ES Annual Report 2013

32
Environmental Sustainability (ES) [2013] [ANNUAL REPORT] [Laporan Tahunan Environmental Sustainability tahunan yang bertujuan mengevaluasi kinerja selama setahun] PT. Asia Dwimitra Industri Jl. Raya Legok Km. 6.2 Cijantra Pagedangan - Tangerang [021-54213923]

description

ES Annual Report 2013

Transcript of ES Annual Report 2013

I. Tinjauan Umum ESParadigma pembangunan nasional saat ini telah berubah menuju pembangunan berkelanjutan. Peran industri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan mampu berkontribusi terhadap pelaksanaan Green Production (produksi bersih) dengan meminimalisasi timbulan limbah industri. Industri dalam menjalankan aktivitas produksi harus tetap menjaga keseimbangan Triple Bottom Line yang terdiri dari 3 aspek yakni People, Provit, dan Planet. Environmental Sustainability (ES) merupakan upaya melebihi kepatuhan/beyond compliance dalam pengelolaan lingkungan. Aspek minimum ES terimplementasi dalam program pengurangan limbah padat, limbah cair dan limbah B3.

Perusahaan dalam hal ini memiliki komitmen untuk mendukung program ES dan meningkatkan kinerja ES secara berkelanjutan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Peningkatan kinerja ES dalam hal ini juga didukung oleh upaya pematuhan terhadap ketentuan peraturan perundangan (Compliance). Karena untuk menjadi perusahaan yang beyond compliance dibidang lingkungan, tentunya perusahaan harus mencapai kinerja compliance.II. Peran dan Fungsi ES PerusahaanPenerapan fungsi minimum ES didalam perusahaan dapat membantu mewujudkan penerapan Green Production melalui Zero Solid Waste, Cleaner water in & out, dan Zero Hazardous Waste / Solvents. Oleh karena itu, ES Nike memiliki visi yang mendorong setiap perusahaan agar menerapkan program ES yakni Perusahaan dirantai suplai manufaktur memiliki otonomi penuh, mendorong secara aktif program nol limbah, menggunakan sedikit mungkin air dan mengembalikannya dalam kondisi bersih atau lebih bersih. Mendorong program nol limbah berbahaya serta solvent dari minyak bumi, dan menjadi pelopor dalam inovasi ES (menginformasikan/ mendidik NIKE). Visi ES Nike menjelaskan beberapa jangkauan ES yang terdiri dari Waste Stewardship, Water Stewardship & Chemical Stewardship. Berikut peran dan fungsi ES berdasarkan jangkauan ES :

2.1 Waste Stewardship1. Pemisahan limbah di sumbernya sesuai tipenya (50 tipe limbah padat)

2. Pengumpulan dan pencatatan data limbah yang sistematis dan pelaporan berkala

3. Program pengurangan limbah

4. Tempat penyimpanan dan pemilahan limbah

5. Pengelolaan sampah sesuai hierarki

6. Pengawasan ke vendor pengelola sampah

2.2 Water Stewardship1. Pengurangan limbah air :

Kepatuhan yg harus dipenuhi

Kebutuhan dasar

Mengurangi beban pencmaran

2. Dasar effisiensi air

Penggunaan 3.5 miliar galon/ tahun

42 liter/ pair rata-rata

Rata-rata biaya biaya air meningkat

Indentifikasi dan sosialisasi Best practices

3. Langkah selanjutnya

Memasukkan target pengurangan per quarter

Mendorong pabrik untuk effisiensi air

Mengurangi intensesitas kelebihan air

2.3 Chemical Stewardship

1. Mengurangi volume dan konsentrasi/ kepekatan

2. Jangkauan Hazardous waste :

Spent chemical

Contaminated rags

Empty containers

Limbah oli dan minyak pelumas

3. Melanjutkan jaminan dan tanggung jawab dari fasilitas pembuangan

III. Implementasi ES PerusahaanKepedulian tinggi terhadap lingkungan dan kerentanannya senantiasa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sadar dan selalu menjaga kebersihan. Areal fokus program ES adalah meningkatkan gerakan Green Production dengan cara mempertahankan kualitas lingkungan yang sudah baik menjadi stabil atau bahkan lebih baik lagi dengan inovasi dibidang pengurangan dampak terhadap lingkungan. Managemen lingkungan diperusahaan harus disertai dengan kebijakan mengenai Managemen Lingkungan agar semua karyawan dapat berpatisipasi. Berikut pengelolaan lingkungan di PT Asia Dwimitra Industri :3.1 Sistem GreenDalam bidangnya ES harus beradasarkan Sistem Green diantaranya :

