2012-2-01641-DS Bab2001

10
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: Narasumber : Ibu Audrey Progastama Petriny, PR Manager AirAsia Indonesia Mas Felix Wimono Putera, PR Team AirAsia Indonesia Website : www.free-online-private-pilot-ground school.com www.indoflyer.com www.aviationpartners.com www.citilink.co.id www.sriwijayaair.co.id www.biografi.rumus.web.id 2.2. AirAsia Indonesia 2.2.1 Sejarah AirAsia Indonesia AirAsia Indonesia didirikan pada September 1999 dengan nama PT. AWAIR International. Mereka memulai penerbangan berjadwal ke beberapa kota di Indonesia pada tahun 2000, yang kemudian diikuti pembukaan jalur penerbangan ke luar negeri pertama mereka yaitu ke Singapura. Persaingan yang ketat di sektor penerbangan Indonesia membuat AWAIR menghentikan operasinya sekitar satu tahun kemudian. Pada Tahun 2004, AWAIR diambil alih oleh AirAsia dan mengalihkan orientasi pasarnya ke penerbangan 2

description

bab 2001

Transcript of 2012-2-01641-DS Bab2001

Page 1: 2012-2-01641-DS Bab2001

BAB 2DATA DAN ANALISA

2.1. Sumber Data

Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

Narasumber : Ibu Audrey Progastama Petriny, PR Manager AirAsia Indonesia Mas Felix Wimono Putera, PR Team AirAsia Indonesia

Website : www.free-online-private-pilot-ground school.com www.indoflyer.com www.aviationpartners.com www.citilink.co.id www.sriwijayaair.co.id www.biografi.rumus.web.id

2.2. AirAsia Indonesia

2.2.1 Sejarah AirAsia Indonesia

AirAsia Indonesia didirikan pada September 1999 dengan nama PT. AWAIR International. Mereka memulai penerbangan berjadwal ke beberapa kota di Indonesia pada tahun 2000, yang kemudian diikuti pembukaan jalur penerbangan ke luar negeri pertama mereka yaitu ke Singapura. Persaingan yang ketat di sektor penerbangan Indonesia membuat AWAIR menghentikan operasinya sekitar satu tahun kemudian.

Pada Tahun 2004, AWAIR diambil alih oleh AirAsia dan mengalihkan orientasi pasarnya ke penerbangan berbiaya rendah. Pada tanggal 1 Desember 2005, AWAIR berganti nama menjadi PT. Indonesia AirAsia.

Saat ini dengan jaringan rute penerbangan yang membentang di lebih dari 20 negara, AirAsia terus membangun jalur menuju penerbangan berbiaya hemat dengan solusi inovatif, proses yang efesien dan pendekatan terhadap dunia bisnis yang penuh dengan semangat. Bersama dengan perusahaan rekanan yaitu AirAsia X, Thai AirAsia dan Indonesia AirAsia, AirAsia siap membawa konsep terbang dengan biaya hemat ke level yang baru dengan slogan: “ Sekarang Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)”.

2

Page 2: 2012-2-01641-DS Bab2001

2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.

b. Misi

Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar.

Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang

dengan AirAsia. Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan

teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.

2.2.3 Rute Penerbangan

a.  Domestik (Dalam Negeri)

Sumatera Banda Aceh (BTJ) Palembang (PLM) Pekanbaru (PKU) Medan (MES) Padang (PDG)

Jawa Jakarta (CGK) Surabaya (SUB) Bandung (BDO) Semarang (SRG) Yogyakarta (JOG) Solo (SOC)

Kalimantan Balikpapan (BPN)

Sulawesi Manado (MDC) Makassar (UPG)

Bali dan sekitarnya Denpasar (DPS) Lombok (LOP)

 

3

Page 3: 2012-2-01641-DS Bab2001

b. Internasional (Luar Negeri)

AirAsia Indonesia tidak hanya melakukan penerbangan ke dalam negeri tetapi juga luar negeri dengan rute sebagai berikut :

Australia Melbourne (MEL) Gold Coast (OOL) Perth (PER) Sydney (SYD)

China Guangzhou (CAN) Chengdu (CTU) Hangzhou (HGH) Beijing (PEK) Shanghai (PVG) Shenzhen (SZX) Hong Kong (HKG)

Japan Tokyo - Haneda (HND) Osaka - Kansai (KIX) Macau (MFM)

Malaysia Kota Kinabalu (BKI) Kuala Lumpur (KUL) Penang (PEN)

Filipina – Clark (CRK)

Singapura (SIN)

