2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

22
MK : MPS 2. Masalah, Variabel & Paradigma Penelitian Dosen : DR. Hj. Faria Ruhana

Transcript of 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

Page 1: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

MK : MPS

2. Masalah, Variabel & Paradigma Penelitian

Dosen : DR. Hj. Faria Ruhana

Page 2: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

A. MASALAHPenelitian dilakukan pada dasarnya dengan tujuan untuk mendapatkan

data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu

penelitian harus berangkat dari masalah.

Gambar 1. Masalah

· Kesenjangan · Perbedaan· Penyimpangan · Pelanggaran· Penyelewengan· Ketidaksesuaian · Ketidakcocokan · Ketidakharmonisan· Ketimpangan

· Direncanakan >< Pelaksanaan· Diharapkan >< Kenyataan· Diinginkan >< Didapatkan· Kebijakan >< Pelaksanaan· Keputusan >< Pelaksanaan· Hukum >< Praktek · Perundang-Undangan >< Praktek · Teori >< Praktek empirik· Nilai >< Tindakan Perilaku · Norma >< Sikap Perilaku · Budaya >< Praktek· Komitmen >< Pelaksanaan, dsb

Page 3: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

Contoh-contoh Masalah :

Perencanaan ............. ternyata tidak dipersiapkan secara matang

Implementasi kebijakan ............... tidak berjalan lancar

Koordinasi antara ............... dan .............. kelihatan tidak berjalan

Pelaksanaan kegiatan ................. kelihatan tidak sesuai dengan

perencanaan

Kebijakan mengenai ............... kelihatannya kurang dipersiapkan

prosedurnya

Dsb

Page 4: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

2. Rumusan Masalah Yang Baik

Fraenkel dan Wallen (1990 : 22) mengemukakan bahwa masalah penelitian

yang baik adalah :

a. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat

dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak

menghabiskan dana, tenaga dan waktu.

b. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama

terhadap masalah tersebut.

c. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus

memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan

masalah kehidupan manusia.

d. Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat

etika, moral, nilai-nilai keyakinan dan agama. Mungkin tidak etis melakukan

penelitian yang berkenaan dengan agama, suku, atau keyakinan adat

istiadat dari kelompok masyarakat tertentu.

Page 5: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

3. Bentuk-Bentuk Masalah Penelitian

a. Permasalahan deskriptif

Permasalahan deskriptif : suatu permasalahan yang berkenaan

dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik

hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).

Contoh rumusan masalah deskriptif :

Seberapa baik kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten X ?

Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap Perguruan Tinggi

Berbadan Hukum?

Seberapa tinggi efektifitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di

Jakarta?

Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat

terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan ?

Page 6: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

b. Permasalahan komparatif

Permasalahan komparatif : suatu permasalahan penelitian yang

bersifat membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada

dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang

berbeda.

Contoh rumusan masalah komparatif :

Bagaimana perbedaan produktifitas kerja antara Pegawai Negeri,

BUMN dan Swasta?

Bagaimana perbedaan pelayanan Dinas Pendidikan dan Dinas

Kesehatan Kabupaten X?

Bagaimana perbedaan tingkat kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan di Kabupaten A dan B?

Page 7: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

c. Permasalahan Asosiatif

Permasalahan Asosiatif : suatu permasalahan penelitian yang bersifat

hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan,

yaitu; hubungan simetris, kausal dan resiprocal/timbal balik.

# Hubungan Simetris

Hubungan simetris : suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang

kebetulan munculnya bersama.

Contoh rumusan masalahnya :

Adakah hubungan antara bunyi burung prenjak dengan tamu yang datang?

Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu

yang dibeli?

Contoh judul penelitiannya :

Hubungan Tinggi Badan dengan Prestasi Kerja di Bidang Pemasaran

Hubungan Banyaknya Radio dengan Penjualan Sepatu di Pedesaan

Page 8: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

# Hubungan KausalHubungan kausal : hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi),

Contoh rumusan masalahnya :Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional terhadap perilaku masyarakat?

Contoh judul penelitiannya :Pengaruh Sistem Penggajian Terhadap Prestasi Kerja di Pemda Kabupaten XPengaruh Kepemimpinan Nasional Terhadap Perilaku Masyarakat di Kabupaten X

# Hubungan resiprocal/timbal balik

Hubungan resiprocal/timbal balik : hubungan yang saling mempengaruhi. Di

sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen.

Contoh :

Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat dinyatakan motivasi

mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.

Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat

menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan

kecerdasan harena gizi terpenuhi.

Page 9: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

B. Variabel Penelitian

1. Pengertian

Variabel penelitian : suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah

konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.

Contohnya, tingkat aspirasi, kepuasan masyarakat,

penghasilan, pendidikan, status sosial, produktivitas

kerja dan lain-lain.

Page 10: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

2. Macam-macam Variabel

a. Variabel Independen : variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering

disebut sebagai variabel bebas yaitu merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat).

b. Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas.

Komitmen Kerja (Variabel Independen)

Produktifitas Kerja (Variabel Dependen)

Gambar 2. Contoh hubungan variabel independen dan dependen

Page 11: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

c. Variabel Moderator : variabel yang mempengaruhi (memperkuat

atau memperlemah) hub antara variabel independen dgn

dependen.

