e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1....

98
1

Transcript of e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1....

Page 1: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

1

Page 2: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di
Page 3: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di
Page 4: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

PRAKATA

بسم هللا الرحمن الرحيم

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ya Fattahu Ya „Aliim, Tuhan Seru Sekalian Alam. Puji syukur tiada

terhingga penulis pohonkan ke hadirat Ilahi Rabbi yang telahmemberikan

kemudahan, rahmat, taufiq serta hidayah Nya kepada kita, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini yangberjudul:UPAYA KEDISIPLINAN BELAJAR

PESERTA DIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN

DI MAN TEGALREJO DAN MAN 1 KOTA MAGELANG dengan penuh

perjuangan, di selatanggung jawab kerja dan keluarga. Tesis ini bukan semata-

mata penulis maksudkan sebagai formalitas untuk memperoleh gelar magister

saja, melainkan sebagai jembatan untuk memperoleh ilmu yang

multidimensi,integratif, interkonektif, dan multikultur baik itu ilmu agama

maupun umum dari kampus IAIN SALATIGA tercinta ini agar nantinya dapat

teraplikasi dengan baik dan berkah.

Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW,

kepada para sahabat, dan keluarganya, yang telah mengajarkan keteladanan.

Penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini tidak akan terwujud tanpa adanya

kerja keras, bantuan doa, finansial, motivasi, dorongan semangat dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang

tiada terhingga dengan penuh ketulusan seraya teriring doa yang penulis tujukan

kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Ag, selaku Rektor IAIN SALATIGA,

beserta seluruh jajarannya.

2. Bapak Dr. Zakiyuddin, M. Ag, selaku Direktur Pascasarjana yang

mensupport penulis.

Page 5: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

3. Bapak Hammam, S. Pd., M. Pd., Ph. D. selakuKetua Program Studi PAI.

4. Bapak Dr. H. Sa‟adi, M. Ag, selaku dosen pembimbing yang senantiasa

memberikan ilmu, support dan kontribusi positif pada penulis tanpa batas

(unlimited) dari penulis mengandung hingga melahirkan yang seakan berat

untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak/ Ibu dosenPPs IAIN SALATIGA dan seluruh karyawan yang telah

memberikan pengetahuan, informasi dan pengalamannya kepada penulis

selama proses pembelajaran baik indoor class maupun outdoor class.

6. Suami tercinta yang selalu memberi semangat dan doa, anak-anakku yang

kubanggakan, orang tua, mertuaku dan keluarga besar serta orang-orang

terdekatku, yang selalu mengiringi doa, support serta motivasi kepada penulis

selama menjalani kuliah dan menapaki hidup lebih berarti dan berkah.

7. Bapak Kepala Madrasah MAN Tegalrejo dan MAN 1 Kota Magelang dan

seluruh Asatid wal Ustadah, yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis serta data- data yang penulis butuhkan untuk melaksanakan penelitian

di madrasah tersebut tanpa batas.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan PAI Angkatan 2013/2014, yang telah berbagi

ilmu, berkumpul bersama dan saling mendoakan, saling memberi semangat,

membantu editing dalam penyelesaian tesis ini dengan penulis melalui

diskusi-diskusi intens, baik di dalam kelas maupun di luar kelas tanpa kenal

lelah.

9. Terakhir kepada semua pihak yang telah memberikan segudang ilmu,

pengertian, dan motivasi untuk selalu semangat menimba ilmu dalam

menggapai cita-cita dan mencari ridho Ilahi serta bermanfaat bagi orang lain

di dunia edukasi ini.

Page 6: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari penuh

(kamil). Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat

penulis harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga tesis ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, terutama

bagi sekolah-sekolah dalam menanamkan pendidikan karakter kedisiplinan dan

tanggung jawab bagi peserta didik.

Salatiga, 15Juni 2017

Penulis

ETI HIKMAWATI

Page 7: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

ABSTRAK

UPAYA KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM

MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI MAN TEGALREJO

DAN MAN 1 KOTA MAGELANG

Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, mendeskripsikan bagaimana upaya

kedisiplinan belajar peserta didik dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang

dilakukan di MAN Tegalrejo Kab. Magelang. Kedua, mengetahuiupaya

pengembangan kedisiplinan belajar peserta didik dalam meningkatkan mutu

pembelajaran di MAN 1 Kota Magelang. Ketiga, untuk mengetahui apa sajakah faktor

pendukung dan penghambat implementasi pengembangan kedisiplinan belajar peserta

didik dalam meningkatkan mutu pembelajaran di MAN Tegalrejo dan MAN 1 Kota

Magelang tersebut.

Penelitian ini berorientasi pada penelitian lapangan (field

research).Berupa penelitian yang bersifat deskriptif non statistic sebagai upaya

untuk menggambarkan gejala, peristiwa atau kejadian yang aktual pada objek

yang diteliti.Hasil penelitian ini menunjukkan.Pertama, upaya yang dilakukan

di MAN Tegalrejo dengan cara mendisiplinkan peserta didik untuk menaati

tata tertib madrasah dan kesiapan program dan pelaksanaannya.Kedua, upaya

di MAN 1 Kota Magelang melalui kedisiplinan akademik dengan cara

pemenuhan hak dan kewajiban peserta didik, selama kegiatan di madrasah,

kegiatan pengurus kelas dan kelompok belajar, dan kelengkapan prasarana

kelas. Selain itu diterapkan juga kedisiplinan tersembunyi (hidden dicipline)

yaitu kedisiplinan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan sanksi-

sanksi. Ketiga, faktor pendukung di MAN Tegalrejo yaitu: Adanya tata tertib

ketika pembelajaran dan di luar jam pembelajaran baik kegiatan secara

akademik maupun non akademik, adanya kesiapan program pembelajaran

peserta didik melalui tiga fase (tahap persiapan, tahap inti, dan tahap

evaluasi). Sedangkan di MAN 1 Kota Magelang yaitu: adanya fasilitas atau

sarana (hardware), adanya kerjasama antara BK dengan wali kelas dalam

problem solving, terjalinnya hubungan harmonisantara guru dengan peserta

didik, antara guru dengan anggota madrasah lainnya, memberikan penghargaan

bagi siswa berprestasi serta beasiswa selama belajar di madrasah tersebut agar

kedisiplinan terbentuk dan terinternalisasi dalam diri peserta didik serta

memantau aktivitas mereka dengan melakukan kerjasama antara pihak

madrasah dan orang tua.

Faktor penghambat pengembangan kedisiplinan di MAN Tegalrejo

yaitu: kurang optimalnya pantauan guru BK dalam menangani peserta didik

yang kurang disiplin dalam kegiatan akademik maupun non akademik,

minimnya tenaga khusus BK dan kerjasama BK dengan guru atau wali kelas

karena terlalu banyaknya jumlah siswa tidak diimbangi dengan jumlah guru

BK dan di MAN 1 Kota Magelang yaitu: terbatasnya sarana prasarana yang

tersedia di madrasah, kurang adanya kesadaran siswa akan pentingnya

pemahaman dan pengamalan kedisiplinan atas tata tertib di madrasah,

Page 8: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

kurangnya perhatian orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa ketika di

rumah dan faktor lingkungan perkotaan. Sehingga berimbas pada

kedisplinannya di madrasah serta kurang terkontrolnya peserta didik dalam

belajar karena habituasi atau kebiasaan kurang baik yang mereka lakukan.

Kata Kunci: Upaya Kedisiplinan, Belajar, Peningkatan Mutu Pembelajaran.

Page 9: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..…………………..……i

HALAMAN PENGESAHAN………………….............................………………...........................ii

HALAMAN PERNYATAAN………………………….............................……..............................iii

ABSTRAK …………………………………………...…………................................................iv

PRAKATA ………………………………………………..................................................................vi

DAFTAR ISI………………………………………………..………......................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………........…..............….........................1

B. Rumusan Masalah …………………………………................…..........................6

C. Signifikansi Penelitian (Tujuan dan Manfaat Penelitian) ..............7

1. Tujuan Penelitian…………………...........................................................7

2. Manfaat Penelitian.............................………………………………………….8

3. Kajian Pustaka....................................................................................8

4. Metode Penelitian…………………………………………………………………………11

5. Sistematika Penulisan...............................................................…….....15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kedisiplinan………………………………………………..……………………………………….16

1. PengertianKedisiplinan.....................................................................16

2. Fungsi Kedisiplinan…. ........................................................................18

3. Jenis Kedisiplinan Belajar ..................................................................20

B. Mutu Pembelajaran.. .................................................................................21

1. Konsep Mutu. ....................................................................................21

Page 10: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

2. Konsep Pembelajaran. ................................................................... 25

3. Mutu Pembelajaran ...................................................................... 28

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................................. 33

A. Tinjauan Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang ................... 33

1. Sejarah Berdirinya Tegalrejo Magelang ...................................... 33

2. Letak Geografis ............................................................................ 37

3. Sarana Prasarana ......................................................................... 38

4. Prasarana Fisik ............................................................................. 38

5. Visi, Misi, dan Tujuan MAN Tegalrejo Magelang ........................ 39

6. Kondisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan beserta

Siswa MAN Tegalrejo .................................................................. 43

7. Tugas dan Tata Tertib Guru MAN Tegalrejo ............................... 45

8. Hak dan Kewajiban Peserta Didik MAN Tegalrejo ...................... 47

B. Tinjauan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang ........................... 48

1. Sejarah Berdirinya dan Letak MAN 1 Kota Magelang ..................... 48

2. Jumlah Siswa MAN 1 Kota Magelang .......................................... 51

3. Data Rombongan Belajar............................................................. 51

4. Letak Geografis ............................................................................ 52

5. Pengelolaan dan Pemanfaat Perkantoran .................................. 52

6. Visi dan Misi ................................................................................ 56

7. Kondisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Peserta Didik

MAN 1 Kota Magelang ................................................................ 60

Page 11: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

8. Tugas dan Tata Tertib Guru MAN 1 Kota Magelang .................... 62

BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN ...................................................... 73

A. Upaya Pengembangan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik

dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di MAN Tegalrejo ......... 73

