2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau...

23
4 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI 2.1.1. Pengertian Konsumsi Apabila seseorang menerima pendapatannya dari hasilnya bekerja maka ia pun akan segera merencanakan untuk membelanjakan pendapatannya itu, setelah dikurangi dengan segala kewajibannya(seperti pajak,dan sebagainya). Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan pendapatannya. Di dalam ilmu ekonomi, konsumsi berarti penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi ( the use of goods and services in the satisfaction of human wants). Konsumsi haruslah dianggap sebagai maksud serta tujuan yang esensial daripada produksi.(Rosyidi, 1996:147) 2.2 PRODUCT 2.2.1. Pengertian Produk Produk adalah setiap apa saja yang memuat atribut kepentingan fungsi, keuntungan, dan kegunaan dimana bisa dipakai untuk ditukar serta digunakan sehingga dapat memenuhi keinginan / kebutuhan. Produk meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan sarana (Berman, 1995:254) Produk sebagai suatu sifat kompleks baik itu bisa diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk di dalamnya bungkus, warna, harga, citra perusahaan dan pengecer, pelayanan dari perusahaan serta pengecer yang diterima oleh konsumen untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.( Basu Swastha,1990:165)

Transcript of 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau...

Page 1: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

4 Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI

2.1 KONSUMSI

2.1.1. Pengertian Konsumsi

Apabila seseorang menerima pendapatannya dari hasilnya

bekerja maka ia pun akan segera merencanakan untuk membelanjakan

pendapatannya itu, setelah dikurangi dengan segala

kewajibannya(seperti pajak,dan sebagainya). Jadi pendapatan itu

mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun

di dunia ini yang akan terus menyimpan pendapatannya.

Di dalam ilmu ekonomi, konsumsi berarti penggunaan barang

dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi ( the use of goods and

services in the satisfaction of human wants). Konsumsi haruslah

dianggap sebagai maksud serta tujuan yang esensial daripada

produksi.(Rosyidi, 1996:147)

2.2 PRODUCT

2.2.1. Pengertian Produk

Produk adalah setiap apa saja yang memuat atribut kepentingan

fungsi, keuntungan, dan kegunaan dimana bisa dipakai untuk ditukar

serta digunakan sehingga dapat memenuhi keinginan / kebutuhan.

Produk meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan sarana

(Berman, 1995:254)

Produk sebagai suatu sifat kompleks baik itu bisa diraba

maupun tidak dapat diraba, termasuk di dalamnya bungkus, warna,

harga, citra perusahaan dan pengecer, pelayanan dari perusahaan serta

pengecer yang diterima oleh konsumen untuk memuaskan keinginan

atau kebutuhannya.( Basu Swastha,1990:165)

Page 2: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

5

Klasifikasi Produk

Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk dan

jasa, pemasar mengembangkan beberapa klasifikasi produk.Pemasar

membagi produk dan jasa menjadi 2 kelas besar berdasarkan pada jenis

konsumen yang menggunakannya, yaitu: (Kotler, 2002:451-452)

1. Barang Konsumen

a) Barang Convenience, yaitu barang yang biasanya sering dibeli

oleh konsumen, segera, dan dengan usaha minimum

b) Barang Shopping, yaitu barang yang karakteristiknya

dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya

dalam proses pemilihan serta pembelian.

c) Barang Khusus (Specialty Goods), yaitu produk konsumen

dengan dengan karakteristik unik atau identifikasi merk yang

dicari oleh sekelompok besar pembeli sehingga mereka

bersedia melakukan usaha khusus untuk membeli.

d) Produk yang tidak dicari (Unsought Goods), yaitu produk

konsumen dimana keberadaannya tidak diketahui oleh

konsumen atau kalaupun tahu, produk tersebut tidak terpikirkan

untuk dibeli.

2. Barang Industri

Produk Industri yaitu barang yang dibeli untuk diproses lebih

lanjut atau digunakan dalam menjalankan bisnis.

a) Bahan baku dan suku cadang (materials and parts)

Barang-barang dimana sepenuhnya memasuki produk yang

dihasilkan. Barang- barang itu terbagi menjadi dua yaitu :

a) Bahan mentah terbagi menjadi dua kelas utama: produk

pertanian (misalnya kapas, ternak, buah, sayuran) dan

produk alam (misalnya ikan, kayu, minyak mentah, biji

besi)

b) Bahan baku dan suku cadang hasil manufaktur dibagi

menjadi dua kategori: bahan baku komponen (misalnya

Page 3: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

6

besi,benang, semen, kabel) dan suku cadang komponen

(misalnya motor kecil, ban, cetakan)

b) Bahan modal (capital items)

Barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan

atau pengelolaan produk akhir. Barang modal meliputi dua

kelompok, yaitu:

(a) Instalasi terdiri dari bangunan (misalnya pabrik, kantor)

dan peralatan (misalnya generator, bar, computer, lift).

