19-12 Krim edit

11
Pengedar Narkoba Bersenjata Api Diringkus Sampit, Dayak Pos Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Kotim) meringkus seorang pengedar narkoba yang mengantongi pistol rakitan lengkap dengan amunisinya. "Tersangka akan dijerat dua kasus, yaitu terkait narkoba serta kepemilikan senjata api secara ilegal. Untuk kasus kepemilikan senjata api, nanti Reskrim yang akan menanganinya," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Kamis (17/12). Tersangka adalah NS (23) yang ditangkap di sebuah rumah barak di Jalan Seribu Dahan RT 21 RW 28 Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sekitar pukul 22.15 WIB pada 15 Desember lalu. Barang bukti sabu-sabu yang ditemukan memang sedikit yakni 0,18 gram. Namun melihat barang bukti lainnya serta perlengkapan yang digunakan, diduga kuat tersangka merupakan pengedar barang haram tersebut. Barang bukti lainnya yang ditemukan adalah pistol rakitan jenis revolver dan satu amunisinya. Meski tersangka mengaku pistol rakitan itu milik rekannya yang menitipkan pistol ke kepadanya, namun Hendra menegaskan bahwa kasus itu tetap diproses hukum.$esuai aturan. "Reskrim masih mendalami apakah senjata api itu di tangan mereka itu untuk kejahatan atau seperti apa. Masih banyak senjata api rakitan. Kalau jenis laras panjang, umumnya diwariskan turun temurun, tapi

description

dfgdfgdfg

Transcript of 19-12 Krim edit

Page 1: 19-12 Krim edit

Pengedar Narkoba Bersenjata Api DiringkusSampit, Dayak Pos Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Kotim) meringkus seorang pengedar narkoba yang mengantongi pistol rakitan lengkap dengan amunisinya. "Tersangka akan dijerat dua kasus, yaitu terkait narkoba serta kepemilikan senjata api secara ilegal. Untuk kasus kepemilikan senjata api, nanti Reskrim yang akan menanganinya," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Kamis (17/12). Tersangka adalah NS (23) yang ditangkap di sebuah rumah barak di Jalan Seribu Dahan RT 21 RW 28 Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sekitar pukul 22.15 WIB pada 15 Desember lalu. Barang bukti sabu-sabu yang ditemukan memang sedikit yakni 0,18 gram. Namun melihat barang bukti lainnya serta perlengkapan yang digunakan, diduga kuat tersangka merupakan pengedar barang haram tersebut. Barang bukti lainnya yang ditemukan adalah pistol rakitan jenis revolver dan satu amunisinya. Meski tersangka mengaku pistol rakitan itu milik rekannya yang menitipkan pistol ke kepadanya, namun Hendra menegaskan bahwa kasus itu tetap diproses hukum.$esuai aturan. "Reskrim masih mendalami apakah senjata api itu di tangan mereka itu untuk kejahatan atau seperti apa. Masih banyak senjata api rakitan. Kalau jenis laras panjang, umumnya diwariskan turun temurun, tapi kalau laras pendek ada kemungkinan perpindahan dari tangan ke tangan," katanya. Sementara itu NS ngotot bahwa pistol rakitan itu bukan miliknya, tetapi milik salah seorang temannya. Dia juga mengaku tidak pernah menggunakan revolver yang kondisinya terlihat masih bagus tersebut. "Katanya sih istrinya menemukan milik orang saat menerima jasa laundry, tapi tidak diambil-ambil lagi. Lalu dia menitipkan kepada saya minta dijualkan, harganya terserah pembeli asal laku. Saya tidak menduga kalau ini justru membawa masalah buat saya," kata NS.(Ant/003)

