2013 RDTX RDTX Annual Report 2013

LAPORAN 2013TAHUNANANNUAL REPORT

Menara Standard Chartered

Jl. Prof. Dr. Satrio No.164 Jakarta Selatan 12950

Telpon : 62-21-25532222 (hunting)

Fax : 62-21-25532255, 25532266

E-mail : [email protected]

website : www.rodavivatex.co.id

Laporat Tahunan Annual Report 2013

Laporan Tahunan Annual Report2

Pita warna-warni dengan warna lembut mengartikananeka ragam kebutuhan pelanggandengan berbagai masalahnya,namun Roda Vivatex menanggapi,menghargai dan memahamidengan HATI sehingga terjalinkerjasama yang baik

Konsep Sampul Muka

Laporan Tahunan Annual Report 1

2

6

8

11

12

16

22

28

34

36

37

38

45

47

Profil PerusahaanCompany Profile

Visi Misivision and Mission

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Ikhtisar SahamStock Highlights

Laporan Dewan KomisarisBoard Of Commissioner Report

Laporan DireksiDirector Report

Analisa dan Pembahasan Oleh ManajemenManagements Discussion and Analysis

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)Corporate Social Responsibility

Laporan Komite AuditReport of the Audit Committee

Data PerusahaanData Company

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiStatement of the Board of Commissioners and Board of Directors

Laporan KeuanganFinancial Statements

Content

Daftar Isi


Corporate Profile

Profil Perusahaan

Hingga akhir tahun 2012 Perusahaan memiliki 3 (tiga) gedung perkantoran yang disewakan yaitu: Menara Bank Danamon, Menara Standard Chartered dan Menara PHE.

At the end of 2012 the company had a total of three (3) office building which were rented out: Menara Bank Danamon, Menara Standard Chartered and PHE Tower.


Riwayat Singkat Perusahaan

PT Roda Vivatex Tbk. adalah salah satu perusahaan

industri tekstil terbesar di Indonesia yang memproduksi

kain tenun filament poliester. Berdiri pada tahun 1980

dan mulai berproduksi tahun 1983. Pada awal pendirian

perusahaan, produksi kain poliester masih didominasi

negara Korea dan Jepang sehingga kebutuhan kain di

dalam negeri sangat bergantung pada kain-kain impor.

Melihat kondisi demikian, menjadikan salah satu

alasan Bapak Sutiadi Widjaja yang berpengalaman

selama 12 tahun dalam perdagangan kimia tekstil

untuk membangun perusahaan industri tekstil yang

khusus memproduksi kain poliester.

Perusahaan berkembang dengan pesat karena kain

jenis tersebut diminati masyarakat di berbagai negara.

Pemerintah ikut mendukung dengan adanya deregulasi

dalam menggalakkan ekspor non migas. Industri tekstil

mampu menembus pasar international bahkan menjadi

salah satu primadona ekspor non migas. Perusahaan

tercatat sebagai salah satu industri tekstil pengekspor

utama kain poliester, kain yang menggunakan bahan

filament poliester adalah Georgette, Satin dan Palace.

Perusahaan sangat memperhatikan perkembangan

kualitas produk, karena hal ini merupakan tuntutan

untuk menembus pasar di berbagai negara.

Pengembangan teknologi pembuatan kain dilakukan

secara berkala serta memanfaatkan mesin-mesin

mutahir dari Jepang. Paduan antara teknologi dan

mesin mutahir tersebut menghasilkan produk yang

berkualitas dan ternyata produk tersebut sangat

diminati oleh masyarakat Eropa.

Kapasitas produksi yang ada dirasakan tidak dapat

menampung permintaan kain dari luar negeri yang

terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan

Brief History of the Company

PT. Roda Vivatex Tbk (publicly-listed company) is one

of the largest textile manufacturing companies that

produces polyester filament woven fabric. The company

was established in 1980 and began its commercial

production in 1983. During its initial establishment

period, polyester fabric was still dominated by the

products made in South Korea and Japan making the

domestic fabric need largely depended on imported

ones. In view of such condition, Mr. Sutiadi Widjaja with

his 12 years experience in textile chemical trade had

the reason to set up a textile manufacturing company

specially engaged in the production of polyester fabric.

The company developed fast as this kind of fabric

was liked by the communities in various countries.

The government rendered its support through the deregulation of to encourage its non oil and gas export.

The textile manufacturing industry has managed to

penetrate the international market and even become

one of the primary non oil and gas exported goods. The company represents one of main companies exporting

polyester fabric. The types of textile using polyester

filament are Georgette, Satin and Palace.

The company was highly concerned with its product quality development as a requirement to penetrate the markets in different countries. The development

of textile manufacturing technology was carried out

periodically and utilizes modern machinery from

Japan. Such combination of technology and modern

machines has produced highly quality products and they have evidently become favorite products by the European community.

The existing production capacity was not able to

accommodate the increasing demand from overseas of the fabric. To meet such demand, the Company


tersebut Perusahaan tentunya membutuhkan modal

yang besar karena jumlah produksi meningkat.

Sebagai jalan keluarnya, maka pada tanggal 14 Mei

1990, Perusahaan mencatatkan diri di bursa sebagai

Perusahaan Publik. Peralatan mesin yang dibeli dan

disediakan akhirnya dapat memenuhi kebutuhan

tersebut. Dengan teknologi mesin yang digunakan

seperti waterjet looms, shuttle looms, rapier looms, flat

screen printing, rotary screen printing dan mesin celup

mendorong perusahaan untuk terus menyediakan

produk kain yang berkualitas.

Sejak Juni 2002 perusahaan melalui anak perusahaan

melakukan diversifikasi bisnis dalam bidang properti

berupa penyewaan gedung perkantoran yang bernama

Menara Bank Danamon. Seiring dengan meningkatnya

permintaan akan hunian perkantoran, maka di

penghujung tahun 2007 Perusahaan melalui Anak

Perusahaan telah selesai membangun satu gedung perkantoran lagi yang disebut Menara Standard

Chartered.

Di tahun 2008 Perusahaan melakukan restrukturisasi

usaha sehingga Anak Perusahaan hanya bergerak di

bidang properti sedangkan perusahaan tetap di bisnis

tekstil.

Hingga akhir tahun 2012 Perusahaan memiliki 3 (tiga)

gedung perkantoran yang di sewakan yaitu : Menara

Bank Danamon, Menara Standard Chartered dan

Menara PHE.

Ketiga Gedung tersebut pada tahun 2013 telah

beroperasi penuh, dan berikut usaha Perusahaan

dan Anak Perusahaan beserta informasi-informasi

tambahannya:

obviously required substantial capital in line with its

rising production output. As a way out, on 14 May

1990, the company was listed at the Stock Exchange

as a public company. The Machineries that purchased may finally meet such requirement. By the high

technologies of machinery such as waterjet looms, shuttle looms, rapier looms, flat and rotary screen

printing and dyeing machine, the company can

produce continuously a quality products.

As of June 2002 the company through its subsidiary

company performed business diversification in the

field of property namely lease of office building called

Menara Bank Danamon. In line with demand increase

on office space, therefore at the end of 2007, another

office building called Menara Standard Chartered was

completed construction.

At year 2008 restructuring the business lines, the

Subsidiary Company focused on property line while the company remained in the textile business.

At the end of 2012 the company had a total of three

(3) office building which were rented out i.e Menara

Bank Danamon, Menara Standard Chartered, and PHE

Tower.

The three buildings in 2013 have been in full operation,

and the following are the line of business of the company and its subsidiaries together with additional

information:


Pada tahun 2013 Perusahaan menggunakan Jasa

Penilai terhadap tanah yang terletak di daerah

Casablanca, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta - Selatan yang dilakukan oleh Kantor Jasa

Penilai Publik I Hot Dollar dan Raymond dengan fee

sebesar Rp. 30.000.000 (Tiga Puluh Juta Rupiah).

In 2013 the Company using the Appraisal of the land

located in the area of Casablanca, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan conducted

by the Office of Appraisal Services I Hot Dollar and

Raymond with a fee of Rp. 30,000,000 (Thirty Million

Rupiah).

Perusahaan/Company

Hubungan Antar Perusahaan Inter Company Relation

Aktivitas Utama/ Main Activity

Bidang Usaha/ Business Line

PT. Roda Vivatex Tbk

PT. Chitatex Peni

PT. Chitaland Perkasa

PT. Dwimitra Graha Mandiri

Induk Perusahaan

Parent Company

Anak Perusahaan PT.

Roda Vivatex Tbk

Subsidiary PT. Roda Vivatex Tbk

Anak Perusahaan

PT. Chitatex PeniSubsidiary PT. Chitatex Peni

Anak Perusahaan

PT. Chitatex PeniSubsidiary PT. Chitatex Peni

Tekstil/Textiles

Properti/Property

Properti/Property

Properti/Property

Pabrik di Citeureup - Bogor

Factory in Citeureup - Bogor

Dimiliki dan Dikelola:

Owned and Managed1. Menara Bank Danamon

Mega Kuningan, Jak - Sel

2. Menara Standard Chartered Karet Kuningan, Jak - Sel

3. PHE Tower

TB. Simatupang, Jak - Sel

Memiliki cadangan tanah di

daerah Karet Kuningan Jak - Sel

Having a land bank at Karet

Kuningan Jak - sel

Memiliki cadangan tanah di

daerah Casablanca Jak- Sel

Having a land bank at

Casablanca Jak - Sel


VisiMenjadi perusahaan yang menyediakan produk-produk yang inovatif, kreatif, berkualitas dengan harga yang kompetitif untuk pasar domestik maupun global

MisiMampu memenuhi permintaan pasar domestik dan global. Dan menjadi salah satu perusahaan tekstil terbaik di Asia Tenggara. Disisi lain, menyediakan ruang perkantoran yang modern untuk dapat melayani setiap kebutuhan

VisionTo be a company that can consistently produce the innovative, creative and quality products with a competitive for the domestic and global market.

