14. SPT Ph OP€¦ · Saat berlakunya PP 46 Tahun 2013 yaitu mulai 1 Juli 2013, maka penghasilan...
Transcript of 14. SPT Ph OP€¦ · Saat berlakunya PP 46 Tahun 2013 yaitu mulai 1 Juli 2013, maka penghasilan...
14. Spt Ph OP
BREVET PAJAK A/B
14. SPT Ph OP
14. Spt Ph OP
LATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PPh OP
14. Spt Ph OP
Penjelasan Jenis Formulir
Formulir 1770 SS
Formulir 1770 S
Formulir 1770
mempunyai penghasilan selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas
jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) setahun
mempunyai penghasilan :
Dari satu atau lebih pemberi kerja
Dalam negeri lainnya, dan/atau
yang dikenakan Pajak Penghasilan final dan/atau bersifat final
dari usaha/pekerjaan bebas
Peraturan Dirjen Pajak No. PER - 19/PJ/2014
Bentuk Formulir Peraturan Dirjen Pajak No. PER - 36/PJ/2015
Peraturan Dirjen Pajak No. PER - 34/PJ/2010
Penghasilan Bruto Sehubungan Dengan Pekerjaan dan Penghasilan Dalam negeri Lainnya
DPP/ Penghasilan Bruto Pajak Penghasilan Final
Penghasilan Bukan Obyek Pajak
Total Harta
Total Kewajiban
14. Spt Ph OP
Mari Belajar Bersama
Penghasilan SuamiPenghasilan istri
(NPWP Sendiri – BaruTerdaftar)
Gaji Direktur PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Direktur PT B : Rp 100.000.000,-Bagi Hasil CV C : Rp 40.000.000,-Sewa Rumah : Rp 60.000.000,-Total Penghasilan : Rp 300.000.000,-
--NF
Bukti PotongGaji Direktur PT A : Rp 1.400.000,-Gaji Direktur PT B : Rp 1.400.000,-Bagi Hasil CV : Rp 0,-Sewa Rumah : Rp 6.000.000,-Total Bukti Potong : Rp 8.800.000,-
Penghasilan Anak
Endorse : Rp 100.000.000,-
Gaji Komisaris PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 100.000.000,-Usaha Dagang Baju (Buka Bulan Sept)Omset : Rp 1.000.000.000,-Laba : Rp 200.000.000,-Norma (47711) : 30 %
Bukti Potong/ Bukti BayarGaji Komisaris PT A : Rp 2.300.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 2.300.000,-PPh PP 46 : Rp 10.000.000,-Total Bayar Pajak : Rp 14.600.000,-
Penghasilan Lain
Sewa Mobil Alphard : Rp 100.000.000,-
Penghasilan istri sesuai keadaan pada contoh soal salah satunya bersumber dariKegiatan Usaha yaitu Usaha Dagang Baju.
Secara standar, sebelum berlakunya PP 46 Tahun 2013 maka penghasilan tersebutdapat dihitung pajaknya dengan menggunakan Norma Penghitungan PenghasilanNetto. Pada soal disebutkan normanya sesuai dengan kode 47711.
Saat berlakunya PP 46 Tahun 2013 yaitu mulai 1 Juli 2013, maka penghasilan dariKegiatan Usaha yang jumlahnya kurang dari Rp. 4,8 miliar harus diperlakukanmasuk ke dalam kelompok penghasilan yang sifatnya Final dan akan dikenakantarif PPh Final 1% dari omset.
Aturan tersebut diperbaharui kembali dengan PP 23 Tahun 2018 yang mulaiberlaku 1 Juli 2018. Terdapat 2 hal pokok dalam aturan tersebut, yaitu terkaitdengan penurunan tarif yang awalnya 1% menjadi 0,5% dan diberikannya pilihankepada Wajib Pajak tentang cara perhitungan PPh terutang atas penghasilan dariKegiatan Usaha. Pilihan tersebut adalah dapat melanjutkan dengan penghitunganFinal menggunakan tarif 0,5% atau dapat kembali menggunakan NormaPenghitungan Penghasilan Netto seperti pada waktu sebelum 1 Juli 2013.
