14 MARKETS & CORPORATE RABU 28 MARET...

1

Transcript of 14 MARKETS & CORPORATE RABU 28 MARET...

Direktur Independen Bumi Re-sources Dileep Srivastava mengata-kan, optimisme tersebut berasal dari peningkatan produksi yang akan dilakukan sepanjang 2018. Perseroan menargetkan volume produksi naik 10% dan harga jual naik sekitar 5%.

“Estimasi adanya 100% kapasitas produksi dari PT Arutmin Indonesia dan 100% dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). Laba kami belum bisa sam-paikan, tapi akan beberapa kali lebih besar dari tahun lalu,” ujar Dileep di Jakarta, Selasa (27/3).

Menurut perkiraan tersebut, kapa-sitas produksi Arutmin akan menjadi sekitar 92,4 juta ton dari total kapasitas 100 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4-5 juta ton meru-pakan batubara dengan kalori tinggi yang diekspor ke Jepang. Saat ini, cadangan batubara Bumi Resources

diperkirakan dapat digunakan hingga 20 tahun mendatang.

Terkait penyelesaian utang pers-eroan, Dileep menjelaskan bahwa seluruh utang Tranche A senilai US$ 600 juta akan dilunasi dalam 21 bulan ke depan. Pembayaran pertama bunga pinjaman diselesaikan pada Januari 2017-Maret 2018, sedangkan pinjaman pokok rencananya dibayarkan pada 11 April 2018.

Selanjutnya, pinjaman Tranche B yang juga senilai US$ 600 juta akan dilunasi pada 18-24 bulan berikutnya atau sekitar 3-4 tahun mendatang. “Jadi selama 36-42 bulan, kami akan settlement US$ 1,2 miliar. Setelah memastikan kami dapat melakukan pembayaran pada debitur, kami akan mengajukan kemungkinan adanya kebijakan dividen pada tahun ketiga,” lanjut Dileep.

Sementara itu, seluruh free cashflow yang didapat dari harga batubara yang tinggi akan menambah suplus kas pe-rusahaan. Dengan demikian, nantinya seluruh surplus akan dialihkan untuk pembayaran utang.

Dengan permintaan batubara yang dinilai cukup tinggi, perseroan mem-perkirakan harga akan naik ke kisaran US$ 85-100 per ton dalan 2-3 tahun mendatang.

Diversifikasi BisnisSebelumnya, Bumi Resources ber-

encana memasuki bisnis petrokimia berbasis gasifikasi batubara di Kali-mantan Timur (Kaltim). Produsen batubara terbesar di Indonesia ini akan membangun pabrik petrokimia di Maloy Batuta, Kutai Timur, Kaltim yang ditaksir mencapai US$ 600 juta atau setara Rp 8,12 triliun.

“Produk petrokimia yang dihasil-kan adalah metanol dan kemudian bisa diubah menjadi dimethyl ether (DME), yang bisa digunakan untuk memproduksi gas. Secara perhitungan teknis, dibutuhkan investasi US$ 600 juta untuk memproses batubara men-jadi metanol dan DME,” kata Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Per-industrian (Kemenperin) Muhammad Khayam, belum lama ini.

Khayam mengatakan, rencana pembangunan pabrik di Maloy Batuta, Kutai Timur ini, sudah tercetus dari beberapa tahun lalu. Dalam proyek gasifikasi batubara ini, Bumi telah

menggandeng PT Pupuk Kujang se-bagai mitra lokal.

Selain itu, Bumi juga tengah mencari mitra asing untuk bekerja sama dalam proyek gasifikasi batubara ini. “Mung-kin yang perlu didorong itu skema bagi hasilnya supaya peluang menggarap proyek gasifikasi menjadi menarik. Ada skema royalti sebagai bagi hasil. Itu yang mestinya diberikan pengec-ualian. Royaltinya mesti di hilirnya saja, jangan hulunya juga dihitung biar tidak double agar cashflow yang garap lancar,” kata Khayam.

Sementara itu, Presiden Direktur Bumi Resources Ari Saptari Hoedaja mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan studi kelayakan untuk pembangunan pabrik tersebut. Studi kelayakan ini ditargetkan selesai tahun depan.

Ari menambahkan, pihaknya juga tengah mengkaji penggunaan teknologi yang tepat untuk pabrik ini, diantaranya dari Eropa, Tiongkok, dan Amerika Serikat. “Kalau sudah mendapatkan mitra dan teknologi yang sesuai, pengerjaan pabriknya bisa berjalan dalam tiga tahun ke depan,” ujar dia.

Selain pabrik petrokimia, menurut Ari, Bumi juga akan mengembangkan kawasan industri yang bisa menarik industri lain seperti galangan kapal, maupun reparasi alat berat. Untuk kawasan industri, dia mengaku, Bumi telah menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare.

Oleh Grace Eldora

JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10-12% tahun ini menjadi sebesar US$ 5,1-5,2 miliar. Adapun pendapatan perseroan sepanjang 2017 mencapai US$ 4,7 miliar. Laporan keuangan perseroan tahun lalu akan dirilis pada Kamis (29/3).