3.1.1 Green Product Green product adalah product yang dalam seluruh rangkaian kegiatan produksi mulai dari pembuatan, pemkaian bahkan sampai ke pembuangan dapat :

1. Mengurangi pemakaian bahan untuk meminimalisasi waste

2. Mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan

Contohnya : - Product yang dihasilkan ramah terhadap lingkungan misalnya tidak mengandung logam

3.1.2Green ProcessGreen Process adalah proses dalam pembuatan suatu produk dengan menggunakan beberapa hal yang tetap memperhatikan lingkungan seperti :

1. Penerapan Cleaner Production

Dalam hal ini yang bisa dilakukan adalah menghitung berapa banyak bahan yang menjadi limbah untuk menghasilkan suatu product (satu pasang sepatu). Selama tahun 2012 (kalender NIKE FY12 dan FY13) angka Clean Production disajikan dengan perhitungan Solid Waste Ratio (SWR) yang didalamnya terdapat Ratio dari berbagai sistem penanganan limbah seperti In-house Recycling, Energy Recovery, Landfill, Closed Loop Material, Nike Sponsored Program dan Downcycling.Terhitung sejak awal tahun 2012 sampai dipenghujung tahun 2012 SWR cenderung turun karena ada beberapa sistem yang sudah dijalankan. Penurunan sampai dengan 4,5 %, dimana diawal tahun 2012 SWR mencapai 184.26 gr/prs menjadi 176.01 gr/prs diakhir tahun 2012.2. Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah di PT. Asia Dwimitra Industri dibedakan berdasarkan jenisnya agar perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan limbah dengan mengupayakan Reuse, Reduce, Recycle, dan Recovery. Pengelolaan limbah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada seperti pengelolaan limbah produksi dan limbah non-produksi. Limbah produksi terdiri dari limbah padat, limbah cair dan limbah berbahaya. Selain itu juga ada prosedur penanganan limbah non-produksi yang terdiri dari limbah domestik.

Air limbah diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas 350 m3/hari dengan estimasi 7000 org. Tujuannya air limbah tersebut layak dibuang ke lingkungan dengan mempertimbangkan beberapa parameter sebagai indikator. Debit air limbah saat ini sudah mancapai 100 - 329 m3/hari. Parameter yang diuji sudah dibawah NAB hanya saja ada satu parameter yang masih sedikit tinggi angkanya tetapi sampai sekarang masih dilakukan berbagai inovasi untuk menurunkan angka parameter tersebut. IPAL PT. Asia Dwimitra Industri ini juga sudah memiliki Ijin Pengelolaan Limbah Cair (IPLC) yang akan berakhir pada Bulan Juni 2013. Pengelolaan limbah padat produksi dilakukan melalui pemantauan awal yakni segregasi limbah, pendataan, sampai dengan pengiriman limbah ketempat pengelola dan pemanfaat limbah. Semua limbah dari proses produksi dilakukan pendataan setiap harinya kemudian direkap setiap bulannya untuk mengetahui jumlah limbah yang dihasilkan dan banyaknya uang yang dikeluarkan untuk membuang limbah tersebut. Sebagai wujud peduli terhadap lingkungan dan konsistensi perusahaan maka PT. Asia Dwimitra Industri bekerjasama dengan beberapa subkontraktor yang mampu menangani limbah tanpa mencemari lingkungan dengan program yang dimiliki masing-masing subkontraktor seperti :

Holcim dengan program Energy Recovery Limbah padat yang dikirim ke Holcim akan dibakar clean incineration diambil kalornya dan dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baker yang digunakan untuk memproduksi cement

RCI (Recycled Centre Indonesia) Recycled

RCI mampu me-Recycled limbah padat untuk menjadi material yang baru dengan kualitas yang sama atau dibawahnya sehingga mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan.

PPLI (Prasada Pamunah Limbah Industri)

PPLI memiliki sistem pengolahan limbah padat ataupun cair yang berbahaya. Semua limbah yang berbahaya melewati tratment khusus sebelum dibuang atau bahkan dimanfaatkan kembali sehingga tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.

