi

Sosial

5. Karang Taruna

2 Penyusunan

Program di

Tingkat

Kabupaten/

Kota

Penyusunan Program

Peningkatan

Ketahanan Keluarga

Berbasis

Kelembagaan Lokal.

Tersusunnya “Program Peningkatan

Ketahanan Keluarga Berbasis

Kelembagaan Lokal” yang meliputi:

a. Menumbuhkembangkan motivasi

dalam generating income bagi

keluarga.

b. Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Menuju Ketahanan Pangan

Keluarga.

c. Konsultasi Keluarga dan

Perlindungan Anak.

d. Peningkatan akses dan pelayanan

PMKS.

e. Pendampingan Kelembagaan Lokal

termasuk Karang Taruna dan

Paguyuban Sosial.

Semua Sub Dinas:

1. Ketahanan Keluarga

2. Asistensi Keluarga dan

Pemberdayaan

Perempuan

3. Kemitraan Dunia Usaha

4. TKSM dan Organisasi

Sosial

5. Karang Taruna

Page 31: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

No Kegiatan Tujuan Kegiatan Output/Luaran Di Bawah Koordinasi Subdit

(Direktorat PKKS)

3 Capacity

Building dan

Networking

Penguatan Jejaring

antara LK3 dan

Posdaka serta

Sinergitasnya dengan

Kelembagaan Sosial

Lokal Berbasis

Masyarakat.

Terciptanya “Penguatan

Jejaring antara LK3 dan

Posdaka serta Sinergitasnya

dengan Kelembagaan Sosial

Lokal Berbasis Masyarakat.”

Semua Sub Dinas:

1. Ketahanan Keluarga

2. Asistensi Keluarga dan

Pemberdayaan Perempuan

3. Kemitraan Dunia Usaha

4. TKSM dan Organisasi

Sosial

5. Karang Taruna

4 Pelatihan dan

Pendampingan

Masyarakat

Peningkatan

Kompetensi TKSK,

petugas LK3 dan

Posdaka Melalui

Pelatihan dan

Praktek

Pendampingan Pada

Masyarakat.

Terlaksananya pelatihan dan

praktek pendampingan pada

masyarakat pada petugas

TKSK, LK3 dan Posdaka

dalam rangka Peningkatan

kompetensinya untuk

Mewujudkan pelayanan dan

pendampingan masyarakat

yang sinergis.

Semua Sub Dinas:

1. Ketahanan Keluarga

2. Asistensi Keluarga dan

Pemberdayaan Perempuan

3. Kemitraan Dunia Usaha

4. TKSM dan Organisasi

Sosial

5. Karang Taruna

5 Kebijakan

Nasional

Perluasan Akses

dan Pelayanan

Kebijakan perluasan

akses dan pelayanan

sosial menuju

kesejahteraan sosial

ekonomi berbasis

masyarakat.

Tersusunnya kebijakan

perluasan akses dan

pelayanan sosial menuju

kesejahteraan sosial ekonomi

berbasis masyarakat.

Semua Sub Dinas:

1. Ketahanan Keluarga

2. Asistensi Keluarga dan

Pemberdayaan Perempuan

3. Kemitraan Dunia Usaha

4. TKSM dan Organisasi

Sosial

5. Karang Taruna

Page 32: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Sinergisme Kelembagaan Sosial Ekonomi Dalam Meningkatkan Akses dan

Pelayanan Menuju Ketahanan Keluarga Indonesia

Page 33: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Tujuan

Kegiatan

Sasaran

Kegiatan

Isu/Masalah Strategi/

Metode

Kegiatan holistik

yang bisa

dilakukan di

kecamatan

Output/Luaran

Pemetaan

Permasalah

an

Keluarga

Rentan

Berbasis

Masyarakat

Lokal

melalui

Panduan

Penyusuna

n Data

Base dan

Early

Warning

System of

Vulnerable

Families.

Dinas Sosial

Kabupaten/

Kota

bekerjasama

dengan

Kantor

Statistik dan

SKPD

lainnya.

Belum

optimalnya

penyediaan

data secara

rutin dan

akurat secara

partisipatif

dari

masyarakat.

Belum

optimalnya

panduan data

base dan early

warning

system

tentang

keluarga

rentan.

Pendataan

secara

partisipatif.

Penyusunan

Panduan

Early

Warning

System of

Vulnerable

Families.

Sosialisasi

Panduan dan

hasil

pemetaan.

Pendataan

melibatkan semua

stakeholder di

daerah/desa.

Sosialisasi hasil

pemetaan dan hasil

Early Warning

System of

Vulnerable

Families.

Aparat Desa

mendapat gambaran

warganya yang

rentan dan

menyusun strategi

penanggulangannya

.

Tersusunnya

”Pemetaan

Permasalahan

Keluarga Rentan

Berbasis

Masyarakat Lokal

melalui Panduan

Penyusunan Data

Base dan Early

Warning System of

Vulnerable

Families.”

Page 34: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Tujuan

Kegiatan

Sasaran

Kegiatan

Isu/Masalah Strategi/ Metode Kegiatan holistik

yang bisa

dilakukan di

kecamatan

Output/Luaran

Penyusunan

Program

Peningkatan

Ketahanan

Keluarga

Berbasis

Kelembagaan

Lokal.

Dinas Sosial

Kabupaten/

Kota

Kelembagaan

Lokal di Desa/

Kecamatan.

