Laporan Kinerja Instansi Pemerintah - soppengkab.go.id · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah...
-
Upload
trinhnguyet -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of Laporan Kinerja Instansi Pemerintah - soppengkab.go.id · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah...
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Kata Pengantar i
KATA PENGANTAR
Syukur yang tak terhingga marilah senantiasa
kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya,
sehingga Pemerintah Kabupaten Soppeng dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun
2017, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini
disusun sebagai salah satu instrument dalam
upaya untuk mewujudkan percepatan reformasi birokrasi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng dan sebagai media
pertanggungjawaban serta sarana informasi Pemerintah Kabupaten
Soppeng dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada
umumnya. sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor
28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Secara garis besar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2017 ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian
kinerja tahun kedua periode 2016-2021 sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
Disamping memuat keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai
tujuan dan sasaran strategis, laporan ini juga memuat aspek
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Kata Pengantar ii
keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara dana
yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima
masyarakat.
Secara substantif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Soppeng merupakan sarana pelaporan kinerja dalam
rangka mengimplementasikan sistem pemerintahan, pelaksanaan
kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi
dan visi Pemerintah Kabupaten Soppeng dan juga sebagai perwujudan
penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta
menciptakan Clean Goverment dan Good Governance. Hasil
pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Kabupaten Soppeng tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras
semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah
baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun
pengawasannya.
Dan akhir kata, mudah-mudahan Laporan Kinerja ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai informasi maupun evaluasi
kinerja Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Watansoppeng, 19 Maret 2018
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif iii
RINGKASAN EKSEKUTIFUntuk mewujudkan pencapaian Visi “ Pemerintahan Yang
Melayani dan Lebih Baik” sebagaimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng No.1 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021, Pemerintah Kabupaten
Soppeng pada tahun 2016 telah melaksanakan berbagai program
dan kegiatan dalam rangka pencapaian target kinerja tahun 2016
yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016.
Pencapaian Visi pembangunan daerah tersebut ditopang 9
(Sembilan) Misi, dengan 19 Tujuan dan 36 Sasaran yang selanjutnya
dijabarkan kedalam program dan kegiatan yang pelaksanaannya
setiap tahun sampai akhir periode RPJMD tahun 2021.
Dan sebagai wujud implementasi pelaksanaan asas umum
penyelenggaraan Negara dalam bentuk Akuntabilitas Kinerja
dengan prinsip dasar good and clean government, maka pemerintah
Kabupaten Soppeng juga wajib mempertanggungjawabkan
penyelenggaraan pemerintahan dengan prinsip tata kelola
kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (results
oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Untuk
mewujudkan Akuntabilitas kinerja tersebut dalam dokumen
perencanaan lima tahunan setidaknya telah termuat visi, misi,
tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolak ukur yang jelas
atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran
hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran terukur, dapat diuji
dan diandalkan.
Untuk memenuhi aspek sebagaimana tersebut di atas maka
pada tahun 2017 yang merupakan tahun kedua RPJMD Tahun
2016-2021 dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran strategis
yang telah ditetapkan telah terlaksana berbagai program dan
kegiatan. dan dari hasil pengukuran terhadap capaian kinerja
menunjukkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Soppeng
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif iv
telah berhasil mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan
berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 52 indikator
sasaran, yang tergambar pada tabel berikut :
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 71 Meningkatnya pendapatan
petani tanaman pangan,petani perkebunan,peternak, pembudidayaikan dan nelayan (S1)
1
PDRB/kapitapetani, peternak,
pembudidayaikan dan nelayan
(Rp)
10.522.500 10.233.192 97,25 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 1 97,25 SangatTinggi
2 Meningkatnya kapasitasjaringan irigasi dalammendukung peningkatanproduksi pertanian (S2)
2 Cakupan layananirigasi (%) 74,85% 74,85% 100,00 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 2 100,00 SangatTinggi
3 Meningkatnya kegiatanpengolahan hasil dariproduk pertanian,perkebunan, peternakandan perikanan (S3)
3
jumlah unit usahadalam
pengolahan hasilpertanian,
perkebunan,peternakan dan
perikanan
113 114 100,88 Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 125,66 Tinggi
4 Meningkatnya aksesmasyarakat atas layananpendidikan (S4)
4 APM SD dansederajat; 85% 90,36% 106,31 Sangat
Tinggi
5 APM SMP dansederajat; 64% 78,39% 122,48 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 4 114,40 SangatTinggi
5 Meningkatnya kualitaspelayanan pendidikan (S5)
6
penerapanmanajemen
berbasis sekolah(MBS) kualifikasi
baik
35 144 411,43 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 5 411,43 SangatTinggi
6 Meningkatnyakemampuan literasimasyarakat (S6)
7 Angka melekhuruf 97% 99,63% 103,24 Sangat
Tinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif v
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 77 Berkembangnya pelayanan
berbasis teknologiinformasi dan keterbukaaninformasipembangunan(IT) (S7)
8
Adanya inovasiberbasis IT dan
SDM padapelayanan PTSPsecara kontinyu
0 Ada 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 7 100,00 SangatTinggi
8 Meningkatnya kemudahanmasyarakat dalampengurusan administrasikependudukan dan catatansipil (S8)
9Persentase
kepemilikan kartukeluarga (KK),
78,64% 99,26% 126,22 SangatTinggi
10 Rasio BayiBerAkta Kelahiran 86,80% 94,46% 108,82 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 8 117,52 SangatTinggi
9 Meningkatnya jangkauandan kualitas penangananbencana kebakaran danbencana lainnya (S9)
11
Persentasebencana
kebakaran yangtertangani
dengan baik
100% 100% 100,00 SangatTinggi
12
Persentasebencana lainnyayang tertangani
dengan baik
100% 100% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 9 100,00 SangatTinggi
10 Berkurangnya gangguanketenteraman danketertiban dalammasyarakat (S10)
13 Persentasepenyelesaian K3 87% 33,75% 38,79 Sangat
Rendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 10 38,79 SangatRendah
11 Meningkatnya kesadaranmasyarakat terhadapbahaya penyalahgunaannarkoba (S11)
14
Persentasemasyarakat yang
tidakmenyalahgunaka
n narkoba
100% 99,98% 99,98 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 11 99,98 SangatTinggi
12 Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan(S12) 15
PersentasePeningkatan
jumlah kunjunganwisatawan
4,42% 2,58% 58,37 Rendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 12 58,37 Rendah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif vi
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 713 Meningkatnya apresiasi
kebudayaan danketahanan budaya daerahdalam menghadapidinamika kebudayaanglobal (S13)
16
Jumlah Situscagar budaya
Kabupaten yangterdaftar sebagai
situs cagarbudaya nasional
31 29 93,55 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 13 93,55 SangatTinggi
14 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitas wilayahdan membuka lokasiterpencil (S14)
17Porsi panjang
jalan kabupatenkualitas baik (km)
570.3 km(62.3%)
399,575Km
(44.45%)70,06 Sedang
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 14 70,06 Sedang15 Meningkatnya kapasitas
dan kualitas infrastrukturperhubungan dalammendukung mobilitasmanusia, barang dan jasa(S15)
18
Rasio jumlahkendaraan
dengan panjangjalan
0,04 0,02 50,00 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 15 50,00 SangatRendah
16 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturperumahan danpemukiman dalammendukung kehidupanmasyarakat yang bersihdan sehat (S16)
19Persentase rumah
mengakses airbersih;
97,5 90,03 92,34 Tinggi
20Persentasepemukiman
kumuh0,013 0,00063 195,15 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 16 143,75 SangatTinggi
17 Meningkatnya kepatuhanterhadap rencana tataruang wilayah dalammenjaga keseimbanganfungsi antara kawasanperlindungan dan kawasanbudidaya (S17)
21 kepatuhanterhadap RTRW 36% 98,84% 274,56 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 17 274,56 SangatTinggi
18 Meningkatnya kinerja ASNsesuai kompetensi dalamtugas dan fungsinya padastruktur organisasi (S18)
22
Persentase PNSyang ditempatkan
sesuai dengankompetensinya
99,49% 76,45% 76,84 Tinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif vii
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
23
Persentase PNSyang mengikuti
diklat teknik tugasdan fungsi
17,86% 9,83% 55,04 Sedang
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 18 65,94 Sedang
19 Meningkatnya penerapanprinsip akuntabilitas,transparansi, partisipasi,efektivitas, dan efisiensidalam perencanaan,penganggaran danpertanggungan kinerja(S19)
24 Opini laporankeuangan; WTP Proses
Audit - -
25Tingkat
AkuntabilitasKinerja;
C CC 100,00 SangatTinggi
26Penjabaran
Program RPJMDkedalam RKPD
100% 100% 100,00 SangatTinggi
27Ratio Temuan
BPK yangditindaklanjuti
45% 82,60% 183,56 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 19 - -20 Meningkatnya kepuasan
masyarakat atas pelayanankecamatan dan kelurahanserta berkembangnyakemandirian desa (S20)
28
Keterbukaaninformasi dan
komunikasipelayanan
Kecamatan, desa/kelurahan; (%)
70% 100% 142,86 SangatTinggi
29 Desa Mandiri 6,12% 6,12% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 20 121,43 SangatTinggi
21 Meningkatnyaketerpenuhan sarana-prasarana sertaketenagaan medic/nonmedic dalam pelayanankesehatan (S21)
30 CakupanPuskesmas 212,5 212,5 100,00 Sangat
Tinggi
31Cakupan
PembantuPukesmas
62,86 62,86 100,00 SangatTinggi
32
Rasio tenagadokter terhadap
jumlah pendudukpada satuan
wilayah
0,294 0,298 101,36 SangatRendah
33
Rasio tenagaparamedic
terhadap jumlahpenduduk padasatuan wilayah
1,50 1,578 105,20 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 21 101,64 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif viii
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 722 Meningkatnya kualitas
pelayanan rumah sakit(S22) 34
Indeks kepuasanmasyarakat ataslayanan rumah
sakit
80% 80,89% 101,11 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 22 101,11 SangatTinggi
23 Meningkatnyaketerpenuhan saranaibadah, penyelenggarakegiatan ibadah, dansituasi kondusif bagikerukunan ummat (S23)
35Rasio rumah
ibadah/ jumlahpenduduk;
2,06% 1,94% 94,17 SangatTinggi
36
Persentasepenyelenggara
kegiatan ibadah(imam masjid dan
guru mengaji)yang difasilitasi
100% 100% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 23 100,00 SangatTinggi
24 Meningkatnya kegiatankepemudaan dan olah ragadaerah (S24) 37
Persentaseorganisasi
kepemudaanyang aktif;
100% 100% 100,00 SangatTinggi
38Persentase
cabang olah ragayang aktif
100% 100% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 24 100,00 SangatTinggi
25 Meningkatnya kapasitaspengarusutamaan genderdalam pembangunan (S25) 39
Persentasepartisipasi
perempuan dilembaga
pemerintah
11,15% 8,86% 79,46 Tinggi
40
Persentasepartisipasi
perempuan diorganisasi sosialkemyarakatan
22% 22% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 25 89,731 Tinggi
26 Meningkatnyakeswadayaan danpartisipasi masyarakatdalam pembangunandaerah (S26)
41
SwadayaMasyarakat
terhadapProgram
pemberdayaanmasyarakat
20% 22% 110,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 26 110,00 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif ix
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
27 Meningkatnya produksiberas (S27) 42 jumlah produksi
beras (ton) 201.329 195.804 97,26 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 27 97,26 SangatTinggi
28 Meningkatnya kelestariansumberdaya alam (S28) 43
Tingkatpengurangan
emisi gas rumahkaca
2% 4,67% 233,50 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 28 233,50 SangatTinggi
29 Terpeliharanya kualitaslingkungan hidup (S29) 44
Tingkatpengendalianpencemaranlingkungan
18.41%(Udara)
15%(Udara) 81,48 Tinggi
18.41%(Air) 24% (Air) 130,36 Sangat
Tinggi24.55%
(TutupanHutan)
48,35%(Tutupan
Hutan196,95 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 29 136,26 SangatTinggi
30 Terpeliharanya kebersihandan Keindahan perkotaan(S30)
45Cakupan volume
sampah yangtertangani (%)
25,49% 29,67% 116,40 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 30 116,40 SangatTinggi
31 Berkurangnya pendudukmiskin (S31) 46 Angka Kemiskinan 8,14% 8,29% 98,16 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 31 98,16 SangatTinggi
32 Meningkatnya cakupanpelayanan penyandangmasalah kesejahteraansosial (S32)
47 Persentase PMKSyang tertangani 100% 99,33% 99,33 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 32 99,33 SangatTinggi
33 Meningkatnya jumlahinvestor yang tertarikberinvestasi (S33)
48jumlah rencana
investasi (JumlahMOU)
35 11 31,43 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 33 31,43 SangatRendah
34 Meningkatnya jumlahtenaga kerjaberkompetensi cukupuntuk terserap dalamlapangan kerja (S34)
49 Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja 72% 88,85% 123,40 Sangat
Tinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif x
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 34 123,403 SangatTinggi
35 Meningkatnya daya saingproduk koperasi, UKM,industri kecil dan industryrumah tangga dalamperdagangan (S35)
50
Jumlah JenisProduk Spesifik
lokal dari industridaerah yang
berdaya saingpada pasar
6 6 100 SangatTinggi
51
Jumlah JenisProduk Koperasi,usaha kecil dan
usaha menengahspesifik lokaldaerah yang
bersaing dalampasar regional
36 36 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 35 100,00 SangatTinggi
36 Meningkatnya kapasitassarana/ prasaranaperdagangan bagi pelakuindustri kecil dan rumahtangga, koperasi, sertausaha kecil dan menengah(S36)
52
Jumlahsarana/prasaranapasar tradisional
yang efektifmenunjang
perdaganganproduk spesifik
lokal industri kecildan rumah tangga
serta koperasidan UKM
17 17 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 36 100,00 SangatTinggi
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat :
27 (dua puluh tujuh) sasaran yang capaian kinerjanya, sama atau
lebih besar dari target dengan skala nilai 91 > persen dengan
predikat kinerja Sangat Tinggi ;
2 (dua) sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan
skala nilai 76< 90 dengan predikat kinerja tinggi; 2 (dua) sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan
skala nilai 66< 75 dengan predikat kinerja sedang;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif xi
1 (satu) sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan
skala nilai 51< 65 dengan predikat kinerja rendah;
3 (tiga) Sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan
skala nilai < 50 dengan predikat kinerja sangat rendah;
dan 1 (satu) sasaran yang rata-rata capaian kinerjanya belum
dapat diukur karena masih ada indikator pencapaian belum dapat
dihitung/tersedia.
Untuk meningkatkan capaian kinerja di masa mendatang
Pemerintah Kabupaten Soppeng telah menetapkan beberapa strategi,
antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan dengan
memperhatikan sumber daya yang ada dan koordinasi dengan pihak
pihak terkait; mendorong upaya peningkatan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah dan memperkuat fungsi pengawasan internal; dan
mengembangkan sistem informasi pengumpulan data kinerja dalam
rangka penyempurnaan penetapan indikator kinerja.
Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan motivasi
terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab
dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean
government) menuju pemerintahan yang baik (good governance).
Watansoppeng, 19 Maret 2018
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………… i
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………............ xiii
DAFTAR TABEL …………………………………………………...... xiv
DAFTAR GRAFIK ………………………………………............... xxi
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1 Latar Belakang.................................................
1.1.1 Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kab.Soppeng ……………………………………
1.1.2 Sumber Daya Aparatur Pemerintah
Kab. Soppeng …………………………...........
1.1.3 Sarana dan Prasarana .........………………..
1.1.4 Aspek Demografi …………………................
1.1.5 Pertumbuhan Ekonomi/PDRB .................
1.1.6 PDRB Per Kapita .....................................
1.1.7 Kemiskinan …………….………………..........
1.1.8 Kesejahteraan Sosial ...............................
1.2 Permasalahan dan Isu Strategis .………….……..
1.2.1 Permasalahan Pembangunan Daerah ......
1.2.2 Isu Strategis Daerah ………………………….
I-1
I-2
I-7
I-7
I-8
I-10
I-13
I-15
I-16
I-17
I.17
I-26
BAB II PERENCANAAN KINERJA ……………………………… II-1
2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2017 ………........... II-1
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………… III-1
3.1 Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten
Soppenng ………………………..….…................
3.2 Realisasi Anggaran ..........................................
III-1
III-114
BAB IV PENUTUP ………………….................................... IV-1
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xiii
LAMPIRAN :Lampiran I Perjanjian Kinerja Perubahan
Lampiran II Matriks Pengukuran Kinerja
Lampiran III Laporan Hasil Reviu Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kab.Soppeng Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xiv
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 1.5
Tabel 1.6
Tabel 1.7
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Neraca Kabupaten Soppeng per 31 Desember2016 (Unaudited)………………………………………
Rata – rata Kepadatan Penduduk MenurutKecamatan di Kabupaten Soppeng Tahun 2016
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur diKabupaten Soppeng Tahun 2016…………………..
Distribusi PDRB atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Soppeng Tahun 2011-2016 (dalampersen)………………………………………….PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku danHarga Konstan 2011 Kabupaten Soppeng 2011-2015……………………………………………………….
Garis Kemiskinan dan Jumlah PendudukMiskin Kab. Soppeng Tahun 2011-2016 ......
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun2011-2015 Kab. Soppeng.............................
Perjanjian Kinerja Kabupaten Soppeng Tahun2017………………………………………………………
Skala Nilai Peringkat Kerja…………………………..
Capaian Kinerja dan Predikat KInerja SasaranTahun 2017……………………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1:PDRB/kapita petani, peternak,pembudidayaikan dan nelayan ………………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya pendapatan petani tanamanpangan, petani perkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan ……………….…
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2 :Cakupan Layanan Irigasi ……………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas Jaringan Irigasi dalammendukung Peningkatan Produksi Pertanian ....
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3 :
I-8
I-9
I-10
I-13
I-14
I-13
I-17
II-2
III-1
III-2
III-9
III-10
III-12
III-14
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xv
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Jumlah Unit usaha dalam pengolahan hasilpertanian, perkebunan, peternakan danPerikanan ……………………………………………..…
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya kegiatan pengolahan hasilproduk pertanian, perkebunan, peternakan, danperikanan ……………………………………….....
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4 :APM SD dan Sederajat, APM SMP dan Sederajat
Analisis Efisiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Akses masyarakat atas layananpendidikan……………………………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5 :Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)Kualifikasi baik………………………………………..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendidikan …
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 6
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kemampuan Literasi Masyarakat
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran I :Adanya Inovasi Berbasis IT dan SDM padaPelayanan PTSP secara Kontinyu …………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Berkembangnya Pelayanan Berbasis TeknologiInformasi dan Keterbukaan InformasiPembangunan (IT) ………………………………...
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 8 :Persentase KepemilikanKartu Keluarga (KK),Rasio Bayi Ber Akta Kelahiran ………..……………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran:Meningkatnya Kemudahan Masyarakat dalamPengurusan Administrasi Kependudukan danCatatan Sipil ..………….………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 9 :Persentase Bencana Kebakaran yang tertanganidengan baik ……………………………….……………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran:Meningkatnya Jangkauan dan KualitasPenanganan Bencana Kebakaran dan BencanaLainnya ……….………………………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 10 :
III-15
III-17
III-18
III-20
III-21
III-23
III-24
III-25
III-27
III-29
III-31
III-32
III-34
III-35
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xvi
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Tabel 3.24
Tabel 3.25
Tabel 3.26
Tabel 3.27
Tabel 3.28
Tabel 3.29
Tabel 3.30
Tabel 3.31
Tabel 3.32
Tabel 3.33
Tabel 3.34
Tabel 3.35
Persentase Penyelesaian K3 …………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Berkurangnya gangguan Ketenteraman dalamketertiban dalam masyarakat ………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 11:Persentase Masyarakat yang tidakmenyalahgunakan Narkoba ………………………...
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kesadaran Masyarakat terhadapBahaya Penyalahgunaan Narkoba ……………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 12 :Persentase Peningkatan Jumlah KunjunganWisatawan ……………………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 13 :Jumlah Situs Cagar Budaya Kabupaten yangterdaftar sebagai situs Cagar Budaya Nasional…
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Apresiasi Kebudayaan danKetahanan Budaya Daerah dalam menghadapidinamika kebudayaan global………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 14 :Porsi Panjang Jalan ……...…………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas dan KualitasInfrastruktur Transportasi dalam mendukunginterkoneksitas Wilayah dan membuka lokasi..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 15 :Rasio Jumlah Kendaraan dengan Panjang Jalan
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran ………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 16 :Persentase Pemukiman ………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas dan KualitasInfrastruktur Perumahan dan Pemukimandalam mendukung kehidupan masyarakat yangbersih dan sehat……………………………………..…
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 17 :Kepatuhan terhadap RTRW ………………………...
III-36
III-37
III-38
III-40
III-41
III-43
III-44
III-45
III-46
III-48
III-49
III-50
III-52
III-53
III-55
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xvii
Tabel 3.36
Tabel 3.37
Tabel 3.38
Tabel 3.39
Tabel 3.40
Tabel 3.41
Tabel 3.42
Tabel 3.43
Tabel 3.44
Tabel 3.45
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kepatuhan terhadap RencanaTata Ruang Wilayah dalam menjagakeseimbangan fungsi antara kawasanperlindungan dan kawasan Budidaya2015……………………………...
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasasaran18 : Persentase PNS yang ditempatkan sesuaidengan Kompetensinya, Persentase PNS yangmengikuti Diklat Teknik Tugas dan Fungsi
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kinerja ASN sesuai Kompetensidalam Tugas dan Fungsinya pada StrukturOrganisasi ……………………………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 19 :Opini Laporan Keuangan; Tingkat AkuntabilitasKinerja; Penjabaran Program RPJMD kedalamRKPD; Rasio Temuan BPK yang ditindaklanjuti..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Penerapan Prinsip Akuntabilitas,Transpransi, Partisipasi, Efektivitas, danEfisiensi dalam Perencanaan, Penganggaran danPertanggungan Kinerja ……………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kienerja Sasaran 20: Keterbukaan Informasi dan KomunikasiPelayanan Kecamatan, Desa/Kelurahan(Persen)……………………………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kepuasan Masyarakat atasPelayanan Kecamatan dan Kelurahan sertaberkembangnya Kemandirian Desa………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 21 :Cakupan Puskesmas; Cakupan PuskesmasPembantu; Rasio Tenaga Dokter terhadapJumlah Penduduk pada satuan wilayah; RasioTenaga Paramedis terhadap jumlah pendudukpada satuan wilayah ………………………………….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Prasaranaserta Ketenagaan medic/Non Medic dalampelayanan kesehatan …………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 22 :Indeks Kepuasan Masyarakat atas LayananRumah Sakit ……………………………………………
III-56
III-57
III-58
III-60
III-62
III-65
III-66
III-68
III-71
III-72
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xviii
Tabel 3.46
Tabel 3.47
Tabel 3.48
Tabel 3.49
Tabel 3.50
Tabel 3.51
Tabel 3.52
Tabel 3.53
Tabel 3.54
Tabel 3.55
Tabel 3.56
Tabel 3.57
Tabel 3.58
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 23 :Rasio Rumah Ibadah/Jumlah Penduduk;Persentase Penyelenggara Kegiatan Ibadah(Imam Masjid dan Guru Mengaji) yangdifasilitasi ……………………………………………….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Ibadah,Penyelenggara Kegiatan Ibadah, dan SituasiKondusuf bagi Kerukunan Umat…………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 24 :Persentase Organisasi Kepemudaan yang Aktif;Persentase Cabang Olah Raga yang Aktif ……….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan dan OlahRaga Daerah……………………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 25 :Persentase Partisipasi Perempuan di LembagaPemerintah; Persentase Partisipasi Perempuandi Organisasi Sosial Kemasyarakatan ……………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas PengarusutamaanGender dalam Pembangunan………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 26 :Swadaya Masyarakat terhadap ProgramPemberdayaan Masyarakat …………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Keswadayaan dan partisipasiMasyarakat dalam Pembangunan Daerah ………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 27 :Jumlah Produksi Beras (ton)………………………..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Produksi Beras …………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 28 :Tingkat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca …
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kelestarian Sumberdaya Alam ….
III-74
III-75
III-76
III-78
III-79
III-81
III-83
III-84
III-85
III-87
III-88
III-89
III-91
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xix
Tabel 3.59
Tabel 3.60
Tabel 3.61
Tabel 3.62
Tabel 3.63
Tabel 3.64
Tabel 3.65
Tabel 3.66
Tabel 3.67
Table 3.68
Tabel 3.69
Tabel 3.70
Tabel 3.71
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 29 :Tingkat Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup ……
Hasil Pengukuran capaian Kinerja Sasaran 30 :Cakupan Volume Sampah yang tertangani ……..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Terpeliharanya Kebersihan dan KeindahanPerkotaan………………………………………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 31 :Angka Kemiskinan …………………………………..
Analisis Efesiensi Pengguna Anggaran :Berkurangnya Penduduk Miskin ………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 32 :Persentase PMKS yang tertangani ………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Cakupan Pelayanan PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 33 :Jumlah Rencana Investasi (Jumlah MoU)……….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Jumlah Investor yang tertarikberinvestasi ……………………………………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 34 :Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Jumlah Tenaga KerjaBerkompetensi cukup untuk terserap dalamLapangan Kerja…………………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 35 :Jumlah Jenis Produk spesifik Lokal dariIndustri Daerah yang Berdaya Saing padaPasar; Jumlah jenis Produk Koperasi UsahaKecil dan Usaha Menengah Spesfiik Lokaldaerah yang bersaing dalam Pasar regional……..
III-92
III-94
III-95
III-96
III-97
III-99
III-100
III-102
III-103
III-104
III-105
III-106
III-107
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xx
Tabel 3.72
Tabel 3.73
Tabel 3.74
Tabel 3.75
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :meningkatnya daya saing produk Koperasi,UKM, Industri Kecil dan Industri RumahTangga dalam Perdagangan………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 36 :Jumlah Sarana/Prasarana pasar Tradisionalyang efektif menunjang Perdagangan ProdukSpesifik local Industri Kecil dan Rumah Tanggaserta Koperasi dan UKM……………………………..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas Sarana/PrasaranaPerdagangan bagi Pelaku Industri Kecil danRumah Tangga, Koperasi serta Usaha Kecil danMenengah ……………………………………………….
Alokasi dan Realisasi Belanja untu PencapaianSasaran…………………………………………………..
III-110
III-112
III-113
III-115
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
Daftar isi xxi
DAFTAR GRAFIK
Hal.
Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soppeng
Tahun 2010-2016 (dalam persen)…………………. I-12
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari
pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan
harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian
masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global. Dalam
perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus
memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu
kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial,
budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti
oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good
Governance). Kepemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah
keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita–cita
masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan
terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil
guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata
kepemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung-jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-2
nepotisme. sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari KKN.
Dalam rangka perwujudan pertanggung jawaban menuju
good governance dan clean government itulah maka Pemerintah
Kabupaten Soppeng berusaha menyajikan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten Soppeng untuk
tahun 2017. Laporan ini disusun didasarkan atas Peraturan
Menteri Negara Aparatur Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja tahunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
Tahun 2017 ini disusun dalam empat bab masing-masing Bab I
merupakan Pendahuluan, Bab II berisi Perencanaan Kinerja, Bab
III berisi Capaian Kinerja dan Bab IV adalah Penutup.
Materi yang disajikan pada laporan ini didasarkan pada
dokumen RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.
Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 dan
pengukuran kinerjanya didasarkan atas data dan kenyataan dari
berbagai program serta sektor/sub sektor yang dihasilkan oleh
Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Soppeng selama tahun 2017.
1.1.1 Satuan Kerja Perangkat Daerah Kab.SoppengOrganisasi perangkat daerah sebagai wadah
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan
kemasyarakatan haruslah kokoh. Struktur organisasi
Pemerintah Kabupaten Soppeng mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Susunan Perangkat Daerah tersebut ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-3
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Soppeng.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi
kepemerintahan, Pemerintah Kabupaten Soppeng telah
menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah, yaitu;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 42 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 43 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 44 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 45 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 46 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 47 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 48 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 49 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Soppeng;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-4
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 50 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 51 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 52 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 53 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 54 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 55 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 56 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 57 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Soppeng;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-5
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 58 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 59 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 60 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 61 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 62 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 63 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 64 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 65 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 66 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-6
Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 67 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 68 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 69 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 70 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 71 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 72 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Kecamatan Kabupaten Soppeng;
Peraturan Bupati Soppeng Nomor 74 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Kelurahan Kabupaten Soppeng;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-7
1.1.2 Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kabupaten Soppeng
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Pemerintah Kabupaten Soppeng didukung oleh sumber daya
aparatur yang cukup memadai.
Berdasarkan Data Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Soppeng, Tahun 2017 jumlah Aparatur Sipil Negara (Pegawai
Negeri Sipil) yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Soppeng sebanyak 5.300 orang yang terdiri dari 2.117 PNS Laki-
Laki dan 3.183 PNS Perempuan yang tersebar pada berbagai unit
kerja. Komposisi PNS berdasarkan golongan terdiri dari: PNS
golongan I sebanyak 46 orang, PNS Golongan II sebanyak 525
orang, PNS golongan III sebanyak 2.779 orang, dan PNS
Golongan IV sebanyak 1.950 orang. Sedangkan pejabat
struktural mulai dari eselon tertinggi yaitu Eselon IIa sebanyak 1
orang, Eselon IIb sebanyak 26 orang, Eselon IIIa sebanyak 46
orang dan Eselon eselon IIIb sebanyak 94 orang, Eselon IVa
sebanyak 439 orang dan Eselon IVb sebanyak 135 orang dan
Jumlah pejabat fungsional di Kabupaten Soppeng pada bulan
Desember 2017 adalah sebanyak 4.559 orang.
1.1.3 Sarana dan PrasaranaUntuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi pemerintahan, maka ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai sangat diperlukan. Berdasarkan Data
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Soppeng per 31
Desember 2017 (Neraca) Kekayaan Daerah Kabupaten Soppeng
Tahun 2017 dengan rincian sebagai berikit :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-8
Tabel 1.1Neraca Kabupaten Soppeng
per 31 Desember 2017 (Unaudited)Aset Nilai (Rp.)
I Aset Tetap 1.885.216.723.932,76
Tanah 549.503.340.153,21
Peralatan Mesin 338.887.729,460.49
Gedung Bangunan 680.289.927.029,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.161.253.190.849,96
Aset Tetap Lainnya 13.207.948.750,60
Konstruksi Dalam Pekerjaan 20.916.134.663,40
Akumulasi Penyusutan (878.841.546.973,90)
II Aset Lainnya 22.651.338.339,23
Aset Tidak Berwujud 1.857.302.500
Aset Lain-Lain 20.664.403.043,60
Akumulasi Penyusutan Aset Lain (10.703.749.204,37)
TOTAL ASET (I+II) 2.098.780.366.998,02
Sumber Data :BPKD Kab.Soppeng
Nilai Aset Pemerintah Kabupaten Soppeng per 31 Desember 2017
berdasarkan Laporan Keuangan Kabupaten Soppeng 2017 Un
audited BPK RI adalah Rp. 2.098.780.366.998,02
1.1.4 Aspek DemokrafisBerdasarkan data KTP-El Dinas Kependudukan, Catatan
Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jumlah penduduk
Kabupaten Soppeng dalam lima tahun terakhir mengalami
peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2017 sebesar
241.430 jiwa terdiri dari 116.441 jiwa penduduk laki-laki dan
124.983 jiwa penduduk perempuan atau 48,23% penduduk laki-
laki dan 51,77% penduduk perempuan. Sedangkan penyebaran
penduduk Kabupaten Soppeng tahun 2017 di dominasi
Kecamatan Marioriwawo sebanyak 20,96 % yang merupakan
kecamatan dengan jumlah desa dan kelurahan terbanyak.
Sebaran terbanyak kedua sebesar 20,13 % berada di Kecamatan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-9
Lalabata yang merupakan ibu kota Kabupaten atau pusat
pemerintahan. Sedangkan distribusi penduduk yang paling
rendah di Kecamatan Citta sebesar 3,45 %. Dengan luas wilayah
sebesar 1.500 Km², kepadatan penduduk Kabupaten Soppeng
pada tahun 2017 sebesar 161 jiwa/Km². Kecamatan Liliriaja
merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk
tertinggi sebesar 297 jiwa/Km², sementara kepadatan terendah
berada di Kecamatan Marioriawa dengan tingkat kepadatan
penduduk sebesar 92 jiwa/Km². Rata-rata kepadatan Penduduk
Kab. Soppeng Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2
Rata – rata Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan diKabupaten Soppeng Tahun 2017
KecamatanLuas PendudukArea Laki-Laki Perempuan Jumlah
Marioriwawo 300 24.658 25.938 50.596Liliriaja 96 13.588 14.886 28.474Lilirilau 187 18.738 20.674 39.412Lalabata 278 23.804 24.785 48.589Marioriawa 320 14.348 15.189 29.537Donri-Donri 222 11.832 12.969 24.801Ganra 57 5.519 6.182 11.701Citta 40 3.960 4.360 8.320
TOTAL 1.500 116.447 124.983 241.430Sumber: Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil
Potensi tenaga kerja dapat dicermati dari komposisi
penduduk menurut umur karena umur seseorang sangat
mempengaruhi kemampuan fisiknya sehingga akan menetukan
produktivitasnya. Penduduk dengan usia yang sangat mudah
(umur 0-14 tahun) umumnya belum produktif karena selain
kemampuan fisiknya yang masih kurang, juga karena mereka
pada umumnya masih sekolah dan belum bekerja. Begitu pula
penduduk yang berusia lanjut (umur 60 tahun keatas),
produktivitasnya sudah menurun dan bahkan sebagian dari
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-10
mereka sudah tidak bekerja lagi. Bila di hitung jumlah
penduduk pada kelompok usia produktif (15-59 tahun) yaitu
sebesar 153.245 jiwa maka dapat diketahui bahwa pada
umumnya penduduk Kabupten Soppeng masih dalam usia
produktif. Jumlah penduduk menurut kelompok umur di
Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada tabel 1.3.