(b) Peralatan meliputi peralatan dan perkakas pabrik yang

dapat dibawa – bawa serta peralatan kantor.

c) Perlengkapan dan jasa bisnis

Barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu

pengembangan atau pengelolaan produk akhir.

Perlengkapan ada dua jenis, yaitu : perlengkapan operasi

(pelumas, batubara, kertas tulis, pensil) serta barang untuk

pemeliharaan dan perbaikan.

Jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan serta jasa

konsultasi bisnis (misalnya konsultasi manajemen, hukum,

periklanan)

Klasifikasi produk berdasarkan daya tahan dan bentuk yaitu: (Kotler

2002:451)

1. Nondurable goods, yaitu produk yang berbentuk dan dapat diraba,

umumnya dikonsumsi / digunakan dalam satu kegunaan, dimana

sifatnya tidak tahan lama.

2. Durable goods, yaitu produk yang berbentuk dan dapat diraba,

umumnya bertahan lama serta dapat dipakai dalam beberapa

kegunaan.

3. Service, yaitu produk dimana tidak dapat diraba, tidak dapat

dipisahkan, berubah-ubah, umumnya membutuhkan kontrol

kualitas yang lebih, kredibel dan adaptasi.

Page 4: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

7

2.3 PERILAKU KONSUMEN

Konsumen membeli barang dan jasa untuk memuaskan

berbagai keiginan dan kebutuhannya. Sebagai kodrat manusia sebagai

makhluk ekonomi manusia selalu berusaha untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

Antara kebutuhan dan keinginan terdapat perbedaan yang

sangat signifikan, walaupun kadangkala orang sering menyamakan

antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan bersifat naluriah. Orang

merasa lapar, secara naluriah ia akan mencarai barang yang dapat

dimakan sebagai pemuas akan kebutuhannya. Tetapi keinginan

merupakan kebutuhan buatan, yakni kebutuhan yang dibentuk oleh

lingungan hidupnya baik lengkungan internal maupun lingkungan

eksternal

Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi mengapa

seseorang membeli suatu produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginannya. Selain jenis produk, faktor ekonomi, faktor

psikologis, faktor sosiologis dan faktor antropologis juga menentukan

perilaku seseorang (Basu Swasta,26)

Berdasarkan pada kesadaran akan motif-motif pembelian

konsumen serta kesediaannya untuk memberitahukannya, maka motif

pembelian dapat dikelompokkan dalam tingkatan yang berbeda yaitu:

1. Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersedia memberi

tahukan motif pembelian mereka terhadap produk tertentu.

2. Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untuk membeli

produk dan bersedia memberitahukannya.

3. Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembelian yang

sesungguhnya terhadap produk tertentu.

Jarang sekali suatu pembelian hanya didorong oleh satu motif

saja. Adapun motif-motif yang menjadi pendorong suatu pembelian

antara lain motif biologis, sosiologis, ekonomis, agama dan

sebagainya.

Page 5: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

8

Untuk memahami proses motivasi yang mendasari dan

mengarahkan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian perlu

dipahami beberapa konsep antara lain;

a. Teori ekonomi mikro

Menurut teori ini keputusan membeli merupakan hasil perhitungan

ekonomis rasional yang sadar. Teori ini didasarkan pada asumsi

yaitu:

1. Bahwa konsumen selalu mencoba untuk memaksimumkan

kepuasaanya dalam batas-batas kemampuan finansialnya

2. Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif

sumber untuk memuaskan kebutuhannya.

3. Bahawa ia selalu bertindak rasional.

b. Teori Psikologis

Ada beberapa teori yang termasuk dalam teori psikologis yang

secara garis besar dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu, teori belajar

dan teori psikoanalitis.

Teori psikologis ini mendasarkan pada penerapan teori psikologis

yang berpendapat bahwa pada umumnya manusia selalu didorong

untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

c. Teori Psikoanalitis

Teori Psikoanalitis didasarkan pada asumsi bahwa perilaku

manusia dipengaruhi oleh adanya keinginan yang terpaksa dan

adanya motif yang tersembunyi. Perilaku manusia ini adalah

merupakan hasil kerja sama dari ketiga aspek dalam struktur

kepribadian manusiab yaitu, id (das es), ego (das ich) dan super

ego (das veber ich).

d. Teori Antropologis

Menurut teori ini bahwa perilaku manusia dipenhgaruhi oleh kultur

yang terdiri dari masyarakat sekitar, kelas sosial yang berlaku serta

keluarga.