Korea Selatan – Seoul (ICN)

Taiwan – Taipei (TPE)

Thailand Bangkok (DMK) Phuket (HKT)

2.3 Airbus A320 Sharklets AirAsia

Pesawat penerbangan Airbus A320 merupakan pesawat berpenumpang komersial yang memiliki kapasitas jarak tempuh dekat sampai dengan menengah atau maksimal waktu tempuh sampai dengan 4 jam perjalanan. Diluncurkan pertama kali pada tahun 1984, Airbus A320 dirancang dengan penggabungan berbagai teknologi maju dan penggunaan sistem kontrol fly-by-wire yang memiliki material struktur

4

Page 4: 2012-2-01641-DS Bab2001

utama dari bahan komposit, kontrol pusat grvitasi dengan bahan bakar, serta sistem informasi penerbangan digital.

Kemajuan teknologi yang diterapkan pada pesawat penerbangan Airbus A320 menjadikan pesawat penerbangan ini memiliki 2 kali generasi lompatan teknologi dibandingkan dengan pesawat penerbangan Boeing 727 yang sebelumnya telah menjadi armada global. Dengan penggunaan teknologi digital, bahan bakar Airbus A320 pun menjadi 50% lebih sedikit dibandingkan Boeing 727.

Pesawat penerbangan Airbus A320 Sharklets merupakan inovasi terbaru dari maskapai penerbangan AirAsia, yaitu pesawat penerbangan Airbus A320 yang dilengkapi dengan teknologi Wing tip sehingga lebih menghemat bahan bakar serta mengurangi emisi pesawat dengan cara meningkatkan aerodinamika pesawat secara signifikan, oleh karena itu pesawat penerbangan Airbus A320 Sharklets dapat menghemat biaya sampai dengan 4%.

Perangkat Wing tip merupakan lengkung tambahan pada ujung sayap pesawat penerbangan guna mengurangi pusaran udara pada ujung sayap pesawat yang diakibatkan oleh perbedaan tekanan udara atas dan bawah sayap pesawat (vortex). Dengan adanya pengaturan arah udara melalui perangkat Wing tip ini, laju pesawat pun menjadi lebih ringan sehingga lebih menghemat bahan bakar.

Penggunaan perangkat Wing tip pada pesawat penerbangan Airbus A320 Sharklets ini pun memberikan keuntungan bagi para penumpang, antara lain dengan adanya pengaturan arah udara pada sayap pesawat akan mengurangi hambatan serta turbulensi pada pesawat, selain itu dengan lebih sedikitnya bahan bakar yang digunakan, biaya bahan bakar (fuel surcharge) yang harus dibayar oleh penumpang akan dengan sendirinya berkurang.

Aireen Omar, CEO AirAsia berhad menyatakan bahwa kesuksesan AirAsia disebabkan oleh struktur biaya yang teratur serta inisiatif biaya yang berkelanjutan serta menjadi maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan Airbus A320 dengan Sharklets Beliau pun menambahkan dengan penggunaan Airbus A320 Sharklets, AirAsia dapat lebih mengurangi pengeluaran biaya sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi AirAsia sendiri.

Selain itu, Felix Wimono, salah satu Public Relation AirAsia Indonesia menyatakan bahwa pesawat penerbangan Airbus A320 Sharklets merupakan inovasi terbaru dari AirAsia yang mendukung visi AirAsia untuk mewujudkan mimpi semua orang untuk dapat terbang sesuai dengan tagline AirAsia sendiri, yaitu “Sekarang siapa pun bisa terbang”.

2.4 Tribute To Jokowi

Ir. H. Joko Widodo atau yang lebih akrab dipanggil Jokowi, lahir di Surakarta, 21 Juni 1961. Gubernur DKI Jakarta yang terhitung sejak tanggal 15 Oktober 2012 ini merupakan gubernur ke-17 yang memimpin ibu kota Indonesia, DKI Jakarta.

Jokowi yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surakarta berhasil meraih berbagai prestasi yang membanggakan karena beliau selalu memberikan inovasi-

5

Page 5: 2012-2-01641-DS Bab2001

inovasi baru yang belum pernah ada, bahkan lain dari yang lain, seperti branding Kota Solo yang sangat berhasil, sama halnya dengan AirAsia yang selalu memiliki solusi – solusi yang inovatif dan kreatif dalam pengoperasiannya, salah satunya adalah inovasi terbarunya yaitu peluncuran pesawat penerbangan Airbus A320 Sharklets.

