2008-2-00507-TI Bab 1

23
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT.Fajar Inti Plasindo adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi gelas-gelas plastik atau cup di Indonesia. Produksinya adalah beberapa jenis ukuran gelas plastik dari ukuran 180 ml hingga gelas plastik yang berukuran 240 ml. Dalam rangka mengembangkan dan memajukan perusahaan ini maka perusahaan ini harus berusaha menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan-pelanggannya. Setiap perusahaan diharuskan untuk memperhatikan kualitas dari produk-produk yang dihasilkannya sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memesan. Sebuah perusahaan manufaktur memiliki beraneka ragam peralatan dan mesin yang berbeda setiap mesinnya. Setiap mesin memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam pengunaannya, selain itu pengopersasian mesin juga memiliki perbedaan setiap mesinnya, sehingga pada kondisi tertentu diperlukan perawatan, tujuan dari perawatan ini adalah untuk menjaga kondisi mesin sehingga mesin atau peralatan tersebut berada pada kondisi yang baik atau tidak mengalami kerusakan.

description

aa

Transcript of 2008-2-00507-TI Bab 1

Page 1: 2008-2-00507-TI Bab 1

1

BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT.Fajar Inti Plasindo adalah salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang produksi gelas-gelas plastik atau cup di Indonesia. Produksinya

adalah beberapa jenis ukuran gelas plastik dari ukuran 180 ml hingga gelas

plastik yang berukuran 240 ml.

Dalam rangka mengembangkan dan memajukan perusahaan ini maka

perusahaan ini harus berusaha menghasilkan produk dengan kualitas yang

tinggi agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan-pelanggannya.

Setiap perusahaan diharuskan untuk memperhatikan kualitas dari

produk-produk yang dihasilkannya sehingga dapat memenuhi keinginan

pelanggan yang memesan. Sebuah perusahaan manufaktur memiliki beraneka

ragam peralatan dan mesin yang berbeda setiap mesinnya. Setiap mesin

memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam pengunaannya, selain itu

pengopersasian mesin juga memiliki perbedaan setiap mesinnya, sehingga

pada kondisi tertentu diperlukan perawatan, tujuan dari perawatan ini adalah

untuk menjaga kondisi mesin sehingga mesin atau peralatan tersebut berada

pada kondisi yang baik atau tidak mengalami kerusakan.

Page 2: 2008-2-00507-TI Bab 1

2

Kerusakan mesin dapat menambah biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan, biaya yang dikeluarkan diantaranya adalah biaya perbaikan.

Berdasarkan wawancara didapat bahwa, menurunnya kapasitas produksi

akibat dari waktu perbaikan dan kurangnya pemahaman operator dalam

menjalankan mesin dalam proses produksi, sehingga perusahaan harus

membuat sistem manajemen perawatan mesin.

Sehingga salah satu faktor yang harus dipikirkan dan perhatikan

adalah tentang perawatan terhadap peralatan dan juga mesin yang

dipergunakan dalam proses produksi. Sehingga dapat menjaga performance

yang baik dalam setiap proses produksinya. Sebagai tindakan yang perlu

diambil pertama kali adalah memberikan perhatian besar kepada setiap mesin

dan peralatan yang terlibat dalam setiap proses produksi. Setiap mesin

memiliki karakteristik yang beda-beda, setiap mesin memiliki tingkat

kehausan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan identifikasi secara cermat

sehingga kerusakan yang serupa tidak akan terulang kembali (Corrective

Maintenance). Untuk mengidentifikasi berbagai macam jenis mesin yang

memiliki karakter yang berbeda-beda diperlukan seorang ahli yang memiliki

kemampuan dalam menangani perawatan mesin tersebut.

Perawatan yang tidak dilakukan secara berkala atau periodik akan

dapat memberikan pengaruh yang tidak baik terhadap mesin atau peralatan

pabrik, sehingga apabila mesin atau peralatan tersebut rusak maka akan

menghambat kegiatan produksi bahkan kegiatan produksi akan berhenti total

Page 3: 2008-2-00507-TI Bab 1

3

sehingga dapat mengurangi kapasitas produksi dan tidak dapat memenuhi

pesanan pelanggan pada waktu yang telah ditetapkan. Pengaruh dari tidak

adanya perawatan secara periodik juga dapat menurunkan kinerja dari mesin-

mesin tersebut yang akan berdampak pada kualitas dari produk itu sendiri.