Tabel 1.3Jumlah penduduk menurut kelompok umur di
Kabupaten Soppeng Tahun 2017
GolonganUmur
Jumlah Penduduk Laki-Laki+PerempuanLaki-Laki Perempuan
1 2 3 40 – 4 6.755 6.209 12.9645 – 9 8.912 8.414 17.326
10 – 14 9.964 9.284 19.24815 – 19 11.056 10.550 21.60620 – 24 9.812 9.331 19.14325 – 29 7.820 7.867 15.68730 – 34 7.641 7.712 15.35335 – 39 8.190 8.640 16.83040 – 44 8.190 8.964 17.15445 – 49 9.022 9.829 18.85150 – 54 6.861 8.084 14.94555 – 59 5.932 7.744 13.67660 – 64 4.760 6.111 10.87165 – 69 4.075 5.300 9.37570 – 74 3.064 4.328 7.392
75+ 4.393 6.616 11.009Jumlah 116.447 124.983 241.430
Sumber: Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil
1.1.5 Pertumbuhan Ekonomi/PDRBSalah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan
ekonomi suatu daerah adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator ini
mengukur tingkat pertumbuhan output dalam suatu
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-11
perekonomian, dan memberikan indikasi keberhasilan aktivitas
perekonomian yang terjadi pada suatu periode di suatu daerah.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang
dihasilkan suatu daerah pada tahun tertentu dibandingkan dengan
nilai PDRB tahun sebelumnya. Nilai PDRB yang digunakan
merupakan pengaruh perubahan harga, sehingga perubahan yang
diukur merupakan pertumbuhan ekonomi
Perekonomian Soppeng pada tahun 2016 mengalami percepatan
dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju
pertumbuhan PDRB Soppeng tahun 2016 mencapai 8,24 persen
per tahun, sedangkan tahun 2015 sebesar 5,10 persen per tahun.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa
keuangan dan asuransi sebesar 11,54 persen. Sedangkan seluruh
lapangan usaha ekonomi PDRB lain pada tahun 2016 mencatat
pertumbuhan yang positif.
Adapun lapangan usaha lainnya berturut-turut mencatat
pertumbuhan yang positif, diantaranya lapangan usaha jasa
pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 11,48 persen dan
terendah adalah jasa perusahaan, administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,55% .
Perekonomian Kabupaten Soppeng selama lima tahun terakhir
tumbuh positif dengan besaran yang cukup fluktuatif seperti
terlihat pada grafik dibawah ini. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Soppeng ini dipengaruhi oleh peranan sektor pertanian
yang memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten
Soppeng. Atau dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Soppeng tergantung pada pertumbuhan sektor pertanian.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-12
Grafik I.1:Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soppeng
Tahun 2011-2016 (dalam persen)
6,93 7,23 6,9
5,1
8,24
0
2
4
6
8
10
Pertumbuhan Ekonomi
PertumbuhanEkonomi
6,93 7,23 6,9 5,1 8,24
2012 2013 2014 2015 2016
Sumber: BPS Kab.Soppeng Tahun 2017
Selain laju pertumbuhan ekonomi, hal lain yang dapat diperoleh
dari hasil perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku adalah
terkait struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Soppeng
dimana pada tahun 2016 tidak mengalami pergeseran dari
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ke lapangan
usaha ekonomi lainnya hal ini terlihat dari peran masing-masing
lapangan usaha ini terhadap pembentukan PDRB Soppeng.
Sumbangan terbesar pada tahun 2016, sama seperti tahun-tahun
sebelumnya yag dihasilkan oleh lapangan usaha pertanian,
kehutanan, dan perikanan, kemudian konstruksi, perdagangan
besar eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, kemudian
konstruksi dan industri pengolahan. Sementara peranan lapangan
usaha lainnya di bawah 7 persen, sebagaimana dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-13
Tabel I.4
Distribusi PDRB atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten SoppengTahun 2012-2016 (dalam persen)
Lapangan Usaha2012 2013 2014 2015 2016
% % % % %
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 30.07 30.07 30.33 28.41 30.20
Pertambangan & Penggalian 3.22 3.45 3.91 4.19 4.57
Industri Pengolahan 9.07 9.48 10.16 10.65 10.37
Pengadaan Listrik, dan Gas 0.11 0.09 0.09 0.08 0.08
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,,
Limbah dan Daur Ulang
0.06 0.06 0.05 0.05 0.04
Konstruksi 12.99 13.36 12.92 12.91 12.12
Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
13.52 13.01 12.26 12.61 12.55
Transportasi dan Pergudangan 2.62 2.68 2.95 3.46 3.35
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
1.57 1.53 1.54 1.52 1.43
Informasi dan Komunikasi 3.26 3.26 2.88 2.72 2.75
Jasa Keuangan dan Asuransi 3.40 3.45 3.44 3.43 3.49
Real Estat 5.04 5.26 5.44 5.62 5.60
Jasa Perusahaan 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Administasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
7.65 7.15 7.02 7.32 6.57
Jasa Pendidikan 4.88 4.66 4.51 4.51 4.34
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.68 1.61 1.62 1.63 1.62
Jasa Lainnya 0.66 0.66 0.67 0.71 0.71
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
* Sumber : BPS Kab. Soppeng
1.1.6 PDRB PerKapita
Peningkatan pendapatan masyarakat merupakan salah
satu sasaran pemerintah dalam melaksanakan program
pembangunan, baik sebagai pendukung maupun yang langsung
dirasakan oleh masyarakat sebagai peningkatan kesejahteraan.
Salah satu indicator pengukuran tingkat kesejahteraan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-14
penduduk suatu wilayah adalah PDRB per kapita. Besaran
PDRB per kapita memberikan gambaran rata-rata pendapatan
yang dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun
disuatu wilayah.
Tabel I.5PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Soppeng
Tahun 2012-2016
TahunPDRB per kapita
(1)
2012 21,15
2013 23,95
2014 27,35
2015*) 30,20
2016**) 35,07
Sumber: Buku Indikator Ekonomi Kab.Soppeng
Selama periode 2012-2016 PDRB perkapita Kabupaten
Soppeng terus mengalami peningkatan. PDRB perkapita
Kabupaten Soppeng pada tahun 2016 ADHB telah mencapai
Rp.35.070.000,- meningkat dibanding tahun 2015 sebesar
30.200.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016
tiap penduduk diwilayah Kabupaten Soppeng mampu memberikan
kontribusi nilai tambah secara ekonomi sebesar 35,07 juta rupiah.
Meskipun demikian pada kenyataannya kenaikan PDRB
perkapita menunjukkan adanya peningkatan harga barang dan
jasa terutama yang dikonsumsi oleh public, baik secara langsung
maupun tidak langsung kenaikan harga barang-barang dan jasa
tersebut pasti dirasakan masyarakat sehingga mengakibatkan
perlunya kemampuan yang lebih terutama dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-15
1.1.7 KemiskinanKemiskinan merupakan masalah pembangunan
kesejahteraan sosial masyarakat yang berkaitan dengan berbagai
bidang pembangunan lainnya yang ditandai oleh pengangguran,
keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Oleh karena itu
kemiskinan merupakan masalah pokok nasional yang
penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi
prioritas utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
Kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang/rumah
tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk makanan
maupun non makanan. Kemiskinan dapat dilihat dari dua ukuran
makro yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Akan
tetapi dalam tulisan ini hanya menyajikan data kemiskinan absolut
yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.
Data statistik absolut adalah data kemiskinan yang
merefleksikan suatu standar seperti kebutuhan pokok minimal.
Kemiskinan absolut diukur berdasarkan indikator bersifat uang
(garis kemiskinan) dengan pendekatan kebutuhan dasar.
Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan
(GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita
per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai
penduduk miskin.
Tabel 1.6Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten
Soppeng Tahun 2014-2016
IndikatorKemiskinan 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4)Garis Kemiskinan 207.084 213.164 220.192Jumlah PendudukMiskin 19.780 18.880 19.120Sumber : Badan Pusat Statstik
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-16
Selama kurun waktu 2014-2016, Garis Kemiskinan
Kabupaten Soppeng mengalami peningkatan. Meningkatnya
pengeluaran penduduk membuat Garis Kemiskinan juga
meningkat. Pada tahun 2016 nilai Garis Kemiskinan Kabupaten
Soppeng mencapai 220.192 rupiah, meningkat dibandingkan
tahun 2014 yang hanya 207.084 rupiah dan tahun 2015 yang
hanya mencapai 213.164 rupiah.
Penduduk miskin di Kabupaten Soppeng pada tahun 2014
berjumlah 19.780 orang. Kemudian pada tahun 2015, jumlah
penduduk miskin mengalami penurunan yaitu 18.880 orang dan
tahun 2016 meningkat menjadi 19.120 orang. Peningkatan jumlah
penduduk miskin ini disebabkan karena kurang meratanya
pengeluaran di Kabupaten Soppeng pada tahun 2016.
Kompleksitas masalah kemiskinan ini tentu tidak bisa dijawab
melalui program pembangunan yang bersifat parsial apalagi
kontradiktif, tetapi diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang
bersifat holistik, ada keterkaitan satu sama lain meskipun tidak
bisa menghindari pendekatan sektoral. Rumusan kebijakan
pembangunan hendaknya disatukan oleh dua isu sentral dan
mendasar yaitu penanggulangan kemiskinan dan penciptaan
lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja inilah yang akan
menggerus tingkat pengangguran di Kabupaten Soppeng.
Pengangguran mempengaruhi daya beli masyarakat dikarenakan
dengan tidak adanya pekerjaan yang dimiliki maka tidak ada pula
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut
yang menyebabkan kemiskinan pada masyarakat.
1.1.8 Kesejahteraan SosialPembangunan daerah dibidang kesejahteraan sosial berkaitan
dengan kualitas manusia di Kabupaten Soppeng yang tercermin
dari aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Aspek
pendidikan diukur dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-17
Lama Sekolah (RLS), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM). Aspek kesehatan diukur dari angka
kematian bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), dan balita gizi
buruk. Aspek ekonomi diukur dari tingkat daya beli dan
kesempatan kerja/penduduk yang bekerja.
Angka capaian IPM Kabupaten Soppeng dari tahun ke tahun
selalu meningkat. Peningkatan IPM ini disebabkan karena mulai
membaiknya pelayanan pada bidang pendidikan, kesehatan dan
komponen daya beli.
Tabel- 1.7Indeks Pembangunan Manusi (IPM)
Tahun 2012-2016 Kab. Soppeng
Komponen 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6Angka Harapan Hidup(tahun) 68.26 68.37 68.42 68.52 68.62Harapan Lama Sekolah 11.39 11.42 11.45 11.81 12.20Rata-rata Lama Sekolah(tahun) 6.81 6.93 7.04 7.05 7.06Pengeluaran per Kapitadisesuaikan (000Rp ppp) 643.20 646.38 654.81 608.03IPM 64.05 64.43 64.74 65.33 69.95IPM Kabupaten Soppeng pada tahun 2016 yang sebesar 69,95
poin lebih tinggi dibanding tahun 2915 yang baru mencapai
65,33. Peningkatan nilai IPM tersebut dapat menjadi masukan
bagi Pemerintah Daerah dalam upaya peningkatan kualitas
pembangunan manusia.
1.2. Permasalahan Dan Isu Strategis
1.2.1. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap
Expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini
dengan yang direncanakan serta apa yang ingin dicapai di masa
Sumber : BPS Kab. Soppeng, 2015
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-18
yang akan datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.
Perbedaan dimaksud dilihat dari kesenjangan pencapaain
daerah, maupun dengan pencapaian provinsi dan nasional.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah
adalah untuk mengidentifikasi berbagai factor yang mempengaruhi
keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa
lalu.Permasalahan pembangunan daerah yang diidentifikasi dan
dianalisis berdasarkan urusan pemerintahan sebagai berikut :`
A. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Pertumbuhan Ekonomi masih didonimasi oleh oleh faktor
konsumsi dari pada investasi meneybabkan pertumbuhan yang
tidak berkualitas
Kurangnya lapangan kerja baru
AHH dan Rata-Rata Lama Sekolah masih Rendah di bawah Sul-
Sel dan Nasional
Masih Tinggi Angka Putus sekolah, dan masih banyak yang tidak
bersekolah
B. Aspek Pelayanan Umum Urusan Wajib berkaitan dengan pelayanan dasar
Akses, layanan, ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan masih terbatas pada beberapa wilayah
Masih belum tingginya kesadaran ibu hamil terhadap
Tingginya estimasi jumlah sasaran ibu hamil
Adanya Ibu hamil yang tidak merampungkan standar
minimum empat kali kunjungan
Tingginya estimasi jumlah sasaran ibu hamil dengan
komplikasi, tetapi secara riil semua ibu hamil dengan
komplikasi kebidanan ditangani oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten
komplikasi ditangani oleh tenaga kesehatan yang kompteten
kurangnya jumlah kelahiran
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-19
Tingginya estimasi jumlah sasaran anak balita
Masih banyak orang tua yang tidak lagi membawa anaknya ke
sarana pelayanan kesehatan untuk dipantau
pertumbuhannya apabila sudah lebih dari usia satu tahun
Tingginya estimasi jumlah penduduk ≤ 15 tahun
Masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk
memeriksakan diri di sarana pelayanan kesehatan (malu akan
stigma sebagai penderita TB)
Jumlah balita kurang karena tingginya akseptor KB
jumlah posyandu yang masih kurang
Maskin yang menggunakan sarana pelayanan kesehatan
kurang karena adanya kegiatan preventif dan promotif di
masyarakat
Kurangnya pasien maskin yang dirujuk
Tidak ada penambahan rumah sakit dalam waktu 5 tahun
terakhir di sisi lain jumlah penduduk semakin bertambah
Penambahan dokter belum sesuai kebutuhan
batas sertfikasi diperhatikan
Mamperhatikan kompetensi untuk tenaga tim
penanggulangan
Jumlah dokter spesialis belum memenuhi standard rumah
sakit
Urusan Wajib tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
rendahnya skill akibat dari belum terbinanya bursa kerja
khusus yang ada di institusi pendidikan/ balai kerja
Masih terbatasnya informasi pasar kerja, diantaranya
disebabkan informasi lowongan/ kesempatan kerja oleh
perusahaan tidak terbuka
Kurangnya kegiatan job canvasing (mencari lowongan
pekerjaan ke perusahaan)
Kurangnya partisipasi perusahaan dalam wajib lapor
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-20
lowongan pekerjaan
Kurangnya partisipasi pencari kerja yang telah
ditempatkan/ telah mendapatkan kerja yang melaporkan
diri ke dinas tenaga kerja
Kasus KDRT yang semakin tinggi di masyarakat
disebabkan tingkat pengetahuan masyarakat akan KDRT
yang semakin meningkat, karena banyaknya sosialisasi
KDRT yang dilaksanakan di masyarakat baik dari BPPKB
sendiri maupun oleh lembaga-lembaga lain yang peduli
masalah KDRT
Kasus KDRT sebenarnya banyak terjadi di mayarakat sejak
dulu tapi yang melapor hanya sedikit namun dengan
meningkatnya pengetahuan mayarakat tentang prosedur
pelaporan KDRT maka angka KDRT kelihatannya semakin
tinggi
dalam penyusunan regulasi ketahanan pangan secara
umum belum ada permasalahan yang ditemukan, akan
tetapi apabila ditelaah secara spesifik masih ada arah
kebijakan ketahanan pangan yang masih perlu dibuatkan
regulasi hukum seperti diversifikasi dan keamanan pangan
adanya penurunan produksi dan produktifitas pangan
utama dalam hal ini padi yang diakibatkan oleh cuaca
ekstrim serta bencana kekeringan (puso)
adanya surplus ketersediaan pangan tertentu terhadap
kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 93.891,92 ton
berdasarkan analisis ratio ketersediaan neraca bahan
makanan sehingga pencapaian ketersediaan energi dan
protein melebihi target SPM kabupaten
belum maksimalnya koordinasi dan sinergitas tentang
pemahaman pengisian gudang cadangan pangan
pemerintah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-21
pemantauan ketersediaan informasi pasokan yang
dilaksanakan meliputi 9 jenis komoditi, 4 lokasi dan waktu
melebihi target yang ingin dicapai
harga komoditi sembilan bahan pokok cukup terjangkau
kecuali harga bawang merah dan cabai yang mengalami
fluktuasi pada hari-hari tertentu serta pasokan selalu
tersedia baik produksi daerah maupun dari daerah
tetangga
skor PPH yang ingin dicapai sebesar 81 sementara
realisasinya sebesar 87.65 sehingga pola konsumsi kita
secara kualitas sudah melebihi target skor PPH Kabupaten
ditemukan adanya beberapa jenis pangan yang
mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan yang
beredar dipasaran seperti buah-buahan dan ikan kering
yang beredar mengandung formalin dan pestisida
berdasarkan uji residu dan uji laboratorium
belum adanya indukasi gejala kerawanan pangan di kab.
Soppeng
Pensertifikatan tidak bisa dilaksanakan dikarenakan
adanya perubahan sistem pensertifikatan oleh kantor
pertanahan Kabupaten Soppeng dari pendaftaran tanah
secara sistimatik menjadi secara sporadis dimana setiap
SKPD mengajukan sendiri asset yang akan disertifikat
Pesatnya laju pertambahan dan aktivitas penduduk belum
didukung oleh keberadaan sarana persampahan berupa
TPS serta institusi pengelola yang memadai
Tempat pembuangan sampah (TPS) masih kurang
Tidak adanya data luas wilayah rawan longsor dan sumber
mata air sehingga tidak ada nilai pembagi luasan untuk
menghitung persentase penghijauan rawan longsor dan
sumber mata air
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-22
Masih adanya penduduk yang belum melaksanakan
perekaman
Adanya penduduk yang terdaftar di data base tetapi tidak
tinggal di Soppeng
Masih ada Sebagian Posyandu Yang Belum memiliki kader
yang terlatih serta sarana dan prasarana yang layak
khususnya di daerah Desa/Kelurahan terpencil
Jumlah Penumpang semakin meningkat setiap tahun
sebanyak 22 koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidak
melaksanakan RAT
Rendahnya peran aparat kecamatan dan desa/kelurahan
dalam pembinaan Koperasi
Kurangnya regulasi sektor ekonomi untuk mendorong
kegiatan usaha koperasi
tidak adanya pendataan UMKM secara intensif
Masih perlu dukungan infrastruktur dan regulasi
Sarana dan infrastruktur daerah
Informasi peluang dan potensi investasi Soppeng yangmasih kurang
Masih perlu dukungan infrastruktur dan regulasi
Kurangnya sosialisasi kepemudaan dalam berorganisasi 1.) Terbatasnya kegiatan olah raga hanya pada tingkat
pelajar, 2). Belum optimalnya ketersediaan sarana dan
prasarana kegiatan
sarana dan prasarana masih kurang dan kurang
terpelihara
budaya adalah kearifan lokal yang kadang berbenturan
dengan agama
Pattaungeng, Pesta nelayan, maccera tampareng
ditentukan oleh kondisi alam seperti disaat air sedang
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-23
pasang
budaya ini memerlukan perlakuan khusus atau kehati
hatian agar tidak berbenturan dengan agama
ada beberapa kawasan cagar budaya yang beum dipelihara
secara optimal
Masih kurangnya minat baca masyarakat yang disebabkan
oleh rendahnya budaya membaca masyarakat
Ketersediaan dan kapasitas sumberdaya manusia pengelola
arsip belum memadai,
Belum optimalnya pembinaan kearsipan di SKPD yang di
sebabkan oleh kurangnya Tenaga Fungsional Kearsipan
(Arsiparis
Urusan Pilihan produksi menurun yang diakibatkan oleh kemarau panjang
sehingga tidak ada produksi selama 6 bulan
tidak ada kegiatan restoking sejak tahun 2014
konsumsi menurun yang diakibatkan oleh banyaknya
alternatif makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Optimalisasi kinerja dalam pembinaan kelompok nelayan
seluruhnya belum mencapai target karena pada saat kondisi
cuaca yang tidak mendukung (musim kemarau), sebagian
kelompok nelayan beralih profesi (berdagang, buruh kasar dll)
produksi menurun yang diakibatkan oleh kemarau panjang
sehingga tidak ada produksi selama 6 bulan
tidak ada kegiatan restoking sejak tahun 2014
sarana dan prasarana untuk pengembangan objek wisata
belum optimal
sumberdaya pengelola dan instansi pengelola belum memadai
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-24
Terjadinya perubahan iklim (el nino) menyebabkan erjadinya
bencana kekeringan yang menyebabkan areal pertanaman
padi mengalami puso ±9.852 hektar, kerusakan ringan ± 15
hektar, sedang ±122,96 hektar dan berat ± 618,59 hektar.
Masih terbatasnya ketersediaan dan penggunaan benih
bermutu yang bersertifikat di tingkat kelompok tani
Tingkatpemupukan belum sesuai rekomendasi teknis dan
ketersediaan pupuk bersubsidi masih terbatas
Terjadinya perubahan iklim (el nino) menyebabkan terjadinya
kekeringan hingga puso seluas 907 hektar
Terjadinya perubahan iklim menyebabkan terjadinya
kekeringan (puso) seluas 98 hektar
Masih terbatasnya ketersediaan penggunaan benih bermutu
bersertifikat di tingkat kelompok tani
Penggunaan benih masih dominan menggunakan benih
asalan, cenderung turun temurun
Pemeliharaan tanaman tidak dilakukan secara insentif
karena hanya dianggap tanaman sela antara dua musim
tanam
target binaan kelompok tani sebanyak 650 klp dengan
realisasi binaan 689 klp dimana pertumbuhan dan
pemekaran kelompok tani yang melebihi target akibat luas
potensi yang terlalu besar untuk satu kelompok serta
efektifitas pengelolaan manajemen kelompok yang terlalu
banyak anggotanya
Masih rendahnya pengetahuan peternak tentang inseminasi
buatan
Kurangnya petugas inseminator
Masih banyaknya kelahiran ternak sapi hasil IB yang belum
terlapor
masih adanya pengusaha tambang untuk mendapatkan IUP
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-25
Operasi produksi yang sesuai
kurangnya kesadaran dari pengusaha
adanya adaptasi pencatatan statistik nasional dengan
melakukan perubahan tahun dasar dari tahun dasar 2000 ke
tahun dasar 2010
kurangnya kesadaran pedagang akan undang-undang
perlindungan konsumen
diharapkan adanya bantuan pemerintah dalam bentuk
peralatan untuk perkembangan industry
diharapkan adanya pendataan secara kontinyu agar
didapatkan hasil berupa profil usaha mikro khususna
industri rumah tangga setiap tahunnya
tidak adanya pendataan terkait jumlah industri termasuk
jumlah produksi di kab. Soppeng setiap tahunnya. Data yang
diperoleh hanya bersumber dari jumlah usaha industri yang
mengurus izin usaha melalui KPT dan dinas Koperindag
pelaku usaha / perajin membutuhkan peralatan namun
terkendala oleh tidak adanya proposal yang dibuat untuk
mendapatkan bantuan tersebut
Sejak tahun 2000 tidak ada lagi transmigrasi swakarsa
mandiri
Aspek Daya Saing Daerah Pengeluaran Perkapita 654.820 rupiah lebih rendah
dibandingkan pengeluaran perkapita provinsi Sulawesi
Selatan yang sebesar 677.300 rupiah
kemampuan tukar produk (komoditas) yang dihasilkan/
dijual petani masih lebih rendah dibandingkan produk yang
dibutuhkan oleh petani baik untuk proses produksi maupun
untuk konsumsi rumah tangga
Masih kurangnya infrastuktur wialyah dalam kondisi yang
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-26
memadai
Daerah yang permukaan rendah menjadi daerah yang rawan
bencana banjir
Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan tingkat
kepadatan penduduk di kota meningkat
Masih terjadinya alih fungsi lahan persawahan menjadi
permukiman
Masih terbatasnya debit ar PAM untuk mensuplay
kebutuhan penduduk
Kuatnya faktor ekternal daerah mempengaruh kriminalitas
Masih adanya masyarakat yang menyampaikan aspirasinya
melalui demonstrasi
Masih perlu dukungan infrastruktur dan regulasi
Sarana dan infrastruktur daerah belum memadai
Informasi peluang dan potensi investasi Soppeng yang masih
kurang
1.2.2 Isu Strategis Daerah.
Pada pembahasan issu strategis daerah ini merupakan
analisa dari permasalahan pembangunan yang telah diuraikan
pada sub bahasan permasahan pembangunan. Adapun daftar
issu strategis secara keseluruhan disajikan dengan pendekatan
urusan pemerintahan menurut UU 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Pendekatan urusan akan lebih
mempermudah didalam menentukan stakeholder terkait dalam
menentukan kebijakan yang akan dilakukan menghadapi issu
strategis tersebut.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-27
No Isu Strategis
Urusan wajib Pelayanan dasar
1 Pendidikan;
Akses layanan PAUD masih terbatas pada beberapawilayah
Belum optimalnya aksesibilitas pendidikan
Masih kurangnya minat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakatdalam penyelenggaraan pendidikan yang menyebabkanbanyaknya anak putus sekolah
Rendahnya Ekonomi keluarga
2 Kesehatan;
Terbatasnya sumberdaya kesehatan (Dokter spesialis, danParamedis),
Masih terbatasnya jumlah sarana prasarana kesehatan
Pelaksanaan SOP belum optimal
Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan PerilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang;
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatanibu dan anak
Masih adanya ibu hamil yang melahirkan bukan dipuskesmas/ sarana kesehatan lainnya.
3 Pekerjaan umum dan penataan ruang;
Kondisi jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasidalam kondisi baik masih rendah.
Aksesibilitas transportasi belum merata
Drainase jalan tidak berfungsi dengan optimal
Belum optimalnya pelaksanaan Perda RTRW
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-28
No Isu Strategispemeliharaan sarana dan prasarana
Masih rendahnya bangunan ber IMB
4 Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
Belum memadainya sarana dan prasarana dasarpermukiman dimana masih ada RT belum memenuhilayanan sanitasi
Belum memadainya sarana dan prasarana dasarpermukiman dimana masih ada RT yang belum menikmatiair bersih
Belum semua kecamatan memiliki RDTR
5 Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindunganmasyarakat
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerahlayanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) masihrendah (12,5%) disebabkan jarak tempu Rescue centerdari wilayah kebakaran
Kepatuhan masyarakat masih kurang dalam mematuhiperaturan
Masih rendanya ratio jumlah polisi Pamong Praja terhadapjumlah penduduk
Semakin meningkatnya pengguna narkoba
Pengaruh Globalisasi (Informasi kekerasan)
6 Sosial
Masih cukup tingginya angka kemiskinan danpengangguran
Masih ada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) yang belum tertangani
Belum adanya fasilitasi pemerintah terhadap keluargakematian
Belum adanya fasliltas perumahan bagi imam masjid dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-29
No Isu Strategisguru mengaji
Beras untuk masyarakat miskin belum bebas biaya
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
1 Tenaga kerja;
Masih rendahnya skill tenaga kerja terhadap kebutuhanpasar
Masih terbatasnya lapangan kerja
Masih terbatasnya informasi pasar kerja, diantaranyadisebabkan informasi lowongan/ kesempatan kerja olehperusahaan tidak terbuka
Kurangnya partisipasi perusahaan dalam wajib laporlowongan pekerjaan
2 Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
Persentase perempuan di lembaga peemerintah masihrendah
Kasus KDRT yang semakin tinggi di masyarakat
Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaangender dan anak
Tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukankepribadian anak
3 Pangan;
belum maksimalnya koordinasi dan sinergitas tentangpemahaman pengisian gudang cadangan pangan pemerinta
Regulasi ketahanan pangan secara umum belum ada yangdisusun pemerintah daerah secara spesifik
Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal,
penurunan produksi dan produktifitas pangan utamadalam hal ini padi yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-30
No Isu Strategisserta bencanA kekeringan (puso).
4 Pertanahan;
Rendahnya lahan yang bersertifikat
5 Lingkungan hidup;
Masi banyaknya sampah yang tidak tertangani
Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaanlingkungan hidup masih kurang;
Tidak adanya data luas wilayah rawan longsor dan sumbermata air sehingga tidak ada nilai pembagi luasan untukmenghitung persentase penghijauan rawan longsor dansumber mata air
Dampak pemanasan global semakin meningkat
6 Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalamtertib administrasi kependudukan.
7 Pemberdayaan masyarakat dan Desa;
Keterbatasan infrastrukur wilayah perdesaan
Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan Faktor ekonomi,rendahnya kapasitas SDM, dan terbatasnya Aksesinformasi, sarana, modal, pasar dan pelayanan
Masih kurangnya insentif kader posyandu
8 Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
Masih lemahnya pengetahuan masyarakat terhadapkesehatan reproduksi
9 Perhubungan;
Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi
Administrasi sarana transportasi belum optimal
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-31
No Isu Strategis
10 Komunikasi dan informatika;
Belum optimalnya implementasi e-government pada setiapSKPD
Pengembangan teknologi informasi sampai kepemerintahan desa belum optimal
Belum tersedianya stasiun TV local
11 Koperasi, usaha kecil, dan menengah
Pembangunan kemitraan dan pemasaran serta Inovasi danadopsi teknologi dalam rangka pengembangan disainproduk masih kurang
masih ada koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidakmelaksanakan RAT
12 Penanaman modal;
Kondisi infrastruktur yang mendukung Iklim investasibelum optimal
Rendahnya penanaman modal
13 Kepemudaan dan olah raga;
Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengembanganpemuda dan olah raga,
Masih kurangnya pembinaan dan peningkatan prestasiolahraga
Masih lemahnya pembinaan pemuda
Pengaruh globalisasi terhadap karakter pemuda
14 Statistik;
Masih terbatasnya kualitas SDM dalam pengelolaan datadan statistik.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-32
No Isu Strategis
15 Persandian;
Belum menjadi prioritas pemerintah daerah
16 Kebudayaan;
Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai budaya
belum tersedianya sarana penyelenggaraan seni danbudaya
Kuatnya pengaruh budaya dari luar
17 Perpustakaan
Masih rendahnya pengunjung perpustakaan sebagai akibatrendahnya minat baca masyarakat
Koleksi perpustakaan masih kurang
18 Kearsipan
SDM Kearsipan belum optimal
Belum terlaksananya kearsipan melalui system elektronik.
Urusan Pilihan
1 Kelautan dan perikanan;
Rendahnya produksi perikanan
Terbatasnya infastruktur/sarpras dari perikanan budidaya,tangkap dan pengelolaan hasil perikanan
kelompok nelayan beralih profesi (berdagang, buruh kasa)
2 Pariwisata;
Masih adanya keterbatasan sarana dan prasaranapariwisata
Berkuranganya pengunjung objek wisata
Masih kurangnya partisipasi mayarakat dalampengembangan pariwisata,
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-33
No Isu Strategis
3 Pertanian;
Penurunan produktifitas hasil pertanian
Pengelolaan Jaringan Air Irigasi untuk Pertanian masihkurang
Masih terbatasnya ketersediaan dan penggunaan benihbermutu yang bersertifikat di tingkat kelompok tani
Masih kurangnya pengetahuan Petani ternak
Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
Kurangnya petugas inseminator
Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, sertabelum optimalnya manajemen agribisnis.
Masih terbatasnya akases petani terhadap ketersediaanpupuk
Masih terbatasnya ketersediaan bibit ikan bagi petani
Masih tinggi sistem sistem petik jual yang menyebabkannilai tambah produksi pertanian rendah
4 Kehutanan;
Masih adanya kerusakan kawasan Hutan
5 Energi dan sumberdaya mineral;
masih adanya penambang tanpa izin
Potensi energy terbarukan belum di manfaatkan.
