145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri patogen semakin berkembang. Seperti pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang merupakan bakteri gram positif. Selain itu pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematian yang tinggi, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju seperti Amerika Serikat. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Faktor sosial ekonomi yang yang mempengaruhi angka kematian pada penyakit pneumonia. Selain penyakit tersebut penyakit berbahaya yang lain adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aerus. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif yang berbentuk bulat. Bakteri in dapat menyebabkan kanker, yang dapat menyebabkan kematian terhadap penderitanya. Penyakit yang berbahaya no 1 adalah TBC. Penyakit ini disebabkan oleh Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini dapat menyerang tubuh kita dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan bantuan udara. .Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri streptococcus adalah bakteri gram positif. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi yang biasanya menyerang mukosa dalam tubuh manusia. Bakteri-bakteri tersebut dapat membuat manusia terkena infeksi yang dapat menyebabkan kematian pada manusia. Penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tersebut dapat ditularkan melalui udara maupun alat makan. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan infeksi 2. Bagaimana pengaruh bakteri streptococcus, staphylococcus, streptococcus pneumonia, TBC 3. Bagaimana cara pengobatan dari bakteri tersebut

description

kedokteran

Transcript of 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

Page 1: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri patogen

semakin berkembang. Seperti pneumonia yang disebabkan oleh bakteri

Streptococcus pneumoniae yang merupakan bakteri gram positif. Selain itu

pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematian

yang tinggi, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju

seperti Amerika Serikat.

Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga

setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Faktor sosial ekonomi yang yang

mempengaruhi angka kematian pada penyakit pneumonia. Selain penyakit

tersebut penyakit berbahaya yang lain adalah penyakit yang disebabkan oleh

bakteri Staphylococcus aerus. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif

yang berbentuk bulat. Bakteri in dapat menyebabkan kanker, yang dapat

menyebabkan kematian terhadap penderitanya.

Penyakit yang berbahaya no 1 adalah TBC. Penyakit ini disebabkan

oleh Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini dapat menyerang tubuh kita

dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan bantuan udara. .Bakteri ini

berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai

Batang Tahan Asam (BTA).

Bakteri streptococcus adalah bakteri gram positif. Bakteri ini dapat

menyebabkan infeksi yang biasanya menyerang mukosa dalam tubuh

manusia. Bakteri-bakteri tersebut dapat membuat manusia terkena infeksi

yang dapat menyebabkan kematian pada manusia. Penularan penyakit yang

disebabkan oleh bakteri-bakteri tersebut dapat ditularkan melalui udara

maupun alat makan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan infeksi

2. Bagaimana pengaruh bakteri streptococcus, staphylococcus,

streptococcus pneumonia, TBC

3. Bagaimana cara pengobatan dari bakteri tersebut

Page 2: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

2

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian infeksi

2. Untuk mengetahui pengaruh bakteri Streptococcus, Staphylococcus,

Streptococcus Pneumonia, TBC

3. Untuk mengetahui cara pengobatab dari bakteri tersebut

Page 3: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Infeksi

Infeksi adalah invasi tubuh patogen atau mikroorganisme yang mampu

menyebabkan sakit ( Perry & Potter ,1995). Infeksi adalah peristiwa

masuk dan penggandaan mikroorganisme di dalam tubuh penjamu ( Linda

Tietjen,2004). Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau

cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik

(utama,1999)

B. Pengaruh bakteri

1. Streptococcus

Infeksi Streptoccocus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri

gram positif Streptococcus.

a. Penyebab

Bakteri streptococcus penyebab penyakit pada manusia dikelompokkan

menjadi 4 grup:

1. Streptococcus grup A

Paling mematikan meskipun manusia adalah tuan rumah alaminya.

Streptokokus ini bisa menyebabkan infeksi tenggorokan, tonsilitis (infeksi

amandel), infeksi kulit, septikemia (infeksi dalam darah), demam Scarlet,

pneumonia, demam rematik, korea Sydenham (kelainan saraf yang

ditandai oleh kekakuan otot) dan peradangan ginjal (glomerulonefritis).

Page 4: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

4

2. Streptococcus grup B

Lebih sering menyebabkan infeksi yang berbahaya pada bayi baru

lahir (sepsis neonatorum), infeksi pada sendi (artritis septik) dan pada

jantung (endokarditis).

