2007-3-00334-MN Bab 3

13
46 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Pada bab ini penulis ingin menguraikan tentang segala sesuatu yang bersifat penelitian. Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah. Dengan melakukan kegiatan penelitian maka manusia dapat mencari jawaban atas suatu permasalahan. Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan penelitian, penulis biasanya melakukan metode penelitian yang didasarkan dengan cara ilmiah. Cara ilmiah berarti kegiatan berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. (Sugiyono, 2005, p1). Metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang dapat ditentukan, dibuktijan, dan dikembangkan dengan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2005,p3). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif- kuantitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian menurut tingkat penjelasannya. Yaitu merupakan penelitian yang bersifat asosiatif atau hubungan, yaitu yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan antara penjadwalan, pengelolaan anggaran dan sumber daya terhadap pelaksanaan proyek pembangunan pipa gas pada Perusahaan Gas Negara pada PT. Dwisatu Mustika Bumi. Metode diskriptif ini dilakukan dengan cara pendekatan studi kasus, yaitu merupakan penelitian yang detail mengenai suatu objek tertenttu selama kurun waktu tertentu dengan

description

kkkkkk

Transcript of 2007-3-00334-MN Bab 3

Page 1: 2007-3-00334-MN Bab 3

46

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian

Pada bab ini penulis ingin menguraikan tentang segala sesuatu yang bersifat

penelitian. Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia

terhadap suatu masalah. Dengan melakukan kegiatan penelitian maka manusia dapat

mencari jawaban atas suatu permasalahan. Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan

penelitian, penulis biasanya melakukan metode penelitian yang didasarkan dengan cara

ilmiah. Cara ilmiah berarti kegiatan berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. (Sugiyono, 2005, p1). Metode penelitian

ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang dapat ditentukan,

dibuktijan, dan dikembangkan dengan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya

dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono,

2005,p3).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-

kuantitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

menurut tingkat penjelasannya. Yaitu merupakan penelitian yang bersifat asosiatif atau

hubungan, yaitu yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan antara

penjadwalan, pengelolaan anggaran dan sumber daya terhadap pelaksanaan proyek

pembangunan pipa gas pada Perusahaan Gas Negara pada PT. Dwisatu Mustika Bumi.

Metode diskriptif ini dilakukan dengan cara pendekatan studi kasus, yaitu merupakan

penelitian yang detail mengenai suatu objek tertenttu selama kurun waktu tertentu dengan

Page 2: 2007-3-00334-MN Bab 3

47

cukup mendalam dan menyeluruh. Tujuan dilakukannya pendekatan studi kasus ini adalah

penelitian dapat lebih mendalam sehingga dapat menjawab mengapa keadaan itu terjadi.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Metode Time

Horison

Unit Analisis

T-1

Deskrptif Cross section Perusahaan PT. Dwisatu Mustika Bumi, Nagian

Project Control.

Studi Kasus Proyek Pembangunan Pipa Gas

Negara.

T-2

Deskrptif Cross section Perusahaan PT. Dwisatu Mustika Bumi, Nagian

Project Control.

Studi Kasus Proyek Pembangunan Pipa Gas

Negara.

Sumber : Data diolah, 2007

Penelitian ini merupakan konsep dasar manajemen proyek yang diterapkan terhadap

konsep Pembangunan Pipa Perusahaan Gas Negara oleh PT. Dwisatu Mustika Bumi.

Dimana tahap-tahap dalam pembangunan Pipa Gas Negara dibagi menjadi empat tahap,

yaitu : Perjanjian Kontrak, Survey lapangan, Prosedur dan Pemasangan mesin, Pekerjaan

pantai, persiapan kapal Alpha DMB 88, dan pekerjaan lepas pantai. Penelitian ini

menggunakan konsep pendekatan kuantitatif (yaitu metode PERT, Program Evaluation

and Review Technique) yang bertolak dari suatu penelitian, cara berfikir dedukatif yang

Page 3: 2007-3-00334-MN Bab 3

48

beranjak dari teori-teori untuk menjawab permasalahan penilitian. Berdasarkan

kualifikasi tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif yang

menggambarkan fenomena yang terjadi di perusahaan. Berdasarkan manfaatnya,

penelitian ini termasuk penelitian terapan yang digunakan untuk memecahkan masalah

yang berhubungan dengan konsep manajemen proyek Pembangunan Pipa Gas Negara.

