LAPORAN REAKSI KIMIA
-
Upload
alfi-dinar-karlia -
Category
Documents
-
view
257 -
download
1
description
Transcript of LAPORAN REAKSI KIMIA
I. Judul Percobaan : Reaksi – Reaksi Kimia
II. Hari/ Tanggal Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014
III. Selesai Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014
IV. Tujuan Percobaan :
Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi
V. Tinjauan Pustaka :
Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang
mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi
proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasilkan senyawa
baru (produk). Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara
untuk mengetahui sifat – sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat.
Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari
satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya
terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi
kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat.
Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan
terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi
berkarat.
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur
molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk
molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih
molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul.
Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Reaksi kimia mertupakan suatu proses alam yang selalu menghasilkan
antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal
yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya
dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan
satu atau lebihproduk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang
melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan
kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat
diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir. Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam
sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan.
Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim
membentuklintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang
biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
Reaksi kimia merupakan proses hasil konversi senyawa kimia.
Senyawa yang awalnya terlibat dengan reaksi kimia disebut bahan reaksi.
Bahan reaksi kimia umumnya dicirikan melalui perubahan kimia, dan
menghasilkan satu atau lebih hasil yang secara umum berbeda dari bahan
reaksi. Dari sebelumnya, reaksi kimia melibatkan pergerakan elektron
dalam membentuk dan memecahkan ikatan kimia, walaupun konsep
umum untuk reaksi kimia, dalam bentuk persamaan kimia, bisa digunakan
untuk transisi partikel keunsuran, begitu juga reaksi nuklir.
Perubahan warna yang terjadi pada reaksi bisa mengindikasikan pH
dari produk (hasil reaksi) untuk mengetahui perubahan warna pada reaksi
kimia selain dengan pencampuran senyawa kita juga dapat menambahkan
suatu indikator. Indikator adalah suatu zat yang warnanya berbeda-beda
sesuai dengan konsentrasi ion-hidrogen.Indikator umumnya merupakan
suatu asam atau basa organik lemah yang digunakan dalam larutan yang
sangat encer. Beberapa macam indikator dapat dicampur bersama untuk
memperoleh apa yang disebut indikator “universal” dan dengan indikator
ini pH kira-kira dari larutan dapat ditentukan dengan hanya sau uji tunggal.
IndikatorWarna dalam
larutan asam
Warna dalam larutan
basaJangka pH
(Asam) biru
kresil
brilian
Jingga-merah Biru 0,0 – 1,0
(Asam) α-
naftol
benzein
Tak berwarna Kuning 0,0 - 0,8
Ungu metil Kuning Hijau-Biru 0,0 – 1,8
(Asam)
merah
kresol
Merah Kuning 1,2 – 2,8
(Asam) biru
timolMerah Kuning 1,2 – 2,8
Ungu meta
kresolMerah Kuning 1,2 – 2,8
Biru
bromofenolKuning Biru 2,8 – 4,6
Jingga metil Merah Kuning 3,1 – 4,4
Merah
kongoLembayung Merah 3,0 – 5,0
Hijau
bromo
kresol
Kuning Biru 3,8 – 5,4
Merah metil Merah Kuning 4,2 – 6,3
Merah
kloro-fenolKuning Merah 4,8 – 6,4
(Litmus)
azolitminMerah Biru 5,0 – 8,0
Biru
bromotimolKuning Biru 6,0 – 7,6
Ungu fenol Kuning Lembayung 7,0 – 8,6
(Basa) biru
timolKuning Merah 7,2 – 8,8
α-Naftol-
ftaleinKuning Biru 7,3 – 8,7
(Basa) biru
timolKuning Biru 8,0 – 9,6
(Basa) α-
Naftol-
Kuning Hijau-Biru 8,2 – 10,0
benzein
Fenolftalein Tak Berwarna Merah 8,3 – 10,0
Timolftalein Tak Berwarna Biru 9,3 – 10,5
(Basa) biru
kresil
brilian
Biru Kuning 10,8 – 12,0
Ciri-ciri reaksi kimia:
1. Perubahan warna
Merupakan salah satu petunjuk telah terbentuknya zat baru.