1. Kedisiplinan Peserta Didik Selama Pembelajaran di

MAN Tegalrejo Magelang dengan Cara Mematuhi

Tata Tertib Ketika Pembelajaran Berlangsung................... 74

2. Kedisiplinan Peserta Didik Selama Pembelajaran di MAN

Tegalrejo Magelang dengan Cara Mematuhi TataTertib

Ketika di Luar Pembelajaran Berlangsung.......................... 75

3. Upaya Kedisiplinan Melalui Organisasi Kelas.................... ......... 76

4. Upaya Kedisiplinan Melalui Program Pembelajaran Peserta

Didik di MAN Tegalrejo..................................................... 82

B. Upaya Pengembangan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik dalam

Meningkatkan Mutu Pembelajaran di MAN 1 Kota Magelang 85

1. Kedisiplinan Akademik Melalui Upaya Pemenuhan Hak

dan Kewajiban Peserta didik di MAN 1 Kota Magelang..... 85

2. Kedisiplinan Tersembunyi (Hidden Dicipline)..................... 87

3. Sanksi-sanksi..................................................................... 89

4. Implementasi pengembangan kedisplinan di MAN Tegalrejo

dan MAN 1 Kota Magelang............................................... 90

Page 12: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

i. Faktor -Faktor Pendukung dan PenghambatUpaya Pengembangan

Kedisiplinan Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu Kegiatan

Pembelajaran di MAN Tegalrejo dan di MAN 1 Kota Magelang 92

i. Faktor Pendukung Upaya Pengembangan Kedisiplinan

Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran

di MAN Tegalrejo Magelang................................................. 92

2. Faktor Penghambat Upaya Pengembangan Kedisiplinan

Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran

di MAN Tegalrejo Magelang................................................ 93

3. Faktor Pendukung Upaya Pengembangan Kedisplinan

Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran

di MAN 1 Kota Magelang................................................... 97

4. Faktor Penghambat Upaya Pengembangan Kedisiplinan

Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran

di MAN 1 Kota Magelang................................................... 98

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 100

A. Simpulan......................................................................................... 100

B. Saran ......................................................................................... ... 101-103

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 104-105

Page 13: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

LAMPIRAN.............................................................................................. ........ 106

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Telaah Pustaka ....................................................................... 14

Tabel 2.2 Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 44

Tabel 3.1 Variabel dan indikator penelitian ........................................... 53

Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif Gender .............................................. 70

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif Usia .................................................. 70

Tabel 4.3 Uji Statistik Deskriptif Pendidikan Terakhir ......................... 71

Tabel 4.4 Uji Statistik Deskriptif Masa Kerja ....................................... 72

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 73

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ................................................................. 73

Tabel 4.7 Uji Regresi Linear Berganda .................................................. 75

Tabel 4.8 Uji Ttest .................................................................................... 76

Tabel 4.9 Uji Ftest ..................................................................................... 77

Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 78

Tabel 4.11 Uji Hasil R2 Regresi Utama.................................................. 79

Tabel 4.12 Perbandingan r2 dan R2 ........................................................ 79

Tabel 4.13Uji Heteroskendastisitas ........................................................ 80

Tabel 4.14 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ....... 82

Tabel 4.15 Uji Linearitas......................................................................... 83

Tabel 4.15 Hasil Uji hipotesis ................................................................ 88

Page 14: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................... 42

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Semarang ........ 65

Gambar 4.2 Grafik Histogram ............................................................... 81

Gambar 4.3 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ..... 82

Page 15: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran merupakan proses interaksi

edukatif antara siswa dan guru. Dikatakan sebagai interaksi edukatif karena di

dalam pembelajaran berkaitan dengan penyampaian ilmu pengetahuan oleh guru

kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.Tujuan pembelajaran pada

dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dimiliki

oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.Oleh karena itu, pembelajaran

diharapkan dapat bermuara pada tujuan belajar yang sesungguhnya sehingga

membuahkan hasil yang optimal atau prestasi belajar yang diinginkan.Disiplin

dalam belajar merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

setiap siswa agar dapat tercapai tujuan belajar di sekolah. Akan tetapi pelanggaran

terhadap peraturan yang berupa tata tertib sekolah masih sering ditemukan di

lingkungan sekolah seperti siswa membolos pada saat jam belajar, menyontek,

mencuri, berkelahi, dan lain-lain.

Perilaku menyimpang siswa seperti halnya yang telah disebutkan di atas

tidak lain adalah hasil dari kurangnya sikap disiplin siswa di sekolah dan

penegakan peraturan yang bisa dikatakan mungkin kurang efektif. Hal tersebut

mengakibatkan terjadinya berbagai macam pelanggaran terhadap peraturan dan

tata tertib yang berlaku di sekolah yang tentunya itu akan sangat

mempengaruhikenyamanan dan keamanan siswa dalam belajar baik bagi si

pelanggar maupun bagi siswa lain yang berada di lingkungan sekolah.

Page 16: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Disiplin merupakan kunci sukses bagi kegiatan belajar siswa di sekolah,

karena dengan disiplin maka setiap siswa akan menciptakan rasa nyaman serta

aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

lingkungan sekolah.Disiplin yang dikehendaki disini adalah disiplin yang muncul

karena kesadaran bukan karena paksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran

disebabkan karena siswa telah menyadari bahwa hanya dengan disiplin akan

didapatkan kesuksesan dalam segala hal, dengan disiplin akan dapat

menghilangkan kekecewaan orang lain, dan dengan disiplinlah orang lain dapat

mengaguminya.

Pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan pembelajaran menurut

penulis adalah sebagai berikut :

1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas

maupun di luar kelas, dengan kata lain disiplin akan menimbulkan rasa hormat

terhadap otoritas atau kewenangan.

2. Disiplin dapat dijadikan upaya untuk menanamkan kerja sama baik antar

sesama siswa di sekolah, siswa dengan guru, maupun siswa dengan

lingkungannya.

3. Disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan dalam diri setiap

siswa mengenai kebutuhan berorganisasi.

4. Dengan adanya sikap disiplin dalam proses pembelajaran, setiap siswa akan

tahu dan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan menghormati

dan menghargai hak dan kewajiban orang lain.

Page 17: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

5. Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang

kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan dalam

proses pembelajaran pada khususnya.

Disiplin tentu tidak akan muncul begitu saja pada diri siswa tanpa didasari

dengan penegakan peraturan yang efektif oleh pihak guru di sekolah, melalui

penegakan peraturan yang berupa tata tertib sekolah secara baik dan benar.

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa : ”Peraturan tata tertib merupakan sesuatu

untuk mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa”. Antara

peraturan dan tata tertib merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

sebagai pembentukan disiplin siswa dalam mentaati peraturan di dalam kelas

maupun di luar kelas.1

Selain penegakan peraturan diperlukan juga adanya penguasaan konsep

diri yang baik pada diri siswa, karena tanpa konsep diri yang baik mungkin siswa

akan mematuhi atau menaati peraturan yang berlaku di sekolah akan tetapi secara

terpaksa, karena sikap tersebut muncul bukan dari kesadaran diri siswa melainkan

sikap tersebut muncul akibat paksaan untuk mematuhi peraturan yang berlaku di

sekolah.

Penguasaan konsep diri pada siswa serta diimbangi dengan penegakan

peraturan yang efektif oleh pihak sekolah, merupakan suatu aspek yang mampu

memaksimalkan tingkat kedisiplinan siswa dalam belajar.

MAN Tegalrejo dan MAN Kota Magelang merupakan salah satu sekolah yang

mengharapkan siswa-siswanya agar dapat menerapkan sikap disiplin dalam

1Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: CV. Rajawali, 2006, 122.

Page 18: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

belajar karena disiplin merupakan kunci sukses belajar, akan tetapi pada

kenyaataanya masih ada saja siswa yang sikap disiplin belajarnya masih rendah,

masih ada siswa yang tidak masuk ke sekolah tanpa keterangan (Alpa).Hal ini

tergambar dalam tabel 1 daftar siswa yang diwakili kelas X berikut:

Tabel. 1

Data Absensi Siswa Kelas X Tanpa Keterangan (Alpha)

Madrasah AliyahNegeri Tegalrejo Tahun Ajaran 2015/2016

No Kelas Bulan

Jumlah Juli August Sep Okt Nov Des

1 X IPS 1 3 6 8 12 8 3 40

2 X IPS 2 2 2 5 2 5 - 16

3 X IPS 3 2 4 6 9 8 1 30

4 X IPS 4 5 5 11 - 16 - 37

5 X IPA 1 5 7 16 13 19 4 64

6 X IPA 2 - 2 3 2 - - 7

7 X AGAMA 1 1 1 4 2 8 1 17

Jumlah 18 27 53 40 64 9 211

Sumber :Dokumen Guru BimbingandanKonseling

Tabel. 2

Data kehadiran siswa kelas X tidak masuk sekolah tanpa keterangan Madrasah

Aliyah Negeri Kota Magelang Tahun Ajaran 2015-2016 sebagaimana tabel. 2

No Kelas Bulan

Jumlah Juli Agust Sep Okt Nov Des

1 X IPS 1 5 - 10 14 10 5 44

2 X IPS 2 4 4 7 4 - 2 21

3 X IPS 3 4 6 - 11 6 3 30

4 X IPS 4 7 7 13 2 18 4 51

Page 19: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

5 X IPA 1 7 9 18 - 19 - 52

6 X IPA 2 2 4 5 2 2 3 18

7

X AGAMA

1 3 3 6 4 10 2 28

Jumlah 32 33 59 37 65 19 245

Sumber :Dokumen Guru BimbingandanKonseling

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di Madrasah Aliyah

Negeri Tegalrejo dan MAN Kota Magelang keduanya sama–sama

menggunakan buku saku sebagai alat pengukur ketertiban siswa,sehingga

dapat diketahui siswa–siswa yang tidak mentaati peraturan seperti perilaku

siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama antara lain datang terlambat,

berpakaian seenaknya, potong rambut yang tidak sesuai, mengucapkan kata-

kata kasar dan jorok dalam pergaulan dengan temannya, sholat tidak tepat

waktu, pada saat bertemu dengan guru siswa enggan mengucapkan salam

terutama pada guru yang tidak mengajar di kelasnya. Sikap kedisiplinan yang

dikaji dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan mutu belajar siswa.Sikap

kedisiplinan tergantung pada pelaksanaan tata tertib dan sikap perilaku siswa

itu sendiri. Hal

initercermindalampendidikannasionalyaituuntukberkembangnyapotensipesert

adidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang

MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiridanmenjadiwarga Negara yang demokratissertabertanggungjawab.2

2Mar‟at, SikapManusiaPerubahanSertaPengukurannya, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1999, 8.

Page 20: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Bentukusaha yang dilakukan Madrasah

dalammeningkatkansikapkedisiplinansiswaadalahdenganmemberikanbukusak

usebagaipengukurkedisiplinansiswa.Dalambukusakuiniterdapat point-point

jenisaturan yang dapat menciptakandanmembangunsikapkedisiplinansiswa,

diantaranyaadalahdatangtepatwaktu, berpakaianlengkap, tidakmencuri,

dantidakmencemarkannamabaik

madrasah.Dalamupayameningkatkanmutukedisiplinan Pendidikan Agama

Islam jugadijadikantolakukurdalammembentukwatakdan pribadi pesertadidik,

sertamembangun moral bangsa (nation character building).3

Berdasarkanuraiandiatas makamendorongpenulis untukmengungkap

penelitian lebih jauhtentangupayapengembangan kedisiplinan terhadap

mutuPembelajaran siswa MAN Tegalrejodan MAN Kota Magelang.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan peraturan kedisiplinan maka Madrasah

memberikan aturan tata tertib yang harus ditaati oleh siswa. Untuk

memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam pembahasan ini maka

penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Pengembangan kedisiplinan belajar peserta didik dalam ketertiban untuk

meningkatkan kegiatan Pembelajaran di MAN Tegalrejo Magelang dan

MAN kota Magelang.