Page 6: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

9

2.3.1 Pengaruh yang mempengaruhi perilaku konsumen

Beberapa hal yang mempengaruhi yang mendasari perilaku

konsumen ada tiga kategori :

I. Pengaruh Lingkungan

Konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks . Perilaku

proses keputusan yang dipengaruhi oleh (a) Budaya, (b) Kelas

Sosial, (c) Pengaruh pribadi,(d) Keluarga, dan (e) Situasi.

A. Budaya

Budaya digunakan di dalam studi perilaku konsumen ,

mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol – simbol lain

yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi,

melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota

masyarakat. Namun, dari prespektif yang berbeda, semua

bentuk pemasaran merupakan saluran tempat makna budaya

ditransfer ke barang konsumen.

B. Kelas Sosial

Kelas Sosial adalah pembagian di dalam masyarakat

yang terdiri dari individu – individu yang berbagi nilai, minat,

dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan

status sosio ekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga

yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-

bentuk perilaku konsumen yang berbeda. Beberapa dari

kontribusi yang paling awal terhadap studi perilaku konsumen

menggunakan perbedaan kelas sosial sebagai variabel utama

dalam menjelaskan perbedaan konsumen.

C. Pengaruh Pribadi

Pengaruh pribadi adalah subjek yang penting di dalam

penelitian konsumen.

D. Keluarga

Keluarga adalah unit pengambilan keputusan utama

dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi.

Page 7: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

10

E. Situasi

Situasi adalah perilaku berubah ketika situasi berubah.

Kadang perubahan ini tak menentu dan tidak dapat diramalkan.

II. Perbedaan dan Pengaruh Individu

Pengaruh yang mendasari perilaku konsumen yang kedua

disebabkan oleh faktor internal yang menggerakkan dan

mempengaruhi perilaku.Faktor internal yang mempengaruhi dibagi

ke dalam lima diagram : (a) Sumber daya konsumen, (b) Motivasi

dan keterlibatan, (c) Pengetahuan, (d) Sikap dan (e) Kepribadian

dan gaya hidup

A. Sumber daya konsumen

Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam

setiap situasi pengambilan keputusan yaitu waktu, uang, dan

perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan)

B. Motivasi dan keterlibatan

Motivasi adalah kegiatan yang berkepentingan

menjelaskan apa yang terjadi bila perilaku yang diarahkan

pada tujuan diberi energi dan diaktifkan. Sedangkan

keterlibatan konsumen adalah melihat bagaimana kehadiran

dan ketidakhadirannya mempengaruhi perilaku prose

pengambilan keputusan. Karena merupakan faktor pengarah

yang begitu potensial maka keterlibatan paling baik dipahami

sebagai pengaruh pemotivasi yang utama.

C. Pengetahuan

Pengetahuan dapat didefinisikan secara sederhana

sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan

D. Sikap

Definisi sikap adalah sebagai evaluasi menyeluruh yang

memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan

atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan

Page 8: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

11

objek atau alternative yang diberikan. Setidaknya sikap adalah

variabel yang penting dimanfaatkan di dalam pengamatan

tentang perilaku konsumen.

E. Kepribadian dan gaya hidup.

Kepribadian didfinisikan sebagai suatu deduksi logis

yang berfokus pada pencocokan konsumen dengan produk

yang tersedia.Sedangkan gaya hidup adalah pola yang

digunakan orang yang hidup dan menghabiskan waktu serta

uang.

III. Proses Psikologis

Pengaruh yang mendasari perilaku konsumen yang ketiga adalah

Proses psikologis dimana proses tersebut dibagi menjadi 3 yaitu :

Pengolahan Informasi, Pembelajaran dan Perubahan sikap dan

perilaku.

A. Pengolahan informasi

Komunikasi adalah kegiatan pemasaran inti. Oleh

karena itu, penelitian konsumen menyangkut bagaimana orang

menerima, mengolah dan mengerti komunikasi. Penelitian

pengolahan informasi menyampaikan cara-cara dimana

informasi ditransformasikan, dikurangi. Dirinci, disimpan,

didapatkan kembali, dan digunakan .

B. Pembelajaran

Definisi dari pembelajaran adalah proses dimana

pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan,

sikap atau perilaku. Filosofinya adalah bahwa pengulangan

yang konstan akan mengukuhkan respons dan membina

kebiasaan membeli. Maka dari itu, beberapa peneliti

menyebutkan bahwa pembelajaran sebagai variabel sentral

dalam mengerti perilaku konsumen.

