181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS
-
Upload
reika-tri-hana -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
Transcript of 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS
![Page 1: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/1.jpg)
REAKSI HIDROLISIS
I. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari reaksi hidrolisis ester dengan katalis basa.
2. Mempelajari reaksi asetilasi terhadap gugus fenol.
II. Dasar Teori
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi
kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia.
Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang
dibuat melalui polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization).
Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam
dengan air (www.chem-is-try.org/hidrolisis ester).
Asam salisilat tersedia di alam dalam bentuk ester pada glikosida dan
minyak atsiri. Metil ester terkandung dalam minyak gandapura dan minyak
aromatik tumbuhan lainnya.Ester dapat diperoleh langsung dari asam karboksilat
dengan alkohol dengan adanya katalis asam dan dapat diperoleh juga dari
alkoholis asam klorida, asam anhidrat dan nitril. Tahapan reaksi esterifikasi dapat
diilustrasikan asam asetat dan etanol:
1. Protonisasi gugus karbonil
2. Adisi alkohol dan pemindahan suatu proton ke salah satu gugus hidroksil.
3. Eliminasi air dan deprotonisasi.
(Keenan,1998:350).
Asam salisilat berupa hablur putih biasanya jarum halus serta rasanya agak
kemanis-manisan, tajam dan stabil di udara. Warnanya putih dan tidak berbau
serta sukar larut dalam air dan benzen namun mudah larut dalam etanol dan eter
1
![Page 2: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/2.jpg)
atau air yang mendidih. Jarak titik leburnya 158 derajat Celcius dan 161 derajat
Celcius (Keenan,1998:339).
Metil salisilat terkandung dalam minyak gandapura (Gaultheria Fragrantissima)
yang merupakan tanaman minyak astiri yang cukup potensial dan terkandung
pada minyak aromatik dari bunga, daun, dan kulit batang tumbuhan lainnya.
Didalam tubuh, metil salisilat di hidrolisis menjadi asam salisilat yang
mempunyai efek serupa dengan aspirin (Ruddy,2009).
Metil salisilat adalah ester mudah diakui oleh bau dan dikenal sebagai
minyak wintergreen karena sumber alamnya. Ester ini akan diperlakukan dengan
dasar air. Reaksi hidrolisis yang terjadi akan membentuk metanol, air, dan garam
sodium asam salisilat. Garam dari senyawa organik biasanya larut dalam air atau
akan larut dalam air dengan sedikit pemanasan. Kemudian dalam karya-up, garam
diasamkan dengan asam sulfat untuk mengubah garam organik menjadi asam
karboksilat terprotonasi. Oleh karena itu, besar organik produk dari reaksi ini
adalah metanol dan asam salisilat. Asam salisilat adalah padat yang dapat diisolasi
dan dimurnikan dengan kristalisasi (Hauser, 2007).
Hidrolisis ester dengan basa melibatkan reaksi dengan ion-ion hidroksida,
tetapi hasil keseluruhannya sangat mirip sehingga dikategorikan dalam hidrolisis
dengan air atau asam encer. Hidrolisis menggunakan basa encer merupakan cara
yang lazim digunakan untuk menghidrolisis ester. Ester dipanaskan di bawah
refluks dengan sebuah basa encer seperti larutan natrium hidroksida. Ada dua
kelebihan utama dari cara ini dibanding dengan menggunakan asam encer.
Reaksinya berlangsung satu arah dan tidak reversibel, dan produknya lebih mudah
dipisahkan (Anthony,1992:152).
Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan asam yang bersifat
iritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang
digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat dan
ester salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat.
Turunannya yang paling dikenal asalah asam asetilsalisilat. Pada saat ini, asam
2
![Page 3: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/3.jpg)
salisilat banyak diaplikasikan dalam pembuatan obat aspirin. Salisilat umumnya
bekerja melalui kandungan asamnya. Hal tersebut dikembangkan secara menetap
ke dalam salisilat baru. Selain sebagai obat, asam salisilat juga merupakan hormon
tumbuhan (Keenan,1998:349).
