2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

29
5 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia hal. 503, Khas adalah (kepunyaan) tersendiri, teristimewa, tidak umum. Sedangkan Makanan adalah bahan, yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas), Sehingga makanan khas dapat didefinisikan sebagai bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang (kepunyaan) tersendiri, teristimewa, dan tidak umum. 2.2. UKM Menurut UU no. 20 tahun 2008 usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus rupiah). Ada beberapa kelemahan pada perusahan kecil tradisional menurut Weston, 1986), yaitu : 1. Orang tersebut (key man) mungkin tidak memiliki sepenuhnya kemampuan manajerial yang dibutuhkan. 2. Perusahaan kecil yang dijalankan oleh satu orang, system pengendaliannya cenderung bersifat informal, langsung dan pribadi.

Transcript of 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

Page 1: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

5 Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI

2.1. Makanan Khas

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia hal. 503, Khas adalah

(kepunyaan) tersendiri, teristimewa, tidak umum. Sedangkan Makanan adalah

bahan, yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk

hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi (Wikipedia bahasa Indonesia,

ensiklopedia bebas), Sehingga makanan khas dapat didefinisikan sebagai bahan

yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang (kepunyaan) tersendiri, teristimewa,

dan tidak umum.

2.2. UKM

Menurut UU no. 20 tahun 2008 usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus rupiah).

Ada beberapa kelemahan pada perusahan kecil tradisional menurut

Weston, 1986), yaitu :

1. Orang tersebut (key man) mungkin tidak memiliki sepenuhnya

kemampuan manajerial yang dibutuhkan.

2. Perusahaan kecil yang dijalankan oleh satu orang, system pengendaliannya

cenderung bersifat informal, langsung dan pribadi.

Page 2: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

6 Universitas Kristen Petra

3. Pemilik sibuk dengan operasi dari hari ke hari, maka perencanaan masa

depan jadi terbengkalai. (Perusahaan cenderung bereaksi terhadap

perubahan yang ada bukan menciptakan perubahan)

4. Pemilik jarang memiliki pendidikan dan pengalaman manajerial yang

dibutuhkan.

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam

undang-undang No. 20 tahun 2008.

Berikut adalah criteria dari usaha menengah menurut Undang-Undang No. 20

tahun 2008 :

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,- (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan

kunatitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah

tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha

yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.

Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994

tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan

usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset per

tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp

600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari : (1) badang

usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi) dan (2) perorangan (pengrajin/industri rumah

tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang

dan jasa)

Page 3: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

7 Universitas Kristen Petra

Pada tanggal 4 Juli 2008 telah ditetapkan Undang-undang No. 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi UKM yang

disampaikan oleh Undang-undang ini juga berbeda dengan definisi di atas.

Menurut UU No 20 Tahun 2008 ini, yang disebut dengan Usaha Kecil adalah

entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut : (1) kekayaan bersih lebih dari Rp

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

2.3. Kewirausahaan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan

penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama

mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan

kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan

dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya

adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi

(kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner,

1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara

bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Menurut (Alma,2007) beberapa

definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Richard Cantillon (1775)

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).

Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan

menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi

definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko

atau ketidakpastian

b. Jean Baptista Say (1816)

Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat

produksi dan menemukan nilai dari produksinya.

Page 4: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

8 Universitas Kristen Petra

c. Frank Knight (1921)

Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.

Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi

ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan

untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan

dan pengawasan

d. Joseph Schumpeter (1934)

Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan

perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.

Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru

atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3)

membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan

baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru

pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep

inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan

kombinasi sumber daya.

e. Penrose (1963)

Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam

sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan

kapasitas kewirausahaan.

f. Harvey Leibenstein (1968, 1979)

Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk

menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum

terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi

produksinya belum diketahui sepenuhnya.

g. Israel Kirzner (1979)

Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.

h. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio

Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan

membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,

peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari

Page 5: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

9 Universitas Kristen Petra

proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi

resiko atau ketidakpastian.

i. Peter F. Drucker

Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan

adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda

dengan yang sudah ada sebelumnya.

j. Zimmerer

Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan (usaha).

Jadi dari uraian diatas dapat ditarik suatu pemikiran bahwa kewirausahaan

adalah kemampuan dalam melihat atau menilai kesempatan di peluang bisnis serta

kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil tindakan yang beresiko

tinggi. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang

yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif.