MissionBeing able to cater with the domestic and global demands and becoming among the best textile company in the Southeast Asia. On the hand, providing a modern office space to suit any budget

Vission & Mission

Visi & Misi


PHE TowerJl. TB Simatupang


Ringkasan Data Keuangan

Tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting perusahaan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011. Data keuangan ini berasal dari laporan keuangan Perusahaan yang telah diaudit Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan.

Summary Financial

The Table below highlights important company financial data for the period of 5 (three) book years ended on 31 December 2012, 2011, 2010. Such financial data were derived from the companys financial statement audited by the Public Accountant Johan Malonda Mustika & Partners.

Financial Highlights

Aset LancarAset Tetap BersihAset Tidak Lancar Lainnya

Jumlah AsetLiabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas Jumlah EkuitasJumlah Liabilitas & EkuitasPendapatan BersihLaba KotorLaba UsahaPenghasilan Lain-Lain BersihLaba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan

Laba BersihLaba Bersih Kepada Pemilik

Entitas Induk

Laba Bersih Komprehensif KepadaPemilik Entitas Induk

Laba Bersih Per sahamHarga Penutupan SahamKapitalisasi Pasar

Current AssetsFixed Assets Net

Others AssetTotal Assets

Current Liabilities

Long Term Liabilities

Total Liabilities

Total EquityTotal Liabilities & Equity

Net SalesGross Profit

Net Operations

Income/Expense Other (Net)

Profit Before Tax

Net IncomeNet Income to owner

Comprehensive Net Income To Owners

Net earnings as stocks

Closing Price of SharesMarket Capitalization

80,957

1,311,693

157,024

1,549,674 336,618

65,798

402,416 1,147,258 1,549,674

418,119

250,614

232,174

(459)

231,714

198,230 198,230

198,210

738

4,900

1,312,220

2013 2012 2011 121,075

929,490

157,340

1,207,905 198,173

56,554 254,727 953,178

1,207,905 329,558

158,735

142,026

6,123

148,149

124,818 124,818

124,801

464 3,500

940,800

87,346

823,852

171,094

1,082,292 203,332

50,584

253,916 828,376

1,082,292 295,908

146,297

133,359

128

133,487

113,960 113,960

113,924

424 2,700

725,760

dalam jutaan rupiah / in Million Rupiah

Ikhtisar Data Keuangan


Rasio PertumbuhanPendapatan BersihLaba UsahaLaba BersihRasio Usaha

Laba Kotor / Pendapatan Bersih

Laba Usaha / Pendapatan Bersih

Laba Bersih / Pendapatan Bersih

Laba Usaha / Ekuitas

Laba Bersih / Ekuitas

Laba Bersih / Jumlah Aset

Rasio KeuanganAset Lancar terhadap LiabilitasJangka Pendek

Liabilitas terhadap jumlah AsetLiabilitas terhadap Ekuitas

Growth Ratio

Net SalesIncome From Operations

Net IncomeOperating Ratio

Gross Margin/Net Sales

Income From Operations/Net Sales

Net Income/Net Sales

Income From Operations/

Stockholders Equity

Net Income/Stockholders Equity

Net Income/Total Assets

Financial Ratio

Current Assets Ratio To Short

Term Liabilities

Liabilities To Total Assets

Liabilities To Equity

26,8 %

63,5 %

58,8 %

59,9 %

55,5 %

47,4 %

20,2 %

17,3 %

12,8 %

24%

26%

35%

2013 2012

Rasio - Rasio Penting Important Ratio

2011

11,3 %

6,5 %

9,5 %

48,2 %

43,0 %

37,9 %

14,9 %

13,1 %

10,3 %

61,1 %

21,1 %

26,7 %

13,5 %

4,5 %

-0,3%

49,4 %

45,0 %

39,5 %

45,0 %

13,8 %

10,5 %

43,0 %

23,5 %

30,7 %


Ekspor Tekstil

Lokal Tekstil

Properti

Jumlah

Export Textile

Local Textile

PropertyTotal

2.7

82

333.4

418.1

1.198.7

229.7

329.5

2.6100.1

192.4

295.1

2.480.2

178.2

260.8

6.167.6

162.3

236

PenjualanDalam Miliar Rupiah

SalesIn Billion Rupiah

2013 2012 2011 2010 2009

Ekspor 2013 / 2013 Export

Asia 70 %

Eropa 30 %

Biaya Produksi 2013/2013 Production Cost

Yarn/Grey 37%

Chemical/Dystuff 11 %

Labor 19 %

Energy 25 %

Overhead/Dept 8 %

2013 2012 2011 2010 2009

400

350

300

250

200

150

100

50

0


Tahun/Year

Periode Triwulan / Period Quarterly

Jumlah Saham Yang Diperdagangkan / Share Turn Over

Tertinggi/Highest

Tertinggi/HighestRp

3,500 4,950 5,000 4,900 2,000 2,025 2,525 3,150

4,950 5,150 5,200 5,000 2,250 2,525 3,150 3,500

12341234

2013

2012

HARGA SAHAM / SHARE PRICE

Perkembangan Harga Saham PT. Roda Vivatex Tbk di Bursa Efek Indonesia

Share PerformancePT. Roda Vivatex Tbk in Indonesia Stock Exchange

30,000 1,500

100,000 200,000

7,715,500 1,000 4,000 2,500

37,71 %37,24 %

6,79 %16,62 %

1,03 %0,24 %0,37 %

100%

PT. Geno TatagrahaPT. Geno IntiperkasaUBS AG - SingaporePublikWiriady WidjajaKam Lie GiokSaham Treasuri

Komposisi Pemegang Saham Per 31 Des 2013

Composition of Shareholders As of December 31, 2013

1,03 % - - -

0,24 %

Wiriady Widjaja

Karta WidjajaYohanes Wahyu Tanoto TanHerrijanto WidjajaKam Lie Giok

Direktur Utama/President DirectorDirektur Keuangan/Financial DirectorDirektur/DirectorDirektur/DirectorKomisaris Utama/President Commissioner Komisaris/Commissioner

2,756,000 - - -

654,500

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris & DireksiPer 31 Desember 2013

NamaName

Jabatanposition

Jumlah SahamTotal Shares

Persentasepercentage

ShareholdingMembers of the Board of Commissioners & Directors

As of December 31, 2013

Stock Highlights

Ikhtisar Saham

Kam Lie Giok0.24 %

Masyarakat16.62 %

PT. GenoInti Perkasa37.24 %

UBS Singapore

6.79 %

PT. Geno Tata Graha

37.71 %

Saham Treasury

0.37

Wiriady Widaja1.03 %

Skema Pemegang Saham Utama & Pengendali PerusahaanScehme Of Main Shaleholders & Controlling Company

PT. RodaVivatex, Tbk100%

99.9% 0.01%PT. ChitatexPeni

PT Chitaland Perkasa


Laporan Dewan Komisaris

Kami berkesimpulan bahwa target yang dicanangkan Direksi bagi tahun 2014 sebesar 12 persen masih wajar dan bisa terpenuhi asal ada usaha keras dari Direksi untuk menjalankan usaha tekstil dengan baik.

We conclude that the Board of Directors proclaimed for 2014 at 12 percent is reasonable and can be met as long as there are strenuous efforts of the Board of Directors to run the textile business well.


Dunia Usaha dibayangi oleh goncangan pasar keuangan

global diakibatkan oleh sentiment negatif terhadap

rencana pengurungan stimulus moneter atau Tapering

di Amerika Serikat. Kami bersyukur meskipun harus

mengalami dampak dari gejolak pasar keuangan global

tersebut, perekonomian Indonesia masih menunjukan

tingkat pertumbuhan dibawah 6 persen.

Penilai terhadap kinerja Direksi atas pengelolahan

perusahaan dilakukan secara terus menerus. Sebagai

perusahaan yang hampir seluruh bisnis fokus pada

pasar dalam negri, Roda Vivatex ikut mengalami

pertumbuhan seiring dengan bertumbuhnya ekonomi

Indonesia. Kesempatan bertumbuh terbuka lebar.

Namun untuk Sektor Tekstil mengalami penurunan

akibat pelemahan mata uang Rupiah, Bahan Baku

Benang, Kimia, Suku Cadang, dan sebagian gas dibeli

dengan menggunakan mata uang Dolar Amerika

Serikat, sedangkan penjual kain dibayar dengan

Rupiah. Selain depresiasai Rupiah, Alasan lain adalah mesin sudah tua dan menurunnya permintaan/order.

Dalam hal ini Direksi sudah berusaha untuk mengurangi

dampak akibat tidak berproduksi sementara bagian

pertenunan. Tindakan pengurangan biaya operasional

termasuk pengurangan tenaga kerja dan menunggu

membaiknya kurs mata uang Rupiah patut diapresiasi.

Dari sektor properti, kinerja nya sangat baik.

Pendapatan dari sektor ini mengalami kenaikan yang

signifikan yaitu 45,1 persen. Prestasi ini dapat dicapai

berkat Gedung PHE Tower yang telah beroperasi secara

penuh dan pelemahan mata uang Rupiah terhadap dolar yang mana tagihan sewa sebagian dikutip

dalam dolar. Kami menghargai keputusan Direksi yang

memilih sistem sewa sebagai bagian dari pendapatan berkesinambungan dari pada sistem jual putus (strata

title)

The business remained under the shadow of the global financial market shocks caused by negative sentiment

towards monetary stimulus plan or Tapering in the

United States. We were grateful that despite the

impacts of the global financial crisis, the Indonesia

economy still managed to grow at below 6 percent.

Review on the performance of the of Board of Directors in managing the company were carried out continuously. As a company with the business

focused predominantly on the domestic market,

Roda Vivatex continued to grow alongside the growth

of the Indonesian economy. The opportunities of

growing were widely open. However for textile sector,

experienced downward due to weakening rupiah

currency. Raw materials such as yarn, chemical, spare parts and partly natural gas were purchased in US dollar currency while the sales of fabrics were paid by Rupiah. Besides the depreciation of Rupiah, the

other reasons were the old machines and the order declining. To minimize the impacts of production line

temporarily halts, the company cut the production

costs by reducing the numbers of workforce and wait

and see attitude for a better exchange rate. This action

should be appreciated

For the property sector, the performance were very good . Revenues of this sector increased significantly

i.e. 45.1 percent. The results could be achieved because of the fully occupation of PHE Tower and the

weakening of Rupiah currency against US Dollar. Some

rental bills charged in dollars. We appreciated the

decision of Management by choosing the office space

to be let, not to sell by strata title as incurring income.