RABU 28 MARET 2018

14 MARKETS & CORPORATEMI/Uthan A Rachim

JAKARTA – PT Manulife Aset Mana-jemen Indonesia (MAMI) mengincar kenaikan dana kelolaan (assets under management/AUM) minimal 20% pada 2018. Tahun lalu, perseroan membukukan kenaikan AUM reksa dana dan kontrak pengelolaan dana (KPD) sebesar 27,57% dari Rp 51,5 triliun menjadi Rp 65,7 triliun.

Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Legowo Kusumonegoro mengatakan, total AUM didominasi dana KPD senilai Rp 40 triliun. Se-mentara dana kelolaan dari reksa dana Manulife Aset menyentuh Rp 25,7 trili-un pada 2017. Meski demikian, tahun lalu perseroan mencatatkan kenaikan AUM khusus reksa dana 61,63% dari posisi Rp 15,9 triliun pada 2016.

“Tahun ini, kami memprediksi mini-mal AUM naik 20%. Secara persentase kenaikan mungkin tidak seperti tahun lalu, tapi tergolong baik di tengah vola-tilitas yang mempengaruhi persepsi pelaku pasar,” ujar Legowo di Jakarta, Selasa (27/3).

Lebih lanjut ia menegaskan, volatili-tas di bursa saham dan pasar obligasi masih dalam koridor positif. Namun, persepsi pasar tetap terpengaruh. Meski demikian, Legowo mengingat-kan bahwa volatilitas muncul karena faktor sentimen eksternal.

Hal itu meliputi keputusan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed), maupun ancaman perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Sedangkan dari domestik, menurut dia, investor tengah mencer-mati posisi inflasi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Febru-ari 2018 inflasi mencapai 0,79%. Sedan-gkan secara tahunan, tingkat inflasi mencapai 3,18%. Kemudian, inflasi di komponen inti menyentuh level 2,58% secara tahunan, dan sebesar 0,57% jika ditinjau dari periode Januari-Februari 2018.

Direktur dan  Chief Investment Of ficer Fixed Income  Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula menilai, fun-damental makro ekonomi Indonesia masih prospektif. Selain inflasi yang

di bawah 4%, Bank Indonesia (BI) juga diyakini mempertahankan suku bunga acuan dalam level 4,25% pada 2018.

“Kami yakin, tekanan eksternal han-ya berlangsung sementara. Sehingga investor akan kembali berinvetasi, karena melihat fundamental Indone-sia,” tegas dia.

Mengenai target kenaikan AUM minimal 20% pada 2018, Legowo meny-atakan, Manulife Aset fokus mengelola 24 produk reksa dana, dan 46 mandat KPD yang dimiliki. Namun manajer investasi ini membuka peluang untuk mengkaji produk baru ke depan.

Misalnya itu, produk alternatif inves-tasi, seperti kontrak investasi kolektif – efek beragun aset (KIK-EBA), dana investasi  real estate(DIRE), mau-pun reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). “Hanya jika menilik total AUM pada 2017, dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap mendominasi, dan diikuti AUM dari produk saham,” ungkap Legowo.

Berdasarkan data Manulife Aset, reksa dana pendapatan tetap berkon-tribusi Rp 34,2 triliun, dan dana kelo-laan mutual fund tipe saham mencapai Rp 23,8 triliun pada 2017. Sementara itu, sisa dana kelolaan lainnya berasal dari produk pasar uang, terproteksi, campuran, dan produk berbasis sya-riah.

Direktur dan Chief Solution Market-ing Officer Manulife Aset Manajemen Heryadi Indrakusuma menuturkan, perseroan terbuka untuk mengkaji dan meluncurkan produk alternatif investasi. Meski demikian, sebelum membuat produk tersebut manajer investasi ini perlu memantau tingkat permintaan investor, dan berkoordi-nasi dengan perusahaan sekuritas atau pihak lain yang terkait.

Selain menjajaki peluang produk baru, Manulife Aset fokus mengem-bangkan variasi reksa dana yang ada. Terutama itu, tiga produk yang naik signifikan pada 2017, yakni Manulife Pendapatan Bulanan II, Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI), dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (Mansyaf). (dka)

Penjurian Emiten Terbaik 2018Ketua Dewan Juri Emiten Terbaik 2018 Roy Sembel (duduk kanan) bersama anggota diantaranya Amir Abadi Jusuf (duduk kiri), Lily Widjaja (duduk tengah) dan (berdiri kiri ke kanan) Suheri, Sidharta Utama, Primus Dorimulu dan Budi Hikmat berfoto bersama usai penjurian pertama di kantor Beritasatu Media Holdings di Jakarta, Selasa (27/3). Pen-ganugerahaan Emiten Terbaik 2018 akan dilaksanakan pada 14 Mei 2018 di Jakarta.

langgeng
Typewriter
28 Maret 2018, Investor Daily | Hal.14