BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Data Biografi III.pdf · 2020. 6. 16. · g) Sistem...

22
31 BAB III TINJAUAN KASUS No. Register : 04-01-60 Tgl. MRS / Jam : 14-02-2019/ 12.00 Tgl. Pengkajian / Jam : 15-02-2019/ 08.00 Dx. Medik : Malaria A. PENGKAJIAN 1. Data Biografi a. Identitas pasien Nama pasien : Tn. R Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 25 Tahun Status : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Petani Suku/Bangsa : Buton/Indonesia Alamat : Jln. Bangka b. Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny. T Jenis kelamin : Perempuan Umur : 23 Tahun Status : Menikah

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Data Biografi III.pdf · 2020. 6. 16. · g) Sistem...

  • 31

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    No. Register : 04-01-60

    Tgl. MRS / Jam : 14-02-2019/ 12.00

    Tgl. Pengkajian / Jam : 15-02-2019/ 08.00

    Dx. Medik : Malaria

    A. PENGKAJIAN

    1. Data Biografi

    a. Identitas pasien

    Nama pasien : Tn. R

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Umur : 25 Tahun

    Status : Menikah

    Agama : Islam

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : Petani

    Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

    Alamat : Jln. Bangka

    b. Identitas Penanggung Jawab

    Nama : Ny. T

    Jenis kelamin : Perempuan

    Umur : 23 Tahun

    Status : Menikah

  • 32

    Agama : Islam

    Pendidikan : SMP

    Pekerjaan : IRT

    Hubungan dengan pasien : Istri

    Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

    Alamat : Jln.Bangka

    Sumber Biaya Pasien : BPJS

    2. Riwayat Kesehatan

    a. Keluhan utama : demam dan mengigil

    b. Riwayat keluhan utama : Sejak 2 minggu yang lalu sebelum dibawah ke

    Puskesmas pasien mengatakan lemah , demam yang tinggi, pasien tidak

    bisa tidur, tidak nafsu makan, mual dan muntah. Pasien dan keluarga

    berfikir hanya demam biasa dan mengatasinya dengan membeli obat

    diwarung, tetapi demamnya turun naik dan bahkan pada tanggal 14

    februari 2019 demamnya semakin parah bahkan disertai dengan muntah

    maka pada tanggal 14 Februari jam 12.00 pasien dibawah ke Puskesmas

    Lasalimu selatan dan mendapatkan perawatan intensif dan pertama masuk

    IGD setelah itu dipindahkan keruang perawatan. Dan pada saat pengkajian

    pasien mengatakan lemah, murung, gelisah, tidak nafsu makan, mual

    muntah, susah tidur, pasien tampak demam dan mengigil dengan suhu

    39°C , cemas dan bertanya tanya keperawat jaga sebenarnya dia menderita

    sakit apa.

  • 33

    25

    5

    c. Penyakit kesehatan masa lalu

    1.) Tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya

    2.) Tidak pernah mengalami kecelakaan.

    3.) Tidak pernah menderita penyakit yang kronis/akut

    d. Riwayat kesehatan keluarga

    Genogram 3 generasi

    25

    Keterangan :

    : Laki/perempuan meninggal

    : Pasien

    : Laki-laki yang masih hidup

    : Tinggal serumah dengan pasien.

    1.) Tidak ada serumah pasien yang menderita penyakit kronis yang

    menular.

    23

  • 34

    2.) Saudara-saudara orang tua pasien meninggal karena faktor usia dan

    ada yang meninggal karena penyakit yang tidak diketahui

    penyebabnya.

    e. Riwayat psikologis

    1) Keluarga pasien mengatakan pasrah menerima dengan ikhlas dan sabar

    cobaan yang diberikan oleh Allah SWT, pasien berharap agar segera

    diberi kesembuhan.

    2) Pasien mengatakan penyakitnya adalah cobaan karena hanya kali ini

    pasien dirawat namun pasien berharap agar cepat sembuh.

