14 MARKETS & CORPORATE SELASA 31 JULi...

1

Transcript of 14 MARKETS & CORPORATE SELASA 31 JULi...

Oleh Devie Kania

JAKARTA – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) merevisi naik target kontrak baru tahun 2018 dari Rp 57,24 triliun menjadi Rp 58,11 triliun. Hingga akhir semester I-2018, perseroan sudah membukukan kontrak baru Rp 20,6 triliun atau sekitar 35,45% dari target baru.

SELASA 31 JULi 2018

14 MARKETS & CORPORATE

JAKARTA – PT Kobexindo Trac-tors Tbk (KOBX), perusahaan yang bergerak di bidang penjualan alat berat pertambangan dan aneka industri lain-nya, membukukan lonjakan laba bersih sebesar 90,24% menjadi US$ 1,53 juta pada semester I-2018.

Pertumbuhan signifikan emiten dis-tributor eksklusif untuk Doosan, NHL Terex, Daewoo Truck, Jungheinrich dan Hako tersebut tidak lepas dari tingginya permintaan alat berat khususnya di sek-tor pertambangan.

Pada semester I-2018, Kobexindo berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 45,83% menjadi U$ 41,78 juta dibandingkan periode sama ta-hun lalu sebesar US$ 28,65 juta. Segmen penjualan alat berat menjadi backbone atau menyumbang angka penjualan tert-inggi terhadap pendapatan konsolidasi perseroan.

“Kobexindo berhasil membukukan pertumbuhan yang berkelanjutan (sus-tainable growth) melalui penyediaan alat-alat berat berkualitas dan efisien bahan bakar, serta didukung jasa perbaikan dan perawatan 24 jam dan kesediaan suku cadang yang paripurna, sehingga menjadi pilihan bagi pelaku usaha,” kata Humas Soputro, presiden direktur Kobexindo Tractors, dalam penjelasan resmi, Senin (30/7).

Adapun penjualan unit alat berat ter-catat tumbuh 47,24% menjadi US$34,54 juta dibandingkan semester I-2017 lalu. Segmen ini berkontribusi sebesar 82,67% terhadap pendapatan konsolidasi perseroan atau terbesar dibandingkan segmen bisnis lainnya.

Segmen bisnis perseroan lainnya, yakni penjualan suku cadang tumbuh sebesar 26,83% menjadi US$ 3,77 juta, jasa perbaikan tumbuh sebesar 17,73% menjadi US$ 1,62 juta, dan pendapatan sewa yang terdiri atas sewa unit tumbuh 199,85% menjadi US$ 1,5 juta dan sewa gedung tumbuh 0,67% menjadi US$ 336,48 ribu.

Pertumbuhan permintaan alat berat tersebut dibarengi dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan men-ingkatkan pemasaran dan kapasitas tenaga kerja dengan merekrut tenaga

kerja yang professional dan terampil untuk memaksimalkan pertumbuhan dan menjaga layanan Perseroan agar tetap prima.

Pertumbuhan tenaga tersebut ber-dampak pada per tumbuhan beban seperti beban pokok pendapatan yang tumbuh 49,79% dari US$ 22,21 juta pada semester I-2017 menjadi US$ 33,26 juta pada periode yang sama tahun 2018.

Meski demikian, laba kotor tumbuh 32,21% dari US$ 6,45 juta menjadi US$ 8,52 juta pada semester I-2018. Demiki-an pula pada akun beban operasional, meski tercatat ada peningkatan, namun laba usaha tumbuh 17,12% dari US$ 2,26 juta pada semester I-2017 menjadi US$ 2,64 juta pada periode yang sama tahun 2018.

Kemudian, Kobexindo membukukan pertumbuhan pendapatan keuangan signifikan sebesar 1.047% dari US$ 5,05 juta pada semester I-2017 menjadi US$ 57,97 juta pada periode yang sama tahun 2018 dan berkurangnya beban keuangan dari US$ 999,32 ribu menjadi US$ 579,62 ribu, sehingga laba sebelum pajak mel-onjak 68,04% menjadi US$ 2,12 juta dari US$ 1,26 juta.

“Pada semester I-2018, perseroan membukukan lonjakan laba bersih 90,24% menjadi US$ 1,53 juta diband-ingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 806,13 ribu. Kami optimistis momentum pertumbuhan akan berlanjut hingga akhir tahun dan memberikan hasil yang positif bagi pertumbuhan bis-nis Kobexindo,” tutur Humas Soputro.

Solidnya kinerja keuangan pada se-mester I-2018 membuat jumlah kas dan bank naik 54,55% menjadi US$ 8,94 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 5,78 juta. Liabilitas jangka pendek naik 29,13% menjadi US$ 59,58 juta dan liabilitas jangka panjang berkurang dari US$ 13,84 juta menjadi US$ 4,2 juta.

