15.docx

3
15. apa saja faktor resiko terjadinya kehamilan resiko tinggi ? Jawab : 1. Apa saja jenis kehamilan berisiko tinggi? Jawab : 1) Komplikasi Obstetrik : 4,5 Umur (≤19 tahun atau > 35 tahun) Paritas (primigravida atau para lebih dari 6) Riwayat kehamilan yang lalu : - ≥ 2 kali abortus - ≥ 2 kali partus prematur - Kematian janin dalam kandungan atau kematian perinatal - Perdarahan paska persalinan - Pre-eklampsi dan eklampsi - Kehamilan mola - Pernah ditolong secara obstetri operatif - Pernah operasi ginekologik - Pernah inersia uteri Disproporsi sefalo pelvik, perdarahan antepartum, pre-eklampsi dan eklampsi,kehamilan ganda, hidramnion, kelainan letak pada hamil tua, dismaturitas, kehamilan pada infertilitas, persalinan terakhir ≥ 5 tahun, inkompetensi serviks, postmaturitas, hamil dengan tumor (mioma atau kista ovarii), uji serologis lues positif. 2) Komplikasi medis 3,4,5 Anemia, hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas, penyakit saluran kencing, penyakit hati, penyakit paru dan penyakit- penyakit lain dalam kehamilan. Sumber :

Transcript of 15.docx

Page 1: 15.docx

15. apa saja faktor resiko terjadinya kehamilan resiko tinggi ?

Jawab :

1. Apa saja jenis kehamilan berisiko tinggi?

Jawab :

1) Komplikasi Obstetrik : 4,5

Umur (≤19 tahun atau > 35 tahun)

Paritas (primigravida atau para lebih dari 6)

Riwayat kehamilan yang lalu :

- ≥ 2 kali abortus

- ≥ 2 kali partus prematur

- Kematian janin dalam kandungan atau kematian perinatal

- Perdarahan paska persalinan

- Pre-eklampsi dan eklampsi

- Kehamilan mola

- Pernah ditolong secara obstetri operatif

- Pernah operasi ginekologik

- Pernah inersia uteri

Disproporsi sefalo pelvik, perdarahan antepartum, pre-eklampsi dan eklampsi,kehamilan ganda, hidramnion, kelainan letak pada hamil tua, dismaturitas, kehamilan pada infertilitas, persalinan terakhir ≥ 5 tahun, inkompetensi serviks, postmaturitas, hamil dengan tumor (mioma atau kista ovarii), uji serologis lues positif.

2) Komplikasi medis 3,4,5

Anemia, hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas, penyakit saluran kencing, penyakit hati, penyakit paru dan penyakit-penyakit lain dalam kehamilan.

Sumber :

(2) Price SA, Wilson LM. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,

Ed.6, Vol.2. Jakarta: EGC.

(3) Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidangan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Page 2: 15.docx

(4) Wirakusumah F, Firman., dkk. 2009. Obstetri Fisiologi - Ilmu Kesehatan Reproduksi.

Edisi 2. Bandung: Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran Bandung. Hal. 5-20, 47-49, 81-106, 112-113, 115-116, 128-135.

(5) Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri. Jilid 1. Edisi 2. Jakarta: EGC, 1998. Hal. 43-46,

50-51.

16. Bagaimna menghitung tafsiran persallinan berdasarkan HPHT ?

Jawab :

Taksiran Kehamilan untuk bulan April – Desember 3

(Hari + 7), (bulan – 3), (tahun + 1)

Taksiran Persalinan untuk bulan Januari - Maret

(Hari + 7), (bulan + 9), (tahun + 0)

Sumber : Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidangan. Jakarta : PT. Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

17. Apa saja komplikasi hiperemesis gravidarum ?

Jawab :

- Maternal

Akibat defesiensi tiamin (B1) akan menyebabkan terjadinya diplopia, palsi nervus

ke-6, nitagmus, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak segera ditangani, akan

terjadi psikosis Korsakoff (amnesia, menurunnya kemampuan otak untuk

beraktivitas), ataupun kematian. Oleh karena itu, untuk hiperemesis tingkat III

perlu dipertimbangkan terminasi kehamilan.1

- Fetal

Penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan

pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).1

Sumber : nisa, yg ini ga ada daftar pustaka kakak nya do, maap yah