2011-2-01082-PSBab3001 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01082-PS...

28
41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN HIPOTESIS 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri atas dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel penelitian merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Definisi dari variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Supangat (2007) mendefinisikan variable bebas (independent variabele) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat atau dependent variable. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu keterlibatan kerja (job involvement) yang ditandai dengan X. Menurut Robbins (2008), keterlibatan kerja (job involvement) diartikan sebagai ukuran sejauh mana seseorang memihak secara psikologis terhadap pekerjaannya dan menganggap kinerjanya sebagai ukuran harga dirinya. Pekerjaan dipandang sebagai hal yang penting dan berarti bagi indvidu sehingga individu memberikan perhatian besar dan sangat memikirkan

Transcript of 2011-2-01082-PSBab3001 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01082-PS...

41

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN HIPOTESIS

3.1.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri atas dua yaitu

variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent

variable). Variabel penelitian merupakan objek yang berbentuk apa

saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh

informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Definisi dari variabel yang

digunakan dalam penelitian yaitu :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Supangat (2007) mendefinisikan variable bebas

(independent variabele) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya

perubahan atau timbulnya variabel terikat atau

dependent variable. Dalam penelitian ini terdapat satu

variabel bebas yaitu keterlibatan kerja (job involvement)

yang ditandai dengan X.

Menurut Robbins (2008), keterlibatan kerja (job

involvement) diartikan sebagai ukuran sejauh mana

seseorang memihak secara psikologis terhadap

pekerjaannya dan menganggap kinerjanya sebagai

ukuran harga dirinya. Pekerjaan dipandang sebagai hal

yang penting dan berarti bagi indvidu sehingga individu

memberikan perhatian besar dan sangat memikirkan

42

pekerjaannya yang membuat individu involved dengan

pekerjaannya.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Supangat (2007) mendefinisikan variable terikat

(dependent variabele) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel

bebas atau independent variable. Dalam penelitian ini

terdapat satu variabel terikat yaitu intensi turnover yang

ditandai dengan Y.

Intensi dikategorikan sebagai aspek konatif yang

menunjukkan intensi individu dalam bertingkah laku

(behavioral intention) dan bertindak ketika berhadapan

langsung dengan obyek. Munchinsky (2002)

mendefinisikan intensi sebagai niat seseorang untuk

melakukan perilaku tertentu. Cascio (2006) mendefinisikan

turnover sebagai berhentinya hubungan kerja secara

permanen antara perusahaan dengan karyawannya.

3.1.2 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu :

• Variabel X � merupakan variabel bebas atau independent

untuk mengukur keterlibatan kerja (job involvement). Definisi

operasional untuk alat ukur keterlibatan kerja (job involvement)

dikembangkan berdasarkan dimensi-dimensi keterlibatan kerja

yang dikemukakan oleh Lodahl dan Kejner yang diterjemahkan

oleh Millmore (2007).

43

• Variabel Y � merupakan variabel terikat atau dependent untuk

mengukur intensi turnover. Definisi operasional untuk alat ukur

intensi turnover dikembangkan berdasarkan model turnover

yang dikemukakan oleh Price yang diterjemahkan oleh Tian, W.

A (2009).

Secara rinci akan dijelaskan mengenai operasionalisasi variabel

yang digunakan dalam penelitian ini.

44

Tabel 3.1 Definisi Operasional Keterlibatan Kerja (Job

Involvement)

VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL

INDIKATOR PENGERTIAN INDIKATOR

Keterlibatan Kerja

Internalisasi nilai-nilai tentang

kebaikan pekerjaan atau

pentingnya pekerjaan bagi keberhargaan

seseorang (Lodahl &

Kejner, dalam Millmore,

2007)

Performance, self-esteem, contingency

Keterlibatan kerja

merefleksikan tingkat harga diri seseorang

yang dipengaruhi

oleh performance

kerjanya. Keterlibatan kerja muncul

ketika ada kemungkinan (contingency) performance

yang baik sehingga

meningkatkan harga diri

seseorang. Pentingnya pekerjaan

bagi gambaran

total individu.