“Hal tersebut membuat rasio utang terhadap ekuitas (DER) kami terjaga pada kisaran 2,1 kali, sehingga mem-berikan ruang bagi kami untuk men-ingkatkan kapasitas pembiayaan, jika diperlukan, guna memenuhi tingginya permintaan konsumen,” ujar dia. (jm)

Sekretaris Perusahaan Wika Puspita Anggraeni mengatakan, perseroan mel-akukan penyesuaian setelah menilik pen-capaian dan kondisi di lapangan selama semester I-2018. Berdasarkan itu dengan target kontrak yang baru, perseroan berestimasi proyek dari pemerintah akan berkontribusi 16,23%, badan usaha milik negara (BUMN) 52,76%, dan proyek dari pihak swasta sebanyak 32,4%.

“Adapun terkait realisasi kontrak baru Rp 20,6 triliun, kami mendata bahwa porsi terbesar disumbang dari proyek di sehmen infrastruktur, dan  build-ing. Pasalnya, kontrak baru dari segmen itu mencapai Rp 15,2 triliun, atau setara dengan porsi 73,98% dari kontrak baru yang diraih sampai semester I-2018,” ujar Puspita kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (30/7).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, segmen industri menyumbang kontrak baru Rp 4,4 triiun. “Sedangkan segmen energi dan industrial plant Rp 553 miliar, serta segmen properti berkontribusi Rp 354 miliar terhadap total kontrak baru perusahaan,” ungkap Puspita.

Adapun menilik pencapaian Wika sampai semester I lalu, sebetulnya secara year on year  (YoY) kontak baru emiten kontruksi itu lebih rendah. Sebab, pada periode sama tahun lalu, kontrak baru perseroan justru mencapai Rp 20,86 triliun.

Terkait proyek, sebelumnya Direktur Operasi I Wika Agung Budi Waskito memastikan, pihaknya sipa membangun tol di wilayah Bandung Utara dengan nilai proyek Rp 9 triliun. Jalan tol terse-but termasuk proyek yang diprakarsai perseroan, dan masih ada beberapa ruas tol lainnya yang dalam tahap  feasibility

study (FS).Adapun untuk proyek yang akan

diprakarsi, antara lain merupakan ruas jalan tol di wilayah Pluit-Ancol senilai Rp 6 triliun, dan proyek di Bandung Ut-ara. “Khusus jalan tol di Bandung Utara, proyek  elevated  itu akan berlokasi di Bandung ring road. Setelah ini pun, kami masih menanti hasil FS dari beberapa proyek jalan tol lainnya,” papar Agung.

Selain fokus menggarap beberapa proyek jalan tol yang diprakarsai, ia mengakui, perseroan masih berpartisi-pasi dalam  tender  sisa ruas 34 kilom-eter (km) Jalan Tol Serang-Panimbang. Sementara sebelumnya, anak usaha perseroan, PT Wika Serang Panimbang menjadi pihaknya mengerjakan porsi 51 km dari total ruas tol, yang direncanakan sepanjang 84 km tersebut.

“Untuk porsi pemerintah yang se-luas 34 Km, Wika ikut berpartisipasi dalam  tender. Namun kami masih menunggu hasil lelang ruas tol terse-but,” ujar dia.

Sementara itu mengenai investasi di bisnis jalan tol, sebelumnya mantan Direktur Utama Wika Bintang Perbowo mengakui, perseroan mengalokasikan dana Rp 6 triliun pada 2018. Dana terse-but, masuk ke dalam total belanja modal (capital expenditure/capex) 2018 yang senilai Rp 37 triliun.

Di samping proyek jalan tol, Direktur Operasi II Wika Bambang Pramujo per-nah menegaskan, pihaknya berniat fokus dengan beberapa proyek infrastruktur lainnya, serta industri, dan energi. Men-genai energi, ia mengakui, perusahaan pelat merah ini berkomitmen untuk mengembangkan bisnis di sektor air, minyak, dan gas ke depan.

P T S L J G L O B A L T b k D A N E N T I T A S A N A K N Y A

Jakarta, 30 Juli 2018

DireksiPT SLJ Global Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANTanggal 30 Juni 2018

(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)30 Juni

2018(Tidak Diaudit)

31 Desember2017

(Diaudit)

ASSETS

ASET LANCARKas dan bank 6.326.597 3.076.723 Piutang usaha - pihak ketiga - neto 4.473.681 2.200.410 Piutang lain-lain 589.703 627.597 Persediaan - neto 22.045.491 19.752.248 Uang muka dan aset lancar lainnya - neto 4.596.741 2.976.542

Total Aset Lancar 38.032.213 28.633.520

ASET TIDAK LANCARAset pajak tangguhan - neto 1.079.250 333.411 Penyertaan saham 77.084 77.084 Aset tetap - neto 38.873.673 40.474.481 Biaya tangguhan pengelolaan hak pengusahaan hutan - neto 6.424.172 3.470.511 Tagihan restitusi pajak 4.935.889 4.001.145 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi - neto 4.579.011 5.427.901 Aset tidak lancar lainnya 115.020 109.544