14. Spt Ph OP
Jumlah Penghasilan Netto
Rp 100.000.000,-
PTKP K/3
Rp 72.000.000,-
Bukti Potong PT A
Bukti Potong PT B
PKP Setahun/Disetahunkan
Rp 28.000.000,-
PPh Terutang
05% x Rp 28.000.000,- : Rp 01.400.000,-
15% x Rp 00.000.000,- : Rp 00.000.000,-
25% x Rp 00.000.000,- : Rp 00.000.000,-
30% x Rp 00.000.000,- : Rp 00.000.000,-
PPh Terutang : Rp 01.400.000,-
PPh Dipotong/Dilunasi
PPh Dipotong PT A : Rp 01.400.000,-
PPh Dipotong PT B : Rp 01.400.000,-
14. Spt Ph OP
Jumlah Penghasilan Netto
Rp 100.000.000,-
PTKP TK/0
Rp 54.000.000,-
Bukti Potong PT A
Bukti Potong PT B
PKP Setahun/Disetahunkan
Rp 46.000.000,-
PPh Terutang
05% x Rp 46.000.000,- : Rp 02.300.000,-
15% x Rp 00.000.000,- : Rp 00.000.000,-
25% x Rp 00.000.000,- : Rp 00.000.000,-
30% x Rp 00.000.000,- : Rp 00.000.000,-
PPh Terutang : Rp 02.300.000,-
PPh Dipotong/Dilunasi
PPh Dipotong PT A : Rp 02.300.000,-
PPh Dipotong PT B : Rp 02.300.000,-
14. Spt Ph OP
Pengisian Formulir 1770S
14. Spt Ph OP
Bagian DDaftar Susunan Anggota KeluargaBagian ini diisi dengan daftar susunan anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya Wajib Pajak.
Bagian CKewajiban/ Utang Pada Akhir Tahundigunakan untuk melaporkan kewajiban/utang usaha serta kewajiban/utang non usaha padaakhir Tahun Pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya.
Bagian BHarta Pada Akhir Tahundigunakan untuk melaporkan harta usaha serta harta non usaha pada akhir Tahun Pajak yang dimiliki atau dikuasai Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya.
Bagian APenghasilan yang Dikenakan PPh Finaldiisi dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya yang telah dikenai Pajak Penghasilan Final dan/atau Bersifat Final dalam Tahun Pajak yang bersangkutan
14. Spt Ph OP
Bagian CDaftar Pemotongan/Pemungutan PPh Oleh Pihak Lain Dan Pph Ditanggung Pemerintahrincian angsuran PPh atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dananggota keluarganya berupa pemotongan/ pemungutan oleh pihak lain dan PPh yang ditanggung Pemerintah yang diperhitungkan sebagai kredit pajak
Bagian BPenghasilan yang Tidak Termasuk Obyek Pajakdigunakan untuk menghitung besarnya penghasilan yang tidak termasuk objek pajak, yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya dalam Tahun Pajak yang bersangkutan
Bagian APenghasilan Neto Dalam Negeri Lainnyadigunakan untuk melaporkan penghasilan neto dalam negeri lainnya diluar penghasilan yang dikenakan PPh Final dan Penghasilan yang bukan merupakan Obyek Pajak
14. Spt Ph OP
Bagian APenghasilan Neto Dalam negeri Lainnya
14. Spt Ph OP
Bagian APenghasilan Neto Dalam negeri Lainnya
14. Spt Ph OP
1. Penghasilan Neto Sehubungan dengan PekerjaanBerasal dari perhitungan Penghasilan Netto pada Formulir 1721-A1 dan/atau 1721-A2 Angka 14
2. Penghasilan Neto Dalam Negeri LainnyaDiisi dari Formulir 1770S-I Bagian A
3. Penghasilan Neto Luar NegeriDiisi apabila memperoleh penghasilan dari Luar Negeri
4. Zakat/ Sumbangan Keagamaan yg Sifatnya WajibZakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajibPeraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010
Perhitungan PPh terutang bagi WP dengan status perpajakan PH atau MT
14. Spt Ph OP
Zakat/Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib
Peraturan Dirjen Pajak No. PER - 11/PJ/2017
Peraturan Dirjen Pajak No. PER - 15/PJ/2012
BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
15 LAZ (Lembaga Amil Zakat)
3 LAZIS (Lembaga Amil Zakat)
Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia (LEMSAKTI)
Badan Dharma Dana Nasional Yayasan Adikara Dharma Parisad (BDDN YADP)
Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Nomor DJ.III/KEP/HK.00.5/290/2011 tanggal 15 Juli 2011
Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Nomor 43 Tahun 2012 tanggal 15 Maret 2012
BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)BAZNAS PROVINSI (Badan Amil Zakat Nasional)BAZNAS KOTA/ KABUPATEN (Badan Amil Zakat Nasional)
14 LAZ (Lembaga Amil Zakat)
3 LAZIS (Lembaga Amil Zakat)7 LAZ PROVINSI (Lembaga Amil Zakat)
