1.TUGAS KDM Wahyu Cairan

10
 TUGAS KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II Dosen Pengampu : Mardiyono Ph.D Disusun oleh : Wahyu Kristin  NIM : P17420213026 Kelas : I A PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2014

Transcript of 1.TUGAS KDM Wahyu Cairan

TUGAS KEBUTUHAN DASAR MANUSIA IIDosen Pengampu : Mardiyono Ph.D

Disusun oleh : Wahyu KristinNIM: P17420213026Kelas : I A

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTOPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG20141. Menentukan kebutuhan cairan tubuhPerhitungan Intake & OutputTotal TBW = 60% / BB (45%-75% / BB)Cairan Tubuh dibagi : Cairan Intraselular = 2/3 TBW (40%) Cairan Ekstraseluler =a) Cairan Intravasculer (plasma) = 5%b) Cairan Interstitial = 15%c) Cairan Transceluler = 1-3 %Perbandingan CIS dengan CESa) Dewasa= 2:1b) Anak-Anak= 3:2c) Bayi= 1:1Jumlah Cairan Tubuh :a) Dewasa = 45%-75% / BBPria = 60 %Wanita = 55 %b) Anak & Bayi = 75%Konsentrasi cairan elektrolit dihitung dengan Rumus : M.Eq/L = Mg % x 10 x 1

2. Menentukan kebutuhan nutrisi pasienFaktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu:1) Faktor fisiologis (kebutuhan metabolisme basal)2) Faktor patofisiologis (penyakit tertentu)3) Faktor sosio-ekonomiKeseimbangan energiEnergi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungan.

Keseimbangan energi:pemasukan energi = pengeluran energy ataupemasukan energi = total pengeluaran energi( panas + kerja + energi yang disimpan)a) Pemasukan energiMerupakan energi yang dihasilkan selama proses oksidasi makanan. Makanan dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak dan KH. Satuan untuk besarnya energi yang dihasilkan disebut kalori. 1 kkal = 1 kalori besar (K)= 1.000 kal. 1 kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Ketika makanan tidak tersedia maka glikogen (cadangan KH dalam hati dan jaringan otot) akan dipecah.b) Pengeluaran energiAdalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensuport jaringan dan fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat, misalnya: adenosin triphosfat (ATP). Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolism Rate (BMR) dan aktifitas fisik.

Basal Metabolism Rate (BMR) Adalah energi yang digunakan tubuh pada saat isirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.

Kebutuhan energi basal dipengaruhi oleh:1) UsiaUsia 0-10 tahun kebutuhan BMR bertambah dengan sepat, setelah 20 tahun lebih konstan.2) Jenis kelaminKebutuhan BMR laki-laki lebih besar daripada wanita (laki-laki 1,0kkal/Kg BB/jam, wanita 0,9 kkal/Kg BB/jam)

3) Tinggi badan dan berat badanBerpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas pengeluaran panas akan meningkat sehingga kebutuhan basal juga meningkat.4) Kelainan endokrinHormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme.5) Suhu lingkunganSuhu tubuh lebih dingin akan meningkatkan metabolisme dengan banyak memproduksi panas.6) SakitPada orang sakit suhu tubuh akan meningkat sehingga akan mempercepat reaksi kimia. Peningkatan 1oC akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.7) HamilUntuk memenuhi kebutuhan dan pertumbuhan janin maka metabolisme juga akan meningkat.8) Stress dan keteganganMerangsang produksi katekolanin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya:1) Body Mass Index (BMI)Merupakan ukuran dari gambaran BB orang drngan TB. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan untuk mengkaji over weight dan obesitas.Rumus: BB (Kg) TB (M)

2) Ideal Body Weight (IBW)Merupakan perhitungan BB optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. BB ideal adalah jumlah TB dalam cm dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi:1. Peningkatan Basal metabolism Rate2. Aktifitas tubuh3. Faktor usia4. Suhu lingkungan5. Penyakit atau status kesehatanElemet nutrien/zat gizi terdiri atas:1. Karbohidratmerupakan sumber energi utama (80% energi), 1 gr KH = 4 kkal. Sumber: makanan pokok (beras, jagung, kacang, sagu, singkong).Fungsinya:c) Sumber energi utama bagi otak dan sarafd) Membuat cadangan tenaga tubuhe) Pengaturan metabolisme lemakf) Efisiensi penggunaan protein2. ProteinBersumber dari protein hewani dan protein nabati, 1 gr = 4 kkalFungsinya:g) Keseimbangan cairan (keseimbangan asam)h) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringani) Pengaturan metabolisme (enzim dan hormon)j) Sumber energik) Tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan (dalam bentuk kromosom)

3. LipidDisamping sebagai sumber energi juga untuk melarutkan vitamin (ADEK). Antara konsumsi dengan penyakit saling berhubungan terutama lemak jenuh, 1 gr = 9 kkal. Sumber: daging hewan pemamah biak, produk olahan susu dan margarin juga kuning telor (kolesterol)Fungsi: Memberi kalori Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus Memberi asam-asam lemak esensial4. Asam Lemak EsensialPrekursor leukotrin, prostaglandin dan tromboxon, semuanya berfungsi sebagai hormon lokal. Diet 12% dari total energi mencegah defisiensi klinik.5. MineralFungsi: Membangun jaringan tulang Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh Memberi elektrolit untuk keperluan otot dan saraf Membangun berbagai enzim6. VitaminSenyawa organik esensial yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berlangsungnya metabolisme dalam tubuh. Kebutuhan tergantung dari jenis dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan keadaan fisiologis. Dengan makan-makanan yang sehat kita sudah cukup akan kebutuhan vitamin. Kekurangan terjadi bila salah makan, gangguan penyerapan, penggunaan obat yang menyebabkan flora usus mati. Tidak disimpan didalam tubuh kecuali; A,D,E dan B12. Kekurangan vitamin dapat diberikan melalui suplemen yang mengandung vitamin.