Pentingnya pekerjaan memberi

gambaran diri secara total atau lebih

membentuk identifikasi diri

secara psikologis terhadap pekerjaan

45

Tabel 3.2 Definisi Operasional Intensi Turnover

VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL

INDIKATOR PENGERTIAN INDIKATOR

Intensi Turnover Berhentinya individu dari anggota suatu organisasi dengan disertai pemberian keuangan oleh organisasi bersangkutan (Mobley, dalam George, 2008)

Pay (upah) Tingkat upah yang relatif merupakan faktor terpenting dalam menentukan variasi antar industri (Armnecht dan Early, dalam Wei Ami Tian, 2009). Tingkat upah di sebuah organisasi bisa menyebabkan keluarnya seseoang dari organisasinya

Integration Tingkat keikutsertaan atau keterlibatan karyawan dalam hubungan pokok organisasi

Instrumental

Communication

Berhubungan dengan performance seseorang. Performance yang bagus akan menyebabkan sedikit karyawan yang melakukan turnover

46

Tabel 3.2 Definisi Operasional Intensi Turnover (lanjutan)

VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL

INDIKATOR PENGERTIAN INDIKATOR

Intensi Turnover Berhentinya individu dari

anggota suatu organisasi dengan disertai pemberian

keuangan oleh organisasi

bersangkutan (Mobley, dalam George, 2008)

Formal

Communication

Berkaitan dengan penyebaran

informasi di antara anggota dari suatu system

social

Centralization Tingkat di mana kekuasaan

dipusatkan pada suatu sistem

sosial.

3.1.3 Hipotesis

Hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini yaitu :

H0 : Tidak ada pengaruh keterlibatan kerja (job involvement) terhadap

intensi turnover pada karyawan divisi food and beverage di hotel

X Jakarta.

H1 : Ada pengaruh keterlibatan kerja (job involvement) terhadap

intensi turnover pada karyawan divisi food and beverage di

hotel X Jakarta.

3.2 SUBJEK PENELITIAN DAN TEKNIK SAMPLING

3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Menurut Supangat (2007), populasi adalah pengumpulan data

dengan jalan mencatat seluruh elemen yang menjadi objek penelitian.

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil oleh peneliti adalah

47

karyawan divisi food and beverage hotel X Jakarta sebanyak 71

karyawan.

Penghitungan sample yang akan diteliti dihitung berdasarkan

rumus Slovin menurut Supangat (2007) yaitu :

Keterangan :

n = sample

N = Populasi

e = siginifikansi 99% (e=0,1)

Perhitungan sample :

n = N / 1 + N (e)2

= 250 / 1 + 250 (0,1)2

= 250 / 1 + 250 (0,01)

= 250 / 1 + 2,5

= 250 / 3,5

= 71,42

= 71 responden

Adapun kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti yaitu :

• Berstatus sebagai karyawan hotel X Jakarta

• Berusia 20-40 tahun

• Berjenis kelamin pria maupun wanita

48

• Lama bekerja di atas 1 tahun

• Tingkat pendidikan minimal SMA/SMK

• Bekerja di divisi food and beverage

3.2.2 Teknik Sampling

Menurut Supangat (2007), sampling merupakan pengambilan

elemen-elemen yang dimasukkan ke dalam sampel yang dilakukan

dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut dianggap

representative atau mewakili populasi. Metode pengambilan sampel

yang digunakan pada penelitian ini yaitu non probability sampling

yang berarti pemilihan sampel tidak dilakukan secara random. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive

sampling atau judgement sampling. Teknik sampling ini digunakan

karena peneliti memiliki pertimbangan atau penilaian tertentu

terhadap sampel yang dinilai baik untuk penelitian.

3.3 DESAIN PENELITIAN

Menurut Christensen yang diterjemahkan oleh Wijaya, T. (2012)

desain penelitian adalah suatu rencana yang dipersiapkan dan digunakan

untuk menjawab masalah penelitian. Penelitian ini adalah jenis penelitian

regresional dan bersifat kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan

berusaha mengukur pengaruh antar variabel. Penelitian regresional

dimaksudkan untuk menghubungkan serta mengukur pengaruh keterlibatan

kerja (job involvement) terhadap intensi turnover pada divisi karyawan food

and beverage di hotel X Jakarta. Penelitian regresional dipilih untuk

mengetahui pengaruh antar variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

49

baik secara parsial maupun bersama.