Page 9: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

12

C. Perubahan sikap dan perilaku.

Perubahan sikap dan perilaku adalah sasaran pemasaran

yang lazim. Proses ini mencerminkan pengaruh psikologis

dasar yang menjadi subjek dari beberapa penelitian yang

intensif

2.4 PERILAKU PEMBELIAN

Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung

pada jenis keputusan pembelian. Ada 4 jenis perilaku pembelian

konsumen berdasarkan keterlibatan konsumen dan tingkat perbedaan

merk : ( Kotler, edisi millennium 2002 : 202-204 )

1. Perilaku pembelian yang rumit

Perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya

mahal, jarang dibeli, berisiko dan sangat mengekspresikan diri.

Konsumen pada umumnya tidak tahu banyak tentang kategori

produk.

2. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan

Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam sebuah pembelian

namun melihat sedikit perbedaan diantara berbagai merk. Dalam

hal ini, konsumen akan membeli dengan cukup cepat, barangkali

konsumen sangat peka terhadap harga yang baik atau terhadap

kenyamanan berbelanja. Setelah pembelian, konsumen mungkin

mengalami disonansi atau ketidak nyamanan yang muncul setelah

merasakan adanya hal tidak mengenakkan dari produk tersebut.

3. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Konsumen tidak secara luas mencari informasi tentang merk,

mengevaluasi karakteristik merk, dan memutuskan merk apa yang

akan dibeli. Setelah pembelian, konsumen mungkin tidak

mengevaluasi pilihan tersebut karena mereka tidak banyak terlibat

dengan produk tersebut. Bagi produk untuk keterlibatan rendah,

proses pembelian dimulai dari keyakinan merk yang dibentuk oleh

Page 10: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

13

pemahaman pasif, lalu dilanjutkan dalam perilaku pembelian dan

kemudian akan diikuti dengan evaluasi.

4. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang

rendah namun perbedaan merk sangat signifikan. Dalam situasi ini,

konsumen sering melakukan peralihan merk. Perpindahan merk

terjadi karena mencari variasi dan bukannya karena ketidak

puasan.

2.5 KEPUTUSAN PEMBELIAN

Proses keputusan konsumen merupakan hal penting yang

dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk. Bagi konsumen,

proses keputusan konsumen merupakan suatu kegiatan penting karena

dalam proses tersebut memuat berbagai langkah yang terjadi secara

berurutan sebelum konsumen mengambil keputusan (Engel, 1994 : 31-

32)

Tahap-tahap proses keputusan konsumen meliputi : ( Kotler,

edisi millennium 2002 : 204-210)

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai pada saat konsumen mengenali

sebuah masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong

untuk mencari informasi lebih banyak. Melalui pengumpulan

informasi, konsumen mengetahui tentang merk-merk yang

bersaing dan keistimewaan merk tersebut.

3. Evaluasi alternative

Para konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam

memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting.

Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang

memberikan manfaat yang dicarinya. Kebanyakan konsumen

Page 11: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

14

mempertimbangkan beberapa atribut dalam keputusan pembelian

mereka.

4. Keputusan pembelian

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas

merk-merk dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin

membentuk niat untuk membeli produk yang disukai.

5. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level

kepuasan atau ketidak puasan. Kepuasan konsumen merupakan

fungsi dari seberapa dekat harapan konsumen atas suatu produk

dengan kinerja yang dirasakan konsumen terhadap produk tersebut.

Apabila kinerja produk lebih rendah dari harapan, konsumen akan

kecewa, sebaliknya bila ternyata sesuai dengan harapan, konsumen

akan merasa puas dan jika melebihi harapan, konsumen akan

sangat puas.

Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan

Sumber: Kotler, edisi millennium 2002: 204

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

KeputusanPembelian

Perilaku Pasca

Pembelian

Page 12: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

15

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam

pembelian yaitu: (Kotler, 1997: 153-167)

1. Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam

terhadap perilaku. Peran budaya, sub-budaya, dan kelas social

konsumen sangatlah penting.

2. Sosial

Sebagai tambahan dari faktor budaya, perilaku seorang

konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok

acuan, keluarga, peran serta dan status.

3. Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi. Karakteristik tersebut adalah usia, tahap siklus hidup,

pekerjaaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep diri konsumen.

4. Psikologis

Pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh 4 faktor

psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta

keyakinan dan pendirian.

2.6 PSIKOLOGI REMAJA

Remaja adalah masa transisi dari anak ke dewasa. Definisi remaja

untuk masyarakat Indonesia sama sulitnya dengan menetapkan definisi

remaja secara umum. Masalahnya karena Indonesia terdiri dari bebagai

macam suku, adat, dan tingkatan sosial-ekonomi maupun pendidikan.

Dengan perkatan lain, tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan

berlaku secara nasional.