Rencana penambahan cadangan lahan telah dilakukan

dengan pembeli sebidang tanah seluas 13.787 m2 di

daerah Casablanca, Tebet, Jakarta Selatan dengan

harga perolehan sebesar Rp.378,2 miliar.

Secara keseluruhan perusahaan memperoleh Laba

Bersih sebesar Rp.198,2 miliar, naik Rp.73,4 miliar atau

58,8 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang

disusun Direksi, patut harus diwaspadai, karena tahun

2014 adalah tahun politik dimana pemilihan umum dan

pemilihan Presiden dan wakil Presiden diadakan. Semua

berharap penyelengaraan pemilu 2014 berlangsung

aman, jujur dan adil. Prospek usaha di sektor tekstil,

Dengan membaiknya kurs mata uang Rupiah, Bagian

Pertenunan kembali berproduksi. Golongan ekonomi

menengah bertambah. Kemampuan konsumsinya juga

meningkat. Selain fokus pada penjualan kain, kami

berpandangan Perusahaan harus mengantisipasi akan

ada kenaikan ongkos-ongkos produksi terutama biaya

listrik dan biaya tenaga kerja serta mempersiapkan

diri bila tahun 2015 mulai berlaku Zona Masyarakat

ekonomi Asean atau lebih dikenal Pasar Bebas Asean.

Perusahaan akan menghadapi serangan dari barang

barang dan jasa impor dari Negara Negara Asean. Perusahaan harus berkompetisi dengan barang barang

dan jasa dari Negara Asean.

Pertumbuhan dari sektor properti masih berlanjut.

Banyak permintaan akan ruang kantor baik dari

perusahaan lokal hingga perusahaan multinasional

untuk memenuhi kebutuhan rencana expansi atau

usaha baru. Meskipun ada pasokan baru, tapi tarif

sewa tetap merangkak naik, hanya lebih rendah dari

tahun-tahun lalu, dengan kisaran 20-25 persen. Kami

berkesimpulan bahwa target yang dicanangkan Direksi

bagi tahun 2014 sebesar 12 persen masih wajar dan

bisa terpenuhi asal ada usaha keras dari Direksi untuk

menjalankan usaha tekstil dengan baik.

To implement the plan of adding the land bank, the

company had acquired a piece of land measuring 13,787 meter square in Casablance area, Tebet, South

Jakarta with an acquisition cost of Ro.378.2 billion.

Overall the company earned net profit of Rp.198.2

billion, up Rp.73.4 billon or 58.8 percent compared to

2012.

View on the companys business prospect prepared by Directors should be aware, because 2014 is a

political year in which the general election and the

election of President and Vice President are held. All

hope Organizing the 2014 elections take place safely,

honestly, and fairly. Business prospects in the textile

sector, the improvement rate of the Rupiah, Section

Weaving back into production. Growing middle class.

Ability of consumption also increased. In addition to

focusing on the sale of fabric, we have to prepare the Company believes when 2015 came into force the

Asean Economic Community Zone or better known as

Big Asean market. The company will encounter attacks

from goods imported from ASEAN Countries States. Companies should to compete with goods from ASEAN Countries.

The growth of the property sector is still continuing.

Lots of demand for office space from both local

companies to multinational corporations to meet

expansion plans or new businesses. Although no new supply, but keep rental rates creeping up, just lower

than previous years, with a range of 20-25 percent. We

conclude that the Board of Directors proclaimed for 2014 at 12 percent is reasonable and can be met origin

strenuous efforts of the Board of Directors to run the

textile business property.


We recommend that when there is an opportunity to

add the land bank, please do so, considering the price

of land never goes down. The supply is limited and land price start to rise up, following the increase of Sales Price of Tax Object (NJOP) from Land and Building Tax.

Changes in the composition of the Board of

Commissioners conducted in mid year of 2013. We

conveyed gratitude to Mr. Turniady Widjaja, during his

tenure as President Commissioner for his contribution

and advice that had been essential to Roda Vivatex.

We also welcome the presence of Mrs. Kam Lie Giok as

Commissioner. We are confident that her expertise and

experience will further drive Roda Vivatex to achieve a greater success in the coming years.

On this occasion, we would like to thank the audit

committee for the report, reviewing the companys

operations and organization. During the year 2013,

Monitoring of the operational and organizational was

conducted consistently and intensively by members of committee through close cooperation with the

companys functional units, particularly internal audit

as well as the external auditors. The findings and

results from the evaluation process were reported in

a report.

Finally we all members of the Board of Commissioners thank you very much for the trust and opportunity of

our respected shareholder.

Kami sarankan bila ada kesempatan untuk menambah

cadang lahan, ya dilakukan, mengingat harga tanah

tidak pernah turun. Pemasokan mulai terbatas dan

harga tanah akan mengikuti kenaikan NJOP dari Pajak

Bumi dan Bangunan.

Perubahan komposisi Dewan Komisaris dilakukan

pada pertengah tahun 2013. Ucapan terima kasih

disampaikan kepada Bapak Turniadi Widjaja, selama

menjabat sebagai Komisaris Utama atas semua kontribusi dan saran yang telah membantu memajukan

Roda Vivatex. Selanjutnya Kami menyambut kehadiran

Ibu Kam Lie Giok sebagai Komisaris. Kami yakin bahwa

keahlian dan pengalamannya akan dapat semakin

mendorong Roda Vivatex untuk mencapai kinerja yang

lebih baik ditahun-tahun mendatang.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima

kasih kepada komite audit atas laporannya yang telah

menelaah terhadap kegiatan operasi dan organisasi

perusahaan. Selama tahun 2013, pemantauan

operasional dan organisasi terus dilakukan secara

intensif oleh anggota Komite Audit melalui kerja

sama erat yang dibina dengan perangkat organisari

perusahaan, khususnya Internal audit dan auditor

eksternal. Temuan dan hasil evaluasi dilaporkan dalam

sebuah laporan.

Akhirnya kami seluruh anggota Dewan Komisaris

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

kepercayaan dan kesempatan dari para pemegang

saham yang kami hormati.

Jakarta, Maret/March 2014

HerrijantoWidjajaKomisarisUtama

President Commissioner


Director Report

Laporan Direksi

Pada tahun 2012 pendapatan sewa gedung berjumlah Rp.229,7 miliar, sedangkan pada tahun 2013 naik 45,1 persen atau sebesar Rp.103,7 miliar menjadi Rp.333,4 miliar.

In 2012 the building rental income amounted

to Rp.229,7 billion, whereas in 2013, up 45.1

percent or Rp.103,7 billion to Rp.333,4 billion.


Tahun 2013 tepat 33 tahun Roda Vivatex berkiprah

di dunia usaha. Kami sangat bersyukur bahwa diusia

tersebut kami masih dapat meraih prestasi bisnis yg

cukup membanggakan.

Prestasi Roda Vivatex yang baik selama ini dapat

terwujud berkat perkembangan kondisi perekonomian

Indonesia yang kondusif. Pertumbuhan ekonomi

nasional berada dibawah 6 persen. Pertumbuhan terjadi disemua sektor, diantaranya: sektor keuangan,

real estate dan jasa perusahaan dengan pertumbuhan 7,56 persen. Sektor konstruksi mengalami

pertumbuhan 6,57 persen. Meskipun lebih rendah dari

tahun sebelumnya, namun angka tersebut merupakan

sebuah prestasi. Pasalnya, tekanan pada Neraca

Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat, dibarengi

dengan pelemahan nilai tukar Rupiah. Inflasipun

berada diatas angka inflasi yang di tetapkan BI. Hal

ini tidak terlepas dari pengaruh goncangan ekonomi

terjadi di pasar keuangan global. Ketidak pastian pasar

keuangan global meningkat sejalan dengan sentiment

negatif terhadap rencana pengurangan stimulus

moneter atau tapering off di AS. Defisit transaksi

berjalan lebih tinggi dari defisit pada tahun 2012. Nilai

tukar Rupiah di tahun 2013 juga terus terdepresiasi

disertai volatilitas yang meningkat.

Pelemahan nilai tukar Rupiah mempengaruhi harga

barang domestik dan suku bunga. Keadaan tersebut

berdampak pada kinerja sektor tekstil perusahaan. Hal

ini dikarenakan Harga beli bahan baku, kimia, spare

parts dan sebagian Gas menggunakan mata uang

Amerika, sedangkan harga jual menggunakan Rupiah.

Harga pokok penjual meningkat tajam sebaliknya harga

jual tidak berubah. Penjualan kain/tekstil pada tahun

2013 mencapai Rp.84,7 miliar termasuk pendapatan

jasa titip proses sebesar Rp.10,6 miliar, terjadi

penurunan sebesar Rp.15,1 miliar atau 15,1 persen dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 99,8 miliar,

The year 2013 marked Roda Vivatex 33 year presence

in the business community. We were very grateful that

this year we continued to delivery success in business

that made us proud.

Roda Vivatexs outstanding performance could be made with positive development in the Indonesian

economy. National economic growth were below 6

percent. The growth occurred in all sectors, among others: financial, real estate and corporate service

with a growth rate at 7.56 percent. The construction

sector grew at a rate of 6.57 percent. Although it came

out lower than last year, but this was a performance. Greater pressure on Indonesian Balance of Payment (BOP) averted. This came at a time when Rupiah had

fallen the inflation rate was above of Central Banks

determined rate. This happened amid concern over a global financial crisis. Uncertainity surrounding

increased with the negative sentiment towards

stimulus plan or US Federal Reserve Tapering. Deficit

in the current account was higher than 2012. Rupiah

in 2013 continued to depreciate with a high volatility.