2.4. Wirausahawan

Zimmerere dan Scarborough (2008, p.163), mendefinisikan wirausahawan

adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan

ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara

mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-

sumberdaya yang diperlukan sehingga sumber-sumberdaya itu bisa

dikapitalisasikan. Seorang wirausahawan merubah nilai sumber daya, tenaga

kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya

dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu,

seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi

manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai

kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan

ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi

Page 6: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

10 Universitas Kristen Petra

manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa

bersifat sementara atau kondisional.

Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta

yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi

tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur.

Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta

dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak

digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya.

Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada

saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta

mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.

Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami,

terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak

salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau

individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki

kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk

hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta

yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk

menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar

lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan

wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang

diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata

wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun

personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002, p.48)

Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur,

Winardi)

1. Kemampuan inovatif

2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)

3. Keinginan untuk berprestasi

4. Kemampuan perencanaan realistis

5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan

6. Obyektivitas

Page 7: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

11 Universitas Kristen Petra

7. Tanggung jawab pribadi

8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)

9. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator

10. Tingkat komitmen tinggi (survival)

Jenis Kewirausahaan antara lain sebagai berikut: (Williamson, 1961)

1. Innovating Entrepreneurship

Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-

transformasi atraktif

2. Imitative Entrepreneurship

Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur

3. Fabian Entrepreneurship

Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera

melaksanakan

peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal

tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.

4. Drone Entrepreneurship

Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk

melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut

akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di

banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang

disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut

sebagai Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :

(1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang

usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau

melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di

bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.

(2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini

seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,

mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,

Page 8: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

12 Universitas Kristen Petra

kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil

keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

(3) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang

telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti

sesuai dengan kondisi yang dihadapi

(4) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong

positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha

menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996, p.3) proses

kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh

berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti

pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor

tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan

pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar.

Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu,

seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan

faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran,

aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi

kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan

keluarga (Suryana, 2001, p.34).

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil adalah sebagai berikut:(Kasmir, 27 – 28)

a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke

mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang

harus dilakukan oleh pengusaha tersebut

b. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana

pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu

memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

c. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi

yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan

yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap

Page 9: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

13 Universitas Kristen Petra

waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus

lebih baik dibanding sebelumnya.

d. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki

seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang

maupun waktu.

e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada

peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk

mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan

usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas

merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak

dapat diselesaikan.

f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik

sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha

tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.

g. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh

dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang

merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.

h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,

baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun

tidak.

i. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan,

pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk

dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :

a. Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari

usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai

dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut

cenderung akan

b. Membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha

sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu

panjang ke depan

Page 10: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

14 Universitas Kristen Petra

c. Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang

jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini

untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha

untuk dapat

d. Melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan

masih juga belum dapat diperoleh.

e. Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk

meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.

Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha,

tetapi Tuhan-lah yang menentukan” dengan demikian berdoa merupakan

salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.

f. Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain

dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan.

Dan & Bradstreet business Credit Service (1993, p.1) mengemukakan 10

kompetensi yang harus dimiliki yaitu :

a. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.

Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu

yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

b. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar

pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan

mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi,

mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha.

Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan

pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.

c. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap

usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang,

industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak

setengah hati.

d. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak

hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati

Page 11: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

15 Universitas Kristen Petra

merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu,

cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.

e. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola

keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan

menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.

f. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien

mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan

kebutuhannya.

g. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,

mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam

menjalankan perusahaan.

h. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi

kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang

bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

i. Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing.

j. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan

(weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing.

Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan

terhadap pesaing.

k. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman

yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007, p.137 – 139)

2.5 Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan Keuangan adalah menggunakan dana perusahaan untuk

memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara. Kegiatan pengelolaan

keuangan antara lain perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,

pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau

perusahaan. (Organisasi.org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia)

Survei yang dilakukan oleh National Federation of Independent Business

menemukan bahwa 67% dari pemilik perusahaan kecil mengatakan bahwa mereka

kadang mengalami masalah dalam mengelola arus kas. Sebanyak 19% dari para

pengusaha melaporkan arus kas sebagai masalah yang terus menerus muncul.