Kerusakan atau breakdown dan juga defect dapat ditekan melalui

kerjasama yang baik antar kepala produksi dengan teknisi, dengan memiliki

sistem perawatan yang baik maka dapat dipastikan bahwa selama proses

produksi berlangsung mesin dan juga peralatan pendukung proses produksi

dapat berjalan dengan baik. Dengan mesin dan peralatan yang baik maka

dapat membantu para pekerja dalam menyelesaikan perkerjaannya, dan

menghasilkan gelas yang memiliki kualitas yang baik, selain itu juga dapat

menekan biaya produksi seminimal mungkin.

Dari pembahasan yang telah dibahas maka, perawatan mesin dan

pemeliharaan mesin dan peralatan yang teratur dan terjadwal sangatlah

diperlukan sehingga dapat menekan terjadinya kerusakan pada saat mesin

yang sedang berkerja, pemeliharaan bukan tanggung jawab dari para teknisi

tetapi juga menjadi tanggung jawab orang-orang yang terlibat dalam proses

produksi.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

PT. Fajar Inti Plasindo adalah perusahaan yang menghasilkan berbagai

macam jenis ukuran gelas. Mesin-mesin produksi pada PT.Fajar Inti Plasindo

Page 4: 2008-2-00507-TI Bab 1

4

terbagi menjadi 2 lini produksi. Tiap lininya dipergunakan untuk

memproduksi gelas-gelas plastik sesuai dengan ukuran yang diinginkan oleh

para pemesan. Tiap lini produksi memiliki beberapa mesin diantaranya adalah

mesin thermoforming dan mesin sheet. Tiap-tiap mesin mesin memiliki fungsi

yang berbeda-beda.

Tidak dapat dihindari bahwa, dalam kegiatan produksi kelancaran

produksi sangatlah penting, sehingga tidak terjadinya breakdown pada saat

proses produksi berjalan, maka tim teknisi diperlukan. Terlebih lagi mesin-

mesin yang terdapat pada tiap lininya hampir semuanya bersifat otomatis atau

lebih tepatnya semi otomatis. Mesin-mesin tersebut didatangkan dari China.

Selama ini PT. Fajar Inti Plasindo melakukan perawatan atau perbaikan hanya

pada saat mesin tersebut rusak. Perbaikan mesin yang rusak memakan waktu

yang tergolong lama sehingga dapat menghambat proses produksi.

Berdasarkan hasil wawancara, Kerugian yang diderita oleh perusahaan

tidaklah sedikit baik dalam hal waktu maupun biaya. Dalam hal ini maka

perusahaan harus lebih memikirkan kembali sistem perawatan yang telah

diberlakukan di PT. Fajar Inti Plasindo.

Maka sistem preventive maintenance perlu dilakukan oleh perusahaan

dengan mempertimbangkan waktu yang tetap untuk melakukan perawatan.

Dengan penerapan preventive maintenace oleh perusahaan maka dapat

mencegah dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya breakdown atau

kerusakan mesin saat berlangsungnya proses produksi.

Page 5: 2008-2-00507-TI Bab 1

5

Dengan demikian perumusan masalah dari tugas akhir ini adalah

1. Bagaimana memprediksi waktu yang tepat dalam menentukan

jadwal perawatan Komponen?

2. Menentukan kapan dilakukan pergantian komponen agar dapat

meminimasi kemungkinan frekuensi kerusakan mesin dan

downtime pada mesin di PT. Fajar Inti Plasindo?

1.3 Ruang Lingkup

Untuk membatasi pembahasan yang terlalu luas maka penulis

membatasi masalah dalam skripsi ini hanya pada departemen produksi.

Pengumpulan data tentang kerusakan mesin dari bagian Maintenance selama

1 tahun, dari bulan Januari 2007 hingga Desember 2007. Pengumpulan data

juga dilakukan pada bagian produksi guna mengetahui jenis-jenis mesin dan

komponen-komponen yang sering kali rusak, selain itu juga untuk mengetahui

fungsi dari tiap-tiap mesin yang terdapat pada perusahaan tersebut.