The weakening of the Rupiah exchange rate affected

the price of domestic goods and interest rate. That

situation had an impact on the performance of the

companys textile sector. This was because the buying

price of raw materials, chemicals, spare parts and part of natural gas used American dollars while the selling price used Rupiah. The cost of Goods Sold increased sharply while sales remained unchanged. Sales of the fabrics in 2013 reached Rp.84.7 billion, (including

revenue from toll manufacturing of Rp.10.6 billion,)

down by Rp.15.1 billion or 15.1 percent compared to the year 2012, amounting to Rp.99.8 billion, (including


termasuk pendapatan titip proses sebesar Rp.15.3

miliar. Penurunan penjualan tersebut disebabkan

selain pelemahan nilai tukar Rupiah, mesin produksi

yang sudah tua dan permintaan order juga menurun. Perusahaan sempat menutup bagian pertenunan sambil menunggu keadaan pasar membaik. Pada

tahun ini kami perkirakan akan berangsur berproduksi

kembali.

Kondisi sebaliknya terjadi di sektor properti,

dimana pada tahun 2013 melalui anak perusahaan,

pendapatan sewa mengalami kenaikan yang cukup

signifikan, antara lain disebabkan Gedung Menara

PHE telah beroperasi secara penuh dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar. Pada tahun 2012

pendapatan sewa gedung berjumlah Rp.229,7 miliar,

sedangkan pada tahun 2013 naik 45,1 persen atau

sebesar Rp.103,7 miliar menjadi Rp.333,4 miliar.

Dari sisi pendapatan sewa di dalamnya ada service charges yaitu biaya mengelola operasi gedung, termasuk biaya keamanan, biaya pemelihara

peralatan gedung dan listrik air bagi area publik. Tarif

sewa berlaku sepanjang masa sewa sedang service

charges pada umumnya dilakukan penyesuaian tiap

tahun tergantung perubahan komponen biaya-biaya

termasuk biaya tenaga kerja dan Pajak Bumi dan

Bangunan.

Sesuai rencana perusahaan pada tahun tahun lalu, perusahaan akan terus menambah cadangan lahannya.

Perusahaan pada tahun 2013 telah membeli sebidang

tanah di daerah Casablanca, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan dengan total

luas tanah sebesar 13.787 M2 dengan nilai perolehan

sejumlah Rp.378,2 miliar. Kami akan memohonkan

Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT),

meskipun di perketat pengeluarannya oleh Pemprov

DKI, dan akan memenuhi kewajiban fasos dan fasum.

revenue from toll manufacturing of Rp.15.3 billion).

The declining sales was due, besides to the weakening

of Rupiah currency, old machinery and lacks of orders.

The company shut down temporary the weaving line, while waiting for market condition to improve. This

year we expect to start again the production line

gradually.

On the other way happened to property sector. In 2013

by a subsidiary, rental revenue increased significantly,

due partly to the PHE TOWER fully occupied and

depreciation of Rupiah currency against dollars. In

2012 the office rental revenue amounted to Rp.229.7

billion, while in 2013 jumped by 45.1 percent or

Rp.103.7 billion to Rp.333.4 billion.

The rental revenue consisted besides rental, service charges which is the cost of managing office building

operation, including security, maintenance fee for

equipment, electricity and water for public area. The rental rate is prevailing through out the period of rent and service charges can be generally adjusted annually, depending on the change in component of operation cost including the labor cost and the Land

dan Building Tax.

As per last year planning, the company would continue to add to its land bank. In 2013 the

company had acquired a plot of land in Casablanca, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, South Jakarta. With a total land area of 18.787

M2, valued at Rp.378.2 billion. We would submit

an application of Land usage permit, even though the local government will strictly issue the permit and will meet the obligation of public and social facilities The land was purchased by a


Pembelian tanah ini dilakukan oleh anak perusahaan

dengan menggunakan sumber biaya dari sebagian dana

internal dan sebagian lainya melalui pinjaman bank.

Secara konsolidasi, Jumlah pendapatan seluruh

perusahaan tahun 2013 mencapai Rp.418,1 miliar

atau tambah sebesar Rp.88,5 miliar (26,7 persen)

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat

sebesar Rp.329,6 miliar. Dengan jumlah Harga Pokok

Penjualan dan Operasi Gedung sebesar Rp.167,5 miliar

pada tahun 2013, turun 3,3 miliar atau 1,9 persen

maka perusahaan pada tahun 2013 mendapat Laba

Bersih sebesar Rp.198,2 miliar atau naik Rp.73,4 miliar

(58,8 persen) dibandingkan dengan tahun 2012 yang

berjumlah Rp.124,8 miliar.

Jumlah aset tahun 2013 mengalami peningkatan pula

sebesar Rp.341,8 miliar (28,3 persen) menjadi Rp.1.549

miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp.1.207 miliar. Perusahaan berhasil meningkatkan

nilai Ekuitas dari Rp.953,2 miliar pada tahun 2012

menjadi Rp.1.147 miliar pada tahgun 2013, naik 20

persen atau Rp.193,8 miliar.

Pada penghujung tahun 2013, demi menjaga stabilitas

harga saham akibat pemberitaan berkaitan dengan

berhenti sementara produksi pertenunan, maka

Perusahaann melakukan Buy Back Saham seban yak 1.000.000 lembar saham dipasar regular.

Melihat prospek kedepan, pasar tekstil masih boleh

diusahakan mengingat penduduk Indonesia yang besar.

Indonesia mempunyai pasar domestik yang besar dan

expansif bagi tekstil dan produk tekstil. Golongan

ekonomi menengah bertambah dan kemampuan

konsumsi domestik mereka juga membaik. Dengan

berangsur-angsur pulih nilai tukar mata uang Rupiah

terhadap dolar maka pasar tekstil kembali bergairah.

subsidiary with cost financed by internal funds and partly by bank loan.

On a consolidated basis, the total revenue of the companies in 2013 reached Rp.418.1 billion or greater

Rp.88.5 billion (26.7 percent) compared to the previous

year of Rp.329.6 billion recorded. The total amount of

Cost of Goods Sold and building operational in 2013

were Rp.167.5 billion, down 3.3 billion or 1.9 percent

so that the company gained net profit of Rp.198.2

billion or up Rp.73.4 billion (58.8 percent) compared

to 2012 of Rp.124.8 billion.

Total assets in 2013 increased as well by Rp.341.8

billion (28.3 percent) to Rp.1.549 billion compared to

the previous year at Rp.1.207 billion. The company

managed to raise the equity of Rp.953.2 billion in 2012

to Rp.1.47 billion in 2013 up 20 percent or Rp.193.8

billion.

At the end of the year 2013, in order to maintain

the stability of stock price as a result of news related

to temporary stop of weaving line production, the

company bought back the share for a total of 1.000.000

shares at regular market.

We see the future prospect of textile market can still

be worked out, considering the large population of

Indonesia which has a big and expansive domestic

market for the textile and textile products. The Middle

class were raised up and their power of spending improved. Recovering gradually of Rupiah exchange rate against dollar, the textile market can be excited

again.


Mengamati bisnis properti yang masih akan

bertumbuh pada tahun 2014. Permintaan diproyeksi

tetap meningkat 25 persen dibandingkan dengan

2013, tetapi pasokan baru yang cukup banyak akan

membuat pertumbuhan harga sewa melambat sampai

tahun depan. Meskipun melambat kenaikan harga

sewa tahun ini diperkirakan masih terjadi dengan

kisaran 15 persen. Sementara pemilik kantor akan

tetap merasa tenang, karena tingkat hunian ruang

kantor di CBD saat ini masih sangat tinggi, dengan

kisaran 94 persen. Dengan begitu, harga sewa ruang

kantor di CBD akan tetap tinggi. Apalagi pemilu 2014

telah dilaksanakan tanpa gejolak, meskipun tidak

ada satupun partai politik yang menang mayoritas.

Keamanan tetap kondusif membuat pasar stabil. Pada

akhirnya permintaan akan ruang usaha juga meningkat.

Selain pendapatan yang diusahakan, nilai tanah dan

bangun juga bergerak naik tiap tahun. Apalagi tahun

ini dimana tarif NJOP atas nilai tanah dan bangunan

meningkat tajam. Kenaikan ini akan mendorong harga

tanah naik lagi.

Dengan menargetkan pertumbuhan usaha sebesar 12

persen pada tahun 2014, perusahaan memiliki rencana

kedepan sebagai berikut: Pertama, tetap menjalankan

roda usaha perusahaan dengan konservatif, khususnya

dibidang keuangan dikelolah dengan prudent. Kedua,

mengusahakan pembangunan gedung perkantoran

baru di tanah yang berada di Karet Kuningan dengan

melengkapi izin izinnya dan syarat administrasinya.

Ketiga, mempertahankan usaha dibidang tekstil agar

tetap eksis. Keempat, efisiensi biaya di seluruh bagian,

mengingat tahun 2014 akan terjadi kenaikan-kenaikan

harga Listrik, Gas dan Upah.

Observing the real estate business will continue to

grow in 2014. Demand is projected to remain up 25

percent compared to 2013, but that is pretty much

new supply would make the rental price growth slowed

until next year. Although the rental price increases

slowed this year is expected to occur in the range of 15

percent. While the owner of the office will remain at

ease, because the occupancy rate of office space in the

CBD is still very high, with a range of 94 percent. That

way, the price of renting office space in the CBD will

remain high. Moreover, the 2014 election has been

held without turmoil, though none of the political

party that wins a majority. Security remains conducive

to make the market stable. Eventually the demand for

office space also increased.

In addition to operating income, the market value of

land and building will increase annually. Especially this

year the rate of Land and Building Tax was increased

sharply. The increase will drive land price up again.

By targeting the business growth of 12 percent in 2014,

the company has future plans as follows : First, Keep

running the company with a conservative business,

especially the financial sector managed with prudent.