Berdasarkan waktunya, penelitian ini termasuk dalam jenis cross-sectional yang

mengambil suatu bagian dari suatu gejala pada waktu tertentu.

Penelitian ini difokuskan pada Proyek Pembangunan Pipa Perusahaan Gas Negara

dan PT.Dwisatu Mustika Bumi sebagai pengembangnya. Sedangkan berdasarkan teknik

pengumpulan datanya, penelitian ini termasuk observasi langsung dengan cara

wawancara langsung dengan pihgak-pihak terkait serta penggalian data sekunder dari

perusahaan.

Page 4: 2007-3-00334-MN Bab 3

49

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Definisi indikator

1.

Metode PERT

(Program

Evaluation and

Review

Technique)

Early Start

Yaitu waktu mulai paling awal untuk

sesuatu kegiatan (Earliest Start Time). Bila

waktu kegiatan dinyatakan atau

berlangsung dalam jam, maka waktu ini

adalah jam paling awal kegiatan

dimulai.(Imam Soeharto, 1999, p254)

2

Metode PERT

(Program

Evaluation and

Review

Technique)

Early Finish

Yaitu waktu selesai paling awal sesuatu

kegiatan (Earliest Finish Time). Bila hanya

ada satu kegiatan terdahulu, maka EF suatu

kegiatan terdahulu meruoakan ES kegiatan

berikutnya.(Imam Soeharto, 1999, p254)

3 Metode PERT

(Program

Evaluation and

Review

Technique)

Latest Start Yaitu waktu paling akhir suatu kegiatan

dimulai (Latest Allowable Start Time), yaitu

waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai

tanpa memperlambat proyek secara

keseluruhan (Imam Soeharto, 1999, p254)

Page 5: 2007-3-00334-MN Bab 3

50

4 Metode PERT

(Program

Evaluation and

Review

Technique)

Latest Finish Yaitu waktu paling akhir suatu kegiatan

boleh selesai (Latest Allowable Finish Time),

yaitu waktu paling akhir kegiatan boleh

selesai tanpa memperlambat proyek secara

keseluruhan (Imam Soeharto, 1999, p254)

5 Metode CPM

(Critical Path

Method)

Jalur kritis Yaitu merupakan jalur kegiatan yang

memerlukan perhatian maksimal dari

pengelola proyek, terutama pada periode

perencanaan dan implementasi pekerjaan

yang bersangkutan, misalnya diberikan

prioritas utama dalam alokasi sumber daya

yang dapat berupa tenaga kerja, peralatan

dan penyelia (Imam Soeharto, 1999, p264)

Sumber : Data diolah, 2007

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam kesempatan ini jenis data yang digunakan pada penlitian adalah jenis data

sekunder. Dimana data sekunder ini adalah data yang sudah ada baik dalam bentuk laporan

maupun penelitian.

Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, data internal dan data ekternal.

Data internal yaitu data yang berasal dari dalam perusahaan, seperti laporan proyek. Dan

Page 6: 2007-3-00334-MN Bab 3

51

data eksternal yaitu data yang berasal dari luar perusahaan, seperti hasil penelitian pihak

lain.

Tabel 3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Digunakan untuk tujuan

penelitian

Jenis Data Sumber Data

T-1 T-2

Primer Data primer didapat melalui

observasi langsung,

wawancara kepada pihak-

pihak .

√ √

Sekunder Pengambilan data langsung

dari perusahaan.

Sumber : Data diolah, 2007

Keterangan :

• T-1 > Mengetahui secara terperinci tentang langkah-langkah untuk mengoptimalkan

Project Management pada Proyek Pembangunan Pipa Perusahaan Gas Negara.

• T-2 > Faktor yang menjadi kendala bagi manajemen proyek pada Proyek

Pembangunan Pipa Perusahaan Gas Negara.

Page 7: 2007-3-00334-MN Bab 3

52

• Data Premier

Data premier didapat dari sumber pertama baik itu individu maupun perseorangan,

yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan, yaitu melakukan kunjungan langsung

ke perusahaan. Untuk mendapatkan data tersebut peneliti melakukan :

o Wawancara

Melakukan tanya jawab kepada pihak–pihak terkait, dan berkepentingan

perusahaan di dalam penelitian ini.

o Observasi

Meninjau atau mengamati langsung terhadap kegiatan perusahaan yang

bersangkutan.

o Depth interview

Melakukan tanya jawab lebih medalam dengan pihak-pihak terkait, dan pada

bagian yang bersangkutan.