    3) Pasien mengatakan cemas dengan keadaannya

    4) Saat dikaji pasien nampak cemas dengan kondisi kesehatannya

    5) Ekspresi wajah pasien tampak murung dan gelisah

    6) Interaksi baik dengan petugas kesehatan dan lingkungan .

    f. Riwayat sosial

    1) Orang terdekat pasien adalah istrinya.

    2) Jika mempunyai masalah , pasien bicara dengan musyawarah dengan

    anggota keluarga.

    g. Riwayat spritual

    1) Sebelum sakit selalu melaksanakan shalat 5 waktu tetapi setelah jatuh

    sakit pasien belum melakukan aktivitas shalat

    2) Percaya dan yakin terhadap kebesaran Allah SWT dan percaya akan

    kesembuhannya.

  • 35

    3. Pola Aktivitas Sehari-Hari

    Tabel 3.1

    Pola Aktivitas Sehari-hari

    Pola Aktifitas Sebelum Sakit Saat Sakit

    1) Nutrisi a Makan

    1) Selera makan 2) Menu makan 3) Frekuensi 4) Porsi

    5) Makanan yang disukai

    6) Makanan pantang 7) Cara makan 8) Kebiasaan sebelum

    makan

    9) Alat makan b Minum

    1) Jenis 2) Frekuensi

    3) Banyak

    Baik

    Nasi,ikan,sayur

    3x/hari

    1 porsi dihabiskan

    Nasi, ikan dan sayur

    Nasi goreng

    Tidak ada

    Makan sendiri

    Cuci tangan

    Sendok,piring,gelas

    Air putih

    7-8 gelas(1gelas

    :200cc)/hari

    ±1.400-1600 cc/hari

    Baik

    Bubur,telur rebus

    2x/hari

    Pasien makan 1/4 porsi

    Bubur dan telur

    Bubur

    Tidak ada

    Disuap

    Cuci tangan

    Sendok,piring,gelas

    Air putih

    5-6 gelas(1gelas :200cc)/hari

    Infus RL 20 Tetes/Menit

    2. Eliminasi a BAB

    1) Frekuensi 2) Konsistensi 3) Warna 4) Bau

    b BAK 1) Frekuensi 2) Warna 3) Bau 4) Alat bantu

    1x/hari

    padat

    Kuning

    Khas feses

    2-4x/hari

    kuning

    Khas urine

    Tidak ada

    1x/hari

    padat

    Kuning

    Khas feses

    2-4x/hari

    Kuning

    Khas urine

    Tidak ada

    3. Istirahat tidur a Jam tidur malam b Jam tidur siang

    21.00-06.00 WITA

    12.00-14.00 WITA

    23.00-02.00 WITA

    14.00-15.00 WITA

  • 36

    c Jam mudah tidur malam

    d Jam mudah tidur siang e Penyebap tidur

    terganggu

    f Lama tidur dalam 24 jam

    g Kebiasaan sebelum tidur

    h Masalah tidur

    Tidak ada

    Tidak ada

    Tidak ada

    8-10 jam

    berdoa

    Tidak ada

    Tidak ada

    Tidak ada

    Susah untuk tidur karna

    demam dan menggigil

    4 jam

    berdoa

    Terdapat Lingkaran hitam

    disekitar kelopak mata

    4. Personal hygiene a Mandi

    b Keramas c Gosok gigi d Gunting kuku

    3x/hari

    2x/minggu

    3x/hari

    2x/bulan

    1x/hari menggunakan tisu

    basa

    Belum pernah

    2x/hari

    Kuku pasien masih pendek

    5. Latihan/olahraga a Jenis

    b Frekuensi

    Main bola,Volli, lari pagi

    Tiap hari minggu

    Tidak melakukan karena sakit

    Tidak dilakukan karna sakit

    6. Aktifitas dan mobilitas fisik.

    a. Kegiatan dalam sehari-hari.

    b. Jumlah kerja/ 24 jam c. Penggunaan alat bantu.

    Jalan-jalan kepasar,

    menyapu, dan sholat 5

    waktu.

    _

    _

    Berbaring, lemah

    -

    Mengambil air minum

    dibantu oleh keluarga dan

    nampak ADL Dibantu oleh

    keluarga dan perawat.

