2 Turgor Adalah Elastisitas Dari Kulit

4
2 Turgor adalah elastisitas dari kulit. Diukur : berapa lama kulit dan jaringan dibawahnya kembali ke bentuk awal setelah ditarik. Normal : < 3 detik. 3 Sianosis ( cyanosis ) adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen darah rendah, misalnya pada penyakit paru- paru, kelainan jantung dan di daerah geografis yang tinggi. 4. Purpura adalah ekstravasasi sel darah merah (eritrosit) ke kulit dan selaput lendir (mukosa),dengan manifestasi berupa makula kemerahan yang tidak hilang pada penekanan. Kadang- kadang purpura dapat diraba (palpable purpura). Purpura secara perlahan-lahan mengalami perubahan warna, mula-mula merah kemudian menjadi kebiruan, disusul warna coklatkekuningan dan akhirnya memudar dan menghilang. 5. Petekie adalah bintik merah keunguan kecil dan bulat sempurna yang tidak menonjol akibat perdarahan intradermal atau submukosa.Petekie merupakan lesi perdarahan keunguan, mendtar 1 sampai 4 mm, bulat, tidakmemucat, berdarah, dan dapat bergabung menjadi lesi yang lebih besar yang dinamakan purpura. Dapat ditemukan pada membran mukosa dan kulit, khususnya di daerahyang bebas atau daerah tertekan. Petekie umumnya menggambarkan kelainan trombosit. 6. Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu bilirubin. Secara klinis, ikterus pada neonatus akan tampak bila konsentrasi bilirubin serum >5mg/dL (Cloherty, 2004). Pada orang dewasa, ikterus akan tampak apabila serum bilirubin >2mg/dL. Ikterus lebih mengacu pada gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit, sedangkan hiperbilirubinemia lebih mengacu pada gambaran kadar bilirubin serum total. 2.2 Klasifikasi Terdapat 2 jenis ikterus: ikterus