Untuk LEMSAKTI dan BDDN YADP tetap
14. Spt Ph OP
Bagian DMengisi daftar susunan anggota keluarga dengan status yang sebenarnya.# Kadang status pada PTKP berbeda
Bagian APenghasilan yang Dikenakan PPh Final# Perhatikan Angka 8Penghasilan yang berasal dari Sewa Rumah sebesar Rp 60.000.000,- dengan PPh Dipotong sebesar Rp 6.000.000,-
# Perhatikan Angka 13Penghasilan Istri dari Satu Pemberi Kerja
Gaji Direktur PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Direktur PT B : Rp 100.000.000,-Bagi Hasil CV C : Rp 40.000.000,-Sewa Rumah : Rp 60.000.000,-Total Penghasilan : Rp 300.000.000,-
14. Spt Ph OP
Bagian CDaftar Pemotongan/Pemungutan PPh Oleh Pihak Lain Dan PPh Ditanggung PemerintahDiisi dengan Bukti potong yang diterima dari PT A dan PT B
Bagian BPenghasilan yang Tidak Termasuk Obyek Pajak# Perhatikan Angka 3Bagian Laba Anggota Perseroan Komanditer Tidak Atas SahamDiisi dengan Bagi hasil dari CV C yang diterima selama 1 tahun sebesar Rp 40.000.000,-
Bagian APenghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya#Perhatikan Angka 6 – Penghasilan LainnyaPenghasilan Anak dari Endorse Rp 100.000.000,
Gaji Direktur PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Direktur PT B : Rp 100.000.000,-Bagi Hasil CV C : Rp 40.000.000,-Sewa Rumah : Rp 60.000.000,-Total Penghasilan : Rp 300.000.000,-
Endorse : Rp 100.000.000,-
14. Spt Ph OP
1. Penghasilan Neto Sehubungan dengan Pekerjaan Penghasilan Netto dari PT A dan PT B Gaji Direktur PT A : Rp 100.000.000,- Gaji Direktur PT B : Rp 100.000.000,- : Rp 200.000.000,-
2. Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya Diisi dari Formulir 1770S-I Bagian A Endorse : Rp 100.000.000,-
Gaji Direktur PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Direktur PT B : Rp 100.000.000,-Bagi Hasil CV C : Rp 40.000.000,-Sewa Rumah : Rp 60.000.000,-Total Penghasilan : Rp 300.000.000,-
Endorse : Rp 100.000.000,-
7. Penghasilan Tidak Kena Pajak Status K/3 : Rp 72.000.000,-
8. Penghasilan Kena Pajak Status K/3 : Rp 228.000.000,-
6. Jumlah Penghasilan Netto Setelah Zakat TOTAL : Rp 300.000.000,-
14. Spt Ph OP
Penghasilan Kena Pajak
Rp 228.000.000,-
PPh Terutang
05% x Rp 050.000.000,- : Rp 02.500.000,-
15% x Rp 178.000.000,- : Rp 26.700.000,-
25% x Rp 000.000.000,- : Rp 00.000.000,-
30% x Rp 000.000.000,- : Rp 00.000.000,-
PPh Terutang : Rp 29.200.000,-
PPh yg Dipotong Pihak Lain
PPh Dipotong : Rp 2.800.000,-
PPh Kurang Dibayar
PPh YMH Dibayar : Rp 26.400.000,-
Angsuran PPh Pasal 25
1/12 dari PPh harus Dibayar: Rp 2.200.000,-
14. Spt Ph OP
Pengisian Formulir 1770
14. Spt Ph OP
Wajib Pajak Baru adalah Wajib Pajak orang pribadi dan badan yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dalam tahun pajak berjalan.
Aturan PelaksanaanPeraturan Menteri Keuangan No 255/PMK.03/2008 Ttg Besarnya Angsuran PPh Tahun BerjalanPeraturan Menteri Keuangan No 208/PMK.03/2009
Pasal 1
Pasal 2
Penghasilan neto sebagaimana dimaksud adalah besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Wajib Pajak baru adalah sebesar Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas penghasilan neto sebulan yang disetahunkan, dibagi 12 (dua belas)
1
2
3
Dalam hal Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menyelenggarakan pembukuan dan dari pembukuannya dapat dihitung besarnya penghasilan neto setiap bulan, penghasilan neto fiskal dihitung berdasarkan pembukuannya;
dalam hal Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya menyelenggarakan pencatatan dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto atau menyelenggarakan pembukuan tetapi dari pembukuannya tidak dapat dihitung besarnya penghasilan neto setiap bulan, penghasilan neto fiskal dihitung berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto atas peredaran atau penerimaan bruto
Untuk Wajib Pajak orang pribadi baru, jumlah penghasilan neto fiskal yang disetahunkan sebagaimana dimaksud dikurangi terlebih dahulu dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak.