2. Perubahan suhu
Reaksi kimia umumnya disertai dengan pelepasan atau penyerapan
energi. Bentuk energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa kalor,
cahaya, atau listrik. Reaksi yang melepaskan kalor disebut reaksi
eksoterm, sedangkan yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
3. Pembentukan endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam tabung reaksi, kadang-kadang
terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padatan dan
terpisah dari larutannya. Padatan ini disebut dengan endapan
(presipitat).
4. Pembentukan gas
Salah satu petunjuk bahwa telah terjadi reaksi kimia adalah dengan
dihasilkannya produk yang berwujud gas. Adanya gas yang terbentuk
ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang
direaksikan. Adanya gas juga dapat diketahui dari adanya bau yang
khas, seperti gas asam sulfida dan amoniak.
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 1 tetes
indikator universal
- Amati perubahan warna
- Dimasukkan ke dalam tabung
reaksi
- Ditambah 1 tetes indikator
universal
- Amati perubahan warna
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 1 tetes
indikator universal
- Amati perubahan warna
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 1 tetes
indikator universal
- Amati perubahan warna
VI. Cara Kerja :
1. 20 tetes HCl 0,05 M
Hasil
20 tetes CH3COOH 0,05 M
Hasil
20 tetes NaOH 0,05 M
20 tetes NaOH 0,05 M
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 5 tetes
NH4OH
- Ditambah terus
menerus sampai
terjadi perubahan
-
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 5 tetes
NaOH 0,5 M
- Ditambah terus
menerus sampai
terjadi perubahan
2.
3.
- Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambah 2 Ml NaOH 0,5 M
- Ditutup dengan sumbat berpipa mengalir
- Ujung pipa ditutup dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air.
- Amati perubahannya
-
3 ml (NH4)2SO4 0,5 M
Hasil
20 tetes ZnSO4 0,05 M
Hasil
20 tetes ZnSO4 0,05 M
Hasil
Hasil
4.
- Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambah 2 Ml HCl 0,5 M
- Ditutup dengan sumbat berpipa mengalir
- Ujung pipa dimasukkan ke tabung reaksi yang diisi Ba(OH)2 0,2 m
- Amati perubahannya
20 tetes BaCl2 0,1 M
20 tetes BaCl2 0,1 M
20 tetes BaCl2 0,1
M
- dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambah 1 ml K2CrO4 0,1 M
- Amati perubahannya
Hasil Hasil
Hasil
Dibandingkan
0,2 gram serbuk CaCO3
Hasil
-Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambahkan 1 Ml K2Cr2O7 0,1 M
- Amati perubahannya
Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambahkan 1ml K2CrO4 0,1 M & 1 ml HCl 0,5 M
- Amati perubahannya
Hasil
VII. Hasil Pengamatan
No
Perco
baan
Percobaan Sebelum Sesudah
1. 20 tetes HCl 0,05 M + 1 tetes
indikator universal
HCl tidak
berwarna
Merah (+ )
20 tetes NaOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
NaOH tidak
berwarna
Ungu
20 tetes HCl 0,05 M + 1 tetes
indikator universal dicampur
dengan 20 tetes NaOH 0,05 M
+ 1 tetes indikator universal
Hijau
20 tetes CH3COOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
CH3COOH
tidak berwarna
Merah (-)
20 tetes NaOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
NaOH tidak
berwarna
Ungu
20 tetes CH3COOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
dicampur dengan 20 tetes