Second, pursue construction of new office building

on the land of Karet Kuningan, by submitting the

application of permit and other administrative

requirements. Third, Keep running the textile business

and remain exists. Fourth, cost efficiency applied to all

sections since in the year 2014 there will be price hike

for Electricity, Gas, and Wages.


Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Sutiadi

Widjaja, selama menjabat sebagai Direktur Utama,

atas semua kontribusi dan keputusan-keputusan yang

membuat perusahaan menjadi besar seperti saat ini.

Akhir kata saya dan seluruh Direksi mengucaplkan

terima kasih kepada seluruh pelanggan atas

loyalitasnya, segenap mitra bisnis yang senantiasa

mendukung. Rasa bangga dan apresiasi saya tertuju

pada seluruh karyawan atas kerja kerasnya hingga

pencapai perusahaan sekarang.

Jakarta, Maret/March 2014

WiriadyWidjaja

DirekturUtama

President Director

With thanks we conveyed to Mr. Sutiadi Widjaja during

his tenure as president for all his contribution and

decisions driven to be a great company today.

At last, the entire Board of Directors and I would like to

extend our gratitude to all customers for their loyalty,

all business partners who support continuously My

proud and appreciation are expressed to all employees

for their hard works to achieve a present success.


Net Profit Growth in 2013 was 58.8 percent compared

to the year 2012. With the level of profitability of 47.4

percent compared with net income

Managements Discussion and Analysis

Analisa dan Pembahasan Oleh Manajemen

Pertumbuhan Laba Bersih tahun 2013 sebesar 58,8 persen dibandingkan tahun 2012. Dengan tingkat profitabilitas sebesar 47,4 persen dibandingkan dengan pendapatan bersih


Kinerja Usaha Perseroan Sektor Tekstil dan Sewa

GedungPendapatan & Penerimaan, Harga / Beban Pokok Penjualan & Laba Bersih

Pada tahun 2013 terjadi pelemahan nilai Rupiah

terhadap mata uang negara lainnya secara khusus

mata uang Dollar naik cukup signifikan, dan

memberikan dampak kepada kegiatan di sektor tekstil.

Harga Bahan Baku Benang, Chemical, dan Gas dan lain-

lainnya dibeli dengan menggunakan mata uang Dollar,

tentu saja membuat Harga Pokok Penjualan produk

Tekstil Perusahaan mengalami kenaikan. Sedangkan

penjualan yang hampir semua dijual di pasar lokal

penerimaan keuangan dalam bentuk Rupiah dan sulit

untuk dinaikkan harga jualnya.

Hal ini membuat penjualan kain disektor Tekstil pada

tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 15,1

miliar atau turun 15,1 persen dari Rp. 99,9 miliar

pada tahun 2012 menjadi Rp. 84,7 miliar pada tahun

2013. Dari penjualan kain sebesar tersebut diatas

sudah termasuk pendapatan Perusahaan dari Jasa

Titip Proses kain (maklon) yang juga turun sebesar

Rp. 4,7 miliar (30,7 persen) dibandingkan tahun 2012

yang mencapai Rp. 15,3 miliar. Sedangkan penjualan

Ekpor yang naik dari Rp. 1,2 miliar menjadi Rp. 2,7

miliar atau naik Rp. 1,5 miliar. Total produksi kain yang

dijual mampu untuk Titip Proses (maklon) pada tahun

2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 1,9 juta yard

atau turun 23 persen dari 8,1 miliar pada tahun 2012.

Dengan terjadinya kenaikan Harga Pokok Penjualan

secara persentase terhadap penjualan pada tahun 2012 98,5 persen menjadi 106,8 persen pada tahun

2013. Keadaan ini membuat sektor tekstil mengalami

kerugian bersih tahun 2013 sebesar Rp. 16,3 miliar.

Untuk sektor properti dalam hal sewa Gedung hasilnya

sangat menggembirakan, karena pada tahun 2013

Business Performance the Companys Textile Sector

and Building RentalRevenue & Receipts, Price / Cost of Sales & Net

Income

In 2013 occurred the depreciation of Rupiah against

other currencies specifically Dollar increased quite

significantly, and give effect to the activities in the

textile sector. Raw Material Price Yarn, Chemical, and

Gas and others purchased using Dollars, of course, makes the product Cost of Sales increased Textile

Company. While sales are almost all sale in the local

market in the form of financial receipts and difficult to

Rupiah increased selling price.

This makes the sector Textile fabric sales in 2013

decreased by Rp. 15.1 billion, down 15.1% from

Rp. 99.9 billion in 2012 to Rp. 84.7 billion in 2013.

From the sale of the cloth above includes revenues from services Titip fabric Process (tolling) were also

decreased by Rp. 4.7 billion (30.7%) than in 2012

which reached Rp. 15.3 billion. While export sales,

which rose from Rp. 1.2 billion to Rp. 2.7 billion, up to

Rp. 1.5 billion. The total production of cloth for sale was

able to leave my Process (tolling) in 2013 decreased by

Rp. 1.9 million yards, down 23% from 8.1 billion in

2012. With the rise in Cost of Sales as a percentage

of sales in 2012 to 98.5% to 106.8% in 2013. Situation

makes the textile sector experienced net loss in 2013

of Rp. 16.3 billion.

For rental property sector in terms of building the results are very encouraging, because in 2013 the


pendapatan dari sektor properti melalui kinerja anak

Perusahaan mencapai Rp. 333,4 miliar atau naik 45,1

persen dibandingkan tahun 2012 yang mencapai

Rp. 229,7 miliar. Tahun 2013 Perusahaan melalui

Anak Perusahaan mempunyai 3 (tiga) Gedung yang

seluruhnya telah beroperasi yaitu:

1. Menara Bank Danamon (dengan tingkat okuperasi

97 persen)

2. Menara Standard Chartered Bank (dengan tingkat

okuperasi 95 persen)

3. PHE Tower (dengan tingkat okuperasi 80 persen)

Semua ini membuat kinerja Perusahaan secara

keseluruhan menghasilkan Laba Bersih sebesar

Rp 198,2 miliar yang semuanya berasal dari sektor

Properti. Pertumbuhan Laba Bersih tahun 2013

sebesar 58,8 persen dibandingkan tahun 2012. Dengan

tingkat profitabilitas sebesar 47,4 persen dibandingkan

dengan pendapatan bersih, maka tahun 2013 tingkat

profitabilitas Perusahaan mengalami kenaikan sebesar

9,8 persen dibandingkan tahun 2012.

Tinjauan Keuangan

Pada tahun 2013 Perusahaan melalui Anak Perusahaan

mendirikan Entitas baru yaitu PT. Dwimitra Graha

Mandiri yang dalam hal ini melakukan pembelian

Tanah sebagai cadangan lahan (bank land) perusahaan

yang terletak di Jl. Casablanca Keluarahan Menteng

Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan dengan luas

tanah sebesar Rp. 13.787 m2 dengan nilai perolehan

sebesar Rp. 378,2 miliar.

Dipenghujung tahun 2013 dalam rangka untuk menjaga

agar harga Saham dibursa tidak jatuh signifikan

(karena ada kekhawatiran harga bisa jatuh akibat

adanya keterbukaan informasi Perusahaan mengenai

pengurangan karyawan sampai dengan 40 persen

dan ditutupnya bagian produksi tenun Perusahaan),

income from the property sectors performance through its subsidiaries reached Rp. 333.4 billion, up

45.1 percent compared to the year 2012 which reached

Rp. 229.7 billion. In 2013 the Company through its

Subsidiaries have three (3) building which was fully

operational, namely:

1. Menara Bank Danamon (with a 97 percent operating

rate)2. Menara Standard Chartered Bank (with a 95 percent

operating rate)

3. PHE Tower (with a 80 percent operating rate)

All this makes the overall performance of the Company

generates net profit of Rp 198.2 billion of which are

come from the property sector. Net Profit Growth in

2013 was 58.8 percent compared to the year 2012.

With the level of profitability of 47.4 percent compared

with net income, the Companys level of profitability in

2013 increased by 9.8 percent compared to the year

2012.

Financial Review

In 2013 the Company through Subsidiaries set up a

new entity, namely PT. Dwimitra Graha Mandiri, which

in this case purchasing land as reserve land (bank land)

company located in Jl. Casablanca Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, South Jakarta with a land

area of Rp. 13 787 m2, with yields of Rp. 378.2 billion.

Toward the end of 2013 in order to keep stock prices

do not fall significantly Stock Exchange (because there

are fears prices could fall as a result of the disclosure of information regarding the Companys reduction of

up to 40 percent of employees and closure of parts

weaving production),


perusahaan melakukan Buy Back saham RDTX di Pasar

Saham sebanyak Rp. 1.000.000 (satu juta) laba saham

dengan total nilai perolehannya Rp. 4.129.125.000.

Aset LancarJumlah Aset lancar Perusahaan tahun 2013 sebesar

Rp. 80,9 miliar atau turun sebesar Rp. 40,2 miliar

(33.2 persen) dibandingkan tahun 2012 sebesar

Rp. 121,1 miliar. Hal ini terjadi dikarenakan

pembayaran-pembayaran Piutang/Tagihan Sewa yang

dibayar lebih cepat dibanding periode sebelumnya. Disamping itu karena terjadinya penurunan Kas

dan Setara Kas Perusahaan yang digunakan untuk

pembayaran Hutang serta penurunan nilai persediaan barang-barang sektor Tekstil.

Aset TetapJumlah Aset Tetap naik sebesar Rp. 381,5 miliar

hampir seluruhnya dikarenakan Perusahaan membeli

sebidang tanah di Jl. Casablanca Menteng Dalam, Tebet Jakarta Selatan dengan nilai perolehan Rp. 378,2

miliar. Sehingga total Aset tidak lancar Perusahaan

tahun 2013 naik sebesar Rp. 381,9 miliar atau 35,1

persen. Dibanding dengan jumlah tahun 2012 sebesar

Rp. 1.086,8 miliar. Total Aset tahun 2013 naik Rp. 341,8

miliar menjadi Rp. 1.549,7 dibandingkan tahun 2012

sebesar Rp. 1.207,9 miliar.