14. Spt Ph OP
Bagian CDaftar Susunan Anggota KeluargaBagian ini diisi dengan daftar susunan anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya Wajib Pajak.
Bagian BKewajiban/ Utang Pada Akhir Tahundigunakan untuk melaporkan kewajiban/ utang usaha serta kewajiban/utang non usaha pada akhir Tahun Pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya.
Bagian AHarta Pada Akhir Tahundigunakan untuk melaporkan harta usaha serta harta non usaha pada akhir Tahun Pajak yang dimiliki atau dikuasai Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya.
14. Spt Ph OP
Bagian APenghasilan yang Dikenakan PPh Finaldiisi dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya yang telah dikenai Pajak Penghasilan Final dan/atau Bersifat Final dalam Tahun Pajak yang bersangkutan#Perhatikan Angka 10Usaha Jasa Konstruksi#Perhatikan Angka 11Penyaluran/Dealer/Agen BBM#Perhatikan Angka 16Penghasilan yang Dikenakan Pajak Final
Bagian BPenghasilan yang Tidak Termasuk Obyek Pajakdigunakan untuk menghitung besarnya penghasilan yang tidak termasuk objek pajak, yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya dalam Tahun Pajak yang bersangkutan
Bagian CPenghasilan Neto istri/Suami yang Dikenakan Pajak Terpisah
14. Spt Ph OP
Bagian ADaftar Pemotongan/Pemungutan PPh Oleh Pihak Lain Dan PPh Ditanggung PemerintahDiisi dengan Bukti potong yang diterima dari PT A dan PT B
14. Spt Ph OP
Bagian DPenghasilan Neto Dalam Negeri Lainnyadigunakan untuk melaporkan penghasilan neto dalam negeri lainnya diluar penghasilan yang dikenakan PPh Final dan Penghasilan yang bukan merupakan Obyek Pajak
Bagian CPenghasilan Neto Dalam Negeri Sehubungan Dengan Pekerjaandiisi dengan penghasilan neto dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya
Bagian BPenghasilan Neto Dalam Negeri Dari Usaha Dan/Atau Pekerjaan Bebas Bagi Wajib Pajak Yang Menyelenggarakan Pencatatan diisi dengan digunakan untuk menghitung besarnya seluruh penghasilan dalam negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya dari usaha dan/atau pekerjaan bebas yang menyelenggarakan pencatatan dan memilih menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk menghitung penghasilan neto dalam Tahun Pajak yang bersangkutan.
14. Spt Ph OP
Bagian APenghasilan Neto Dalam Negeri Dari Usaha Dan/Atau Pekerjaan Bebas Bagi Wajib Pajak Yang Menyelenggarakan Pembukuan hanya diisi oleh Wajib Pajak yang menyelenggarakan pembukuan, untuk melaporkan besarnya penghasilan neto dalam negeri dari usaha dan/atau pekerjaan bebas yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya dalam Tahun Pajak yang bersangkutan.