NaOH 0,05 M + 1 tetes
indikator universal
Ungu
2. 20 tetes ZnSO4 0,1 M + 5 tetes
NaOH
ZnSO4 tidak
berwarna
(jernih)
NaOH tidak
berwarna
(jernih)
Putih keruh dan
terbentuk
endapan (+ +)
20 tetes ZnSO4 0,1 M + 170
tetes NaOH
Adanya
endapan (++)
Endapan larut
kembali sehingga
larutan kembali
menjadi jernih
20 tetes ZnSO4 0,1 M + 5 tetes
NH4OH
ZnSO4 tidak
berwarna
(jernih)
NH4OH tidak
berwarna
(jernih)
Putih keruh,
endapan (+ )
20 tetes ZnSO4 0,1 M + 118
tetes NH4OH
Adanya
endapan (+)
Endapan larut
kembali sehingga
larutan kembali
menjadi jernih
3. 3 mL (NH4)2SO4 0,5 M + 2
mL NaOH
(NH4)2SO4
tidak berwarna
NaOH tidak
berwarna
Kertas lakmus
merah
Terdapat gas NH3
Kertas Lakmus
merah berubah
menjadi biru
0,2 gram serbuk CaCO3 + 3
mL HCl 0,5 M segera
ditutup dan ujung pipa
dimasukkan ke dalam
Ba(OH)2 0,2 M
HCl tidak
berwarna
Ba(OH)2 tidak
berwarna
Terbentuk
gelembung gas
berupa CO2
Ba(OH)2 : keruh
4. 20 tetes BaCl2 0,1 M +
K2CrO4 0,1 M
BaCl2 tidak
berwarna
K2CrO4
berwarna
kuning
Kuning (+) dan
terbentuk
endapan (++)
20 tetes BaCl2 0,1 M +
K2Cr2O7 0,1 M
K2Cr2O7 :
orange
Kuning (++) dan
terbentuk
endapan (+)
20 tetes BaCl2 0,1 M + 1 ml
K2CrO4 0,1 M + 1 mL HCl 0,5
M
BaCl2 tidak
berwarna
K2CrO4
berwarna
kuning
HCl : jernih,
tidak berwarna
BaCl2 ketika
dicampur dengan
K2CrO4 berwarna
kuning (+) ,
setelah ditambah
dengan 1 ml HCl
warnanya
berubah menjadi
kuning (++). Dan
terbentuk
endapan (++)
VIII. Analisis Data
1. Percobaan asam dengan basa
Pada percobaan pertama, 20 tetes larutan HCl 0,05 M dimasukkan
ke dalam tabung reaksi (1) kemudian ditambah dengan 1 tetes indikator
universal menghasilkan warna merah (+) dan berdasarkan perhitungan
diperoleh pH 1.31. Pada tabung reaksi (3), 20 tetes NaOH 0,05 M
ditambah dengan 1 tetes indikator universal menghasilkan warna ungu
dan berdasarkan perhitungan pH 12,69 karena NaOH merupakan basa
kuat.
Selanjutnya tabung reaksi (1) dengan (3) dicampur dan
menghasilkan warna hijau dan diperoleh pH 7 atau bersifat netral.
Reaksi antara HCl dengan NaOH adalah :
HCl(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l)
Pada tabung reaksi (2) dimasukkan 20 tetes larutan CH3COOH,
kemudian ditambah dengan 1 tetes indikator universal dan
menghasilkan warna merah (-) dan berdasakan perhitungan diperoleh
pH sebesar 3,16. Selanjutnya pada tabung reaksi (4) dimasukkan 20
tetes larutan NaOH yang ditambah 1 tetes indikator universal dan
menghasilkan warna ungu dan berdasarkan perhitungan pH 12,69
karena NaOH merupakan basa kuat.
Kemudian tabung reaksi (2) dicampur dengan tabung reaksi (4)
dan menghasilkan warna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa campuran
antara larutan CH3COOH dengan larutan NaOH bersifat basa dengan
menghasilkan perhitungan pH sebesar 8,69.
Reaksi antara CH3COOH dengan NaOH adalah :
CH3COOH(aq)+NaOH(aq) CH3COONa(aq)+H2O(l)
2. Percobaan reaksi pembentukan senyawa kompleks
Kami membandingkan perbedaan terbentuknya endapan yang terjadi
ketika larutan ZnSO4 ditambah dengan NaOH atau NH4OH.
a. 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambah dengan 5 tetes NaOH menghasilkan larutan
keruh. Kemudian larutan tersebut didiamkan sehingga terbentuk
endapan (++). Selanjutnya ditambah NaOH terus menerus sampai
larutan berubah kembali menjadi jernih (endapan hilang).