Agar penulisan dalam penyelesaian skripsi ini lebih terarah dan

terfokus, dan juga mengingat keterbatasan kemampuan penulis dan

keterbatasan waktu dalam menyelesaian skripsi ini maka penulis memberikan

batasan dan ruang lingkup masalah dalam penulisan skripsi ini. Batasan

masalah atau ruang lingkup sebagai berikut :

1. Data diambil pada PT.Fajar Inti Plasindo dari januari 2007-Desember

2007.

Page 6: 2008-2-00507-TI Bab 1

6

2. Observasi dilakukan pada mesin di Lini 1 tetapi pembahasan dilakukan

hanya pada mesin kristis dan komponen kritis saja.

3. Data waktu downtime hanya dihitung pada saat mesin berhenti karena

rusak dan tidak termasuk pada saat set up atau pemeriksaan.

4. Penentuan penjadwalan perawatan mesin yang baru adalah merupakan

usulan dan perbaikan dari yang telah dijalankan oleh perusahaan.

5. Dalam pembahasan ini penulis tidak memperhitungkan biaya

penyimpanan dan biaya pesan komponen mesin yang kristis karena

komponen kritis yang diperlukan dianggap telah tersedia.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pembahasan Skripsi ini yang dapat diambil dari

pembahasan ini diantaranya adalah:

1. Mengetahui mesin dan komponen-komponen mesin yang sering

mengalami kerusakan.

2. Menentukan Interval waktu pemeriksaan yang optimal pada mesin-

mesin kritis dan komponen kritis yang terdapat pada perusahaan

PT.Fajar Inti Plasindo

3. Meminimasi kerusakan mesin yang sering terjadi secara mendadak pada

saat proses produksi berjalan di PT. Fajar Inti Plasindo.

4. Menentukan selang waktu penggantian komponen kritis pada mesin

kritis.

Page 7: 2008-2-00507-TI Bab 1

7

5. Meminimasi biaya yang relatif lebih rendah bagi perawatan fasilitas

produksi.

6. Menentukan frekuensi pemeriksaan yang optimal

7. Membandingkan total availability dan reliability komponen kritis pada

saat sebelum adanya preventive maintenance dengan kondisi usulan

(setelah dilakukan preventive maintenance).

8. Mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi downtime yang

diakibatkan oleh kerusakan yang terjadi pada mesin-mesin di bagian

produksi.

Sedangkan manfaat dari penulisan skripsi ini secara umum adalah :

1. Bagi Perusahaan

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini untuk perusahaan PT.Fajar Inti

Plasindo adalah sebagai masukan dan pertimbangan dalam membuat

kebijakan dimasa yang akan datang.

2. Bagi Universitas

Tujuan dari Penelitian ini untuk universitas Bina Nusantara adalah

untuk dapat menambah daftar pustaka bagi Universitas Bina Nusantara

khususnya jurusan Teknik Industri.

3. Bagi Penulis

a. Memahami pentingnya pemeliharaan dan perawatan terhadap

mesin.

Page 8: 2008-2-00507-TI Bab 1

8

b. Menerapkan teori-teori yang mendukung penyelesaian terhadap

masalah preventive maintenance.

c. Penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman dan

pengetahuan serta wawasan berpikir penulis serta mencoba

untuk mengaktualisasikan teori dan ilmu yang didapat selama

perkuliahan dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Fajar Inti Plasindo adalah perusahaan baru yang sedang

berkembang, perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan gelas-gelas

plastik, didirikan sejak bulan Maret tahun 2005 oleh Bapak Gani dan Freddy

Iskandar. Perusahaan ini didiri diatas tanah dengan luas kurang lebih 1 hektar.

Perusahaan ini bertempat di Jalan Raya Proklamasi Km.6 Karawang Jawa

Barat. PT. Fajar Inti Plasindo adalah perusahaaan yang bergerak di bidang

manufacturing dengan bahan utama Polypropylene or polypropene (PP) dan

menghasilkan Cup dengan berbagai ukuran, diantaranya 150 ml, 180 ml, , 220

ml, dan 240 ml. Saat ini produksinya mencapai 72000 dus gelas plastik/tahun.

Bahan baku untuk memproduksi gelas plastik diperoleh dari Indramayu yaitu

dari PT. Polytama Propindo dengan nama produk Masplene dan dari Malaysia

dengan nama produk Titanpro.

Perbandingan penggunaan bahan baku yang berasal dan indramayu

dan Malaysia sebesar 75% : 25%. Cup yang dihasilkan oleh PT. Fajar Inti

Page 9: 2008-2-00507-TI Bab 1

9

Plasindo memiliki kualitas diatas rata-rata sehingga banyak Cup dari PT.