3Muhammad Alim, PendidikanAgama Islam: UpayaPembentukanPemikirandan Kepribadian Muslim,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, 6.

Page 21: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

2. Pengembangan kedisiplinan belajar peserta didik dalam kerajinan

mengerjakan tugas sekolah untuk meningkatkan kegiatan Pembelajaran di

MAN Tegalrejo dan MAN kota Magelang.

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka

penulis dapat mengemukakan rumusan masalah pada penelitian ini sebagai

berikut :

1. Bagaimana upaya pengembangan kedisiplinan belajar peserta didik dalam

peningkatan mutupembelajaran di MAN Tegalrejo MagelangdanMAN 1

Kota Magelang?

2. Apasajakah faktor pendukung dan penghambat implementasi

pengembangan kedisiplinan belajar peserta didik dalam peningkatan mutu

pembelajaran di MAN Tegalrejo Magelang dan MAN 1 Kota Magelang?

C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan-Tujuan Penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui upaya pengembangan kedisiplinan belajar peserta

didik dalam meningkatkan mutupembelajaran di MAN Tegalrejo

Magelang dan MAN 1 Kota Magelang.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi

pengembangan kedisiplinan belajar peserta didik dalam peningkatan

mutu pembelajaran di MAN Tegalrejo Magelang dan MAN 1 Kota

Magelang.

2. Manfaat Penelitian

Page 22: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan literatur tentang upaya pengembangan kedisiplinan

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi sekolah, sebagai masukan yang konstruktif bagi kedisiplinan

dan prestasi belajar siswa sehingga dapat tercipta suasana yang

tertib.

2) Bagi guru, dapat memudahkan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dari upaya penerapan kedisiplinan dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3) Bagi masyarakat umum, sebagai salah satu wawasan akan

pentingnya upaya pengembangan kedisiplinan dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

D. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh M. Taufiqurrahman, dalam

tesisnya yang berjudul “hubungan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib

sekolah, prestasi,belajar kognitif pendidikan Agama Islam, dan sikap

keseragaman siswa di SMAN 1 Pabelan,Kab. Semarang. “ Peneliti dapat

mendeskripsikan adanya hubungan positif yang signifikan antara kedisiplinan

Page 23: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

siswa terhadap tata tertib dengan prestasi belajar kognitif PAI dan adanya

hubungan positif.4

Tesis Yuli Nasriati Yang berjudul “ Implementasi Punishment

dalam Pendidikan Islam (Studi di SMA IT Abu Bakar, Yogyakarta)”

Penelitian tersebut menyimpulkan Implementasi Punishment di SMA IT Abu

Bakar telah terlaksana baik serta tujuan jelas dan pola yang disesuaikan

dengan ritual kepribadian dan cinta kasih yang dikondisikan dengan prinsip

keteladanan, membimbing, membentuk nilai moral dan pemberi reword

kemudian timbul kesadaran sendirinya untuk mentaati aturan – aturan yang

ada serta kedisiplinan tinggi.5

Tesis Sobirin yang berjudul “Pengaruh dan Motivasi Kedisiplinan

Terhadap Kepuasan Siswa SMK Negeri 1 Pemalang. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap

kepuasan siswa SMK Negeri 1 Pemalang dengan koefisien determinasi

sebesar 11,76%, dan ada pengaruh secara simultan (bersama) yang signifikan

motivasi dan kedisiplinan terhadap kepuasan siswa SMK Negeri 1 Pemalang

dengan koefisien determinasi sebesar 33,8%, sisanya sampai 100% kepuasan

siswa dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian.6

4M .TaufiqurRahman ,“Hubungan Kedispilnan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah Prestasi

Belajar Kognitif Pendidikan Agama Islam dan Sikap Keberagaman Siswa di SMAN I Pabelan

Kab. Semarang”,Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN SunanKalijaga , 2006,8.

5YuliNasriati, “Implementasi Punishment dalamPendidikan Islam (Studi di SMA IT Abu

Bakar Yogyakarta)”, Tesis,Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN SunanKalijaga, 2006,8.

6Sobirin, “PengaruhMotivasidanKedisiplinanTerhadapKepuasanSiswaSMKNegeri 1

Pemalang”, Tesis, Semarang: Program Pascasarjana UNNES, 2007, 20.

Page 24: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Penelitian Nurkholis yang berjudul “Hubungan Antara Sikap Dan

Disiplin Siswa Dengan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Di MTS Nurul Hikmah

Barupring Kabupaten Brebes”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

sebagai berikut : 1) Diperoleh nilai R Square = 0,538 yang berariti hasil

belajar siswa sebesar 53,8% dipengaruhi oleh factor sikap siswa. Nilai sig =

0,000 = % (di bawah 5%) menunjukkan ho ditolak, berarti ada hubungan

positif antara sikap siswa terhadap hasil belajarnya. Persamaan regresinya : Y

= 8,131 = 0,813 X2. 3) Diperoleh nilai R square = 0,601 yang berarti hasil

belajar siswa sebesar 60,1% dipengaruhi oleh factor sikap dan disiplin siswa

secara bersama – sama. Nilai sig = 0,000 = 0% (di bawah 5%) menunjukkan

Ho ditolak, berarti ada hubungan positif antara sikap dan disiplin siswa secara

bersama – sama terhadap hasil belajarnya. Persamaan regresinya Y = - 48,959

+0,822X1 + 0,396 X2.7

Penelitian Basiran yang berjudul “Pengelolaan Kedisiplinan Siswa

(Studi Situs : SMA I Tunjungan, Blora )”. Dari penelitian ini disimpulkan

bahwa dengan kedisiplinan dapat menciptakan ketertiban di berbagai bidang

khususnya di bidang pendidikan.8

E. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif artinya penulis menganalisis

dan menggambarkan penelitian secara obyektif dan detai untuk mendapatkan

7Nurkholis, ”Hubungan Antara Sikap dan Disiplin Siswa Dengan Hasil Belajar Aqidah Akhlak

Di MTS Nurul Hikmah Barupuring Kabupaten Brebes”, Tesis, Cirebon: Program Pascasarjana

IAIN Syekh Nurjati,2012, 23. 8Basiran, ”Pengelolaan Kedisiplinan Siswa (Studi Situs:SMA I Tunjungan, Blora)”,

Tesis,Surakarta: Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan UMS,2010, 26.

Page 25: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

hasil yang akurat. Penelitian yang dilaksanakan di lapangan adalah meneliti

masalah yang sifatnya kuallitatif, yakni prosedur data yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini adalah

penelitian lapangan (field research) yaitu dengan mengadakan penelitian

terhadap objek yang dituju untuk memperoleh data yang benardan terpercaya

tentang upaya pengembangan kedisiplinan belajar peserta didik dalam

meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar madrasah aliyah di MAN

Tegalrejo dan MAN Kota Magelang.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu

dengan mengadakan penelitian terhadap objek yang dituju untuk

memperoleh data yang benardan terpercaya tentang upaya pengembangan

kedisiplinan belajar peserta didik dalam meningkatkan mutu kegiatan

Pembelajaran madrasah aliyah di MAN Tegalrejo dan MAN Kota

Magelang. Yakni sebuah prosedur data yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini bersifat deskriptif

kualitatif artinya penulis menganalisis dan menggambarkan penelitian

secara objektif dan detail untuk mendapatkan hasil yang akurat.

2. Lokasi Penelitian

Page 26: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Peneliti mangambil dua MAN yaitu MAN Tegalrejo yang terletak

di wilayah Kabupaten Magelang, tepatnya di Jalan Kyai Abdan No 4

sebelah selatan kantor Pusdik Kecamatan Tegalrejo Magelang dan

sebelah utara terminal Tegalrejo. Sedangkan MAN 1 Kota Magelang yaitu

berada di wilayah Kota, tepatnya di Jalan Raya Payaman KM.1 ke utara

arah Kota Magelang ke Semarang di sebelah selatan Ponpes Payaman.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian ilmiah banyak cara yang dipakai untuk

pengumpulan data. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan

beberapa metode antara lain sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Metode ini penulis gunakan untuk mengamati bagaimana kegiatan

belajar mengajar di madrasah apakah siswa sudah membawa buku saku

semua, apakah siswa sudah mentaati peraturan yang ada di buku saku

tersebut. Kemudian penulis mendapatkan data yang berupa daftar

kehadiran siswa sehingga dapat diketahui data siswa yang hadir dan

siswa yang tidak hadir baik karena sakit, ijin, dan tanpa keterangan atau

alpha.

b. Metode Interview

Metode ini penulis gunakan untuk mewawancarai siswa kelas X,

mewawancarai guru, dan mewawancarai guru BK, sehingga dapat

diperoleh data tentang bagaimana respon siswa terhadap penggunaan

Page 27: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

buku saku. Dan dapat diketahui ketika guru memperkenalkan dan

menjelaskan tentang fungsi buku saku tersebut terhadap siswa.

Akhirnya dapat diketahui hasil dari aturan buku saku yang diterapkan

dan melalui prosedur itulah akan diketahui penggunaan buku saku

terhadap siswa.

c. Metode Dokumentasi

Metode ini penulis gunakan untuk mengamati siswa dan mendapatkan

data-data tertulis yang diinginkan peneliti untuk mencari tahu

rancangan program pengembangan kedisiplinan dengan mengumpulkan

data dan informasi tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di

sekolah, sehingga menghasilkan data berupa daftar kehadiran, tata

tertib dan buku saku.

4. Metode Analisis Data

Menurut Bodgan dan Biklen (1982) yang dikutip Lexy J Moleong

Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-memilahnya menjadi

satuan yang dikelola, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa

yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain.9

9Lexy Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005,

248.

Page 28: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Untuk menganalisis data agar lebih mudah dalam mengambil

kesimpulan maka dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan secara

berkesinambungan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Tahap pertama adalah melakukan reduksi data, yaitu suatu proses

pemilihan, pemusatan perhatian untuk menyederhanakan data kasar yang

diperoleh di lapangan. Kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan

sejak awal kegiatan hingga akhir pengumpulan data. Dalam penelitian ini

nantinya dilakukan reduksi data menyangkut upaya pengembangan

kedisiplinan belajar peserta didik dalam meningkatkan mutu kegiatan

pembelajaran di MAN Tegalrejo dan MAN 1 Kota Magelang.

Tahap kedua adalah melakukan penyajian data. Penyajian data

yang dimaksudkan adalah menyajikan data yang sudah diedit dan

diorganisasi secara keseluruhan dalam bentuk naratif deskriptif.

Tahap ketiga adalah melakukan penarikan kesimpulan yaitu

merumuskan kesimpulan setelah melakukan tahap reduksi dan penyajian

data. Penarikan kesimpulan dilakukan secara induktif, dalam hal ini

penulis mengkaji sejumlah data spesifik mengenai masalah yang menjadi

objek penelitian, kemudian membuat kesimpulan secara umum.