Page 12: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

16 Universitas Kristen Petra

Satu-satunya cara untuk menghindar dari kondisi sulit yang dapat menghancurkan

bisnis ini adalah menggunakan prinsip-prinsip manajemen kas.

Kreditor, karyawan, dan pemberi pinjaman berharap untuk dibayar tepat pada

waktunya dan kas merupakan medium pertukaran yang diperlukan. Namun

demikian, beberapa perusahaan menyimpan kas dalam jumlah yang berlebihan

untuk menutupi pengeluaran tak terduga yang mungkin saja timbul. Uang yang

tidak dimanfaatkan ini punya potensi untuk menciptakan pendapatan yang

diabaikan pemiliknya, dan hal ini tentu saja menghambat pertumbuhan

perusahaan dan menekan profitabilitasnya. Menginvestasikan dana ini, meskipun

dalam jangka pendek, dapat menambah pendapatan perusahaan. Manajemen kas

yang tepat memungkinkan pemilik untuk secara memadai menutup kebutuhan kas

perusahaan, menghindari penyimpanan saldo kas yang terlalu besar yang tidak

perlu, dan meningkatkan kapasitas untuk menghasilkan uang dari steiap sen yang

dimiliki oleh perusahaan.

Berdasarkan pembahasan dalam skripsi ini, Ada beberapa dimensi dalam

pengelolaan keuangan , antara lain yaitu :

2.5.1. Sistem Keuangan

Sistem Keuangan dalam pengelolaan keuangan diterapkan dalam berbagai

bentuk perusahaan adalah sebagai berikut:

2.5.1.1 Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangaan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola dan

dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua

resiko dan aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan

pribadi dan kekayaan perusahaan.

A. Ciri dan Sifat Perusahaan Perseorangan :

a. Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan

b. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi

c. Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi

d. Seluruh keuntungan dinikmati sendiri

e. sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri

Page 13: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

17 Universitas Kristen Petra

f. Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan

penghasilan yang lebih besar

g. Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup

h. Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

B. Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Perseorangan

Kelebihan :

1. Pemilik bebas mengambil keputusan

2. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan

3. Rahasia perus ahaan terjamin

4. Pemilik lebih giat berusaha

Kekurangan :

1. Tanggungjawab pemilik tidak terbatas

2. Sumber keuangan perus ahaan terbatas

3. Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin

4. Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan

manajemen

5. Menjadi kompleks

2.5.1.2 Firma

Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau lebih dengan

bersama untuk melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang

yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-

masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung

bersama.

A. Ciri dan Sifat Firma :

1. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib

melunasi dengan harta pribadi.

2. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin

3. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin

anggota yang lainnya.

4. Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup

5. Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma

Page 14: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

18 Universitas Kristen Petra

6. Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian

7. Mudah memperoleh kredit usaha

B. Kelebihan dan Kekurangan Firma

Kelebihan :

1. Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja

diantara para anggota

2. Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Ak ta atau tidak memerlukan

Akta Pendirian

3. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi

Kekurangan:

1. Tanggungjawab pemilik tidak terbatas

2. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung

bersama anggota lainnya

3. Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.

2.5.1.3 Perseroan Komanditer (CV)

Bentuk badan usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT

yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan

usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan

Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha

tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan

usaha Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Komanditer adalah bentuk

perjanjian kerjasama berusaha bers ama antara 2 (dua) orang atau dengan Akta

Otentik sebagai Akta Pendirian yang dibuat dihadapan notaris yang

berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari Persero aktif dan

Persero Pasif yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.

Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan

termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero

Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor

saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.

Page 15: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

19 Universitas Kristen Petra

A. Ciri dan Sifat CV :

a. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor

b. Modal besar karena didirikan banyak pihak

c. Mudah mendapatkan kridit pinjaman

d. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada

yang pasif tinggal menunggu keuntungan

e. Relatif mudah untuk didirikan

f. Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu

B. Kelebihan dan Kekurangan CV

Kelebihan :

1. Kemampuan manajemen lebih besar

2. Proses pendirianya relatif mudah

3. Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar

4. Mudah memperoleh kredit

Kekurangan :

1. Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak

terbatas

2. Sulit menarik kembali modal

3. Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu

2.5.1.4 Perseroan Terbatas (PT)

Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer

dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di

Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Berdasarkan

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bentuk PT

ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik

modal dalam berusaha.

Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua)

orang atau lebih, karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari

perseroan terbatas adalah suatu perjanjian maka pemegang saham dari

perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang, dengan

jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-, sedangkan untuk bidang

Page 16: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

20 Universitas Kristen Petra

usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta

berlaku aturan khusus yang mengatur tentang bidang usaha tersebut.

A. Jenis Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :

PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa

PT-Fasilitas PMA

PT-Fasilitas PMDN

PT-Persero BUMN

PT-Perbankan

PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan

PT-Us aha Khusus

Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :

Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)

Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-

PMDN)

Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara

Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL)

PT-Perseron BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public)

yaitu perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan

membeli saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa

saham

B. Ciri dan Sifat PT :

a. Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi

b. Modal dan ukuran perusahaan besar

c. Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham

d. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham

e. Kepemilikan mudah berpindah tangan

f. Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai

g. Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk

dividen

h. Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham

i. Sulit untuk membubarkan PT

j. Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden

Page 17: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

21 Universitas Kristen Petra

Walaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan

dan keburukan antara lain :

C. Kelebihan dan Kekurangan PT

Kelebihan :

1. Pemeganga Saham bertanggung Jawab terhadap hutang-hutang

perusahaan

2. Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan

mengeluarkan saham baru

3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin

4. Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan,

karena pimpinan dapat diganti sewaktu-waktu melalui Rapat Umum

Pemegang Saham

5. Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada

pemilik atau pemegang saham

6. Diatur dengan jelas oleh undang-undang Perseroan Terbatas serta

peraturan lain yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan.

Kekurangan :

1. Merupakan sunjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima

pemegang saham akan dikenakan pajak

2. Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus

dilaporkan kepada pemegang saham

3. Proses pendiriannya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang

lebih besar dari CV

4. Proses Pembubaran, perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan

Pengambilalihan Perseroan membutuhkan waktu dan biaya serta

persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

2.5.2. Buku Catatan Keuangan

2.5.2.1 Laporan Keuangan

Menurut (Weston & Copeland, 1992) Laporan keuangan berisi

informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat

Page 18: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

22 Universitas Kristen Petra

memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan dimasa yang akan

datang. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan

perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca

menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan

pada tanggal tertentu, sedangkan laporan rugi laba memperlihatkan hasil-

hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama

periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan

penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal

perusahaan. Selain diatas laporan keuangan juga sering mengikut sertakan

laporan lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh keterangan lebih

lanjut, diantara laporan tersebut adalah laporan perubahan modal kerja,

laporan sumber dan penggunaan kas (laporan arus kas), laporan sebab-

sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar-daftar

lainnya.

2.5.2.2 Keuangan

Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang, yang

mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi (Ridwan S,

2003). Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar dan

instrumen yang terlibat dengan uang.

2.5.2.3 Analisis Laporan Keuangan

Menurut (Astuti, 2004), analisis laporan keuangan adalah segala

sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk

membuat keputusan bisnis dan investasi. Analisis laporan keuangan

mencakup :

1. Pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam

industri yang sama

2. Evaluasi kecenderungan posisi keuangan sepanjang waktu

Page 19: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

23 Universitas Kristen Petra

2.5.2.4 Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran

kemajuan (progress report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan

keuangan bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress

report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari

kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-

kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi.

Fakta-fakta yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat

berdasarkan fakta dari catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini

merupakan catatan histories dari peristiwa yang telah terjadi dimasa

lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu

terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan

keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu

perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.

Prinsip dan kebiasaan di dalam akutansi, data yang dicatat

didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang

merupakan prinsip-prinsip akutansi yang lazim, di dalam akutansi juga

digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-

konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain : bahwa perusahaan

akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern, konsep ini

menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya

bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai

untuk perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau

harga pada terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah uang yang tercantum

dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.

Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan

akutansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang

sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan tersbut

tergantung oleh akuntan atau pihak manajemen perusahaan yang

bersangkutan missal dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung

pendapat pribadi manajement serta berdasar pengalaman masa lalu.