6 Perdagangan;
Kesiapan produk lokal menghadapi Masyarakat EkonomiAsean
Pemasaran produk lokal masih kurang
Belum optimalnya perlindungan konsumen
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB I Pendahuluan I-34
No Isu Strategis
7 Perindustrian;
Masih rendahnya daya saing produk UMKM di pasarnasional,
Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembangsecara merata
Masih lemahnya pembinaan bagi pelaku UMKM,
8 Transmigrasi
Sarana dan prasarana wilayah yang belum memadai
Pemanfaatn lahan kritis belum optimal
SDM peserta transmigrasi yang renda
9 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, AdministrasiKeuangan Daerah, Perangkat Daerah, dan Kepegawaian
Belum terkoordinasinya dengan baik kegiatan kepaladaerah dengan warga masyarakat dalam penyebarluasaninformasi pembangunan
Pelayanan perizinan belum bisa diakses melalui TI di luararea KPT
Masih lemahnya penegakan kedisiplinan PNS
Belum optimlanya pencegahan dan pemberantasan korupsidaerah
Belum diterapkannya system renumerasi PNS
Masih adanya aparat desa dan kelurahan yang belummemiliki kendaraan operasional
Akses pemberiaan bantuan hukum bagi masyarakat miskinbelum terjangkau
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-1
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Kinerja Tahun 2017
Perencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja
tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan
diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam suatu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka
Intensifikasi, pencegahan korupsi; Peningkatan kualitas pelayanan
publik; Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini
lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu
program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi
serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi.
Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Pemerintah Kabupaten
Soppeng Tahun 2016 merupakan sasaran dan target kinerja yang
sepenuhnya mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan Peraturan Bupati
Soppeng Nomor 28 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja
Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021,
Keputusan Bupati Soppeng Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017 dan Keputusan Bupati
Soppeng Nomor 38 Tahun 2017 tentang Perubahan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017.
Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus
dicapai selama tahun 2017. Target Kinerja pada tingkat sasaran
strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-2
organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi
komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Soppeng untuk mencapainya
dalam Tahun 2017
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 disusun berdasarkan pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah
Kabupaten Soppeng sebagai berikut:
Tabel 2.1Perjanjian Kinerja Kabupaten Soppeng Tahun 2017
VISI :PEMERINTAHAN YANG MELAYANI DAN LEBIH BAIK
No. Misi Sasaran Strategis IndikatorKinerja
TargetKinerja
1 2 3 4 51 Memantapkanarah kebijakanpertanian yangmelayani danpro-petani (M1)Meningkatnyapendapatan petanitanaman pangan,petani perkebunan,peternak,pembudidaya ikandan nelayan (S1)
PDRB/kapitapetani, peternak,pembudidayaikan dan nelayan(Rp) 10.522.500Meningkatnyakapasitas jaringanirigasi dalammendukungpeningkatanproduksi pertanian(S2)
Cakupan layananirigasi (%)74,85%
Meningkatnyakegiatan pengolahanhasil dari produkpertanian,perkebunan,peternakan danperikanan (S3)
jumlah unit usahadalampengolahan hasilpertanian,perkebunan,peternakan danperikanan113
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-3
No. Misi Sasaran Strategis IndikatorKinerja
TargetKinerja
1 2 3 4 52 Mewujudkanpendidikanunggul yangmurah danberkeadilan bagisemua warga(M2)
Meningkatnya aksesmasyarakat ataslayanan pendidikan(S4)APM SD dansederajat; 85%APM SMP dansederajat; 64%Meningkatnyakualitas pelayananpendidikan (S5) penerapanmanajemenberbasis sekolah(MBS) kualifikasibaik 35
Meningkatnyakemampuan literasimasyarakat (S6) Angka melekhuruf 96,5%3 MenjadikanKabupatenSoppeng yanglebih baik dalampelayananpublik (M3)Berkembangnyapelayanan berbasisteknologi informasidan keterbukaaninformasipembangunan(IT)(S7)
Adanya inovasiberbasis IT danSDM padapelayanan PTSPsecara kontinyu 0Meningkatnyakemudahanmasyarakat dalampengurusanadministrasikependudukan dancatatan sipil (S8)
Persentasekepemilikankartu keluarga(KK), 78,64%Rasio BayiBerAktaKelahiran 86,8%Meningkatnyajangkauan dankualitas penangananbencana kebakarandan bencana lainnya(S9)Persentasebencanakebakaran yangtertanganidengan baik 100%Persentasebencana lainnyayang tertanganidengan baik 100%
Berkurangnyagangguanketenteraman danketertiban dalammasyarakat (S10) Persentasepenyelesaian K3 87%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-4
No. Misi Sasaran Strategis IndikatorKinerja
TargetKinerja
1 2 3 4 5Meningkatnyakesadaranmasyarakat terhadapbahayapenyalahgunaannarkoba (S11)Persentasemasyarakat yangtidakmenyalahgunakan narkoba 100%
4 Menatakepariwisataandan sistemtransportasiyang mulus dannyaman (M4)Meningkatnyajumlah kunjunganwisatawan (S12) PersentasePeningkatanjumlahkunjunganwisatawan 4,42%Meningkatnyaapresiasikebudayaan danketahanan budayadaerah dalammenghadapidinamikakebudayaan global(S13)
Jumlah Situscagar budayaKabupaten yangterdaftar sebagaisitus cagarbudaya nasional 31Meningkatnyakapasitas dankualitasinfrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitaswilayah danmembuka lokasiterpencil (S14)
Porsi panjangjalan kabupatenkualitas baik(km) 570,3 km(62,3%)Meningkatnyakapasitas dankualitasinfrastrukturperhubungan dalammendukungmobilitas manusia,barang dan jasa(S15)
Rasio jumlahkendaraandengan panjangjalan 0,04
Meningkatnyakapasitas dankualitas Persentaserumahmengakses air 97,5
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-5
infrastrukturperumahan danpemukiman dalammendukungkehidupanmasyarakat yangbersih dan sehat(S16)
bersih;Persentasepemukimankumuh 0,013
Meningkatnyakepatuhan terhadaprencana tata ruangwilayah dalammenjagakeseimbangan fungsiantara kawasanperlindungan dankawasan budidaya(S17)kepatuhanterhadap RTRW 36%
5 Menciptakantata kelolapemerintahanyang baik danbersih bebaskorupsi (M5)Meningkatnyakinerja ASN sesuaikompetensi dalamtugas dan fungsinyapada strukturorganisasi (S18)
Persentase PNSyangditempatkansesuai dengankompetensinya 99,49%Persentase PNSyang mengikutidiklat tekniktugas dan fungsi 17,86%
Meningkatnyapenerapan prinsipakuntabilitas,transparansi,partisipasi,efektivitas, danefisiensi dalamperencanaan,penganggaran danpertanggungankinerja (S19)
Opini laporankeuangan; WTPTingkatAkuntabilitasKinerja; CPenjabaranProgram RPJMDkedalam RKPD 100%Ratio TemuanBPK yangditindaklanjuti 45%Meningkatnyakepuasanmasyarakat ataspelayanankecamatan dankelurahan sertaberkembangnyakemandirian desa(S20)
Keterbukaaninformasi dankomunikasipelayananKecamatan, desa/kelurahan; (%)70%
Desa Mandiri 6,12%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-6
No. Misi Sasaran Strategis IndikatorKinerja
TargetKinerja
1 2 3 4 56 Menjaminketersediaansistempelayanankesehatanunggul danmurah (M6)
Meningkatnyaketerpenuhansarana-prasaranaserta ketenagaanmedic/non medicdalam pelayanankesehatan (S21)
CakupanPuskesmas 212,5CakupanPembantuPukesmas 62,86Rasio tenagadokter terhadapjumlah pendudukpada satuanwilayah 0,294Rasio tenagaparamedicterhadap jumlahpenduduk padasatuan wilayah 1,5
Meningkatnyakualitas pelayananrumah sakit (S22) Indeks kepuasanmasyarakat ataslayanan rumahsakit 80%7 Mendorongpeningkatankehidupanberagama sertapartisipasipemuda danperempuandalampembangunan(M7)
Meningkatnyaketerpenuhan saranaibadah,penyelenggarakegiatan ibadah, dansituasi kondusif bagikerukunan ummat(S23)
Rasio rumahibadah/ jumlahpenduduk; 2,06%Persentasepenyelenggarakegiatan ibadah(imam masjiddan gurumengaji) yangdifasilitasi100%
Meningkatnyakegiatankepemudaan danolah raga daerah(S24)Persentaseorganisasikepemudaanyang aktif; 100%Persentasecabang olah ragayang aktif 100%Meningkatnyakapasitaspengarusutamaangender dalampembangunan (S25)Persentasepartisipasiperempuan dilembagapemerintah 11,15%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-7
Persentasepartisipasiperempuan diorganisasi sosialkemyarakatan 22%Meningkatnyakeswadayaan danpartisipasimasyarakat dalampembangunandaerah (S26)
SwadayaMasyarakatterhadapProgrampemberdayaanmasyarakat20%
8 MenjadikanKabupatenSoppeng sebagaipilar utamapembangunanSulawesi Selatan(M8)
Meningkatnyaproduksi beras (S27) jumlah produksiberas (ton) 201.329Meningkatnyakelestariansumberdaya alam(S28)Tingkatpenguranganemisi gas rumahkaca 2%
Terpeliharanyakualitas lingkunganhidup (S29) Tingkatpengendalianpencemaranlingkungan 18,41%(Udara)18,41%(Air)24,55%(TutupanHutan)Terpeliharanyakebersihan danKeindahanperkotaan (S30)Cakupan volumesampah yangtertangani (%) 25,49%
Berkurangnyapenduduk miskin(S31) AngkaKemiskinan 8,14%Meningkatnyacakupan pelayananpenyandang masalahkesejahteraan sosial(S32)Persentase PMKSyang tertangani 100%
9 MenjadikanKabupatenSoppeng sebagaidaerah yangMeningkatnyajumlah investor yangtertarik berinvestasi(S33)
jumlah rencanainvestasi (JumlahMOU) 35
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-8
nyaman danterdepan dalaminvestasi (M9) Meningkatnyajumlah tenaga kerjaberkompetensicukup untukterserap dalamlapangan kerja (S34)TingkatPartisipasiAngkatan Kerja 72%
Meningkatnya dayasaing produkkoperasi, UKM,industri kecil danindustry rumahtangga dalamperdagangan (S35)
Jumlah JenisProduk Spesifiklokal dariindustri daerahyang berdayasaing pada pasar6
Jumlah JenisProduk Koperasi,usaha kecil danusaha menengahspesifik lokaldaerah yangbersaing dalampasar regional36
Meningkatnyakapasitas sarana/prasaranaperdagangan bagipelaku industri kecildan rumah tangga,koperasi, serta usahakecil dan menengah(S36)
Jumlahsarana/prasarana pasartradisional yangefektifmenunjangperdaganganproduk spesifiklokal industrikecil dan rumahtangga sertakoperasi danUKM
17
No. Program Anggaran
1 Program Peningkatan Produksi, produktivitas danMutu hasil Tanaman Pangan 1.535.881.050,00
2 Program penyediaan dan PengembanganSarana/Prasarana Pertanian/Perkebunan 19.300.570.414,00
3 Program Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama71.460.000,00
4 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan5.636.121.000,00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-9
No Program Anggaran
5 Program Pengembangan Budidaya Perikanan danPerikanan Tangkap 2.768.276.000,00
6 Program Pengembangan dan Pengelolaan JaringanIrigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 19.361.976.937,00
7 Program Rehabilitasi/pemeliharaan danpembangunan embung/cekdam 157.500.000,00
8 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing,Mutu dan Pemasaran Hasil Pertanian 228.425.000,00
9 Program Wajib Belajar Dasar Sembilan Tahun7.845.934.000,00
10 Program Pendidikan Anak Usia Dini1.486.733.665,00
11 Program Pendidikan Gratis3.333.467.627,00
12 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan855.955.000,00
13 Program Peningkatan Layanan Pendidikan2.393.900.000,00
14 Program Pendidikan Non Formal434.712.000,00
15 Program Pengembangan Budaya Baca dan PembinaanPerpustakaan 399.052.989,00
16 Program Peningkatan Kapasitas PenyelenggaraanPelayanan Perizinan dan Non Perizinan 364.575.000,00
17 Program Optimalisasi Pemanfaatan TeknologiInformasi 1.081.000.000,00
18 Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika683.039.000,00
19 Program Peningkatan Kapasitas PenyelenggaraanPemerintahan Kecamatan 483.500.000,00
20 Program Peningkatan Kedinasan KDH/WKDH4.526.700.000,00
21 Program Penataan Administrasi Kependudukan1.259.704.750,00
22 Program Tanggap Darurat dan Logistik831.849.650,00
23 Program Peningkatan Kapasitas Keamanan danKetertiban 3.813.724.646,00
24 Program Koordinasi dan Fasilitasi kesejahteraanrakyat keagamaan dan dan penanggulanganNarkoba 1.586.207.450,00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-10
No Program Anggaran
25 Program Pengembangan Destinasi dan PemasaranPariwisata 2.784.660.000,00
26 Program Pengelolaan dan PengembanganKeragaman & Kekayaan Budaya 1.288.870.000,00
27 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan danPembangunan Jalan 167.137.212.743,0
028 Program Pelayanan Angkutan
360.800.000,0029 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitasi LLAJ 317.532.452,0030 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Limbah 6.390.719.500,0031 Program Pengembangan Perumahan
277.800.000,0032 Program Penerangan Jalan
1.209.400.000,0033 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
7.300.000,0034 Program Penguatan Kelembagaan Daerah
173.647.375,0035 Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur
77.080.000,0036 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
2.090.521.000,0037 Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan
Pembangunan 443.855.000,0038 Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah 2.744.082.700,0039 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
dan Profesionalisme 1.705.878.996,0040 Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) 162.500.000,0041 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintahan Desa 224.082.000,0042 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Kesehatan 26.737.610.263,0043 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1.018.847.675,0044 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit 88.650.000,00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-11
No Program Anggaran
45 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan danMasyarakat Desa/Kelurahan 2.617.116.300,00
46 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan650.925.000,00
47 Program Peningkatan Upaya PertumbuhanKewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda 98.300.000,00
48 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga1.631.779.000,00
49 Program Pemberdayaan Perempuan dan KeseteraanGender 148.655.500,00
50 Program Peningkatan Kualitas Keluarga danPerlindungan Anak 240.733.400,00
51 Pogram Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat danKelembagaan Masyarakat Desa/Kelurahan 318.304.000,00
52 Program Penyelenggaraan Ketahanan Pangan816.590.000,00
53 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber DayaAlam 504.477.500,00
54 Program Pengendalian Pencemaran dan PerusakanLingkungan Hidup 321.840.500,00
55 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan 2.308.088.000,00
56 Program Pembangunan, Penataan dan PemeliharaanTaman Kota 4.970.000.000,00
57 Program Pemenuhan Hak-Hak Dasar PendudukMiskin 446.220.000,00
58 Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan36.930.182.796,00
59 Program Pemberian Pertimbangan, pendapat danpendampingan hukum keluarga miskin 53.025.000,00
60 Program Usaha Kemandirian Penduduk Miskin260.714.764,00
61 Program Perlindungan dan Pemberian Jaminan Sosial1.166.824.275,00
62 Program Rehabilitasi Sosial115.077.720,00
63 Program Peningkatan Iklim dan Promosi Investasi167.679.350,00
64 Program Peningkatan Kualitas dan ProduktifitasTenaga Kerja 228.930.450,00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB II Perjanjian Kinerja II-12
No Program Anggaran
65 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi24.185.000,00
66 Program Pengembangan dan PeningkatanKemampuan Teknologi Industri Kecil Menengah 1.924.669.500,00
67 Program pembangunan dan Pengelolaan SaranaDistribusi Perdagangan 1.363.918.000,00
Muatan secara lengkap dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Pemerintah Kabupaten Soppeng disajikan dalam lampiran 1
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-1
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten SoppengAkuntabilitas kinerja adalah perwujudan dari kewajiban
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
dalam bentuk pertanggungjawaban berupa laporan kinerja (LKj) yang
disusun secara periodik. Laporan Kinerja tersebut sekaligus bentuk
pertanggungjawaban secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak
yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Keberhasilan sasaran yang didukung oleh program dan kegiatan
dilakukan melalui pengukuran keberhasilan setiap indikator dengan
membandingkan antara target dan realisasi. Keberhasilan pencapaian
sasaran digolongkan sesuai tabel berikut:
Tabel 3.1Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval NilaiRealisasi Kinerja
Kriteria PenilaianRealisasi Kinerja
1 91> Sangat Tinggi2 76 < 90 Tinggi3 66 < 75 Sedang4 51<65 Rendah5 < 50 Sangat Rendah
Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010
Secara umum Pemerintah Kabupaten Soppeng telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.
Untuk tahun 2017 telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun
2017 dan Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 mencakup 36 (tiga
puluh enam) sasaran dengan 52 (lima puluh dua) indikator kinerja.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-2
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai
berikut :
Tabel 3.2Capaian Kinerja dan Predikat Kinerja Sasaran Tahun 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 71 Meningkatnya pendapatan
petani tanaman pangan,petani perkebunan,peternak, pembudidayaikan dan nelayan (S1)
1
PDRB/kapitapetani, peternak,
pembudidayaikan dan nelayan
(Rp)
10.522.500 10.233.192 97,25 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 1 97,25 SangatTinggi
2 Meningkatnya kapasitasjaringan irigasi dalammendukung peningkatanproduksi pertanian (S2)
2 Cakupan layananirigasi (%) 74,85% 74,85% 100,00 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 2 100,00 SangatTinggi
3 Meningkatnya kegiatanpengolahan hasil dariproduk pertanian,perkebunan, peternakandan perikanan (S3)
3
jumlah unit usahadalam
pengolahan hasilpertanian,
perkebunan,peternakan dan
perikanan
113 114 100,88 Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 125,66 Tinggi
4 Meningkatnya aksesmasyarakat atas layananpendidikan (S4)
4 APM SD dansederajat; 85% 90,36% 106,31 Sangat
Tinggi
5 APM SMP dansederajat; 64% 78,39% 122,48 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 4 114,40 SangatTinggi
5 Meningkatnya kualitaspelayanan pendidikan (S5)
6
penerapanmanajemen
berbasis sekolah(MBS) kualifikasi
baik
35 144 411,43 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 5 411,43 SangatTinggi
6 Meningkatnyakemampuan literasimasyarakat (S6)
7 Angka melekhuruf 96,5% 99,63% 103,24 Sangat
Tinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-3
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 77 Berkembangnya pelayanan
berbasis teknologiinformasi dan keterbukaaninformasipembangunan(IT) (S7)
8
Adanya inovasiberbasis IT dan
SDM padapelayanan PTSPsecara kontinyu
0 Ada 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 7 100,00 SangatTinggi
8 Meningkatnya kemudahanmasyarakat dalampengurusan administrasikependudukan dan catatansipil (S8)
9Persentase
kepemilikan kartukeluarga (KK),
78,64% 99,26% 126,22 SangatTinggi
10 Rasio BayiBerAkta Kelahiran 86,80% 94,46% 108,82 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 8 117,52 SangatTinggi
9 Meningkatnya jangkauandan kualitas penangananbencana kebakaran danbencana lainnya (S9)
11
Persentasebencana
kebakaran yangtertangani
dengan baik
100% 100% 100,00 SangatTinggi
12
Persentasebencana lainnyayang tertangani
dengan baik
100% 100% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 9 100,00 SangatTinggi
10 Berkurangnya gangguanketenteraman danketertiban dalammasyarakat (S10)
13 Persentasepenyelesaian K3 87% 33,75% 38,79 Sangat
Rendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 10 38,79 SangatRendah
11 Meningkatnya kesadaranmasyarakat terhadapbahaya penyalahgunaannarkoba (S11)
14
Persentasemasyarakat yang
tidakmenyalahgunaka
n narkoba
100% 99,98% 99,98 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 11 99,98 SangatTinggi
12 Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan(S12) 15
PersentasePeningkatan
jumlah kunjunganwisatawan
4,42% 2,58% 58,37 Rendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 12 58,37 Rendah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-4
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 713 Meningkatnya apresiasi
kebudayaan danketahanan budaya daerahdalam menghadapidinamika kebudayaanglobal (S13)
16
Jumlah Situscagar budaya
Kabupaten yangterdaftar sebagai
situs cagarbudaya nasional
31 29 93,55 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 13 93,55 SangatTinggi
14 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitas wilayahdan membuka lokasiterpencil (S14)
17Porsi panjang
jalan kabupatenkualitas baik (km)
570.3 km(62.3%)
399,575Km
(44.45%)70,06 Sedang
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 14 70,06 Sedang15 Meningkatnya kapasitas
dan kualitas infrastrukturperhubungan dalammendukung mobilitasmanusia, barang dan jasa(S15)
18
Rasio jumlahkendaraan
dengan panjangjalan
0,04 0,02 50,00 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 15 50,00 SangatRendah
16 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturperumahan danpemukiman dalammendukung kehidupanmasyarakat yang bersihdan sehat (S16)
19Persentase rumah
mengakses airbersih;
97,5 90,03 92,34 Tinggi
20Persentasepemukiman
kumuh0,013 0,00063 195,15 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 16 143,75 SangatTinggi
17 Meningkatnya kepatuhanterhadap rencana tataruang wilayah dalammenjaga keseimbanganfungsi antara kawasanperlindungan dan kawasanbudidaya (S17)
21 kepatuhanterhadap RTRW 36% 98,84% 274,56 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 17 274,56 SangatTinggi
18 Meningkatnya kinerja ASNsesuai kompetensi dalamtugas dan fungsinya padastruktur organisasi (S18)
22
Persentase PNSyang ditempatkan
sesuai dengankompetensinya
99,49% 76,45% 76,84 Tinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-5
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
23
Persentase PNSyang mengikuti
diklat teknik tugasdan fungsi
17,86% 9,83% 55,04 Sedang
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 18 65,94 Sedang
19 Meningkatnya penerapanprinsip akuntabilitas,transparansi, partisipasi,efektivitas, dan efisiensidalam perencanaan,penganggaran danpertanggungan kinerja(S19)
24 Opini laporankeuangan; WTP Proses
Audit - -
25Tingkat
AkuntabilitasKinerja;
C CC 100,00 SangatTinggi
26Penjabaran
Program RPJMDkedalam RKPD
100% 100% 100,00 SangatTinggi
27Ratio Temuan
BPK yangditindaklanjuti
45% 82,60% 183,56 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 19 - -20 Meningkatnya kepuasan
masyarakat atas pelayanankecamatan dan kelurahanserta berkembangnyakemandirian desa (S20)
28
Keterbukaaninformasi dan
komunikasipelayanan
Kecamatan, desa/kelurahan; (%)
70% 100% 142,86 SangatTinggi
29 Desa Mandiri 6,12% 6,12% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 20 121,43 SangatTinggi
21 Meningkatnyaketerpenuhan sarana-prasarana sertaketenagaan medic/nonmedic dalam pelayanankesehatan (S21)
30 CakupanPuskesmas 212,5 212,5 100,00 Sangat
Tinggi
31Cakupan
PembantuPukesmas
62,86 62,86 100,00 SangatTinggi
32
Rasio tenagadokter terhadap
jumlah pendudukpada satuan
wilayah
0,294 0,298 101,36 SangatRendah
33
Rasio tenagaparamedic
terhadap jumlahpenduduk padasatuan wilayah
1,50 1,578 105,20 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 21 101,64 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-6
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 722 Meningkatnya kualitas
pelayanan rumah sakit(S22) 34
Indeks kepuasanmasyarakat ataslayanan rumah
sakit
80% 80,89% 101,11 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 22 101,11 SangatTinggi
23 Meningkatnyaketerpenuhan saranaibadah, penyelenggarakegiatan ibadah, dansituasi kondusif bagikerukunan ummat (S23)
35Rasio rumah
ibadah/ jumlahpenduduk;
2,06% 1,94% 94,17 SangatTinggi
36
Persentasepenyelenggara
kegiatan ibadah(imam masjid dan
guru mengaji)yang difasilitasi
100% 100% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 23 100,00 SangatTinggi
24 Meningkatnya kegiatankepemudaan dan olah ragadaerah (S24) 37
Persentaseorganisasi
kepemudaanyang aktif;
100% 100% 100,00 SangatTinggi
38Persentase
cabang olah ragayang aktif
100% 100% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 24 100,00 SangatTinggi
25 Meningkatnya kapasitaspengarusutamaan genderdalam pembangunan (S25) 39
Persentasepartisipasi
perempuan dilembaga
pemerintah
11,15% 8,86% 79,46 Tinggi
40
Persentasepartisipasi
perempuan diorganisasi sosialkemyarakatan
22% 22% 100,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 25 89,731 Tinggi
26 Meningkatnyakeswadayaan danpartisipasi masyarakatdalam pembangunandaerah (S26)
41
SwadayaMasyarakat
terhadapProgram
pemberdayaanmasyarakat
20% 22% 110,00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 26 110,00 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-7
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
27 Meningkatnya produksiberas (S27) 42 jumlah produksi
beras (ton) 201.329 195.804 97,26 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 27 97,26 SangatTinggi
28 Meningkatnya kelestariansumberdaya alam (S28) 43
Tingkatpengurangan
emisi gas rumahkaca
2% 4,67% 233,50 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 28 233,50 SangatTinggi
29 Terpeliharanya kualitaslingkungan hidup (S29) 44
Tingkatpengendalianpencemaranlingkungan
18.41%(Udara)
15%(Udara) 81,48 Tinggi
18.41%(Air) 24% (Air) 130,36 Sangat
Tinggi24.55%
(TutupanHutan)
48,35%(Tutupan
Hutan196,95 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 29 136,26 SangatTinggi
30 Terpeliharanya kebersihandan Keindahan perkotaan(S30)
45Cakupan volume
sampah yangtertangani (%)
25,49% 29,67% 116,40 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 30 116,40 SangatTinggi
31 Berkurangnya pendudukmiskin (S31) 46 Angka Kemiskinan 8,14% 8,29% 98,16 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 31 98,16 SangatTinggi
32 Meningkatnya cakupanpelayanan penyandangmasalah kesejahteraansosial (S32)
47 Persentase PMKSyang tertangani 100% 99,33% 99,33 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 32 99,33 SangatTinggi
33 Meningkatnya jumlahinvestor yang tertarikberinvestasi (S33)
48jumlah rencana
investasi (JumlahMOU)
35 11 31,43 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 33 31,43 SangatRendah
34 Meningkatnya jumlahtenaga kerjaberkompetensi cukupuntuk terserap dalamlapangan kerja (S34)
49 Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja 72% 88,85% 123,40 Sangat
Tinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-8
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 34 123,403 SangatTinggi
35 Meningkatnya daya saingproduk koperasi, UKM,industri kecil dan industryrumah tangga dalamperdagangan (S35)
50
Jumlah JenisProduk Spesifik
lokal dari industridaerah yang
berdaya saingpada pasar
6 6 100 SangatTinggi
51
Jumlah JenisProduk Koperasi,usaha kecil dan
usaha menengahspesifik lokaldaerah yang
bersaing dalampasar regional
36 36 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 35 100,00 SangatTinggi
36 Meningkatnya kapasitassarana/ prasaranaperdagangan bagi pelakuindustri kecil dan rumahtangga, koperasi, sertausaha kecil dan menengah(S36)
52
Jumlahsarana/prasaranapasar tradisional
yang efektifmenunjang
perdaganganproduk spesifik
lokal industri kecildan rumah tangga
serta koperasidan UKM
17 17 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 36 100,00 SangatTinggi
Analisis terhadap Capaian kinerja masing-masing sasaran yang
diukur dari tingkat capaian indikator kinerja sasaran sebagai berikut :
Sasaran 1Meningkatnya pendapatan petani tanaman pangan, petaniperkebunan, peternak, pembudidaya ikan dan nelayan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (1) memantapkan arahkebijakan pertanian yang melayani dan pro petani dan juga
untuk mencapai tujuan (1). Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-9
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan nelayan, salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya pendapatan petani
tanaman pangan, petani perkebunan, peternak, pembudidaya ikan dan
nelayan. Untuk mengukur sasaran strategis pertama yang terdiri 1
indikator sasaran yaitu: PDRB/kapita petani, peternak, pembudidaya
ikan dan nelayan dengan rata-rata capaian kinerja 97,25 % dengan
predikat sangat tinggi . Berikut Hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.3Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016
Tahun 2017 TargetAkhir
KinerjaRPJMD
2021 (Rp)
Target(Rp)
Realisasi (Rp)Capai
an(%)
1 PDRB/kapitapetani, peternak,pembudidaya ikandan nelayan (Rp)
9.027.500 9.288.570,37 10.522.500 10.233.192,19 97.25 13.512.500
Rata-Rata Capaian Sasaran 1 97.25
PDRB/ kapita petani, peternak, pembudidaya ikan dannelayanPada tahun 2017 total PDRB per kapita petani, peternak,
pembudidaya ikan dan nelayan adalah sebesar Rp 10.233.192,-
sedikit lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar Rp
10.522.500,- atau 97,25 persen, dan lebih tinggi dibanding tahun
2016 yaitu sebesar Rp 9.288.570,37,-. Nilai tersebut merupakan
data nilai PDRB hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, kehutanan dan perikanan tahun 2017 senilai
2.470.599.590.180,76 kemudian dibagi dengan jumlah penduduk
tahun 2017 yaitu 241.430 jiwa. Nilai tersebut menggambarkan
besaran nilai (kontribusi) sektor pertanian dan kehutanan terhadap
total PDRB per kapita Kab.Soppeng.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja adalah:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-10
Pencapaian jumlah produksi masing-masing komoditi pada
sektor pertanian, perikanan, kehutanan ;
Kualitas/mutu produk yang dihasilkan mempengaruhi
nilai/harga jual komoditi di tingkat petani;
Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami Peningkatan, kontribusi
utama dari tanaman padi, sedangkan sub sektor Hortikultura,
peternakan dan perkebunan mengalami penurunan. Terutama
tanaman kakao yang cukup signifikan menurun.