TPA Mauk (Tempat Pembuangan Akhir Mauk) Landfill Tempat pembuangan akhir ini merupakan tempat pembuangan akhir yang resmi yang ditunjuk pemerintah sebagai tempat pembuangan akhir.

Local Collector Down Cycling

Local collector merupakan tempat yang mampu mengolah limbah produksi yang ditangani oleh masyarakat, sebagai wujud kerjasama perusahaan dengan masyarakat artinya perusahaan memberikan peluang kepada masyarakat untuk dapat mengolah limbah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dari limbah.

Hasil dari pendataan setiap bulannya dapat diambil kesimpulan bahwa selama tahun 2012, jumlah limbah yang dikeluarkan dalam setahun adalah 434.67 Ton, jumlah yang harus dikeluarkan selama setahun Rp. 265.270.020,00.

B.Limbah Non-ProduksiSampah atau limbah domestik diperusahaan ini juga dikelola dengan baik, bekerjasama dengan penduduk setempat melalui local collector.3. Program Penghijauan

Salah satu program yang berkaitan dengan ES adalah program penghijauan melalui penanaman pohon sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian alam. Perusahaan memiliki program terkait dengan penanaman pohon ini dengan mengadakan kegiatan CSR di SMAN 17 Tangerang. Kegiatan yang dilaksanakan adalah simbolis penanaman pohon oleh Perwakilan Sekolah dan Management PT Asia Dwimitra Industri sebagai bentuk ajakan untuk giat menanam pohon, kemudian dilanjutkan dengan operasi semut dan pembuatan kompos. Sasaran kegiatan ini remaja SMA, sebagai agen perubahan menuju perbaikan lingkungan yang berkelanjutan. Perusahaan memperkenalkan bagaimana kita dapat berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.4. Pengendalian Bahan & Limbah B3

Penempatan Bahan B3 ataupun Limbah B3 sudah diatur didalam peraturan perundangan yaitu PP No 74 Thn 2001 Tentang Penanganan Bahan B3 dan UU No 85 Tahun 1999 Jo. UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Penanganan Limbah B3. Perusahaan telah memilki Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang sudah berizin dan memenuhi kriteria penempatan sementara untuk limbah B3. Pengangkutan dan pembuangan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan ditangani oleh subkontraktor dalam hal ini PPLI. Dokumen limbah yang ada secara rutin dilaporkan setiap tiga bulan sekali ke Instansi yang terkait.3.1.3Green EmployeeSelain produk dan proses maka untuk mencapai Green Production maka harus dilengkapi dengan Green Employee. Karyawan sebagi asset yang paling penting dibekali dengan pengetahuan yang Green karyawan harus mulai berfikir green melalui berbagai kegiatan dan media seperti :

1. TrainingTraining diberikan kepada TL dan operator yang terlibat didalam penerapan segregasi (pemisahan limbah), penanganan bahan kimia dan pengelolaan limbah B3. Training ini ditujukan untuk mendukung program ES karena peran penting keterlibatan karyawan dalam meningkatan kinerja ES.2. Pemasangan spanduk dan info ES

Sebagai gerakan campaign ES, informasi-informasi terkait dengan lingkungan berkelanjutan, konservasi dan isu lingkungan dipasang di papan-papan info untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap lingkungan. Selain itu informasi dan ajakan pelestarian lingkungan dituangkan didalam spanduk sebagai upaya promotif menuju lingkungan berkelanjutan.3.2 Pendataan Bahan KimiaBahan kimia didata setiap bulannya dan dilaporkan ke dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk sebagai dokter perusahaan. Terdapat 110 jenis bahan kimia yang digunakan sampai akhir tahun 2012. Penggunaan bahan kimia mengalami peningkatan karena pembangunan inhouse printing yang membutuhkan bahan kimia didalam proses produksi.