3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas menurut Wijaya, T. (2012) merupakan bentuk

pengujian data yang digunakan untuk menguji data apakah data

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi

normal memiliki pola distribusi seperti kurva berbentuk bel. Kurva

berbentuk bel memiliki dua karakteristik pokok yaitu :

a. Kurva berkonsentrasi di posisi tengah dan menurun di dua sisi.

b. Kurva berbentuk bel bersifat simetris.

Karakteristik data dengan distribusi normal menurut Wijaya, T.

(2012) ialah :

• Kurva memiliki puncak tunggal dengan bentuk seperti bel.

• Rata-rata terletak di tengah-tangah kurva normal.

• Karena bentuk yang simetris, maka median dan mode dari

suatu distribusi data terletak di tengah. Dengan demikinan,

untuk kurva normal maka rata-rata, median dan mode

memiliki nilai yang sama.

• Dua sisi distribusi normal memanjang tanpa batas dan tidak

pernah menyentuh garis horizontal.

Menurut Wijaya, T. (2012) ada berbagai teknik yang dapat dilakukan

untuk melakukan uji normalitas yaitu :

i. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit

50

Uji Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit digunakan untuk

mengetahui apakah distribusi nilai dalam sampel sesuai

dengan normalitas data. Data yang diuji dalam uji Kolmogorov-

Smirnov Goodness of Fit ialah data yang berskala interval atau

rasio.

ii. Uji Normalitas dengan Normality Plot

Normality plot sering digunakan untuk menguji secara

informal apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak.

Dengan menggunakan normality plot, data statistik lebih mudah

dipahami karena bentuknya berupa visual dibanding dengan

nilai-nilai tertentu dalam statistik seperti probabilitas atau nilai

tingkat kepercayaan.

Definisi secara spesisfik pengujian normality plot adalah

suatu plot atau alur data yang diurutkan berdasarkan suatu

sampel terhadapa titik-titik presentase yang berhubungan dari

suatu distribusi data normal standar. Pengujian normality plot

berupa teknik grafis untuk menilai apakah suatu data

mendekati distribusi normal atau tidak. Data disusun

berdasarkan distribusi normal secara teori sedemikian rupa

sehingga titik-titik dalam plot tersusun seperti garis lurus.

3.3.2 Uji Linearitas

Linearitas oleh Wijaya, T. (2012) diartikan sebagai asumsi adanya

hubungan dalam bentuk garis lurus antara variabel. Linearitas antara

dua variable dapat dinilai melalui observasi scatterplots bivariat.

Jika kedua variable berdistribusi normal dan berhubungan secara

51

linier maka scatterplots berbentuk oval. Sedangkan, jika tidak

berdistribusi normal maka scatterplots tidak berbentuk oval. Agar

linearitas hubungan dapat dipenuhi maka data yang digunakan harus

memiliki distribusi normal.

3.3.3 Uji Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana berfungsi untuk menganalisis pengaruh di

antara dua variabel. Analisis ini digunakan untuk menunjukkan

pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Rumus

regresi linier sederhana oleh Wijata, T. (2012) dapat dicari dengan

persamaan:

Keterangan :

Y = variabel dependen atau variabel terikat

a = konstanta persamaan regresi

b = koefisien regresi

X = variabel independen atau variabel bebas

Untuk mencari a dan b dicari dengan rumus sebagai berikut:

52

Dalam analisis regresi linier sederhana ini, variabel-variabel yang

akan diteliti diantaranya:

1. Variabel bebas X : Keterlibatan Kerja (Job Involvement).

2. Variabel terikat Y : Intensi Turnover.

Dalam analisis regresi linier sederhana, hipotesis penelitian ini

dapat dilihat melalui nilai koefisien b. Jika koefisien b bernilai positif

maka dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh positif terhadap

variabel Y. Begitu pula sebaliknya, jika koefisien b bernilai negatif maka

dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh negatif terhadap

variabel Y.

Pengujian hipotesis yang akan dilakukan adalah pengujian hipotesis

nol (H0) yang menyatakan bahwa koefisien regresi tidak berarti atau

tidak signifikan. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) menyatakan bahwa

koefisien regresi berarti atau signifikan. Jika (H0) ditolak maka (H1)

dapat diterima. Perumusan H0 dan H1 untuk penelitian ini adalah :

H0 : β = 0, Tidak terdapat pengaruh keterlibatan kerja (job

involvement) terhadap intensi turnover pada

karyawan divisi food and beverage di Hotel X

Jakarta.