Asam asetil salisilat dibuat dari anhidrida asetat dan asam salisilat. Seperti
halnya hidrolisis anhidrida asetat ini juga reaksi asetilasi, bedanya penerima gugus
asetil adalah alkohol bukan air. Asam salisilat adalah asam aneka fungsi karena
adanya gugus karboksil dan hidroksil dalam satu molekul. Ini berarti bahwa
senyawa tersebut dapat bereaksi sebagai asam atau alkohol bergantung pada
pereaksi lainnya. Dalam pembentukan metil salisilat, asam salisilat bertindak
sebagai asam sehingga reaksi berlangsung pada gugus karboksil. Sedangkan
dalam pembuatan aspirin, asam salisilat bertindak sebagai alkohol dan reaksinya
dengan anhidrida asetat berlangsung pada gugus hidroksil. Aspirin adalah
antipiretika (penurun demam) dan analgetika (penawar nyeri). Aspirin biasanya
dijual sebagai garam natriumnya yaitu natrium asetil salisilat (Anthony,1992:
150).
3
![Page 4: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/4.jpg)
III. Bahan dan Alat
3.1 Bahan
- Air 100 mL
- H2SO4 2M
- Minyak Gondopuro10 gram
- NaOH 5N 25 mL
3.2 Alat
- Alat refluks
- Beaker gelas
- Botol semprot
- Buchner
- Desikator
- Kertas saring
- Labu leher tiga
- Pemanas
- Pengaduk
- Pipet
- Termometer
- Timbangan digital
4
![Page 5: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/5.jpg)
Minyak Gondopuro
1V. Prosedur Kerja
- Dimasukkan 10 gram ke dalam labu leher
tiga
- Ditambahkan NaOH 5M sebanyak 25 ml
- Direfluks campuran tersebut selama 1 jam
- Didinginkan hasil refluksnya selama 15
menit
- Ditambahkan H2SO4 2M dan diaduk hingga
terbentuk endapan putih
- Disaring menggunakan penyaring Buchner
- Dicuci dengan 100 ml air
- Dikeringkan dalam desikator
- Ditimbang beratnya
5
Hasil
![Page 6: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/6.jpg)
V. Hasil Percobaan dan Pembahasan
5.1 Hasil Percobaan
Massa beaker gelas = 68,67 gram
Massa minyak gondopuro = 10 gram
Sampel = 68,67 + 10 = 78,67 gram
Massa kertas saring = 0,39 gram
Berat hasil = 4,48 – 0,39 = 4,09 gram
Rendemen = Berat hasil (gram) x 100%
Sampel (gram)
= 4,09 gram x 100%
78,67 gram
6
![Page 7: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/7.jpg)
= 5,19%
5.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu reaksi hidrolisis, digunakan minyak
gondopuro sebagai bahan utamanya. Dalam minyak gondopuro mengandung
senyawa metil salisilat yang merupakan bahan dasar sintesis senyawa pengawet
bahan makanan dan bahan dasar pembuatan aspirin. Metil salisilat tersebut adalah
senyawa turunan dari asam karboksilat yaitu ester.
Mula-mula alat refluks yang dilengkapi dengan pendingin balik dipasang
sedemikian rupa. Pendingin balik tersebut berfungsi agar larutan yang dipanaskan
tidak menguap keluar labu tetapi akan turun lagi ke dalam labu tersebut. Sehingga
penguapan yang terjadi tidak membuat volume larutan yang di panaskan
berkurang. Kemudian minyak gondopuro dimasukkan ke dalam labu leher tiga
berkapasitas 250 mL sebanyak 10 gram. Labu leher tiga ini digunakan sebagai
wadah dalam pemanasan larutan. Dan termometer juga diletakkan dalam labu
leher tiga tersebut untuk mengukur suhu larutan agar tidak melebihi 100 derajat
Celsius pada saat dipanaskan.