Penambahan NaOH tersebut sebanyak 170 tetes
Reaksi antara ZnSO4 dengan NaOH :
ZnSO4(aq)+2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq)+Na2SO4(aq)
b. 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambah dengan 5 tetes NH4OH menghasilkan larutan
keruh. Kemudian larutan tersebut didiamkan sehingga terbentuk
endapan (+). Selanjutnya ditambah NH4OH terus menerus sampai
larutan berubah kembali menjadi jernih (endapan hilang).
Penambahan NH4OH tersebut sebanyak 118 tetes.
Reaksi antara ZnSO4 dengan NH4OH :
ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq)+(NH4)2SO4 (aq)
c. Perbandingan antara 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M ditambah 5 tetes
NaOH dengan 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M ditambah 5 tetes
NH4OH menghasilkan endapan lebih banyak dan lebih keruh saat
ditambahi NaOH. Terbukti dibutuhkan 170 tetes NaOH untuk
menjernihkan larutan tersebut kembali, sedangkan NH4OH
dibutuhkan lebih sedikit yaitu 118 tetes.
3. Reaksi pembentukan gas
Pada percobaan unruk membuktikan bahwa reaksi kimia dapat
dilihat dengan ada atau tidaknya gelembung gas, kami melakukan 2
macam percobaan. Untuk percobaan pertama, dengan menggunakan
larutan (NH4)2SO4 0,5 M sebanyak 3 mL dimasukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian ditambah dengan larutan NaOH 0,5 M sebanyak 2
mL, menghasilkan gas NH3, ini ditandai berubahnya warna kertas
lakmus merah menjadi biru.
Reaksi antara (NH4)2SO4 dengan NaOH adalah :
NH4)2SO4(aq)+2 NaOH(aq) Na2SO4(aq)+2NH3(g)+2H2O(l)
Sedangkan untuk percobaan kedua, kami menggunakan 0,2 gram
CaCO3(s) dimasukkan ke dalam gelas kimia, lalu ditambah dengan 3
mL larutan HCl 0,5 M, dan menghasilkan gas CO2, kemudian ketika
ujung selang dimasukkan ke dalam tabung yang telah diisi larutan
Ba(OH)2 0,2 M, terdapat sedikit gelembung gas. Gas CO2 tersebut
yang membuat larutan menjadi keruh.
Reaksi antara
CaCO3(s)+2HCl(aq) CaCl2(aq)+H2O(l)+CO2(g)
CO2(g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + H2O(l)
4. Reaksi persenyawaan logam transisi
Pada percobaan ini, kami melakukan 3 macam percobaan. Pada
percobaan pertama, 20 tetes larutan BaCl2 0,1 M ditambah dengan 1
mL larutan K2CrO4 0,1 M menghasilkan endapan (++) dan warna
larutan berubah menjadi warna kuning muda (+).
Reaksi kimianya adalah :
BaCl2(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)
Untuk yang kedua, 20 tetes larutan BaCl2 0,1 M ditambah dengan
larutan K2Cr2O7 0,1 M sebanyak 1 mL ternyata menghasilkan endapan
(+) dan warna larutan berubah menjadi kuning keoranyean (++).
Reaksi kimianya adalah :
BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq) BaCr2O7(aq)+2KCl(aq)
Dan pada percobaan yang ketiga, 20 tetes larutan BaCl2 0,1 M
ditambah dengan 1 mL larutan K2CrO4 0,1 M menghasilkan warna
kuning muda (+), kemudian larutan tersebut ditambah dengan 1 mL
HCl 0,5 M menghasilkan warna kuning keoranyean (++). Warnanya
hampir sama seperti pada percobaan yang kedua.