E. Sistematika Penelitian

Page 29: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

BAB I Pendahuluan. Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

dan signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II. Pada bab ini lebih banyak memberikan tekanan pada teori

kedisiplinan dalam kaitannya dengan mutu kegiatan Pembelajaran.

BAB III. Pada bab ini dikemukakan tentang bentuk gambaran umum MAN

Tegalrejo dan MAN 1 Kota Magelang.

BAB IV. Pada bab ini berisi pemaparan data beserta analisis kritis tentang

pengaruh upaya penerapan kedisiplinan terhadap mutu Pembelajaran siswa di

kedua madrasah tersebut.

BAB V Penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian yang disertai rekomendasi sebagai implikasi dari sebuah penelitian.

Page 30: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kedisiplinan

1. Pengertian Kedisiplinan

Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi

imbuhan yaitu Ke-an. Disiplin secara etimologi berasal dari kata disciple

(disipiline) yang mempunyai makna mengajari atau mengikuti pemimpin

yang dihormati.10

Menurut Prijadaminto “Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan

nilai-nilai ketaatan pada Tuhan, keteraturan dan ketertiban dalam

memperoleh ilmu”.11

Kedisiplinan dalam perspektif Kadir merupakan

kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau

pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar

dapat mengendalikan diri, agar berperilaku tertib dan efisien.12

Disiplin

adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

10

Kenneth W. Requene, Strategi Jitu Membangun Disiplin Anak, Jakarta: Pustaka Raya,

2005, 122. 11

Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta: PT. Pratnya Pramito,

2004, 5-6. 12

Kadir, Penuntun Belajar PPKN, Bandung: Pen Ganeca Exact, 1994, 80.

Page 31: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.13

Disiplin berarti adanya kesediaan untuk memahami peraturan-

peraturan atau larangan yang telah ditetapkan. Kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan

dan norma-norma sosial yang berlaku.14

Jadi disiplin adalah kesediaan

untuk taat terhadap peraturan atau tata tertib yang telah diberlakukan

dengan kesadaran tanpa adanya paksaan. Sedangkan disiplin menurut

Djamarah adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan

pribadi dan kelompok.15

Kedisiplinan menurut penulis mempunyai

peranan urgen dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau

tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor yang paling pokok

yaitu kedisiplinan, disamping faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah,

kesadaran berkarakter baik,tanggung jawab serta bakat siswa itu sendiri.

Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab

merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan

pengetahuan, sikap dan perilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam

penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam

kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di sekolah. Untuk lebih

13

Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta: PT. Pratnya Pramito,

2004, 23.

14

Abdurrahman Fathoni, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2006,

126. 15

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha

Nasional, 2012, 12.

Page 32: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

memahami tentang disiplin belajar terlebih dahulu akan dikemukakan

pengertian disiplin menurut beberapa ahli.

Menurut Arikunto didalam pembicaraan disiplin dikenal dua

istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara

berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang

menggunakan istilah siasat dan ketertiban.16

Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti

peraturan dan tata tertib karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya

karena ingin mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian disisplin

atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata

tertib karena didorong kesadaran yang ada pada kata hatinya. Itulah

sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu, kemudian berkembang

menjadi siasat.

2. Fungsi Disiplin

Fungsi disiplin di kalangan masyarakat pada umumnya antara lain:17

a. Menata kehidupan bersama

Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu

menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan

yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan

dengan sesama menjadi baik dan lancar.

16

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1990, 114. 17

Tulus Tu‟u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo, 2004, 38.

Page 33: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

b. Membangun kepribadian

Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor

lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan

tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik.

Oleh karena itu, dengan disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti,

mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk

ke dalam dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang

baik.

c. Melatih kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk

melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur

dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.

d. Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar,

misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu

sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang

ada di sekolah.

e. Hukuman

Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi

yang melanggar tata tertib tersebut.

f. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Page 34: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan

kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi

terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi

kegiatan pembelajaran.

3. Jenis-jenis Disiplin Belajar

Disiplin belajar dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu:18

a. Disiplin Sikap Belajar

Disiplin sikap belajar adalah suatu peraturan dengan kesadaran

sendiri unuk tercapai suatu tujuan perturan itu dengan perubahan sikap

atau tingkah lakunya. Sedangkan menjalankan peraturan atas pengaruh

pihak luar dengan kepatuhan dan ketaatan maka hal ini disebut

berdisiplin. Jadi sikap yang baik akan mempengaruhi proses disiplin

belajar seseorang.

b. Disiplin Tanggung Jawab Belajar

Seseorang atau siswa hendaknya mempunyai sikap disiplin

tanggung jawab dalam belajar. Seseorang yang bertanggung jawab

sebagai pelajar dia akan mengetahui posisinya sebagai seorang pelajar

dia akan mengetahui posisinya sebagai seorang pelajar dengan penuh

tanggung jawab saat menerima tugas dari seorang gurunya.

Menurut Cece Wijaya bahwa disiplin tanggung jawab adalah

sesuatu yang terletak didalam hati dan jiwa manusia yang mendorong

18

Cece Wijaya,Faktor-faktor Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 1994, 18.

Page 35: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu sebagai mana

yang ditetapkan peraturan oleh pihak yang bersangkutan. Sedangkan

Sofchah Sulistyowati menyebutkan agar seorang pelajar dapat belajar

dengan baik ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal

sebagai berikut:19

1) Disiplin dalam menepati jadwal belajar.

2) Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda

waktu belajar.

3) Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan

dan semangat belajar baik di sekolah seperti menaati tata tertib,

maupun disiplin di rumah seperti teratur dalam belajar.

4) Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan

cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur.

B. Mutu Pembelajaran

1. Konsep Mutu

Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang

atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan

yang diharapkan oleh pelanggan.20

Mutu atau kualitas menitikberatkan

fokusnya pada kepuasan pelanggan (konsumen). Barang atau jasa yang

dihasilkan diupayakan agar sesuai dengan keinginan pelanggan.

19

Sofchah Sulistyowati, Cara Belajar yang Efektif dan Efisien, Pekalongan: Cinta Ilmu,

2002, 3. 20

Tim Dosen Administrasi Penidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,

2010, 3.

Page 36: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu diartikan sebagai

ukuran baik atau buruk suatu benda, taraf atau derajat. Pengertian mutu

tersebut lebih mengedepankan mutu sebagai mutu barang atau jasa. Barang

atau jasa yang bemutu berarati juga bermutu tinggi. Menurut Sallis mutu

adalah Sebuah filsosofis dan metodologis yangmembantu institusi untuk

merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi

tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan.21

Menurut Engkoswara mutu bukanlah konsep yang mudah untuk

didefinisikan apalagi untuk mutu jasa yang dapat dipersepsi secara

beragam. Mutu dapat didefinisikan beragam berdasarkan kriterianya

sendiri seperti:22

a. Melebihi dari yang dibayangkan dan diinginkan;

b. Kesesuaian antara keinginan dan kenyataan;

c. Sangat cocok dengan pemakaian;

d. Selalu ada perbaikan dan penyempurnaan;

e. Dari awal tidak ada kesalahan;

f. Membahagiakan pelanggan;

g. Tidak ada cacat atau rusak.

Dalam tataran abstrak mutu telah didefinisikan oleh dua pakar

penting bidang mutu yaitu Joseph Juran dan Edward Deming. Mereka

berdua telah berhasil menjadikan mutu sebagai mindset yang berkembang

terus dalam kajian managemen, khususnya managemen mutu. Menurut

21

Sallis. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,Manajemen Pendidikan. Bandung:

Alfabeta,2010,295. 22

Engkoswara. Adminsitrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, 14.

Page 37: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Juran, mutu adalah kesesuaian untuk penggunaan (fitness for use), ini

berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah sesuai dengan apa yang

diperlukan atau diharapkan oleh pengguna, lebih jauh Juran

mengemukakan lima dimensi mutu yaitu rancangan (design), kesesuaian

(conformance), ketersediaan (availability), keamanan (safety), serta guna

praktis (field use).23

Prinsip mutu merupakan sejumlah asumsi yang dinilai dan diyakini

memiliki kekuatan untuk mewujudkan mutu. Terdapat delapan prinsip mutu

menurut ISO Tim Dosen, yaitu:24

a. Customer focused organization (fokus pada pelanggan);

b. Leadership (kepemimpinan);

c. Involvement of people (keterlibatan orang-orang);

d. Process approach (pendekatan proses);

e. System approach to management (pendekatan sistem dalam manajemen);

f. Continual invorentment (peningkatan secara berkelanjutan);

g. Factual approach to decision making (pendekatan faktual dalam

pengambilan keputusan);

h. Mutually beneficial supplier relationship (hubungan yang saling

menguntungkan dengan supplier).

23

Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu, Malang:

UIN Maliki Press, 2010, 78.

24Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,

2010, 295.

Page 38: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Ridwan memaparkan bahwa ukuran variable manajemen mutu dilihat

dari perilakunya dalam mewujudkan pelayanan kepada stakeholder. Masih

menurut Riduwan, dimensi variabelmanajemen mutu yaitu perencanaan

strategis untuk mutu, penerapan pengelolaan mutu, serta peningkatan

pelayanan mutu.

Berdasarakan beberapa penjelasan di atas, jadi dapat disimpulkan bahwa

mutu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara absolut dan secara

relatif.Secara absolut dilihat dari sudut pandang pemberi layanan (barang atau

jasa) yaitu mengenai ukuran tertentu yang sudah ditentukan. Sedangkan mutu

secara relativ dilihat dari sudut pandang pengguna layanan (konsumen) yaitu

ukuran kepuasan terhadap kualiatas barang atau jasa. Jika ditarik sebuah

benang merah, maka pada dasarnya mutu absolut juga menyangkut kepuasan

pelanggan. Hal ini karena ukuran terbaik yang ditetapkan pada dasarnyauntuk

memberi kepuasan kepada pelanggan.

2. Konsep Pembelajaran

Menurut Surya, dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,

pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Lebih lanjut Surya

memaparkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

Page 39: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalaminteraksi

dengan lingkungannya.25

Proses interaksi antara pendidik dan peserta didik menjadi sangat

penting dalam pembelajaran karena tanpa adanya interaksi edukatif poses

pembelajaran tidak akan efektif. Hal ini karena komunikasi yang dihasilkan

hanya satu arah yaitu dari pendiidik kepada peserta didik. Dalam

UU No.20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasonal Pembelajaran adalah

Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20). Apabila

dicermati interaksi siswa dapat dibina dan merupakan bagian dari proses

pembelajaran, seperti yang dikemukan oleh Corey dalam Syaiful Sagala

dikatakan bahwa :26

“Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara

sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku

tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap

situasi tertentu.”

Pembelajaran bukan hanya berarti transfer informasi dari, tetapi

bagaimana membuat peserta didik agar bisa belajar secara maksimal. Peran

guru tentu saja bukan hanya sebagai sumber belajar, tetapi sebagai

pembimbing dan pelayan siswa. Pembelajaran merupakan upaya guru untuk

25

Surya, M., Psikologi Pembelajran dan Pengajaran, Bandung: Pustaka Bani Quraisy,

2003, 11. 26

Sagala, S., Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003, 61.