Total Aset Tidak Lancar 56.084.099 53.894.077

TOTAL ASET 94.116.312 82.527.597

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha

Pihak ketiga 9.346.563 8.369.131 Pihak berelasi 916 916

Utang lain-lain 8.503.006 10.532.127 Wesel bayar 5.632.408 300.000 Beban akrual 17.278.056 8.201.495 Utang pajak 990.010 594.585 Liabilitas jangka panjang - bagian lancar:

Pinjaman bank 35.356.403 1.667.358 Liabilitas pembiayaan 420.741 271.453

Liabilitas lancar lainnya 7.596.311 - Pendapatan yang ditangguhkan atas sewa aset 37.905 37.905

Total Liabilitas Jangka Pendek 85.162.319 29.974.970

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas pajak tangguhan - neto 420.041 469.917 Beban akrual - 6.106.909 Liabilitas imbalan kerja 3.456.066 3.362.112 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar:

Pinjaman bank - 33.144.766 Liabilitas pembiayaan 1.387.611 644.152

Liabilitas tidak lancar lainnya - 7.600.034 Pendapatan yang ditangguhkan atas:

Sewa aset 337.983 356.936

Total Liabilitas Jangka Panjang 5.601.701 51.684.826

TOTAL LIABILITAS 90.764.020 81.659.796

EKUITAS Modal yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas indukModal saham - ditempatkan dan disetor penuh 232.072.575 232.072.575 Tambahan modal disetor - neto 147.205.814 147.205.814 Saldo laba (akumulasi defisit)

Telah ditentukan penggunaannya 249.593 249.593 Belum ditentukan penggunaannya (211.582.234) (213.390.834)

Komponen ekuitas lain (164.576.602) (165.252.398)Modal yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas induk - neto 3.369.146 884.750

Kepentingan nonpengendali (16.854) (16.949)

EKUITAS - NETO 3.352.292 867.801

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 94.116.312 82.527.597

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUntuk periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2018

(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)Periode Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal 30 Juni2018 2017

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)PENDAPATAN USAHA 44.037.757 31.825.759 BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA 36.181.968 29.044.673 LABA BRUTO 7.855.789 2.781.086 Beban usaha (3.232.033) (2.534.246)Pendapatan operasi lainnya 28.981 6.363.098 Beban operasi lainnya (1.421.162) (1.492.997)LABA USAHA 3.231.575 5.116.941 Pendapatan keuangan 12.021 50.346 Laba selisih kurs - neto 658.917 1.193.519 Beban keuangan (2.654.329) (5.273.571)LABA SEBELUM PAJAK FINAL DANPAJAK PENGHASILAN 1.248.184 1.087.235 Beban pajak final (2.404) (10.069)LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.245.780 1.077.166 MANFAAT PAJAK PENGHASILANKini - - Tangguhan 386.720 122.592 LABA TAHUN BERJALAN 1.632.500 1.199.758 PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN SETELAHPAJAK PENGHASILANPos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugiPengukuran kembali program imbalan pasti 177.181 (48.325)Pos yang dapat direklasifikasi ke laba rugiSelisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 674.810 (217.850)PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN TAHUNBERJALAN SETELAH PAJAK PENGHASILAN 851.991 (266.175)TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2.484.491 933.583 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik entitas induk 1.631.419 1.199.752 Kepentingan nonpengendali 1.081 6 Total 1.632.500 1.199.758 TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALANYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik entitas induk 2.484.396 933.843 Kepentingan nonpengendali 95 (260)Total 2.484.491 933.583 LABA PER SAHAM DASAR 0,000409 0,000386

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUntuk periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2018

(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)Periode Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal 30 Juni2018

(Tidak Diaudit)2017

(Tidak Diaudit)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari pelanggan 45.482.128 36.596.240 Pembayaran kepada pemasok, uang muka pembelian mesin dan karyawan (43.980.459) (34.872.518)Penerimaan dari penghasilan bunga - neto 9.617 40.201 Pembayaran untuk beban keuangan (1.312.843) (859.405)Penerimaan (pembayaran) lainnya - neto (80.176) 262.606 Arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi 118.267 1.167.125 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aset tetap (205.286) (223.694)Hasil penjualan aset tetap - neto 20.688 1.874 Perolehan Biaya tangguhan pengelolaan hak pengusahaan hutan (3.035.407) - Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (3.220.005) (221.820)ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran pinjaman bank jangka panjang - (345.814)Penerimaan wesel bayar 5.455.885 - Penerimaan (pembayaran) liabilitas pembiayaan- neto 895.727 (293.654)Arus kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan 6.351.612 (639.468)KENAIKAN NETO KAS DAN BANK 3.249.874 305.837 KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 3.076.723 3.725.437 KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 6.326.597 4.031.274

Catatan:- Informasi keuangan ini diambil dari Laporan keuangan konsolidasian PT SLJ Global Tbk (“Perusahaan”) dan entitas anaknya yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018, dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Tidak Diaudit).- Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

langgeng
Rectangle
langgeng
Rectangle
langgeng
Typewriter
31 Juli 2018, Investor Daily|Hal,14