    4. Pemeriksaan Fisik :

    a. Keadaan umum

    1) Pasien tampak: Lemah dan berbaring.

    2) Ekspresi wajah :Tampak murung

  • 37

    3) Kesadaran : Composmentis.

    4) Sebelum sakit, TB : 160 cm BB : 68 kg

    Status Gizi (IMT) = Berat Badan kg

    (Tinggi Badan)2 m

    = 68 kg

    (1,6 x 1,6)m

    = 27

    Sesudah sakit , TB : 160 cm BB : 60 kg

    Status Gizi (IMT) = Berat Badan kg

    (Tinggi Badan)2 m

    = 60 kg

    (1,6 x 1,6)m

    = 23

    5) Akral teraba hangat

    b. Tanda-tanda vital :

    1.) Tekanan darah : 100/70 mmHg

    2.) Denyut nadi : 80 x/menit

    3.) Suhu badan : 39 0C

    4.) Pernafasan : 24 x/menit

    c. Pemeriksaan persistem tubuh Review Of Sistem (ROS)

    a) Sistem pernafasan

    1. Inspeksi : Thoraks anterior lateral tampak simetris, tidak terdapat lesi,

    tidak terdapat retraksi, tidak terdapat pernapasan cuping hidung dan

    frekuensi pernapasan 24 x/menit.

  • 38

    2. Auskutasi : Tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperti wheezing dan

    ronchi

    3. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan lepas, tidak teraba massa atau

    benjolan.

    4. Perkusi : Terdapat bunyi resonanpada perkusi daerah thoraks.

    b) Sistem kardiovaskuler

    1. Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak terdapat distensi vena jugularis.

    2. Palpasi : Tidak teraba massa atau benjolan

    c) Sistem pencernaan

    Mulut :

    1. Inspeksi : Bentuk tampak simetris, tidak terdapat stomatitis, keadaan

    lidah tidak kotor bibir tampak kering, pasien sesekali memegang

    perutnya

    2. Palpasi : Tidak terdapat massa atau benjolan

    Abdomen :

    1. Inspeksi : pasien hamil 5 bulan, Tidak terdapat lesi,kulit tampak

    kering.

    2. Auskultasi : Peristaltik usus 8-10x/menit

    3. Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat pembesaran hepar,

    tidak terdapat asites, terdapat nyeri tekan pada perut bagian kiri dan

    pada saat dikaji nyeri yang dirasakan pasien berada pada skala 5

    menggunakan skala (0-10).

  • 39

    4. Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada kuadran kiri atas dan

    kuadran kiri bawah.

    Anus : Tidak terdapat kelainan seperti hemoroid.

    d) Sistem Indra

    Mata :

    1. Inspeksi : Sklera tampak berwarna putih, konjungtiva anemis, bola

    mata simetris, terdapat lingkaran hitam disekitar bola mata

    2. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan

    Telinga :

    1. Inspeksi : Bentuk tampak simetris,tidak terdapat lesi.

    2. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.

    Hidung :

    1. Inspeksi : Bentuk hidung tampak simetrisdan tidak terdapat polip.

    2. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.

    e) Sistem endokrin

    1. Inspeksi : Tampak tidak ada pembesaran tiroid

    2. Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan pada kelenjar tiroid.

    f) Sistem persyarafan

    GCS 15 : Eyes (E 4) Motorik (M 6) Verbal (V 5)

    Nervus cranial : Tidak ada gangguan

  • 40

    (1) Nervus I (Olfaktorius) : Penciuman pasien baik, ditandai pasien

    mampu membedakan bau-bauan seperti bau kopi dan minyak kayu

    putih.

    (2) Nervus II (Optikus) : Pasien dapat membaca papan nama perawat

    dalam jarak kurang lebih 45cm tampa alat bantu

    (3) Nervus III (Okulomotorius) : Pasien dapat mengerakan bola

    matanya ke arah kiri dan kanan.

    (4) Nervus IV (Troklearis) : Pasien dapat mengarahkan matanya ke

    arah dalam dan bawah.