Page 40: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

membangkitkan yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa)

belajar.

Sa‟ud memaparkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian

kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada

siswa. Oleh karena itu pembelajaran sebagai suatu proses harus dirancang,

dikembangkan dan dikelola secra kreatif, dinamis, dengan menerapkan

pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang

kondusif bagi siswa. Dalam hal ini guru dituntut untuk kreatif dalam

menyususn rencana pembelajaran yang akan diaplikasikannya dalam proses

pembelajaran. Variasi model pembelajaran harus dikuasai oleh guru dan tentu

saja disesuaikan dengan materi pelajarannya.27

Ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan

proses belajar siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran

adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran. Carl R. Roger

(Riyanto) berpendapat bahwa pada hakikatnya seorang pendidik adalah

seorang fasilitator. Ia menfasilitasi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

dalam proses pembelajaran.28

27U.S.Sa‟ud, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, 124.

28T.Riyanto, Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi, Jakarta: Grasindo,

2002,1.

Page 41: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Konsep pembelajaran berbeda dengan pengajaran. Pembelajaran bukan

hanya transfer informasi dari guru kepada siswa tapi lebih luas. Hal ini sesuai

dengan visi pendidikan UNESCO (Indra Jati ) yaitu:

a. Learning to think (belajar berpikir);

b. Learning to do (belajar berbuat/hidup);

c. Learning to live together (belajar hidup bersama);

d. Learning to be (belajar menjadi diri sendiri).

Proses pembelajaran yang baik dilaksanakan dengan metode Learning

by doing. Halini dilakukan guna mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran yang telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan

suatu sistem pendidikan dan pembelajaran yang mengembangkan cara berpikir

aktif positif dan keterampilan yag memadai.29

3. Mutu Pembelajaran

Mutu sekolah ditentukan oleh tiga variabel, yakni kultur sekolah, proses

belajar mengajar, dan realitas sekolah. Kultur sekolah merupakan nilai-nilai,

kebiasaan-kebiasaan, upacara-upacara, slogan-slogan, dan berbagai perilaku

yang telah lama terbentuk di sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke

angkatan berikutnya, baik secara sadar maupun tidak. Kultur ini diyakini

mempengaruhi perilaku seluruh komponen sekolah, yaitu guru, kepala

sekolah, staf administrasi, siswa, dan juga orang tua siswa. Kultur yang

29

T. Riyanto, Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi, Jakarta:

Grasindo,2002,1.

Page 42: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

kondusif bagi peningkatan mutu akan mendorong perilaku warga kearah

peningkatan mutu sekolah, sebaliknya kultur yang tidak kondusif akan

menghambat upaya menuju peningkatan mutu sekolah. Berkaitan dengan

komponen-komponen yang membentuk sistem pendidikan, lebih rinci

Syaodih S. mengemukakan bahwa komponen input diklasifikasikan menjadi

tiga, yaitu:30

Raw input, yaitu siswa yang meliputi intelek, fisik-kesehatan,

sosial-afektif dan peer group.Instrumental input, meliputi kebijakan

pendidikan, program pendidikan (kurikulum), personil (Kepala sekolah, guru,

staf TU), sarana, fasilitas, media, dan biaya. Environmental input, meliputi

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat, dan lembaga sosial,

unit kerja.

Komponen proses menurut Syaodih S., dkk meliputi pengajaran,

pelatihan, pembimbingan, evaluasi, ekstrakulikuler, dan pengelolaan.

Selanjutnya output meliputi pengetahuan, kepribadian dan performansi.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran

merupakan salah satu komponen sistem pendidikan yang dapat menentukan

keberhasilan pembelajaran dan mutu pendidikan. Oleh karena itu untuk

memperoleh mutu pendidikan yang baik, diperlukan proses pembelajaran

yang berkualitas pula.31

30

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

PT. Rosda Karya, 2005. 31

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

PT. Rosda Karya,2005.

Page 43: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas,

pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai penjabaran lebih lanjut dari

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya memuat

tentang standar proses. Dalam Bab I Ketentuan Umum SNP, yang dimaksud

dengan standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai

standar kompetensi lulusan. Bab IV Pasal 19 Ayat 1 SNP lebih jelas

menerangkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemampuan sesuai bakat, minat

dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.32

Mutu pembelajaran dapat dikatakan sebagai gambaran mengenai baik-

buruknya hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran

yang dilaksanakan. Sekolah dianggap bermutu bila berhasil mengubah sikap,

perilaku dan keterampilan peserta didik dikaitkan dengan tujuan

pendidikannya. Mutu pendidikan sebagai sistem selanjutnya tergantung pada

mutu komponen yang membentuk sistem, serta proses pembelajaran yang

berlangsung hingga membuahkan hasil.

32

PP No.19 Tahun 2005, Standar Pendidikan Nasional, (online, diakses pada 19 Maret

2016).

Page 44: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Pembelajaran yang bermutu akan bermuara pada kemampuan guru

dalam proses pembelajaran. Secara sederhana kemampuan yang harus dimiliki

oleh guru yaitu kemampuan merencanakan pembelajaran, proses pembelajran,

serta evaluasi pembelajaran.Mutu pembelajaran adalah ukuran yang

menunjukkan seberapa tinggi mutu interaksi guru dengan siswa dalam

proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.

Proses interaksi ini dimungkinkan karena manusia merupakan makhluk

sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Surakhmad

memberikan pengertian bahwa interaksi dalam pendidikan disebut dengan

interaksi edukatif, yaitu interaksi yang berlangsung dalam ikatan tujuan

pendidikan. Kegiatan belajar mengajar tersebut dilaksanakan dalam

suasana tertentu dengan dukungan sarana dan prasarana pembelajaran

tertentu tertentu pula. Oleh karena itu, keberhasilan proses pembelajaran

sangat tergantung pada guru, siswa, sarana pembelajaran, lingkungan

kelas, dan budaya kelas. Semua indikator tersebut harus saling

mendukung dalam sebuah sistem kegiatan pembelajaran yang bermutu.

Dalam proses pembelajaran yang bermutu terlibat berbagai input

pembelajaran seperti, siswa (kognitif, afektif, atau psikomotorik), bahan ajar,

metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana sekolah, dukungan

administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan

suasana yang kondusif. Mutu proses pembelajaran ditentukan dengan metode,

input, suasana, dan kemampuan melaksanakan manajemen proses

pembelajaran itu sendiri. Mutu proses pembelajaran akan ditentukan dengan

Page 45: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

seberapa besar kemampuan memberdayakan sumber daya yang ada untuk

siswa belajar produktif. Manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi

mensinkronisasi berbagai input tersebut atau mensinergikan semua komponen

dalam interaksi (proses) belajar mengajar baik antara guru, siswa dan sarana

pendukung di kelas maupun di luar kelas, baik konteks kurikuler maupun

ekstrakurikuler, baik dalam lingkup subtansi yang akademis maupun yang non

akademis dalam suasana yang mendukung proses pembelajaran.

Pembelajaran yang bermutu dihasilkan oleh guru yang bermutu pula.

Kecakapan guru dalam mengelola proses pembelajran menjadi inti

persoalannya. Tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran sedikitnya harus

meliputi fase-fase berikut :33

1. Menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Memilih dan melaksanakan metode yang tepat dan sesuai materi

pelajaran serta memperhitungkan kewajaran metode tersebut dengan

metode-metode yang lain.

3. Memilih dan mempergunakan alat bantu atau media guna membantu

tercapainya tujuan.

4. Melakukan penilaian atau evaluasi pembelajaran

Hal-hal di atas menjadi tugas guru. Guru dituntut untuk mempunyai

kecakapan dan pengetahuan dasar agar mampu melaksankaan tugasnya secara

profesional.

33

W. Surakhmad, Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung: Jemmars, 1986, 45- 46.

Page 46: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Pembelajaran yang bermutu adalah pembelajaran yang efektif yang

pada intinya adalah menyangkut kemampuan guru dalam proses

pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan

sangat menentukan mutu hasil pembelajaran yang akan diperoleh siswa.

Mutu pembelajaran pada hakikatnya menyangkut mutu proses dan

mutu hasil pembelajaran. Hadits menjelaskan bahwa mutu proses

pembelajaran diartikan sebagai mutu aktivitas pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru dan peserta didik di kelas dan tempat

lainnya.Sedangkan mutu hasil pembelajaran adalah mutu aktivitas

pembelajaran yang terwujud dalam bentuk hasil belajar nyata yang dicapai

oleh peserta didik berupa nilai-nilai.34

34

Hadis, A dan Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010,

97.

Page 47: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

BAB III

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

DI MAN TEGALREJO DAN MAN 1 KOTA MAGELANG

A. Tinjauan Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang

5. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang.

Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo yang berada di Jalan Kyai

Abdan (Pusdik) Dlimas Tegalrejo bermula dari pendidikan Guru Agama

Nahdlotul Ulama 4 tahun. Madrasah ini didirikan atas ide dan arahan dari

bapak K.H. Chudlori yang selanjutnya dikelola di bawah naungan sebuah

Yayasan yang bernama YAKTI (Yayasan Amal Kesejahteraan Tarbiyah

Islam) Tegalrejo. Yayasan tersebut bergerak di bidang dakwah dan

pendidikan dengan Akte Notaris nomor 14 tanggal 22 Juni 1972.35

Kepengurusan Yayasan ini meliputi :

a. Ketua : K. H. Siradj Abdan

b. Sekretaris I : Zarqoni

Sekretaris II : K. H. Rochmatullah Abdan

c. Bendahara I : Dulkarnaen

Bendahara II : K. Sjamhudi

d. Pembantu : R. Ali

Jamal

Muhtarom

35

Wawancara dengan Bapak H. Dzulkarnaen, Komite MAN Tegalrejo pada tanggal 20 Maret

2016, pukul 10.00 WIB.

Page 48: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

e. Badan Pengurus : Muhammad AR

K.Ismail

Muh Chalil

f. Badan Penasehat : K. Idris Abdan

K. Thoyib Ahmadi

M. Hasjim

g. Seksi Pendidikan : A. Hartanto, BA.

h. Seksi Dakwah : K.M. Salihun

Pada mulanya yayasan ini mempunyai :

a. 21 Raudhatul Athfal

b. 20 madrasah Ibtidaiyah

c. 2 Madrasah Tsanawiyah

Pada tanggal 7 April 1979 segenap pengurus yayasan mengadakan

musyawarah bersama Muspika dan sepakat mendirikan Madrasah Aliyah

Yakti sebagai upaya untuk mencukupi dan menampung siswa tamatan

SMP dan MTs yang ada. Pada tanggal 3 Juli 1979 secara resmi berdirilah

MA Yakti dengan nomor/ragam LK/3C/075/MA/81 dengan kepala

madrasah yang pertama adalah Bapak K.H. Idris Abdan dan wakilnya

Bapak Sumarmo, BA., dengan jumlah murid 23 anak pada tahun pertama.