14. Spt Ph OP
2. Penghasilan Neto Sehubungan dengan Pekerjaan Berasal dari perhitungan Penghasilan Netto pada Formulir 1721-A1
dan/atau 1721-A2 Angka 14
3. Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya Diisi dari Formulir 1770S-I Bagian A
4. Penghasilan Neto Luar Negeri Diisi apabila memperoleh penghasilan dari Luar Negeri
6. Zakat/ Sumbangan Keagamaan yang Bersifat Wajib Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010
1. Penghasilan Neto Dari Usaha atau Pekerjaan Bebas Berasal dari perhitungan Penghasilan Netto pada Formulir 1770-I
Halaman 1 atau Formulir 1770-I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5
14. Spt Ph OP
Bagian CTidak Perlu mengisi daftar susunan anggota keluarga kecuali status pada Laporan SPT adalah HB (Hidup Berpisah).# Perhatikan Status Pada Bukti Potong
Bagian A dan BPerlu mengisi daftar harta yang dimiliki atas nama pribadi.Perpajakan Indonesia menganut patrilineal sehingga harta yang diatasnamakan anak akan tetap dilaporkan atas nama Kepala Keluarga
14. Spt Ph OP
Penghasilan istri(NPWP Sendiri – BaruTerdaftar)
Gaji Komisaris PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 100.000.000,-Usaha Dagang Baju (Buka Bulan Sept)Omset : Rp 1.000.000.000,-Laba : Rp 200.000.000,-Norma (47711) : 30 %
Wajib Pajak biasanya akan mengisi Kolom 16 “Penghasilan Lain Yang Dikenakan Pajak Final Dan/Atau Bersifat Final” Berupa penghasilan dari usaha yang telah dilakukan pembayaran PP46 sebesar 1 %
14. Spt Ph OP
Bagian CDaftar Pemotongan/Pemungutan PPh Oleh Pihak Lain Dan PPh Ditanggung PemerintahDiisi dengan Bukti potong yang diterima dari PT A dan PT B
Penghasilan istri(NPWP Sendiri – Baru Terdaftar)
Gaji Komisaris PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 100.000.000,-Usaha Dagang Baju (Buka Bulan Sept)Omset : Rp 1.000.000.000,-Laba : Rp 200.000.000,-Norma (47711) : 30 %
Bukti Potong/ Bukti BayarGaji Komisaris PT A : Rp 2.300.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 2.300.000,-PPh PP 46 : Rp 10.000.000,-Total Bayar Pajak : Rp 14.600.000,-
14. Spt Ph OP
Bagian DPenghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya#Perhatikan Angka 3 – Penghasilan SewaSewa Mobil Alphard Rp 100.000.000,-
Penghasilan istri(NPWP Sendiri – BaruTerdaftar)
Gaji Komisaris PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 100.000.000,-Usaha Dagang Baju (Buka Bulan Sept)Omset : Rp 1.000.000.000,-Laba : Rp 200.000.000,-Norma (47711) : 30 %
Sewa Mobil Alphard : Rp 100.000.000,-
Bagian BPenghasilan Neto Dalam Negeri Dari UsahaOmset : Rp 1.000.000.000,-Norma (47711) : 30 %Penghasilan Neto : Rp 300.000.000,-
Bagian CPenghasilan Neto Sehubungan Dgn PekerjaanGaji Komisaris PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 100.000.000,-
Terkait pengenaan pajak atas penghasilan dari Kegiatan Usaha (usaha dagangbaju), maka saat ini Wajib Pajak dapat memilih apakah akan mengakuinya dalamkelompok penghasilan Final (yaitu dengan mengisi SPT pada lampiran 1770-IIIBagian A) atau akan mengakuinya untuk masuk kelompok penghasilan non Final(yaitu dengan mengisi SPT pada lampiran 1770-I Bagian B).
Dari kedua perlakuan tersebut, Wajib Pajak cukup memilih salah satunya saja dansifatnya konsisten dilakukan untuk tahun pajak tersebut.
Pada pembahasan akan dipilih untuk diakui sebagai penghasilan yang masukkelompok penghasilan non Final sehingga jumlah tersebut akan ikut terbawa padaperhitungan pajak di SPT halaman Induk.
14. Spt Ph OP
Bagian APenghasilan Neto Dalam Negeri Dari Usaha Dan/Atau Pekerjaan Bebas Bagi Wajib Pajak Yang Menyelenggarakan Pembukuan Wajib Pajak tidak menyelenggarakan pembukuan, sehingga halaman ini tidak perlu diisi
14. Spt Ph OP
2. Penghasilan Neto Sehubungan dengan Pekerjaan Penghasilan Netto dari PT A dan PT B Gaji Komisaris PT A : Rp 100.000.000,- Gaji Komisaris PT B : Rp 100.000.000,- : Rp 200.000.000,-
3. Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya Sewa Mobil Alphard : Rp 100.000.000,-
1. Penghasilan Neto Dari Usaha atau Pekerjaan Bebas Berasal dari usaha dagang baju, nilai diambil dari Formulir 1770-I Halaman 2 Huruf B
Kolom 5 sebesar Rp 300.000.000,-
Penghasilan istri(NPWP Sendiri – Baru Terdaftar)
Gaji Komisaris PT A : Rp 100.000.000,-Gaji Komisaris PT B : Rp 100.000.000,-Usaha Dagang Baju (Buka Bulan Sept)Omset : Rp 1.000.000.000,-Laba : Rp 200.000.000,-Norma (47711) : 30 %
Sewa Mobil Alphard : Rp 100.000.000,-
10. Penghasilan Tidak Kena Pajak Status TK/0 : Rp 54.000.000,-
11. Penghasilan Kena Pajak Status TK/0 : Rp 546.000.000,-
*
*misalnya WP pada tahun pajak tersebut pernah melakukan pembayaran PPhPasal 25 sebesar Rp 10.000.000