Walaupun demikian, sebagai pedoman umum kita dapat

menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah. Untuk remaja

Indonesia disertai pertimbangan sebagai berikut:

Page 13: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

16

1. Usia 11 tahun adalah usia di mana pada umumnya tanda-tanda

seksual sekunder mulai nampak (kriteria fisik)

2. Di banyak masyarakat Indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap

akil balik, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat

tidak lagi memperlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria

sosial)

3. Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan

perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity,

menurut Erik Erison), tercapainya fase genital dari perkembangan

psikoseksual (menurut Freud) dan tercapainya puncak

perkembangan kognitif (piaget) maupun moral (Kohlberg) (kriteria

psikologis)

4. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk

memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut

masih menggantungkan diri pada orang tua , belum mempunyai

hak-hak penuh sebagai orang dewasa (secara adat/tradisi), belum

bisa memberikan pendapat sendiri dan sebagainya. Dengan

perkataan lain, orang-orang yang sampai batas usia 24 tahun

belum dapat memenuhi persyaratan kedewasaan secara sosial

maupun psikologis, masih dapat digolongkan remaja. Golongan ini

cukup banyak terdapat di Indonesia, terutama di kalangan

masyarakat kelas menengah ke atas yang mempersyaratkan

berbagai hal (terutama pendidikan setinggi-tingginya) untuk

mencapai kedewasaan. Tetapi dalam kenyataannya cukup banyak

pula orang yang mencapai kedewasaan sebelum usia tersebut.

5. Definisi di atas, status perkawinan sangat menentukan, karena arti

perkawinan masih sangat penting di masyarakat kita secara

menyeluruh. Seorang yang sudah menikah pada usia berapa pun

dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa penuh, baik

secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat dan keluarga

Page 14: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

17

Karena definisi remaja di sini dibatasi secara khusus untuk yang

belum menikah (Dr. Sarlito, 2004:14-15).

Selanjutnya dalam batasan di atas ada 6 penyesuaian diri yang

harus dilakukan remaja yaitu:

1. Menerima dan mengintegrasikan pertumbuhan badannya dalam

kepribadiannya.

2. Menentukan peran dan fungsi seksual yang kuat dalam kebudayaan

dimana ia berada.

3. Mencapai kedewasaan dengan kemandirian, kepercayaan diri dan

kemampuan untuk menghadapi kehidupan.

4. Mencapai posisi yang diterima oleh masyarakat

5. Mengembangkan hati nurani, tanggung jawab, moralitas dan nilai –

nilai yang sesuai dengan lingkungan dan kebudayaan.

6. Memecahkan problem-problem nyata dalam pengalaman sendiri

dan dalam kaitannya dengan lingkungan. (Carballo, 1978:250)

menurut Rousseau Umur 15-20 tahun. Dinamakan masa

kesempurnaan remaja (adolescence proper) dan merupakan puncak

perkembangan emosi. Dalam tahap ini terjadi perubahan dari

kecenderungan mementingkan diri sendiri kepada kecenderungan

memperhatikan kepentingan orang lain dan kecenderungan

memperhatikan harga diri. Gejala lain yang timbul juga dalam tahap

ini adalah bangkitnya dorongan seks.(Muss, 1968:27-30)

Hall juga menyatakan Masa Remaja (adolescence) : 12-25

tahun,yaitu masa topan badai (strum und drug),yang mencerminkan

kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat pertentangan nilai-nilai

(Dr. Sarlito, 2004:24)

2.7 GAYA HIDUP

2.7.1. Pengertian Gaya hidup

Dalam membicarakan apa yang dimaksud dengan gaya hidup

dalam pemasaran memang dapat diinterpretasikan bermacam – macam

Page 15: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

18

oleh para pemasar dan teorisi. Namun pada umumnya pendapat –

pendapat mereka memiliki kesamaan pokok yang dapat dijadikan dasar

dalam penelitian ini.

Definisi gaya hidup menurut Kotler:

“ Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan

sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat

(opini) yang bersangkutan.”(1989:189)

Dapat diartikan secara umum :

“ Gaya hidup adalah pola hidup orang yang tercermin dari bagaimana

memanfaatkan waktu dan menggunakan uang; minat mereka terhadap

berbagai hal di lingkungan mereka; serta pendapat mereka tentang

mereka sendiri dan berbagai hal di lingkungan mereka.

2.7.2. Mengukur gaya hidup

Melihat bahwa gaya hidup dibentuk dari komponen AIO yang

disebut juga dimensi gaya hidup, maka untuk mengukur gaya hidup

dipakai teknik pengukuran AIO atau lebih dikenal dengan nama teknik

psikografis.