AirAsia Indonesia mengambil kesempatan untuk memberikan penghormatan kepada Jokowi sebagai sosok inovatif di Indonesia melalui peluncuran pesawat penerbangan Airbus A320 Sharklets.

2.5 Data Kompetitor

2.5.1 Lion Air

PT. Lion Mentari Airlines yang beroperasi sebagai Lion Air, merupakan maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia karena menguasai sebagian besar pasar domestik dan berbiaya rendah. Berawal dengan didirikannya Lion Air pada Oktober 1999, saat ini Lion Air telah berkembang sampai ke Malaysia, bekerjasama dengan National Aerospace dan Defense Industries (NADI), Lion Air berhasil membuka maskapai penerbangan baru yaitu Malindo Airways. Saat ini Lion Air menggunakan beberapa jenis pesawat penerbangan seperti Airbus A320 dan Boeing 737-900ER.

Ada pun rute penerbangan Lion Air antara lain ; Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Bengkulu, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bali, Mataram, Sumbawa, Bima, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Tarakan, Makassar, Ujung Pandang, Kendari, Palu, Luwuk, Gorontalo, Manado, Tahuna, Ternate, Ambon, Tual, Kaimana, Fak Fak, Sorong, Jayapura, Penang, Kuala Lumpur, Singapura, Batam, Pangkal Pinang, dan Ho Chi Minh City.

2.5.2 Citilink

Citilink menyediakan layanan penerbangan berbiaya rendah ke berbagai destinasi di Indonesia. Citilink merupakan konsep dinamis dari PT. Garuda Indonesia, atau dapat disebut sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 2012, Citilink telah menerima Air Operation Certificate (AOC) dari kementrian perhubungan Republik Indonesia sehingga dapat mengoperasikan manajemennya sendiri.

Adapun rute-rute penerbangan Citilink antara lain ; Surabaya, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Medan, Makassar dan Lombok dari dua hub utamanya yaitu Jakarta dan Surabaya.

2.5.3 Sriwijaya Air

Sriwijaya Air didirikan pada 10 November 2003, saat ini Sriwijaya air telah merambah ke lebih dari 41 destinasi, termasuk diantaranya destinasi internasional. Visi dan misi Sriwijaya Air antara lain ; mengedepankan layanan berkualitas, menjadi maskapai penerbangan yang mampu bersaing

6

Page 6: 2012-2-01641-DS Bab2001

secara nasional maupun regional, siap berekspansi bisnis di tingkat dunia, mengadopsi tekonologi terkini serta manajemen perusahaan yang efektif dan efisien, mengundang turis domestik dan internasional ke berbagai destinasi, serta tujuan bisnis.

2.6 Data Target

2.6.1 Perilaku Konsumen

Orang-orang yang gemar bepergian baik ke luar kota maupun ke luar negeri, memiliki pekerjaan, bergaya hidup modern, menyukai hal-hal baru serta membutuhkan selingan di antara rutinitas sehari-hari.

2.6.2 Target Market AirAsia Indonesia

Gender : Wanita, PriaUsia : 18 - 50 tahunKewarganegaraan : IndonesiaDomisili : Kota-kota besarPekerjaan : Mahasiswa, Pegawai, Freelancer, dan

WisatawanStrata Sosial : B+, BPsikografis : Suka berwisata, memiliki keperluan pekerjaan

di luar kota, dan berlibur bersama keluarga atau teman.

2.7 Analisa SWOT Airbus A320 Sharklets

Strenght :

Penggunaan perangkat wingtip yang dapat menghemat bahan bakar hingga 4%.

Memiliki perangkat wingtip yang juga dapat mengurangi turbulensi pada saat penerbangan.

Aerodinamika pesawat yang telah ditingkatkan secara signifikan. Berkurangnya biaya bagi penumpang dikarenakan penggunaan bahan

bakar yang lebih sedikit.

Weakness :

Pengetahuan tentang tekhnik pesawat yang tidak dimengerti oleh masyarakat awam.

Opportunities :

Ketertarikan masyarakat dengan kemajuan teknologi. Minat konsumen dengan penerbangan berbiaya rendah sangat tinggi. AirAsia memenangkan Award Sky Trax sebagai “The Best Low Cost

Airlines” selama tiga tahun berturut-turut (2010 – 2012).

7

Page 7: 2012-2-01641-DS Bab2001

Threats :

Masih kurangnya kepercayaan masyarakat akan kinerja produk baru. Terdapatnya kompetitor-kompetitor maskapai penerbangan berbiaya

rendah yang juga menawarkan program-program penerbangan menarik.

8