Reaksi kimianya adalah :
1. BaCl2(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)
2. BaCrO4(aq) + HCl(aq) Ba2+ + Cr2O72- + H2O + Cl-
Perhitungan
HCl(aq) H+ + Cl- [HCl] = 0,05M
[H+] = 0,05 M
pH=
=
=
=
=
=
pH= 1,31
CH3COOH(aq) CH3COO- + H+
CH3COOH(aq) = 0,05M
[H+] =
=
=
pH =
=
=
=
=
=
=
=
=
Ph = 3,155
NaOH(aq) Na+ + OH- [NaOH] = 0,05M
[OH-] = 0,05 M
pOH =
=
=
=
=
=
= 1,31
pH = pH
=
= 12,69
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa( ) + H2O
M 0,05mmol 0,05mmol
R 0,05mmol 0,05mmol 0,05mmol 0,05mmol
S - - 0,05mmol 0,05mmol
[CH3COOH] = [NaOH] =
= 0,05M
= 0,05M
n = 0,05.1mmol
n = 0,05mmol
[CH3COONa] =
= 0,025M
[OH-] =
=
=
=
pOH =
=
=
=
pOH =
=
= 5,31
pH =
=
= 8,69
IX. Pembahasan
1. Percobaan 1(reaksi antara basa dengan asam)
- Pada saat 20 tetes larutan HCl dicampurkan dengan 1 tetes indikator
universal menghasilkan warna merah (++). Hal ini sesuai dengan
teori bahwa HCl merupakan salah satu asam kuat sehingga saat
ditetesi dengan indikator universal berubah menjadi merah.
- Pada saat 20 tetes larutan CH3COOH dicampurkan dengan 1 tetes
indikator universal menghasilkan warna merah muda (-). Hal ini
sesuai dengan teori bahwa larutan CH3COOH merupakan salah satu
asam lemah sehingga saat ditetesi dengan indikator universal
berubah menjadi merah muda.
- Pada saat 20 tetes larutan NaOH dicampurkan dengan 1 tetes
indikator universal menghasilkan warna ungu. Hal ini sesuai dengan
teori yang menyatakan bahwa larutan NaOH merupakan basa kuat
sehingga dapat membirukan kertas lakmus atau membuat warna
campuran dengan indikator universal berubah menjadi ungu.
- Pencampuran antara larutan HCl dengan larutan NaOH yang telah
ditetesi indikator universal menghasilkan warna hijau. Hal ini sudah
sesuai dengan teori bahwa pencampuran antara asam kuat dengan
basa kuat akan menghasilkan Ph yang netral.
- Pencampuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH yang telah
ditetesi indikator universal menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal
ini sesuai dengan teori karena jika asam lemah dengan basa kuat
dicampurkan akan menghasilkan garam yang bersifat basa sehingga
warnanya berubah menjadi ungu.
2. Percobaan 2 (reaksi pembentukan senyawa kompleks)
- 20 tetes larutan ZnSO4 dicampur dengan 5 tetes NaOH menghasilkan
endapan (++) setelah didiamkan .Endapan yang terbentuk adalah
seng hidroksida (Zn(OH)2). Endapan ini terbentuk karena seng
memiliki biloks 2+ dalam semua senyawanya. Unsurnya
merupakan reduktor yang cukup kuat. Endapan seng hidroksida
terbentuk pada suasana sedikit basa tetapi larut kembali membentuk
kompleks hidrokso bila konsentrasi OH- dinaikkan sehingga ketika
ditambahkan lagi sampai maksimal 170 tetes NaOH larutan berubah
kembali menjadi jernih (endapan larut).
- 20 tetes larutan ZnSO4 dicampur dengan 5 tetes NH4OH
menghasilkan endapan (+), setelah didiamkan beberapa saat.
Endapan yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan
larutan ZnSO4 ketika ditambah NaOH. Endapan yang terbentuk
adalah seng hidroksida (Zn(OH)2), Endapan ini terbentuk karena
seng memiliki biloks 2+ dalam semua senyawanya. Unsurnya
merupakan reduktor yang cukup kuat. Endapan seng hidroksida
terbentuk pada suasana sedikit basa tetapi larut kembali membentuk
kompleks hidrokso bila konsentrasi OH- dinaikkan sehingga ketika
ditambahkan lagi sampai maksimal 118 tetes NH4OH larutan
berubah kembali menjadi jernih.
- Ketika larutan ZnSO4 dicampur dengan 5 tetes NaOH maka akan
menghasilkan endapan yang lebih banyak daripada larutan ZnSO4
yang dicampur dengan 5 tetes NH4OH. Hal ini disebakan karena
NaOH merupakan basa kuat sehingga akan menimbulkan lebih
banyak endapan. Dan untuk menjernihkan larutan tersebut maka
dibutuhkan jumlah tetes NaOH lebih banyak daripada NH4OH.
