142436744-MATERI-3-Infiltrasi-Dan-Perkolasi_2.ppt

21

Transcript of 142436744-MATERI-3-Infiltrasi-Dan-Perkolasi_2.ppt

  • Infiltrasi merupakan bagian dari air hujan (limpasan) yang masuk kedalam tanah. Kebalikan infiltrasi adalah rembesan.Perkolasi merupakan gerakan air kebawah tanah dari daerah tidak jenuh kedalam daerah jenuh, kondisi yang terjadi pada lapanganDaya infiltrasi (fp) merupakan besarnya laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkanDaya perkolasi (Pp) adalah laju perkolasi maksimum yang dimungkinkanSatuan fp dan Pp dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari

  • Kondisi tanah, akibat penebangan fp >Pengerjaan Tanah yang baik fp >>Kadar air tanah yang tinggi maka fp >>Pemampatan karena hujan, jika turun hujan maka fp
  • DAYA RESAP TANAH KOTA JAKARTA

  • BAHAYA INFILTRASI CAIRAN KIMIA LIMBAH INDUSTRI

  • Keterangan :I = intensitas hujan (mm/jam)fo = daya infiltrasi awal (mm/jam)t = waktu (jamfp = daya infiltrasi (mm/jam)fpfoItI > fp

  • Keterangan :I = intensitas hujan (mm/jam)fo = daya infiltrasi awal (mm/jam)t = waktu (jamfp = daya infiltrasi (mm/jam)fpfoItI < fp

  • Besar kecilnya daya infiltrasi (fp) dan daya perkolasi (Pp) tergantung jenis tanah, berikut gambara kondisi dilapangan :

    fp fp >>>Pp

  • Cara pengukuran infiltrasi dapat dilakukan dengan beberapa cara :Infiltrometer, berupa cincin-cincin yang dimasukkan kedalam tanahTest Plot, merupakan infiltrometer berskala besar, infiltrasi yang didapat cenderung kecil karena ada penguapan.Test penyiraman, penyiraman harus dilakukan selama mungkin sampai daya infltrasi konstan. Indek, infiltrasi didapat dari hubungan antara curah hujan dan limpasan dalam daerah pengaliran kecil

  • fp fc = (fo fc) e kt

    Dengan fp = daya infiltrasi (mm/jam)fc = bagian dari daya infiltrasi yang konstan (mm/jam)fo = daya infiltrasi awal (mm/jam)k = faktor daerah pengalirant = waktu (jam)

  • Sedangkan volume air yang diinfiltrasikan :Untuk I > fp, maka fp = (fp fc)/kUntuk I < fp, maka saat t1 ; fp1 fc = k Fp1 t2 ; fp2 fc = k Fp2 Fp1 = Fp sum(I fc) dtdenganfp = daya infiltrasi (mm/jam)fc = bagian dari daya infiltrasi yang konstan Fp = daya infiltrasi awal (mm/jam)k = faktor daerah pengalirant = waktu (jam

  • Sumber : Wilson. E.M, Hidrologi Teknik , ITB Bandung , 1993

    Jenis Tanahfo (mm/jam)fc (mm/jam)k (menit -1)Pertanian baku Gundul Berakar rumputGambutBerpasir halusLempung Gundul Berakar rumput 280900325

    2106706 22020 2902 20

    2 2510 - 301.60.81.8

    2.01.4

  • fp fc = k . Fp n

    Dengan fp = daya infiltrasi (mm/jam)fc = bagian dari daya infiltrasi yang konstan (mm/jam)Fp= daya infiltrasi awal (mm/jam)k = faktor daerah pengalirann = 1,387

  • fp fc = (0,5 a) . t

    Dengan fp = daya infiltrasi (mm/jam)fc = bagian dari daya infiltrasi yang konstan (mm/jam)a = konstantat = waktu (jam)

  • indek = P Q

    dengan indek = besarnya infiltrasi (mm)P = i dt = jumlah hujan (mm)Q = q dt = jumlah limpasan (mm)ittq

  • Untuk menentukan besarnya perkolasi, belum ada cara empiris yang ditemukan. Namun di Indonesia diperkirakan sebesar 2 sd 5 mm/hari

  • Diketahui curah hujan total P = 75 mm (lihat gambar) dan besarnya limpasan permukaan Q = 33 mm. Tentukan besarnya indek .7182512103

  • Jumlah hujan P = 7+18+25+12+10+3 = 75 mmmisal indek > 7 mm/jam, berarti untuk hujan < 7 tidak ada bagian yang terinfltrasi, karena indek = P Q, maka P- indek = Q(18 - indek )+(25 - indek )+(12- indek ) +(10- indek ) = 33 indek = (18+25+12+10)- 33 = 32 mm indek = 32 mm/4 jam = 8 mm/jamJadi besarnya infiltrasi yang terjadi 8 mm/jam

  • Berikut data curah hujan suatu kawasan, hitung besarnya infiltrasi dengan metode indek.Hitung :Asumsi indek >7 mm dan besar limpasan : 25 mmAsumsi indek > 10 mm dan besar limpasan : 30 mm

    T (jam) P (mm)12345678910481527371612973

  • *