Belum optimalnya

sinergi antara

program-program

di Dinas sosial

dengan SKPD

lainnya.

Belum optimalnya

pelaksanaan

program-program

di Dinas Sosial

yang responsif

gender.

Capacity Building

Planning & Budgeting

Di Dinas

Kabupaten/Kota.

Penyuluhan/

Pelatihan/

Pendampingan

Sosialisasi pada

Keluarga

dan Capacity Building

Kelembagaan Lokal.

Mengoptimalkan

menggunakan

bahan/modul yang

tersedia di

Kementerian Sosial.

Program

disosialisasikan

kepada masyarakat

oleh kelembagaan

lokal, sebagai umpan

baliknya, masyarakat

memberikan respond

an masukan melalui

kelembagaan lokal

kepada Dinas Sosial

Kabupaten/Kota.

Kegiatan ini bertujuan

untuk meningkatkan

akses pelayanan

kepada masyarakat

dan memberikan

informasi tentang

potensi dan

sumberdaya lokal.

Tersusunnya “Program

Peningkatan Ketahanan

Keluarga Berbasis

Kelembagaan Lokal”

yang meliputi:

Menumbuhkembang

kan motivasi dalam

generating income

bagi keluarga.

Pemanfaatan Lahan

Pekarangan Menuju

Ketahanan Pangan

Keluarga.

Konsultasi Keluarga

dan Perlindungan

Anak.

Peningkatan akses

dan pelayanan

PMKS.

Pendampingan

Kelembagaan Lokal

termasuk Karang

Taruna dan

Paguyuban Sosial.

Page 35: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Tujuan

Kegiatan

Sasaran

Kegiatan

Isu/Masalah Strategi/

Metode

Kegiatan holistik

yang bisa dilakukan

di kecamatan

Output/Luaran

Penguatan

Jejaring antara

LK3 dan

Posdaka serta

Sinergitasnya

dengan

Kelembagaan

Sosial Lokal

Berbasis

Masyarakat.

LK3 dan

Posdaka.

Kelembagaan

Lokal Berbasis

Masyarakat di

Desa/Kecamatan

.

Belum optimalnya

sinergi antara LK3

dan Posdaka

dengan

kelembagaan lokal

berbasis

masyarakat

lainnya.

Capacity Building

LK3 dan Posdaka.

Capacity Building

Kelembagaan

Lokal

LK3 dan Posdaka

meningkatkan jejaring

dengan kelembagaan

lokal seperti Kader PKK,

POSYANDU, Karang

Taruna, Kelembagaan

Sosial, Ekonomi, LKM,

Koperasi, Aparat (Desa,

Kecamatan) dan Tokoh

Masyarakat.

Terciptanya

“Penguatan Jejaring

antara LK3 dan

Posdaka serta

Sinergitasnya dengan

Kelembagaan Sosial

Lokal Berbasis

Masyarakat.”

Peningkatan

Kompetensi

TKSK, petugas

LK3 dan

Posdaka

Melalui

Pelatihan dan

Praktek

Pendampingan

Pada

Masyarakat.

TKSK di

Kecamatan

Melalui

Penguatan LK3

dan Posdaka.

Belum optimalnya

animo gerakan

Pemberdayaan

Keluarga melalui

LK3 dan Posdaka

secara nasional.

Belum optimalnya

praktek sinergis

antara TKSK,

LK3 dan Posdaka

dengan

kelembagaan lokal

berbasis

masyarakat.

Pelatihan dan

penyuluhan (face

to face, visitasi,

penyuluhan

massal, dan

pemasaran social

melalui media).

Mengoptimalkan

menggunakan

bahan/modul yang

tersedia di

Kementerian

Sosial.

Kegiatan TKSK, LK3

dan Posdaka dapat

disinergiskan dengan

kegiatan PKK, Posyandu,

dan kegiatan ekonomi

lainnya.

TKSK, LK3 dan Posdaka

mempunyai kompetensi

untuk bersinergi dengan

kelembagaan lokal

lainnya di daerah.

Terlaksananya

pelatihan dan parkatek

pendampingan pada

masyarakat pada

petugas TKSK, LK3

dan Posdaka dalam

rangka Peningkatan

kompetensinya untuk

Mewujudkan

pelayanan dan

pendampingan

masyarakat yang

sinergis.

Page 36: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

Tujuan

Kegiatan

Sasaran

Kegiatan

Isu/Masalah Strategi/

Metode

Kegiatan holistik

yang bisa

dilakukan di

kecamatan

Output/Luaran

Kebijakan

perluasan

akses dan

pelayanan

sosial

menuju

kesejahteraan

sosial

ekonomi

berbasis

masyarakat.

Direktorat

PKKS-

Kementerian

Sosial-RI.

Kementerian

lainnya.

Belum

optimalnya

sinergi antar

Subdin di

Direktorat

PKKS

Kementerian

Sosial RI.

Belum

optimalnya

sinergi antara

Kementerian

Sosial RI

dengan

Kementerian

lainnya.

Round Table

Discussion

dalam

menyusun

planning &

budgeting

--- Tersusunnya

kebijakan perluasan

akses dan pelayanan

sosial yang sinergis

dengan kementerian

lainnya.

Sinergisme antar

Sub Din di

Direktorat PKKS-

KemenSos- RI.

Page 37: 2014-Kemensos-Ketahanan Keluarga-21 Ags

TERIMAKASIH