H1 : β ≥ 0, Terdapat pengaruh keterlibatan kerja (job

involvement) terhadap intensi turnover pada

53

karyawan divisi food and beverage di Hotel X

Jakarta.

3.3.4 Uji Signifikansi

• Uji F

Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama

variable bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

Oleh Supangat (2007) rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Keterangan:

R = Nilai Koefisien Korelasi Berganda

k = Jumlah variabel bebas (independent)

n = Jumlah sampel

F = Nilai F yang dihitung

Kaidah pengujian signifikasi:

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikasi

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikasi

• Uji t

Oleh Supangat (2007) adapun rumus yang biasa digunakan

adalah sebagai berikut:

54

Keterangan :

thitung = Nilai t

b = koefisien regresi

Sb = deviasi baku distribusi rata-rata sampel yang

menghasilkan koefisien regresi

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk = n – 2)

Kaidah keputusan:

Jika thitung >ttabel berarti signifikan

Jika thitung < ttabel berarti tidak signifikan

3.4 ALAT UKUR PENELITIAN

3.4.1 Alat Ukur

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan cara

menyebar kuisioner. Kuisioner yang dibagikan terdiri atas 2 bagian

yaitu :

• Kuisioner Keterlibatan Kerja (Job Involvement)

Kuisioner ini dikembangkan sesuai dengan dimensi

keterlibatan kerja (job involvement) yang dikemukakan

oleh Lodahl dan Kejner yang diterjemahkan oleh Millmore

(2007) yang terdiri atas (i) Performance, self esteem

55

contingency; (ii) Pentingnya pekerjaan bagi gambaran total

individu.

• Kuisioner Intensi Turnover

Kuisioner ini dikembangkan menurut model turnover Price

yang diterjemahkan Tian, W. A. (2009) yang terdiri atas (i)

Pay (upah); (ii) Integration; (iii) Instrumental

communication; (iv) Formal communication; (v)

Centralization.

Pemberian skor pada kuisioner dilakukan dengan menggunakan

skala Likert. Wijaya, T. (2012) mengemukakan bahwa skala Likert

adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden

menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-

masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulus.

Pengukuran tanggapan responden akan diukur dengan skala

Likert yang diurutkan menurut bobotnya yaitu :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Setuju (S)

4 = Sangat Setuju (SS)

Sebelum melakukan pengambilan data, dilakukan pilot study.

Menurut Hulley, S yang diterjemahkan oleh Arikunto (2002), pilot study

merupakan studi awal skala kecil untuk mengevaluasi kelayakan,

waktu, biaya, efek samping, dan ukuran efek (variabilitas statistik)

dalam upaya untuk memprediksi ukuran sampel yang tepat dan

56

meningkatkan pada belajar desain sebelum kinerja dari proyek

penelitian skala penuh.

Menurut Arikunto (2002), tujuan diadakannya pilot study berkaitan

dengan pengelolaan di antaranya :

1. Kalimat yang digunakan di dalam instrumen dapat

dipahami oleh responden.

2. Waktu yang disediakan untuk menjawab

pertanyaan cukup memadai.

3. Mengetahui sejauh mana tanggapan responden

dan orang-orang yang berhubungan dengan

pelaksanaan penelitian.

4. Sebagai sarana untuk memantapkan penelitian

yang akan dilaksanakan.

Sebelum melakukan pengambilan data sebenarnya, terlebih

dahulu dilakukan uji coba alat ukur penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui kualitas masing-masing alat ukur yang akan digunakan.

3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Pengujian validitas dan reliabilitas dari kuisioner yang digunakan

berguna untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan valid dan

reliabel sehingga apabila mendapat hasil yang kurang baik maka dapat

dilakukan perbaikan pertanyaan pada kuisioner agar bisa lebih

mencerminkan indikatornya.

57

i. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan ketepatan

suatu instrument. Wijaya, T. (2012) mengemukakan bahwa

validitas adalah suatu skala yang dapat didefinisikan sebagai

sejauh mana perbedaan skor skala yang diamati

mencerminkan perbedaan sejati antar objek atas karakteristik

yang sedang diukur, dibandingkan dengan kesalahan

sistematik atau acak. Menurut Arikunto (2002) sebuah

instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

dinginkan dan sebuah instrument penelitian memiliki validitas

yang tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen

tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrument.

Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat

menurut Arikunto (2002) adalah apabila r = 0,3 sehingga butir

pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Semakin tinggi korelasi

antar skor suatu butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor

totalnya, maka instrumen akan semakin valid.

Untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data

digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka

kasar yang dikemukakan oleh Pearson oleh Arikunto (2002),

yaitu :

58

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = skor tiap item dari responden

Y = skor total seluruh item dari tiap responden

∑X = jumlah skor tiap item dari seluruh responden

∑Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden

n = jumlah responden

Uji validitas dihitung tiap item pertanyaan. Tingkat

validitas setiap item dikonfirmasikan dengan tabel interpretasi

nilai r untuk korelasi. Dibawah ini Tabel 3.3 berisi interpretasi

nilai validitas sebagai berikut :

Tabel 3.3 Intepretasi Nilai Korelasi r

Sumber : Arikunto (2002)

Besar Nilai r Intepretasi

0,80 ≤ r < 1,00 Sangat Tinggi

0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r < 0,60 Cukup

0,20 ≤ r < 0,40 Rendah

0,00 ≤ r < 0,20 Sangat Rendah

(tak berkorelasi)

59

ii. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu

instrument dan untuk menunjukan bahwa suatu instrument

dapat dipercaya. Wijaya, T. (2012) mengemukakan bahwa

reliabilitas menunjukkan bahwa sejauh mana suatu skala

mampu memberikan hasil yang konsisten jika pengukuran

berulang dilakukan terhadap karakteristik-karakteristik tertentu.

Reliabilitas menurut Arikunto (2002:102) adalah sebagai

berikut:

“Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.”

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

Cronbach’s Alpha. Suatu instrumen dinyatakan relibel oleh

Arikunto (2002) jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.

Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas maka instrumen akan

semakin reliabel.

3.5 PROSEDUR

3.5.1 Persiapan Penelitian

Tahap persiapan pada penelitian adalah merupakan tahap awal yang

meliputi :

a. Pembuatan proposal penelitian yang berisi tentang garis besar

dan kerangka acuan penelitian

b. Penentuan populasi dan sampel

60

c. Pembuatan instrumen penelitian

d. Melakukan uji coba instrumen

e. Melakukan analisis soal hasil uji coba

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian, para responden

dikumpulkan dalam satu ruangan kemudian dibagikan kuisioner

untuk diisi dalam waktu bersamaan. Penelitian dilakukan dalam

waktu 1 hari dan dilakukan pada saat jam istirahat karyawan

berlangsung antara pada jam 13.00 WIB.

3.5.3 Hasil Pengembangan Alat Ukur

3.5.3.1 Alat Ukur Keterlibatan Kerja (Job Involvement)

Uji coba skala alat ukur keterlibatan kerja (job involvement)

dilakukan sebanyak tiga tahap. Berdasarkan estimasi

reliabilitas tahap pertama diperoleh nilai Cronbach’s Alpha α =

0,787 dan terdapat 10 item yang gugur dari 40 item menjadi 30

item. Kemudian pada tahap kedua, diperoleh nilai Cronbach’s

Alpha α = 0,812 dan tidak terdapat item yang gugur.

Distribusi item setelah uji coba dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

61

Tabel 3.4 Distribusi Skala Keterlibatan Kerja Setelah Uji Coba

DIMENSI

KETERLIBATAN

KERJA

ITEM TOTAL

FAVOURABLE UNFAVOURABLE

Performance, self-

esteem,

contingency

2, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10

11, 12, 14, 17 13

Pentingnya

pekerjaan bagi

gambaran total

individu

21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28,

30

31, 34, 35, 36, 37,

38, 39,40

17

TOTAL 17 13 30

3.5.3.2 Alat Ukur Intensi Turnover

Uji coba skala alat ukur intensi turnover dilakukan

sebanyak dua tahap. Berdasarkan estimasi reliabilitas tahap

pertama diperoleh nilai Cronbach’s Alpha α = 0,750 dan

terdapat 10 item yang gugur dari 50 item menjadi 40 item.

Kemudian pada tahap kedua, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha

α = 0,796 dan terdapat 10 item yang gugur dari 40 item hasil

tahap eliminasi pertama menjadi 30 item. Kemudian pada tahap

ketiga, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha α = 0,839 dan tidak

terdapat item yang gugur.