Fajar Inti Plasindo dijadikan kemasan minuman oleh perusahaan-perusahaan

yang bergerak dibidang industri minuman. Pemasaran Cup didistribusikan ke

wilayah luar Jawa (Kalimantan dan Sumatera), Tangerang dan Bekasi.

Perusahaan-perusahaan yang menjadikan PT.Fajar Inti Plasindo sebagai mitra

kerja diantaranya adalah:

1. PT.Sumber Tayan Abadi (Bekasi)

2. PT.Surya Lestari Abadi (Tanggerang)

3. PT.Inti Perkasa Boga (Bogor)

4. PT.Amiko (Bekasi)

5. PT. Kulga (Bekasi)

6. PT.Surya Permata Sari (Bekasi)

7. PT.Naturide (Tanggerang)

8. PT.Citra Alam Sumberwira (Palembang)

9. PT.Tiradin (Pekan Baru)

1.5.1 Proses Produksi

PT. Fajar Inti Plasindo memproduksi beberapa jenis ukuran gelas yang

berbeda-beda, diantaranya:

1. 180 ml Cup

2. 160 ml Cup

3. 220 ml Cup

4. 240 ml Cup

Page 10: 2008-2-00507-TI Bab 1

10

Secara garis besar, Tahapan-tahapan proses pengolahan Polypropylene

or polypropene (PP) hingga menjadi gelas-gelas plastik dimulai dari:

1. Proses pengolahan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi gelas-gelas plastik

ialah Polypropylene or polypropene (PP), bahan baku ini adalah bahan

baku yang tidak berbahaya untuk kemasan minuman seperti gelas-

gelas plastik.

2. Pencampuran Bahan Baku

Butiran-butiran Polypropylene or polypropene (PP),dicampur dengan

web (sisa sheet), pencampuran bahan baku dengan web dilakukan

mengunakan mesin mixer.

Gambar 1.1 Mesin Mixer

Page 11: 2008-2-00507-TI Bab 1

11

3. Pembuatan sheet

Setelah butiran-butiran Polypropylene or polypropene (PP) dan web

tercampur lalu, semua bahan baku melalui proses pembuatan sheet,

Pemanasan pada mesin ini terjadi pada 220 derajat Celcius-250 derajat

Celcius. Pemanasan tersebut bertujuan untuk melelehkan butir-butiran

sehingga dapat membentuk lembaran/sheet, sesuai dengan yang

diinginkan. Pada saat sheet terjadi pemotongan ukuran lebar sheet, hal

ini dimaksudkan agar ukuran sheet sesuai dengan ukuran molding,

pemotongan ini menggunakan cutter. Pembentukan sheet/Lembaran

memiliki varian gramatur ketebalan yang berbeda-beda diantaranya

adalah 950 Thicness (160ml), 1000 Mikron (180ml), ketebalan ini

bergantung pada ukuran-ukuran gelas yang dihasilkan.

Gambar 1.2 Mesin Sheet

Page 12: 2008-2-00507-TI Bab 1

12

Tabel 1.1 Ukuran Ketebalan dan lebar sheet

Ukuran Cup Ketebalan Sheet Lebar Sheet

160 ml 950 Thicnes 66 cm

180 ml 1080-1100 Thicnes 64 cm

220 ml 900-1040 Thicnes 65.5 cm

240 ml 900-1040 Thicnes 65.5 cm

4. Pembuatan Gelas Plastik (Cup)

Setelah terbentuk lembaran/sheet, lalu lembaran itu masuk ke mesin

Thermoforming, pada mesin Thermoforming terdapat oven, panasnya

oven tersebut mencapai 450ºC. Pemanasan pada oven ini agar

memudahkan pembentukan gelas ketika tertekan dengan mol. Pada

oven terdapat mol, mol tersebut terdapat insert (bawah) dan

plakasit(atas), diantara insert dan plakasit, terdapat sheet, ketika insert

dan plakasit saling menekan, maka terbentuklah gelas plastik. Dengan

bantuan Tiupan angin membantu gelas-gelas terlepas dari mol. Hasil

dari proses pembuatan gelas adalah gelas Plastik dan Web (Sisa sheet).