(Ilmumanajemen.Wordpress.com/2008)

Page 20: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

24 Universitas Kristen Petra

2.5.2.5 Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat untuk suatu tujuan dimana tertuang

dalam Prinsip akutansi Indonesia, 1984 mengenai tujuan-tujuan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai

sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan

dalam sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu

perusahaan yang timbul dari aktivitas perusahaan dalam rangka

memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam

menghasilkan laba.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi

mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan

pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akutansi

yang dianut perusahaan.

2.5.2.6 Keterbatasan Laporan Keuangan

Keterbatasan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

1. Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final,

karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan

tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam

pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah

dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.

2. Angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai

buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar

sekarang maupun nilai gantinya.

Page 21: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

25 Universitas Kristen Petra

3. Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih

memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang

disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost”

(yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul

jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham

berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok

historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (ikatan akutansi

Indonesia, Jakarta 1974, p.14).

4. Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi

ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera

diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan

bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.

5. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi

keperluan tiap-tiap pemakai

2.5.2.7 Dasar Laporan Keuangan

Menurut (Astuti, 2004) Dasar-dasar Laporan keuangan terdiri dari :

1. Laporan Laba Rugi, adalah laporan yang mengikhtiarkan pendapatan

dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu yang umumnya

setiap kuartal atau setiap tahun. Jadi laporan laba-rugi melaporkan

operasi perusahaan selama periode tertentu, dan untuk tujuan

perencanaan dan pengendalian manajemen biasanya meramalkan laporan

ini secara bulanan kemudian membandingkan hasil aktual dengan

laporan yang dianggarkan.

2. Neraca adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu

tertentu. Sisi kiri neraca menunjukan aktiva perusahaan, sedangkan sisi

kanan neraca menunjukan kewajiban dan ekuitas atau klain terhadap

aktiva tersebut.

Page 22: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

26 Universitas Kristen Petra

3. Laporan Laba Ditahan, adalah laporan bagian laba perusahaan yang telah

disimpan dan tidak dibayarkan sebagai dividen. Laporan laba ditahan ini

bersifat kumulatif dari tahun ke tahun.

2.5.2.8 Kas

Kas meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening giro bank yang

dimiliki perusahaan serta elemen-elemen lainnya yang dapat dipersamakan

dengan kas. Syarat suatu elemen dapat dipersamakan dengan kas adalah:

a. Dapat diterima setiap saat sebagai alat pembayaran khususnya di

dalam lingkungan bisnis

b. Dapat disetorkan sebagai atau ke dalam rekening giro dibank setiap

saat sesuai dengan nilai nominalnya.

Elemen yang termasuk dalam kas meliputi:

1. Kas pada perusahaan (cash on hand)

Terdiri dari:

a. Uang tunai meliputi uang ligam dan kertas yang dimiliki perusahaan

b. Check yang diterima sebagai alat pembayaran dari pihak lain tetapi

oleh perusahaan belum diuangkan atau disetor sebagai rekening giro

dibank.

c. Elemen-elemen lain nya yang dapat dipersamakan dengan

kas,misalnya: pos wesel, bukti kiriman uang yang belum di

uangkan,bank draft,money order dan sebagainya.

2. Kas di bank (cash in bank)

Kas dibank adalah semua saldo rekening giro bank yang dimiliki

perusahaan dan dapat digunakan setiap saat sebagai alat pembayaran

dengan menggunakan check atau permintaan transfer uang. Didalam

praktek seringkali ada elemen yang tidak merupakan kas tetapi

dimasukan sebagai elemen kas, sehingga elemen tersebut perlu

dipisahkan dengan kas. Elemen-elemen yang tidak termasuk kas

misalnya:

Page 23: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

27 Universitas Kristen Petra

3. Kas bon

Kas bon atau uang muka intern adalah merupakan bukti pengambilan

uang kas yang dilakukan oleh petugas perusahaan untuk melakukan

pembayaran kepada pihak luar yang jumlahnya belum dapat dipastikan

dan bukti-bukti pendukung nya baru piperoleh jika sudah dibayar. Bukti

kas bon tidak dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan tidak

dapat disetorkan kedalam rekening giro perusahaan di bank, maka kas

bon bukan merupakan elemen kas.