Hambatan/permasalahan :
Serangan hama/penyakit pada tanaman;
Metode budidaya petani yang belum menerapkan secara optimal
pemupukan berimbang dan
Faktor lainnya yang pengaruh langsung pada tingkat capaian
produksi terutama alih fungsi lahan dan ketersediaan air irigasi
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Optimalisasi pengamatan Dini Hama/Penyakit Tanaman oleh
petugas lapangan serta pemberantasan missal tim pengendali
hama/penyakit ketika positif terjadinya serangan hama/penyakit
Optimalisasi penyuluhan teknologi budidaya yang bisa
memberikan dampak langsung pada peningkatan produksi;
Peningkatan upaya konservasi lahan dan air; serta
Pengendalian alih fungsi lahan pertanian;
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.4Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1
Meningkatnyapendapatan petanitanaman pangan,
petani perkebunan,peternak,
29.312.308.464 28.533.546.923 97,34 97,25Tidak
Efesien0,09%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-11
pembudidaya ikandan nelayan
m
Untuk mendukung pencapaian sasaran meningkatnya pendapatan
petani tanaman pangan, petani perkebunan, peternak,
pembudidaya ikan dan nelayan dilaksanakan melalui (1). Program
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman
pangan dengan kegiatan berupa penyediaan sarana produksi,
sertifikat bibit unggul pertanian, penyusunan Rencana Definitf
Kebutuhan (RDKK) Pupuk Bersubsidi, Pembinaan penyaluran
pupuk bersubsidi, peningkatan produksi dan produktifitas tanaman
serelia, peningkatan produksi dan produktifitas tanaman aneka
kacang dan umbi, pengembangan pertanian pada lahan kering,
penanganan pasca panen, perlindungan tanaman untuk
peningkatan pengamanan produksi tanaman pangan, penyusunan
data base potensi produk pangan; (2). Program penyediaan
pengembangan sarana/prasarana pertanian/perkebunan dengan
kegiatan berupa pengelolaan air irigasi untuk pertanian,
peningkatan pengelolaan lahan, pengadaan sarana dan prasarana
teknologi pertanian tepat waktu, pengelolaan sumber-sumber air
untuk pertanian, koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan
infrastruktur pertanian dan perdesaan, Water Resource dan
Irrigation Sektor Management (WISMP), pembinaan dan
pengembangan kelembagaan P3A/GP3A, pengembangan jalan
produksi, konservasi air dan antisipasi anomali iklim; (3). Program
Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dengan kegiatan berupa
pendidikan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan
lembaga petani dan KTNA, Pekan Nasional Kelompok Tani Andalan;
(4). Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan
kegiatan berupa pembibitan dan perawatan ternak, pengadaan
sarana dan prasarana peternakan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan dana bergulir; dan program pengembangan budidaya
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-12
perikanan dan perikanan tangkap dengan kegiatan berupa
pengembangan perikanan (Bibit Ikan Unggul Air Tawar), pengadaan
sarana dan prasarana pengembangan perikanan (DAK),
pengembangan usaha mina pedesaan perikanan budidaya (PUMP-
PB) dan pengelolaan pemasaran hasil perikanan (PUMP-PPHP),
pembinaan dan pengawasan danau tempe dan pengukuran luasan
lahan tappareng salaE. dengan total anggaran yang dialokasikan
dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp 29.312.308.464 terealisasi
sebesar Rp 28.533.546.923 atau 97,34 %, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 97,25 % sedikit
lebih rendah dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan efesiensinya penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 2Meningkatnya kapasitas jaringan irigasi dalam mendukungproduksi pertanian
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (1) memantapkan arahkebijakan pertanian yang melayani dan pro petani dan tujuan
meningkatkan kesejahteraan pelaku utama pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya kapasitas jaringan irigasi dalam mendukung produksi
pertanian. Untuk mengukur sasaran strategis kedua dengan 1
indikator yaitu Cakupan Layanan Irigasi dengan rata-rata capaian
kinerja 100 persen dengan predikat sangat tinggi . Berikut Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.5Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
KinerjaRPJMD
2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1Cakupan Layanan
Irigasi 68,73 72,88 74,85 74,85 100,00 84,37
Rata-Rata Capaian Sasaran 2 100.00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-13
Cakupan Layanan IrigasiPenyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan
waktu yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah
irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan
kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya,
Kinerja jaringan irigasi dinilai dari kemampuan jaringan untuk
membawa sejumlah air dari sumbernya ke petak sawah sesuai
waktu dan tempat berdasarkan rencana tata tanam yang telah
ditetapkan. Pada tahun 2017 Cakupan Layanan Irigasi adalah
74,85 persen atau 7.235 Ha dari luas seluruh lahan 9.666 Ha
sesuai dengan target yang ditetapkan dan lebih tinggi dibanding
tahun 2016 sebesar 72,88 persen, namun masih lebih rendah
dibandingkan target pada akhir periode RPJMD sebesar 84,37 %.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Meningkatnya kesadaran & partisipasi petani
Meningkatnya SDM pengetahuan petugas/ operator
Peran aktif masyarakat dalam peningkatan kinerja jaringan
irigasi
Dukungan dari pemerintah terhadap sarana & prasarana irigasi
Hambatan/permasalahan :
Masih banyaknya saluran irigasi yang rusak
Berkurangnya volume/debit dari sumber-sumber air
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana jaringan
irigasi
Mengoptimalkan fungsi dari sumber air yaitu bendung, mata air
maupun bangunan lainnya
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-14
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.6Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1
Meningkatnyakapasitas jaringan
irigasi dalammendukungpeningkatan
produksi pertanian
19.519.476.937 18.937.273.934 97,02 100,00 Efesien2,98 %
Untuk mendukung pencapaian sasaran meningkatnya kapasitas
jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produksi pertanian
dilaksanakan melalui (1). Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya dengan
kegiatan berupa pembangunan pintu air, Rehabilitasi/pemeliharaan
jaringan irigasi, pembangunan jaringan irigasi, pengelolalaan irigasi
secara partisipatif, pengadaan peralatan penunjang operasi,
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan, pemberdayaan petani
pemakai air dan penyusunan sistem informasi data base irigasi dan
(2). Program Rehabilitasi/pemeliharaan dan pembangunan
embun/cekdam dengan kegiatan berupa pembangunan dan
pemeliharaan embun/cekdam dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
19.519.476.937,- terealisasi sebesar Rp 18.937.273.934,- atau
97,02 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 100 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-15
Sasaran 3Meningkatnya kegiatan pengolahan hasil produk pertanian,perkebunan, peternakan, dan perikanan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (1) memantapkan arahkebijakan pertanian yang melayani dan pro petani dan tujuan (1)
meningkatkan kesejahteraan pelaku utama pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan nelayan salah satu diantaranya melalui
sasaran meningkatnya kegiatan pengolahan hasil produk pertanian,
perkebunan, peternakan, dan perikanan. Untuk mengukur sasaran
strategis ketiga tersebut terdapat 1 indikator sasaran yaitu: Jumlah
unit usaha dalam pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan
dan perikanan dengan rata-rata capaian kinerja 100,88 % dengan
predikat sangat tinggi . Berikut Hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran pada tabel berikut :Tabel 3.7
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(Unit)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
KinerjaRPJMD
2021(Unit)
Target(Unit)
Realisasi(Unit)
Capaian (%)
1 Jumlah unit usaha dalampengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakandan perikanan
103 124 113 114 100,88 128
Rata-Rata Capaian Sasaran 3 100,88
Jumlah unit usaha dalam pengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan dan perikananPada tahun 2017 Jumlah unit usaha dalam pengolahan hasil
pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan adalah 114 unit,
lebih tinggi dari target sebanyak 113 unit dengan capaian kinerja
100,88 %. Jumlah kelompok/unit usaha pengolahan tersebut terdiri
dari Usaha Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura 43
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-16
unit, pengolahan hasil ternak 27 kelompok, pengolahan hasil
perkebunan 29 kelompok dan hasil perikanan 15 kelompok. Jumlah
unit usaha tersebut meningkat dibanding tahun 2016 yaitu
sebanyak 105 unit. Sementara itu bila dibandingkan dengan target
akhir periode RPJMD Tahun 2021 sebanyak 128 unit, hal ini berarti
jumlah unit usaha dalam pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan pada tahun 2017 masih perlu
ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terdapat pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Perkembangan Ilmu dan Pengetahuan masyarakat dalam hal
teknologi pengolahan hasil pertanian yang bisa menjadi pemicu
dasar utama masyarakat untuk membentuk kelompok/unit
usaha pengolahan hasil pertanian;
Dukungan sumber daya yang memadai (luas lahan pertanian,
potensi perikanan dan peternakan)
Penduduk Kabupaten Soppeng sebagian besar bekerja disektor
pertanian;
Sektor Pertanian merupakan Sektor Unggulan dan menjadi
prioritas pembangunan Kab. Soppeng
Hambatan/Permasalahan
Belum optimalnya fasilitasi kegiatan terkait pengolahan hasil
pada bidang terkait;
Rendahnya mutu/kualitas produk olahan yang dihasilkan
sehingga daya saing produk juga rendah dipasaran;
Rendahnya minat masyarakat dalam berwirausaha terkait
pengolahan hasil pertanian
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pelatihan, bimbingan
teknologi pengolahan hasil pada daerah basis produksi komodi;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-17
Pembinaan dan pendampingan intensif serta fasilitasi peralatan
teknologi pengolahan dalam peningkatan daya saing produk
olahan;
Penyuluhan kepada masyarakat basis produksi komoditi
mengenai potensi berwirausaha terkait pengolahan hasil
pertanian.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.8Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 meningkatnya kegiatanpengolahan hasilproduk pertanian,perkebunan,peternakan, danperikanan
228.425.000 215.500.000 94.34 100,88 Efesien6,54%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kegiatan pengolahan hasil produk pertanian,
perkebunan, peternakan, dan perikanan adalah Program
Peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan pemasaran hasil
pertanian, dengan kegiatan berupa penanganan pengolahan hasil
pertanian, pengembangan teknologi pasca panen dan pengolahan
hasil pertanian dengan total anggaran yang dialokasikan dalam
APBD Tahun 2017 sebesar Rp 228.425.000,- terelisasi sebesar Rp
215.485.000 atau 94,34 %, bila dibandingkan dengan rata-rata
capaian kinerja sasaran yang mencapai 100,88 % jauh lebih tinggi
dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya
efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).konsekonser
Sasaran 4Meningkatnya akses masyarakat atas layanan pendidikan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-18
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (2) Mewujudkanpendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semuawarga dan tujuan (2) meningkatnya akses masyarakat atas layanan
pendidikan salah satu diantaranyan melalui sasaran meningkatnya
akses masyarakat atas layanan pendidikan. Untuk mengukur sasaran
strategis keempat tersebut terdapat 2 indikator kinerja sasaran yaitu:
(1). APM SD dan sederajat dan (2). APM SMP dan sederajat. dengan
rata-rata capaian kinerja 114,40 % dengan predikat sangat tinggi .
Berikut Hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.9Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016(%)
Tahun 2017 TargetAkhir
KinerjaRPJMD
2021 (%)
Target(%)
Realisasi (%)
Capaian(%)
1 APM SD dan sederajat 81,70 84,86 85 90,36 106,31 93
2. APM SMP dan sederajat 57,90 69,01 64 78,39 122,48 80Rata-Rata Capaian Sasaran 4 114,40
APM SD dan sederajatPada tahun 2017 Angka Partisipasi Murni jenjang Sekolah Dasar
(SD) dan sederajat adalah 90,36 persen, lebih tinggi dari target
sebesar 85 persen dan juga lebih tinggi dibanding kondisi tahun
2016 sebesar 84,86 persen. Angka ini didapat dari jumlah
penduduk usia 7-12 tahun yang bersekolah pada jejang SD dan
sederajat dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7-12 tahun,
dimana pada tahun 2017 Penduduk usia 7-12 tahun yang
bersekolah pada jenjang SD dan sederajat sebanyak 19.517 orang
atau 90,36 persen dari jumlah penduduk pada usia tersebut
sebanyak 21.599. Bila dibandingkan dengan target akhir periode
RPJMD Tahun 2021 sebesar 93 persen maka Angka Partisipasi
Murni pada jenjang Sekolah Dasar dan sederajat masih perlu
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-19
ditingkatkan dan jika dibanding target Nasional tahun 2017 sebesar
82,88 persen maka pada jenjang ini Kabupaten soppeng telah
melampaui target yang telah ditetapkan.
APM SMP dan sederajat
Selanjutnya untuk Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni pada
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat pada tahun
2017 mencapai angka 78,39 persen lebih tinggi dari target sebesar
64 persen dan realisasi tahun 2016 sebesar 69,01 persen, dan juga
lebih tinggi dari target Nasional yaitu 73,03 persen. Angka ini
didapat dari jumlah penduduk usia 13-15 tahun yang bersekolah
dibagi dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun, dimana pada
tahun 2017 jumlah siswa/bersekolah usia 13-15 tahun sebanyak
9.913 orang atau 78,39 persen dari penduduk usia 13-15 sebanyak
12.646 orang. Sementara itu, jika dibanding dengan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 sebesar 80 persen, maka Angka
Partisipasi Murni pada jenjang SMP dan sederajat masih perlu
ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Kesadaran masyarakat (orang tua) siswa terhadap program
pendidikan dasar, wajib belajar Sembilan tahun;
Adanya Program Pendidikan Gratis dan dukungan pemerintah
pusat melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) ;
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan dasar yang
memadai;
Dukungan anggaran yang memadai di bidang pendidikan
Hambatan/Permasalahan
Masih ada orang tua yang cenderung untuk mempekerjakan
anak usia sekolah;
Masih ada orang tua yang menyekolahkan anak pada usia 6
tahun, sehingga tidak masuk dalam kategori usia 7-12 tahun,
dan dengan demikian juga berdampak pada jenjang selanjutnya;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-20
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah
Semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program
pendidikan dasar, wajib belajar sembilan tahun;
Memberi akses yang luas terhadap layanan pendidikan,
khususnya kepada penduduk usia sekolah yang kurang mampu;
Meningkatkan pendidikan luar sekolah/dikmas
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.10Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyaakses masyarakatatas layananpendidikan
12.666.135.292 12.638.622.595 99.78 114,40 Efesien14.61%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya akses masyarakat atas layanan pendidikan adalah
(1). Program Wajib Belajar Dasar Sembilan Tahun dengan kegiatan
berupa Pembangunan, Pengadaan, dan perbaikan sarana dan
prasarana/infrastruktur pendidikan tingkat SD; Pembangunan,
Pengadaan, dan perbaikan sarana dan prasarana/infrastruktur
pendidikan tingkat SMP; Pembangunan, Pengadaan, dan perbaikan
sarana dan prasarana/infrastruktur pendidikan pada sekolah
swasta; Pembangunan, Pengadaan, dan perbaikan sarana dan
prasarana/infrastruktur pendidikan tingkat SD (DAK); dan ;
Pembangunan, Pengadaan, dan perbaikan sarana dan
prasarana/infrastruktur pendidikan tingkat SMP (DAK); (2).
Program Pendidikan Anak Usia Dini dengan kegiatan berupa
pembangunan, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana
infrastruktur PAUD negeri; pembangunan, pengadaan dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-21
perbaikan sarana dan prasarana/infrastruktur PAUD swasta;
Sosialisasi PAUD dan deteksi tumbuh kembang anak;
pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran
pendidikan anak usia dini; pembinaan lembaga penyelenggara
PAUD, pemberian insentif bagi guru PAUD; penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini dan lomba apresiasi Gebyar PAUD (3).
Program Pendidikan Gratis Pendidikan Dasar dengan kegiatan
berupa Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pendidikan Gratis
(APBD Kab) pendidikan gratis pendidikan dasar (APBD Kab) dan
dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017
sebesar Rp 12.666.135.292,- terelisasi sebesar Rp 12.638.622.595
atau 99,78 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian
kinerja sasaran yang mencapai 114,40 persen lebih tinggi dari
persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 5Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (2) Mewujudkanpendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semuawarga dan tujuan (2) meningkatkan derajat pendidikan masyarakat
salah satu diantaranyan melalui sasaran meningkatnya kualitas
pelayanan pendidikan. Untuk mengukur sasaran strategis kelima
tersebut terdapat 1 indikator kinerja sasaran yaitu: Penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kualifikasi baik dengan rata-rata
capaian kinerja 411,43 % dengan predikat sangat tinggi . Berikut Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.11Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Penerapan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) 17 56 35 144 411,43 56Sekolah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-22
kualifikasi baik
Rata-Rata Capaian Sasaran 5 411,43
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kualifikasi baikAkreditasi sekolah merupakan salah satu tolok ukur suatu sekolah
yang telah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Pada
tahun 2017 jumlah Sekolah yang telah terakreditasi dengan
kualifikasi baik adalah 144 sekolah, lebih tinggi dari target
sebanyak 35 sekolah, dengan capaian kinerja 411,43 persen.
Kualifikasi baik diperuntukkan bagi sekolah yang telah terakreditasi
dengan nilai “A”. sampai dengan tahun 2017 dari 341 Sekolah
Jenjang Pendidikan Dasar, yang telah terakreditasi dengan
kualifikasi A sebanyak 144 sekolah, dengan rincian SD 112 sekolah
dari 252 sekolah; MI 4 sekolah dari 20 sekolah; untuk jenjang SMP
25 sekolah dari 38 sekolah dan MTs sebanyak 3 sekolah dari 31
sekolah. Bila dibandingkan kondisi tahun 2016 jumlah Sekolah
terakreditasi lebih tinggi dibanding tahun 2017 dan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 sebanyak 56 Sekolah, dan untuk
menuntaskan Sekolah yang belum terakreditasi dengan kualifikasi
“A” maka tetap harus dilakukan perbaikan manajamen di sekolah-
sekolah .
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pendidikan, di
dukung dengan kegiatan peningkatan sarana prasarana
pendidikan negeri/swasta;
Semakin membaiknya Manajemen pengelolaan sekolah
Hambatan/Masalah
Masih banyak sekolah yang belum terakreditasi
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Peningkatan pembinaan Majemen Berbasis Sekolah khususnya
pada sekolah-sekolah yang belum terakreditasi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-23
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.12Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyakualitas pelayananpendidikan
3.249.855.000 2.737.669.000 84,24 120,00 Efesien327,19%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan adalah (1). Program
Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan kegiatan berupa
Monitoring, evaluasi dan pelaporan, Monitoring dan Evaluasi
penyaluran BOS; pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen
sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah;
penyediaan barang cetakan sekolah; fasilitasi pelaksanaan
akreditasi sekolah; penyusunan profil pendidikan dan
penyelenggaraan ujian nasional/ujian sekolah (2). Program
Peningkatan Layanan Pendidikan dengan kegiatan berupa
pemberian beasiswa, bagi Siswa Berprestasi dan Siswa Kurang
Mampu, pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan
mahasiswa kurang mampu, dan pelaksanaan bimbingan belajar
bagi siswa dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2017 sebesar Rp 3.249.855.000,- terealisasi sebesar Rp
2.737.669.000,- atau 84,24 persen, bila dibandingkan dengan rata-
rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 325,71 persen yang
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
adanya efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 6Meningkatnya Kemampuan Literasi masyarakat
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-24
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (2) Mewujudkanpendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semuawarga dan tujuan meningkatkan derajat pendidikan masyarakat salah
satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kemampuan literasi
masyarakat. Untuk mengukur sasaran strategis ke-6 tersebut terdapat
1 indikator kinerja yaitu Angka Melek Huruf. dengan rata-rata capaian
kinerja 103,24% dengan predikat sangat tinggi. Berikut Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.13Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 6
No. Indikator KinerjaKondisi Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Angka Melek Huruf 95,88 99,70 96,5 99,63 103,24 98
Rata-Rata Capaian Sasaran 6 103,24
Angka Melek HurufAngka melek huruf di Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 telah
mencapai 99,64 persen lebih tinggi dari target sebesar 96,5 persen.
Persentase, Angka Melek Huruf tersebut dihitung dari jumlah
penduduk melek huruf usia 15 tahun ke atas dibagi dengan jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas. Pada tahun 2017 penduduk usia
15 tahun ke atas yang melek huruf sebanyak 197.290 atau 99,65
persen dari 197.997 penduduk usia 15 tahun ke atas atau dengan
kata lain masih ada 707 penduduk usia 15 ke atas yang tuna
aksara. Dibanding tahun 2016 yang lalu angka melek huruf
mencapai 99,70 persen dan untuk akhir periode RPJMD Tahun
2021 yang ditargetkan sebesar 98 persen, maka capaian kinerja
pada tahun 2017 sebesar 99.64persen telah melampaui target pada
akhir periode RPJMD dan juga telah melampaui target nasional
sebesar 96,51%
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-25
Berkembangnya PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
untuk melaksanakan pendidikan yang tidak terakomodir pada
Pendidikan Formal (Drop Out); dan
Pembinaan Pemerintah terhadap Pendidikan Non Formal
Hambatan/Permasalahan
Masih ada penduduk usia sekolah yang tidak terakomodir (drop
out) pada jenjang pendidikan formal;
Belum maksimalnya fungsi dan peran perpustakaan sebagai
media pembelajaran masyarakat
Strategi Pemecahan Masalah
Lebih meningkatkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat;
Meningkatkan pembinaan terhadap non formal
Meminimalisir jumlah siswa/penduduk usia sekolah yang tidak
terakomodir pada jenjang pendidikan formal;
Meningkatkan fungsi dan peran Perpustakaan sebagai salah satu
media pembelajaran bagi masyarakat
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.14
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyakemampuanLiterasimasyarakat
833.764.989 809.040.132 97,03 103,24 Efesien6,75%
Program yang mendukung pencapaian sasaran meningkatnya
derajat pendidikan masyarakat adalah (1). Program Pendidikan
Non Formal dengan kegiatan berupa Peningkatan Kapasitas
Penyelenggara dan Tutor Keaksaraan; Pengembangan Pendidikan
keaksaraan; Sosialisasi program pendidikan masyarakat dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-26
kelembagaan; peningkatan peran serta Hak Aksara International;
Pembinaan dan perlindungan bahasa dan sastra;
penyelenggaraan paket A setara SD; penyelenggaraan paket B
setara SMP dan penyelenggaraan Paket C setara SMA (2).
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan dengan kegiatan berupa pemasyarakatan minat
dan kebiasaan membaca untuk medorong terwujudnya
masyarakat pembelajar, pengembangan minat dan budaya baca;
supervisi, pembinaan khusus dan stimulasi pada perpustakaan
umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan
perpustakaan masyarakat, publikasi dan sosialisasi minat dan
budaya baca, penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum
daerah, pengembangan potensi dan bakat pidato bagi siswa
sekolah, pengembangan minat dan bakat pada bidang
pengetahuan umum, lomba perpustakaan desa/kelurahan dan
penyusunan strategi peningkatan kualitas pelayanan
perpustakaan dengan total anggaran yang dialokasikan dalam
APBD Tahun 2017 sebesar Rp 399.052.989,- terealisasi sebesar
Rp 379.905.132 atau 95,20 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 103,24 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 7Berkembangnya pelayanan berbasis Teknologi Informasi danketerbukaan informasi pembangunan (IT)
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan 3 meningkatnya kualitas pelayanan public salah satu
diantaranya melalui sasaran berkembangnya pelayanan berbasis
teknologi informasi dan keterbukaan informasi pembangunan. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-7 dengan indikator kinerja yaitu adanya
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-27
inovasi berbasis IT dan SDM pada pelayanan PTSP secara kontinyu
dengan rata-rata capaian kinerja 100 % dengan predikat sangat tinggi.
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 3.15Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 7
No. Indikator KinerjaKondisi Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 Target AkhirRPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1
Adanya InovasiBerbasis IT dan SDMpada pelayanan PTSP
secara kontinyuNA ADA 0 ADA 100
2 (websiteyang
berinteraksidengan
masyarakatdan SMART
PTSP)Rata-Rata Capaian Sasaran 7 100
Adanya Inovasi Berbasis IT dan SDM pada pelayanan PTSPsecara kontinyuPada tahun 2017 tidak ada target untuk adanya inovasi yang
dikembangkan di PTSP tetapi dalam rangka percepatan pelayanan
perizinan maka ditahun 2017 terdapat 1 (satu) Inovasi yang
berbasis IT pada pelayanan PTSP yang dikembangkan yaitu layanan
informasi online yang berbasis android yang selanjutnya disebut
Layanan Sistem Informasi Data dan Elektronik yang disingkat “LaSide” untuk mempermudah masyarakat dan mempersingkat waktu
penerbitan izin. Pada tahun 2016 Inovasi yang dikembangkan
terkait dengan pelayanan perizinan yaitu Inovasi berbasis SDM
dimana Tim Teknis berkantor di Kantor Pelayanan Terpadu hal ini
didasarkan pada asumsi bahwa salah satu factor yang mendukung
keberhasilan penerbitan izin tepat waktu adalah kinerja tim teknis.
Terkait dengan target pada akhir periode RPJMD sebanyak 2 inovasi
yang berbasis IT dan SDM dalam bentuk Website yang berinteraksi
dengan masyarakat dan SMART PTSP, maka dengan demikian
masih perlu 1 Inovasi untuk memenuhi target yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-28
Ket. Foto : Launching Inovasi Pelayanan “La SIDE” DPM PTSP
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian target
kinerja sasaran :
Penyederhanaan perizinan dengan memangkas birokrasi;
Penyederhanaan persyaratan dan waktu pelayanan perizinan;
Tim Teknis berkantor di Kantor PTSP;
Memberi layanan dengan sistem antrian secara elektronik;
Adanya SOP dan SPP pelayanan perizinan
Hambatan/Permasalahan :
Masih adanya anggapan di masyarakat bahwa pengurusan izin
dianggap, sulit, berbelit - belit, kurang ramah, kurang adanya
kejelasan, kurang transparansi persyaratannya, proses
penyelesaiannya lama, biaya mahal dan tidak ada kepastian
serta tidak dipertanggungjawabkan pada publik;
Secara teknis maupun secara administratif masih ada beberapa
perusahaan, yang belum memenuhi persyaratan.
Solusi/ Alternatif penyelesaian masalah :
Sosialisasi secara kontinyu terkait proses pengurusan perizinan;
Memaksimalkan pelayanan, melalui aplikasi berbasis IT yang
telah ada
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-29
Tabel 3.16Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 BerkembangnyaPelayanan BerbasisTeknologi Informasidan keterbukaaninformasipembangunan (IT)
7.138.814.000 6.398.852.300 89,63 100 Efesien10,37%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran 7)
berkembangnya pelayanan berbasis teknologi informasi dan
keterbukaan informasi pembangunan adalah (1). Program
Peningkatan Kapasitas penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
Non Perizinan dengan kegiatan berupa penyusunan kebijakan
system dan prosedur pelayanan public, sosialisasi dan
penyebarluasan informasi pelayanan publik, fasilitasi dan
koordinasi pengelolaan perizinan dan non perizinan, penyusunan
dan pengelolaan data informasi pelayanan,survey indeks kepuasan
masyarakat, pengembangan jaringan komunikasi dan informasi
pelayanan, penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan
bagi masyarakat dan monitoring dan evaluasi (2). Program
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan kegiatan
berupa pembangunan sarana jaringan komunikasi dan informasi,
penyediaan akses internet, (3). Program Pengembangan
Komunikasi, dan Informatika dengan kegiatan berupa
penyusunan kajian di Bidang Telekomukasi, komunikasi dan
informatika, pengelolaan dan pemutakhiran informasi situs Web
Pemerintah, pengelolaan layanan Soppeng command Center,
pengawasan dan site audit menara telekomukasi dan
pengembangan dan penguatan layanan media center; (4). Program
Peningkatan Kapasitas penyelenggaraan pemerintah kecamatan
dengan kegiatan berupa Bupati menyapa dan Penyuluhan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-30
Kantibmas yang dilaksanakan di 8 Kecamatan (5). Program
peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dengan kegiatan berupa Dialog/audiensi dengan tokoh-
tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan
masyarakat, penerimaan kunjungan kerja Pejabat
Negara/Departemen/Non Departemen/Luar Negeri, Kunjungan
kerja.Inspeksi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Koord.
dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya dan
rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah serta
kedinasan lainnya dengan total anggaran yang dialokasikan dalam
APBD Tahun 2017 sebesar Rp 7.138.814.000,- terealisasi sebesar
Rp 6.398.852.300,- atau 89,63 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 100 persen lebih
tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
adanya efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 8Meningkatnya Kemudahan masyarakat dalam pengurusanadministrasi kependudukan dan catatan sipil
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan meningkatkan kualitas pelayanan public salah satu diantaranya
melalui sasaran meningkatnya kemudahan masyarakat dalam
pengurusan administrasi kependudukan dan catatan sipil. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-8 tersebut dengan 2 indikator kinerja
yaitu (1). Persentase kepemilikan Kartu Keluarga (KK); (2). Rasio Bayi
ber Akta Kelahiran dengan rata-rata capaian kinerja 117,52 persen,
dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-31
Tabel 3.17Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 8
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun
2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase kepemilikanKartu Keluarga (KK) 73,25 83,46 78,64 99,26 126,22 91,15
2 Rasio Bayi Ber AktaKelahiran 85,2 93,63 86,80 94,46 108,82 95
Rata-Rata Capaian Sasaran 8 117,52
Persentase Kepemilikan Kartu Keluarga (KK)Pada tahun 2017 jumlah Kepala Keluarga yang telah memiliki Kartu
Keluarga adalah 72.935 atau 99,26 persen dari total jumlah kepala
keluarga sebanyak 73.476 dibanding tahun 2016 yang lalu
persentase kepemilikan Kartu Keluarga baru mencapai 83,46
persen, berarti ada peningkatan sekitar 15,80 persen. Sementara
bila dibandingkan dengan target akhir periode RPJMD sebesar
91,15 persen, hal ini berarti kepemilikan KK melampaui target
akhir periode RPJMD. Peningkatan persentase kepemilikan KK di
tahun 2017 terjadi karena semakin gencarnya sosialisasi terkait
perekaman KTP elektronik secara keliling, disamping itu Dinas
Kependudukan & Pencatatan Sipil melakukan pelayanan dengan
model kunjungan disetiap Kecamatan bahkan dari rumah ke
rumah, dan sekolah untuk melayani penduduk yang belum
melakukan perekaman termasuk penduduk yang memiliki
keterbatasan karena sakit keras, cacat tubuh dan lansia.
Ratio Bayi ber Akta KelahiranPada tahun 2017 ratio bayi yang ber akta kelahiran adalah 94,46
persen dan bila ratio bayi dihitung dari jumlah bayi berakte
kelahiran per 1000 kelahiran maka terdapat 944 bayi diantaranya
telah ber akte, lebih tinggi dari target sebesar 86,80 persen dan
meningkat dibanding kondisi tahun 2016 yaitu sebesar 85,2
persen. Sementara jika dibandingkan dengan target akhir pada
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-32
tahun 2021 sebesar 95 persen, hal ini berarti ratio bayi ber akte
kelahiran masih perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Komitmen Pemerintah daerah untuk mendukung program
pemerintah pusat terkait kewajiban warga negara untuk memiliki
dokumen kependudukan
Adanya pelayanan keliling dan perangkat pendukung
Hambatan/permasalahan:
Belum semua penduduk terekam dalam data kependudukan
Masih ada orang tua yang belum paham/tidak memperhatikan
kepemilikan akte kelahiran;
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Melakukan kunjungan ke kecamatan dan bahkan kunjungan
dari rumah ke rumah dan sekolah untuk melakukan
perekaman;
Sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya kepemilikan
dokumen kependudukan dan catatan sipil
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.18Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKemudahanmasyarakat dalamPengurusanadministrasikependudukan danCatatan Sipil
1.259.704.750 1.209.199.298 95,99 117,34 Efesien4,53%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kemudahan masyarakat dalam pengurusan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-33
administrasi kependudukan dan catatan sipil adalah (1). Program
Penataan Administrasi Kependudukan dengan kegiatan berupa
Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (Membangun,
updating dan pemeliharaan); pengolahan dalam penyusunan
laporan informasi kependudukan, peningkatan pelayanan public
dalam pelayanan pencatatan sipil, pengembangan data base
kependudukan, monitoring, evaluasi dan pelaporan, peningkatan
pelayanan public pada pelayanan pendaftaran penduduk
penerapan sistem manajemen pelayanan administrasi
kependudukan berstandar ISO. dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
1.259.704.750,- terealisasi sebesar Rp 1.209.199.298,- atau 95,99
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 117,52 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 9Meningkatnya Jangkauan dan Kualitas Penanganan bencanaKebakaran dan Bencana Lainnya
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan memelihara ketenteraman dan ketertiban umum salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya jangkauan dan kualitas
penanganan bencana kebakaran dan bencana lainnya. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-9 terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
yaitu (1). Persentase bencana kebakaran yang tertangani dengan baik
dan (2). Persentase bencana lainnya yang tertangani dengan baik
dengan rata-rata capaian kinerja 100 persen dengan predikat sangat
tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada
tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-34
Tabel 3.19Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 9
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase BencanaKebakaran yang
tertangani dengan baik 100 100 100 100 100 100
2 Persentase BencanaLainnya yang tertangani
dengan baik100 100 100 100 100 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 9 100
Persentase Bencana Kebakaran yang tertangani dengan baikSepanjang tahun 2017 jumlah bencana kebakaran di Wilayah
Kab.Soppeng adalah 28 kejadian dan secara keseluruhan tertangani
dengan baik atau 100 persen. Bencana kebakaran tersebar di 8
Kecamatan dan sejumlah desa/kelurahan. Demikian besar dampak
yang diakibatkan oleh bencana kebakaran baik materi maupun jiwa
sehingga sampai akhir periode RPJMD Tahun 2021 setiap tahun
ditargetkan 100 persen.
Persentase Bencana Lainnya yang tertangani dengan baikSelain bencana kebakaran bencana lainnya yang terjadi sepanjang
tahun 2017 adalah banjir, angin, tanah longsor dan bencana
lainnya dengan jumlah sebanyak 27 kali dan secara keseluruhan
bencana tersebut dapat tertangani dengan baik.
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian target
kinerja sasaran adalah :
Tersedianya pos Damkar, Armada dan Personil Damkar yang
cukup ;
Koordinasi yang baik antara TRC BPBD, Tagana, dan SAR, untuk
penanganan bencana secara cepat dan tepat.
Hambatan/Permasalahan :
Belum semua kecamatan tersedia Pos Damkar
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-35
Membuat Pos Damkar disetiap kecamatan
Penambahan Armada Damkar dan Personil Damkar
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.20
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyajangkauan dankualitaspenangananbencana kebakarandan bencanalainnya.
831.849.650 730.271.750 87,79 100 Efesien12,21%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jangkauan dan kualitas penanganan bencana
kebakaran dan bencana lainnya adalah (1). Program Tanggap
Darurat dan Logistik dengan kegiatan berupa penyediaan
peralatan dan logistik bencana, penanganan darurat bencana dan
pemberdayaan TRC. total anggaran yang dialokasikan dalam
APBD Tahun 2017 sebesar Rp 831.849.650,- terealisasi sebesar
Rp 730.271.750,- atau 87,79 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 100 persen lebih
tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
adanya efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 10Berkurangnya gangguan ketenteraman dan ketertiban dalamMasyarakat.
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan memelihara ketenteraman dan ketertiban umum salah satu
diantaranya melalui sasaran berkurangnya gangguan ketenteraman
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-36
dan ketertiban dalam masyarakat. Untuk mengukur sasaran strategis
ke-10 dengan 1 indikator kinerja sasaran yaitu persentase
penyelesaian K3, dengan rata-rata capaian kinerja 38,79 persen
dengan predikat sangat rendah. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.21Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 10
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021(%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase Penyelesaian K3 84 87,85 87 33,75 38,79 95
Rata-Rata Capaian Sasaran 10 38,79
Persentase Penyelesaian K.3Berdasarkan data Rekapitulasi Laporan gangguan Ketenteraman
dan Ketertiban Umum sepanjang tahun 2017 jumlah kejadian
terkait Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan (K3) adalah
sebanyak 883 kasus dan dapat terselesaikan sebanyak 298 kasus
(33,79%). Jenis Gangguan tersebut berupa Kejahatan, Pelanggaran
Perda, Bencana Alam, dan Kecelakaan, dan yang paling banyak
adalah Gangguan Kejahatan seperti penganiayaan, pencurian,
penipuan, pengrusakan, narkoba, penggelapan, curanmor,
penyerobotan tanah, KDRT dan beberapa jenis kejahatan lainnya.
Persentase penyelesaian Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan
(K3) sebesar 33,79 persen tersebut lebih rendah dari target sebesar
87 persen dengan capaian kinerja 38,79 persen, turun dibanding
tahun 2016 dengan realisasi sebesar 87,85 persen dan juga lebih
rendah dari target akhir periode RPJMD Tahun 2021 yang
ditargetkan sebesar 95 persen, maka persentase kasus K3 yang
terselesaikan masih perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-37
Koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah dengan Pihak
Kepolisian, TNI;
Permasalahan/Hambatan :
Masih tingginya angka gangguan ketentraman, ketertiban dan
keamanan
Dalam hal penegakan Perda PPNS belum terberdayakan karena
minim jumlah penyidik
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Pendekatan persuasive, dalam bentuk sosialisasi kepada seluruh
lapisan masyarakat terkait dengan pentingnya menjaga
ketenteraman dan ketertiban;
Meningkatkan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan
pihak kepolisian dan TNI dalam hal penanganan gangguan.