Pada tahun kedua mencapai 36 siswa, tahun ketiga 68 siswa, dan tahun

keempat 77 siswa.36

Page 49: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Tahun 1983 kepala madrasah dipegang oleh bapak Sumarmo, BA.

Dengan jumlah siswa 123 anak. Tahun 1984 merupakan puncak

banyaknya siswa yakni 143 siswa. Setelah itu jumlah siswa mulai menurun

bahkan tahun 1988 jumlah siswa seluruhnya hanya 112 anak.

Dalam rangka memantapkan keberadaan MA Yakti Tegalrejo,

yayasan mengajukan Filialitas MA ke MAN Parakan Temanggung dengan

surat permohonan yang ditanda tangani oleh ketua K.Siradj Abdan, BA.

Dan sekretaris M. Mahfudz pada tanggal 20 Desember 1982, sehingga

pada tanggal 3 Maret 1984 MA Yakti Tegalrejo dinyatakansebagai MAN

Filial Parakan Temanggung Filial Tegalrejo Kabupaten Magelang oleh

Menteri Agama dengan Surat Keputusan Menteri Nomor :

KEP/E/Pgm.6/54/1984.37

Untuk menuju Madrasah yang mandiri pemerintah Cq Departemen

Agama RI menegerikan Madrasah Aliyah Negeri Parakan Temanggung

Filial Tegalrejo menjadi MAN Tegalrejo kabupaten Magelang dengan

keputusan Menteri Agama RI : Nomor : 17 tahun 1997 tanggal 17 Maret

1997. Dengan mandirinya madrasah, maka jumlah siswa pun bertambah,

terbukti kelas 1 waktu itu mendapat 2 (dua) kelas, terlebih pada 3 tahun

terakhir ini MAN Tegalrejo berkembang cukup signifikan, dengan

dibuktikan siswa semakin bertambah dan sudah menempati gedung baru

.

Page 50: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

dengan lokal kelas yang nyaman. Adapun data keadaan MAN Tegalrejo

secara terperinci adalah :38

a. Nama : Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo

b. NSM (lama) : 311330810053

c. NSM (baru) : 131133080001

d. Jenjang akreditasi : A

e. Tahun didirikan : 1997

f. Tahun beroperasi : 1997

g. Status Tanah : Hak Pinjam Pakai

h. Status Bangunan : Milik Sendiri

i. Jumlah Siswa dalam 8 (delapan) tahun terakhir dijelaskan dalam

tabel. 3 sebagai berikut :39

Tabel.3

Jumlah Peserta Didik MAN Tegalrejo

Kelas

TAHUN

2008/

2009

2009/

2010

2010/

2011

2011/

2012

2012/

2013

2013/

2014

2014/

2015

2015/

2016

I 106 150 154 225 228 259 272 205

II 98 102 143 147 209 226 249 258

III 125 113 129 141 136 205 212 241

Jml. 329 365 426 513 573 690 733 704

j. Data Rombongan Belajar, ditunjukkan pada tabel. 4 yakni sebagai

berikut:

38

Dokumentasi KTSP MAN Tegalrejo Magelang, diakses pada tanggal 22 Maret 2016. 39

Wawancara dengan Bapak Muhammad Purnama, S.Pt, Waka Kurikulum MAN

Tegalrejo, pada tanggal 22 Maret 2016, pukul 10.15 WIB.

Page 51: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Tabel.4

Jumlah Rombongan Belajar di MAN Tegalrejo

KELAS JUMLAH KETERANGAN

X 7 Kondisi baik

XI 8 Kondisi baik

XII 8 Kondisi baik

Kendala/keadaan yang menjadi ancaman bagi Madrasah Aliyah

Negeri Tegalrejo adalah dengan dicanangkannya otonomi daerah dimana

terjadi pemekaran wilayah. Masing-masing daerah ingin mendirikan

Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang

dikhawatirkan akan mematikan Madrasah Aliyah termasuk di dalamnya

MAN Tegalrejo. Disamping rendahnya kesadaran masyarakat Tegalrejo

dan sekitarnya dalam menyekolahkan putra-putrinya, lemahnya tingkat

ekonomi mayoritas penduduknya dan kecenderungan lebih memilih

sekolah kejuruan menjadi faktor yang menghambat perkembangan MAN

Tegalrejo karena masyarakat masih menganggap sekolah di madrasah itu

hanya mempelajari agama dan sekolah bagi orang-orang yang tidak

mampu.

6. Letak Geografis

Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo berada di jalan Kyai Abdan

(Pusdik) Dlimas Tegalrejo, bermula dari pendidikan Guru Agama

Nahdlotul Ulama 4 tahun. Madrasah ini didirikan atas ide dan arahan dari

bapak K.H. Chudlori yang selanjutnya dikelola di bawah naungan sebuah

Page 52: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Yayasan yang bernama YAKTI (Yayasan Amal Kesejahteraan Tarbiyah

Islam) Tegalrejo.40

7. Sarana Prasarana

Untuk menunjang tercapainya tujuan sistem pembelajaran maka,

diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung. Adapun sarana dan

prasarana yang dimiliki MAN Tegalrejo adalah sebagai berikut:

a. Alat-alat tulis

b. Mebeler

c. Buku-buku pelajaran

d. Buku-buku perpustakaan

e. Alat-alat olah raga

8. Prasarana fisik yang ada

a. lokal ruang Kepala Madrasah dan Tata Usaha

b. 1 lokal ruang guru

c. 24 lokal ruang kelas

d. 1 lokal ruang laborat IPA

e. 1 lokal ruang BK

f. 1 lokal ruang UKS

g. 1 lokal ruang OSIS

h. 1 Masjid

i. 1 lokal dapur(ruang dapur, ruang gudang, ruang UKS)

j. 2 lokal ruang gudang

40

Wawancara dengan Bapak Dwi Adi Satrianto, S.Pd, WakaSarpras MAN Tegalrejo,

pada 1April 2016, pukul : 11.25 WIB.

Page 53: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

k. 1 ruang perpustakaan

l. 5 WC untuk siswa putra, 7 WC untuk siswa putri, 3 WC guru.

9. Visi, Misi dan Tujuan MAN Tegalrejo Magelang

a. Visi Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang

Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang sebagai lembaga

pendidikan dasar berciri khas agama Islam perlu mempertimbangkan

harapan peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna

lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya.Madrasah

Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang juga diharapkan dapat merespon

perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah

Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang ingin mewujudkan harapan dan

respon dalam visi berikut:41

“Terwujudnya Madrasah yang Unggul dalam Prestasi, Terampil

Berkarya dan Berakhlak Mulia”.

b. Misi Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo

Untuk mewujudkan visi di atas, Madrasah Aliyah Negeri

Tegalrejo melakukan misi sebagai madrasah Aliyah Negeri berikut:

1. Menciptakan peserta didik yang berprestasi dibidang akademik pada

hasil UN.

2. Menciptakan kemampuan peserta didik yang mandiri dan sistematis.

3. Mengembangkan bakat peserta didik yang kreatif dan inovatif.

41

Buku Saku Tata Tertib Siswa MAN Tegalrejo, Magelang, 2013, vi.

Page 54: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

4. Menciptakan kemampuan dasar peserta didik menjadi muslim yang

taat beribadah.

5. Menumbuhkembangkan sikap kepedulian sosial yang tinggi.

Menanamkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan

undang-undang dasar.

6. Mampu mencetak siswa yang cerdas, tangkas, kreatif, serta

berakhlakul karimah.

c. Tujuan Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang

Secara umum, tujuan pendidikan padaMadrasah Aliyah Negeri

TegalrejoMagelangadalah ingin menyiapkan siswa-siswi yang

berkualitas, berakhlak mulia dan mampu bersaing ditingkat pendidikan

yang lebih tinggi serta terampil dalam mengamalkan ilmunya. Bertolak

dari tujuan umum di atas, maka secara khusus dapat disampaikan

bahwa tujuan Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo Magelang MTs

adalah sebagai berikut:42

1) Tujuan jangka panjang sebagai berikut:

a) Ingin menyiapkan siswa-siswi yang berkualitas, berakhlak mulia

dan mampu bersaing ditingkat pendidikan yang lebih tinggi

serta terampil dalam mengamalkan ilmunya menyiapkan peserta

didik meraih prestasi akademik dan nonakademik.

b) Menyiapkan peserta didik agar berkembang secara optimal

sesuai dengan potensi dan kreatifitas yang dimiliki.

42

Dokkumentasi, Buku Saku Tata Tertib Siswa MAN Tegalrejo, Magelang, 2013.

Page 55: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

c) Menyiapkan peserta didik agar memiliki pembiasaan religius

untuk bekal hidup di masyarakat.

d) Menyiapkan peserta didik memiliki keterampilan sesuai bakat

dan minat sehingga memiliki keunggulan dalam aspek

keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, olah raga, dan

seni.

2) Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)

a) Pada tahun pelajaran 2014/2015 rata-rata UN mencapai nilai

minimal 7.25 yang diperoleh dengan cara jujur dan mandiri.

b) Pada tahun pelajaran 2014/2015 proporsi lulusan yang

melanjutkan ke perguruan tinggi minimal 75 % .

c) Meningkatkan nilai rata-rata kenaikan kelas peserta didik kelas

X dan XI dari 7,15 pada tahun 2013 / 2014 menjadi 7,45 pada

tahun pelajaran 2014 / 2015.

d) Meningkatan kualitas pembelajaran yang ditandai 95 % guru

menerapkan: pendekatan Kontekstual, PAIKEM, serta layanan

bimbingan dan konseling sesuai standar proses.

e) Pada tahun pelajaran 2014/2015 memiliki kelompok KIR dan

mampu menjadi finalis LKIR tingkat kabupaten yang dilakukan

secara jujur.

f) Pada tahun ajaran 2014/2015 memiliki tim olahraga minimal 3

cabang dan mampu menjadi finalis tingkat kabupaten yang

dilandasi nilai religius, jujur, dan mandiri.