Motivasi Kerja (Variabel Independen)

Produktifitas Kerja (Variabel Dependen)

Gambar 3. Contoh hubungan variabel independen, moderator dan dependen

Kepemimpinan (Variabel Moderator)

Page 12: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

d. Variabel intervening : variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

Penghasilan(Variabel Independen)

Gaya Hidup (Variabel Intervening)

Gambar 4. Contoh hubungan variabel independen, moderator, intervening dan dependen

Budaya Lingk. Tempat Tinggal

(Variabel Moderator)

Harapan Hidup(Variabel Dependen)

Page 13: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

d. Variabel kontrol : adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel indepeden terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Pendidikan SMU & SMK (Variabel Independen)

Keterampilan Mengetik(Variabel Dependen)

Gambar 5. Contoh hubungan variabel independen, kontrol dan dependen

Naskah, Tempat dan Mesin Sama

(Variabel Kontrol)

Page 14: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

C. PARADIGMA PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu

asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan

hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka

peneliti dapat melakukan penelitian dengan

memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola

hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut

selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian.

Jadi paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai

pola pikir vang menunjukkan hubungan antara variabel

yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis

dan jumlah rumusan

Page 15: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

1. Paradigma Sederhana

Paradigma penelitian sederhana terdiri dari satu

variabel independen dan satu variabel dependen

X Y

r

X = motivasi; Y = kinerja

Page 16: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

2. Paradigma Sederhana Berurutan

Paradigma penelitian sederhana berurutan ini terdapat lebih dari

dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana.

Paradigma pada gambar di bawah menunjukkan hubungan

antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen

secara berurutan. Untuk mencari hubungan antar variabel (X1

dengan X2; X2 dengan X3 dan X3 dengan Y) digunakan teknik

korelasi sederhana. Naik turun harga Y dapat diprediksi melalui

persamaan Y = a + b X3.

X1 X2

X1 = kualitas input X3 = kualitas outputX2 = kualitas proses Y = kualitas outcome

X3 Y

Page 17: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

3. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Indepeden

Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (X1 dan

X2) dan satu variabel dependen (Y). Untuk mencari hubungan

X1 dengan Y dan X2 dengan Y menggunakan teknik korelasi

sederhana. Sedang untuk mencari hubungan X1 dan X2 secara

bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi berganda.

X1

X2

Y

r1

r2

R

X1 = lingkungan keluarga Y = keberhasilan usahaX2 = demografi

Page 18: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

4. Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen

Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen (X1, X2, X3)

dan satu variabel dependen (Y). Untuk mencari hubungan X1

dengan Y, X2 dengan Y dan X3 dengan Y menggunakan teknik

korelasi sederhana. Sedang untuk mencari hubungan X1, X2 dan

X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi

berganda.

X1

X2 Y

r1

r3

r2

X1 = kualitas mesin X3 = sistem karirX2 = gaya kepemimpinan manajer Y = produktivitas kerja

X2

R

r5

r4

Page 19: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

5. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen

Dalam paradigma ini terdapat satu variabel independen (X1) dan

dua variabel dependen (Y1 dan Y2). Paradigma ganda dengan satu

variabel independen (X) dan dua variabel dependen (Y1 dan Y2). Untuk

mencari hubungan X dengan Y1 dan X dengan Y2 menggunakan teknik

korelasi sederhana. Demikian juga untuk Y1 dan Y2. Analisis regresi

dapat juga digunakan di sini.

Y1

Y2

X

r1

r2

X = Tingkat Pendidikan Y2 = Gaya KepemimpinanY1 = Disiplin Kerja

Page 20: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

6. Paradigma Ganda dgn Dua Var. Indepeden dan Dua Var. Dependen

Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (X1 dan X2 ) dan

dua variabel dependen (Y1 dan Y2). Untuk mencari hubungan pada r1, r2,

r3, r4, r5, dan r6 pada Gbr di bawah menggunakan teknik korelasi

sederhana. Hubungan bersama2 antara X1 dan X2 terhadap Y1 dan X1

dan X2 terhadap Y2 dapat dianalisis dengan korelasi berganda. Analisis

regresi sederhana dapat digunakan untuk memprediksi jumlah tiket yang

terjual dan kepuasan penumpang KA.

X1

X2

Y1

r5

r1

r4

X1 = kebersihan kereta Y1 = jumlah tiket yg terjualX2 = pelayanan KA Y2 = kepuasan penumpang KA

Y2

r6

r3

r2

Page 21: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

7. Paradigma Jalur

Pada paradigma jalur, teknik analisis statistik yang digunakan

dinamakan path analysis (analisis jalur). Analisis dilakukan

dengan menggunakan korelasi dan regresi.

X1

X2

X3ρX1X2

ρX3X1

ρX3X2

X1 = status sosial ekonomi X2 = IQX3 = motivasi berprestasi Y = prestasi belajar

Y

ρX1Y

ρX2Y

ρX3Y

ε1 ε2

Page 22: 2. Masalah, Variabel Dan Paradigma

S E L E S A I….