• Data Sekunder

Data sekunder adalah data premier yang diolah dan disajikan dengan baik oleh pihak

pengumpul data terkait. Misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.

Peneliti melakukan studi kepustakaan yang diperoleh dengan cara membaca buku-

buku yang berkaitan dengan topik penelitian, untuk dijadikan perbandingan antara

teori dengan kenyataan. Pengumpulan data ini diperoleh dari buku, internet, dan

penelitian kepusatakaan.

Page 8: 2007-3-00334-MN Bab 3

53

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan dua macam cara dalam pengumpulan data,

sebagai berikut :

1. Studi Lapangan (Field Study)

Studi Lapangan dilakukan melalui cara tinjauan langsung kepada pihak perusahaan

dari sumber pertama baik itu individu maupun perseorangan, yang diperoleh dari

hasil penelitian lapangan, yaitu melakukan kunjungan langsung ke perusahaan.

Untuk mendapatkan data tersebut peneliti melakukan :

a. Wawancara

Melakukan tanya jawab kepada pihak–pihak terkait, dan berkepentingan

perusahaan di dalam penelitian ini.

b. Observasi

Meninjau atau mengamati langsung terhadap kegiatan perusahaan yang

bersangkutan.

2. Studi Kepustakaan (Library Study)

Studi Kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan di perpustakaan dengan

cara membaca, mengumpulkan dan mencatat serta mempelajari buku-buku,

literatur-literatur serta sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti. Studi Kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang

bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landsan yang kuat

sebagai suatu hasil ilmiah, dan bukannya hanya sekedar coba-coba (Trial Error).

Page 9: 2007-3-00334-MN Bab 3

54

3.5 Metode Analisis

Penulisan laporan ini menggunakan metode analisis Statistik deskriptif, yaitu metode

penelitian yang mencari fakta dengan interpretasi yang tepat deengan menggambarkan,

mendeskripsikan, atau melukiskan, secara sistematis , faktual, dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat hubungan dengan fenomena yang diselidiki. Selanjutnya hasil perhitungan

tersebut dideskriptifkan dalam daftar frekuensi untuk masing-masing variabel.

Tehnik analsisi data yang digunakan adalah :

Metode Analisis CPM dan PERT

CPM(Critical Path Method) adalah suatu metode analisis jaringan kerja yang

dimaksudkan untuk mengasumsikan waktu dan biaya pada setiap kegiatan atau pekerjaan

yang dilakukan dengan pasti.

Perbedaan utama metode jalur kritis (CPM) dengan PERT (Program Evaluation and

Review Technique) adalah bahwa CPM lebih menekankan pada faktor biaya dalam

perencanaan. Sedangkan PERT lebih menekankan pada faktor waktu. Apabila waktu

pengerjaan bisa ditaksir dengan cukup akurat dan apabila biaya bisa diperkirakan

sebelumnya dengan cukup tepat. Sebaliknya apabila ada ketidakpuasan yang cukup besar

dalam menaksir waktu, maka PERT lebih baik dipergunakan daripada CPM.

Jalur kritis (Critical Path) adalah jalur yang memiliki rangkaian komponen-

komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu

penyelesaian proyek yang tercepat.

Jadi jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis yang dimulai dari kegiatan

pertama sampai pada kegiatan terakhir proyek. Kadang-kadang dijumpai lebih dari 1 jalur

kritis dalam jaringan kerja.

Untuk menganalisis menggunakan CPM maka perlu menyususun terlebih dahulu tahap-tahap

perencanaan proyek.

Page 10: 2007-3-00334-MN Bab 3

55

Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat penting dan vital. Pada tahap ini

diidentifikasikan berbagai kegiatan yang perlu dilakukan, lama waktu masing-masing

kegiatan dan uraian biaya-biayanya.

Tahap pertama merancang pelaksanaan proyek adalah membagi proyek ke dalam

berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan perlu diidentitikasikan dan hubungan antar kegiatan

tersebut harus jelas. Biasanya pembagian tersebut didasarkan pada suatu standar dan logika

tertentu. Berdasar pembagian ini pula dapat dilakukan alokasi waktu dan biaya. Dengan

demikian, pelaksanan proyek mengetahui secara garis besar, kegiatan apa saja yang akan

dilakukan, berapa besar dana yang dibutuhkan serta lama waktu untuk menyelesaikan proyek

tersebut.