Selain itu untuk mengontrol bahan kimia yang digunakan setiap bulannya dilakukan audit internal MSDS, labeling dan Audit Environment. Audit MSDS terdiri dari beberapa parameter, yaitu :

1. Bahan kimia harus ada label

2. Bahan kimia harus ada MSDS

3. Bahan kimia harus ada tutup

4. Bahan kimia harus ada Secondary contaimentNilai hasil audit selama tahun 2011 bila dirata-rata mencapai 99% dan untuk tahun 2012 target yang harus dicapai adalah 99%. Untuk audit internal environment menyangkut penanganan, penyimpanan limbah padat, limbah cair dan limbah berbahaya, hasil yang dicapai ditahun 2012 adalah 99%.3.3 Pemantauan LingkunganPemantauan lingkungan merupakan bentuk peduli perusahaan terhadap lingkungan. Selain pengendalian didalam pengelolaan lingkungan, parameter-parameter lingkungan yang dianggap penting juga tetap dilakukan pemantauan dengan pengukuran sumber-sumber yang menjadi tolak ukur adanya pencemaran. Sesuai dengan peraturan pemerintah bahwasanya setiap perusahaan harus memperhatikan faktor faktor pencemaran baik tanah, air maupun udara dengan melakukan pengukuran. Berikut dasar pengukuran aspek lingkungan di PT. Asia Dwimitra Industri :

1. Prosedur pengukuran telah dibuat (No. Prosedure CR /14 )

2. Pengukuran dilakukan oleh sub-kontraktor yang sudah terakreditasi KAN dan terdaftar di Kementrian Lingkungan Hidup (PT. Unilab Perdana)3. Pengukuran dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah

Hasil pengukuran ini dilaporkan ke Badan Lingkungan Hidup Daerah melalui pelaporan monitoring setiap Triwulan. Beberapa sumber yang diukur adalah :

A. Pengukuran air limbah dari beberapa titik dilakukan setiap bulannya

Sesuai KEP. Bupati Daerah Tingkat II Tangerang No .545/S/K.03. a-perak/1993 lampiran II tentang peruntukan air, baku mutu air dan syarat, baku mutu air limbah yang dapat dibuang pada badan air kabupaten daerah tingkat II Tangerang, Parameter terakreditasi oleh KAN NO.LP-195-IDN. Sumber limbah yang diukur adalah limbah toilet, limbah kantin, dan limbah degreaser.

B. Udara Ambien, Untuk mengantipasi timbulnya polutan yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar maka di lakukan pengujian udara ambien sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia NO 41 Tahun1999 tentang baku mutu udara ambien nasioanal dan KEP.50/MENLH/XI/1996 tentang baku tingkat kebauan (minimal 6 bulan sekali).C. Kebisingan, Untuk mengantipasi timbulnya hal hal yang tidak kita inginkan (Bising) dari masayarakat yang paling dekat dengan area perusahaan untuk itu kita lakukan pengukuran kebisingsn sesuai KEP. 48/MENLH/1996. Lampiran I baku mutu tingkat kebisingan (Minimal 6 bulan sekali) Nilai kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran 10 menit dengan interval 5 detik.

D. Emisi Sumber Tidak Bergerak, telah dilakukan Pengujian emisi sumber tidak bergerak sesuai peraturan mentri negara lingkungan hidup No 21 tahun 2008 (lampiran IVA) tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi PLTD yang mengunakan bahan bakar minyak (minimal 6 bulan sekali).Emisi Sumber Bergerak, telah dilakukan pengukuran emisi sumber bergerak sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2006 lampiran 1b tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama (minimal satu tahun satu kali). Berdasarkan peraturan yang ada PT. Asia Dwimitra Industri selama tahun 2012 telah melakukan pengukuran berdasarkan sumber cemaran dan hasilnya sesuai dengan baku mutu atau dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) sehingga bisa dikatakan tidak mencemari lingkungan dan selalu dilaporkan kepada instansi yang bertanggungjawab terhadap lingkungan (BLHD). Selain itu beberapa kegiatan yang dilakukan untuk menjaga konsistensi dengan melakukan beberapa Training, Audit, Pendataan Bahan Kimia berkenaan dengan pengolahan lingkungan dan penanggulangan terhadap pencemaran.