62

Distribusi item setelah uji coba dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.5 Distribusi Skala Intensi Turnover Setelah Uji Coba

DIMENSI

INTENSI

TURNOVER

ITEM TOTAL

FAVOURABLE UNFAVORABLE

Pay (Upah) 1, 2, 4 6, 7, 8,9, 10 8

Integration 13, 14, 15 16, 18, 20 6

Instrumental

Communication

21, 23, 24, 25 27, 30

Formal

Communication

33, 35 39, 40 4

Centralization 45 46, 47, 48, 49,

50

6

TOTAL 13 17 30

3.5.4 Teknik Pengolahan Data

Pada saat seluruh data sudah terkumpul maka langkah

selanjutnya yang dilakukan yaitu mengolah serta menganalisis data

dengan menggunakan teknik descriptive statistics. Menurut Bordens

yang diterjemahkan Wijaya, T. (2012), descriptive statistic adalah cara

menganalisa data menggunakan statistik dimana data penelitian

dikumpulkan, disusun, dan disajikan dalam bentuk ringkasan.

63

Perhitungan analisis kuisioner dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan software SPPS versi 20.0. Adapun pengertian statistika

menurut Sudjana (2006) adalah pengetahuan yang berhubungan

dengan cara pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penarikan

kesimpulan dilakukan berdasarkan kumpulan data yang ada dan

analisis yang telah dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian ini

diarahkan untuk menguji hipotesis dan menjawab rumusan masalah

yang ada.

3.5.4.1 Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan

alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar

mengukur apa yang seharusnya diukur. Agar dapt dinyatakan

valid, nilai korelasi skor suatu instrumen atau r hitung harus

lebih besar dari r table yang didapat melalui perhitungan

menggunakan program SPSS version 20.0. Jika r hitung lebih

kecil dari r table maka alat ukur dinyatakan tidak valid. Menurut

Wijaya, T. (2012) Uji validitas ini menggunakan tingkat

kepercayaan sebesar 95% dimana df = n – 2. Nilai n

merupakan nilai responden sebanyak 60 responden penelitian.

Dari 60 responden penelitian, diperoleh df sebesar 58 dengan r

hitung sebesar 0,254.

64

i. Hasil Uji Validitas Keterlibatan Kerja (Job Involvement)

Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Keterlibatan Kerja (Job Involvement)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_1 85.4400 84.904 .351 .874

item_2 84.4000 86.163 .266 .876

item_3 84.2000 85.429 .346 .874

item_4 85.1600 77.158 .625 .866

item_5 85.4000 83.224 .379 .874

item_6 84.7000 82.908 .338 .876

item_7 85.1600 77.158 .625 .866

item_8 85.2200 85.930 .287 .875

item_9 85.6200 84.485 .425 .872

item_10 85.7400 84.441 .420 .873

item_11 85.7000 85.031 .354 .874

item_12 85.4600 84.172 .558 .870

item_13 85.4400 84.904 .351 .874

item_14 85.5000 86.704 .360 .874

item_15 85.4400 84.904 .351 .874

item_16 85.5000 86.704 .360 .874

item_17 86.1600 82.831 .398 .873

item_18 85.6200 83.996 .501 .871

item_19 85.4600 84.172 .558 .870

item_20 86.1600 82.178 .413 .873

item_21 85.5000 86.704 .360 .874

item_22 85.4600 84.662 .505 .871

item_23 85.8000 84.000 .385 .873

item_24 85.4600 85.723 .358 .874

item_25 85.5200 86.091 .420 .873

item_26 86.0800 82.728 .475 .871

item_27 85.7000 83.724 .495 .871

item_28 85.6200 82.036 .651 .868

item_29 85.5000 85.888 .321 .875

item_30 85.4800 85.602 .334 .874

Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0

65

Tabel 3.7 r hitung Variabel Keterlibatan Kerja (Job Involvement)

r hitung r tabel item_1 0,351 0,254 item_2 0,266 0,254 item_3 0,346 0,254 item_4 0,625 0,254 item_5 0,379 0,254 item_6 0,338 0,254 item_7 0,625 0,254 item_8 0,287 0,254 item_9 0,425 0,254

item_10 0,420 0,254 item_11 0,354 0,254 item_12 0,558 0,254 item_13 0,351 0,254 item_14 0,558 0,254 item_15 0,351 0,254 item_16 0,360 0,254 item_17 0,398 0,254 item_18 0,501 0,254 item_19 0,558 0,254 item_20 0,413 0,254 item_21 0,360 0,254 item_22 0,505 0,254 item_23 0,385 0,254 item_24 0,358 0,254 item_25 0,420 0,254 item_26 0,475 0,254 item_27 0,495 0,254 item_28 0,651 0,254 item_29 0,321 0,254 item_30 0,334 0,254