Jumlah penyidik PNS ditambah dan diberdayakan secara
maksimal untuk penanganan pelanggaran Perda.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.22Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 BerkurangnyagangguanKetenteraman danKetertiban dalamMasyarakat.
3.813.724.646 3.743.021.925 98,15 33,79Tidak
Efesien58,44%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
Berkurangnya gangguan Ketenteraman dan Ketertiban dalam
Masyarakat adalah (1). Program Peningkatan Kapasitas,
Keamanan dan Ketertiban dengan kegiatan berupa penyiapan
tenaga kerja pengendalian keamanan kenyamanan lingkungan,
pengendalian keamanan lingkungan, dan penegakan dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-38
pengawasan peraturan daerah. dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp 3.813.724.646,-
terealisasi sebesar Rp 3.743.021.925 atau 98,15 persen, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 33,79 persen lebih rendah dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan tidak efesiensinya penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 11Meningkatnya kesadaran Masyarakat terhadap bahayaPenyalahgunaan Narkoba
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan memelihara ketenteraman dan ketertiban umum salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk mengukur sasaran
strategis ke-11 dengan 1 indikator kinerja yaitu persentase masyarakat
yang tidak menyalahgunakan narkoba dengan rata-rata capaian
kinerja sebesar 99,98 persen dan predikat sangat tinggi . Berikut hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.23Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 11
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021(%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase Masyarakat yangtidak menyalahgunakan
Narkoba 100 99,97 100 99,98 99,98 100 %
Rata-Rata Capaian Sasaran 11 99,98
Persentase Masyarakat yang tidak menyalahgunakan narkobaPada tahun 2017 realisasi persentase masyarakat yang tidak
menyalahgunakan narkoba sebesar 99,98 persen dihitung dari
jumlah penduduk yang tidak tidak terkibat dalam penyalagunaan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-39
narkoba sebanyak 241.385 dibagi dengan jumlah penduduk
sebanyak 241.430 jiwa, hal ini berarti target kinerja tidak terpenuhi
dikarenakan masih adanya masyarakat yang tersandung masalah
penyalahgunaan narkoba sebanyak 45 orang. Untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba telah
terlaksana Pembekalan Penggiat Anti Narkoba. dimana kegiatan ini
merupakan bagian dari sistem Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan Narkoba(P4GN). Sosialisasi pencegahan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
(P4GN) di yang berpusat dibeberapa titik.
Ket.Foto : Talk Show P4GN
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja sasaran
adalah :
Komitmen pemerintah daerah bersama elemen masyarakat
melawan narkoba;
Dukungan kepada penegak hukum untuk memberi hukuman
yang seberat-beratnya kepada pengedar ataupun bandar narkoba
Hambatan/Permasalahan :
Peredaran narkoba tidak hanya diperkotaan, tetapi telah masuk
ke wilayah perdesaan;
Kab.Soppeng menjadi target pemasaran Narkoba dari daerah lain
Solusi/alternative pemecahan masalah :
Menambah intensitas pelaksanaan penyuluhan bahaya dampak
penyalahgunaan narkoba
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-40
Memberi Himbauan kepada Masyarakat untuk menjaga
lingkungan mulai dari keluarga, tempat tinggal, sekolah, tempat
bekerja agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba,
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.24Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran Realisasi
SerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKesadaranMasyarakatterhadap bahayapenyalahgunaanNarkoba
1.586.207.450 1.353.264.950 85,31 99,98 Efesien14,67%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya
penyalahgunaan narkoba (1). Program Koordinasi dan Fasilitasi di
Kesra, Keagamaan dan Penanggulangan Narkoba dengan kegiatan
salah satunya berupa Fasilitasi Penanganan Narkoba melalui
Sistem Pencegahan penyalahgunaan dan pemberantasan Narkoba
(P4GN) dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2017 sebesar Rp 1.586.207.450,- terealisasi sebesar Rp
1.353.264.950,- atau 85,31 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 99,98 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-41
Sasaran 12Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan daya tarik pariwisata, daya tarik
keunikan daerah salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Untuk mengukur sasaran
ke-12 dengan 1 indikator yaitu persentase peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan dengan rata-rata capaian kinerja 58,37 persen
dengan predikat rendah . Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.25Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 12
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1
PersentasePeningkatan
Jumlah KunjunganWisatawan
-30,86 15,20 4,42 2,58 58,37 6,01
Rata-Rata Capaian Sasaran 12 58,37
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan WisatawanPada tahun 2017, persentase peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan adalah 2,58 persen dihitung dari jumlah peningkatan
kunjungan wisatawan pada tahun 2017 dibanding tahun 2016.
Pada tahun 2017 jumlah wisatawan yang berkunjung di
Kab.Soppeng adalah 224.018 orang meningkat 5.631 atau 2,58
persen dibanding tahun 2016 sebanyak 218.387 orang. Sementara
bila dibanding target akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 6,01
persen, maka peningkatan sebesar 2,58 persen di tahun 2017 masih
perlu ditingkatkan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-42
Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target kinerja sasaran
adalah
Komitemen pemerintah daerah membangun potensi pariwisata di
Kab.Soppeng.
Meningkatnya animo wisatawan local maupun luar daerah untuk
berkunjung ke Kab.Soppeng seiring gencarnya promosi dengan
tagline “ayo ke soppeng”
Pembangunan ulang Taman Kota yang kemudian menjadi Taman
Kalong dan Villa Yuliana;
Ket. Foto : Objek Wisata “Taman Kalong”
Permasalahan/Hambatan :
Masih banyak objek wisata unggulan yang belum maksimal
pengelolaannya (perbaikan sarana prasarana pendukung);
Promosi masih skala lokal
Solusi/alternative pemecahan masalah :
Perbaikan sarana prasarana pendukung kepariwisataan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-43
Memanfaatkan adanya kerjasama pemerintah daerah dengan
PATA Indonesia dalam bidang promosi ke dunia internasional.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.26Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaJumlah KunjunganWisatawan
2.784.660.000 2.784.106.650 98,98 58,37 Efesien41,41%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan adalah (1). Program
Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Pariwisata dengan
kegiatan berupa pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di
dalam dan di luar daerah, pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Profesionalisme Bidang Pariwisata, pengembangan zona
kreatif bagi insan kreatif, pengembangan objek pariwisata
unggulan dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2017 sebesar Rp 2.784.660.000,- terealisasi sebesar Rp
2.784.106.650 atau 98,98 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 58,37 persen
lebih rendah dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan tidak efesiensinya penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 13Meningkatnya Apresiasi Kebudayaan dan Ketahanan BudayaDaerah dalam Menghadapi Dinamika Kebudayaan Global
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatnya daya tarik pariwisata dan daya
tarik keunikan daerah salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya apresiasi kebudayaan dan ketahanan budaya daerah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-44
dalam menghadapi dinamika kebudayaan local. Untuk mengukur
sasaran strategis ke-13 dengan 1 indikator kinerja yaitu jumlah situs
budaya kabupaten yang terdaftar sebagai situs cagar budaya nasional
dengan rata-rata capaian kinerja 93,55 persen dengan predikat sangat
tinggi, Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel
berikut :
Tabel 3.27Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 13
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021
(buah)
Target(buah)
Realisasi(buah)
Capaian(%)
1 Jumlah Situs Cagar BudayaKabupaten yang terdaftarsebagai situs cagar budaya
nasional
30 29 31 29 93,55 34
Rata-Rata Capaian Sasaran 13 93,55
Jumlah Situs Cagar Budaya Kabupaten yang terdaftar sebagaisitus cagar budaya nasionalPada tahun 2017 jumlah situs cagar budaya yang terdaftar dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya ada sebanyak 29 situs
dari 42 situs yang ada, kondisi ini sama dengan tahun 2016
(koreksi data penentuan kondisi awal dalam RPJMD sebanyak 30
situs). Hal ini berarti masih ada 13 situs cagar budaya yang ada di
Kabupaten Soppeng belum terdaftar. Sementara bila dibanding
target pada akhir periode RPJMD sebanyak 34 situs yang terdaftar,
sehingga dengan demikian diupayakan pada tahun 2021 dari 13
situs yang belum terdaftar 5 diantaranya dapat terdaftar pada
system registrasi nasional cagar budaya sebagai situs cagar budaya
nasional.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Target didasarkan pada kondisi awal tahun 2015 sebanyak 30
situs terdaftar, sementara data ada yang pada tahun 2015
jumlah situs yang terdaftar sebanyak 29 buah ;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-45
Untuk menentukan sebuah situs menjadi situs cagar budaya
nasional bukan kewenangan daerah melainkan kewenangan
pemerintah pusat
Permasalahan/hambatan :
Belum adanya penambahan jumlah situs cagar budaya yang
lestarikan
Belum adanya database untuk survey terhadap jumlah situs
cagar budaya yang ada;
Solusi/alternative pemecahan masalah :
Melakukan pengusulan untuk persetujuan penambahan
jumlah situs cagar budaya yang dilestarikan
Perlu adanya data base untuk survey jumlah situs cagar
budaya.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.28Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaApresiasi kebudayaandan ketahananbudaya daerah dalammenghadapi dinamikakebudayaan global
1.288.870.000 1.288.532.000 99,97 93,55Tidak
Efesien3,31%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya apresiasi kebudayaan dan ketahanan budaya
daerah dalam menghadapi dinamika kebudayaan global adalah
(1). Program Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman dan
Kekayaan Budaya dengan kegiatan berupa
Pelestarian/Aktualisasi Adat Budaya Daerah; Pengelolaan dan
Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala,
Museum dan Peninggalan Bawah Air; Pengembangan Kesenian
dan Kebudayaan Daerah dan Pelaksanaan Festival Budaya
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-46
Daerah dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2017 sebesar Rp 1.288.870.000,- terealisasi sebesar Rp
1.288.532.000 atau 96,97 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 93,55 persen
lebih rendah dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya tidak efesiensinya penggunaan sumber
daya (anggaran).
Sasaran 14Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur transportasidalam mendukung interkoneksitas wilayah dan membuka lokasiterpencil
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatnya kapasitas infrastruktur wilayah
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kapasitas dan
kualitas infrastruktur transportasi dalam mendukung interkoneksitas
wilayah dan membuka lokasi terpencil. Untuk mengukur sasaran
strategis ke-14 dengan 1 indikator yaitu porsi panjang jalan kabupaten
kualitas baik (km) dengan rata-rata capaian kinerja 70,06 persen
dengan predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.29Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 14
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016 Tahun 2017 Target
AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian(%)
1 Porsi panjang jalanKabupaten Kualitas
Baik (Km)
451,16km
(49,32%)
496,072km
(54,23%)570,3 Km(62,3%)
399,575km
(54,23%)70,06 749,58 Km
(81,24%)
Rata-Rata Capaian Sasaran 14 70,06
Porsi Panjang Jalan Kabupaten Kualitas Baik (Km)Jalan merupakan infrastruktur yang penting untuk
menghubungkan satu daerah ke daerah lain atau satu pusat
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-47
perekonomian ke pusat perekonomian lainnya. Ketersediaan
infrastruktur jalan yang baik akan melancarkan penyaluran barang
serta mobilitas manusia atau tenaga kerja, hubungan antara desa
dan kota juga dibantu oleh ketersediaan infrastruktur jalan. Porsi
Panjang Jalan Kabupaten Kualitas Baik pada tahun 2017 adalah
399,575 km (44,45%) dari total panjang jalan kabupaten yaitu
989,882 Jalan berkondisi baik/mantap meliputi jalan kondisi baik
289,860 Km (32,247%) dan jalan kondisi sedang 109,715 Km
(12,206%). Panjang jalan dalam kondisi baik pada tahun 2017 lebih
rendah dari kondisi tahun 2016 yaitu 496,079 Km (54,23%). Hal ini
disebabkan karena :
Adanya pengalihan status jalan menjadi Jalan Provinsi sebanyak
2 (dua) ruas yaitu (1). Ruas Lajoa-Citta dan Ruas Lawo-
Takkalasi dengan panjang keseluruhan 38,4 km.
Data panjang jalan tahun 2016 masih menggunakan data tahun
2012 sehingga di tahun 2017 dilakukan survey ulang kondisi
jalan dan hasilnya adalah panjang jalan kondisi mantap
mengalami perubahan.
Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir periode
RPJMD Tahun 2021 sebanyak 749,58 Km (81,24%), hal ini berarti
kondisi pada tahun 2017 masih jauh dari target
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Dana yang diperuntukkan dalam menunjang pencapaian kinerja
memadai
Faktor SDM yang ada dapat diberdayakan dengan baik
Peran serta stakeholder untuk diajak kerjasama dan saling
menunjang,
Saran untuk peningkatan kinerja :
Penambahan anggaran ditingkatkan
Sebaiknya dukungan tidak hanya dari pemerintah tapi juga
kalangan lainnya ikut menentukan kegiatan di daerah ini
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-48
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.30
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan
< %capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitas danKualitasInfrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitaswilayah danmembuka lokasiterpencil
167.137.212.743 166.652.437.561 99,71 70,06Tidak
Efesien2,52%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur transportasi
dalam mendukung interkoneksitas wilayah dan membuka lokasi
terpencil adalah (1). Program Rehabilitasi/Pemeliharaan dan
Pembangunan Jalan dengan kegiatan berupa Pembangunan Jalan,
Peningkatan Jalan, Pembangunan/Rehabilitasi Jalan (DAK),
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan, Pembangunan Jalan (TMMD
Kab.Soppeng), Pembangunan Jalan (Karya Bakti TNI dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
167.137.212.743,- terealisasi sebesar Rp 166.652.437.561,- atau
99,71 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 70,06 persen lebih rendah dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan tidak efesiennya
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 15Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur Perhubungandalam mendukung mobilitas manusia, barang dan Jasa
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-49
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kapasitas dan
kualitas infrastruktur perhubungan dalam mendukung mobilitas
manusia, barang dan jasa. Untuk mengukur sasaran strategi ke-15
dengan 1 indikator yaitu Rasio jumlah kendaraan dengan panjang jalan
dengan rata-rata capaian kinerja 50 persen dengan predikat kinerja
sedang. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada
tabel berikut :
Tabel 3.31Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 15
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2105
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaia
n (%)1 Rasio Jumlah Kendaraan
dengan Panjang Jalan 0,04 0,03 0,04 0,02 50 0,05
Rata-Rata Capaian Sasaran 15 50
Ratio Jumlah Kendaraan dengan Panjang JalanHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (15) meningkatnya
kapasitas dan kualitas infrastruktur perhubungan dalam
mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa dengan indikator
ratio jumlah kendaraan dengan panjang jalan menunjukkan bahwa
pada tahun 2017 ratio jumlah kendaraan dengan panjang jalan
adalah 1:44 atau persentase 0,02 dihitung dari panjang jalan
898,456 km dibanding jumlah kendaraan sebanyak 39.736 turun
dibanding tahun 2016 dimana ratio jumlah kendaraan dengan
panjang jalan adalah 1:35 atau dengan persentase 0,03 dihitung
dari panjang jalan 1.035,969 km dibanding jumlah kendaraan
sebanyak 36.210. ratio 1:44 berarti bahwa setiap 1 km panjang
jalan dapat diakses kendaraan baik kendaraan roda 4 maupun roda
2 sebanyak 44 kendaraan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-50
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
adalah:
Perubahan data panjang jalan Kabupaten.
Besarnya Anggaran yang dibutuhkan untuk penambahan
panjang jalan ;
Hambatan/Permasalahan:
Penambahan panjang jalan setiap tahun tidak signifikan
Pertumbuhan jumlah kendaraan cukup besar
Solusi/Alternatif pemecahan masalah
Pembatasan umur kendaraan yang bisa dioperasikan;
Sosialisasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan moda
angkutan umum
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.32
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyakapasitas dan KualitasInfrastrukturPerhubungan danmendukung mobilitasmanusia, barang danJasa
678.332.452 666.704.500 98,29 50Tidak
Efesien48,29%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur perhubungan
dalam mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa adalah (1).
Program (1). Program Pelayanan Angkutan dengan kegiatan
berupa penyuluhan bagi para sopir/juru mudi untuk
meningkatkan keselamatan penumpang, peningkatan disiplin
masyarakat menggunakan angkutan, kegiatan uji kelayakan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-51
sarana transportasi guna keselamatan penumpang,
sosialisasi/pemyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan dan
pemilihan dan pemberian penghargaan sopir kendaraan angkutan
teladan, monitoring dan evaluasi pelayanan angkutan dan
monitoring dan pengawasan bengkel kendaraan bermotor; (2).
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
LLAJ dengan kegiatan berupa rehabilitasi/pemeliharaan terminal
dan rehabilitasi/pemeliharaan rambu-rambu dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
678.332.452,- terealisasi sebesar Rp 666.704.500,- atau 98,29
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 50 persen lebih rendah dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan tidak efesiensinya
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 16Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur Perumahan danPemukiman dalam mendukung kehidupan masyarakat yang bersihdan Sehat.
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan kapasitas infrastruktur wilayah
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kapasitas dan
kualitas infrastruktur perumahan dan pemukiman dalam mendukung
kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat. Untuk mengukur
sasaran strategis ke-16 yang terdiri dari 2 indikator yaitu (1).
Persentase pemukiman kumuh dan (2). Persentase rumah mengakses
air bersih dengan rata-rata capaian kinerja 143,75 persen dengan
predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil pengukuran Capaian
Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-52
Tabel 3.33Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 16
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase PemukimanKumuh 0,0000
63 0,00063 0,013 0,00063 195,15 0,09
2 Persentase rumahMengakses Air Bersih 89,92 95,79 97 90,03 92,34 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 16 143,75
Persentase Permukinan KumuhHasil pengukuran kinerja terhadap indikator persentase
permukiman kumuh menunjukkan bahwa pada tahun 2017 adalah
sebesar 0,00063 persen, atau dengan capaian 195,15 persen dari
target 0,013 persen dan masih dibawah target nasional yaitu 0
persen. Realisasi tersebut jauh dibawah target yang ditetapkan,
Berdasarkan dari Dinas Perumahan dan Permukiman terdapat 3
(tiga) lokasi di Kab.Soppeng yang masuk kawasan kumuh yaitu
kampung Lamasapi Kelurahan Limpomajang dengan luas 0,0025
km2; Dusun Lamarung Kelurahan Batu-Batu luas wilayah 0,002
Km2 dan Dusun Tokare Desa Kessing dengan luas 0,005Km2.
Persentase capaian kinerja sangat tinggi karena semakin rendah
persentase permukiman kumuh maka akan semakin baik. Realisasi
kinerja tahun 2017 juga lebih rendah dari target akhir periode
RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan 0,09 persen.
Persentase Rumah Mengakses Air BersihPada tahun 2017 jumlah rumah tangga yang mengakses air bersih
adalah 51.598 rumah/KK atau 90,03 persen dari jumlah rumah
keseluruhan sebanyak 57.309 rumah/KK. Jika dibanding tahun
2016 jumlah rumah/KK yang mengakses air bersih sebesar 89,92
persen, maka persentase rumah yang mengakses air bersih pada
tahun 2017 meningkat sedikit yaitu + 1 persen. Persentase rumah
yang mengakses air bersih masih dibawah target akhir RPJMD dan
target RPJMN yaitu 100%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-53
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Dukungan pendanaan pemerintah pusat;
Kinerja Badan Pengelola Air Bersih;
Permasalahan/Hambatan :
Operasional/ pemeliharaan belum dilakukan secara berkala;
Kemampuan pendanaan daerah yang belum cukup memadai
dalam pembangunan & pengembangan jaringan air bersih
Solusi/Alternatif pemecahan Masalah :
Pengusulan program kepada Kementerian terkait;
Meningkatkan kinerja lembaga/badan yang bertanggungjawab
terhadap pengelolaan air bersih
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.34
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitas danKualitasInfrastrukturPerumahan danPemukiman dalammendukungkehidupanmasyarakat yangbersih dan sehat
7.877.919.000 7.763.598.070 98,55 143,75 Efesien45,20%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur perumahan
dan pemukiman dalam mendukung kehidupan masyarakat yang
bersih dan sehat adalah (1). Program pengembangan kinerja
pengelolaan air limbah dengan kegiatan berupa penyediaan
prasarana dan sarana air limbah, fasilitasi pelaksanaan program
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-54
percepatan sanitasi permukiman (PPSP), penyediaan prasarana
dan sarana air limbah (DAK& APBN); (2). Program Pengembangan
Perumahan dengan dengan kegiatan berupa penyusunan database
infrastruktur permukiman, pembuatan profil kawasan kumuh,
pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU),
perencanaan kawasan perumahan di sekitar Sungai dan Danau
dan (3). Program Penerangan Jalan dengan kegiatan berupa
pemeliharaan rutin/berkala penerangan lampu jalan dan
pengadaan lampu LED dengan total anggaran yang dialokasikan
dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp 7.877.919.000,- terealisasi
sebesar Rp 7.763.598.070,- atau 98,55 persen, bila dibandingkan
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 143,75
persen lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 17Meningkatnya Kepatuhan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayahdalam menjaga keseimbangan fungsi antara kawasan perlindungandan kawasan Budidaya
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan kapasitas infstruktur daerah salah
satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap
rencana tata ruang wilayah dalam menjaga keseimbangan fungsi
antara kawasan perlindungan dan kawasan budidaya. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-17 yang terdiri dari 1 indikator kinerja
sasaran yaitu kepatuhan terhadap RTRW dengan rata-rata capaian
kinerja 274,56 persen dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-55
Tabel 3.35Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 17
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021
Target RealisasiCapaian
(%)1 Kepatuhan terhadap
RTRW 33,33%98,72%
36% 98,84% 274,56 40%
Rata-Rata Capaian Sasaran 17 274,56
Kepatuhan terhadap RTRWHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (17) meningkatnya
kepatuhan terhadap rencana tata ruang wilayah dalam menjaga
keseimbangan fungsi antara kawasan perlindungan dan kawasan
budidaya dengan indikator kepatuhan terhadap RTRW
menunjukkan bahwa pada tahun 2017 persentase tingkat
kepatuhan terhadap RTRW mencapai 98,84 persen. Adapun jenis
pelanggaran terhadap RTRW adalah pendirian bangunan dan
penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukkan. Persentase
tingkat kepatuhan terhadap RTRW tersebut lebih tinggi dibanding
tahun 2016 yang mencapai 98,72 persen. dan juga lebih tinggi dari
target akhir periode RPJMD Tahun 2021.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Adanya Peraturan Daerah tentang RTRW;
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mendapatkan izin
terkait penggunaan lahan dan pendirian bangunan;
Permasalahan/Hambatan :
Masih ada masyarakat yang tidak patuh terhadap RTRW;
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Koordinasi dengan Sat.Pol PP untuk penegakan Perda;
Sosialisasi kepada masyarakat terkait Perda RTRW
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-56
Tabel 3.36Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKepatuhan terhadapRencana Tata RuangWilayah dalammenjagakeseimbangan fungsiantara kawasanperlindungan dankawasan budidaya
7.300.000 7.297.500 99,97 274,58 Efesien174,59%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kepatuhan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
dalam menjaga keseimbangan fungsi antara kawasan
perlindungan dan kawasan budidaya adalah (1). Program
pengendalian dan pemanfaatan ruang dengan kegiatan berupa
Pengawasan pengendalian pemanfaatan ruang dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
7.300.000,- terealisasi sebesar Rp 7.297.500,- atau 99,97 persen,
bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 274,58 persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 18Meningkatnya Kinerja ASN sesuai Kompetensi dalam Tugas danFungsinya pada Struktur Organisasi
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (5) Menciptakan Tata KelolaPemerintahan yang Baik dan Bersih Bebas Korupsi dan tujuan
meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi
professional ASN salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya meningkatnya kinerja ASN sesuai kompetensi dalam
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-57
tugas dan fungsinya pada struktur organisasi. Untuk mengukur
sasaran strategis ke-18 yang terdiri dari 2 indikator kinerja sasaran
yaitu (1). Persentase PNS yang ditempatkan sesuai dengan Kompetensinya
dan (2). Persentase PNS yang mengikuti diklat teknis tugas dan fungsi
dengan rata-rata capaian kinerja 65,94 dengan predikat kinerja tinggi.
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel
berikut :
Tabel 3.37Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 18
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021(%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase PNS yangditempatkan sesuai dengan
Kompetensinya 99,23 99,23 99,49 76,45 76,84 100
2 Persentase PNS yangmengikuti Diklat Teknik
Tugas dan Fungsi14,99 9,34 17,86 9,83 55,04 23,67
Rata-Rata Capaian Sasaran 18 65,94
Persentase PNS yang ditempatkan sesuai dengan kompetensinyaHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (18) meningkatnya
kinerja ASN sesuai kompetensi dalam tugas dan fungsinya pada
struktur organisasi dengan indikator persentase PNS yang
ditempatkan sesuai dengan kompetensinya pada tahun 2017 adalah
sebesar 76,45 persen dihitung dari jumlah PNS yang ditempatkan
sesuai dengan kompetensinya dibagi jumlah PNS yang tersedia yaitu
4.052 dibagi jumlah PNS tahun 2017 yaitu 5.300, lebih rendah dari
yang ditargetkan sebesar 99,49 persen. dan juga lebih rendah dari
target akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 100 persen.
Persentase PNS yang mengikuti diklat teknik tugas dan fungsiPada tahun 2017 jumlah PNS yang mengikuti diklat teknis tugas
dan dan fungsi sebanyak 521 PNS dari total jumlah PNS sebanyak
5.300 atau 9,83 persen lebih rendah dibanding target sebesar 17,86
persen dan sedikit lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-58
sebesar 9,34 persen dan juga lebih rendah jika dibanding target
akhir periode RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan 23,67 persen.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Komitmen Pemerintah Daerah dalam hal peningkatan
kompetensi PNS berupa beasiswa, pemberian izin belajar bagi
PNS yang akan melanjutkan pendidikan dan kerjasama dengan
pihak ketiga;
Potensi SDM ( PNS dengan latar belakang disiplin ilmu yang
beragam) ;
Hambatan/permasalahan :
Masih kurangnya PNS yang memiliki keahlian tertentu/teknis
untuk memenuhi kebutuhan SKPD teknis
Masih banyaknya PNS yang tidak memenuhi kompetensi dengan
disiplin ilmu yang sesuai dengan ijazah yang dimiliki.
Solusi/alternatif penyelesaian masalah
Mendorong Pimpinan SKPD untuk mengikutsertakan PNS di
SKPD masing-masing dalam kegiatan Bimtek yang sesuai
kebutuhan teknis SKPD;
Memperketat syarat untuk PNS yang akan melanjutkan
pendidikan harus yang sesuai dengan bidang tugasnya;
Meningkatkan alokasi anggaran khususnya kepada SKPD
penanggungjawab terhadap pengembangan SDM Aparatur.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.38
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKinerja ASN sesuaiKompetensi dalam
250.727.375 234.557.375 93,55 65,94 Tidak Efesien27,61%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-59
Tugas danFungsinya padaStruktur Organisasi
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kinerja ASN sesuai kompotensi dalam tugas dan
fungsinya pada struktur organisasi adalah (1). Program
Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur dengan kegiatan
berupa Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi dan
Kegiatan Pengelolaan Kinerja dan Disiplin Pegawai (2). Program
Penguatan Kelembagaan Daerah dengan kegiatan berupa
penyusunan Kompetensi/Analisis Jabatan, Evaluasi Kelembagaan
serta Tugas dan Fungsi dan Penyusunan Road Map Program
Reformasi Birokrasi dengan total anggaran yang dialokasikan
dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp 250.727.375,- terealisasi
sebesar Rp 234.557.375 atau 93,55 persen, bila dibandingkan
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 65,94
persen lebih rendah dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan tidak efesiennya penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 19Meningkatnya Penerapan Prinsip Akuntabilitas, Transparansi,Partisipasi, Efektivitas, dan Efisiensi dalam Perencanaan,Penganggaran dan Pertanggungjawaban Kinerja.
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (5) Menciptakan TataKelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Bebas Korupsi dan
tujuan meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi,
partisipasi, efektivitas dan efesiensi dalam perencanaan, penganggaran
dan pertanggungjawaban kinerja salah satu diantaranya melalui
sasaran meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi,
partisipasi, efektivitas, dan efesiensi dalam perencanaan, penganggaran
dan pertanggungjawaban kinerja. Untuk mengukur sasaran ke-19 yang
terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu (1). Opini laporan keuangan;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-60
(2). Tingkat Akuntabilitas Kinerja; (3). Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD; (4). Ratio Temuan BPK yang ditindaklanjuti dengan
rata-rata capaian kinerja tidak dapat diukur. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel berikut :
Tabel 3.39Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 19
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaia
n (%)1 Opini Laporan Keuangan WTP WTP WTP - - WTP
2 Tingkat AkuntabilitasKinerja C C C CC 100 CC
3 Penjabaran ProgramRPJMD kedalam RKPD 88,57 100 100 100 100 100
4 Rasio Temuan BPK yangditindaklanjuti 36,36 82,60 45 82,60 183,56 65
Rata-Rata Capaian Sasaran 19
Opini Laporan KeuanganPengukuran Indikator kinerja Opini Laporan Keuangan Tahun 2017
belum dapat dilakukan karena Laporan Keuangan Pemerintah
Kab.Soppeng Tahun Anggaran 2017 masih dalam proses Audit BPK,
Untuk tahun 2016 Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Soppeng mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau
Unqualified Opinion yang artinya laporan keuangan (LK) telah
disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan (neraca), hasil usaha atau laporan realisasi anggaran
(LRA), laporan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Penjelasan laporan keuangan juga telah disajikan
secara memadai, informative dan tidak menimbulkan penafsiran
yang menyesatkan. Wajar karena laporan keuangan bebas dari
keraguan dan ketidakjujuran serta lengkap informasinya, wajar
tidak hanya terbatas pada jumlah-jumlah dan ketetapan
pengklasifikasian aktiva dan kewajiban, namun yang terpenting
meliputi pengungkapan yang tercantum dalam laporan keuangan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-61
Tingkat Akuntabilitas KinerjaSelanjutnya untuk Indikator Tingkat Akuntabilitas Kinerja,
berdasarkan laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah
tahun 2017 terhadap implementasi system akuntabilitas kinerja
pemerintah Kab.Soppeng tahun 2016 mendapatkan nilai 55,34 atau
dengan predikat penilaian “CC”. meningkat dibanding hasil evaluasi
tahun 2016 dengan nilai 39,40 dengan predikat kinerja “C”.
Penilaian tersebut menunjukkan bahwa tingkat efektivitas dan
efesiensi penggunaan anggaran masih perlu ditingkatkan jika
dihubungkan dengan capaian kinerja. Hal ini disebabkan karena
pembangunan budaya kerja birokrasi dan penyelenggaraan
pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintah
Kab.Soppeng masih belum berjalan maksimal dan memerlukan
perbaikan yang lebih mendasar.
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPDUntuk Indikator Kinerja penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
menunjukkan bahwa pada tahun 2017 jumlah program RPJMD
yang dijabarkan dalam RKPD adalah sebanyak 149 program dari
149 program yang ada dalam RPJMD atau 100 persen, sesuai
dengan target yang ditetapkan pada tahun 2017 dan juga target
akhir periode RPJMD.
Ratio Temuan BPK yang DitindaklanjutiDan untuk Indikator Kinerja Ratio temuan BPK yang ditindaklanjuti
menunjukkan bahwa pada tahun 2017 dari 196 temuan dengan
jumlah rekomendasi sebanyak 500, telah ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi sebanyak 413 atau 82.6 lebih tinggi dari target
sebesar 45 persen, dan target akhir RPJMD sebesar 65 persen.
Jumlah temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2017 meningkat
dibanding kondisi tahun 2016 sebanyak 189 dengan jumlah
rekomendasi sebanyak 486 dan tindaklanjuti sebanyak 361 atau
82,60 persen. Masih tersisa sekitar 17 persen rekomendasi yang
belum terselesaikan dengan rincian 82 rekomendasi ditindaklanjuti
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-62
tapi belum sesuai rekomendasi, 2 rekomendasi belum tindaklanjuti
dan 2 rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Semakin membaiknya Pengelolaan Keuangan Daerah;
Tingginya Komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih, sehingga segala bentuk temuan
pemeriksaan cepat ditindaklanjuti;
Hambatan/Permasalahan :
Belum terbangunnya system pengumpulan, pengolahan data
kinerja yang memadai
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan SAKIP
Terbangunnya system pengelolaan data kinerja.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.40
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaPenerapan PrinsipAkuntabilitas,Transparansi,Partisipasi,Efektivitas, danEfisiensi dalamPerencanaan,Penganggaran danPertanggunganKinerja.