3.4 Budaya PemberdayaanTraining ditujukan untuk meningkatkan kompetensi karyawan/ti dibidang pengelolaan limbah yang meliputi standar penyimpanan bahan kimia, tumpahan bahan kimia, pengelolaan limbah B3 maupun segregasi. Training tersebut terkait dengan compliance, tetapi mendukung peningkatan kinerja ES.A. Training Penanganan Bahan Kimia Training ini diberikan kepada Team Leader (TL) dan karyawan yang pekerjaannya berhubungan dengan bahan kimia, dengan tujuan karyawan mengerti bahaya yang mereka hadapi ketika bekerja dengan bahan kimia. Selama tahun 2012 ada 267 karyawan/ti yang mengikuti training chemical handling, target di 2012 adalah semua karyawan/karyawati tersebut seluruhnya telah mendapatkan training.

B. Drill Spill Control

Drill ini diberikan kepada MESH Representative dan karyawan yang ada hubungannya dengan penanggulangan tumpahan bahan kimia, dikuti oleh 7 orang di RMCC dan Mixing Room.

C. Training Segregasi

Training segregasi diberikan kepada oparator dan langsung dilaksanakan di area produksi tempat karyawan bekerja Pukul 06.45 07. 00 WIB. Training tersebut diikuti oleh 143 Orang agar operator memahami pentingnya pemisahan limbah sesuai dengan jenisnya.

D. Training Penanganan Limbah B3Training penanganan limbah B3 ditujukan agar karyawan memahami klasifikasi limbah B3 dan pengelolaannya serta dapat mengimplementasikan persyaratan pengelolaan limbah B3 yang berkaitan dengan pekerjaannya. Training tersebut langsung dilaksanakan di area produksi tempat karyawan bekerja Pukul 06.45 07. 00 WIB dan ADM produksi di ruangan training Pukul 10.30 12.30. Training ini diberikan kepada seluruh karyawan di produksi, terutama karyawan yang bekerja dengan bahan kimia. Selama tahun 2012 total karyawan yang telah di training limbah B3 adalah 1035 Orang.3.5 Environmental Sustainability Assessment Tool (ESAT)ESAT merupakan alat penilai ES yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja ES secara terus menerus. Di tahun 2012, ES Team telah melakukan upaya pendekatan menuju penerapan ESAT di dalam mengukur kinerja ES. Berikut tabulasi pelaksanaan ESAT di PT Asia Dwimitra Industri :NoActivityPICMayJunSeptOct

IIIIIIVVIIIIIIIVIIIIIIIVIIIIIIIV

1Self Assesment TrainingNike10

2Assign ESAT teamSandi

3Gap Analize ISilvi & Thyen05 s/d 16

4Meeting TeamSilvi

5Gap Analize IIAurora & Silvi

6Internal AuditESAT Team

7Training CalibrationNike9-10

8Actual Calibration

(Self Assessment)All

Tabel 1. Environment Sustainability Performence Indicator

NoItemDeskripsiIndikator20112012

Q3FY 12Q4FY 12Q1FY13Q2FY13

Waste Ratio

1Solid Waste RatioLimbah padat yang dihasilkan per g/pairsQ3 : 186.15 g/prs

Q4 : 182.28 g/prs

Q1 : 180 g/prsQ2 : 177.01 g/prsQ3 : 220.28 g/prs

Q4 : 189.5 g/prs

Q1 : 182.5 g/prsQ2 : 206.42 g/prs184.26164.8166.53176.01

2Hazardous Waste RatioLimbah B3 yang dihasilkan per g/pairsQ3 : 2.81 g/prs

Q4 : 2.77 g/prs

Q1 : 5.92 g/prsQ2 : 6.9 g/prsQ3 : 3.9 g/prs

Q4 : 2.8 g/prs

Q1 : 3.7 g/prsQ2 : 4.2 g/prs4.33.14.437.73

Internal Audit

1ES AuditTotal95 %92 %92 %98 %98 %97 %

2MSDS AuditInternal Audit100 %98 %97 %

20112012

Instruction & Training

1Training Penanganan Bahan KimiaTraining diberikan kepada karyawan yang bekerja dengan bahan kimia100% 53 org267

2Training Spill ControlTraining diberikan kepada MESH Rep dan Karyawan yang bekerja diarea rawan tumpahan100%100%7

3Training Limbah B3Training diberikan kepada karyawan yang bekerja dengan bahan kimia100% -1035

4Training SegregasiTraining diberikan kepada operator terutama area cutting100%-143

Inspection

1Inspeksi Bahan KimiaDilakukan setiap bulan didepartemen pemasok bahan kimia (laboratorium)100 %100 %100 %