66

ii. Hasil Uji Validitas Intensi Turnover

Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel Intensi Turnover

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach’s

Alpha if Item

Deleted

item_1 83.4600 97.682 .288 .876

item_2 84.7600 96.798 .382 .875

item_3 84.6600 95.004 .357 .876

item_4 83.9600 92.447 .444 .874

item_5 84.4200 89.310 .564 .870

item_6 84.8800 93.659 .626 .870

item_7 84.8800 97.291 .315 .876

item_8 85.0000 96.694 .358 .875

item_9 84.9400 95.527 .444 .873

item_10 84.7200 96.206 .501 .873

item_11 84.6800 96.671 .323 .876

item_12 85.0000 97.184 .317 .876

item_13 84.6800 95.732 .395 .874

item_14 84.7200 98.981 .255 .877

item_15 85.2400 92.186 .437 .874

item_16 84.8000 96.449 .349 .875

item_17 85.2600 92.686 .400 .875

item_18 84.6200 97.220 .290 .877

item_19 84.6800 96.467 .435 .874

item_20 84.0000 90.612 .575 .869

item_21 84.7000 97.724 .362 .875

item_22 85.2400 92.186 .437 .874

item_23 85.2000 93.429 .471 .873

item_24 84.8600 94.123 .507 .872

item_25 84.8800 93.659 .626 .870

item_26 84.7200 96.042 .445 .874

item_27 85.3000 92.867 .536 .871

item_28 84.6800 95.691 .550 .872

item_29 84.7400 98.278 .280 .877

item_30 84.4600 98.417 .263 .877

Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0

67

Tabel 3.9 r hitung Variabel Intensi Turnover

r hitung r tabel item_1 0,288 0,254 item_2 0,382 0,254 item_3 0,357 0,254 item_4 0,444 0,254 item_5 0,564 0,254 item_6 0,626 0,254 item_7 0,315 0,254 item_8 0,358 0,254 item_9 0,444 0,254

item_10 0,501 0,254 item_11 0,323 0,254 item_12 0,317 0,254 item_13 0,395 0,254 item_14 0,255 0,254 item_15 0,437 0,254 item_16 0,349 0,254 item_17 0,400 0,254 item_18 0,290 0,254 item_19 0,435 0,254 item_20 0,575 0,254 item_21 0,362 0,254 item_22 0,437 0,254 item_23 0,471 0,254 item_24 0,507 0,254 item_25 0,626 0,254 item_26 0,445 0,254 item_27 0,536 0,254 item_28 0,550 0,254 item_29 0,280 0,254 item_30 0,263 0,254

3.5.4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan

menggunakan Cronbach’s Alpha. Data kuesioner dinyatakan

reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.6. Semakin

tinggi nilai koefisien reliabilitas, maka instrument akan semakin

68

reliabel. Apabila Cronbach’s Alpha < 0.6 maka data kuesioner

dinyatakan tidak reliabel.

i. Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Kerja (Job Involvement)

Dari tabel 3.10 uji reliabilitas variabel keterlibatan kerja (job

involvement) dapat dilihat bahwa variabel keterlibatan kerja

(job involvement) reliabel. Hal tersebut dibuktikan dengan

tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0.876 atau lebih besar dari 0.6.

Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Variabel Keterlibatan Kerja (Job Involvement)

Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0

ii. Hasil Uji Reliabilitas Intensi Turnover

Dari tabel 3.11 uji reliabilitas variabel intensi turnover dapat

dilihat bahwa variabel intensi turnover reliabel. Hal tersebut

dibuktikan dengan tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0.878 atau

lebih besar dari 0.6.

Tabel 3.11 Uji Reliabilitas Variabel Intensi Turnover

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.878 30

Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.876 30