Liabilitas Jangka PendekJumlah Liabilitas jangka pendek tahun 2012

naik sebesar 138,4 miliar (59,8 persen) menjadi

Rp. 336,6 miliar dibandingkan tahun 2012 sebesar

Rp. 198,2 miliar. Kenaikan ini dikarenakan terjadinya

penambahan Hutang/Pinjaman Bank untuk pembelian

Tanah Perusahaan, yang naik sebesar Rp. 145,9 miliar

dibandingkan tahun 2012.

companies do RDTX stock buyback in the Stock Market

as much as Rp. 1,000,000 (one million) profit shares

with a total acquisition value of Rp. 4.129125 billion.

Current AssetsTotal the Companys current assets in 2013 amounted

to Rp. 80.9 billion, a drop of Rp. 40.2 billion (33.2

percent) than in 2012 amounted to Rp. 121.1 billion.

This happens because the payments receivable/Bills

Rent paid faster than the previous period. Besides, because the decrease in Cash and Cash Equivalents The Company is used for payment of debt and the decline in value of inventories Textile goods sector.

Fixed AssetsTotal Fixed Assets increased by Rp. 381.5 billion,

almost entirely due to the Company purchased a plot

of land on Jl. Casablanca Menteng Dalam, Tebet, South Jakarta, with yields of Rp. 378.2 billion. So the total

Companys non-current assets in 2013 increased by

Rp. 381.9 billion or 35.1 percent. Compared with the

number in 2012 was Rp. 1086.8 billion. Total assets in

2013 rose to Rp. 341.8 billion to Rp. 1549.7 compared

to the year 2012 amounting to Rp. 1207.9 billion.

Short-Term Liabilities

Total short-term liabilities in 2012 increased by 138.4

billion (59.8 percent) to Rp. 336.6 billion compared

to the year 2012 amounting to Rp. 198.2 billion. The

increase is due to the addition of Debt/Bank Loans

for the purchase of the Land Company, which rose by Rp. 145.9 billion compared to the year 2012.


Liabilitas Jangka PanjangDemikian juga dengan Liabilitas jangka panjang yang

naik sebesar Rp. 9,2 miliar menjadi Rp. 65,6 miliar

pada tahun 2013, yang lebih banyak disebabkan oleh

Kenaikan Jaminan Uang Pelanggan (tenant) karena

ada penambahan Gedung yang baru. Semuanya ini menjadikan Total Liabilitas naik dari Rp. 254,7 miliar

tahun 2012 menjadi Rp. 402,4 miliar tahun 2013 atau

naik Rp. 147,7 miliar (58 persen).

EkuitasTotal Ekuitas tahun 2013 naik sebesar Rp. 194

miliar (20,3 persen) menjadi Rp. 1.147,2 miliar yang

seluruhnya berasal dari hasil laba bersih tahun 2013.

Total pendapatan keseluruhan Perusahaan tahun 2013

naik sebesar Rp. 88,6 miliar (26,9 persen) dibandingkan

tahun 2012 sebesar Rp. 329,5 miliar. Total beban

operasional dan Beban Pokok Penjualan tahun 2013

justru turun sedikit sebesar Rp. 3,3 miliar (-1,9 persen)

atau dari Rp. 170,8 miliar tahun 2012 menjadi Rp. 167,5

miliar pada tahun 2013. Hal ini disebabkan penurunan

biaya produksi sesuai dengan turunnya nilai penjualan

kain Perusahaan tahun 2013.

Beban Usaha

Beban usaha perusahaan tahun 2013 naik dari Rp. 16,7

miliar tahun 2012 menjadi Rp. 18,4 miliar tahun 2013

naik Rp. 1,7 miliar (10,1 persen). Hal ini terjadi karena

ada kenaikan di Beban Gaji dan Tunjangan pada tahun

2013.

Laba BersihTotal laba bersih komprehensif tahun 2013 naik

sebesar Rp. 73,4 miliar (58,8 persen) dibandingkan

tahun 2012 yang mencapai Rp. 124,8 miliar. Total laba

bersih komprehensif tahun 2013 sebesar Rp. 198,2

miliar seluruhnya bersumber dari sektor properti.

Long-Term Liabilities

Likewise, the long-term liabilities increased by Rp. 9.2

billion to Rp. 65.6 billion in 2013, which caused more

by the increase in Payment Security Customer (tenant) because there is the addition of a new building. All this

makes Total Liabilities increased from Rp. 254.7 billion

in 2012 to Rp. 402.4 billion in 2013, up to Rp. 147.7

billion (58 percent).

EquityTotal equity in 2013 increased by Rp. 194 billion (20.3

percent) to Rp. 1147.2 billion, which is entirely derived

from the net income in 2013.

Companys total overall revenue in 2013 increased by

Rp. 88.6 billion (26.9 percent) than in 2012 amounted

to Rp. 329.5 billion. Total operating expenses and Cost

of Sales in 2013 declined less than Rp. 3.3 billion (-1.9

percent) or from Rp. 170.8 billion in 2012 to Rp. 167.5

billion in 2013. This is due to a decrease in the cost

of production in accordance with the decrease in the

value of sales of fabric in 2013.

Operating Expenses

Operating expenses in 2013, up from Rp. 16.7 billion in

2012 to Rp. 18.4 billion in 2013 rose to Rp. 1.7 billion

(10.1 percent). This happens because there is an

increase in the Salaries and Allowances in 2013.

Net IncomeTotal comprehensive income in 2013 increased by

Rp. 73.4 billion (58.8 percent) than in 2012 which

reached Rp. 124.8 billion. Total comprehensive income

in 2013 was Rp. 198.2 billion, entirely sourced from the

property sector.


Solvabilitas

Ratio Solvabilitas Perusahaan yang menunjukan

kemampuan Perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya diukur dengan membandingkannya

dengan jumlah Total Aset dan juga dengan Total Ekuitas.

Perbandingannya total Hutang dengan Jumlah Aset per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing

sebesar 25,9 persen dan 21,1 persen. Sedangkan

perbandingan terhadap Total Ekuitas per 31 Desember

2013 tahun 2012 adalah 35,1 persen dan 26,7 persen.

Ratio Solvabilitas Perusahaan pada tahun 2013 relatif

berada pada Range yang moderat dan menunjukan ke

hati-hatian Perusahaan sehingga merefleksikan Jumlah

Aset dan Ekuitas yang memadai untuk memenuhi

seluruh kewajiban/liabilitasnya.

Arus KasPada tahun 2013 penerimaan Kas Perusahaan dari

aktifitas Operasional meningkat sebesar Rp. 99,6 miliar,

yang lebih banyak disebabkan oleh meningkatnya

jumlah penerimaan uang dari pelanggan (tenant). Sedangkan Arus Kas Bersih untuk Investasi tahun 2013

yang digunakan naik sebesar Rp. 276,7 dibandingkan

tahun 2012 sebesar Rp. 142,4 miliar. Hal ini terjadi

disebabkan pada tahun 2013 ada pembelian Tanah di

Jl. Casablanca Tebet, Jakarta Selatan.

Untuk Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas

Pendanaan tahun 2013 naik menjadi Rp. 120,3 miliar

dikarenakan ada penambahan/perolehan Hutang dari

Bank.

solvency

Solvency ratios indicate the ability of the Company

which the Company in fulfilling all obligations is

measured by comparing the number of Total Assets and Total Equity also.

Comparison Total Debt to Total Assets as of December 31, 2013 and 2012 are respectively 25.9 percent

and 21.1 percent. While the ratio of Total Equity per

December 31, 2013 in 2012 was 35.1 percent and

26.7 percent. Solvency Ratio Company in 2013 are at a

relatively moderate range and showed to caution that

reflect the Companys Total Assets and Equity sufficient

to meet all obligations/liabilities.

Cash FlowIn 2013, cash receipts from the Companys Operational

activities increased by Rp. 99.6 billion, which is more

often caused by the increasing number of receiving

money from customers (tenants). While Net Cash Flow

for Investment in 2013 used up Rp. 276.7 compared

to the year 2012 amounting to Rp. 142.4 billion. This

happens because in 2013 there was the purchase of

land on Jl. Casablanca Tebet, South Jakarta.

To Net Cash provided by financing activities in 2013

increased to Rp. 120.3 billion due to the addition/

acquisition of Bank Debt.


Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik akan

mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Serta mengambil bagian

penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas

ekonomi yang berkesinambungan. Kesadaran dari

setiap praktek bisnis untuk menerapkan Tata Kelola

Perusahaan yang baik sangat diharapkan, untuk

menjalankan praktek bisnis yang mengutamakan

kelangsungan hidup Perusahaan dan kepentingan

semua pemangku kepentingan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola

Perusahaan yang baik diharapkan dapat :

Mendorong tercapainya pengelolaan perusahaan berdasarkan asas transparansi, responsibilitas,

independensi, serta kewajaran, dan kesetaraan.

Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian

masing-masing organisasi Perusahaan meliputi:

Dewan Komisaris, Direksi, dan Rapat Umum

Pemegang Saham. Mendorong Pemegang Saham, Anggota Dewan

Komisaris, Direksi agar dalam membuat keputusan

dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh

nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap

perUndang-Undangan. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung

jawab social Perusahaan kepada masyarakat

lingkungan Perusahaan.

A. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ yang

bertugas mengawasi Direksi dalam menetapkan

kebijakan pengurusan Perusahaan dan mengelola

Perusahaan. Dewan Komisaris, juga bertugas memberi nasehat dan rekomendasi kepada Direksi

dalam menjalankan Perusahaan.

Implementation of Good Corporate Governance will

encourage healthy competition and a conducive

business climate. As well as taking part is important to

support the growth and sustainable economic stability. Awareness of each business practices to implement

good corporate governance is desirable, to run a business practice that promotes the survival of the

Company and the interests of all stakeholders.

By applying the principles of good corporate governance is expected to:

Promoting the achievement of the management

company based on the principles of transparency, responsibility, independence, and fairness, and equality.