description

turgor

Transcript of 2 Turgor Adalah Elastisitas Dari Kulit

2 Turgor adalah elastisitas dari kulit. Diukur : berapa lama kulit dan jaringan dibawahnya kembali ke bentuk awal setelah ditarik. Normal : < 3 detik.3 Sianosis (cyanosis) adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen darah rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan jantung dan di daerah geografis yang tinggi.4. Purpuraadalah ekstravasasi sel darah merah (eritrosit) ke kulit danselaput lendir (mukosa),dengan manifestasi berupa makula kemerahan yang tidak hilang pada penekanan. Kadang-kadang purpura dapat diraba (palpable purpura). Purpura secara perlahan-lahan mengalamiperubahan warna, mula-mula merah kemudian menjadi kebiruan, disusul warna coklatkekuningan dan akhirnya memudar dan menghilang.5. Petekie adalah bintik merah keunguan kecil dan bulat sempurna yang tidak menonjol akibat perdarahan intradermal atau submukosa.Petekie merupakan lesi perdarahan keunguan, mendtar 1 sampai 4 mm, bulat, tidakmemucat, berdarah, dan dapat bergabung menjadi lesi yang lebih besar yang dinamakan purpura. Dapat ditemukan pada membran mukosa dan kulit, khususnya di daerahyang bebas atau daerah tertekan. Petekie umumnya menggambarkan kelainan trombosit.6. Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu bilirubin. Secara klinis, ikterus pada neonatus akan tampak bila konsentrasi bilirubin serum >5mg/dL (Cloherty, 2004). Pada orang dewasa, ikterus akan tampak apabila serum bilirubin >2mg/dL. Ikterus lebih mengacu pada gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit, sedangkan hiperbilirubinemia lebih mengacu pada gambaran kadar bilirubin serum total. 2.2 Klasifikasi Terdapat 2 jenis ikterus: ikterus fisiologis dan patologis (Mansjoer, 2002). 2.2.1 Ikterus fisiologis Ikterus fisiologis memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Timbul pada hari kedua-ketiga. b. Kadar bilirubin indirek (larut dalam lemak) tidak melewati 12 mg/dL pada neonatus cukup bulan dan 10mg/dL pada kurang bulan. c. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dL per hari. d. Kadar bilirubin direk (larut dalam air) kurang dari 1mg/dL. e. Gejala ikterus akan hilang pada sepuluh hari pertama kehidupan. f. Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis tertentu. 2.2.2 Ikterus patologis Ikterus patologis memiliki karakteristik seperti berikut: a) Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama kehidupan. b) Ikterus dengan kadar bilirubin melebihi 12mg/dL pada neonatus cukup bulan dan 10mg/dL pada neonates lahir kurang bulan/premature. c) Ikterus dengan peningkatan bilirubun lebih dari 5mg/dL per hari. d) Ikterus yang menetap sesudah 2 minggu pertama. Universitas Sumatera Utara e) Ikterus yang mempunyai hubungan dengan proses hemolitik, infeksi atau keadaan patologis lain yang telah diketahui. f) Kadar bilirubin direk melebihi 1mg/dL7,8 Dekortikasiadalah suatu keadaan ataupun gangguan pada anggotabadanyang ditandai dengan terjadinya kekakuanototpada satu atau kedua sisi anggota badan yakni anggota bagian bawah berada dalam posisi kaku dan terkedang (ekstensi), sedangkan anggota badan atas dalam posisi kaku dan terketul (fleksi), dalam posisi ini sukar untuk diubah.[1]Gangguan biasanya terdapat pada batang otak atau pada otak besar.[1]Istilah rigiditas dekortikasi dan deserebrasi atau posturing digunakan untuk menyatakangerakanlenganserta tungkai yang stereotipik dan terjadi spontan atu dicetuskan oleh stimulasi sensorik padapasientersebut.[2]Gerakan flesi sendi siku serta pergelangan tangan dan supinasio lengan (dkortikasi) menunjukan kerusakan bilateral yang berat pada hemisfer otak di atas mesensefalon, sedangkan gerakan ekstensisendisikuserta pergelangan tangan dan pronasio lengan (descrebrasi) menunjukkan kerusakan pada mesensefalon serta bagian kaudal diensefalon.[2]Ekstensi lengan dengan flesi tungai yang minimal atau kedua tungai yang flasid (lemas) berkaitan dengan lesi pada pons bagian bawah.[2]Namun, lesi yang akut sering menimbulkanekstensitungkai tanpa tergantung lokasinya, dan hampir semua sifat posturing ekstensor berubah menjadi flesor sehingga posturing saja tidak dapat diandalkan untuk menentukan lokasi anatomik yang akurat9. Definisi: Kateter urin adalah sebuah alat berbentuk tabung yang dipasang pada bagian tubuh manusia untuk mengalirkan, mengumpulkan dan mengeluarkan urin dari kandung kemih (No name, 2005) Jenis-jenis kateter urin Jenis-jenis kateter urin yang dikenal antara lain: 1. Kateter Nelathon/ kateter straight/ kateter sementara adalah kateter urin yang berguna untuk mengeluarkan urin sementara atau sesaat. Kateter jenis ini mempunyai bermacam-macam ukuran, semakin besar ukurannya semakin besar diameternya. Pemasangan melalui uretra. 2. Kateter balon/kateter Folley, Kateter Indwelling/ Kateter Tetap adalah kateter yang digunakan untuk mengeluarkan urin dalam sistem tertutup dan bebas hama, dapat digunakan untuk waktu lebih lama ( 5 hari). Kateter ini terbuat dari karet atau plastik yang mempunyai cabang dua atau tiga dan terdapat satu balon yang dapat mengembang oleh air atau udara untuk mengamankan/ menahan ujung kateter dalam kandung kemih. Kateter dengan dua cabang, satu cabang untuk memasukkan spuit, cabang lainnya digunakan untuk mengalirkan urin dari kandung kemih dan dapat disambung dengan tabung tertutup dari kantung urin, sedangkan kateter dengan tiga cabang, kedua cabang mempunyai fungsi sama dengan kateter diatas, sementara cabang ketiga berfungsi untuk KATETER URIN Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 5 disambungkan ke irigasi, sehingga cairan irigasi yang steril dapat masuk ke kandung kemih, tercampur dengan urin, kemudian akan keluar lagi. Pemasangan kateter jenis ini bisa melalui uretra atau suprapubik. (Senat mahasiswa Universitas Gadjah Mada, 1988; Tim Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, no date) 3. Kateter suprapubik dengan bungkus Silver alloy, merupakan kateter paling baru yang dibungkus dengan perak bagian luar maupun bagian dalamnya. Perak mengandung antimikroba yang efektif, tetapi karena penggunaan perak sebagai terapi antimikroba belum sistematik, maka penggunaan jenis kateter inipun masih terbatas dan belum jelas keakuratannya. Pemasangan kateter, sementara ini baru dapat dilakukan oleh dokter urologi dalam kamar operasi sebagai tindakan bedah minor (Saint, no date) UKURAN KATETER Wanita dewasa Kateter no 14/16 Laki-laki dewasa Kateter no 18/20 Anak-anak Kateter no 8/10