Bentuk-bentuk buku catatan keuangan dalam Pengelolaan Keuangan :

A. Buku Besar

Buku Besar/Ledger adalah kumpulan semua akun yang digunakan dalam

system informasi perusahaan, ukuran perusahaan dan ragam industri

mempengaruhi jumlah akun yang digunakan. Buku besar digunakan untuk

mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu perkiraan tertentu

yang disebabkan oleh adanya transaksi keuangan. Salah satu contoh

bentuk buku besar :

Bentuk T 

Bentuk T adalah buku besar berbentuk huruf T. Buku besar ini merupakan

buku besar yang paling sederhana dan paling banyak digunakan, biasaya

untuk keperluan analisis transaksi dan keperluan menjelaskan mekanisme

penggunaan akun dalam pelajaran akuntansi.

 

Contoh bentuk buku besar T adalah sebagai berikut:

B. Jurnal-jurnal dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, Jurnal adalah suatu buku dimana transaksi-transaksi bisnis

dicatat secara kronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke

dalam buku besar. Secara umum, jurnal akuntansi dapat dibagi dua, yaitu:

Page 24: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

28 Universitas Kristen Petra

• Jurnal khusus. Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara

spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal

khusus yang sering dipergunakan adalah

a. Jurnal penjualan ( semua penjualan secara kredit)

b. Jurnal penerimaan kas (semua penerimaan kas secara tunai)

c. Jurnal Pengeluaran kas ( semua pengeluaran kas secara tunai)

d. Jurnal pembelian ( semua pembelian kas secara kredit)

• Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak

masuk dalam jurnal khusus.

C. Siklus Akuntansi

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat

menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.

1. Proses Mengklarifikasi Transaksi

Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian

transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu

yang telah ditetapkan sebelumnya. Contoh seperti membagi transaksi

yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas,

penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian.

Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa

sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu

transaksi rupa-rupa.

2. Proses Mencatat Dan Merangkum

Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah

melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal

yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-

sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-

kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain

sebagainya. Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti

jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal

pengeluaran kas dan jurnal umum.Setelah transaksi dimasukkan ke

dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan

Page 25: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

29 Universitas Kristen Petra

jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam

buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.

3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan

Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir

adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan

laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan

keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.

Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba,

laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi

pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan

dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi

manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi

perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.

2.5.3 Sumber Pembiayaan Keuangan

2.5.3.1 Bentuk-bentuk Pembiayaan

a. Biaya Modal

Untuk memulai suatu bisnis dibutuhkan factor produksi modal. Factor

produksi modal merupakan sumberdaya paling fleksibel karena dengan

factor produksi modal dapat diperoleh sumberdaya lain, misalnya

dengan modal atau dana yang cukup dapat dibeli mesin-mesin produksi,

bangunan, bahan baku, SDM. Menurut (Dewi, 2004), biaya modal atau

cost capital adalah biaya untuk pemakaian sejumlah modal untuk suatu

usaha. Menurut (Weston&Copeland,1992), modal didefinisikan sebagai

aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar. Jadi modal

merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat

berharga, piutang dan persediaan, dikurangi kewajiban lancer yang

digunakan untuk membiayai aktiva lancar. Modal (capital) merupakan

factor produksi yang dibutuhkan dan seperti factor-faktor produksi

lainnya, factor modal mempunyai biaya. Ada beberapa alasan mengapa

perlu mengetahui besarnya biaya modal dari modal yaitu sebagai

berikut :

Page 26: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

30 Universitas Kristen Petra

• Untuk memaksimumkan nilai perusahaan, manajer harus

meminimumkan biaya dari semua masukan termasuk modal. Agar

dapat meminimumkan biaya modal, kita harus terlebih dahulu dapat

mengukur modal itu sendiri.

• Manajer keuangan memerlukan estimasi dari biaya modal agar dapat

mengambil keputusan tepat bagi rencana investasi jangka

panjangnya.

• Berbagai macam keputusan lain yang berkaitan dengan biaya modal

seperti keputusan leasing, keputusan modal kerja, dan lain-lain.

b. Biaya Hutang

adalah biaya yang masih harus dibayar yang masih harus dibayar

adalah hutang jangka pendek perusahaan yang timbul karena

perusahaan telah menerima jasa dari pihak lain, akan tetapi sampai

tanggal neraca balas jasanya belum dilunasi atau diberikan oleh

perusahaan.

Elemen hutang biaya:

1. Hutang gaji

2. Hutang biaya sewa

3. Hutang biaya kredit

2.5.3.2 Jenis-jenis Kredit

a. Jangka Waktu Kredit

Kreteria kredit berdasarkan jangka waktu dapat dibagi menjadi dua

golongan yaitu :

1. Kredit jangka pendek

Kredit yang memiliki jangka waktu maksimum satu tahun.

Misalnya untuk membiayai modal kerja, pembiayaan musiman.

2. Kredit jangka panjang

Kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun, contohnya

adalah kredit investasi

b. Sifat Penggunaan Dana

1. Revolving

Page 27: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

31 Universitas Kristen Petra

Pada kredit revolving pinjaman yang telah dilunasi masih dapat

ditarik kembali maka sifat pemakaian dana jenis kredit ini adalah “

naik-turun” sesuai dengan kebutuhan debitur.

Ciri dari kredit Revolving adalah :

a. Debitur diberi suatu plafond/limit kredit tertentu dan plafon

tersebut merupakan jumlah dana maksimum yang dapat

ditarik

b. Kebutuhan dana tergantung dari cash flow (arus kas)

c. Umumnya termasuk kredit jangka panjang (minimum 1

tahun) dan dapat diperpanjang

d. Penarikan dapat juga bertahap atau sekaligus demikian juga

pelunasannya

2. Non Revolving

Kredit tidak dapat ditarik secara berulang-ulang jika sudah

dilunasi.

Ciri-ciri kredit non revolving adalah :

1. Penarikan dana dapat dilakukan secara langsung dan

sekaligus.atau secara bertahap sesuai perjanjian(umumnya

penarikan dilakukan secara sekaligus)

2. Pelunasan pinjaman dapat dilakukan secara bertahap atau

sekaligus sesuai perjanjian.

3. Debitur tidak dapat menarik dana yang telah dilunasi

dengan demikina outstanding pinjaman akan terus menurun

4. Dari sudut jangka waktunya kredit ini merupakan kredit

jangka pendek atau jangka panjang.

c. Tujuan Penggunaan Dana

Kreteria kredit penggunaan dana dapat dibagi menjadi :

1. Kredit modal kerja (working capital loan):

Kredit modal kerja ( working capital loan) kredit yang

diberikan untuk membiayai kegiatan usahanya atau perputaran

modal misalnnya pemberian barang dagangan dan lainnya.

Sifat penggunaan dana dapat revolving dan non revolving.jenis

Page 28: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

32 Universitas Kristen Petra

kreditnya pinjaman aksiet (dl) ,PRK (OD) bisa juga term loan

(TL) . Umumnya jangka waktu kredit kurang atau sama dengan

satu tahun.

2. Kredit investasi (investment Loan)

Kredit yang diberikan utnuk pembiayai pembelian aktiva tetap

(misalnya tanah,banguan, mesin,.kendaraan) untuk

pemproduksi barang dan jasa utama yang diperlukan guna

relokasi, ekspansi,modernisasi,usaha ataun pendirtian usaha

baru. Sifat penggunaan dana non revolving, jenis kredit TL. TL

dengan grace periode atau kentraction loan dan umunya jangka

waktu kredit lkebih dari saru tahun.

3. Kredit konsumsi ( consumer loan )

Kredit yang diberkan bank untuk membiaya pembeluan barang,

yang tujuannya tidak untuk usaha tetapi untuk penmakain

pribadi, sifat menggunaan dananya non revolving dan jenis

kredit pada umumnya term loan, KPR, car loan.

Page 29: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Makanan Khas - dewey.petra.ac.id

33 Universitas Kristen Petra

2.6 Kerangka Berpikir

Pengelolaan keuangan

Profil Bisnis Indikator PK Profil Pengusaha

1. Jenis kelamin

2. Status

Perkawinan

3. Jenjang

Pendidikan

4. Kelompok usia

1. Sistem Keuangan

2. Buku Catatan

Keuangan

3. Sumber

Pembiayaan

Keuangan

1. Bentuk Usaha

2. Status dan

Tempat usaha

3. Nama Usaha

4. Lokasi Usaha

5. Nama Makanan

Khas