Page 56: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

g) Pada tahun 2014/2015 memiliki tim kesenian yang mampu

tampil pada acara setingkat kabupaten/kota yang dilandasi nilai

religius.

h) Pada tahun 2014/2015 peserta didik telah memiliki kebiasaan

shalat dhuha dan dhuhur berjamaah.

i) Pada tahun 2014/2015 mampu mengukur prestasi dalam bidang

MTQ tingkat Kabupaten dengan mencapai juara

j) Pada tahun 2014/2015 peserta didik telah memiliki kebiasaan

bersikap sopan santun dan saling menghargai antara sesama

warga Madrasah.43

10. Kondisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan beserta Siswa Madrasah

Aliyah Negeri Tegalrejo

Tabel. 5

Kondisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Nama Lengkap Personal Pengampu Mapel

Uswatun Hasanah, S. Ag Alquran Hadist

Yuli Viantrika A.Ma. Pust Perpustakaan

Reni Pramudiani, S. Pd BK

Lailatul Khasanah, S.Pd BK

Evi Kusniati, S.Pd Sosiologi

Yana Herdiana Nugraha, S.Pd Penjasorkes

Lintariyah, S.Pd Sejarah

Dra. Hj. Mizhariyatil Hidayah Aqidah Akhlak

Karyati, S.Pd Ekonomi

Nurul Istianah, S. Ag Fiqih

Eliya H. S, S.Th. I Bahasa Indonesia

Nahrul Rosidah B, S.Pd PKN

Dra. Ida Ariyani Sosiologi

Dra. Nuryati Geografi

Nurul Ana Khusniyah, S.pd Bahasa Indonesia

Oktora Milasari, S.Pd.I Bahasa Arab

43

Wawancara dengan Bapak Muhammad Purnama, S.Pt, Waka Kurukulum, pada tanggal

25 Maret 2016, pukul 11.00 WIB.

Page 57: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Linda Permatasari, S.Pd Bahasa Jawa

Siti Salbiyah, S.Pd Matematika

Ma‟sumatun, S.Ag Bahasa Arab

Dra. Siti Zulaikhah Bahasa Indonesia

Faida Syarifah, S.Sos. I Prakarya

Sudarti, S. Ag Fiqih

Muhammad Badri Staff TU

Muhummad Purnama, S. Pt Waka. Kur/ Matematika

Heni Isdaniyah, SE Ekonomi

Sri Widarti, S.Pd.Si Kimia

Hj. Endang, S. Ag Bahasa Inggris

Machmud Rosyidi, S. Ag, M.Pd.I KA TU

Agus Sulistya, SE Ekonomi

Jamari Staff TU

Sri Amriyati, S.Ag, S.pd Biologi

Ulfatu Sharifah. S. Pd. I Biologi

Amarudin Syarif. S. Si Matematika

Drs. Dwi Adi S, S.Pd WAKA. Sarpras/BK

Nur Kholiq, S. Ag, M.SI WAKA. Kesiswaan/ B. Arab

Hartsa Jamila R, S.Pd Bahasa Inggris

Muhammad Rofiq, S. Pd Bahasa Inggris

Kulyadi Staff kebersihan

Wisnu Adi Wibowo, S. Pd Sejarah

Yudi Hernayadi Nugraha, S.Pd Penjasorkes

Drs. Subagya SBK

Anas Munaji, S. Ag Aqidah Akhlak

Aqshol Hidayah, SHI Aqidah Akhlak

Safi‟i Rais, S. Pd, Si Matematika

Huri Setyono, S.Pd Penjasorkes

Romeli Staff Keamanan

Mursyidul Anam, S. Ag Al Quran Hadist

Tria Indah Febrianti, S. E. I Staf TU

Nur Wakhid, S. Pd Bahasa Inggris

Maksum, S. Pd. I Matematika

Muhammad Ilyas, S. Pd. I SKI

Eti Hikmawati, S. Ag SKI

Drs. H. Muhmmad Fauzi Kepala Madrasah

Kharis Parama, S. Pd. Gr PKN

A Zubair S.Pd Fisika

Naziri Staf Kebersihan

Asrori Satpam Sumber : Data Monograf MAN Tegalrejo tahun 2016

Page 58: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

11. Tugas dan Tata Tertib Guru Madrasah Aliyah Negeri

Tegalrejo Magelang

a. Kewajiban selaku pengajar44

1. Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2. Menandatangani daftar hadir.

3. Apabila ada halangan hadir / udzur syar'i maka; Izin tertulis

kepada Kepala Madrasah (Waka Kurikulum) dengan

menyerahkan tugas untuk siswa, jangan mencacat. Segera

berkonsulatasi / berkomunikasi dengan Waka Kurikulum.

4. Melaksanakan KBM sesuai dengan jadwal pelajaran.

5. Melaksanakan evaluasi KBM sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

6. Ikut bertanggungjawab atas ketertiban madrasah, baik di dalam

maupun di luar jam pelajaran.

b. Kewajiban Selaku Pendidik

1. Mengoptimalkan pelaksanaan syari'at islam sebaik-baiknya.

2. Memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak didik dan

kepada siapapun.

3. Berusaha meningkatkan kemampuan professional.

4. Bersikap professional dalam menjalin hubungan dengan atasan

dan komite, serta lingkungan sekitar madrasah.

44

Ibid.

Page 59: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

5. Selalu memelihara semangat korps dan meningkatkan rasa

kekeluargaan dengan sesama guru dan karyawan.

6. Bertanggungjawab untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan

program madrasah.

7. Mengikuti secara aktif setiap rapat atau pertemuan madrasah /

yayasan (bila berhalangan hadir, ijin tertulis).

8. Berpakaian seragam MAN, bersepatu, berkaos kaki, berkopiah

hitam

9. Mengikuti upacara bendera.

10. Hadir 10 (sepuluh) menit sebelum mengajar.

11. Menjaga nama baik madrasah dan pondok pesantren kapan dan di

manapun berada.45

c. Kewajiban selaku anggota madrasah

1. Memiliki rasa cinta bangga dan menjaga nama baik madrasah di

manapun berada.

2. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap madrasah dan yayasan.

3. Ikut membina hubungan baik antara madrasah dengan orang tua

siswa, masyarakat maupun instansi terkait.

4. Menjaga dan mengusahakan tercapainya keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan, kesehatan, kekeluargaan dan kerindangan

madrasah (7 K)

45

Buku profil Madrasah Aliyah Negeri Tegalrejo, dia[kses pada tanggal 12 April 2016.

Page 60: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

5. Mengikuti kegiatan yang mendukung lebih eratnya semangat

kekeluargaan madrasah dan yayasan.

6. Mengikuti dan mengamankan garis komando sistem organisasi

madrasah dan yayasan dengan segala aturan-aturannya.

d. Kewajiban selaku PNS dan Guru Bantu

1) Wajib mentaati segala peraturan PNS / Guru Bantu dan peraturan

perundangan lain yang berlaku.

2) Tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh peraturan maupun

perundangan yang berlaku.

e. Kewajiban, Hak dan Sanksi

Bagi Guru yang melanggar tata tertib, akan dikenakan sanksi :

1. Teguran lisan

2. Peringatan tertulis maksimal tiga kali.

3. Membuat surat pengunduran diri kepada Kepala Madrasah dan

yayasan.46

12. Hak dan Kewajiban Peserta Didik MAN Tegalrejo Magelang47

Siswa berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran, menggunakan

sarana dan prasarana serta fasilitas yang disediakan. Sedangkan kewajiban

seluruh peserta didik wajib mematuhi tata tertib yang berlaku di madrasah.

B. Tinjauan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang

1. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang

46

Wawancara dengan Bapak Drs. H. Muhammad Fauzi, Kepala Madrasah pada tanggal 2

April 2016 pukul 10.00 WIB. 47

Buku Saku Tata Tertib Siswa MAN Tegalrejo, Magelang, 2013.

Page 61: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang, semula adalah

Madrasah Aliyah Filial dari Madrasah Aliyah Negeri Parakan

Temanggung yang bertempat di jalan Duku No. 1 perum KORPRI

Kelurahan Keramat Kecamatan Magelang Utara.48

Pada bulan Juli tahun 1991 Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota

Magelang Filial Madrasah Aliyah Negeri Parakan Temanggung di

Negerikan menjadi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang dengan

keadaaan gedung dan siswa berikut.

a. MAPN

Pada hari jum‟at pada tanggal 12 november 1982 jam 16.00

WIB bertempat di Gedung madrasah aliyah persiapan Negeri Kota

Magelang yang beralamat di Jalan diajalan Duku no 1 perum KORPRI

kelurahan keramat kecamatan Magelang Utara dengan disaksikan oleh

kepala kantor departemen agama kota madya magelang dan kabupaten

magelang, kepala PGA negeri 6 tahun magelang, kepala MTS negeri

magelang, dan guru-guru madrasah aliyah, dilangsungkan penyerahan

gedung MAPN dan meubelair dari:

Nama : H. SANUSI

Jabatan : Pimpinan proyek pembangunan sarana agama dan

pendidikan Crash Program tahun 1982/1983Kepada:

Nama : Drs. H. MA. Masduqi

NIP : 150059209

48

Buku Profil Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang, diambil pada tanggal 2 April

2016.

Page 62: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Pangkat : Penata muda TK 1 , III/b

b. MAN PARAKAN TEMANGGUNG FILIAL DI KOTA MADYA

MAGELANG

Berdasarkan surat keputusan direktur jendral pembinaan

kelambagaanagama islam departement agama nomer :

KEP/E/PP/00.6/59/1984 tanggal 3 maret 1984 MAPN berubah

menjadi MAN Parakan Temanggung Filial Di Kota Madya Magelang.

c. MADRASAH ALIYAH NEGERI 1

Madrasah aliyah negeri 1 kota magelang menjadi madrsah negeri

terlepas dari induknya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama

RI Nomer 137 tanggal 11 juli 1991 Madrasah Aliyah Negeri Parakan

Temanggung Filial di Kotamadya Magelang menjadi Madrasah

Aliyah Negeri (MAN 1) Kota Magelang dan Mulai tahun 1996 pindah

di Jalan Raya Payaman Nomer 01 Kotak Pos 288 Telp. 0293-3695256

d. Perkembangan MAN 1 Kota Megelang

Perkembangan Madrsah Aliyah Negeri dari awal berdirinya

mengalami pasang surut baik dari segi jumlah gedung/kelas/ruang

maupun dari jumlah siswa yang ada. Dakan hal ini dapat dibagi

menjadi dua periode yaitu :

1) Periode pertama ketika masih beralamat di Jl Duku No 1 Kramat

Magelang (sebelum pindah).

2) Periode Kedua ketika setelah pindah beralamat di Jl Raya

Payaman No 1 Magelang

Page 63: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Secara umum perkembangan MAN 1 Kota Magelang mulai

berkembang pesat setalah pindah lokasi di Jl Raya Payaman No 1

Magelang hal ini disebabkan karena :

1) Lokasi yang strategis (tepi jalan raya Magelang-Semarang-

Temanggung).

2) Transportasi mudah dicapai dari berbagai jurusan

3) Lokasi MAN berdekatan dengan pondok pesantren antara lain:

1. PP. Pondok baru Payaman Magelang (KH. Muhlisun)

2. PP. Al-husna Payaman Magelang (KH. Azhari Al Hafidz)

3. PP. Sihrojul Muhlasin Payaman Magelang (KH. Ansor Minal

Nur-rohman)

4. PP. Romo Agung Payaman Magelang ( KH. Anwari Sirot)

5. PP. Sekar Panjang Payamana Magelang (KH. Muhammad

Anas, SH).