Page 13: 2008-2-00507-TI Bab 1

13

Gambar 1.3 Mesin Thermoforming

5. Pengolahan Web

Web/Sisa Sheet, diolah kembali menjadi butir-butiran, penghancuran

web menjadi butir-butiran dihancurkan mengunakan mesin Crusher.

Dari hasil penghancuran web ini yang digunakan sebagai pencampuran

Polypropylene or polypropene (PP) murni, sehingga tidak ada bahan

yang terbuang sia-sia.

Gambar 1.4 Web/Sisa Sheet

Page 14: 2008-2-00507-TI Bab 1

14

Gambar 1.5 Mesin Crusher

6. Packing

Setelah gelas terbentuk lalu akan didorong menuju konvenyor. Gelas-

gelas yang sudah jadi, lalu melewati proses quality control, deteksi

gelas-gelas ini bertujuan untuk memilih gelas yang memenuhi standar

untuk dijual.

Kriteria gelas yang akan di reject diantaranya adalah:

• Gelas tidak mulus (terdapat noda, titik hitam).

• Gelas tidak utuh, terpotong pada saat pencetakan.

• Gelas gepeng /penyok.

• Bibir gelas memiliki ketebalan yang tidak sesuai.

• Berat Gelas tidak sesuai

Page 15: 2008-2-00507-TI Bab 1

15

• Pemotongan gelas yang tidak rapih

Oleh operator gelas dipilih lalu dimasukan ke dalam plastik dan di

solatip. Plastik-plastik gelas itu lalu dimasukan ke dalam dus. Setiap

cup disusun per 50 cup lalu di masukan ke dalam plastik. Setiap dus

berisikan 2700-3300 gelas plastik. Lalu dus-dus tersebut dibawa ke

gudang penyimpangan dan siap untuk dikirim ke pemesan.

Gambar 1.6 Proses Packing

Page 16: 2008-2-00507-TI Bab 1

16

Tabel 1.2 Skala perbandingan Gramatur Cup

Jenis Cup Berat Minimal Cup

(per piece)

Berat Maksimal Cup

(per piece) Berat Total/50 pcs

Cup 160ml 3.5gr @2700 3.40 gr 3.50 gr 173-174 gr

Cup 180ml 3.8gr @2700 3.70 gr 3.80 gr 187-188 gr

Cup 180ml 4.0gr @2700 3.90 gr 4.00 gr 196.5-197.5 gr (Pool A)

197.5-198.5 gr (Pool B)

Cup 220ml 3.6gr @2700 3.50 gr 3.60 gr 177-178 gr

Cup 220ml 3.8gr @2700 3.70 gr 3.80 gr 187-188 gr

Cup 220ml 4.0gr @2700 3.90 gr 4.00 gr 197–198 gr

Cup 240ml 3.5gr @2700 3.40 gr 3.50 gr 173-174 gr

Cup 240ml 3.8gr @2700 3.70 gr 3.80 gr 187-188 gr

Cup 240ml 4.0gr @2700 3.90 gr 4.00 gr 197-198 gr

Page 17: 2008-2-00507-TI Bab 1

17

Diagram 1.1 Proses Produksi

Page 18: 2008-2-00507-TI Bab 1

18

1.5.2 Struktur Organisasi

Gambar 1.7 Struktur Organisasi

Tugas masing-masing jabatan pada struktur organisasi (job description)

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Direktur

Direktur pada bagian organisasi ini adalah pemimpin sekaligus

pemilik pabrik. Direktur memiliki tugas diantaranya adalah

menentukan jalannya produksi, pemasaran, keuangan, personalia dan

juga teknik atau maintenance.

2. Kepala Operasional

Kepala operasioanal bertanggung jawab penuh terhadap pabrik

keseluruhan baik dalam proses produksi, barang jadi hingga

Page 19: 2008-2-00507-TI Bab 1

19

pengiriman barang. Kepala operasional ini jua merangkap sebagai

marketing atau pemasaran produk-produk.

3. Accounting

Pengelolahan biaya keseluruhan dan pencatatan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Kepala Pabrik

Kepala Pabrik bertanggung jawab pada proses produksi, Quality

Control, perawatan mesin dan juga operasional pabrik

5. Administrasi

Bertanggung jawab pada pencatatan hasil produksi, penerimaan

order, komponen-komponen bahan baku, hingga pengiriman produk

yang dipesan oleh costumer.