3. Streptococcus grup C dan G

Sering terdapat pada binatang, tetapi bisa juga hidup di dalam tubuh

manusia, yaitu di tenggorokan, usus, vagina dan kulit. Streptokokus ini

bisa menyebabkan infeksi yang berat seperti infeksi tenggorokan,

pneumonia, infeksi kulit, sepsis post-partum (setelah melahirkan) dan

sepsis neonatorum, endokarditis dan artritis septik. Setelah terinfeksi oleh

bakteri ini bisa juga terjadi peradangan ginjal.

4. Streptococcus grup D dan enterokokus

Dalam keadaan normal hidup di saluran pencernaan bagian bawah,

vagina dan kulit. Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada luka

dan katup jantung, kandung kemih, perut dan darah.

b. Gejala

Infeksi streptokokus yang paling sering ditemukan adalah infeksi

tenggorokan (Strep throat). Gejalanya muncul secara tiba-tiba, seperti:

1. nyeri tenggorokan,

2. merasa tidak enak badan

3. demam

4. menggigil

5. nyeri kepala

6. mual

Page 5: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

5

7. muntah

8. denyut jantung yang meningkat

9. tenggorokan tampak merah

10. amandel membengkak

11. kelenjar getah bening di leher membesar.

Anak-anak bisa mengalami kejang. Sedangkan pada anak berusia kurang dari

4 tahun, gejalanya hanya berupa hidung meler. Batuk, laringitis (peradangan

laring) dan hidung tersumbat tidak biasa ditemukan pada infeksi streptokokus,

gejala-gejala ini lebih mengarah kepada sebab lain seperti pilek atau alergi.

Demam Scarlet yang disebabkan toksin/racun bisa menimbulkan ruam

kemerahan yang meluas. Ruam tampak jelas di daerah perut, dada dan lipatan

kulit. Gejala lain berupa daerah pucat di sekitar mulut, muka kemerahan, lidah

kemerahan dan garis-garis merah gelap di lipatan kulit. Setelah demam reda,

lapisan luar dari kulit yang memerah sering mengelupas.

Streptococcus juga menyebabkan beberapa jenis infeksi kulit yang jarang

menimbulkan abses. Infeksinya cenderung menyebar ke lapisan dalam di

bawah kulit, menyebabkan selulitis dan kadang-kadang erupsi kulit

kemerahan yang disebut erisipelas (St. Anthony's fire). Streptokokus, dengan

atau tanpa stafilokokus, juga bisa menyebar melalui lapisan atas kulit

menimbulkan impetigo (erupsi krusta berkeropeng). Jenis streptokokus

tertentu bisa dengan cepat menyebabkan infeksi yang luas dan bersifat

destruktif pada kulit (fasitis nekrotisasi).

c. Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan diperkuat oleh hasil

biakan dari area yang terinfeksi. Setelah 24 jam, biakan akan menunjukkan

koloni bakteri yang khas. Untuk mendiagnosis infeksi tenggorokan, biakan

Page 6: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

6

diambil dengan menggoreskan kain steril di bagian belakang tenggorokan.

Lalu dimasukkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan semalam.

d. Pengobatan

Penderita Strep throat dan demam Scarlet akan pulih tanpa pengobatan dalam

waktu 2 minggu. Antibiotik dapat memperpendek lamanya gejala pada anak-

anak dan mencegah komplikasi yang serius seperti demam rematik. Antibiotik

juga membantu mencegah penyebaran infeksi ke telinga tengah, sinus dan

tulang mastoid.Biasanya penisilin V per-oral harus segera diberikan pada saat

gejala-gejala penyakit ini timbul.

Infeksi streptokokus lainnya seperi selulitis, fasitis nekrotisasi dan

endokarditis, sangat serius dan memerlukan terapi penisilin intravena, kadang-

kadang dikombinasi dengan antibiotik lainnya. Streptokokus grup A biasanya

bisa diatasi dengan Penicillin. Beberapa streptokokus grup D dan terutama

enterokokus, resisten terhadap penisilin dan kebanyakan antibiotik; tidak ada

pengobatan antibiotik andalan untuk enterokokus. Gejala-gejala seperti

demam, nyeri kepala dan nyeri tenggorokan dapat diobati dengan obat pereda

nyeri (analgetik) dan penurun panas (antipiretik) seperti Acetaminophen.

Penderita perlu menjalani tirah baring dan isolasi.

2. Staphylococcus

Infeksi Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) disebabkan

oleh bakteri Staphylococcus aureus – sering disebut “Staph.”Bakteri ini

kadang resisten terhadap antibiotik yang umum digunakan untuk

mengobatinya.Jika tanpa penanganan yang tepat MRSA dapat berakibat

fatal.Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah berpotensi untuk mudah

terserang bakteri ini.

a. Penyebab

MRSA disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus – sering disebut

“Staph.”