Ketua PN Muara Teweh Lantik WakilnyaMuara Teweh, Dayak Pos

Page 2: 19-12 Krim edit

Ketua Pengadilan Negeri (PN) Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Suparna, melantik dan mengambil sumpah janji jabatan Febrian Ali sebagai Wakil Ketua Pengadilan setempat. "Pelantikan ini dengan pengucapan sumpah janji oleh Febrian Ali, tentunya mengandung segala konsekuensi dan akibatnya, selain ke manusia, lebih utama adalah ke Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab yang bersumpah dengan mengucapkannya adalah Febrian Ali sendiri, sedangkan saya hanya menuntun saja," kata Ketua Pengadilan Negeri Muara Teweh, Suparna di Muara Teweh, Kamis (17/12). Menurut Suparna, dirinya sangat menyambut baik atas pelaksanaan pelantikan Febrian Ali sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Muara Teweh. Untuk itu, kata dia, Febrian Ali yang menjabat sebagai wakil ketua pengadilan agar dapat segera menyesuaikan lingkungan, dan disini bukan siapa yang hebat, tetapi semakin banyaknya membaca pengetahuan hukum, maka paling banyak pula mendapat pengetahuannya tentang hukum dan disini adalah kerja bareng. "Kepada Febrian Ali saya menyampaikan ucapan selamat bertugas di Pengadlian Negeri Muara Teweh, semoga betah menjadi warga di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan ini, sedangkan tugas-tugas seperti tindak pidana ringan, tilang bisa langsung ditangani oleh wakil ketua," ujarnya Dia mengatakan untuk pembagian tugas akan diatur kemudian, sambil berjalan, dan intinya bekerja disini adalah kerjasama, mengenai pengalamannya dari beberapa pengadilan hendaknya bisa saling tukar informasi kepada hakim-hakim lain. "Hal ini supaya menjadikan Pengadilan ini menjadi lebih profesional bagi warga Barito Utara yang mencari keadilan," katanya. Sementara itu, Febrian Ali menuturkan, awal tugas menjadi hakim dimulai dari Pengadilan Negeri Kandangan Kalimantan Selatan sejak tahun 2002-2005, setelah 1 Juli 2005 menjadi hakim PN Kuala Kapuas, Kalteng selanjutnya Desember 2008 kembali dimutasi menjadi hakim di PN Temiang Layang, Kabupaten Barito Timur.

Setelah itu, pada bulan Juni 2011 di mutasi ke PN Kabumen, Jawa Tengah, pada bulan Juni tahun 2014 kembali dimutasi menjadi Hakim PN Karawang Jawa

Page 3: 19-12 Krim edit

Barat. Diumumkan pula pada tanggal 21 Oktober 2015 oleh tim promosi mutasi memindahkan ke PN Muara Teweh. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua PN Muara Teweh, serta para pihak yang telah membantu kegiatan pelantikan ini seperti para staf PN Muara Teweh, semoga dengan kehadirannya ini akan membawa suasana baru yang lebih denamis bagi warga pencari keadilan di Muara Teweh, dan menjadikan Pengadilan yang Agung," ujar Febrian. (Ant/003)

Polda Kalsel Sita 47 Paket Sabu-SabuBanjarmasin, Dayak Pos Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel dalam satu minggu terakhir berhasil menyita 47 paket sabu-sabu dari para pengedar maupun penyalahguna barang haram tersebut di kota setempat. "Jajaran Polda Kalsel akan terus melakukan pemberantasan peredaran gelap narkotika dan obat-obatan terlarang di wilayah ini," ucap Wakil Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel AKBP Jimmy Agustinus Anes di Banjarmasin, Jumat (18/12). Ia mengatakan, 47 paket sabu-sabu hasil dari kegiatan razia narkoba yang dilakukan oleh tiga Sub Direktorat yang berada di jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel. Untuk Subdit I, pada Senin (14/12) dipimpin oleh Kasubdit I AKBP Made Widjana, saat razia di kawasan Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, berhasil meringkus seorang pengedar sabu-sabu dengan barang bukti yang ditemukan sebanyak 40 paket sabu-sabu dengan total berat sembilan gram. Selanjutnya, Subdit II Ditresnarkoba Polda Kalsel, pada Rabu (16/12) sore, sekitar pukul 17.00 Wita, berhasil meringkus seorang pelaku yang diduga sebagai pengedar sabu-sabu. Dari hasil penggeledahan terhadap pelaku yang dipimpin AKP Yanto, polisi menemukan enam paket diduga sabu-sabu dari tangan pelaku yang diketahui bernama Syamsuri alias Uri (41), warga Desa.Handil Buluhan RT 03 RW 02, Gudang Hirang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Kalsel. Terus dikatakannya, dari enam paket sabu-sabu terdiri dari dua paket kecil dengan berat 1,91 gram dan empat paket besar seberat 4,79 gram.