Lebih lanjut lagi Assael menjelaskan dua cara pengukuran

tersebut sebagai berikut :

1. Perbendaharaan aktivitas , minat dan pendapat (AIO) itu mula-

mula dikembangkan dengan cara menformulasikan sejumlah besar

pertanyaan yang sesuai dengan AIO konsumen, kemudian

menyeleksi sejumlah kecil pertanyaan terbaik dalam

mendefinisikan segmen dari konsumen tersebut.

2. Pendekatan kedua dalam megukur gaya hidup ini adalah

menggambarkan konsumen lewat aktivitas pembeliannya dan

bukan aktivitas pribadinya. Pendekatan ini memerlukan identifikasi

sejumlah besar pembelian dan menetukan pola

pembeliannya.”(Assael,1984:256,259)

Page 16: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

19

2.8 GAYA MAHASISWA

Sebelumnya, perlu dicatat bahwa dalam mengemukakan seluk-

beluk mahasiswa di Indonesia, penulis menggunakan tulisan dari John

S, Nimpoeno dalam buku “ Kepribadian dan Perubahannya”. Hal ini

disebabkan penulis menilai tulisan dari Nimpoeno ini cukup

komprehensif dan tepat. Bisa jadi karena beliau adalah seorang

pengamat sosial yang cukup berpengalaman luas, khususnya dalam

dunia kemahasiswaan di Indonesia. Dan yang terpenting adalah teori

pendapat-pendapatnya dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan

perbandingan dengan tujuan penelitian ini.

2.8.1. Pengertian Mahasiswa

Dari tulisan Nimpoeno, tersimpullah bahwa mahasiswa

sepanjang jaman adalah manusia yang muda umur dan muda

pengalaman, dengan segala ambisi, demikian juga segala kebutuhan

pribadinya sesuai dengan nalurinya untuk masa umurnya itu.

2.8.2. Pengertian Gaya Mahasiswa

Gaya merupakan bentuk pernyataan diri ke luar, melalui

penampilan dan tingkah laku. Maka tentunya usaha ekspresi ini

diharapakan akan membuat impresi pada orang lain. Maka orang lain

tidak hanya terkesan, melainkan juga dapat menangkap makna

pernyataan diri itu, maka terciptalah sebuah komunikasi sosial.Dengan

demikian gaya pada hakekatnya berfungsi sebagai ekspresi

sosial.Ekspresi sosial atau ekspresi diri dengan makna sosial dari

mahasiswa akan mencerminkan self-image mahasiswa Indonesia

menurut masanya, yang selanjutnya dugayakan melalui penampilan

dan tingkah laku yang khas, menurut Nimpoeno perlu memperhatikan

beberapa unsure pengaruh psikososial. Pengaruh- pengaruh yang di

beberapa unsure pengaruh psikososial adalah antara lain:

Page 17: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

20

a. Pembedaan atas kelompok–kelompok sosial menurut persepsi

masyarakat sesuai masanya.

b. Reference group atau kelompok–kelompok pencontoh, yang

diasumsikan sebagai ideal-image mahasiswa

c. Kondisi dan iklim sosial orang tua mahasiswa pada waktu itu.

d. Kondisi dan iklim sosial perguruan tinggi menurut jaman yang

bersangkutan.(1982:115)

Dalam jaman pembangunan yang disertai arus globalisasi yang

semakin deras ini, berlaku iklim sosial berupa perubahan – perubahan

fisik, sosial dan psikologis yang bertambah kompleks pula. Begitu pula

dengan mahasiswa kita, identitas mereka mengalami perubahan yang

setiap kali dinyatakan melalui gaya dan tingkah laku sosialnya. Jadi

identitas mahasiswa boleh dikatakan identitas musiman, sebab tidak

ada objek identifikasi tetap yang dapat diandalkan. Dengan demikian,

gaya hidup mahasiswa pun turut berubah dari waktu ke waktu. Namun

pergantian itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

2.9 UANG

2.9.1 Pengertian Uang

Definisi uang sudah lama menjadi bahan perdebatan karena

uang tidak dapat didefinisikan secara jelas. Seorang ahli ekonomi

mengatakan:

“ Memang merupakan suatu fakta yang aneh dan benar – benar nyata

bahwa walaupun uang merupakan subjek ekonomi yang pertama

menarik perhatian orang-orang yang cermat, dan sejak itu merupakan

pusat utama penelitian ekonomi, namun hingga sekarang, belum

terdapat ancer-ancer persetujuan mengenai apa yang seharusnya

ditunjukan oleh kata-kata tersebut. Dunia usaha menggunakan istilah

uang dalam beberapa pengertian, sementara diantara ahli-ahli ekonomi

terdapat pengertian uang yang berbeda hamper sebanyak pengertian

yang digunakan oleh para penulis.”(A.P.Andrew,1899)

Page 18: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

21

2.9.2 Fungsi Uang

2.9.2.1 Fungsi Pokok Uang

Uang mempunyai satu tujuan dalam sistem ekonomi yaitu

memudahkan pertukaran barang dan jasa, serta mempersingkat

waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan perdagangan.