3. Jenis jenis cairan a) Cairan / larutan yang digunakan dalam terapi intravena berdasarkan osmolalitasnya dibagi menjadi:1) IsotonikSuatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas sama atau mendekati osmolalitas plasma. Cairan isotonik digunakan untuk mengganti volume ekstrasel, misalnya kelebihan cairan setelah muntah yang berlangsung lama. Cairan ini akan meningkatkan volume ekstraseluler. Satu liter cairan isotonik akan menambah CES 1 liter. Tiga liter cairan isotonik diperlukan untuk mengganti 1 liter darah yang hilang.Contoh: NaCl 0,9 % Ringer Laktat Komponen-komponen darah (Alabumin 5 %, plasma) Dextrose 5 % dalam air (D5W)2) HipotonikSuatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas lebih kecil daripada osmolalitas plasma. Tujuan cairan hipotonik adalah untuk menggantikan cairan seluler, dan menyediakan air bebas untuk ekskresi sampah tubuh.Pemberian cairan hipotonik yang berlebihan akan mengakibatkan: Deplesi cairan intravaskuler Penurunan tekanan darah Edema seluler Kerusakan selKarena larutan ini dapat menyebabkan komplikasi serius, klien harus dipantau dengan teliti.Contoh: dextrose 2,5 % dalam NaCl 0,45 % NaCl 0,45 % NaCl 0,2 %3) HipertonikSuatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas lebih tinggi daripada osmolaritas plasma. Pemberian larutan hipertonik yang cepat dapat menyebabkan kelebihan dalam sirkulasi dan dehidrasi. Perpindahan cairan dari sel ke intravaskuler, sehingga menyebabkan sel-selnya mengkerut. Cairan ini dikontraindikasikan untuk pasien dengan penyakit ginjal dan jantung serta pasien dengan dehidrasi.Contoh: D 5% dalam saline 0,9 % D 5 % dalam RL Dextrose 10 % dalam air Dextrose 20 % dalam air Albumin 25b) Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:1) KristaloidLarutan kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau dextrosa, yang tidak mengandung molekul besar. Dalam waktu yang singkat, kristaloid sebagian besar akan keluar dari intravaskular . Sehingga volume yang diberikan harus lebih banyak ( 3:1 dengan volume darah yang hilang). Ekspansi cairan dari ruang intravaskuler ke interstitial berlangsung selama 30-60 menit, dan akan keluar sebagai urin dalam 24-48 jam. Secara garis besar kristaloid bertujuan untuk meningkatkan volume ekstrasel, tanpa peningkatan volume intra sel. Meskipun banyak jenis cairan kristaloid yang tersedia, namun NaCl 0,9% dan Ringer laktat adalah pilihan pertama yang paling masuk akal. Contoh: Ringer-Laktat dan garam fisiologis.2) KoloidPenggunaan cairan koloid intra vena pada penanganan trauma masih kontroversi. Pada jaman perang dulu, koloid yang digunakan hanyalah albumin dan plasma. Namun sekarang, dikenal Dextran , haemacel, albumin, plasma dan darah. Koloid mengandung molekul-molekul besar berfungsi seperti albumin dalam plasma, tinggal dalam intravaskular cukup lama (waktu paruh koloid intravaskuler 3-6 jam), sehingga volume yang diberikan sama dengan volume darah. Kekurangan dari koloid yaitu mahal. Koloid mempunyai kelebihan yaitu dapat menggantikan dengan cepat dan dengan volume cairan yang lebih sedikit,ekspansi volume plasma lebih panjang, dan resiko edema pheripheral kecil.c) Pembagian cairan / larutan berdasarkan tujuan penggunaannya :1) Nutrient solutionBerisi karbohidrat ( dekstrose, glukosa, levulosa) dan air. Air untuk menyuplai kebutuhan air, sedangkan karbohidrat untuk kebutuhan kalori dan energi. Larutan ini diindikasikan untuk pencegahan dehidrasi dan ketosis.Contoh: D5W Dekstrose 5 % dalam 0,45 % sodium chloride2) Electrolyte solutionBerisi elekrolit, kation dan anion. Larutan ini sering digunakan untuk larutan hidrasi, mencegah dehidrasi dan koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.Contoh: Normal Saline (NS) Larutan ringer (sodium, Cl, potassium dan kalsium) Ringer Laktat /RL (sodium, Cl, Potassium, Kalsium dan laktat)3) Alkalizing solutionUntuk menetralkan asidosis metabolic

Contoh :Ringer Laktat /RL

4) Acidifying solutionUntuk menetralkan alkalosis metabolic

Contoh : Dekstrose 5 % dalam NaCl 0,45 % NaCl 0,9 %5) Blood volume expandersDigunakan untuk meningkatkan volume darah karena kehilangan darah/plasma dalam jumlah besar. (misal: hemoragi, luka bakar berat)Contoh : Dekstran Plasma Human Serum Albumin