Page 4: 19-12 Krim edit

Jimmy juga mengatakan, pada Rabu (16/12) malam, Subdit III, juga melakukan kegiatan operasi dan menangkap seorang pelaku narkoba di Kota Banjarmasin. Untuk penangkapan yang dilakukan Subdit III itu berhasil diringkus pelaku dengan barang bukti yang ditemukan satu paket sabu-sabu. "Apabila dilihat dari tangkapan yang dilakukan tiga Subdit ini membuktikan kalau Polda Kalsel serius melakukan pemberantasan terhadap barang haram tersebut," tuturnya. Polda Kalsel mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar bisa bersama-sama dengan pihak kepolisian untuk bersinergi guna memberantas peredaran narkoba di wilayah Kalimantan Selatan. (Ant/003)

Polresta : Rapat Pleno Pilkada Kalsel Dijaga KetatBanjarmasin, Dayak Pos Rapat pleno Pilkada Kalsel digelar KPU provinsi setempat mulai Sabtu (19/12) pagi akan dijaga ketat oleh pihak kepolisian bersama TNI guna menciptakan rasa aman dan lancarnya kegiatan tersebut. "Semua personil sudah kami siagakan di tempat rapat pleno tersebut dilaksanakan," ucap Kabag Ops Polresta Banjarmasin Kompol Raymond Marcelino Masengi Sik di Banjarmasin, Jumat (18/12). Ia mengatakan, pelaksanaan rapat pleno Pilkada Kalsel itu berlokasi di Hotel Arya Barito Banjarmasin di Ruang Mahakam hotel tersebut. Untuk sistem pengamanan digunakan sistem ring, di mana ada ring satu untuk pengamanan dalam area ruang rapat pleno, ring dua untuk pengamanan di lantai 2, 3 dan 4 Hotel Arya Barito. Lanjutnya, sedangkan untuk ring 3 pengamanan dilakukan di lanta 1, halaman sekitar hotel serta pengamanan jalur yang melintas di area tersebut. Bukan itu saja, ada sekitar 941 personil Polda Kalsel yang diturunkan guna melakukan pengamanan rapat pleno KPU Provinsi Kalsel itu.

Raymond terus mengatakan, pihaknya juga akam memasang pintu metal detaktor guna memeriksa setiap peserta yang masuk ke dalam area ruang rapat pleno. "Setiap peserta yang masuk ke dalam ruang rapat harus menggunakan kartu tanda pengenal resmi yang dikeluarkan oleh pihak KPU," ujarnya.

Page 5: 19-12 Krim edit

Orang nomor tiga dijajaran Polresta Banjarmasin juga mengatakan, pihaknya juga mendirikan lima tenda guna menyiagakan personel dalam melakukan pengamanan. Lima tenda itu berlokasi di halaman Hotel Arya Barito, Taman Kamboja, persimpangan wong solo, persimpangan bundaran MT Haryono dan di halaman kantor KPU Kalsel. "Setiap tenda yang kami dirikan disiagakan personel sebanyak 45 orang baik dari kepolisian maupun dari unsur TNI," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kapolsekta Banjarmasin Tengah itu. Kabag ops terus mengatakan, pada saat pelaksanaan rapat pleno Pilkada Kalsel di jalan MT Haryono tepat di depan Hotel Arya Barito akan ditutup selama kegiatan itu berlangsung. (Ant/003)

Polresta Pontianak Musnahkan 16 Kilogram GanjaPontianak, Dayak Pos Kepolisian Resor Kota Pontianak, Jumat, memusnahkan barang bukti seberat 16 kilogram ganja asal Aceh dengan cara dibakar di halaman Mapolresta Pontianak. "Ganja yang dimusnahkan hari ini, adalah barang bukti yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sehingga boleh dimusnahkan, dan telah disisihkan untuk proses hukum selanjutnya," kata Wakapolresta Pontianak AKBP Veris Septiansyah. Ia menjelaskan, ganja seberat 16 kilogram yang ditangkap dari tangan Hendri saat akan mengambil barang haram itu di kantor jasa pengiriman JNE, Jalan Raya Gusti Hamzah Kecamatan Pontianak Kota, Sabtu (28/11). "Tersangka Hendri ditangkap dengan barang bukti berupa satu buah handphone dan paket ganja seberat 16 kilogram, dengan alamat pengirim dari bapak Sukri di Blong Lukot, Aceh, lalu kemudian diambil oleh Hendri saat telah tiba di kantor jasa pengiriman JNE tersebut," ujarnya.