6.788.279.996 4.078.465.045 60,08 - -
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi,
partisipasi, efektivitas, dan efesiensi dalam perencanaan,
penganggaran dan pertanggungjawaban kinerja adalah (1).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-63
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah dengan kegiatan berupa penyusunan standar satuan
harga, penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD,
penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD,
penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan
APBD, penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran
perubahan APBD, penyusunan rancangan peraturan daerah
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, penyusunan
rancangan peraturan KDH tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, peningkatan manajemen
asset/barang berharga, singkronisasi dan rekonsiliasi pengelolaan
dana transfer dengan instansi terkait, penyediaan barang cetakan
benda/barang berharga, peningkatan manajemn tuntutan ganti
kerugian daerah, intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah,
intensifikasi dan ekstensifikasi retribusi daerah, pengamanan
aset-aset pemerintah daerah, peningkatan pengelolaan
administrasi keuangan, sosialisasi APBD pokok dan perubahan,
penyusunan standar biaya umum, monitoring dan evaluasi
pengelolaan keuangan daerah, monitoring dan evaluasi
pengelolaan aset daerah, pembentukan dan pemutakhiran basis
data objek pajak, penghapusan dan penjualan barang milik
daerah; (2). Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan
kegiatan berupa penyusunan rancangan RPJMD, penyusunan
rancangan RKPD, penyelenggaraan musrenbang RKPD, koordinasi
penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah, koordinasi
penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ),
monitoring, evaluasi pengendalian dan pelaporan pelaksanaan
rencana pembangunan daerah, penyusunan KUA dan PPAS,
asistensi penyusunan RAPBD, penyusunan naskah akademik
rancangan RPJMD, sosialisasi regulasi perencanaan
pembangunan, koordinasi penyusunan renstra SKPD, koordinasi
penyusunan Indikator Kinerja Utama, Up Dating Rencana Aksi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-64
Daerah (RAD), Fasilitasi penyusunan RPJM Desa, Evaluasi
mandiri kepala daerah berbasis Key Performance Indikator (KPI),
fasilitasi penyesuaian dokumen perencanaan; (3). Program
Pengendalian dan Evaluasi perencanaan pembangunan dengan
kegiatan berupa monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
rencana pembangunan daerah, koordinasi penyusunan laporan
kinerja pemerintah daerah, revisi rencana pembangunan jangka
panjang daerah (RPJPD), pengendalian dan evaluasi rencana
pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), evaluasi
mandiri kepala daerah berbasis Key Performance Indikator (KPI)
dan (4).Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Profesionalisme Pengawasan dengan kegiatan berupa pelaksanaan
pengawasan internal secara berkala, penanganan kasus
pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah, tindaklanjut hasil
temuan pengawasan (pemutakhiran data), Evaluasi LAKIP, Reviu
dokumen perencanaan pembangunan, pelatihan teknis
pengawasan, pengadaan barang jasa penilaian akuntabilitas
kinerja pemerintah dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa,
dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017
sebesar Rp 6.788.279.996,- terealisasi sebesar Rp 4.078.465.045,-
atau 60,08 persen, sementara untuk efesiensi penggunaan sumber
daya (anggaran) belum dapat diiukur.
Sasaran 20Meningkatnya Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Kecamatandan Kelurahan serta berkembangnya Kemandirian Desa
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (5) Menciptakan TataKelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Bebas Korupsi dan
tujuan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan dan pembangunan pada level kecamatan dan
desa/kelurahan salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya
kepuasan masyarakat atas pelayanan kecamatan dan kelurahan serta
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-65
berkembangnya kemandirian desa. Untuk mengukur sasaran strategis
ke-20 terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu (1). Keterbukaan
Informasi dan Komunikasi Pelayanan Kecamatan Desa/Kelurahan (%)
dan (2). Desa Mandiri dengan rata-rata capaian kinerja 126,5 persen
dengan predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.41Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 20
No. Indikator Kinerja
Kondisi Awal2015(%)
Tahun2016 Tahun
2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi (%)
Capaian(%)
1 KeterbukaanInformasi dan
KomunikasiPelayanan
Kecamatan, Desa/Kelurahan (%)
60 153 100 70 100 142,86 100
2 Desa Mandiri % 100 6,12 6,12 6,12 100 10,20Rata-Rata Capaian Sasaran 20 121,43
Keterbukaan Informasi dan Komunikasi Pelayanan KecamatanDesa/KelurahanHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (20) keterbukaan
informasi dan komunikasi pelayanan kecamatan Desa/Kelurahan
menunjukkan bahwa dari 8 kecamatan ditambah 70 desa/kel.
secara keseluruhan telah menerapkan keterbukaan infomasi dan
komunikasi pelayanan, baik dalam bentuk papan informasi
pelayanan ataupun komunikasi langsung dengan masyarakat
terkait dengan pelayanan baik ditingkat kecamatan maupun
Desa/Kelurahan atau 100 % dari target sebesar 70%.
Desa MandiriDesa Mandiri, atau bisa disebut sebagai Desa Sembada adalah Desa
Maju yang memiliki - 5 - kemampuan melaksanakan pembangunan
Desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-66
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa dengan ketahanan sosial,
ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.
Desa Mandiri merupakan desa dengan nilai IPD lebih dari 75.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bappenas pada tahun 2015
Jumlah desa di Kabupaten Soppeng yang masuk kategori mandiri
adalah 3 desa dari 49 desa atau 6,12 persen, dan sampai tahun
2017 belum ada perubahan data sehingga dengan demikian jumlah
desa yang berstatus desa mandiri tetap sebanyak 3 desa.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Desa dan kelurahan telah melengkapi sistem informasi layanan
layanan publik dan pelayanan pemerintahan dalam bentuk SOP;
Kecamatan telah melengkapi pelayanan terpadu (PATEN) dan
telah melaksanakan pelayanan setiap hari kerja;
Hambatan/Permasalahan :
Masih terbatas aparat di tingkat desa/kelurahan dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat
Penentuan Desa Mandiri masih dilakukan Kementerian sehingga
Daerah sulit untuk menentukan Desa yang telah masuk kategori
Mandiri;
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Memaksimalkan peran RT/RW dalam pelayanan di
Desa/Kelurahan;
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.42
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKepuasan Masyarakatatas Pelayanan
386.582.000 341.982.000 88,46 121,43 Efesien32,97%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-67
Kecamatan danKelurahan sertaberkembangnyaKemandirian Desa
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan kecamatan
dan kelurahan serta berkembangnya kemandirian desa adalah (1).
Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
dengan kegiatan berupa penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan kecamatan (2). Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintahan Desa dengan kegiatan berupa Pelatihan
Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pengelolaan Keuangan
Desa; pembinaan dan fasilitasi dalam Pengelolaan dana ADD;
Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa dan BPD; Fasilitasi Penyusunan
APBD Desa; Penyusunan Produk-Produk Hukum yang terkait
dengan Desa dengan total anggaran yang dialokasikan dalam
APBD Tahun 2016 sebesar Rp 386.582.000,- terealisasi sebesar
Rp 441.982.000,- atau 88,46 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 126,5 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 21Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Prasarana serta KetenagaanMedic/Non Medic dalam Pelayanan Kesehatan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (6) MenjaminKetersediaan Sistem Pelayanan Kesehatan Unggul dan Murah dan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya keterpenuhan sarana dan
prasarana serta ketenagaan medic/non medic dalam pelayanan
kesehatan. Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ke-21 yang
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-68
terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu (1). Cakupan Puskesmas;
(2). Cakupan Puskesmas Pembantu; (3). Ratio tenaga dokter terhadap
jumlah penduduk pada satuan wilayah; (4). Ratio tenaga paramedic
terhadap jumlah penduduk pada satuan wilayah dengan rata-rata
capaian kinerja 101,64 persen. Berikut hasil pengukuran Capaian
Kinerja sasaran disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.43Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 21
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015
Tahun2016 Tahun 2017 Target
AkhirRPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Cakupan Puskesmas 212,15 212,5 212,5 212,5 100 212,5
2 Cakupan PuskesmasPembantu 62,86 62,86 62,86 62,86 100 62,86
3 Rasio Tenaga Dokterterhadap jumlah penduduk
pada satuan wilayah0,29 0,22 0,294 0,298 101,38 0,380
4 Rasio Tenaga Paramedicterhadap jumlah penduduk
pada satuan wilayah1,5 0,091 1,5 1,578 105,20 2,31
Rata-Rata Capaian Sasaran 21 101,64
Cakupan PuskesmasPada tahun 2017 persentase cakupan puskesmas adalah 212,5
persen, dihitung dari jumlah puskesmas dibagi dengan jumlah
kecamatan. Jumlah Puskesmas di Kab.Soppeng sebanyak 17
puskesmas dan tersebar di 8 kecamatan. Kondisi tersebut sama
dengan tahun 2016 dan bahkan sampai akhir periode RPJMD
Tahun 2021 cakupan puskesmas tetap sama, hal ini berarti tidak
ada penambahan puskesmas baru. Namun demikian, pembangunan
sarana dan prasarana puskesmas terus ditingkatkan, untuk
keterpenuhan sarana dan prasarana kesehatan. Salah satunya
Puskesmas Tajuncu
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-69
Ket Foto: Puskesmas Tajuncu
Cakupan Puskesmas PembantuCakupan Puskesmas Pembantu pada tahun 2017 mencapai 62,86
persen dihitung dari jumlah puskesmas pembantu dibagi jumlah
desa/kelurahan. Jumlah puskesmas pembantu di Kab.Soppeng
adalah 44 buah tersebar di 70 desa/kel. Kondisi tersebut sama
dengan tahun 2016 dan bahkan sampai akhir periode RPJMD
Tahun 2021 cakupan puskesmas tetap sama, hal ini berarti tidak
ada penambahan puskesmas pembantu baru. Namun demikian,
sama dengan Puskesmas, pembangunan sarana dan prasarana
puskesmas pembantu terus ditingkatkan untuk keterpenuhan
sarana dan prasarana kesehatan (Pustu, poskesdes dan sarana
prasarana lain yang merupakan jaringan puskesmas).
Ratio tenaga dokter terhadap jumlah penduduk pada suatuwilayahPada tahun 2017 ratio dokter terhadap jumlah penduduk di
Kab.Soppeng adalah 0,298 sedikit lebih tinggi dari target sebesar
0,294 atau 101,36 persen. Ratio tersebut dihitung dari jumlah
dokter sebanyak 72 orang dibagi dengan jumlah penduduk
sebanyak 241.430 orang dikali dengan 1000. Namun jika dikali
dengan 10.000 maka dapat dijelaskan bahwa ratio dokter terhadap
jumlah penduduk adalah dengan perbandingan 2,98 :10.000
berarti bahwa setiap 10.000 penduduk dapat dilayani 2-3 orang
dokter.
Ratio tenaga paramedic terhadap jumlah penduduk padasatuan wilayah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-70
Pada tahun 2017 ratio paramedic terhadap jumlah penduduk di
Kab.Soppeng adalah 1,578 sedikit lebih tinggi dari target sebesar 1,5
atau 105,20 persen. Ratio tersebut dihitung dari jumlah paramedic
sebanyak 381 orang dibagi dengan jumlah penduduk sebanyak
241.430 orang dikali 1000. Dan jika dikali dengan 10.000 maka
dapat dijelaskan bahwa ratio paramedic terhadap jumlah penduduk
adalah 15,578; 10.000 atau dengan kata lain setiap 10.000
penduduk dapat dilayani oleh tenaga paramedic sebanyak 15-16
paramedic.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Pertumbuhan jumlah penduduk tidak dibarengi dengan
penambahan tenaga dokter dan paramedic;
Permasalahan/Hambatan :
Tidak ada penerimaan CPNS termasuk tenaga dokter dan
paramedic :
Tidak ada penambahan Puskesmas dan Puskesmas pembantu;
Solusi/Alternatif penyelesaian masalah :
Mengangkat tenaga dokter dan paramedic Honor Daerah sebagai
alternative untuk meminimalkan kekurangan tenaga dokter dan
paramedic,
Untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan, dilakukan melalui pembangunan/peningkatan sarana
dan prasarana kesehatan yang ada.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-71
Tabel 3.44Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan
< %capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKeterpenuhan saranaprasarana sertaketenagaan medic/nonmedic dalampelayanan kesehatan
27.756.457.938 27.391.860.759 98,69 101,64 Efesien2,95%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya sarana prasarana serta ketenagaan medic/non
medic dalam pelayanan adalah (1). Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan
dengan kegiatan berupa pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana kesehatan (DAU), pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan (DAK),
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
kesehatan (PIK), pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana kesehatan (DBH-CHT), pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan (DBH-pajak
rokok), kajian ilmiah pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana kesehatan dan program Upaya Kesehatan
Masyarakat dengan kegiatan berupa peningkatan Kesehatan
Masyarakat, Akreditasi Puskesmas (DAU), Akreditasi Puskesmas
(DAK Non Fisik) dan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan
total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016
sebesar Rp 27.756.457.938,- terealisasi sebesar Rp
27.391.860.759,- atau 98,69 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 101,64 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-72
Sasaran 22Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (6) MenjaminKetersediaan Sistem Pelayanan Kesehatan Unggul dan Murah dan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya kualitas pelayanan rumah
sakit. Untuk mengukur sasaran strateis ke-22 dengan 1 indikator
kinerja yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Rumah Sakit.
Dengan rata-rata capaian kinerja 101,11 persen dengan predikat
kinerja sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran tersebut pada tabel berikut :
Tabel 3.45Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 22
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian (%)
1 Indeks KepuasanMasyarakat atas Layanan
Rumah Sakit NA 81,29 80 80,89 101,11 80
Rata-Rata Capaian Sasaran 22 101,11
Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Rumah SakitHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (22) meningkatnya
kualitas pelayanan rumah sakit dengan indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat atas Layanan Rumah Sakit menunjukkan bahwa pada
tahun 2017 Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Rumah
Sakit mencapai 80,89 persen, lebih tinggi dari target sebesar 80
persen, dengan capaian kinerja 101,11 persen. Hal ini berarti
pelayanan kesehatan RSUD La Temmamala Kabupaten Soppeng
telah memenuhi harapan masyarakat. Sementara bila dibandingkan
dengan target akhir periode RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan
80 persen berarti telah mencapai target.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-73
Survey IKM dilaksanakan untuk mengukur tingkat kepuasan
masyarakat terhadap layanan Rumah Sakit Umum Daerah La
Temmamala, dengan menggunakan Variabel sebagaimana di atur
dalam surat keputusan Menpan No.Kep/125/M.Pan/2/2004
tentang Pedoman Umum Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah. Survey dilaksanakan pada Unit Layanan Rawat Jalan
dan Unit Layanan Rawat Inap dengan jumlah responden masing-
masing 150 orang yang berkunjung pada kedua unit layanan
tersebut. Hasil analisis terhadap survey IKM di RSUD La
Temmamala menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan
pelayanan kesehatan di RSUD La Temmamala Kab.Soppeng Tahun
2017 telah memenuhi harapan masyarakat namum masih ada 2
(dua) indicator yang belum memenuhi harapan pelanggan yaitu (1).
Prosedur pelayanan; (2). Kecepatan pelayanan sedangkan terdapat
12 (dua belas) indikator yang sudah sesuai dengan harapan
masyarakat antara lain : (1). Persyaratan pelayanan; (2). Kejelasan
dan kepastian petugas melayani; (3). Kedisiplinan petugas melayani;
(4). Tanggungjawab petugas pelayanan; (5). Kemampuan petugas
dalam pelayanan; (6). Kecepatan pelayanan; (7). Keadilan
mendapatkan pelayanan; (8). Kesopanan dan keramahan petugas;
(9). Kewajaran biaya Kenyamanan lingkungan dan (10). Kesesuaian
biaya yang diterapkan (11). Kenyamanan Lingkungan (12).
Keamanan lingkungan
Faktor yang berpengaruh tergadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Semakin membaiknya kualitas pelayanan yang didukung oleh
ketersediaan sarana dan prasarana, merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah La Temmamala.
Permasalahan/Hambatan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-74
2 (dua) Indikator yang masih belum memenuhi harapan
masyarakat yaitu (1). Prosedur pelayanan; (2). Kecepatan
pelayanan;
Solusi/Alternatif penyelesaian permasalahan
Memperbaiki seluruh indicator yang masih kurang, berdasarkan
hasil survey
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.46Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKualitas PelayananRumah Sakit
88.650.000 50.308.100 56,75 101,11 Efesien44,46%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya Kualitas pelayanan Rumah Sakit adalah (1).
Program Standarisasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan
berupa Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
88.650.000,- terelisasi sebesar 50.308.100,- atau 56,75 persen,
bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 101,11 persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 23Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Ibadah, PenyelenggaraKegiatan Ibadah, dan Situasi kondusif bagi kerukunan Umat
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-75
Perempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan kualitas
kehidupan beragama salah satunya melalui sasaran meningkatnya
keterpenuhan sarana ibadah, penyelenggara kegiatan ibadah, dan
situasi kondusif dan situasi kondusif bagi kerukunan ummat. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-23 dengan 2 (dua) indikator kinerja
yaitu : (1). Ratio rumah ibadah/jumlah penduduk; persentase
penyelenggara kegiatan ibadah (imam mesjid & guru mengaji) yang
difasilitasi, dengan rata-rata capaian kinerja sasaran 97,087 persen
dengan predikat kinerja Sangat Tinggi . Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.47Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 23
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016(%)
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Rasio Rumah Ibadah/Jumlah Penduduk 2,06 1,73 2,06 1,94 94,17 2,06
2 Persentase PenyelenggaraKegiatan Ibadah (Imam
masjid dan Guru Mengaji)yang difasilitasi
100 100 100 100 100 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 23 97,087
Ratio Rumah Ibadah/Jumlah PendudukPada tahun 2017 jumlah rumah ibadah yang terdata adalah
sebanyak 469 bertambah 32 buah dibanding tahun 2016 sebanyak
437 dan bila dibanding dengan jumlah penduduk tahun 2017
sebanyak 241.430 maka ratio rumah ibadah/jumlah penduduk
adalah 1,94 persen, atau berarti setiap 1000 penduduk terdapat 1-
2 rumah ibadah. Ratio tersebut lebih rendah dari target tahun 2017
dan target akhir periode RPJMD sebesar 2,06 persen.
Persentase Penyelenggara Kegiatan Ibadah (Imam masjid danGuru Mengaji) yang difasilitasiPada tahun 2017 jumlah guru mengaji, imam mesjid yang terdata
adalah sebanyak 1.832 orang meningkat dibanding tahun 2016
sebanyak 1.421 orang dan jumlah yang difasilitasi dalam bentuk
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-76
pemberian insentif adalah sebanyak 1.832 orang atau 100 persen.
tersebar di 8 kecamatan dan 70 desa/kelurahan. Realisasi 100
persen tersebut sesuai target tahun 2017 dan sekaligus target akhir
periode RPJMD
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Kepedulian Pemerintah Daerah dan Pihak Legislatif dalam hal
dukungan peningkatan nilai-nilai keagamaan ditengah
masyarakat yang salah satunya dalam bentuk dukungan
pembangunan rumah ibadah dan pemberian insentif bagi Imam
Mesjid dan Guru Mengaji sebagai ujung tombak pembinaan
keagamaan ;
Permasalahan/Hambatan :
Tingginya animo masyarakat dalam merespon bantuan dalam
bentuk insentif, sehingga terkadang jumlah orang yang
diusulkan untuk menerima insentif sebagai guru mengaji
meningkat
Solusi/alternative penyelesaian masalah
Agar penerima tepat sasaran, verifikasi dan validasi data guru
mengaji yang diusulkan untuk menerima insentif diperketat
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.48
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKeterpenuhansarana Ibadah,PenyelenggaraKegiatan Ibadah,dan SituasiKondusif bagiKerukunan Umat
2.611.005.975 2.617.116.300 99,77 97,087Tidak
Efesien2,68%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-77
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya keterpenuhan sarana ibadah, penyelenggara
kegiatan ibadah, dan situasi kondusif bagi kerukunan umat
adalah (1). Program Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan
Masyarakat Desa/Kel. dengan kegiatan berupa Fasilitasi
pendampingan pengelolaan dana ADD di Desa, Fasilitasi
pembinaan guru mengaji, imam mesjid dan penghulu syara’,
Fasilitasi Lembaga dan Organisasi Masyarakat kelurahan dan
Fasilitasi Kader Posyandu dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
2.617.116.300,- terealisasi sebesar Rp 2.611.005.975,- atau 99,77
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 97,087 persen lebih rendah dari
persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan tidak efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 24Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan dan Olah Raga Daerah
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda danPerempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan
partisipasi dan prestasi pemuda dalam berbagai bidang pembangunan
salah satunya melalui sasaran meningkatnya kegiatan kepemudaan
dan olahraga daerah. Untuk mengukur kinerja sasaran ke-24 dengan
indikator kinerja yaitu (1). Persentase organisasi kepemudaan yang
aktif dan (2). Persentase cabang olahraga yang aktif, dengan rata-rata
capaian kinerja 100 persen dengan predikat sangat tinggi. Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-78
Tabel 3.49Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 24
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase OrganisasiKepemudaan yang
Aktif100 100 100 100 100 100
2 Persentase CabangOlah Raga yang Aktif 100 100 100 100 100 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 24 100
Persentase Organisasi Kepemudaan yang AktifHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (24) meningkatnya
kegiatan kepemudaan dan olahraga daerah dengan indikator (1).
Persentase organisasi kepemudaan yang aktif menunjukkan bahwa
pada tahun 2017 jumlah organisasi kepemudaan yang aktif adalah
sebanyak 24 organisasi dari 24 organisasi kepemudaan yang ada
atau 100 persen sama dengan kondisi tahun 2016 dan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021. dengan capaian kinerja 100 persen.
Persentase Cabang Olahraga yang AktifSelanjutnya untuk Indikator Persentase Cabang Olahraga yang aktif
pada tahun 2017 juga mencapai 100 persen sama dengan target.
Hal ini berarti bahwa dari 22 organisasi olahraga yang ada
semuanya aktif sama dengan kondisi tahun 2016.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Pembinaan kelompok/organisasi pemuda semakin meningkat
yang didukung dengan adanya kegiatan kepemudaan;
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan keolahragaan
Hambatan/Permasalahan :
Dibidang kepemudaan, masih ada Organisasi Kepemudaan yang
aktif dari sisi kepengurusan tetapi belum aktif dalam hal
pendekatan masalah, baik dibidang pembinaan kedalam maupun
kontribusi pemuda terhadap pembangunan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-79
Dibidang Olahraga, Sarana dan prasarana untuk semua cabang
olahraga, baik dari segi jumlah maupun kondisinya masih belum
memadai
Solusi/Alternatif penyelesaian masalah :
Mendorong Organisasi Kepemudaan yang ada untuk
meningkatkan pembinaan kedalam maupun kontribusi pemuda
terhadap pembangungan.
Memaksimalkan pelaksanaan kegiatan olahraga dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dan secara
bertahap akan dilakukan pembenahan dengan pembangunan
sarana dan prasarana untuk semua cabang olahraga.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.50
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKegiatanKepemudaan danOlah Raga Daerah
2.381.004.000 2.301.881.300 96,68 100 Efesien3,32%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kegiatan kepemudaan dan olahraga dan daerah (1).
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan dengan kegiatan
berupa pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan,
pelaksanaan seleksi anggota paskibraka, pembinaan anggota
paskibraka, fasilitasi dan pembinaan kepramukaan, fasilitasi dan
pembinaan karang taruna, fasilitasi dan pembinaan pemuda
pelopor dan pembinaan organisasi-organisasi kepemudaan; (2).
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda dengan kegiatan berupa pelatihan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-80
usaha kelompok pemuda kreatif; dan (3). Program pembinaan dan
pemasyarakatan olahraga dengan kegiatan berupa pelaksanaan
identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga, pembinaan
cabang olahraga prestasi di tingkat daerah, penyelenggaraan
kompetisi olahraga, peningkatan jumlah kualitas serta kompetensi
pelatih, peneliti, praktisi dan teknisi, pembangunan, pengadaan
dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
2.381.004.000,- terealisasi sebesar Rp 2.301.881.300,- atau 96,68
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 100 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 25Meningkatnya Kapasitas Pengarusutamaan Gender dalamPembangunan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda danPerempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan
partisipasi perempuan dan masyarakat secara umum dalam berbagai
kegiatan pembangunan salah satunya melalui sasaran meningkatnya
kapasitas pengarusutamaan gender dalam pembangunan. Untuk
mengukur sasaran ke 25 yang terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
yaitu (1). Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dan
(2). Persentase partisipasi perempuan di organisasi sosial
kemasyarakatan, dengan rata-rata capaian kinerja 124,41 persen
dengan predikat kinerja Sangat Tinggi. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-81
Tabel 3.51Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 25
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal
2015 (%)
Tahun2016(%)
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021
Target(%)
Realisasi (%)
Capaian(%)
1 Persentase PartisipasiPerempuan di Lembaga
Pemerintah11,05 10,97 11,15 8,86 79,46 11,30
2 Persentase PartisipasiPerempuan di OrganisasiSosial Kemasyarakatan
20 30 22 22 100,0 30
Rata-Rata Capaian Sasaran 25 89,73
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga PemerintahHasil pengukuran kinerja sasaran 25 dengan Indikator (1).
persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
menunjukkan bahwa pada tahun 2017 persentase partisipasi
perempuan dilembaga pemerintah adalah 8,86 persen, atau 3.447
orang pekerja perempuan dari total jumlah pekerja perempuan
sebanyak 38.902 orang. Realisasi kinerja tersebut lebih rendah dari
target yang ditetapkan sebesar 11,15 persen atau 79,46 persen dari
target dan juga lebih rendah dibanding tahun 2016 sebesar 11,15
persen. Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan sebesar 11,30 persen,
maka persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah
masih perlu ditingkatkan.
Persentase Partisipasi Perempuan di Organisasi SosialKemasyarakatanSelanjutnya untuk Indikator (2). Persentase partisipasi perempuan
di organisasi sosial kemasyarakatan menunjukkan bahwa pada
tahun 2017 persentase partisipasi perempuan di organisasi sosial
kemasyarakatan mencapai 22 persen sama dengan target yang
ditetapkan atau dari total pekerjaan perempuan sebanyak 38.902
orang 8.543 diantaranya berpartisipasi di Organisasi Sosial
Kemasyarakatan. Realisasi kinerja tersebut lebih rendah dibanding
tahun 2016 yang mencapai 30 persen dan juga masih jauh lebih
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-82
rendah dibanding target akhir periode RPJMD Tahun 2021 dengan
target sebesar 30 persen.
Faktor yang mempengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah tidak
mencapai target yang telah ditetapkan karena semakin
berkurangnya jumlah PNS perempuan karena memasuki usia
pensiun dan pindah ke daerah lain dan belum ada rekruitmen
PNS baru. Disisi lain jumlah pekerja perempuan terus
meningkat;
Persentase partisipasi perempuan diorganisasi sosial
kemasyarakatan mencapai target karena semakin meningkatnya
pengetahuan perempuan dan semakin banyaknya organisasi
kemasyarakatan yang memberi ruang yang cukup kepada
perempuan untuk berpartisipasi.
Hambatan/Permasalahan :
Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan, a.l. :
Kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat, partisipasi dalam
pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya;
Belum memadainya kapasitas kelembagaan pelaksanaan PUG
serta koordinasi pelaksanaannya.
Solusi/Alternatif Penyelesaian Masalah :
Melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan
kualitas hidup, pendidikan dan keterampilan kaum perempuan
utamanya dalam pengambilan kebijakan public dan
pengambilan keputusan
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-83
Tabel 3.52Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitasPengarusutamaanGender dalamPembangunan
389.388.900 138.152.900 35,48 89,73 Efesien54,25%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas pengarusutamaan gender dalam
pembangunan adalah (1). Program Pemberdayaan Perempuan dan
Kesetaraan Gender, dengan kegiatan berupa pembinaan organisasi
perempuan; pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta
dan kesetaraan gender; pelatihan bagi pelatih (ToT) pelayanan dan
pendampingan korban KDRT; sosialisasi sistem pencatatan dan
pelaporan KDRT; workshop penyusunan PPRG; dan penyusunan
profil pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;, (2).
Program peningkatan kualitas keluarga dan perlindungan anak,
dengan kegiatan berupa penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam
membangun keluarga sejahtera; penyusunan Perda Perlindungan
Anak; Pertemuan Forum Anak Kabupaten dan Pemilihan Dewan
Anak; Pembentukan dan Pengembangan Kota Layak Anak;
Sosialisasi Partisipasi Anak dalam pembangunan dan sosialisasi
partisipasi ibu dalam perlindungan anak., dengan total anggaran
yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
389.388.900,- terealisasi sebesar Rp 138.152.900 atau 35,48
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 89,73 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-84
Sasaran 26Meningkatnya Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dalamPembangunan Daerah
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda danPerempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan
partisipasi perempuan dan masyarakat secara umum dalam berbagai
bidang pembangunan salah satunya melalui sasaran meningkatnya
keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
Untuk mengukur sasaran strategis ke-26 dengan indikator yaitu
Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat
dengan rata-rata capaian kinerja 110 persen dengan predikat kinerja
Sangat Tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran
tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.53Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 26
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021(%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Swadaya Masyarakatterhadap Program
PemberdayaanMasyarakat
10 5,14 20 22 110 40
Rata-Rata Capaian Sasaran 26 110
Swadaya Masyarakat terhadap Program PemberdayaanMasyarakatPada tahun 2017 nilai swadaya masyarakat terhadap program
pemberdayaan masyarakat 6.768.000.000,- atau 22 persen dari
Nilai ADD Pembangunan sebesar 30.766.873.081,-. Persentase
tersebut lebih tinggi dari target sebesar 20 persen dan juga lebih
tinggi dibanding realisasi tahun 2016 sebesar 5,14 persen, namun
masih rendah dibanding target akhir periode RPJMD Tahun 2021
sebesar 40 persen.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-85
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah : ;
Sosialisasi terhadap asumsi dan kekeliruan dalam memahami
bahwa tidak perlu ada gotong royong bila ada bantuan dari
pemerintah karena tenaga kerja sudah dibayar dengan adanya
dana bantuan tersebut. Namun ada kalanya bantuan juga butuh
swadaya dari masyarakat.
Hambatan/Permasalahan :
Belum maksimalnya pencatatan/ pendataan yang dilakukan oleh
Desa terhadap swadaya pembangunan;
Menurunnya semangat kekeluargaan dan kegotong royongan
dikalangan masyarakat;
Era globalisasi yang membuat orang terkadang berfikir praktis,
kurang kepedulian terhadap lingkungan
Solusi/Alternatif Penyelesaian Masalah :
Menekankan kepada Desa untuk lebih aktif melakukan
pendataan terhadap nilai-nilai swadaya terhadap program
pemberdayaan masyarakat.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.54
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKeswadayaan danPartisipasiMasyarakat dalamPembangunanDaerah
318.304.000 298.819.000 93,88 110 Efesien16,12%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-86
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah adalah Program Peningkatan Pemberdayaan
Masyarakat dan Kelembagaan Masyarakat Desa/Kelurahan
dengan kegiatan berupa pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah (PMT-AS); Pembinaan, Evaluasi dan Monitoring Baruga
Sayang dan Fasilitasi 10 Program Pokok PKK, Pencanangan Bulan
Bakti Gotong Royong Masyarakat, Percepatan Pembangunan
Sanitasi Pemukiman (PPSP) dan Evaluasi Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam membangun Desa/Kelurahan. dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
318.304.000,- terealisasi sebesar Rp 298.819.000,- atau 93,88
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 110 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 27Meningkatnya Produksi Beras
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) Menjadikan KabupatenSoppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan Sulawesi Selatandan tujuan meningkatnya kontribusi daerah dalam perwujudan
Sulawesi Selatan sebagai pilar nasional dalam ketahanan, kemandirian
dan kedaulatan pangan salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya produksi beras. Untuk mengukur sasaran strategis
dengan 1 indikator kinerja yaitu jumlah produksi beras (ton). Dengan
rata-rata capaian kinerja 97,26 persen dengan predikat sangat tinggi.
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel
berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-87
Tabel 3.55Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 27
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaia
n (%)1 Jumlah Produksi Beras (ton) 143.911 177.532 201.329 195.804 97,26 227.335
Rata-Rata Capaian Sasaran 27 97,26
Jumlah Produksi Beras (ton)Pada tahun 2017 jumlah produksi mencapai 195.804 Ton beras,
dihitung dari produksi (Gabah Kering Giling) sebesar 309.816 Ton
dikonversi menjadi beras sebesar 63,20 persen sehingga dihasilkan
195.804 Ton. Lebih rendah dari target sebesar 201.329 Ton namun
lebih tinggi dari realisasi tahun 2016 sebesar 177.532 Ton.
Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir periode
RPJMD Tahun 2021 sebanyak 227.335 Ton, maka produksi beras
masih perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Penerapan teknologi budidaya padi, ketersediaan sarana dan
prasarana usaha tani serta kondisi cuaca/iklim yang berdampak
langsung pada tingkat capaian produksi padi dalam
menghasilkan beras .
Permasalahan/Hambatan :
Pengaruh Anomali iklim yang menyebabkan banjir pada awal
tahun 2017;
Serangan hama terutama tikus, yang menyerang pertamanan
padi. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap tingkat
produksi dan produktifitas padi.