Page 7: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

7

b.Gejala

Umumnya mulai sebagai benjolan merah kecil yang menyerupai jerawat, bisul

atau gigitan laba-laba.Ini dapat dengan cepat berubah menjadi mendalam,

menyakitkan abses yang memerlukan pembedahan melelahkan. Kadang-

kadang bakteri tetap terbatas pada kulit. Tetapi bakteri juga dapat menembus

ke dalam tubuh, berpotensi menyebabkan infeksi yang mengancam tulang,

sendi, luka bedah, aliran darah, katup jantung dan paru-paru, yang pada

akhirnya mengancam jiwa seseorang.

c.Pengobatan

Di rumah sakit dan fasilitas perawatan, dokter sering mengandalkan

vankomisin antibiotik untuk mengobati kuman resisten. CA-MRSA dapat

diobati dengan antibiotik vankomisin atau lainnya yang telah terbukti efektif

terhadap strain tertentu. Meskipun vankomisin menyelamatkan nyawa, hal itu

mungkin menjadi kurang efektif juga. Beberapa rumah sakit telah melihat

strain MRSA yang kurang mudah dibunuh oleh vankomisin.

3.Streptococcus pneumonia

Streptococcus Pneumoniae adalah diplococcus gram positif, sering berbentuk

lancet atau berbentuk rantai, memiliki kapsul polisakarida yang memudahkan

untuk pengelompokan antisera spesifik. Streptococcus Pneumoniae mudah

dilisis dengan agen aktif pada permukaan misalkan garam empedu. Agen aktif

permukaan umumnya menghambat atau tidak mengaktifkan penghalang

autolysin dinding sel. Streptococcus Pneumoniae merupakan penghuni normal

dari saluran pernapasan bagian atas manusia dan dapat menyebabkan

pneumonia, sinusitis, bronchitis, meningitis, dan proses infeksi lainnya.

Page 8: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

8

C. Morfologi dan Identifikasi

1. Ciri Organisme :

Secara mikroskopik nampak sebagai kokus berbentuk lanset,

biasanya berpasangan dan berselubung. Pneumococcus berbentuk bulat,

baik yang berasal dari eksudat maupun dari perbenihan. Rantai panjang

terdapat bila ditanam dalam perbenihan yang hanya sedikit mengandung

magnesium. Kuman ini positif gram dan pada perbenihan tua dapat

nampak sebagai gram negatif, tidak bergerak (tidak berflagel). Selubung

terutama dibuat oleh jenis yang virulen.

2. Kultur :

Streptococcus Pneumoniae membentuk koloni bundar kecil,

pertama berbentuk kubah dan kemudian berkembang berbentuk pusat

plateau dengan tepi yang mengalami peninggian.Streptococcus

Pneumoniae merupakan hemolitik α pada agar darah.Pertumbuhannya

ditingkatkan oleh 5-10% CO2.

3. Sifat pertumbuhan :

Kebanyakan energi didapat dari fermentasi glukosa, disertai oleh

produksi asam laktat secara cepat, yang menghambat pertumbuhan.

Netralisasi kultur broth dengan alkali dalam selang waktu tertentu akan

terjadi pertumbuhan besar.

D. Struktur Antigen

1. Struktur komponen :

Polisakarida kapsuler secara imunologi dibedakan menjadi 84 tipe.

Polisakarida merupakan suatu antigen yang mendapatkan respon sel B.

Bagian somatik pneumococcus mengandung protein M dimana

karakteristik untuk masing-masing tipe dan kelompok karbohidrat

spesifik bersifat umum bagi semua pneumococci.Karbohidrat dapat

Page 9: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

9

dipresipitasi oleh protein reaktif C, yakni substansi yang didapat dalam

serum pasien-pasien tertentu.

2. Reaksi Quellung :

Ketika pneumococcus dari tipe tertentu dicampur dengan serum

antipolisakarida dari tipe sama atau dengan antiserum polivalen diatas

slide mikroskop, kapsul dapat berkembang secara nyata. Reaksi ini

bermanfaat untuk identifikasi cepat dan penentuan tipe organisme baik

dalam sputum dan dalam kultur. Antiserum polivalen yang berisi antibodi

hingga 84 tipe merupakan reagent yang baik untuk determinasi

pneumococcus pada sputum segar pada pemeriksaan mikroskopis.