Uang tidak dapat dimakan atau dipakai atau digunakan untuk

mendukung proses-proses produktif. Oleh karena itu, orang yang

terasing tidak akan membutuhkan uang karena mereka tidak

mempunyai kesempatan untuk menukarkan barang dan jasa dengan

orang lain.

Satu-satunya tujuan uang dalam sistem perekonomian adalah

untuk memungkinkan perdagangan dilaksanakan semurah mungkin

sehingga dapat mencapai tingkat spesialisasi optimum, dengan

disertai peningkatan produktivitas.

2.9.2.2. Fungsi Khusus Uang

Uang melayani tujuan pokoknya sebagai “roda utama

sirkulasi, alat utama perdagangan” dengan melaksanakanempat

fungsi khusus, yang masing-masing fungsi menghindari salah satu

kesulitan barter.

Fungsi – fungsi ini adalah sebagai berikut:

(a) Uang sebagai satuan nilai

Fungsi utama uang yang pertama dikenal dengan

berbagai sebutan, salah satu yang paling umum adalah satuan

nilai (unit of value), standar nilai (standart of value), satuan

hitung (unit of account), nilai tukar umum (common measure of

value). Semua istilah-istilah ini mewakili satu gagasan yang

utama yaitu: satuan moneter berfungsi sebagi satuan terhadap

makna nilai dari barang-barang dan jasa-jasa diukur dan

dinyatakan. Segera setelah satuan moneter diperkembangkan

Page 19: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

22

seperti dollar, poundsterling, atau rupiah, maka nilai dari setiap

barang atau jasa dapat dinyatakan sebagai suatu harga, yang

kita artikan sebagai jumlah satuan moneter untuk apa yang dia

akan tukarkan.

(b) Uang sebagai alat tukar

Berbagai istilah telah diberikan untuk fungsi yang

kedua ini, yaitu alat tukar (medium of exchange), perantara

pembayaran (medium of payment), alat sirkulasi (ciculating

medium) dan alat pembayaran (means of payment). Fungsi

uang itu dijalankan oleh sesuatu yang umumnya diterima orang

dalam pertukaran barang dan jasa. Satu-satunya syarat yang

diperlukan untuk objek yang akan digunakan sebagai uang

adalah bahwa orang pada umumnya bersedia menerimanya

dalam pertukaran barang dan jasa.

(c) Uang sebagai standar pembayaran tertunda

Segera setelah uang digunakan secara umum sebagai

satuan nilai dan alat pembayaran, maka dengan sendirinya ia

menjadi unit ( satuan) yang digunakan untuk mengukur

pembayaran tertunda atau pembayaran di masa depan. Sistem

ekonomi modern memerlukan adanya sejumlah besarkontrak

dalam bentuk demikian. Kebanyakan kontrak ini berupa

kontrak untuk pembayaran pokok hutang dan bunga hutang

yang menetapkan pembayaran di masa depan dalam unit-unit

moneter.

Uang merupakan suatu standar pembayaran tertunda

yang memuaskan hanya jika daya belinya dapat dipertahankan

konstan sepanjang waktu, atau kalau pun nilaina berubah,

perubahan itu tidak dapat diperkirakan.

(d) Uang sebagai alat penimbun kekayaan

Setelah uang digunakan sebagai satuan nilai dan diterima

secara umum sebagai alat pembayaran, dengan cepat uang itu

Page 20: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

23

digunakan secara luas sebagai alat penimbun kekayaan. Uang

merupakan alat penimbun kekayaan yang baik dapat membayar

keperluan mendadak yang tidak dapat diperhitungkan

sebelumnya dan terutama untuk melunasi hutang-hutang yang

ditetapkan dalam nilai uang. Hal ini tidak berarti uang adalah

stabil dan secara keseluruhan merupakan penimbun kekayaan

yang memuaskan; dapat dikatakan demikian hanya bila daya

beli uang tidak menurun. Tetapi dalam praktek yang

sebenarnya uang melakukan fungsi ini dengan nialai yang tidak

tetap.

2.9.3. Uang Saku

Uang saku adalah uang pemberian dari orang tua baik dari

pihak ayah atau ibu saja (single parent), dapat pula dari pihak ayah

atau ibu atau orang lain (saudara,dll) yang digunakan untuk membeli

barang-barang yang menjadi hobi atau kebutuhan.