    (5) Nervus V (Trigeminus) : Pasien dapat mengunyah dengan baik,

    ditandai pasien dapat mengunyah makanan.

    (6) Nervus VI (Abdusen) : Pasien dapat menggerakan mata kearah

    lateral.

    (7) Nervus VII (Facialis) : Bentuk wajah pasien tampak simetris,

    pasien tampak meringis pada saat nyeri.

    (8) Nervus VIII (Akustikus) : Fungsi pendengaran pasien baik, ditandai

    pasien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan menggunakan

    bahasa verbal.

    (9) Nervus IX (Glossofaringeus) : Pasien mampu mengidentifikasi rasa

    kecap dengan benar, tidak terdapat refleks muntah dan pasien bisa

    menelan makanan.

    (10) Nervus X (Vagus) :Pasien dapat menelan makanan.

  • 41

    (11) Nervus XI (Accesorius) : Pasien bisa / mampu menggerakkan

    kepala dengan bebas.

    (12) Nervus XII (Hipoglossus) : Pergerakan lidah pasien baik, ditandai

    dengan pasien mampu menjulurkan lidah dan menahan tekanan

    pada saat lidah diarahkan ke kiri.

    g) Sistem integumen

    Inspeksi : Turgor kulit tampak kering, warna kulit sawo matang.

    h) Sistem musculoskeletal

    4 4

    4 4

    Keterangan pengukuran kekuatan otot

    1) Skala 0 :Otot tak mampu di gerakan,tetap saja di tempat walau

    sudah di perintakan untuk bergerak

    2) Skala 1 :Jika otot di tekan masi terasa ada kontraksi (bararti otot

    belum mengalami atrofi) namun tetap saja di tempat walau sudah di

    perintahkan untuk bergerak

    3) Skala 2 : Dapat menggerakan otot atau bagian yang lemah sesuai

    perintah, tapi jika di beri sedikit tahanan sudah tak mampu bergerak

    4) Skala 3 : Dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal

    5) Skala 4 :Dapat bergerak dan dapat melawan tahanan yang ringan

    6) Skala 5 :Bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal

  • 42

    i) Sistem Perkemihan

    Tidak dilakukan pemeriksaan.

    j) Sistem Reproduksi

    Tidak dilakukan pemeriksaan.

    k) Sistem Imun : tidak ada riwayat alergi pada obat, makanan, debu, serta

    zat kimia lainnya.

    5. Pemeriksaan penunjang

    6. Perawatan dan pengobatan

    1) Istirahat di tempat tidur.

    2) Diet makanan lunak.

    3) Dapat obat :

    a) IVFD RL gtt 20 tetes/Menit

    HEMATOLOGI HASIL NORMAL

    Hemoglobin

    Leukosit

    Trombosit

    Hematokrit

    Basofil

    Eosinofil

    Batang

    Sigmen

    Limfosit

    Monosit

    DDR (malaria)

    14,8

    8700

    210.000

    34 %

    0

    0

    5

    70

    20

    5

    (+) plasmodium

    vivax

    L : 14-16 g/dl

    P : 12-14 g/dl

    5.000-10.000/ul

    150.000-400.000/ul

    L : 40-48%

    P : 37-43%

    0-1%

    1-3%

    2-6%

    50-70%

    20-40%

    2-8%

    Negatif

  • 43

    b) Injeksi Ranitidine dosis 1 Amp / 24 jam IV

    c) Parasetamol Tablet 500 Mg/ 8 Jam

    d) Kloroquin 4-4-2

    e) Clobazam 1x1

    B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. KLASIFIKASI DATA

    Tabel 3.2 Klasifikasi Data

    Data Subyektif Data Objektif

    a. Pasien mengatakan badannya demam

    dan mengigil

    b. Pasien mengatakan lemah.

    c. Pasien mengatakan tidak nafsu makan

    d. Pasien mengatakan susah tidur

    a. Tanda-tanda vital

    T : 100/70 mmHg

    N : 80 x/menit

    S : 39 0 C

    P : 24 x/menit

    b. Pasien nampak lemah.

    c. Pasien tampak gelisah

    d. Pasien tampak mual dan muntah

    e. Porsi makan yang tersedia hanya

    dihabiskan ¼ piring

    f. BB Sebelum sakit 68

    BB Setelah sakit 60

    g. Jumlah tidur 4 jam dalam sehari

    h. Terdapat lingkaran hitam disekitar

    kelopak mata

    i. Konjungtiva anemis

    j. Ekspresi wajah murung.