E. Patogenesis

1. Produksi Penyakit :

Streptococcus Pneumoniae menyebabkan penyakit melalui

kemampuannya untuk berkembang biak didalam jaringan. Mereka tidak

menghasilkan toksin.Virulensi dari organisme merupakan fungsi

kapsulnya, yang dapat mencegah atau menunda pencernaan oleh

fagosit.Serum yang mengandung antibodi terhadap polisakarida tipe

spesifik dapat melindungi dari infeksi. Jika serum tersebut diserap oleh

polisakarida tipe tertetu, maka serum tersebut akan kehilangan daya

proteksinya. Hewan atau manusia yang diimunisasi dengan tipe

pneumococcus tersebut dan memiliki antibodi presipitasi dan antibodi

opsonisasi untuk tipe polisakarida tersebut.

2. Resistensi Alamiah

40-70% dari manusia kadang-kadang merupakan carrier

pneumococcus yang virulen, maka mukosa pernapasan normal harus

memiliki daya tahan alamiah bagi pneumococcus.

Page 10: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

10

Diantara faktor-faktor yang mungkin menyebabkan rendahnya

resistensi dan berpengaruh pada infeksi pneumococcal adalah sebagai

berikut :

a. Ketidak normalan saluran pernapasan

Virus dan infeksi-infeksi lain yang merusak sel permukaan :

akumulasi abnormal mucus (alergi) yang melindungi pneumococcus dari

fagositos, obstruksi bronchus (missal atelectasis) dan kerusakan saluran

pernapasan disebabkan oleh bahan iritan yang mengganggu fungsi

mucocilary.

b. Alkohol atau intoksikasi obat

Menyebabkan menekan kegiatan fagositik, menekan reflex batuk, dan

memudahkan aspirasi bahan asing.

c. Mekanisme lain

Kekurangan gizi, kelemahan umum, anemia sickle cell, hiposplenisme,

nefrosis atau difisiensi bahan tambahan.

F. Patologi

Infeksi pneumococcus menyebabkan pengeluaran cairan edema

fibrin secara berlebihan kedalam alveoli, yang diikuti oleh sel darah

merah dan leukosit yang menyebabkan konsolidasi dari paru-

paru.Sebagian pneumococcus terdapat dalam eksudat ini, dan mereka

dapat mencapai aliran darah melalui saluran limfa dari paru-paru.Dinding

alveolar tetap utuh secara normal selama infeksi. Kemudian sel-sel

mononuklear secara aktif melakukan fagosit pada debris, dan fase cairan

ini secara bertahap diserap kembali.Pneumococcus ditangkap oleh fagosit

dan dicerna secara intraseluler.

Angka kematian pada pneumonia tergantung pada ras, seks, umur

dan keadaan umum penderita, tipe kumannya, luasnya bagian paru-paru

yang terkena, ada tidaknya septikemia, ada tidaknya komplikasi,

pemberian terapi spesifik, dan faktor-faktor lainnya.

Page 11: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

11

G. Tanda-Tanda Klinis

Serangan pneumonia oleh pneumococcus biasanya mendadak,

diikuti dengan demam, menggigil dan nyeri tajam pada pleura. Sputum

mirip dengan eksudat alveolar, secara karakteristik berdarah atau

berwarna merah kecoklatan. Awal penyakit ini, ketika demam menggigil,

maka bakteremia tampak dalam 10-20% kasus. Dengan terapi

antimikroba, penyakit biasanya hilang secara bertahap. Jika obat-obat

diberikan secara awal, maka perkembangan konsolidasi terganggu.

H. Kekebalan

Kekebalan terhadap infeksi oleh pneumococcus adalah tipe

spesifik yang tergantung pada antibodi terhadap polisakarida kapsuler dan

pada fungsi fagositik. Vaksin dapat menimbulkan produksi antibodi

terhadap polisakarida kapsuler.

I. Pengobatan

Karena pneumococcus bersifat sensitif terhadap antimikroba,

perawatan awal biasanya berlangsung pada proses pemulihan yang cepat

dan respon antibodi agaknya kurang berperan. Penisilin G merupakan

obat pilihan. Penisilin G dosis tinggi dengan MICs sebesar 0,1-2µg/mL

ternyata efektif untuk menangani pneumonia yang disebabkan oleh

pneumococcus tetapi tidak efektif menangani meningitis yang disebabkan

oleh strain yang sama. Beberapa strain yang resisten penisilin ternyata

juga resisten terhadap cefrizoxime, juga resisten terhadap tetrasiklin dan

eritromisin. Pneumococcus peka terhadap vankomisin.