Setelah alat refluks telah siap untuk digunakan, NaOH 5 N ditambahkan
sebanyak 25 mL ke dalam labu leher tiga. NaOH tersebut berfungsi sebagai
katalis basa dalam proses hidrolisis. Percampuran antara minyak gondopuro dan
NaOH menghasilkan gumpalan-gumpalan berwarna putih seperti busa yang
merupakan endapan dari NaOH. Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut:
O O
C-O-CH3 C-O- Na+
+ 2 NaOH + CH3OH +
H2O
OH O- Na+
7
![Page 8: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/8.jpg)
Kemudian hot plate atau pemanas yang telah diatur sedemikian rupa
dengan alat refluks, dinyalakan dan campuran tersebut direfluks selama sekitar 1
jam. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi
tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Pada umumnya reaksi dalam
senyawa organik berlangsung lambat sehingga perlu dipanaskan tetapi biasanya
pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi.
Maka dari itu, agar campuran tersebut reaksinya dapat berjalan cepat dilakukan
secara refluks.
Setelah proses refluks selesai yang ditandai dengan gumpalan yang telah
larut, pemanas dimatikan. Kemudian campuran hasil refluks tersebut didinginkan
selama 15 menit hingga suhu larutan mencapai suhu kamar. Setelah itu,
ditambahkan H2SO4 2M sedikit demi sedikit dan diaduk sampai terbentuk adanya
endapan berwarna putih. Penambahan H2SO4 ini berfungsi sebagai katalis yang
sifatnya asam dan untuk mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi
aktivasinya. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut:
Endapan yang diperoleh tersebut kemudian disaring menggunakan
penyaring Buchner yang pada ujung sisi penyaring tersebut diberi es untuk
mengembunkan larutan yang kemungkinan berbahaya dalam air sehingga bisa
hilang menjadi uap air. Setelah didapatkan endapan yang telah habis kandungan
cairan didalamnya maka dilakukan proses pengovenan selama 1 hari. Kemudian
hasil zat tersebut ditimbang menggunakan timbangan digital dan didapatkan
sebesar 4,09 gram. Agar kandungan cairan dalam rendemen tersebut benar-benar
habis sehingga didapatkan hasil yang kering maka rendemen tersebut diletakkan
8
![Page 9: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/9.jpg)
dalam desikator. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan bahwa hasil
rendemen sebesar 5,12%.
Proses yang terakhir adalah penghitungan titik leleh dari hasil yang
didapatkan yaitu berupa serbuk atau kristal berwarna putih. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan titik leleh sebesar .... derajat
Celcius. Hasil tersebut sesuai/tidak sesuai dengan data yang terdapat dalam
literatur yaitu sebesar ..... derajat Celcius.
9
![Page 10: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/10.jpg)
VI. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Reaksi hidrolisis ester (minyak gondopuro) dengan katalis basa (NaOH)
dapat membentuk asam karboksilat dan alkohol. Dan jika dikatalis oleh
asam (H2SO4) kemudian dipanaskan maka terjadi kesetimbangan ester dan
air menghasilkan asam asetil salisilat (aspirin).
2. Reaksi asetilasi terhadap gugus fenol yaitu asam salisilat yang bertindak
sebagai alkohol bereaksi dengan anhidrida asetat yang berlangsung pada
gugus hidroksil sehingga anhidrida asetat tersebut mengubah gugus
hidroksi fenolik dari asam salisilat menjadi ester asetil yaitu aspirin.
3. Hasil rendemen yang didapat yaitu sebesar .... gram dan titik lelehnya ....
derajat Celcius.
10
![Page 11: 181659969-laporan-REAKSI-HIDROLISIS](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9897550346d03398854c/html5/thumbnails/11.jpg)
VII. Daftar Pustaka
Keenan. 1998. Ilmu Kimia Universitas. Jakarta : Erlangga.
Wilbraham, Anthony C.1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung :
ITB.
http://ruddy-pharmacy.blogspot.com/2009/10/sintesis-metil-salisilat.html. Diakses
pada tanggal 20 April 2011.
http://users.stlcc.edu/mhauser/Hyd%20Methyl%20Sal.pdf Diakses pada tanggal
20 April 2011.
http://www.chem-is-try.org/materi kimia/ sifat senyawa organik/ ester1/ hidrolisis
ester/ Diakses pada tanggal 20 April 2011.
11