6. Kepala Produksi

Bertanggung jawab pada bagian produksi dan juga pengawasan

operasional produksi.

7. Teknik/Maintenance

Bertanggung jawab penuh pada perawatan mesin yang rusak hingga

mesin-mesin tersebut dapat berjalan dengan baik. Sehingga tidak

menganggu jalannya proses produksi.

8. Operator

Bertanggung jawab dalam menjalankan mesin dan juga memberikan

perintah pada helper atau pembantu operator, tugas tugas ini untuk

Page 20: 2008-2-00507-TI Bab 1

20

operator mesin. Untuk operator pada bagian quality control bertugas

untuk mengepak gelas-gelas plastik dan juga memilih gelas-gelas

yang layak di jual atau tidak layak.

9. Helper

Membantu operator dalam menjalankan tugasnya, sehingga dapat

mempercepat pekerjaan selesai.

1.5.3 Sistem Kerja

1.5.3.1 Tenaga Kerja

Sebuah perusahaan dalam menjalankan produksinya tidak terlepas dari

peran orang-orang yang mengendalikan sebagai perubahan dalam mencapai

target produksi yang ditetapkan. Masalah tenaga kerja tidak lepas dari bagian

personalia dalam perusahaan. Tentu saja dalam hal ini personalia juga

berkerja sama dengan bagian-bagian lain.

Tenaga kerja di PT.Fajar Inti Plasindo pada umumnya sama bagiannya

antara laki-laki dan perempuan pada bagian produksi, para pekerja wanita

diperkerjakan dibagian packing, pada bagian packing kebanyakan

perusahaan memperkerjakan wanita karena rata-rata wanita memiliki

kecekatan leih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Jumlah tenaga kerja

dibagian produksi mencapai 50 orang dan staff terdiri dari 6 orang staff.

Terdiri dari 26 karyawan Wanita dan 19 karyawan laki-laki pada lantai

produksi.

Page 21: 2008-2-00507-TI Bab 1

21

1.5.3.2 Waktu Kerja

Pembagian waktu kerja pada bagian produksi terbagi menjadi 2

shift.dan waktu istirahat juga terbagi menjadi 2 shift. Ini dimaksudkan agar

proses produksi tidak terganggu pada saat waktu istirahat. Sehingga proses

produksi tetap berjalan. Proses produksi pada perusahaan ini bekerja selama

24 jam sehari, 7 hari selama seminggu. Sedangkan pada bagian kantor

produksi bekerja seperti biasa selama 8 jam kerja. Jam kerja pada hari sabtu

dan minggu terhitung kerja lembur

Tabel 1.3 Jam kerja Karyawan Produksi Hari Senin-Minggu

Jam kerja Senin hingga Minggu

Shift 1 06.00-18.00

Shift 2 18.00-06.00

Tabel 1.4 Jam Istirahat Karyawan Produksi

Jam Istirahat

Shift 1 11.00-12.00

Shift 2 12.00-13.00

Tabel 1.5 Jam kerja Karyawan Kantor Produksi

Jam kerja Senin hingga Minggu

Kantor 08.00-18.00

Administrasi 08.00-16.00

Page 22: 2008-2-00507-TI Bab 1

22

Jam Istirahat 12.00-13.00

1.5.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, maka karyawan

diwajibkan untuk menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang telah

disediakan oleh perusahaan.

Karyawan di Bagian Produksi dan Maintenance diharuskan menggunakan:

• Sarung Tangan, Digunakan untuk menghindari sentuhan benda-benda

panas yang berasal dari mesin sheet dan Mesin Thermoforming.

• Alat penutup telinga, mengurangi kebisingan yang terjadi di pabrik

agar para pekerja tidak terlalu terganggu.

• Masker, untuk menhindari bau-bau yang tidak sedap.

1.5.5 Tata Letak Pabrik

Berdasarkan tipe layoutnya, tata letak di PT. Fajar Inti Plasindo adalah

tipe product layout, dimana mesin, peralatan dan fasilitas produksi disusun

sesuai dengan urutan proses atau operasinya sehingga membentuk suatu lini

produksi.

Page 23: 2008-2-00507-TI Bab 1

23

Gambar 1.8 Letak Pabrik

Keterangan :

• Utara : Rengas dengklok

• Selatan : Kec.Karawang

• Barat : Cikarang, Bekasi

• Timur : Kampung Kaceot