Encourage empowerment and independence of the functions of each organization Company include:

Board of Commissioners, Board of Directors, and the General Meeting of Shareholders.

Encouraging Shareholders, Board of Commissioners, the Board of Directors to take decisions and actions

based on the high moral values and compliance with environmental legislation.

Encourage social awareness and responsibility to the public companies within the Company.

A. The Board of Commissioners BOC is the organ that oversees the Board of

Directors in setting policy and managing the

Companys management of the Company. Board of Commissioners, also in charge of giving advice and recommendations to the Board of Directors in

carrying out the Company.

Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan


Turniady Widjaja

Herrijanto Widjaja

Teng Goat NioKam Lie Giok

Soegito

Komisaris Utama/President Commisaris

--Komisaris/Commisaris

--Komisaris Independen/Independent Commisaris

--Komisaris Utama/President Commisaris

--Komisaris/Commisaris

Komisaris Independen/Independent Commisaris

Nama/Name Jabatan Semula/At first positions Jabatan Saat ini/Current positions

Tugas dan Tanggung jawab : Melakukan pengawasan atas resiko usaha

Perusahaan. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan

prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam kegiatan Usaha.

Memberi tanggapan, rekomendasi dan juga persetujuan, jika diperlukan atas usulan dan rencana yang diajukan Direksi untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan.

Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris :Sesuai dengan Akta Notaris hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No : 129 tertanggal 28 Juni 2013, susunan Dewan Komisaris mengalami perubahan menjadi sebagai berikut :

Tasks and Responsibilities: Perform risk oversight of the Companys

business. To supervise the implementation of the

principles of good governance in business activities.

Provide feedback, recommendation and approval, if required over the proposal and the proposed plan of Directors to implement the Companys strategies and development plans.

Structure and Composition of the Board of Commissioners:Deed in accordance with the Shareholders General Meeting Notary Fathiah Helmi, SH No: 129 dated June 28, 2013, the Board of Commissioners amended as follows:

Komposisi Dewan Komisaris saat ini terdiri dari 3 orang dengan 1 orang diantaranya menjabat sebagai Komisaris Utama. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris atau berdasarkan penunjukan dari Dewan Komisaris.

Rapat Dewan Komisaris :Dalam tahun 2013 Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya telah mengadakan rapat sebanyak 9 (Sembilan) kali. Dalam rapat tersebut Dewan Komisaris juga mengundang Direksi untuk membahas bersama temuan-temuan dan kelemahan dalam sistem pengendalian intern. Secara keseluruhan rapat tersebut dihadiri oleh 100

persen anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

The current composition of the Board of Commissioners consists of 3 people with 1 of them served as Commissioner. Each member of the Board of Commissioners can not act alone but by the decision of the Board of Commissioners or by appointment of the Board of Commissioners.

Meetings of the Board of Commissioners:In 2013 the Board of Commissioners in carrying out their duties as having met 9 (Nine) times. In the meeting of the Board of Directors The Board also invited to discuss with the findings and weaknesses in the internal control system. Overall the meeting was attended by 100 percent of members of the Board of Commissioners and Board of Directors.


Sutiadi Widjaja

Wiriady Widjaja

Yohanes Wahyu Tanoto Tan

Karta Widjaja

Direktur Utama/President Director

Direktur Keuangan/ Financial Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

--Direktur Utama/President Director

Direktur Keuangan/ Financial Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Nama/Name Jabatan Semula/At first positions Jabatan Saat ini/Current positions

B. DireksiDireksi adalah bagian penting Perusahaan yang

memiliki peran dan tanggung jawab untuk

menjalankan dan memimpin Perusahaan

berdasarkan maksud dan tujuan Perusahaan

sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar

Perusahaan dan memastikan bahwa seluruh

kekayaan dan sumber daya berfungsi secara

maksimal dan menguntungkan. Kinerja Direksi

adalah tingkat profitabilitas operasional dan

pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu

tugas dan fungsi Direksi adalah :

Mengelola kepengurusan dan pengelolaan

Perusahaan. Mengelola kekayaan Perusahaan.

Melebihi Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang seputar hal dan kejadian,

mengingat Perusahaan dengan pihak lain dalam

menjalankan tindakan.

Menerapkan Tata Kelola Perusahaan pada

seluruh jajaran. Penetapan struktur organisasi dan pembagian

kerja yang adil dan setara.

Sesuai dengan Akta Notaris hasil Rapat Umum

Pemegang Saham yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No : 129 tertanggal 28 Juni 2013, susunan

Dewan Direksi mengalami perubahan menjadi

sebagai berikut:

B. Board of DirectorsThe Board of Directors is an important part of the Company which has a role and responsibility to run and lead the Company based on the intent and purposes of the Company as defined in the Articles

of Association of the Company and ensures that

all the wealth and resources to function optimally

and profitably. Directors performance is the level

of operational profitability and sustainable growth.

Therefore, the duties and functions of the Board of

Directors are:

Manage the stewardship and management of the Company.

Manage the Companys assets. Exceed Company inside and outside of the

court and the events surrounding it, given the Company and other parties in carrying out the

action.

Implementing Corporate Governance at all

levels. Determination of the organizational structure

and division of labor that is fair and equitable.

Deed in accordance with the Shareholders General Meeting Notary Fathiah Helmi, SH No: 129 dated June

28, 2013, the Board of Directors amended as follows:


Komposisi Dewan Direksi saat ini terdiri dari 4

(empat) orang dengan1 (satu) orang menjabat sebagai Direktur Utama. Dalam pelaksanaan

tugasnya Direksi dibantu oleh jajaran manajemen

dalam melaksanakan keseluruhan rencana kerja,

target yang ingin dicapai, mengimplementasikannya

sehingga dapat mencapai hal yang maksimal.

Selama tahun 2013 Direksi mengadakan rapat

sebanyak 10 (sepuluh) kali pertemuan dengan

dihadiri oleh 100 persen anggota Direksi.

Berkaitan dengan hasil yang dicapai Perusahaan

pada tahun 2013 yang begitu baik, maka semuanya

tidak terlepas pada prinsip kehati-hatian yang

dijalankan oleh Direksi sehingga seluruh dasar

kebijakan-kebijakan yang diambil tidak beresiko

merugikan tetapi sebaliknya mendatangkan

keuntungan Perusahaan.

C. Sekretaris PerusahaanJabatan Sekretaris Perusahaan yang didalam

pelaksanaan tugasnya tahun 2013 disesuaikan

dengan Undang-Undang Pasar Modal atau Otoritas Jasa Keuangan baik yang menyangkut Keterbukaan

Informasi, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, dan Publik Exposes Tahunan.

Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan terdiri dari 2

(dua) oaring yaitu :

1. Wiriady Widjaja yang juga menjabat sebagai

Direktur Utama dan Direktur Keuangan

Perusahaan2. Yohanes Wahyu Tanoto tan yang juga menjabat

sebagai Direktur Perusahaan.

The composition of the Board of Directors currently

consists of 4 (four) with 1 (one) person serving as Managing Director. In the performance of its duties

of Directors is assisted by the management in implementing the overall work plan, targets to be

achieved, implement it so that it can achieve the maximum.

During the year 2013 the Board of Directors

meetings held by 10 (ten) times the meeting,

attended by 100 per cent members of the Board of

Directors.

In connection with the Companys results achieved

in 2013 were so good, then everything can not be

separated on the precautionary principle which is

run by the Board of Directors so that the whole basis of the policies taken are not at risk of harm

but otherwise profitable companies.

C. Corporate SecretaryPositions within the Corporate Secretary of the

execution of their duties in 2013 adjusted by

the Capital Market Act or the Financial Services

Authority, both concerning the Freedom of Information, the Annual General Meeting of

Shareholders and Annual Public exposes.Currently the post of Secretary of the Company consists of two (2) persons, namely:

1. Wiriady Widjaja, who also serves as President

Director and Finance Director.

2. Yohanes Wahyu Tanoto tan, who also serves as

Director of the Company.


D. Komite AuditKomposisi Komite Audit saat ini terdiri dari 2 (dua) orang dengan 1 (satu) orang menjabat sebagai Ketua Komite Audit yaitu saudara Soegito dengan dibantu oleh saudara Benny Murdani:

Warga negara Indonesia, lahir tahun 1948.

Bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1995

dimana sebelumnya saudara Benny Murdani bekerja di berbagai Perusahaan Industri dan

Perdagangan dan terakhir di Perusahaan Industri

PT. Darya Varie Laboratorium sebagai Kepala AKuntansi selama 14 tahun. Benny Murdani telah menjabat sebagai Komite Audit 15 tahun.

E. Renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Penetapan besaran Gaji atau Honorarium serta Tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) yaitu memberi kuasa kepada Pemegang

Saham Utama Perusahaan yaitu PT. Geno Tata Graha :

Dewan Komisaris Perusahaan yang diberikan

kuasa dalam RUPS menetapkan besaran Gaji

atau Honorarium dan Tunjangan anggota Direksi.

Total besaran Gaji atau Honorarium dan Tunjangan (Renumerasi) bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2013

adalah sebesar Rp. 6.838.329.800 (Enam Miliar

Delapan Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Rupiah)

D. Audit Committee

Composition of Audit Committee currently consists

of two (2) persons with 1 (one) person serving as Chairman of the Audit Committee is assisted by

brother Soegito brother Benny Murdani:

Indonesian citizen, born in 1948. Joined the

Company since 1995 where brother Benny

Murdani previously worked in various Industrial

and Trade and Industry Company last in PT. Darya varie Laboratory as head of accounting for 14 years.

Benny Murdani has served as Audit Committee 15

years.

E. Remuneration of the Board of Commissioners and

Board of Directors

Determination of the amount of salary or

honorarium and allowances for members of the Board of Commissioners is set in the General Meeting of Shareholders (GMS) which authorizes

the Shareholders of the Company, namely PT. Geno Tata Graha :

Board of Commissioners granted the power to set the amount of salary or GMS Honorarium and Allowances members of the Board of Directors.