ES Program

1ESATSelf Assessment Training, Gap Analize, dan Training CalibrationIntegrated ES Score

2ES Goes to School- SMAN 17 Tangerang

3Waste Monitoring

Monitoring penggunaan chemical, terutama di area laminating- Integreted HWR (Spent Chemical)

Monitoring limbah sikat dan kain majun terkontaminasi- Integreted HWR

Monitoring penggunaan air bersih, pembangunan WTPIntegreted nilai Waste Water Usage

Monitoring scrap EVA - Integreted SWR

4Solar PanelPenggunaan solar panel untuk pencahayaanIntegreted nilai Energy Usage

5Green employeeMemberi pengetahuan kapada karyawan tentang lingkungan melalui P5M, Spanduk, dan papan infoEmployee Awareness

Konservasi Program

1Daily Report WWTPPengecekan dan pendataan penggunaan air--

2True Cost of Water

3ListrikPenghitungan pemakain listrik perbulan (kerjasama dengan utility)

IV. Kesimpulan

Rangkaian kegiatan dan program Clean Production yang dilaksanakan oleh tim ES selama periode Tahun 2013 diharapkan dapat berimplikasi terhadap penurunan SWR, HWR dan Water Usage. Untuk mencapai target yang diinginkan, upaya-upaya yang telah dilaksanakan tersebut masih membutuhkan perbaikan secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja ES. ES seharusnya tidak hanya bagianLampiran Environment SustainabilityI. Pembuangan limbah

1. Prosedur pembuangan sampah / limbah (No. Dokumen : Pros/CR-04/08)2. Limbah limbah tersebut meliputi limbah Padat, Cair dan B33. Tempat pembuangam ahir limbah tersebut adalah Holcim, Mauk, RCI, dan PPLINoTujuanBulan (Ton)

JanFebMarAprMeiJunJulAgsSepOktNovDes

1Holcim14.1916.7424.2719.7916.7226.8524.0110.7625.7522.483.3231.75

2TPA Mauk8.556.6813.208.537.249.9210.895.345.587.171.4812.64

3RCI3.255.648.306.705.205.305.654.753.559.453.403.75

4PPLI6.899.858.2510.82

5PT ARAH Environemtal Indonesia0.030.0100.0110.0050.0060.0070.0010.013

Jumlah25.9829.0752.6735.0239.0442.0840.5620.8543.1439.118.2058.97

NoTujuanBulan (gr/ prs)

JanFebMarAprMeiJunJulAgsSepOktNovDes

1Holcim28.0027.4837.9933.3524.2139.0636.7024.7037.4633.915.4355.39

2TPA Mauk16.8610.9620.6714.3810.4814.4316.6512.258.1210.822.4222.05

3RCI6.419.2612.9911.297.537.678.6410.908.1514.255.566.54

4PPLI6.175.124.644.40

5PT ARAH Environemtal Indonesia0.040.010.020.010.010.010.000.02

Jumlah51.2847.7077.8359.0347.3861.1862.0047.8658.3859.0013.4188.40

NoTujuanBulan (Rp/Kg)

JanFebMarAprMeiJunJulAgsSepOktNovDes

1Holcim541.81646.88624.75725.66571.50618.91580.83775.58710.91635.78579.73714.52

2TPA Mauk263.30269.45272.63272.63310.93317.66330.59337.39322.36313.72303.87356.01

3RCI276.92318.98216.87268.66259.62254.72238.94284.21253.52238.10264.71360.00

4PPLI1896.661460.101962.551667.99

5PT ARAH Environemtal Indonesia19090.006000.006000.006000.006000.006000.006000.006000.00

Jumlah1082.041235.313010.911266.9521692.157191.287150.367397.199249.347187.597148.31

BulanTujuanTotal

HolcimTPA MaukRCIPPLIPT ARAH Environmental Indonesia

Jan Rp 7,687,920 Rp 2,250,000 Rp 900,000 -- Rp 10,837,920

Feb Rp 10,830,210 Rp 1,800,000 Rp 1,800,000 -- Rp 14,430,210

Maret Rp 15,163,070 Rp 3,600,000 Rp 1,800,000 Rp 13,068,000 - Rp 33,631,070

April Rp 14,357,670 Rp 2,700,000 Rp 1,800,000 -- Rp 18,857,670

Mei Rp 9,556,410 Rp 2,250,000 Rp 1,350,000 Rp 14,382,000 Rp 525,000 Rp 28,063,410