  • 44

    k. Terpasan infus RL 20 Tetes/Menit

    2. ANALISA DATA

    Tabel 3.3

    Analisa Data

    No Data Etiologi Masalah

    1 DS :

    a. Pasien mengatakan badannya demam dan

    mengigil

    DO :

    a. Pasien tampak lemah. b. Pasien tampak gelisah c. Tanda-tanda vital T : 100/70 mmHg

    N : 80 x/menit

    S : 39 0 C

    P : 24 x/menit

    Gigitan nyamuk

    Masuk ke sirkulasi darah

    Menginfeki eritrosit

    Kompensasi ubuh

    Meningkatkan metabolisme

    Peningkatan suhu tubuh

    Hipertermia

    2 DS :

    a. Pasien mengatakan kurang nafsu makan

    DO :

    a. Pasien tampak lemah. b. Pasien tampak mual

    muntah

    c. Porsi makan yang tersedia tidak dihabiskan

    d. BB Sebelum sakit 68 BB Setelah sakit 60

    Gigitan Nyamuk

    Peradangan

    Peningkatan metabolisme

    Anoreksia

    Ketidakseimbangan nutrisi

    Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    3 DS :

    a. Pasien mengatkan susah tidur

    DO :

    a. Pasien tampak lemah b. Kilen tampak gelisah c. Terdapat lingkaran hitam

    disekitar kelopak mata

    Gigitan nyamuk

    Masuk ke sirkulasi darah

    Kompensasi ubuh

    Gangguan pola tidur

    Gangguan pola

    tidur

  • 45

    Konjungtiva anemis

    3. Diagnosa Keperawatan

    a. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi

    b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan masukan nutrient yang tidak adekuat

    c. Gangguan pola tidur behubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan

    4. Intervensi Keperawatan

    Tabel 3.4

    Intervensi Keperawata

    No Diagnosa Noc Nic

    1 Hipertermia

    berhubungan dengan

    proses infeksi

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3 x 24

    jam diharapkan suhu tubuh

    pasien normal dengan

    kriteria hasil :

    Suhu tubuh menurun/

    normal

    Perawatan demam

    1. Mengobservasi tanda-tanda vital

    2. Memberikan kompres air hangat

    3. Menganjurkan pasien untuk banyak

    mengonsumsi air putih

    4. Kolaborasi pemberian terapi obat

    2 Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan

    masukan nutrient

    yang tidak adekuat

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3 x 24

    jam diharapkan masalah

    ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan

    tubuh dapat teratasi

    dengan indikator:

    1. Pasien mampu memenuhi kebutuhan

    Manajemen Nutrisi :

    1. Kaji apakah pasien

    memiliki riwayat alergi

    makanan

    2. Berikan makanan

    tambahan ( snack)

    seperti juice buah, jika

    perlu

  • 46

    nutrisi melalui oral.

    2. Pasien mampu memenuhi kebutuhan

    cairan melalui oral.

    3. Monitor pemasukan

    nutrisi dan kalori yang

    dikomsumsi oleh tubuh

    4. Berikan informasi

    tentang nutrisi yang

    dibutuhkan oleh pasien

    dan bagaimana cara

    untuk memenuhinya.