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Pengendalian hama/penyakit sedini mungkin pada pertanaman
padi yang terindikasi serangan hama/penyakit;
Fasilitasi sarana dan prasarana usaha tani padi melalui bantuan
pengembangan komoditi padi;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-88
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.56
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaProduksi Beras 816.590.000 812.633.625 99,52 97,26
TidakEfesien2,26%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya Produksi Beras adalah (1). Program
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan dengan kegiatan berupa
Laporan Kondisi Ketahanan Pangan Daerah, Pemetaan Daerah
Rawan Pangan, Analisis Ratio Jumlah Penduduk terhadap
Kebutuhan Pangan, Koordinasi Kebijakan Perberasan,
Pengembangan Desa Mandiri Pangan, Pengembangan Cadangan
Pangan Daerah, Pengembangan Lumbung Pangan Desa,
Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat,
Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Efesien dan
Pemantauan dan Harga Pangan Pokok dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp 816.590.000,-
terealisasi sebesar Rp 812.633.625,- atau 93,77 persen, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 97,26 persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 28Meningkatnya Kelestarian Sumber Daya Alam
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan melestarikan daya dukung sumberdaya alam dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-89
lingkungan hidup salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya kelestarian sumber daya alam. Untuk mengukur
sasaran strategis ke dua puluh delapan yang terdiri dari 1 (satu)
indikator kinerja yaitu (1). Tingkat pengurangan emisi gas rumah kaca,
dengan rata-rata capaian kinerja 233,50 persen dengan predikat
sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran
tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.57Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 28
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016(%)
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi (%)
Capaian(%)
1 Tingkat PenguranganEmisi Gas Rumah Kaca 2 22,49 2 4,67 233,50 10
Rata-Rata Capaian Sasaran 28 233,50
Tingkat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas yang terkandung dalam atmosfer
baik alami maupun antropogenik, yang menyerap dan
memancarkan kembali radiasi inframerah, sedangkan Emisi GRK
adalah lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu area dalam jangka
waktu tertentu. Dan Tingkat Pengurangan emisi GRK adalah
tingkat pengurangan konsentrasi dan komposisi emisi GRK pada
satu waktu tertentu. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dihitung
dari Emisi GRK Tahun N-Emisi GRK Tahun N-1 dibagi dengan Emisi
GRK Tahun N Berdasarkan hasil pengukuran terhadap
pengurangan Emisi GRK tahun 2017 di Kab.Soppeng menunjukkan
adanya penurunan sebanyak 4,70 persen lebih tinggi dari target
sebesar 2 persen, namun lebih rendah dibanding tahun 2016
sebesar 22,50 persen (dalam satuan CO2eq). Sementara jika
dibandingkan dengan target akhir periode RPJMD Tahun 2021
tingkat pengurangan emisi GRK adalah 10 persen, maka perlu
digalakkan kegiatan yang berdampak langsung terhadap
pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-90
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Sumber emisi sektor pertanian berasal dari aktivitas pertanian
seperti :
a. Sistem pencernaan hewan (entric fermentation)b. Limbah Kotoran rusakc. Pembakaran padang rumputd. Pembakaran biomassa pertaniane. Pengolahan tanah pertanianf. Penggunaan pupuk areag. Penggunaan kapur pertanianh. Sistem budidaya padi sawah
Secara alami emisi GRK sebenarnya merupakan bagian dari
siklus kimia pertanian. Namun ketidaktepatan budidaya dapat
menjadi penyebab besaran nilai emisi lebih dari semestinya ;
Permasalahan/Hambatan :
Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) belum maksimal;
Belum adanya Rencana Aksi Daerah penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca (RAD-GRK)
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Segera melaksanakan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK)
Segera menyusun Rencana Aksi Daerah penyusunan emisi Gas
Rumah Kaca (RAD-GRK)
Melaksanakan aksi mitigasi sektor pertanian berbasis
masyarakat antara lain :
- Penerapana Teknologi Budidaya Padi Sawah
- Pengurangan pupuk urea dengan aplikasi pupuk organik
- Pemanfaatan kotoran ternak untuk biogas
- Pengurangan pembakaran Biomassa
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-91
Tabel 3.58Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKelestarianSumberdaya Alam
504.477.500 495.477.500 98,22 233,50 Efesien135,28%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kelestarian sumberdaya alam adalah (1). Program
perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dengan kegiatan
berupa peningkatan Konservasi daerah tangkapan air dan sumber
sumber air, pengendalian dampak perubahan iklim dan fasilitasi
review substansi kawasan kehutanan di Wilayah Kabupaten
Soppeng dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2017 sebesar Rp 504.477.500,- terealisasi sebesar Rp
495.477.500,- atau 98,22 persen, bila dibandingkan dengan rata-
rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 233,50 persen lebih
tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
adanya efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 29Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) Menjadikan KabupatenSoppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan Sulawesi Selatan dan
tujuan melestarikan daya dukung sumberdaya alam dan lingkungan
hidup salah satu diantaranya melalui sasaran terpeliharanya kualitas
lingkungan hidup. Untuk mengukur sasaran strategis ke dua puluh
Sembilan yang terdiri dari 1 indikator kinerja yaitu Tingkat
Pengendalian Pencemaran Lingkungan dengan rata-rata capaian
kinerja 136,26 persen dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil
Pengukuran Capaian Kinerja
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-92
Tabel 3.59Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 29
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaia
n (%)
1
Tingkat PengendalianPencemaranLingkungan NA 82,48 18,41 15,00 81,48 Udara :
19,85
NA 83,50 18,41 24,00 130,36 Air : 19,85
NA 68,13 24,55 48,35 196,95TutupanHutan :
26,4Rata-Rata Capaian Sasaran 29 136,26
Tingkat Pengendalian Pencemaran LingkunganPengendalian pencemaran lingkungan adalah serangkaian upaya
dalam mencegah dan atau menanggulangi pencemaran beserta
dampaknya serta upaya pemulihan lingkungan akibat pencemaran
yang bersangkutan menjadi dalam taraf kondisi yang sesuai dengan
peruntukan sebelumnya. Hasil pengukuran terhadap tingkat
pencemaran lingkungan terhadap tingkat pencemaran udara, air
dan tutupan hutan pada tahun 2017 masing-masing didapatkan
untuk udara adalah 15,00 persen, air 24,00 persen dan tutupan
hutan 48,35. Hal ini menunjukkan adanya penurunan tingkat
pencemaran air dan udara, serta meningkatnya penanaman diluar
kawasan. Dari ketiga unsur yang diukur tersebut terlihat bahwa
tingkat pencemaran udara belum memenuhi target yang ditetapkan
di tahun 2017 namun secara keseluruhan rata-rata tingkat
pengendalian pencemaran lingkungan mencapai 136,26 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan target akhir periode RPJMD
Tahun 2021 untuk ketiga unsur yang diukur, maka untuk Indeks
Pencemaran Udara belum mencapai target sementara untuk Indeks
pencemaran Air dan tutupan hutan telah melebihi target RPJMD
dan untuk mempertahankan kondisi tersebut harus tetap dilakukan
upaya berkelanjutan untuk pengendalian pencemaran lingkungan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-93
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Perilaku manusia yang dapat berdampak pada penurunan
kualitas air udara dan tanah (peningkatan polusi kendaraan,
polusi industri, pembakaran sampah domestik, peralatan
laboratorium)
Penurunan kualitas air dipengaruhi oleh Limbah domestik.
Pengolahan tanah pertanian, penggunaan pupuk urea dan kapur
pertanian serta cuaca
Permasalahan/Hambatan :
Masih rendahnya kesadaran para pelaku usaha ataupun
kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan
kualitas lingkungan yang baik
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Menggalakkan penghijauan untuk menyerap/mengkonversi zat
pencemar.
Berbagai upaya pengendalian pencemaran melalui berbagai
Program / Kegiatan, antara lain:
– Program pengembangan kinerja persampahan
– Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan;
Kegiatan:
– Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
– Pemantauan kualitas lingkungan
– Sosialisasi untuk penyadaran masyarakat, misalkan melalui
edukasi publik.
Pelaksanaan uji emisi kendaraan yang maksimal, pengurangan
pembakaran sampah domestik dan peningkatan Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Menggalakkan sosialisasi penggunaan pupuk organik
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-94
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.60Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 TerpeliharanyaKualitas LingkunganHidup
321.840.500 321.840.500 100 136,26 Efesien36,26
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
terpeliharanya kualitas lingkungan hidup adalah (1). Program
Pengendalian, Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
dengan kegiatan berupa Koordinasi Penilaian Kota
Sehat/ADIPURA, penyusunan kebijakan pengendalian
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, pemantauan
kualitas lingkungan dan pengembangan produksi ramah
lingkungan. dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2017 sebesar Rp 321.840.500,- terealisasi sebesar Rp
321.840.500,- atau 100 persen, bila dibandingkan dengan rata-
rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 136,26 persen lebih
tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
adanya efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 30Terpeliharanya Kebersihan dan Keindahan Perkotaan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan melestarikan daya dukung sumberdaya alam dan
lingkungan hidup salah satunya melalui sasaran terpeliharanya
kebersihan dan keindahan perkotaan. Untuk mengukur sasaran ke-30
dengan indikator kinerja yaitu cakupan volume sampah yang
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-95
tertangani dengan rata-rata capaian kinerja 116,40 persen dengan
predikat sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.61Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 30
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016(%)
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Cakupan Volume Sampahyang tertangani 23,26 26,28 25,49 29,67 116,40 30,52
Rata-Rata Capaian Sasaran 30 116,40
Cakupan Volume Sampah yang TertanganiCakupan volume sampah yang tertangani dihitung dari jumlah
volume sampah yang ditangani dibagi dengan volume produksi
(timbulan) sampah (M3). Pada tahun 2017 jumlah volume sampah
yang tertangani adalah 230 M3 atau 29,67 persen dari total volume
produksi (timbulan) sampah sebesar 775,09 M3. Besarnya volume
sampah tertangani tersebut lebih tinggi dibanding kondisi tahun
2016 sebesar 26,36 persen dan masih sedikit dibawah target pada
akhir periode RPJMD Tahun 2021 sebesar 30,52 persen.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Perluasan Area Layanan
Adanya sampah yang terkelola dengan kegiatan pengurangan
sampah
Perilaku masyarakat yang cenderung membuang sampah bukan
pada tempat yang disediakan
Hambatan/Permasalahan :
Pelayanan pengangkutan sampah belum mencakup seluruh
wilayah kecamatan di Kabupaten Soppeng, salah satunya
disebabkan karena terbatasnya armada pengangkut sampah;
Kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Lempa khususnya
Tempat Pembuangan Akhir Sampah sudah penuh sebagai akibat
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-96
belum maksimalnya kegiatan pengurangan sampah di tingkat
rumah tangga
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Mengembangkan program “Bank Sampah” yaitu program yang
dikembangkan pemerintah daerah untuk menjadikan sampah
bernilai ekonomi dengan cara memilah sampah ditingkat rumah
tangga (produksi sampah) sehingga dapat meminimalkan jumlah
sampah yang dibawa ke TPA.
Pemisahan antara Sampah Organik dan Non Organik
Penambahan armada pengangkut sampah
Diharapkan adanya pembangunan TPA Sampah sesuai DED TPA
yang telah disusun di tahun 2015
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.62
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 TerpeliharanyaKebersihan danKeindahanPerkotaan
7.228.088.000 6.350.294.150 87,25 116,40 Efesien29,15%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
terpeliharanya kebersihan dan keindahan perkotaan adalah (1).
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan
kegiatan berupa penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan
persampahan, peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana
dan sarana persampahan, Sosialisasi pengelolaan persampahan
dan peningkatan operasional dan pemeliharaan IPLT (2). Program
pembangunan, penataan dan pemeliharaan taman kota dengan
kegiatan berupa pembangunan/penataan taman tematik kota total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-97
7.228.088.000,- terealisasi sebesar Rp 6.350.294.150,- atau 87,25
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 116,40 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 31Berkurangnya Penduduk Miskin
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan sosal
masyarakat salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatkan
kualitas kesejahteraan sosial masyarakat. Untuk mengukur sasaran
strategis ke-31 dengan 1 indikator kinerja yaitu Angka Kemiskinan .
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel
berikut :
Tabel 3.63Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 31
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Angka Kemiskinan 8,35% 8,44 8,14% 8,29% 98,16 7,26 %
Rata-Rata Capaian Sasaran 31 98,16
Angka KemiskinanHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (31) Berkurangnya
Penduduk Miskin menunjukkan bahwa pada tahun 2017 angka
kemiskinan di Kabupaten Soppeng adalah 8,29 persen atau 18.760
orang dengan capaian kinerja 98,16 persen. Angka kemiskinan pada
tahun 2017 tersebut sedikit lebih tinggi dibanding target 8,14
persen tetapi lebih rendah dibanding kondisi tahun 2016 yaitu 8,44
persen, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penurunan
angka kemiskinan tersebut yaitu peningkatan produksi pertanian
khususnya padi yang mampu meningkatkan daya beli penduduk
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-98
termasuk penduduk dalam kategori miskin. Angka Kemiskinan
sebesar 8,29 persen tersebut lebih tinggi dari target akhir RPJMD
sebesar 7,26 persen namun lebih rendah dari Angka Kemiskinan di
Indonesia tahun 2017 yaitu 10,64 persen.
Faktor yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap pencapaian
kinerja sasaran adalah :
Pemerintah daerah memiliki komitmen besar terhadap upaya
penanggulangan kemiskinan, dengan penanganan diantaranya
berupa pemberian bantuan Raskin kepada Fakir Miskin,
Bantuan Rumah Layak Huni, paket bantuan keluarga sangat
miskin
Program “Kartu Macca” yang diberikan kepada keluarga miskin
yang berhak. Program “Kartu Macca” merupakan salah satu
program unggulan Bupati & Wakil Bupati Soppeng terpilih
didalamnya mencakup Bebas biaya kesehatan rujukan tindak
lanjut persalinan; bebas biaya pendidikan sampai SMU sederajat;
bebas biaya administrasi kependudukan (KK,KTP,Akta
Kelahiran); Bebas biaya konsultasi dan bantuan Hukum; Bebas
biaya tebus beras sejahtera (Rastra) Bantuan Bibit Ikan Gratis
dan penyediaan beasiswa bagi siswa berprestasi (SD,SMP,SMA
sederajat) .
Ket Foto : Skema Pelayanan Kartu Macca
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-99
Tabel 3.64Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 BerkurangnyaPenduduk Miskin 38.856.966.355 31.477.021.475 81,01 98,16 Efesien
17,15%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
berkurangnya penduduk miskin adalah (1). Program Pemenuhan
Hak-Hak Dasar Penduduk Miskin dengan kegiatan berupa
Pendataan, pengelolaan data, monitoring dan evaluasi penerima
raskin, pembuatan papan nama rumah tangga penerima Raskin (2).
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dengan kegiatan
Jaminan Pelayanan Kesehatan Nasional (JKN)-Kapitasi, Jaminan
Pelayanan Kesehatan Nasional (JKN)-Non Kapitasi, pelayanan
kesehatan masyarakat (umum), pelayanan kesehatan gratis dan
pengadaan peralatan dan perlengkapan Psueksmas (JKN-Kapitasi)
(3). Program Pemberian Pertimbangan, Pendapat dan Pendampingan
Hukum Keluarga Miskin dengan kegiatan berupa Layanan Bantuan
Hukum bagi Masyarakat Miskin (4) Program Usaha Kemandirian
Penduduk Miskin dengan kegiatan berupa peningkatan kualitas
petani tembakau (Klp petani miskin), dan Peningkatan peran aktif
masyarakat dan dunia usaha; (5). Program Perlindungan dan
Pemberian Jaminan Sosial dengan kegiatan berupa pencetakan
Kartu Macca, Pendataan, Monitoring dan Evaluasi, Peningkatan
Kemampuan (Capacity Building) petugas dan pendamping sosial
pemberdayaan fakir miskin KAT dan PMKS lainnya, penyediaan
kebutuhan dasar dan pemulihan trauma bagi korban bencana
kabupaten/kota, pengembangan model kelembagaan perlindungan
sosial, peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat,
Pendataan dan pengelolaan data bagi warga miskin dan Sistem
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-100
Layanan dan Rujukan terpadu (SLRT); dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
38.856.966.355,- terealisasi sebesar Rp 31.477.021.475,- atau
81,01 persen, tingkat efesiensi penggunaan anggaran belum dapat
dihitung karena rata-rata capaian kinerja belum dapat dihitung.
Sasaran 32Meningkatnya Cakupan Pelayanan Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya cakupan
pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Untuk mengukur
sasaran strategis ke 32 dengan indikator kinerja yaitu persentase
PMKS yang tertangani dengan rata-rata capaian kinerja 99,33 persen
dengan predikat kinerja Tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.65Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 32
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target (%) Realisasi
(%)Capaian
(%)1 Persentase PMKS
yang tertangani 100 79,70 100 99,33 99,33 100%
Rata-Rata Capaian Sasaran 32 99,33
Persentase PMKS yang tertanganiHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (32) meningkatnya
cakupan pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial pada
tahun 2017 menunjukkan bahwa PMKS yang tertangani adalah
sebanyak 66,305 orang atau 99,33 persen dari jumlah PMKS 66.749
orang pada tahun 2017. Bentuk penanganan PMKS antara lain
berupa pemberian bantuan peralatan/mesin kepada kelompok tani
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-101
tembakau; bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) bagi fakir
miskin; tali asih untuk keluarga veteran; bantuan bagi panti asuhan
dan panti cacat; pemberian bantuan gizi dan pemeriksaan
kesehatan bagi lansia; pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi
eks kusta dan bantuan peralatan bagi penyandang cacat dan
pemberian bantuan beras Raskin bagi keluarga tidak mampu.
Faktor yang berpengaruh terhadap capaian target kinerja sasaran
adalah :
Komitmen Pemerintah Daerah dalam hal penanganan PMKS;
Adanya dukungan dari Pemerintah Pusat dalam hal penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam bentuk
pembiayaan yang bersumber dari APBN;
Hambatan/Permasalahan :
Alokasi dana untuk penanganan PMKS tidak sebanding dengan
besaran masalah sosial yang dihadapi;
Upaya penanganan terhadap PMKS seringkali hanya berhenti
pada pendekatan pemberian bantuan tanpa diikuti dengan pola
pembinaan untuk menjadikan PMKS yang mandiri;
Program pembangunan kesejahteraan sosial yang dikembangkan
selama ini umumnya tidak berjalan efektif atau tidak maksimal,
karena cenderung hanya menyentuh masalah di hilir, sementara
akar masalah di tingkat hulu tidak banyak ditangani.
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Penanganan PMKS harus menyentuh ke akar permasalahan,
salah satu contoh masalah kemiskinan, yang terkait dengan
rendahnya SDM, kurangnya pendidikan, pengangguran,
minimnya modal dan lapangan usaha sehingga dalam
perumusan kebijakan terkait penanganannya memperhatikan
aspek penyebab adanya kemiskinan tersebut.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-102
Tabel 3.66Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaCakupan PelayananPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
115.077.720 94.532.720 82,15 99,33 Efesien17,18%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya Cakupan Pelayanan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial adalah (1). Program Rehabilitasi Sosial
dengan kegiatan berupa Pengembangan kebijakan tentang akses
sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia
dan kegiatan pemberdayagunaan para penyandang cacat dan eks
trauma dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2017 sebesar Rp 115.077.720,- terealisasi sebesar Rp
94.532.720 atau 82,25 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata
capaian kinerja sasaran yang mencapai 99,33 persen lebih rendah
dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan tidak
efesiennya penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 33Meningkatnya Jumlah Investor yang tertarik berinvestasi
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan daya saing investasi dan
iklim bisnis salah satunya melalui sasaran meningkatnya jumlah
investor yang tertarik berinvestasi. Untuk mengukur sasaran strategis
ke 30 dengan 1 indikator kinerja yaitu Jumlah Rencana Investasi
(Jumlah MOU) dengan rata-rata capaian kinerja 31,43 persen dengan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-103
predikat kinerja sangat rendah. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.67Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 33
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Jumlah Rencana Investasi
(Jumlah MoU) Buah NA 35 11 31,43 50
Rata-Rata Capaian Sasaran 33 31,43
Jumlah Rencana Investasi (Jumlah MoU)Untuk Indikator Jumlah Rencana Investasi (Jumlah MoU) pada
tahun 2017 adalah 11 atau 31,43 persen lebih rendah dari target
yang ditetapkan sebesar 35 izin. Rencana Invenstasi tersebut
berupa izin prinsip penanaman modal, Investasi yang ada adalah
investasi swasta untuk pengembangan usaha ataupun membuka
usaha baru.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Peran pemerintah daerah untuk mendorong pihak swasta untuk
berinvestasi melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah;
Adanya regulasi yang mengatur tentang pembagian kewenangan
antara pemerintah provinsi dengan pemerintah Kab/Kota
Hambatan/permasalahan :
Kurangnya akses bagi investor untuk mendapatkan informasi
terkait dengan potensi investasi yang dimiliki Kab.Soppeng;
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Menyusun Peta Potensi Investasi di Kabupaten Soppeng;
Regulasi terkait kemudahan berinvestasi di Kab.Soppeng
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-104
Tabel 3.68Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaJumlah Investoryang tertarikberinvestasi
167.679.350 56.695.714 33,81 31,43Tidak
Efesien2,38%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jumlah investor yang tertarik berinvestasi adalah
(1). Program Peningkatan Iklim dan Promosi Investasi dengan
kegiatan berupa pelenggaraan pameran investasi dan Fasilitasi
pembuatan peta potensi investasi daerah dengan total anggaran
yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
167.679.350,- terealisasi sebesar Rp 56.695.714,- atau 33,81
persen, bila dibandingkan dengan serapan anggaran dengan rata-
rata capaian kinerja sasaran sebesar 31,43 persen hal ini
menunjukkan tidak efesiennya penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 34Meningkatnya Jumlah Tenaga Kerja Berkompetensi cukup untukterserap dalam Lapangan Kerja
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan daya saing investasi dan
iklim bisnis salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya
jumlah tenaga kerja berkompetensi cukup untuk terserap dalam
lapangan kerja dengan 1 indikator kinerja yaitu tingkat partisipasi
angkatan kerja dengan rata-rata capaian kinerja 123,40 persen
dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-105
Tabel 3.69Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 34
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015 (%)
Tahun2016(%)
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Tingkat Partisipasi AngkatanKerja 62 85,80 72 88,85 123,40 92
Rata-Rata Capaian Sasaran 34 123,40
Tingkat Partisipasi Angkatan KerjaTingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) didefinisikan sebagai
perbandingan jumlah angkatan kerja yaitu jumlah penduduk yang
bekerja dan pengangguran terhadap jumlah seluruh penduduk usia
kerja (15 tahun ke atas). TPAK merupakan suatu ukuran yang
dapat menggambarkan partisipasi penduduk usia kerja dalam
kegiatan ekonomi. Untuk menghitung TPAK didapatkan dari jumlah
angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke
atas dan pada tahun 2017 jumlah angkatan kerja sebanyak 170.491
orang sedangkan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas sebanyak
191.892 orang. Berdasarkan hal tersebut di atas maka TPAK
Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 mencapai angka 88,85
artinya, setiap 100 orang penduduk usia kerja (15 tahun ke atas)
terdapat 88 orang yang aktif melakukan kegiatan bekerja dan atau
mencari pekerjaan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada
sekitar 88,85 persen penduduk usia kerja Kabupaten Soppeng
tahun 2017 yang berkesempatan memperoleh penghasilan
walaupun sementara sedang tidak bekerja atau sedang mencari
pekerjaan. lebih tinggi dari target yang sebesar 72 persen dan juga
lebih tinggi dibanding kondisi tahun 2016 sebesar 85,80.
Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir periode
RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan 92 persen, maka tingkat
partisipasi angkatan kerja masih perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-106
Memberikan pelatihan dan keterampilan bagi pencari kerja;
Terbatasnya lapangan kerja
Hambatan/Permasalahan :
Ada sebagian pencari kerja yang pilih-pilih pekerjaan;
Kemampuan pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Perlu dilakukan pelatihan yang sesuai dengan pasar kerja;
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.70Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnya JumlahTenaga KerjaBerkompetensi cukupuntuk terserap dalamLapangan Kerja
228.930.450 228.440.250 99,79 123,40 Efesien23,62%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jumlah tenaga kerja berkompetensi cukup untuk
terserap dalam lapangan kerja adalah (1). Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan kegiatan berupa
penyusunan database tenaga kerja daerah, pendidikan dan
pelatihan keterampilan bagi pencari kerja. dengan total anggaran
yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp
228.930.450,- terealisasi sebesar Rp 228.440.250,- atau 99,29
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 123,40 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 35
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-107
Meningkatnya Daya Saing Produk Koperasi, UKM, Industri Kecildan Industri Rumah Tangga dalam Perdagangan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan produktivitas dan daya
saing produk industry, koperasi, usaha kecil dan usaha menengah
daerah dalam perdagangan salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya daya saing produk koperasi, UKM, Industri Kecil dan
Rumah Tangga dalam Perdagangan. Untuk mengukur sasaran stratgis
ke tiga puluh lima dengan Indikator 2 Indikator yaitu (1). Jumlah jenis
produk spesifik lokal dari industri daerah yang berdaya saing pada
pasar dan (2). Jumlah jenis produk koperasi, usaha kecil dan usaha
menengah spesifik local daerah yang berdaya saing dalam pasar
regional dengan rata-rata capaian kinerja 100 persen dengan predikat
kinerja sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.71Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 35
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Jumlah Jenis Produk
Spesifik Lokal dari IndustriDaerah yang Berdaya Saing
pada Pasar
2 4 6 6 100 20
2 Jumlah Jenis Produk KoperasiUsaha Kecil dan Usaha
Menengah Spesifik LokalDaerah yang bersaing dalam
Pasar regional
32 34 36 36 100 42
Rata-Rata Capaian Sasaran 33 100
Jumlah Jenis Produk Spesifik Local dari Industry Daerah yangBerdaya Saing pada Pasar
Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (35) meningkatnya daya
saing produk koperasi, UKM, Industri Kecil dan Rumah Tangga
dalam Perdagangan, dengan Indikator Jumlah jenis produk spesifik
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-108
lokal dari industri daerah yang berdaya saing pada pasar
sebagaimana tergambar di atas, menunjukkan bahwa pada tahun
2017 ada 6 (enam) jenis produk spesifik local dari Industri Daerah
yang berdaya saing pada pasar sama dengan target yang telah
ditetapkan yaitu 6 jenis dengan capaian kinerja 100 persen, atau
meningkat dibanding kondisi tahun 2016 dimana hanya ada 4 jenis
produk lokal yang mampu bersaing pada pasar dan jika
dibandingkan target akhir periode RPJMD sebanyak 20 jenis hal ini
tentu masih jauh dari target. 6 (enam) jenis produk lokal daerah
tersebut adalah :
1. Dasi Sutera, mampu berproduksi sebanyak 300 lembar per
tahun, produk tersebut sudah dapat dipasarkan salah satunya
di Galery Kerajinan Sutera Somba Opu Makassar;
2. Kain Sutera, dengan 2 unit usaha dengan kapasitas produksi
sebanyak 1.920 meter/tahun, dengan produksi 920 meter,
harga per meter Rp 200.000,- dengan nilai produksi per tahun
Rp 736.000.000;
3. Bolu Cukke, jumlah unit usaha ada 5 dan per hari 600 biji
dengan harga Rp 750,- dalam setahun dapat berproduksi
900.000 biji, dengan nilai produksi dalam setahun Rp
675.000.000,- menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Soppeng dan
bahkan telah dipasarkan keluar Provinsi seperti Kalimantan
dan Sulawesi Tengah;
4. Nennu-nennu, jumlah unit usaha ada 4 unit usaha dan mampu
berproduksi sebanyak 300 biji/hari dalam setahun 360.000
biji/ per tahun dengan harga Rp 2.000/biji dengan nilai
produksi dalam setahun Rp 720.000.000,-, produk ini menjadi
salah satu oleh-oleh khas Kab.Soppeng
5. Gula Semut diproduksi oleh Usaha Sugaria di Walemping Desa
Pesse dan Usaha Maccoli Loloe (Jolle Desa Umpungeng) dengan
rata-rata produksi mencapai 28.850 bungkus dengan harga jual
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-109
perbungkus adalah Rp 15.000 dengan total nilai produksi Rp
432.750.000,-/tahun
6. Borasa dengan jumlah produksi rata-rata 120.000 bungkus
dengan harga jual Rp 8.000 per bungkus dengan total harga
jual Rp 960.000.000,-/tahun.
Jumlah Jenis Produk Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahSpesifik Lokal Daerah yang Bersaing dalam Pasar Regional
Untuk Indikator Jumlah jenis produk koperasi, usaha kecil dan
menengah spesifik local daerah yang bersaing dalam pasar regional
pada tahun 2017 terdapat 36 jenis produk koperasi,UKM yang
mampu bersaing dalam pasar regional jumlah tersebut sama
dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 36 jenis dengan
capaian kinerja 100 persen, dan meningkat dibanding tahun 2016
yaitu sebanyak 34 jenis produk. Hal ini berarti pada tahun 2017
terdapat 2 (dua) jenis produk baru yang mampu bersaing pada
pasar regional. Dan jika dibandingkan target akhir periode RPJMD
sebanyak 42 jenis, maka berarti masih perlu 6 (enam) jenis produk
baru yang diharapkan dapat bersaing di pasar regional.
Dua jenis produk yang mampu bersaing dipasar regional selain
produk yang telah ada yaitu Gula Merah Kotak dan Amplang. Kedua
jenis produk ini memiliki kekhasan berupa aroma dan cita rasa
yang khas, disamping bahan baku yang digunakan mudah
dijangkau, tanpa bahan pengawet dan dari sisi harga juga terbilang
murah dan dapat bersaing dengan produk lainnya. Gula merah
kotak mampu berproduksi 24.000 bungkus dengan harga jual Rp
20.000,- dengan nilai produksi Rp 480.000.000,- dan untuk
amplang yang diproduksi salah satunya oleh usaha Makessing Desa
Kessing berproduksi sebanyak 14.000 dengan harga jual Rp 8.000
nilai produksi Rp 112.000.000,-
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-110
Dukungan pemerintah bagi UMKM untuk terus meningkatkan
daya saing produk;
Adanya pembinaan agar UMKM tumbuh, berdaya saing tinggi
ditengah sejumlah agenda integrasi ekonomi regional dan global;
Bahan Baku dan bahan penolong tersedia dipasaran
Permasalahan/Hambatan :
Teknis pengemasan yang belum memadai
Belum maksimalnya pembinaan untuk pengembangan produk;
Belum berkembangnya inovasi produk
Solusi/Alternatif penyelesaian masalah :
Promosi dan mendesain kemasan sehingga memiliki nilai jual
yang lebih tinggi dengan menggunakan teknologi informasi
peralatan yang lebih maju;
Produk yang ada dapat dibina secara berkelanjutan
Mendorong para pelaku usaha baik koperasi,UKM,industry kecil
dan rumah tangga untuk melakukan inovasi produk, agar
tercipta produk-produk unggulan baru yang dapat bersaing dan
diterima pasar
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.72
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnya dayasaing ProdukKoperasi, UKM,Industri Kecil danIndustri RumahTangga dalamPerdagangan
1.948.854.500, 192.530.000, 9,88 100 Efesien90,12%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran meningkatnya
daya saing produk koperasi, UKM, Industri Kecil dan Rumah Tangga
dalam Perdagangan adalah (1). Program Peningkatan Kualitas
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-111
Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan berupa pembinaan dan
evaluasi kelembagaan koperasi aktif, dan sosialisasi prinsip-prinsip
pemahaman perkoperasian; (2). Program Pengembangan dan
peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kecil Menengah dengan
kegiatan berupa Pembinaan kemampuan teknologi industri dan
pengadaan sarana dan prasarana IKM, pelatihan kerajinan
souvenir/kerajinan tangan, penguatan sentra dan kelompok pengrajin,
pelatihan pengembangan industri gula merah dan pelatihan
pemintalan benang sutera dengan total anggaran yang dialokasikan
dalam APBD Tahun 2017 sebesar Rp 1.948.854.500,- terelisasi
sebesar Rp 192.530.000,- atau 9,88 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 100 persen lebih
tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya
efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran). Namun demikian
mengingat demikian kecilnya jumlah serapan anggaran maka dari
perencanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian
kinerja perlu di evaluasi ulang.