Juni Rp 16,616,880 Rp 3,150,000 Rp 1,350,000 - Rp 300,000 Rp 21,416,880

Juli Rp 13,946,040 Rp 3,600,000 Rp 1,350,000 - Rp 300,000 Rp 19,196,040

Agust Rp 8,344,960 Rp 1,800,000 Rp 1,350,000 - Rp 300,000 Rp 11,794,960

Sept Rp 18,303,670 Rp 1,800,000 Rp 900,000 Rp 16,191,000 Rp 300,000 Rp 37,494,670

Okt Rp 14,293,120 Rp 2,250,000 Rp 2,250,000 - Rp 300,000 Rp 19,093,120

Nov Rp 1,923,850 Rp 450,000 Rp 900,000 - Rp 300,000 Rp 3,573,850

Des Rp 22,682,520 Rp 4,500,000 Rp 1,350,000 Rp 18,047,700 Rp 300,000 Rp 46,880,220

II. Audit 2.1 Audit MSDS dan LabelingAudit ditujukan untuk meningkatkan kepedulian karyawan/ti terhadap standar penempatan bahan kimia, maka setiap bulan diadakan audit bahan kimia dengan kriteria sebagai berikut : Bahan kimia harus ada label Bahan kimia harus ada MSDS

Bahan kimia harus ada Tutup

Bahan kimia harus ada Secondary Containment

Hasil Audit Bahan Kimia 2012

NoBagian% BulanAverage

JanFebMarAprMeiJunJulAgsSepOktNovDes

1101100100100100100100961001001001008899

210210010010010010010010096100939391.398

3103100100100100931001001001001008184.6297

41049610010096100100100961001001008498

510597100100100100100961009210010010099

610610010010010010010097100100100100100100

711110010096100100100100100879410090.4897

811210092961009510010010010010010096.6798

9107951009310010010010010010010010010099

1010896100100100100100100951001009595.2498

111091001009710096100100100948510010098

12110969210010010010010010010010010010099

132019398941001001001001009110010010098

142029398919494949494929710097.595

15203899688100100989798958110095.2495

16204899688959590919894979497.2294

1720588969610010010095100909610010097

1820688969794100100100100100895795.7493

19S. Fit99100100100100100100100100100100100100

20LAB90100100941001001001001001009710098

21P.Eva10093100N/AN/AN/AN/AN/AN/AN/AN/AN/A98

22W/H9110010010010010010010010010010010099

23PE4010010010033761001005710010010084

24Inhouse PrintingN/AN/AN/AN/AN/AN/AN/A639510010098.791

2.2 Audit Internal Enviromental SustainabilityLebih meningkatkan kepedulian karyawan terhadap lingkungan dan kepatuhan karyawan terhadap persyarata lingkungan, maka setiap bulan diadakan audit internal enviroment. NoDeptJanFebMarAprMayJunJulAugSepOctNovDesAvrg