The total amount of salary or honorarium and allowances (remuneration) for all members

of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2013 was Rp. 6,838,329,800 (Six

Billion Eight Hundred Thirty Eight Million Three Hundred Twenty-Nine Thousand Eight Hundred Rupiah)


Menara Standard CharteredJl. Prof. Dr. Satrio


Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2013 dengan Akta

Notaris Fathiah Helmi, SH No: 128 dan 129 adalah:

Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2012; termasuk laporan

tahunan Direksi dan Laporan tugas pengawasan

Dewan Komisaris Perseroan, serta mengesahkan

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,

yang telah diaudit oleh KAP Johan Malonda dan Rekan.

Menyetujui untuk tahun buku 2012 tidak

membagikan dividen, dan laba bersih sebesar

Rp 124,817,987,364.00,- dipergunakan untuk :

1. Sebesar Rp.50,000,000. (lima puluh juta

rupiah) digunakan sebagai Cadangan untuk

memenuhi ketentuan Pasal 70 ayat 1 UUPT

No.40 tahun 2007

2. Sisanya dimasukkan sebagai laba yang ditahan

untuk memperkuat cash flow Perseroan dalam

melakukan persiapan pembangunan gedung

perkantoran yang baru dan juga mendukung

operasional perseroan di sektor tekstil.

Menyetujui memberi wewenang kepada Direksi

Perseroan dengan Persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk kantor Akuntan Publik yang

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagai

Akuntan Publik Perseroan untuk mengaudit buku

Perseroan untuk tahun buku 2013 serta memberi

wewenang kepada Direksi untuk menetapkan

jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut

dan persyaratan lain penunjukannya.

Results of the Annual General Meeting of Shareholders

held on June 28 2013 by Deed FathiahHelmi, SH No:

128 and 129 as follow:

Receive and approved the Annual Report for the fiscal year ended December 31, 2012; including

annual reports of Directors and the Report of the Board of Commissioners supervisory duties, as well

as certify the Companys financial statements for

the fiscal year ended December 31, 2012, which

were audited by KAP Johan Malonda and Partners.

Approve for fiscal year 2012 does not distribute

dividends, and net income of Rp 124,817,987,364.00,-

used for:

1. Much as Rp.50, 000,000. (fifty million dollars)

is used as a Backup to comply with the

provisions of Article 70 paragraph 1 of the

Company Law 40 of 2007

2. Remainder included as retained earnings to strengthen the Companys cash flow in making

preparations for the construction of new office

buildings and also supports the companys operating in the textile sector.

Approve to authorize the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant registered office in the

Financial Services Authority as a Public Accountant to audit the books of the Company for the financial

year 2013 and to authorize the Directors to

determine the honorarium Public Accounting Firm

and other requirements appointment .

General Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham


Menyetujui memberi kuasa kepada pemegang

saham utama yaitu PT Geno Tatagraha untuk

menetapkan honorarium Dewan Komisaris

Perseroan untuk tahun buku 2013

Menyetujui memberi kuasa/wewenang kepada

Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian

tugas dan wewenang anggota Direksi serta

menetapkan besar dan jenis penghasilan Direksi.

Menyetujui perubahan anggota Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan yaitu Menyetujui pengangkatan :

- Tuan Wiriady Widjaja selaku Direktur Utama

- Tuan Karta Widjaja selaku Direktur

- Tuan Yohanes Wahyu Tanoto selaku Direktur

- Tuan Herijanto Widjaja selaku Komisaris Utama

- Ibu Kam Lie Giok selaku Komisaris

- Tuan Soegito selaku Komisaris Independen

Menyetujui perubahan anggaran dasar Pasal 1 ayat 1 yaitu mengenai perubahan tempat kedudukan

perseroan dari Jakarta pusat menjadi Jakarta

Selatan

Approve authorizing major shareholders are

PT Geno Tatagraha Board of Commissioners to determine the fee for the financial year 2013

Approve authorizing/authority to the Board of

Commissioners to determine the distribution of

tasks and responsibilities of the Directors and

to determine the amount and type of income Directors.

Members of the Board of Directors approved the change and that the Board of Commissioners Approve appointment:

- Mr. Wiriady Widjaja as President Director

- Karta Mr. Widjaja as Director

- Mr. Yohanes Wahyu Tanoto as Director

- Mr. Herijanto Widjaja as President

Commissioner- Mrs. Kam Lie Giok as Commissioner

- Mr. Soegito as Independent Commissioner Approve changes in the constitution Article 1,

paragraph 1 is the companys change of domicile from becoming the center of Jakarta to South of

Jakarta


Di dalam berusaha Perusahaan memiliki lokasi yang strategis dan juga memiliki nilai tambah yang baik serta lingkungan masyarakat yang bisa menerima kehadiran Perusahaan.

Tidak bisa dipungkiri awalnya ketika dibukanya suatu daerah Industri jauh dari tempat tinggal masyarakat. Tetapi akan menjadi keadaan yang berbalik ketika kawasan/daerah industri tersebut berkembang, maka secara sebab akibat daerah tersebut akan banyak di isi oleh hunian/tempat tinggal dari masyarakat yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan-Perusahaan yang ada tersebut.

Jika hal ini terjadi di mana Perusahaan dekat dengan masyarakat lingkungan sekitarnya, maka mau tidak mau Perusahaan harus menjalankan tanggung jawab sosialnya dalam bermasyarakat agar setidaknya masyarakat juga bisa memberikan kontribusi yang baik terhadap kelangsungan Usaha Perusahaan. Di dalam tanggungjawab sosialnya Perusahaan sampai dengan saat ini banyak melakukan:

1. Memberi bantuan kepada Puskesmas-Puskesmas sekitar Pabrik

2. Memberi santunan kepada warga masyarakat sekitar Pabrik

3. Menyediakan sarana Mesjid yang bisa digunakan oleh warga masyarakat sekitar maupun karyawan Perusahaan sendiri.

4. Mengadakan acara-acara silaturahmi, bazar, olahraga bersama dan sebagainya dengan warga sekitar Perusahaan.

Dengan demikian sampai saat ini dengan apa yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat lingkungan sekitar, maka keberlangsungan usaha Perusahaan, kebijakan-kebijakan Perusahaan selalu mendapat penerimaan yang baik dari masyarakat.

In the Company seeks strategic location and also have added value as well as the society could accept the presence of the Company.

It is undeniable initially when opening an Industrial area away from residential communities. But there will be a situation that turned when the region/area the industry is growing, then the cause and effect of the area will be filled by many residential/residential community that relate directly or indirectly to the Companies

If this is the case where the company is close to the communities surrounding environment, then inevitably the Company must carry out its social responsibility in the community so that people can at least give a good contribution to the continuation of the Business. Corporate social responsibility in the current lot of to do:

1. Providing assistance to health centers around the factory

2. Providing donation to the communities around the factory

3. Provide facilities Mosque which can be used by nearby communities and employees of the Company itself.

4. Holding a gathering events, employees, bazaar, sports and so forth along with communities around the Company.

Thereby until now with what is done by the Company as a form of social responsibility to the community environment, the sustainability of the Companys business, company policy always gets a good reception from the public.

Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sarana Masjid yang disediakan oleh PT. Roda Vivatex Tbk untuk karyawan dan lingkungan di lokasi Pabrik.

Mosque provided by PT. Roda Vivatex Tbk for employees and the environment in the factory location.


Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan yang independen terhadap aspek laporan kondisi keuangan, audit internal, kepatuhan terhadap peraturan perundangan/hukum serta audit eksternal.

Komite Audit selama tahun 2013 telah melaksanakan pengkajian dan membahasan terhadap kegiatan operasi dan kinerja perusahaan, antara lain:

1. Mengkaji dan membahas Laporan Keuangan tahun buku 2013 yang telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan kebijakan perusahaan serta memenuhi Standard Akuntansi Indonesia.

2. Pelaksanaan pengendalian intern dilakukan untuk memeriksa setiap bukti transaksi juga kebijakan yang telah dilakukan oleh perusahaan sepanjang tahun 2013, dengan menganalisa kewajaran nilai transaksi dan dokumen -dokumen pencatatan.

3. Mengkaji temuan hasil Audit yang menyimpang atas standar operasional perusahaan dan hal -hal lainnya terlebih yang bersifat material. Dan memantau proses perbaikan dan terus menyempurnakanya sehingga kedepannya lebih baik.

Selain itu Komite Audit juga telah melaksanakan tindak lanjut dan membahas secara informal bersama internal Audit

Kami terus memeriksa dan meningkatkan cara kerja kami untuk memastikan kami memiliki proses kontrol dan pengawasan yang Baik. Kami berkomitmen untuk menjaga kepentingan perusahaan

The Audit Committee assists the Board of Commissioners in the execution of independent supervision of the financial aspects of the condition report, internal audit, compliance with laws and regulations/laws as well as external audit.

Audit Committee during the year 2013 has been carrying out the assessment and discussion of the companys operations and performance, among others:

1. Examine and discuss the fiscal year 2013 Financial Report which has been presented fairly and in accordance with company policies and comply Indonesian Accounting Standard.

2. Implementation of internal control is done to check for any evidence of transactions as well as policies that have been made by the company during the year 2013, by analyzing the fairness of the transaction and recording documents.

3. Reviewing audit findings that deviate over the companys operational standards and other matters that are material first. And monitor the process improvements and continue to refine it so that the future better.

Besides that, the Audit Committee has carried out the follow-up and discuss informally with Internal Auditor.

We continuously review and enhance our practices to ensure, we have the appropriate oversight and control. We are committed to protecting the interests of the company.

Audit Commitee Report

Laporan Komite Audit

Jakarta, April 2014

SoegitoKetua Komite Audit

Chairman of Audit Committee


Profil Singkat Dewan Komisaris & Direksi

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan dibuat dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No.

129 tertanggal 28 Juni 2013, maka nama Dewan Komisaris

dan Direksi mengalami perubahan sebagai berikut :

DEwAN KOMISARIS

HERRIJANTO wI

2013 RDTX RDTX Annual Report 2013

Documents

Transcript of 2013 RDTX RDTX Annual Report 2013