Tahap kedua dalam merencanakan pelaksanaan proyek (yaitu sampai proyek itu bisa

melakukan produksi komersial), adalah menentukan jadwal kegiatan dalam proyek. Semua

kegiatan beserta jangka waktu masing-masing kegiatan tersebut akan disusun dalam suatu

rencana yang menyeluruh sehingga bisa diperkirakan kapan proyek tersebut akan selesai dan

siap beropersai secara komersial.

Dalam hal ini biasanya dipergunakan metode-metode seperti bagan GANTT (GANTT

Chart) atau diperluas dengan menggunakan analisa jaringan (network analysis) .

A. Mendefinisikan Aktivitas atau kegiatan proyek

Menjelaskan aktivitas atau kegiatan utama yang terdapat dalam proyek dan membagi

menjadi kegiatan-kegiatan yang merupakan komponen dari aktivitas utama. Adapun

ativitas yang terdapat pada proyek Pipa Perusahaan Gas Negara, yaitu terdiri dari enam

aktivitas utama yang masing-masing mempunyai aktivitas-aktivitas yang detail dan

terperinci.

Page 11: 2007-3-00334-MN Bab 3

56

B. Membuat Work Breakdown Structure (WBS).

Memecah lingkup proyek dan menyusun kembali komponen-komponennya dengan

mengikuti struktur hirarki tertentu. Struktur pecahan kerja didapat dengan membagi kegiatan

utama proyek menjadi kegiatan yang lebih terperinci atau detail. Pembagian proyek menjadi

tugas yang lebih kecil, sangat penting dalam mengelola proyek dan membuat penjadwalan

yang berhasil.

C. Menggambarkan Jaringan kerja yang menghubungkan keseluruhan kegiatan.

Membuat jaringan kerja dan hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas yang

lainnya yang saling berhubungan. Penggambaran jaringan kerja ini menggunakan model

diagram jaringan AOA (Activity On Arrow) dimana panah menggambarkan suatu

aktivitas. Pada AOA titik mewakili waktu mulai dan selesainya suatu kegiatan.

Aktivitas B dapat dimulai apabila pekerjaan aktivitas A telah selasai dikerjakan

Gambar 3.1 Contoh Jaringan Kerja AOA (Activity On Arrow)

Page 12: 2007-3-00334-MN Bab 3

57

aktivitas C dapat dimulai apabila aktivitas B telah selesai dikerjakan

Gambar 3.2 Contoh Jaringan Kerja AON (Activity On Node)

Sumber : Imam Soeharto, “Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional”,

1999,p244

D. Menentukan total kesulurahan penyelesaian proyek dan menghitung jalur

waktu terpanjang melalui jalur kritis.

Dengan adanya gambar jaringan kerja, maka dapat ditentukan total waktu keseluruhan

penyelesaian proyek. Serta didapatkan pula jalur kritis yang dilalui oleh beberapa

aktivitas kritis. Untuk mengetahui total penyelesaian proyek dan jalur kritis, maka perlu

mengetahui :

• ES (Earliest Start time)

Earliest Start time Adalah waktu tercepat untuk bisa memulai kegiatan dengan waktu

normal, tanpa menggangu kegiatan lain.

• EF (Early Finish Time)

Early Finish Time adalah waktu paling cepat untuk dapat menyelesaikan suatu

kegiatan menggunakan waktu normal tanpa menggangu pekerjaan-pekerjaan yang

lain.

• LS (Latest Start time)

Latest Start time adalah waktu paling lambat untuk bias memulai kegiatan dengan

waktu normal tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan yang lain.

Page 13: 2007-3-00334-MN Bab 3

58

• LF (Latest Finish Time)

Latest Finish Time adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan dalam

waktu normal tanpa mengganggu kegiatan yang lain.

3.6 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah bahwa Manajemen Proyek harus diterapkan

secara detail untuk masing-masing kegiatan pada bagian Project Control sebuah perusahaan.

Dimana Bagian ini langsung berhubungan dengan perencanaan waktu proyek. Sehingga hasil

implikasi dari penerapan manajemen proyek dapat memberikan perencanaan waktu yang

optimal untuk pihak perusahan dan konsumennya Sehingga perusahaan mendapatkan

keuntungan yang tinggi dan kepercayaan dari Konsumen, dan bagi pihak konsumen

mendapatkan kepuasan dalam melakukan proses bisnis dengan pihak perusahaan.