Sasaran 36Meningkatnya Kapasitas Sarana/Prasarana Perdagangan bagiPelaku Industri Kecil dan Rumah Tangga, Koperasi serta UsahaKecil dan Menengah
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan produktivitas dan Daya
Saing Produk Industri, Koperasi, Usaha Kecil dan Usaha Menengah
Daerah dalam Perdagangan salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagi pelaku
industry kecil dan rumah tangga, koperasi serta usaha kecil. Untuk
mengukur sasaran strategis ke 36 dengan 1 indikator kinerja yaitu
Jumlah sarana/prasarana pasar tradisional yang efektif menunjang
perdagangan produk spesifik lokal industry kecil dan rumah tangga
serta koperasi dan UKM dengan rata-rata capaian kinerja 100 persen
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-112
dengan predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil pengukuran
capaian kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.73Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 36
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Jumlah Sarana/ Prasarana
pasar tradisional yang efektifmenunjang Perdagangan
produk spesifik local industrikecil dan rumah tangga serta
Koperasi dan UKM
17 17 17 17 100 17
Rata-Rata Capaian Sasaran 36 100
Indikator meningkatnya Jumlah Sarana/ Prasarana pasartradisional yang efektif menunjang Perdagangan produkspesifik local industri kecil dan rumah tangga serta Koperasidan UKM
Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (36) meningkatnya
kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagi pelaku industry kecil
dan rumah tangga, koperasi serta usaha kecil dengan indicator
meningkatnya Jumlah Sarana/ Prasarana pasar tradisional yang efektif
menunjang Perdagangan produk spesifik local industri kecil dan rumah
tangga serta Koperasi dan UKM, menunjukkan bahwa pada tahun
2017 jumlah sarana/prasarana pasar tradisional yang efektif untuk
menunjang perdagangan produk sebanyak 17 unit sama dengan
kondisi tahun 2016 dan target tahun 2017 bahkan target pada
akhir periode RPJMD tahun 2016-2021. Hal ini berarti selama 5
tahun kedepan tidak ada penambahan jumlah pasar, yang menjadi
fokus adalah melakukan pembangunan dan revitalisasi karena
pasar tradisional yang ada masih efektif dalam mendukung
transaksi jual beli dalam pemasaran produk spesifik local industry
kecil dan rumah tangga disamping itu pemerintah juga
menyediakan tempat dalam bentuk Galery untuk menampung dan
memasarkan produk UMKM; pada tahun 2017 pasar yang dibangun
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-113
dengan dana APBD adalah pasar panincong dengan jumlah dana Rp
926.618.000,-.
Ket.Foto : Peresmian “Galery UKM
Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target kinerja sasaran
adalah :
Adanya Pembangunan dan Revitalisasi Pasar, sehingga dapat
dijangkau dan dilayani secara efektif.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.74
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan
< %capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitas Sarana/prasaranaperdagangan bagipelaku Industri kecildan rumah tang,koperasi serta usahakecil dan menengah
1.363.918.000 1.317.343.000 96,59 100 Efesien3,41%
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagi
pelaku industry kecil dan rumah tangga, koperasi serta usaha
kecil adalah (1). Program pembangunan dan pengelolaan sarana
distribusi perdagangan dengan kegiatan berupa pembangunan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-114
dan revitalisasi pasar (2 unit pasar) dan pembinaan dan
pengelolaan sarana perdagangan (17 pasar) dengan total anggaran
yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
1.363.918.000,- terealisasi sebesar Rp 1.317.343.000,- atau 96,59
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 100 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
3.2. Realisasi AnggaranDalam rangka pencapaian target kinerja sebanyak 36 sasaran
strategis, sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Perubahan Tahun 2017 maka besaran alokasi dan realisasi
belanja untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-115
Tabel-3.75Alokasi dan Realisasi Belanja untuk Pencapaian Sasaran
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Meningkatnya pendapatanpetani tanaman pangan,petani perkebunan,peternak, pembudidayaikan dan nelayan (S1)PDRB/kapita petani,peternak, pembudidayaikan dan nelayan (Rp)
10.522.500 10.233.192 97,25 29.312.308.464,00 28.533.546.923,00 97,34%2 Meningkatnya kapasitasjaringan irigasi dalammendukung peningkatanproduksi pertanian (S2)
Cakupan layanan irigasi(%)74,85% 74,85% 100,00 19.519.476.937,00 18.937.273.934,00 97,02%
3 Meningkatnya kegiatanpengolahan hasil dariproduk pertanian,perkebunan, peternakandan perikanan (S3)jumlah unit usaha dalampengolahan hasilpertanian, perkebunan,peternakan danperikanan 113 114 100,88 228.425.000,00 215.500.000,00 94,34%
4 Meningkatnya aksesmasyarakat atas layananpendidikan (S4) APM SD dan sederajat; 85% 90,36% 106,31 12.666.135.292,00 12.638.622.555,00 99,78%APM SMP dan sederajat;64% 78,39% 122,48
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-116
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 95 Meningkatnya kualitaspelayanan pendidikan (S5) penerapan manajemenberbasis sekolah (MBS)kualifikasi baik 35 144 411,43 3.249.855.000,00 2.737.669.000,00 84,24%6 Meningkatnya kemampuanliterasi masyarakat (S6) Angka melek huruf
96% 99,63% 103,78 833.764.989,00 809.040.132,00 97,03%7 Berkembangnya pelayananberbasis teknologiinformasi dan keterbukaaninformasipembangunan(IT) (S7)
Adanya inovasi berbasisIT dan SDM padapelayanan PTSP secarakontinyu ADA Ada 100,00
7.138.814.000,00 6.398.852.300,00 89,63%
8 Meningkatnya kemudahanmasyarakat dalampengurusan administrasikependudukan dan catatansipil (S8)Persentase kepemilikankartu keluarga (KK), 75,91% 99,26% 130,76 1.259.704.750,00 1.209.199.298,00 95,99%Rasio Bayi BerAktaKelahiran 86,30% 94,46% 109,469 Meningkatnya jangkauandan kualitas penangananbencana kebakaran danbencana lainnya (S9)
Persentase bencanakebakaran yangtertangani dengan baik 100% 100% 100,00 831.849.650,00 730.271.750,00 87,79%Persentase bencanalainnya yang tertanganidengan baik 100% 100% 100,00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-117
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 910 Berkurangnya gangguanketenteraman danketertiban dalammasyarakat (S10) Persentase penyelesaianK3 85% 33,75% 39,71 3.813.724.646,00 3.743.021.925,00 98,15%11 Meningkatnya kesadaranmasyarakat terhadapbahaya penyalahgunaannarkoba (S11)
Persentase masyarakatyang tidakmenyalahgunakannarkoba 100% 99,98% 99,98 1.586.207.450,00 1.353.264.950,00 85,31%12 Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan (S12) Persentase Peningkatanjumlah kunjunganwisatawan 4,10% 2,58% 62,93 2.784.660.000,00 2.784.106.650,00 99,98%13 Meningkatnya apresiasikebudayaan dan ketahananbudaya daerah dalammenghadapi dinamikakebudayaan global (S13)
Jumlah Situs cagar budayaKabupaten yang terdaftarsebagai situs cagarbudaya nasional 30 29 96,67 1.288.870.000,00 1.288.532.000,00 99,97%14 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturtransportasi dalammendukung interkoneksitaswilayah dan membukalokasi terpencil (S14)
Porsi panjang jalankabupaten kualitas baik(km) 570.3 km(62.3%)
399,675(44.45%) 97,19 167.137.212.743,00 166.652.437.561,00 99,71%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-118
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 915 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturperhubungan dalammendukung mobilitasmanusia, barang dan jasa(S15)Rasio jumlah kendaraandengan panjang jalan 0,04 0,02 50,00 678.332.452,00 666.704.500,00 98,29%
16 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturperumahan dan pemukimandalam mendukungkehidupan masyarakat yangbersih dan sehat (S16)Persentase rumahmengakses air bersih; 97,50 90,03 92,34 7.877.919.500,00 7.763.598.070,00 98,55%
Persentase pemukimankumuh 0,013 0,00063 195,1517 Meningkatnya kepatuhanterhadap rencana tataruang wilayah dalammenjaga keseimbanganfungsi antara kawasanperlindungan dan kawasanbudidaya (S17)kepatuhan terhadapRTRW 36,00% 98,84% 274,56 7.300.000,00 7.297.500,00 99,97%
18 Meningkatnya kinerja ASNsesuai kompetensi dalamtugas dan fungsinya padastruktur organisasi (S18)Persentase PNS yangditempatkan sesuaidengan kompetensinya 99,49% 76,45% 76,84 250.727.375,00 234.557.375,00 93,55%Persentase PNS yangmengikuti diklat tekniktugas dan fungsi 17,86% 9,83% 55,04
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-119
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 919 Meningkatnya penerapanprinsip akuntabilitas,transparansi, partisipasi,efektivitas, dan efisiensidalam perencanaan,penganggaran danpertanggungan kinerja(S19)
Opini laporan keuangan; WTP ProsesAudit 6.984.337.696,00 4.078.465.045,00 58,39%Tingkat AkuntabilitasKinerja; C CC 100,00Penjabaran ProgramRPJMD kedalam RKPD 100,00% 100,00% 100,00Ratio Temuan BPK yangditindaklanjuti 45,00% 82,60% 183,5620 Meningkatnya kepuasanmasyarakat atas pelayanankecamatan dan kelurahanserta berkembangnyakemandirian desa (S20)
Keterbukaan informasidan komunikasipelayanan Kecamatan,desa/ kelurahan; (%) 70,0% 100% 142,86 386.582.000,00 341.982.000,00 88,46%Desa Mandiri 6,12% 6,12% 100,0021 Meningkatnyaketerpenuhan sarana-prasarana serta ketenagaanmedic/non medic dalampelayanan kesehatan (S21)
Cakupan Puskesmas212,5 212,5 100,00 27.756.457.938,00 27.391.860.759,00 98,69%Cakupan PembantuPukesmas 62,86 62,86 100,00Rasio tenaga dokterterhadap jumlahpenduduk pada satuanwilayah 0,294 0,298 101,36
Rasio tenaga paramedicterhadap jumlahpenduduk pada satuanwilayah 1,5 1,578 105,20
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-120
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 922 Meningkatnya kualitaspelayanan rumah sakit(S22) Indeks kepuasanmasyarakat atas layananrumah sakit 80,00% 80,89% 101,11 88.650.000,00 50.308.100,00 56,75%23 Meningkatnyaketerpenuhan saranaibadah, penyelenggarakegiatan ibadah, dan situasikondusif bagi kerukunanummat (S23)
Rasio rumah ibadah/jumlah penduduk; 2,06% 1,94% 94,17
Persentase penyelenggarakegiatan ibadah (imammasjid dan guru mengaji)yang difasilitasi 100% 100% 100,00 2.617.116.300,00 2.611.005.975,00 99,77%24 Meningkatnya kegiatankepemudaan dan olah ragadaerah (S24) Persentase organisasikepemudaan yang aktif; 100% 100% 100,00 2.381.004.000,00 2.301.881.300,00 96,68%Persentase cabang olahraga yang aktif 100% 100% 100,0025 Meningkatnya kapasitaspengarusutamaan genderdalam pembangunan (S25) Persentase partisipasiperempuan di lembagapemerintah 11,15% 8,86% 79,46 389.388.900,00 138.152.900,00 35,48
Persentase partisipasiperempuan di organisasisosial kemasyarakatan 22% 22% 100,00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-121
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 926 Meningkatnya keswadayaandan partisipasi masyarakatdalam pembangunandaerah (S26)Swadaya Masyarakatterhadap Programpemberdayaanmasyarakat 20,00% 22,00% 110,00 318.304.000,00 298.819.000,00 93,88
27 Meningkatnya produksiberas (S27) jumlah produksi beras(ton) 201.329 195.804 97,26 816.590.000,00 812.633.625,00 99,5228 Meningkatnya kelestariansumberdaya alam (S28) Tingkat penguranganemisi gas rumah kaca 2% 4,67% 233,50 504.477.500,00 495.477.500,00 98,2229 Terpeliharanya kualitaslingkungan hidup (S29) Tingkat pengendalianpencemaran lingkungan 18.41%(Udara)
15%(Udara) 81,48 321.840.500,00 321.840.500,00 100,00
18.41% (Air) 24% (air) 130,36
24.55%(Tutupan
Hutan)
48,35%(Tutupan
Hutan)196,9530 Terpeliharanya kebersihandan Keindahan perkotaan(S30) Cakupan volume sampahyang tertangani (%) 25,49% 29,67% 116,40 7.278.088.000,00 6.350.294.150,00 87,25
31 Berkurangnya pendudukmiskin (S31) Angka Kemiskinan 8,14% 8,29% 98,16 38.856.966.835,00 31.477.021.475,00 81,01
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-122
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 932 Meningkatnya cakupanpelayanan penyandangmasalah kesejahteraansosial (S32) Persentase PMKS yangtertangani 100,00% 99,33% 99,33 115.077.720,00 94.532.720,00 82,1533 Meningkatnya jumlahinvestor yang tertarikberinvestasi (S33) jumlah rencana investasi(Jumlah MOU) 35 11 31,43 167.679.350,00 56.695.714,00 33,8134 Meningkatnya jumlahtenaga kerja berkompetensicukup untuk terserap dalamlapangan kerja (S34)
Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja72,00% 88,85% 123,40
228.930.450,00 228.440.250,00 99,79
35 Meningkatnya daya saingproduk koperasi, UKM,industri kecil dan industryrumah tangga dalamperdagangan (S35)Jumlah Jenis ProdukSpesifik lokal dari industridaerah yang berdayasaing pada pasar 6 6 100,00 1.948.854.500,00 192.530.000,00 9,88Jumlah Jenis ProdukKoperasi, usaha kecil danusaha menengah spesifiklokal daerah yangbersaing dalam pasarregional 36 36 100,00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-123
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja Capaian
%
Anggaran Capaian%Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 936 Meningkatnya kapasitassarana/ prasaranaperdagangan bagi pelakuindustri kecil dan rumahtangga, koperasi, sertausaha kecil dan menengah(S36)
Jumlah sarana/prasaranapasar tradisional yangefektif menunjangperdagangan produkspesifik lokal industrikecil dan rumah tanggaserta koperasi dan UKM 17 17 100,00 1.363.918.000,00 1.317.343.000,00 96,59
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-124
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-125
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB IV Penutup IV-1
BAB IVPENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun
2017 merupakan laporan capaian kinerja (performance results) selama
tahun 2017. Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk menyajikan satu
informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan yang telah
dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis,
selain itu juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan
pelaksanaan program, kegiatan, hambatan-hambatan/ kendala yang
dijumpai dalam pelaksanaan maupun solusi/alternatif pemecahan
masalah yang telah dan akan dilaksanakan di masa mendatang agar
sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang
direncanakan.
Secara garis besar terlihat bahwa capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten soppeng selama tahun 2017 menunjukkan keberhasilan
untuk mewujudkan Visi, Misi dan tujuan dalam RPJMD 2016-2021
dan telah memenuhi 36 (tiga puluh enam) sasaran strategisnya
sebagaimana yang telah ditargetkan. Dalam konteks pengklasifikasian
tingkat keberhasilan yang diukur dari tingkat capaian yang telah
ditetapkan, maka secara umum kinerja Pemerintah Kabupaten
Soppeng dapat dinyatakan sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari
pencapaian target dari 52 indikator kinerja sasaran, 1 indikator tidak
dihitung karena indikator tersebut masih dalam proses, yaitu pada
indikator Opini Laporan Keuangan dengan target Wajar Tanpa
Pengecualian belum dapat terealisir karena masih dalam proses audit
BPK. Sehingga ada 51 indikator sasaran strategis yang di ukur capaian
kinerjanya yaitu ada 39 (tiga puluh Sembilan) indikator atau 75,00%
telah mencapai kategori sangat tinggi, 5 (lima) indikator atau 9,62%
telah mencapai kategori tinggi, 2 (dua) indikator atau 3,85 % mencapai
kategori sedang, 1 indicator kinerja sasaran strategis atau 1,92 %
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB IV Penutup IV-2
mencapai kategori rendah dan 5 (lima) indikator kinerja sasaran
strategis atau 9,62 % mencapai kategori sangat rendah .
Dalam pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja
Pemerintah Kabupaten Soppeng juga didukung dengan adanya alokasi
anggaran belanja daerah dalam APBD Pemerintah Kabupaten Soppeng
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp 1.234.881.325.604,- jumlah
tersebut telah direalisasi sebesar Rp 1.147.130.284.653,00,- atau
92,89 persen ( un audited per tanggal 1 Maret 2018 ).
Keberhasilan capaian kinerja Tahun 2017 tidak terlepas dari
adanya solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala yang bersifat
internal maupun eksternal. Terhadap berbagai target capaian maupun
yang tidak tercapai Pemerintah Kabupaten Soppeng akan melakukan
langkah yang konstruktif dan kongkrit melalui analisis dan evaluasi
agar dapat dilakukan perbaikan dan penanganan di masa mendatang.
Kekurangan yang terjadi selama 2017 menjadi catatan yang tentunya
akan menjadi bahan evaluasi penyusunan kebijakan guna
memperbaiki kinerja tahun mendatang, sasaran program yang belum
tercapai seratus persen akan dievaluasi, sehingga seluruh sasaran
program tahun mendatang nantinya dapat dicapai lebih baik dari
tahun sebelumnya. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap capaian
dari pembangunan jangka menengah, agar kendala yang dihadapi dan
resiko kegagalanya dapat ditekan dan diperbaiki sedini mungkin dan
dicari solusi untuk mengatasinya.
Sangat disadari bahwa informasi yang disajikan dalam Laporan
Kinerja ini belum sepenuhnya memuaskan semua pihak yang terkait
serta tidak luput dari berbagai kekurangan, karena itu saran dan kritik
dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan
penyusunan Laporan Kinerja dimasa yang akan datang sehingga
diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat memberikan
motivasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2017
BAB IV Penutup IV-3
yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean
government) menuju pemerintahan yang baik (good governance).
Watansoppeng, 19 Maret 2018
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
110.522.500 10.233.192,00 97,25
Program Peningkatan Produksi,produktivitas dan mutu hasiltanaman pangan
1.535.881.050,00 1.465.879.300,00 95,44%
Program penyediaan danpengembangan sarana/prasaranapertanian/ perkebunan
19.300.570.414,00 18.863.356.573,00 97,73%
Program Penguatan KelembagaanPelaku Utama
71.460.000,00 69.610.000,00 97,41%
Program Peningkatan Produksi HasilPeternakan
5.636.121.000,00 5.369.680.050,00 95,27%
Program Pengembangan BudidayaPerikanan dan Perikanan Tangkap
2.768.276.000,00 2.765.021.000,00 99,88%
2 Meningkatnya kapasitas jaringanirigasi dalam mendukungpeningkatan produksi pertanian(S2)
Cakupan layanan irigasi (%)
74,85% 74,85% 100,00
19.361.976.937,00 18.781.713.934,00 97,00%
157.500.000,00 155.560.000,00 98,77%
3 Meningkatnya kegiatanpengolahan hasil dari produkpertanian, perkebunan,peternakan dan perikanan (S3)
jumlah unit usaha dalampengolahan hasil pertanian,
perkebunan, peternakan danperikanan
113 114 100,88
Program Peningkatan Nilai Tambah,Daya Saing, Mutu dan PemasaranHasil Pertanian
228.425.000,00 215.500.000,00 94,34%
APM SD dan sederajat;85% 90,36% 106,31
Program Wajib Belajar DasarSembilan Tahun
7.845.934.000,00 7.828.650.380,00 99,78%
APM SMP dan sederajat;64% 78,39% 122,48
Program Pendidikan Anak Usia Dini 1.486.733.665,00 1.476.504.548,00 99,31%
Program Pendidikan Gratis 3.333.467.627,00 3.333.467.627,00 100,00%
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
Program Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya
Program Rehabilitasi/pemeliharaandan pembangunan embung/cekdam
4 Meningkatnya akses masyarakatatas layanan pendidikan (S4)
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
Page 1 of 8
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
5 Meningkatnya kualitas pelayananpendidikan (S5) 35 144 411,43
Program Manajemen PelayananPendidikan
855.955.000,00 839.854.000,00 98,12%
Program Peningkatan LayananPendidikan
2.393.900.000,00 1.897.815.000,00 79,28%
696,5% 99,63% 103,24
Program Pendidikan Non Formal 434.712.000,00 429.135.000,00 98,72%
Program Pengembangan Budaya Bacadan Pembinaan Perpustakaan
399.052.989,00 379.905.132,00 95,20%
7
0 Ada 100,00Program Peningkatan KapasitasPenyelenggaraan Pelayanan Perizinandan Non Perizinan
364.575.000,00 249.155.700,00 68,34%
1.081.000.000,00 1.075.824.200,00 99,52%
Program Pengembangan Komunikasidan Informatika
683.039.000,00 589.850.000,00 86,36%
Program Peningkatan KapasitasPenyelenggaraan PemerintahanKecamatan
483.500.000,00 343.235.000,00 70,99%
4.526.700.000,00 4.140.787.400 91,47%
Persentase kepemilikan kartukeluarga (KK), 78,64% 99,26% 126,22
Program Penataan AdministrasiKependudukan
1.259.704.750,00 1.209.199.298,00 95,99
Rasio Bayi BerAkta Kelahiran86,80% 94,46% 108,82
8 Meningkatnya kemudahanmasyarakat dalam pengurusanadministrasi kependudukan dancatatan sipil (S8)
Program Optimalisasi PemanfaatanTeknologi Informasi
Program Peningkatan KedinasanKDH/WKDH
penerapan manajemen berbasissekolah (MBS) kualifikasi baik
Meningkatnya kemampuanliterasi masyarakat (S6)
Angka melek huruf
Berkembangnya pelayananberbasis teknologi informasi danketerbukaan informasipembangunan(IT) (S7)
Adanya inovasi berbasis IT danSDM pada pelayanan PTSP secara
kontinyu
Page 2 of 8
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
Persentase bencana kebakaranyang tertangani dengan baik
100% 100% 100,00
Program Tanggap Darurat danLogistik
831.849.650,00 730.271.750,00 87,79%
Persentase bencana lainnya yangtertangani dengan baik 100% 100,00% 100,00
10
Persentase penyelesaian K3 87% 33,75% 38,79Program Peningkatan KapasitasKeamanan danKetertiban
3.813.724.646,00 3.743.021.925,00 98,15%
11 Meningkatnya kesadaranmasyarakat terhadap bahayapenyalahgunaan narkoba (S11)
Persentase masyarakat yangtidak menyalahgunakan narkoba 100% 99,98% 99,98
1.586.207.450,00 1.353.264.950,00 85,31%
12 Meningkatnya jumlah kunjunganwisatawan (S12)
Persentase Peningkatan jumlahkunjungan wisatawan 4,42% 2,58% 58,37
Program Pengembangan Destinasidan Pemasaran Pariwisata
2.784.660.000,00 2.784.106.650,00 99,98%
13 Meningkatnya apresiasikebudayaan dan ketahanan
budaya daerah dalammenghadapi dinamika
kebudayaan global (S13)
Jumlah Situs cagar budayaKabupaten yang terdaftarsebagai situs cagar budaya
nasional31 29 93,55
1.288.870.000,00 1.288.532.000,00 99,97%
14570.3 km(62.3%) 399,675 (44.45%) 70,06
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaandan Pembangunan Jalan
167.137.212.743,00 166.652.437.561,00 99,71%
150,04 0,02 50,00 Program Pelayanan Angkutan 360.800.000,00 356.912.500,00 98,92%
Program Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana dan FasilitasiLLAJ
317.532.452,00 309.792.000,00 97,56%
9 Meningkatnya jangkauan dankualitas penanganan bencanakebakaran dan bencana lainnya(S9)
Berkurangnya gangguanketenteraman dan ketertibandalam masyarakat (S10)
Program Koordinasi dan FasilitasiKesra, Keagamaan danPenanggulangan Narkoba
Program Pengelolaan danPengembangan Keragaman danKekayaan Budaya
Meningkatnya kapasitas dankualitas infrastruktur transportasidalam mendukung interkoneksitaswilayah dan membuka lokasiterpencil (S14)
Porsi panjang jalan kabupatenkualitas baik (km)
Meningkatnya kapasitas dankualitas infrastrukturperhubungan dalam mendukungmobilitas manusia, barang danjasa (S15)
Rasio jumlah kendaraan denganpanjang jalan
Page 3 of 8
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
Persentase rumah mengakses airbersih; 97,5 90,03 92,34
6.390.719.500,00 6.387.567.500,00 99,95%
Persentase pemukiman kumuh0,013 0,00063 195,15
Program Pengembangan Perumahan 277.800.000,00 170.460.070,00 61,36%
Program Penerangan Jalan1.209.400.000,00 1.205.570.500,00 99,68%
17 Meningkatnya kepatuhanterhadap rencana tata ruangwilayah dalam menjagakeseimbangan fungsi antarakawasan perlindungan dankawasan budidaya (S17)
kepatuhan terhadap RTRW 36% 98,84% 274,56 Program Pengendalian PemanfaatanRuang
7.300.000,00 7.297.500,00 99,97%
Persentase PNS yangditempatkan sesuai dengan
kompetensinya99,49% 76,45% 76,84
Program Penguatan KelembagaanDaerah
173.647.375,00 157.477.375,00 90,69%
Persentase PNS yang mengikutidiklat teknik tugas dan fungsi 17,86% 9,83% 55,04
Program Peningkatan Disiplin danKinerja Aparatur
77.080.000,00 77.080.000,00 100,00%
Opini laporan keuangan;WTP Proses Audit
Program Peningkatan danPengembangan PengelolaanKeuangan Daerah
2.744.082.700,00 2.325.154.561,00 84,73%
Tingkat Akuntabilitas Kinerja;C CC 100,00 Program Perencanaan Pembangunan
Daerah2.090.521.000,00
1.139.915.734,00 54,53%
Penjabaran Program RPJMDkedalam RKPD 100% 100,00% 100,00 Program Pengendalian dan Evaluasi
Perencanaan Pembangunan443.855.000,00
88.648.750,00 19,97%
Ratio Temuan BPK yangditindaklanjuti 45% 82,60% 183,56
Program Peningkatan SistemPengawasan Internal danProfesionalisme
1.705.878.996,00 524.746.000,00 30,76%
18 Meningkatnya kinerja ASN sesuaikompetensi dalam tugas danfungsinya pada struktur organisasi(S18)
19 Meningkatnya penerapan prinsipakuntabilitas, transparansi,partisipasi, efektivitas, danefisiensi dalam perencanaan,penganggaran dan pertanggungankinerja (S19)
16 Meningkatnya kapasitas dankualitas infrastruktur perumahandan pemukiman dalammendukung kehidupanmasyarakat yang bersih dan sehat(S16)
Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Air Limbah
Page 4 of 8
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
Keterbukaan informasi dankomunikasi pelayanan
Kecamatan, desa/ kelurahan; (%) 70% 100% 142,86
Program Pelayanan AdministrasiTerpadu Kecamatan (PATEN)
162.500.000,00 117.900.000,00 72,55%
Desa Mandiri6,12% 6,12% 100,00 Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintahan Desa
224.082.000 224.082.000 100%
Cakupan Puskesmas
212,5 212,5 100,00Program pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan prasaranakesehatan
26.737.610.263,00 26.601.229.385,00 99,49%
Cakupan Pembantu Pukesmas62,86 62,86 100,00 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat 1.018.847.675 790.631.374 77,60%
Rasio tenaga dokter terhadapjumlah penduduk pada satuan
wilayah0,294 0,298 101,36
Rasio tenaga paramedicterhadap jumlah penduduk pada
satuan wilayah1,5 1,578 105,20
22 Meningkatnya kualitas pelayananrumah sakit (S22)
Indeks kepuasan masyarakat ataslayanan rumah sakit 80% 80,89% 101,11
Program Standarisasi PelayananKesehatan RS
88.650.000,00 50.308.100,00 56,75%
Rasio rumah ibadah/ jumlahpenduduk; 2,06% 1,94% 94,17
Persentase penyelenggarakegiatan ibadah (imam masjid
dan guru mengaji) yangdifasilitasi
100% 100% 100,002.617.116.300,00 2.611.005.975,00 99,77%
Persentase organisasikepemudaan yang aktif; 100% 100% 100,00
650.925.000,00 604.650.000,00 92,89%
Persentase cabang olah ragayang aktif 100% 100% 100,00
98.300.000,00 98.300.000,00 100,00%
1.631.779.000,00 1.598.931.300,00 97,99%Program Pembinaan danPemasyarakatan Olah Raga
24 Meningkatnya kegiatankepemudaan dan olah ragadaerah (S24)
Program Peningkatan Peran SertaKepemudaan
Program Peningkatan UpayaPertumbuhan Kewirausahaan danKecakapan Hidup Pemuda
20 Meningkatnya kepuasanmasyarakat atas pelayanankecamatan dan kelurahan sertaberkembangnya kemandirian desa(S20)
21 Meningkatnya keterpenuhansarana-prasarana sertaketenagaan medic/non medicdalam pelayanan kesehatan (S21)
23 Meningkatnya keterpenuhansarana ibadah, penyelenggarakegiatan ibadah, dan situasikondusif bagi kerukunan ummat(S23)
Program Peningkatan KapasitasKelembagaan dan MasyarakatDesa/Kel.
Page 5 of 8
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
Persentase partisipasiperempuan di lembaga
pemerintah 11,15% 8,86% 79,46
Program Pemberdayaan Perempuandan Kesetaraan Gender
148.655.500,00 98.638.300,00 66,35
Persentase partisipasiperempuan di organisasi sosial
kemyarakatan22% 22% 100,00
Program Peningkatan KualitasKeluarga dan Perlindungan Anak
240.733.400,00 39.514.600,00 16,41
26 Meningkatnya keswadayaan danpartisipasi masyarakat dalampembangunan daerah (S26)
Swadaya Masyarakat terhadapProgram pemberdayaan
masyarakat 20% 22,00% 110,00
Program Peningkatan PemberdayaanMasyarakat dan KelembagaanMasyarakat Desa/Kelurahan
318.304.000,00 298.819.000,00 93,88
27 Meningkatnya produksi beras(S27)
jumlah produksi beras (ton)
201.329 195.804 97,26Program PemyelenggaraanKetahanan Pangan
816.590.000,00 812.633.625,00 99,52
28 Meningkatnya kelestariansumberdaya alam (S28)
Tingkat pengurangan emisi gasrumah kaca 2% 4,67% 233,50
Program Perlindungan danKonservasi Sumber Daya Alam
504.477.500,00 495.477.500,00 98,22
29 Terpeliharanya kualitaslingkungan hidup (S29)
Tingkat pengendalianpencemaran lingkungan 18.41% (Udara) 15% (Udara) 81,48
Program Pengendalian Pencemarandan Perusakan Lingkungan Hidup
321.840.500,00 321.840.500,00 100,00
18.41% (Air) 24% (air) 130,36
24.55%(Tutupan
Hutan)
48,35% (TutupanHutan) 196,95
30 Cakupan volume sampah yangtertangani (%) 25,49% 29,67% 116,40
Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan
2.308.088.000,00 2.300.400.500,00 99,67
Program Pembangunan, Penataan,dan Pemeliharaan Taman Kota
4.970.000.000,00 4.049.893.650,00 81,49
25 Meningkatnya kapasitaspengarusutamaan gender dalampembangunan (S25)
Terpeliharanya kebersihan danKeindahan perkotaan (S30)
Page 6 of 8
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
31 Berkurangnya penduduk miskin(S31)
Angka Kemiskinan8,14% 8,29% 98,16
446.220.000,00 429.295.000,00 96,21
36.930.182.796,00 29.650.260.275,00 80,29
53.025.000,00 - 0,00
260.714.764,00 248.536.200,00 95,33
Program Perlindungan danPemberian Jaminan Sosial
1.166.824.275,00 1.148.930.000,00 98,47
32 Meningkatnya cakupan pelayananpenyandang masalahkesejahteraan sosial (S32)
Persentase PMKS yang tertangani
100% 99,33% 99,33 Program Rehabilitasi Sosial 115.077.720,00 94.532.720,00 82,15
33 Meningkatnya jumlah investoryang tertarik berinvestasi (S33)
jumlah rencana investasi (JumlahMOU) 35 11 31,43
Program Peningkatan Iklim danPromosi Investasi 167.679.350,00 56.695.714,00 33,81
34 Meningkatnya jumlah tenaga kerjaberkompetensi cukup untukterserap dalam lapangan kerja(S34)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
72% 88,85% 123,40
Program Peningkatan Kualitas danProduktifitas Tenaga Kerja
228.930.450,00 228.440.250,00 99,79
35 Jumlah Jenis Produk Spesifik lokaldari industri daerah yang berdaya
saing pada pasar6 6 100,00
Program Peningkatan KualitasKelembagaan Koperasi
24.185.000,00 21.585.000,00 89,25
Jumlah Jenis Produk Koperasi,usaha kecil dan usaha menengah
spesifik lokal daerah yangbersaing dalam pasar regional
36 36 100,00
Program Pengembangan danPeningkatan Kemampuan TeknologiIndustri Kecil Menengah
1.924.669.500,00 170.945.000,00 8,88
Program Pemenuhan Hak-Hak DasarPenduduk Miskin
Program Jaminan PemeliharaanKesehatan
Program Pemberian Pertimbangan,Pendapat dan Pendampingan HukumKeluarga Miskin
Program Usaha KemandirianPenduduk Miskin
Meningkatnya daya saing produkkoperasi, UKM, industri kecil danindustry rumah tangga dalamperdagangan (S35)
Page 7 of 8
Program
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
% Capaian
Meningkatnya pendapatan petanitanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)
PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan
(Rp)
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi Kinerja
% CapaianAnggaran
36 Meningkatnya kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagipelaku industri kecil dan rumahtangga, koperasi, serta usaha kecildan menengah (S36)
Jumlah sarana/prasarana pasartradisional yang efektif
menunjang perdagangan produkspesifik lokal industri kecil dan
rumah tangga serta koperasi danUKM
17 17 100,00
Program Pembangunan danPengelolaan Sarana DistribusiPerdagangan
1.363.918.000,00 1.317.343.000,00 96,59
Jumlah 352.989.551.937,0 335.262.780.436,0
Watansoppeng, 19 Maret 2018
Page 8 of 8