Terkait dengan dimusnahkannya barang bukti ganja tersebut, menurut Veris, berdasarkan kesepakatan bersama antara Pengadilan Negeri Pontianak, jaksa penuntut umum serta penyidik dari kepolisian. "Pemusnahan tersebut, untuk mengurangi potensi terhadap barang bukti. Karena sudah pernah terjadi, oleh oknum petugas yang menukar barang bukti dengan sengaja untuk dipergunakan kembali oleh yang bersangkutan. Makanya,

Page 6: 19-12 Krim edit

hari ini kami lakukan pemusnahan barang bukti, agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya. Veris menambahkan, dari pengakuan tersangka, ganja tersebut akan dipasarkan di dalam Kota Pontianak, tetapi tidak menutup kemungkinan juga akan dipasarkan di kabupaten lainnya di Kalbar. "Kami masih melakukan pengembangan terhadap jaringan ini, apalagi barang tersebut memang dipesan oleh salah satu narapidana yang berada di Rutan Pontianak, yang memerintahkan tersangka untuk mengambil ganja tersebut di kantor jasa pengiriman JNE itu," ujarnya. Termasuk pengejaran terhadap sumber awal pengiriman yang nama serta alamatnya adalah fiktif. "Kami akan terus melakukan pengejaran, dan mudah-mudahan berkembang lagi kejaringan lainnya," kata Veris. Tersangka Hendri diancam pasal 111 ayat (2), dan pasal 114 ayat (2) UU No. 35/2009 tentang Narkotika, dengan ancaman, pidana mati, pidana seumur hidup atau dipidana penjara paling singkat enam tahun, dan paling lama 20 tahun penjara, kata Wakapolresta Pontianak.(Ant/003)

Polres Penajam Ringkus Pelaku Penipuan Meriam VOCSamarinda, Dayak Pos Kepolisian Resor Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berhasil meringkus empat kawanan pelaku penipuan melalui gendam dengan modus menawarkan barang antik berupa meriam VOC atau peninggalan Belanda senilai Rp3 miliar.

Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara, Ajun Komisaris Cherry Sinta Simamora, Jumat menyatakan, para pelaku yakni Naim (43), Ijab (45), Yusuf (41) dan Purwanto (38) berhasil diringkus di salah satu rumah warga di Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru, Rabu (16/12), sekitar pukul 06.00 Wita. Selain menangkap empat pelaku penipuan melalui gendam atau hipnotis tersebut, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa, sebuah meriam yang diakui oleh pelaku milik tentara Belanda. "Pelaku penipuan melalui hipnotis itu, mendatangi rumah korban dan menawarkan barang antik, selanjutnya korban melakukan transaksi dan menawar meriam VOC itu dari Rp3 miliar menjadi Rp700 juta," kata Cherry Sinta. Merasa tidak berhasil, kata Cheery Sinta, pelaku terus merayu korban dengan menawarkan pasangan barang antik tersebut, namun untuk mendapatkan pasangan

Page 7: 19-12 Krim edit

barang antik itu harus dilakukan melalui ritual dan meminta korban membayar biaya ritual dengan perjanjian, jika barang laku hasilnya akan dibagi. "Jadi, kalau barang antik itu laku terjual Rp2 miliar, hasilnya akan dibagi dua, yakni para pelaku Rp1 miliar dan korban diimingi-imingi mendapatkan Rp1 miliar," kata Cherry Sinta. Karena ragu-ragu dengan penawaran para pelaku, korban lanjut Cheery Sinta, kemudian menghubungi kerabatnya. "Kerabat korban tersebut juga ternyata pernah ditipu dengan ditawari barang antik yang sama yakni, meriam milik VOC sehingga kasus itupun dilaporkan ke polisi," katanya. "Berdasar laporan dan keterangan korban itulah, kami kemudian mengamankan para pelaku penipuan melalui gendam tersebut. Kasus itu kemudian kami limpahkan ke POlda Kaltim," katanya. "Dari hasil penyidikan, terungkap dua pelaku penipuan itu pernah terjerat tindak pidana yang sama di wilayah Kota Bontang dan Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara," ujar Cheery Sinta. Kasus itu dilimpahkan kata Chery Sinta karena Polda Kaltim juga telah mengamankan komplotan penipuan melalui hipnotis yang menawarkan barang antik yang sama yakni, meriam milik tentara Belanda serta piring kuno. "Saat ini Polda Kaltim masih terus mengembangkan kasus tersebut," ujar Cherry Sinta.(Ant/003)