3. Percobaan 3
- Pada percobaan ketiga yaitu dengan membuktikan ada atau
tidaknya gelembung gas pada suatu reaksi yaitu ketika larutan
(NH4)2SO4 ditambah dengan NaOH menghasilkan gas NH3. Hal ini
terbukti adanya gas yang terlihat di dalam Erlenmeyer. Kemudian
ketika dialirkan dan mengubah kertas lakmus merah yang telah
ditetesi air menjadi biru. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa apabila garam yang bersifat asam dicampur
dengan larutan yang bersifat basa kuat maka akan menghasilkan
campuran yang bersifat basa.
- Pada saat 0,2 gram CaCO3dicampur dengan 3 ml HCl 0,5 M
menimbulkan adanya gas CO2. Hal ini terbukti adanya gas yang
terlihat di dalam erlenmeyer. Kemudian ketika direaksikan dengan
larutan Ba(OH)2, larutan akan menjadi keruh disebabkan CO2 yang
bereaksi dengan Ba(OH)2 . Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi
yang menjelaskan bahwa jika padatan CaCO3 dicampur dengan
larutan HCl maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang
kemudian jika direaksikan dengan larutan barium hidroksida maka
akan membuat larutan menjadi keruh.
4. Percobaan 4
- Pada pencampuran larutan BaCl2 0,1 M dengan K2CrO4 0,1 M
mengalami perubahan warna larutan menjadi kuning muda(+) dan
terbentuk endapan (++)
- Pada pencampuran larutan BaCl2 0,1 M dengan K2Cr2O7 0,1 M
mengalami perubahan warna larutan menjadi kuning keoranyean
(++) dan terbentuk sedikit endapan (+)
- Pada pencampuran larutan BaCl2 0,1 M dengan K2CrO4 0,1 M
mengalami perubahan warna larutan menjadi kuning muda (+) ,
kemudian larutan campuran tersebut ditambah dengan 1 ml HCl
0,5 M berubah warna menjadi kuning keoranyean (++). Warnanya
hampir sama seperti pencampuran BaCl2 0,1 M dengan K2Cr2O7
0,1 M tetapi tidak ada endapan.
-
X. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
terjadinya reaksi kimia dapat dilihat dari adanya :
1. Reaksi tersebut menghasilkan perubahan warna.
Ditunjukkan pada percobaan pertama yaitu pencampuran antara
larutan asam (HCl dan CH3COOH) dengan basa (NaOH).
2. Reaksi tersebut menghasilkan endapan.
Ditunjukkan pada percobaan kedua yaitu terbentuknya endapan
saat ZnSO4 ditambahkan larutan NaOH ataupun NH4OH.
3. Reaksi tersebut menghasilkan gas.
Ditunjukkan pada percobaan ketiga yaitu terbentuknya gas NH3
saat (NH4)SO4 ditambah NaOH. Dan terbentuknya gas CO2 saat
serbuk CaCO3 ditambah dengan HCl yang kemudian ditutup
dengan sumbat pipa mengalir yang ujungnya dimasukkan ke
dalam tabung reaksi yang berisi Ba(OH)2
4. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan adanya perbedaan warna
Ditunjukkan pada percobaan keempat yaitu adanya perbedaan
warna antara pencampuran BaCl2 + K2CrO4 , BaCl2 + K2Cr2O7
dan BaCl2 + K2CrO4 + HCl.