Page 12: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

12

J. Epidemiologi, Pencegahan dan Pengawasan

Pneumonia oleh pneumococcus berjumlah sekitar 60% dari semua

pneumonia bakterial. Ini merupakan penyakit endemik dengan angka

kejadian tinggi pada carrier (pembawa penyakit).Pada perkembangan

penyakit, faktor-faktor yang mempengaruhi lebih penting daripada

pemaparan terhadap agen yang terinfeksi, dan carrier yang sehat jauh

lebih sering mendistribusikan pneumococcus daripada pasien yang sakit.

Sangat mungkin melakukan imunisasi terhadap individu dengan

polisakarida tipe spesifik.Vaksin dapat memberikan 90% perlindungan

terhadap bakterimia pneumonia. Diantara para pekeja tambang emas di

Afrika Selatan, vaksin-vaksin yang memuat 14 tipe pneumococcus

menguntungkan pasien yang memiliki penyakit sickle cell atau setelah

splenectomi Pada tahun 1983, perluasan vaksin polisakarida yang

memuat 23 tipe dilisensikan di Amerika Serikat. Vaksin-vaksin demikian

sesuai bagi anak-anak dan bagi orang tua, orang yang lemah atau individu

yang daya tahan tubuhnya rendah. Vaksin pneumococcus akan berkurang

imunigenitasnya pada anak dibawah usia 2 tahun dan pada pasien yang

menderita lymphoma, untuk pasien yang beresiko tinggi, pemberian

propilaksis penisilin harus disertai dengan vaksinasi. Bahkan, diharapkan

dapat mencegah faktor predisposisi, membuat diagnosis secara tepat, dan

memulai kemoterafi dengan benar. Dewasa ini, banyak kematian yang

disebabkan pneumonia oleh pneumococcus terjadi pada orang berusia

diatas 50 tahun, orang dengan kekebalan alamiah yang terganggu,

misalkan mereka dengan penyakit sickle cell atau asplenia dan mereka

dengan bakteremia.

Page 13: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

13

3. TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan

oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang

dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan

Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada

tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri

tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru

kadang disebut sebagai KochPulmonum (KP).

Cara Penularan Penyakit TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri

Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk,

dan pada anak-anak. Sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC

dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan

berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan

tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau

kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi

hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran

pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian

organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

Page 14: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

14

Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru,

maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular

(bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan

berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh

sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di

sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant

(istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai

tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.

Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini

akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan

sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami

perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkulosis yang

banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang

nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah

memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan

tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.

Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini,

banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya

kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan

masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat

tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh

yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang

memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus

yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat.Gambaran secara klinis tidak

Page 15: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

15

terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk

menegakkan diagnosa secara klinik.

A.Gejala sistemik/umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya

dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan

demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul, penurunan nafsu makan

dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai

dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), lemah.

B.Gejala khusus

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi

sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat

penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan

suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat

disertai dengan keluhan sakit dada.

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi

tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit

di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak)

dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam

tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat

terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-

kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa

memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan � 5 tahun

yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA

positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

Page 16: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

16

Penegakan Diagnosis

Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang

perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:

1.Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

2.Pemeriksaan fisik.

3.Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

4.Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

5.Rontgen dada (thorax photo).

6.Uji tuberkulin.

Page 17: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Infeksi adalah peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme di

dalam tubuh penjamu

2. Streptococcus dapat menyebabkan infeksi tenggorokan. Streptococcus

dengan atau tanpa stafilococcus, bisa menyebar melalui lapisan atas

kulit.

3. Staphylococcus aerus dapat menyebabkan infeksi MRSA, bakteri ini

berpotensi menyebabkan infeksi yang mengancam tulang, sendi, luka

bedah, dll.

4. Streptococcus Pneumoniae merupakan penghuni normal dari saluran

pernafasan bagian atas manusia dan dapat menyebabkan pneumonia.

5. Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri Mikrobakterium tuberkulosa.

Page 18: 145432669 Streptococcus Staphylococcus Streptococcus Pneumonia TBC

18

DAFTAR PUSTAKA

http://medicastore.com/penyakit/183/Infeksi_Streptokokus.html)

http://khasanahherbal.com/penyakit/m-penyakit/mrsa-infeksi-bakteri-virus-

4378.html

http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm