2. Breast Care

19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memiliki bagian-bagian kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk dapat mengoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain untuk mengoperasikannya, sebaiknya kita tahu bagian- bagian mesin tersebut sehingga pada saat kita menemui hambatan kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang rusak atau yang tidak menjalankan fungsinya. Seperti halnya payudara, agar dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu bagian-bagian dari payudara dan fungsinya masing-masing. Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelanjar endokrin, terutama hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin. Keadaan ini dipengaruhi oleh isapan bayi dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua pengertian yaitu ; pembentukan produksi air susu, pengeluaran air susu. Buah dada merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang akan menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dilakukan perawatan. Bra yang dugunakan harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah bukan menekan dari depan. 1

Transcript of 2. Breast Care

Page 1: 2. Breast Care

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memiliki bagian-bagian

kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk dapat

mengoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain untuk

mengoperasikannya, sebaiknya kita tahu bagian-bagian mesin tersebut sehingga pada

saat kita menemui hambatan kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang

rusak atau yang tidak menjalankan fungsinya. Seperti halnya payudara, agar dapat

menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu bagian-bagian dari payudara dan fungsinya

masing-masing.

Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelanjar endokrin, terutama hormon-

hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin. Keadaan ini dipengaruhi oleh isapan bayi

dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua pengertian yaitu ; pembentukan produksi air

susu, pengeluaran air susu.

Buah dada merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang akan menjadi sumber nutrisi

utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dilakukan perawatan. Bra

yang dugunakan harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah

menyokong payudara dari bawah bukan menekan dari depan.

Pada usia kehamilan 2 bulan terakhir dilakukan pemijatan, kolostrum dikeluarkan

untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering dan mudah

pecah, maka puting susu (nipple) dan areola (bagian lingkaran hitam yang

mengelilingi puting) payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan

baby oil/biocream/air sabun/sejenisnya. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini

diperbaiki dengan jalan menarik-narik puting ke arah luar (dilakukan minimal satu

bulan sebelum melahirkan dan jika tidak ada indikasi).

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kelompok tertarik membahas tentang

pembahasan makalah dengan judul “Perawatan Masa Kehamilan”

1

Page 2: 2. Breast Care

B. TUJUAN UMUM

Untuk memperoleh gambaran tentang perawatan pada masa kehamilan pada ibu

dengan menggunakan metode proses keperawatan.

C. TUJUAN KHUSUS

1. Mendapatkan gambaran tentang cara perawatan pada masa kehamilan

2. Mengetahui teknik-teknik perawatan payudara masa masa sebelum persalinan

3. Mengetahui cara perawatan personal hygiene ibu pada masa kehamilan serta

persipan untuk laktasi

2

Page 3: 2. Breast Care

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERAWATAN PADA MASA KEHAMILAN

Perawatan pada masa kehamilan merupakan hal yang penting untuk persiapan ibu

melahirkan janin yang dikandungnya. Perawatan masa kehamilan meliputi perawatan

kebersihan diri. Pada ibu hamil, sebaiknya ibu hamil mengenakan pakaian yang

longgar. Jangan mengenakan bra yang terlalu menekan payudara karena dapat

mengganggu peredaran darah payudara dan dapat menyebabkan puting susu

mendatar. Kenakan sepatu, selop atau sandal bertumit rendah.

Hygiene gigi perlu diperhatikan dan ibu hamil dianjurkan menyikat gigi secara

teratur. Gigi yang berlubang perlu mendapat perawatan. Jika perlu, penambahan atau

pencabutan gigi dapat dilakukan. Agar kesehatan terpelihara dan pertumbuhan janin

berlangsung dengan baik, hygiene kehamilan perlu mendapat perhatian. Makanan,

pakaian, kebersihan badan dalam kehidupan sehari-hari perlu diatur sehingga tidak

mengganggu kelangsungan kehamilan.

Perangsangan penting dilakukan agar pembentukan air susu ibu lancar, dengan cara

pengisapan puting susu ibu oleh bayi. Berkaitan dengan hal tersebut, sebaiknya bayi

sesegera mungkin disusui oleh ibu. Untuk memperlancar produksi air susu ibu,

pembendungan air susu ibu harus dicegah. Jika terdapat bendungan air susu ibu,

payudara membengkak, yang dirasa tegang dan nyeri oleh ibu. Jika terjadi demikian,

sebaiknya payudara dikosongkan dengan memompa air susu ibu, mengurut payudara

untuk mengeluarkan air susu ibu, dan melancarkan laktasi. Setiap kali menyusui,

payudara harus dikosongkan.

Alat yang digunakan dalam memberikan penyuluhan meliputi alat perawatan

payudara (misalnya, handuk, kapas, minyak kelapa, pompa puting, dan mangkok

susu), alat perawatan payudara setelah melahirkan (misalnya, handuk, minyak kelapa,

dan air hangat dalam waskom), dan alat peraga (gambar bahan makanan dan contoh

makanan bergizi untuk ibu hamil dan menyusui serta boneka atau payudara tiruan

untuk peragaan perawatan payudara). Metode demonstrasi digunakan dalam

penyuluhan ini.

3

Page 4: 2. Breast Care

Peragaan serta penyuluhan yang dilakukan sesuai dengan bentuk puting susu ibu

hamil sendiri. Puting susu ibu ada dua jenis, normal atau datar/melesak ke dalam.

(Saminem, 2009)

B. PERSIAPAN LAKTASI (BREAST CARE)

1. Defenisi

Adalah cara untuk membuat kelenjar dan jaringan mamae dapat berfungsi dengan

baik sehingga merangsang pengeluaran kolostrum ASI.

2. Tujuan Breast Care

a. Untuk memelihara kebersihan payudara

b. Untuk melenturkan dan menguatkan putting susu

c. Untuk mengeluarkan putting susu yang masuk kedalam atau datar

d. Untuk mempersiapkan produksi ASI

Salah satu tujuan persiapan persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan

dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, perlu

dilakukan persiapan perawatan payudara untuk persiapan laktasi.

Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi

bayi, karena itulah jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Bra yang dipakai harus

sesuai dengan pembesaran payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara

dari bawah (suspension), bukan menekan dari depan.

3. Perawatan Payudara Sebelum Lahir (Prenatal Breast Care)

Bertujuan memelihara hygiene payudara, melenturkan atau menguatkan puting

susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam (retracted

nipple). Teknik perawatannya adalah sebagai berikut :

a. Kompres puting susu dan daerah sekitarnya dengan menempelkan kapas atau

lap yang dibasahi minyak

b. Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih

c. Pegang kedua puting susu, lalu tarik keluar bersama dan diputar 20 kali ke

dalam dan keluar

d. Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu payudara diurut dari

pangkal menuju puting sebanyak 30 kali

4

Page 5: 2. Breast Care

e. Kemudian pijat daerah aerola sehingga keluar cairan 1-2 tetes untuk

memastikan saluran susu tidak tersumbat

f. Pakailah bra yang menopang payudara (Lily Yulaikhah, 2009)

4. Perawatan Puting Susu

a. Perawatan Puting Susu Normal

1) Siapkan alat

2) Kompres puting susu dengan kapas minyak selama 2 menit

3) Basahi kedua telapak tangan dengan minyak, tarik kemudian putar puting

susu bersama-sama dan putar ke dalam, kemudian putar ke luar sebanyak

20 kali

4) Rangsang puting susu dengan ujung waslap atau handuk kering yang

digerakkan ke atas-bawah beberapa kali

b. Perawatan Puting Susu Datar, menurut Hodman

1) Siapkan alat

2) Urut daerah di sekitar puting ke arah berlawanan sampai merata

menggunakan jari telunjuk/ibu jari

3) Basahi kedua telapak tangan dengan minyak, tarik kedua puting bersama-

sama dan putar ke dalam, kemudian putar keluar sebanyak 20 kali

4) Rangsang puting susu dengan ujung waslap atau handuk kering yang

digerakkan ke atas-bawah beberapa kali. (Saminem, 2009)

5

Page 6: 2. Breast Care

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN PAYUDARA IBU HAMIL

6

Page 7: 2. Breast Care

C. PERSONAL HYGIENE IBU HAMIL

Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil

untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak

mengandung kuman-kuman.

Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya

proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental,

psikologis dan sosial.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatika dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah

dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan

pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan dan kaki.

1. Mandi

Mandi diperlukan untuk menjaga kebersihan/hygiene terutama perawatan kulit,

karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun

lembut atau ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan. Hal yang perlu

diperhatiakan adalah :

a. Tidak mandi air panas

b. Tidak mandi air dingin

c. Pilih antara shower dan bak mandi sesuai dengan keadaan personal

d. Pada kehamilan lanjut, shower lebih aman daripada bak mandi (bath tub)

2. Perawatan Gigi

Saat hamil sering terjadi karies gigi yang berkaitan dengan emesis-hiperemesis

gravidarum, hipersaliva dapat menimbulkan timbunan kalsium di sekitar gigi.

Memeriksakan gigi saat hamil diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang

dapat menjadi sumber infeksi.

3. Pakaian

Pakaian yang dikenakan harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat

pada daerah perut. Selain itu, wanita dianjurkan mengenakan bra yang

menyokong payudara dan memakai sepatu dengan hak yang tidak terlalu tinggi,

karena titik berat wanita hamil berubah.

Pakaian dalam yang digunakan harus selalu bersih dan menyerap keringat.

Dianjurkan pula memakai pakaian dan pakaian dalam dari bahan katun yang dapat

7

Page 8: 2. Breast Care

menyerap keringat. Pakaian dalam harus selalu kering dan harus sering diganti.

(Lily Yulaikhah, 2009)

4. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala

Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over

activity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih

sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin

memerlukan pemotongan lebih sering.

Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting.

Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan

segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita

membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor

masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.

Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat

pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu,

keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu

hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh

dengan mudah.

5. Kebersihan Vulva

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada hamil.

Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah

yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.

Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat

dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal-hal

yang harus diperhatikan adalah

a. Celana dalam harus kering

b. Jangan gunakan obat/menyemprot ke dalam vagina

c. Sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus

Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah

perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain

yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. 

8

Page 9: 2. Breast Care

Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat

dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut :

a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.

b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan

air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva

terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus.

Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau

besar.

c. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua

kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan

dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.

d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan

sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

e. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk

menghindari menentuh daerah tersebut.

9

Page 10: 2. Breast Care

D. SOP BREAST CARE

NoStandar Operating Procedure (SOP)

Breast Care

TAHAP PRE INTERAKSI

1 Memeriksa ulang catatan medik/keperawatan

2 Mencuci tangan

3 Mempersiapkan alat

(catatan keperawatan, handuk, kapas, minyak kelapa, pompa puting, dan mangkok

susu, boneka atau payudara tiruan untuk peragaan perawatan payudara)

4 Bawa alat ke tempat klien

TAHAP ORIENTASI

5 Memberi salam dan memperkenalkan diri

6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

7 Memberi kesempatan bertanyaan

TAHAP KERJA

8 Buka pakaian atas ibu dan bra

9 Dekatkan alat-alat

10 Pasang handuk dipundak belakang dan di bagian perut ibu

11 Kompres putting susu dengan kapas (kain kassa yang diberi baby oil/ minyak

kelapa selama kurang lebih 5 menit agar kotoran mudah dibersihkan)

12 Letakkan ibu jari dan telunjuk pada dasar puting susu ke kiri dan ke kanan sambil

sedikit ditarik keluar, lakukan berangsur-angsur hingga jumlah putaran kurang

lebih 20 kali ke luar dan ke dalam

13 Topang payudara dengan tangan kiri dan tangan kanan pada pangkal payudara,

lalu urut dari pangkal payudara kearah putting sebanyak 30 kali

14 Pijat putting susu hingga keluar cairan untuk memastikan bahwa saluran susu

tidak tersumbat

15 Bersihkan putting susu dan sekitarnya dengan waslap yang kering

TAHAP TERMINASI

16 Mengevaluasi respon klien

17 Mencuci tangan

18 Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan

10

Page 11: 2. Breast Care

E. SOP PERSONAL HYGIENE (VULVA HYGIENE)

NoStandar Operating Procedure (SOP)

Personal Hygiene (Vulva Hygiene)

TAHAP PRE INTERAKSI

1 Memeriksa ulang catatan medik/keperawatan

2 Mencuci tangan

3 Mempersiapkan alat

(oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat), kapas, handuk besar: 2

buah, peniti: 2 buah, air hangat dan dingin dalam baskom, waslap: 2 buah, bengkok)

4 Bawa alat ke tempat klien

TAHAP ORIENTASI

5 Memberi salam dan memperkenalkan diri

6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

7 Memberi kesempatan bertanyaan

TAHAP KERJA

8 Memasang sampiran/menjaga privacy

9 Memasang selimut mandi

10 Mengatur posisi pasien dorsal recumbent

11 Memasang alas dan perlak dibawah pantat

12 Pasien disuruh BAK/BAB

13 Perawat memakai sarung tangan kiri

14 Mengguyur vulva dengan air matang

15 Pispot diambil

16 Mendekatkan bengkok ke dekat pasien

17 Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas basah. Membuka vulva

dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri

18 Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia minora

kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari atas ke bawah dengan

kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)

19 Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah lepas/longgar,

bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas basah

20 Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi salep/betadine

11

Page 12: 2. Breast Care

21 Memasang celana dalam dan pembalut

22 Mengambil alas, perlak dan bengkok

23 Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut pasien

TAHAP TERMINASI

16 Mengevaluasi respon klien

17 Mencuci tangan

18 Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan

12

Page 13: 2. Breast Care

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa perawatan pada masa kehamilan merupakan hal yang

penting untuk persiapan ibu melahirkan janin yang dikandungnya. Perawatan masa

kehamilan meliputi perawatan kebersihan diri dan persiapan untuk laktasi ibu setelah

melahirkan.

Perawatan diri pada ibu hamil bertujuan untuk pencegahan dan meringankan infeksi,

untuk membersihkan vagina dan daerah sekitar perineal dan memberikan rasa

nyaman. Perawatan masa kehamilan dapat membantu ibu setelah dilakukannya

persalinan.

Agar kesehatan terpelihara dan pertumbuhan janin berlangsung dengan baik, hygiene

kehamilan perlu mendapat perhatian. Makanan, pakaian, kebersihan badan dalam

kehidupan sehari-hari perlu diatur sehingga tidak mengganggu kelangsungan

kehamilan.

B. SARAN

1. Sebaiknya seorang perawat dapat membantu ibu dalam persiapan laktasi dan

mengajarkan ibu bagaimana cara menyusui yang benar

2. Sebaiknya perawat dapat memberikan pendidikan keperawatan tentang personal

hygiene kepada ibu hamil, serta cara menjaga kebersihan diri selama kehamilan

13

Page 14: 2. Breast Care

DAFTAR PUSTAKA

Yulaikhah, Lily. 2009. Seri Asuhan Kehamilan. Jakarta; EGC

Saminem. 2009. Asuhan Kebidanan : Kehamilan Normal. Jakarta; EGC

Sumber Lain :

http://intand14kiiroi.blogspot.com

14