    3 Gangguan pola tidur

    behubungan dengan

    pola tidur tidak

    menyehatka

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan 3 x 24 jam

    diharapkan pasien dapat

    memenuhi kebutuhan

    tidurnya dengan KH :

    1. Pola tidur pasien tidak terganggu

    2. Kualitas tidur pasien tidak terganggu

    Manajemen lingkungan

    dan knyamanan:

    1. Anjurkan paseien untuk memantau pola

    tidur

    2. Monitor/catat pola tidur pasien dan

    jumlah jam tidur

    3. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas

    (misalnya menonton tv

    atau mendengarkan

    musik)

    4. Jelaskan pentingnya tidur selama sakit

  • 31

    5. Implementasi dan Evaluasi

    Tabel 3.5 implementasi Dan evaluasi

    No Diagnosa Hari,

    Tanggal

    Implementasi Evaluasi

    1 Hipertermi

    berhubungan

    dengan proses

    infeksi

    14 Februari

    2019

    1. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : TD: 110/80 mmHg

    a. S : 39 °C b. N : 80 kali/menit c. RR : 24 kali/menit

    2. Memberikan kompres air hangat Hasil : Pasien dikompres dengan air hangat

    3. Menganjurkan pasien untuk banyak mengonsumsi air putih

    Hasil : Pasien mau mengkonsumsi banyak air

    putih

    4. Kolaborasi pemberian terapi obat Hasil :di berikan paracetamol melalui iv

    Subjekif :

    Pasien mengatakan panas

    badannya sudah turun

    Objektif :

    Suhu tubuh 37,5°C

    Pasien nampak masih sedikit

    lemah

    A :

    Sebagian masalah teratasi

    P : intervensi dilanjutkan

    2 Ketidakseimbangan

    Nutrisi Kurang dari

    Kebutuhan tubuh

    b/d masukan

    nutrient yang tidak

    adekuat

    14 Februari

    2019

    Manajemen Nutrisi :

    1. Mengkaji apakah pasien memiliki riwayat alergi makanan

    Hasil : pasien tidak memiliki riwayat alergi

    makanan

    2. Memberikan makanan tambahan ( snack) seperti juice buah, jika perlu

    Hasil : pasien mengkonsumsi buavita jambu

    3. Memonitor pemasukan nutrisi dan kalori yang dikomsumsi oleh tubuh

    Subyektif :

    Pasien mengatakan tidak

    nafsu makan

    Obyektif :

    Nampak makanan pasien

    tidak dihabiskan,

    Assesment:

    Masalah belum teratasi

    Planning :

    Intervesi 2, 3, 5 dilanjutkan

  • 32

    Hasil : nampak pasien memakan bubur tetapi

    tidak dihabiskan

    4. Membeerikan informasi tentang nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien dan bagaimana cara

    untuk memenuhinya.

    Hasil : pasien dapat mengerti

    3 Gangguan pola

    tidur behubungan

    dengan pola tidur

    tidak menyehatka

    14 Februari

    2019

    1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola tidur

    Hasil : pasien mengatakan malam hari sering

    terbangun karena badanya panas dan gelisah

    2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur.

    Hasil : pasien tidur pada jam 21.15 dan

    sering terbangun

    3. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas (misalnya menonton tv atau mendengarkan

    musik)

    Hasil : pasien mendengarkan musik

    4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit Hasil : pasien dapat memahami

    S :

    pasien mengatakn sulit tidur

    karena gelisah dan badanya

    panas

    O :

    nampak bagi bawah mata

    pasien hitam

    O : masalah belum teratasi

    A : intervensi dilanjutkan.

    4 Hipertermi

    berhubungan

    dengan proses

    infeksi

    15 Februari

    2019

    1. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : TD: 110/80 mmHg

    S : 38,2 °C

    N : 80 kali/menit

    RR : 22 kali/menit

    2. Memberikan kompres air hangat Hasil : Pasien dikompres dengan air hangat

    3. Menganjurkan pasien untuk banyak

    Subjektif :

    pasien mengatakan suhu

    tubuhnya sudah menurun

    objektif :

    s ; 37, 5 °C

    A : masalah belum teratasi

    P : intervensi dilanjutkan

  • 33

    mengonsumsi air putih

    Hasil : Pasien mau mengkonsumsi banyak

    air putih

    4. Kolaborasi pemberian terapi obat Hasil :di berikan paracetamol melalui iv

    5 Ketidakseimbangan

    Nutrisi Kurang dari

    Kebutuhan tubuh

    b/d masukan

    nutrient yang tidak

    adekuat

    15 Februari

    2019

    Manajemen Nutrisi :