1GA97%98%98%98%98%96%99%97%99%98%97%98%98%

2WH96%96%99%99%99%99%97%99%97%100%98%99%98%

3Mekanik100%98%100%100%100%96%99%97%98%99%98%99%99%

4Lab100%91%97%97%97%99%100%100%98%99%98%100%98%

5Utility100%100%100%100%100%99%100%100%100%96%98%98%99%

6PPIC100%100%100%100%100%100%98%100%99.0%100%94%98%99%

7SF100%100%94%94%94%99%100%100%98%100%98%100%98%

8SubcontNANANANANA97%98%98%100%97%99%98%98%

9Inh PrintNANANANANANANA95%94.0%98%99%97%97%

10101100%100%100%100%100%100%100%100%97%100%99%99%100%

11102100%100%100%100%100%100%100%98%100%99%96%99%99%

12103100%97%100%100%100%99%98%100%100%100%99%99%99%

13104100%100%100%100%100%100%100%100%100%100%100%99%100%

1410597%100%100%100%100%99%100%100%98%100%99%99%99%

1510697%100%100%100%100%97%100%100%99.0%100%99%99%99%

1610797%97%97%97%97%100%100%100%100%99%100%99%99%

1710897%100%100%100%100%100%100%100%100%100%99%99%100%

1810997%97%97%97%97%100%98%100%99%98%100%100%98%

19110100%97%100%100%100%100%100%100%97%100%96%99%99%

20111100%100%100%100%100%100%100%100%99%99%99%99%100%

21112100%97%95%95%95%100%99%100%100%99%100%99%98%

22201100%100%97%97%97%100%100%100%100%100%100%100%99%

2320295%100%95%95%95%96%98%98%95%93%99%97%96%

2420397%100%95%95%95%100%98%98%96%93%97%97%97%

2520495%100%95%95%95%96%99%95%97%98%98%96%96%

2620597%97%95%95%95%99%97%98%96%97%100%99%97%

2720695%100%100%100%100%99%98%100%96%97%97%97%98%

28PE92%97%100%100%100%100%100%98%99%98%100%100%99%

III. Pemantauan lingkungan

Sesuai dengan peraturan pemerintah bahwasanya setiap perusahaan harus memperhatikan faktor faktor pencemaran baik tanah, air maupun udara dengan melakukan pengukuran. Dasar pemantauan lingkungan adalah :1. Prosedur pengukuran telah di buat (No. Prosedure CR /14 )

2. Pengukuran di lakukan oleh vendor yang capable(unilab)dan di koordinir oleh envoroment officer

3. Pengukuran di lakukan sesuai dengan peraturan pemerintah

3.1 Emisi Bergerak

Telah dilakukan pengukuran emisi sumber bergerak sesuai peraturan mentri negara linkungan hidup No 05 tahun 2006 lampiran 1b tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama (minimal satu tahun satu kali ).3.2 Emisi Sumber Tidak Bergerak

Telah di lakukan Pengujian emisi sumber tidak bergerak sesuai peraturan mentri negara lingkungan hidup NO 21 tahun 2008 (lampiran IVA)tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi PLTD yang mengunakan bahan bakar minyak (minimal 6 bulan sekali).3.3Kebisingan

Untuk mengantipasi timbulnya hal hal yang tidak kita inginkan (Bising) dari masayarakat yang paling dekat dengan area perusahaan untuk itu kita lakukan pengukuran kebisingsn sesuai KEP.48/MENLH/1996 lampiran 1 baku mutu tingkat kebisingan (Minimal 6 bulan sekali). Nilai kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran 10 menit dengan interval5 detik.3.4Udara Ambien

Untuk mengantipasi timbulnya polutan yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar maka dilakukan pengujian udara ambien sesuai peraturan pemerintah Republik indonesia NO 41 Tahun1999 tentang baku mutu udara ambien nasioanal dan KEP.50/MENLH/XI/1996 tentang baku tingkat kebauan (minimal 6 bulan sekali )

3.5Pengukuran Air limbah

Pengukuran air limbah telah dilakukan di beberapa titik setiap bulannya. Sesuai KEP. Bupati Daerah Tingkat II Tangerang No.545/S/K.03.a-perak/1993 lampiran II tentang peruntukan air, baku mutu air dan syarat, baku mutu air limbah yang dapat dibuang pada badan air kabupaten daerah tingkat II Tangerang.IV. ESAT[Laporan Tahunan Environmental Sustainability tahunan yang bertujuan mengevaluasi kinerja selama setahun]

PT. Asia Dwimitra Industri

Jl. Raya Legok Km. 6.2 Cijantra Pagedangan - Tangerang

[021-54213923]

Environmental Sustainability (ES)

[2013]

[ANNUAL REPORT]

Rata-rata limbah dalam Satu Tahun 36.22 Ton

Rata-rata limbah dalam Satu Tahun untuk gr/prs 56.11 gr/prs

Jumlah limbah yang dikeluarkan dalam Satu Tahun adalah 434.67 Ton

Rata-rata biaya pembuangan limbah dalam Satu Tahun untuk Rp/Kg 6892.50

Rata-rata biaya pembuangan limbah dalam Satu Tahun Rp 22.105.835.00

Jumlah limbah yang di keluarkan selama setahun Rp 237.303.250

Rata rata audit dalam setahun adalah 97 %

Rata rata audit dalam setahun adalah 98 %