XI. Menjawab Pertanyaan
Percobaan 1 : Reaksi asam basa
HCl(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l)
CH3COOH(aq)+NaOH(aq) CH3COONa(aq)+H2O(l)
Percobaan 2 : Reaksi pembentukan endapan
ZnSO4(aq)+2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq)+Na2SO4(aq)
ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq)+(NH4)2SO4 (aq)
Percobaan 3 : Reaksi pembentukan gas
(NH4)2SO4(aq)+2 NaOH(aq) Na2SO4(aq)+2NH3(g)+2H2O(l)
CaCO3(s)+2HCl(l) CaCl2(aql)+H2O(l)+CO2(g)
CO2(g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + H2O(l)
Percobaan 4 : Reaksi persenyawaan dari logam transisi
BaCl2(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(s)+2KCl(aq)
BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq) BaCr2O7(s)+2KCl(aq)
BaCl2(aq)+ K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)
BaCrO4(aq) + HCl(aq) Ba2+ + Cr2O72- + H2O + Cl-
Mengetahui,Dosen/Asisten Pembimbing
(……………………………….……)
Praktikan,
(……………………………….……)
XII. Daftar Pustaka
Tim Kimia Dasar. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Umum.
Surabaya : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Setiono,L,Ir dan Pudjaatmaka Dr.1985.Vogel Buku Teks Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Makro Edisi Kelima.Jakarta:Kalman
Media Pustaka
Keenan, A Hadyana Pudjaatmaja,Ph CL. 1992. Kimia Untuk
Universitas Jilid 1. Bandung: Erlangga.
Petracci, H. Ralph Suminar. 1989. Kimia Dasar Edisi Keempat
Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Surabaya, 10 Desemberr 2014
LAMPIRAN
NO Gambar Keterangan
1 20 tetes larutan
HCl ketika
ditambah 1 tetes
indikator universal,
dan menghasilkan
warna merah (++)
2 20 tetes NaOH
ketika ditambah
dengan 1tetes
indikator
Universal, dan
menghasilkan
warna ungu.
3 Pencampuran
antara HCl dengan
NaOH yang telah
ditambah indikator
universal,
menghasilkan
larutan yang
berwarna hijau.
4 20 tetes larutan
CH3COOH ketika
ditambah 1 tetes
indikator universal,
menghasilkan
perubahan warna
menjadi merah (+)
5 Pencampuran
antara CH3COOH
dengan NaOH
yang telah ditetesi
indikator universal,
menghasilkan
perubahan warna
menjadi ungu.
6 ZnSO4
ketikaditambah
dengan 5 tetes
NaOH
(gambar kiri)
menghasilkan
endapan (++) jika
dibandingkan
dengan ZnSO4
ditambah dengan 5
tetes NH4OH
(gambar kanan)
menghasilkan
endapan (+)
7 ZnSO4 Ketika
ditetesir NaOH
terus menerus
dapat mengubah
larutan menjadi
jernih. Dalam hal
ini membutuhkan
170 tetes NaOH
untuk
menjernihkan
larutan kembali.
8 ZnSO4 Ketika
ditetesi NH4OH
terus menerus
dapat mengubah
larutan menjadi
jernih. Dalam hal
ini membutuhkan
118 tetes NH4OH
untuk
menjernihkan
larutan kembali.
9 (Gambar kanan)
BaCl2 ketika
ditambah K2CrO4
Menghasilkan
warna kuning (+)
dengan endapan (+
+)
(Gambar tengah)
BaCl2 ketika
ditambah K2Cr2O7
Menghasilkan
warna kuning (++)
dengan endapan
(+).
(Gambar kiri)
BaCl2 ketika
ditambah K2CrO4
Menghasilkan
warna kuning (+),
kemudian setelah
ditambah HCl
menghasilkan
warna kuning (++)
yang hapir sama
dengan perlakuan
kedua. Tetapi tidak
ada endapan.
10 Menambahkan 2
ml NsOH 0,5 M ke
dalam erlenmeyer
yang telah berisi
(NH4)2SO4.
11 Menutup
erlenmeyer
berparuh dengan
sumbat. Kemudian
ujung pipa ditutup
dengan kertas
lakmus merah
yang telah dibasahi
oleh air.
12 Kertas lakmus
merah berubah
warna menjadi
biru, ini
menunjukkan
bahwa reaksi
menghasilkan
gelembung gas.
13 CaCO3 yang telah
ditambah 3 ml HCl
kemudian ditutup
dengan sumbat,
dan ujung pipa
dimasukkan ke
dalam tabung
reaksi yang berisi
Ba(OH)2. Terdapat
sedikit gelembung
gas pada tabung
reaksi yaitu gas
CO2.