Penggunaan uang saku ini bisa digunakan oleh mahasiswa

untuk berbagai macam kebutuhan, baik kebutuhan primer, sekunder

atau tersier. Namun bisa pula uang saku tersebut ditabung atau

digunakan untuk keperluan yang mendesak.

2.10 HUBUNGAN ANTAR KONSEP

Mahasiswa sebagai icon generasi muda yang tak lepas dari

perkembangan informasi dan teknologi merupakan sasaran empuk bagi

pangsa pasar ekonomi, khususnya dunia fashion. Karena seringnya

bersinggungan dengan teknologi yang mempercepat arus informasi

kemungkinan menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan cenderung

berlomba-lomba untuk menciptakan trend sendiri biar dianggap

berbeda atau mempunyai karakter. Banyak Alasan lain untuk membeli

kebutuhan apparel selain untuk mengikuti trend, misalnya karena

memang kebutuhan, hobi, koleksi, mencari kepuasan, bahkan hanya

Page 21: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

24

untuk mengisi waktu luang merupakan salah satu alasan yang

menonjol.

Dalam penelitian ini keperluan apparel yang dimaksud

meliputi, pakaian, accessories, dan kosmetik. Sehingga ingin diketahui

alokasi pengeluaran dana mahasiswa untuk masing-masing konsumsi

ketiga jenis kebutuhan apparel tersebut. Kemudian ingin diketahui

pula faktor-faktor yang memotivasi alokasi pengeluaran dana

mahasiswa Universitas Kristen Petra untuk ketiga jenis kebutuhan

apparel tersebut.

Lingkungan pergaulan sehari-hari diduga juga menjadi pemicu

perilaku konsumsi seeorang. Sehingga penelitian ini juga ingin

mengetahui bagaimana alokasi pengeluaran dana mahasiswa

Universitas Kristen Petra pada masing-masing populasi komunitas

yang dibagi menjadi populasi tahun angkatan, populasi per fakultas

atau jurusan, dan juga populasi berdasarkan jenis kelamin untuk

konsumsi ketiga jenis kebutuhan apparel yang telah disebutkan dan

faktor-faktor apa saja yang memotivasi alokasi pengeluaran dana

tersebut. Dengan demikian diharapkan akan didapatkan hasil penelitian

yang terperinci untuk mengetahui alokasi pengeluaran dana mahasiswa

Universitas Kristen Petra dan faktor-faktor yang motivasi konsumsi

tersebut.

2.11 HIPOTESA

Hipotesa atau dugaan awal untuk penelitian ini adalah

konsumsi apparel dikalangan mahasiswa sangat penting dan diduga :

1. 50% pengeluaran dana mahasiswa untuk konsumsi apparel.

2. Persentase tertinggi dari 50% apparel adalah pakaian sebesar 50%.

3. Alokasi pengeluaran dana mahasiswa Universitas Kristen Petra

untuk konsumsi apparel yang terbesar diduga untuk keperluan

pakaian.

Page 22: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

25

4. Tunjungan Plaza merupakan tempat favorit untuk berbelanja

barang – barang kebutuhan apparel.

5. Mengikuti trend dan menambah percaya diri merupakan motivasi

yang dapat mempengaruhi konsumsi apparel.

Page 23: 2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSUMSI - dewey.petra.ac.id · Jadi pendapatan itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Tidak ada seorang normal pun di dunia ini yang akan terus menyimpan

Universitas Kristen Petra

26

KERANGKA PEMIKIRAN

UANG SAKU MAHASISWA UK PETRA

Konsumsi Education Food Entertainment Apparel Refreshing

-Uang Kuliah - Makanan - Film -Baju - Liburan LN -Uang Buku - Camilan - Music -Celana - Liburan LK -Fotokopi - Vitamin - Clubbing -Jam - Liburan DK -Seminar - Minuman - Sport -Kalung -Workshop - dll - dll - Topi -Studi Ekskursi - dll - Skripsi - Internet&print - dll

1. Bagaimana alokasi penggunaan pengeluaran dana untuk konsumsi

mahasiswa Universitas Kristen Petra pada umumnya

2. Bagaimana alokasi penggunaan pengeluaran dana untuk konsumsi apparel

mahasiswa Universitas Kristen Petra

- Komposisi uang saku yang dipakai untuk masing-masing apparel

- Frekuensi pembelian masing - masing apparel

- Tempat Favorit yang sering dikunjungi

3. Faktor –faktor yang memotivasi alokasi pengeluaran dana mahasiswa

Universitas Kristen Petra untuk konsumsi apparel?