    2. Memberikan makanan tambahan ( snack)

    seperti juice buah, jika perlu

    Hasil : pasien mengkonsumsi buah dan

    buahvita

    3. Memonitor pemasukan nutrisi dan kalori

    yang dikomsumsi oleh tubuh

    Hasil : nafsu makan pasien sudah meningkat,

    porsi makan pasien sudah menghabiskan

    makanan yang di berikan petugas

    Subjektif :

    Pasien mengatakan nafsu

    makanya meningkat

    Objektif :

    Nampak pasien

    mengabiskan makananya

    A: masalah teratasi sebagian

    P : intervensi 2,3,

    dilanjutkan

    6 Gangguan pola

    tidur behubungan

    dengan pola tidur

    tidak menyehatka

    15 Februari

    2019

    1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola tidur

    Hasil : pasien mengatakan malam hari sering

    terbangun karena badanya panas dan gelisah

    2. Memonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur.

    Hasil : pasien tidur pada jam 20.30 dan

    sering terbangun

    3. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas (misalnya menonton tv atau mendengarkan

    musik)

    Hasil : pasien mendengarkan musik

    S :

    pasien mengatakn sulit tidur

    karena gelisah dan badanya

    panas saat malam hari dan

    linggkungan yang tidak

    nyaman

    O :

    nampak bagi bawah mata

    pasien hitam

    O : masalah belum teratasi

    A : intervensi dilanjutkan.

  • 34

    4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit Hasil : pasien dapat memahami

    7 Hipertermi

    berhubungan

    dengan proses

    infeksi

    16 Februari

    2019

    1. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : TD: 110/80 mmHg

    S : 37,5°C

    N : 86 kali/menit

    RR : 20 kali/menit

    2. Memberikan kompres air hangat Hasil : Pasien dikompres dengan air hangat

    3. Menganjurkan pasien untuk banyak mengonsumsi air putih

    Hasil Pasien mau mengkonsumsi banyak air

    putih

    4. Kolaborasi pemberian terapi obat Hasil : Paracetamol diberikan melalui iv

    Subjektif :

    Pasien mengatakan badanya

    sudah tidak panas lagi

    Objektif :

    S : 36,5 °C

    A : masalah teratasi

    P : intervensi dihentikan

    8 Ketidakseimbangan

    Nutrisi Kurang dari

    Kebutuhan tubuh

    b/d masukan

    nutrient yang tidak

    adekuat

    16 Februari

    2019

    Manajemen Nutrisi :

    2. Memberikan makanan tambahan ( snack) seperti juice buah, jika perlu

    Hasil : pasien mengkonsumsi buah dan

    buahvita

    3. Memonitor pemasukan nutrisi dan kalori yang dikomsumsi oleh tubuh

    Hasil : nafsu makan pasien sudah meningkat,

    porsi makan pasien sudah menghabiskan

    makanan yang di berikan petugas

    5. Melakukan kolaborasi dengan petugas ahli gizi untuk menentukan program diet yang

    Subjektif :

    Pasien mengatakan nafsu

    makanya meningkat

    Objektif :

    Nampak pasien

    mengabiskan makananya

    A: masalah teratasi

    P : intervensi dihentikan

  • 35

    sesuai.

    9 Gangguan pola

    tidur behubungan

    dengan pola tidur

    tidak menyehatka

    16 Februari

    2019

    1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola tidur

    Hasil : pasien mengatakan sudah enak tidur

    saat malam hari

    2. Memonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur.

    Hasil : pasien tidur pada jam 21.30 dan

    terbangun saat pagi hari

    3. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas (misalnya menonton tv atau mendengarkan

    musik)

    Hasil : pasien mendengarkan musik dan bisa

    tidur

    4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit Hasil : pasien dapat memahami

    Subjektif :

    Pasien mengatakan suah

    bisa tidur nyenyak

    Objektif :

    Nampak bawah mata pasien

    sudah tidak hitam

    A : masalah teratai

    P : intervensi dihentikan

  • 35