6. PP. AL-Huda Payaman Magelang (Kh. Nurul Huda).

7. PP. AL-Mustho Payaman Magelang (KH. Nurul Huda)

8. PP. Nurul Ali Sempu Secang Magelang (KH. Islamil Ali).

9. PP. Karang Geneng Secang Magelang

Dan semua pondok pesantren diatas jaraknya tidak lebih dari 1 km

dari MAN 1 Kota Magelang, sehingga banyak siswa MAN 1 Kota

Magelang disamping sekolah di MAN juga sekaligus mondok di pondok

tersebut.

Page 64: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

2. Jumlah Siswa dalam 8 (delapan) tahun terakhir dapat dilihat dari

table. 6 sebagai berikut :49

Tabel. 6

Jumlah Siswa MAN 1 Kota Magelang

KLS

TAHUN

2008/

2009

2009/

2010 2010/ 2011 2011/ 2012 2012/ 2013 2013/ 2014 2014/ 2015 2015/ 2016

I 200 188 275 275 280 280 290 295

II 211 200 280 275 281 280 290 296

III 217 203 285 270 281 280 293 298

Jml. 628 591 840 820 842 840 873 889

3. Data Rombongan Belajar

Tabel. 7

Data Rombongan Belajar

KELAS JUMLAH KETERANGAN

X 7 Kondisi baik

XI 8 Kondisi baik

XII 8 Kondisi baik

Jumlah Rombongan belajar di MAN 1 Kota Magelang adalah sebagai

berikut:

a. Kelas X : 7 rombongan belajar

b. Kelas XI : 8 rombongan belajar

c. Kelas XII : 8 rombongan belajar

4. Letak Geografis

Letak MAN 1 Kota Magelang terletak dilokasi Jl. Raya Payaman 1

Magelang, Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang. Semula adalah

Madrasah Aliyah Filiah dari Madrasah Aliyah Negeri Parakan

49

Dokumentasi KTSP MAN 1 Kota Magelang 2015, diakses pada 3 April 2016.

Page 65: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Temanggung yang bertempat dijalan Duku no 1 perum KORPRI

Kelurahan Keramat Kecamatan Magelang Utara.

Pada bulan juli tahun 1991 Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang

Filial Madrasah Aliyah Negeri Parakan Temanggung di Negerikan

menjadi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang.50

5. Pengelolaan dan Pemanfaatan Perkantoran

a. Perkantoran

MAN 1 Kota Magelang mempunyai ruang kantor yaitu :

1) Kantor kepala yang dilengkapi ruang tidur dengan seperangkat

peralatan tidur, kamar mandi, wc, ruang tamu, dan ruang kerja

kepala.

2) Ruang guru yang terdiri dari meja dan kursi guru, televisi 29 inch

seperangkat peralatan audio untuk briefing atau rapat.

3) Ruang tata usaha beserta peralatan pendukung lainnya.

4) Ruang BP menempati sebuah ruangan dengan ruang khusus untuk

tempat kunsultasi masing masing koorditor BP, kelas 10, kelas 11,

kelas 12.

b. Ruang belajar Man 1 Kota Magelang

MAN 1 Kota 1 Maegalang terdiri dari 23 kelas, dengan perincian :

1) Kelas X sebanyak 7 ruang

2) Kelas XI sebanyak 8 ruang

3) Kelas X sebanyak 8 ruang

50

Wawancara dengan Bapak Muh Yasid, BA, selaku Wa.Ka Sarpras pada tanggal 3 April

2016, pukul 11.45 WIB.

Page 66: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

c. Ruang Laboratorium

1) 1 ruang untuk Laboratorium biologi

2) 1 ruang untuk Laboratorium Kimia

3) 1 ruang untuk Laboratorium IPS

4) Ruang Perpustakaan

MAN 1 Kota Magelang sudah memiliki gedung khusus untuk ruang

perpstakaan dengan perlengkapan dan sarana pendukung yang cukup

memadai. Untuk buku perpustakaan cukup memadai karena buku

paket untuk setiap mata pelajaran dapat mencukupi semua siswa.

5) Ruang Komputer

Ruang komputer terdiri dari:

1) 1 ruang untuk pembelajaran klasikal dengan 10 buah komputer

2) 1 ruang untuk prakter dan internet dengan 20 buah komputer

3) 1 ruang untuk pengawas atau guru.

6) Ruang Multimedia

Ruang Multimedia memiliki fungsi:

1) Sebagai ruang untuk kegiatan pembelajaran bila membutuhkan

peralatan audio visual.

2) Sebagai ruang pertemuan.

7) Ruang Ibadah

MAN 1 Kota Magelang telah membangun sebuah masjid dengan

nama masjid Al-Mahmud dengan bantuan tanah wakaf bapak H.

Mahmudi.

Page 67: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

8) Ruang UKS

Ruang UKS terdiri dari :

1) Seperangkat peralatan UKS (Stetoskop, tenis meter, obat-obatan

dll)

2) Mebelair seperti satu set tempat tidur lengkap.

9) Ruang Seni

Ruang seni adalah ruang untuk kegiatan seni sekaligus sebagai ruang

galeri bagi karya seni siswa MAN 1 Kota Magelang, terdiri dari :

1) Seperangkat peralatan musik, rebana.

2) Seperangkat peralatan audio.

3) Galeri bagi karya seni siswa MAN.

10) Ruang Ketrampilan

1) Ketrampilan Menjahit, terdiri dari:6 buah mesin jahit manual,

seperangkat peralatan menjahit lengkap

2) Ketrampilan Masak

Seperangkat peralatan masak al. Seperangkat kompor gas, satu set

panci masak.

3) Ketrampilan Elektronika

11) Ruang Kantin

12) Warung atau Kios

13) Ruang Osis

Page 68: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

OSIS sebagai media belajar bagi siswa dalam berorganisasi selalu

membuat gebrakab dalam mengisi dan menumbuhkan sikap dan juwa

kepemimpinan dengan bervbagai kegiatan.

14) Ruang Pramuka

Gerakan Pramuka sebagai bagaian dari pembinaan generasi muda

sangat bermanfaat bagi para siswa.

15) Ruang PKS

PKS sebagai bagian dari upaya ketertiban dan keaanan siswa yang

selalu rutin bekerjasama dengan kepolisian.

16) Lain –lain

1) Sarana Aula untuk berbagai kegiatan sekaligus sebagai sarana

olahraga In Door seperti pertemuan wali murid, lapangan bulu

tangkis dan kegiatan lainnya.

2) Lapangan Olahraga dengan peningkatan lapangan untuk kegiatan

dilapangan seperti tenis lapangan, lapangan basket, footsal, voley

dll.

6. Visi dan Misi

a. Visi

MAN 1 Kota Magelang sebagai lembaga pendidikan menengah

yang berciri khas islam perlu mempertimbangkan harapan peserta didik,

orang tua peserta didik, lembaga pengguna lulusan madrasah dan

masyarakat dalam merumuskan visinya. MAN 1 Kota Magelang juga

diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam

ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan global yang sangat

Page 69: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

cepat. MAN 1 Kota Magelang ingin mewujudkan harapan dan respon

dalam visi berikut : “ unggul dalam prestasi, terampil dan berakhlakul

karimah”.

Misi MAN 1 Kota Magelang adalah sebagai berikut:

Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang efektif dan

berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islam dengan menciptakan

lingkungan yang agamis dimadrasah

2) Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan life skill untuk

menggali dan menumbuhkembangkan minat, bakat peserta didik

yang berpotensi tinggi agar dapat berkembang secara optimal

3) Menumbuhkembangkan budaya akhlakul karimah pada seluruh

warga madrasah

b. Tujuan

1. Peserta didik naik kelas 100% secara normatif

2. Peserta didik lulus UM 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata

peserta didik dari 7.5 menjadi 8.5.

3. Peserta didik lulus UN 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata

UN dari 7.5 menjadi 8.5.

4. Peserta didik dapat meraih juara pada event/lomba lomba mapel

tingkat kota, dan propinsi

Page 70: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

5. Peserta didik dapat melanjutkan pendidikan disekolah favorit di

Kota Magelang dan sekitarnya

6. Pada akhir tahun pelajaran peserta didik hafal asmaul husna, tahlil

dan surat yasin

7. Peserta didik dapat membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar

8. Seluruh peserta didik sadar untuk menjalankan sholat wajib lima

waktu

9. Peserta didik termotivasi untuk bersodaqoh

10. Memperoleh kemenangan dalam setiap even/lomba olah raga di

tingkatkota/ propinsi.

11. Memperoleh kemenangan dalam setiap even/lomba kreatifitas seni

di tingkat kota/ propinsi.

12. Kreatifitas seni peserta didik dapat ditampilkan dalam acara HUT

RI, HAB KEMENAG, perpisahan siswa kelas XII dan jambore

pramuka

13. Peserta didik dapat merakit radio

14. Peserta didik dapat membuat pakaian jadi

15. Tertanamnya jiwa dan sikap kedisiplinan pada peserta didik

16. Memiliki tim yang handal dalam bidang kepramukaan

17. Memperoleh prestasi/kemenangan dalam lomba-lomba dibidang

kepramukaan ditingkat kota dan propinsi

18. Peserta didik memiliki ketrampilan dalam menulis article untuk

mengisi majalah dinding

Page 71: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

19. Peserta memiliki ketrampilan dalam menulis article untuk untuk

untuk mengisi buletin madrasah

20. Tertanamnya nilai dan sikap untuk menyelamatkan dirinya sendiri

dan para remaja dalam hal penyalahgunaan narkoba dan seksualitas

yang tidak benar dan HIV AID pada peserta didik

21. Memiliki pendidik dan tutor sebaya dalam bidang KRR

22. Memiliki tim pengelola KRR di Madrasah

23. Memperoleh prestasi dan lomba KRR yang diselenggarakan

ditingkat Kota dan propinsi

24. Tertanamnya Pembiasaan akhlakul karimah pada peserta didik

25. Peserta didik terbiasa menghargai dan menghormati kepada sesama

warga madrasah

7. Kondisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Peserta DidikMadrasah

Aliyah Negeri 1 Kota Magelang

Adapun jumlah tenaga pendidik dan kependidikan serta peserta didik

di MAN 1 Kota Magelang adalah sebagai berikut:51

51

Buku profil Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang. Tahun 2016, diakses pada

tanggal 14 April 2016.

Page 72: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Tabel. 8

Kondisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Nama Lengkap Personal Pengampu Mapel

Drs. H. Sediyoko, M. Pd BK

Dra. Hj. Mahmudah Fiqih

Drs. Martono Geografi

Drs. Chudlori Fiqih

Dra. Zuidah Latifah Kimia

Dra. Suminah Sosiologi

Drs. Santosa Ekonomi

Drs. Prasetiyo Lilik S. Ekonomi

Dra. Hj. Listiyani Bahasa Inggris

Dra. Enik Dwi Puryanti PKn

Dra. Eko Yuliharyani Sejarah

Dra. Murdiningsih Matematika

Dra. Untari Ningsih Geografi

Khoir P. SH M Hum Pkn

Asfihani TIK

Akhadi, S. Ag Matematika

Ruswarsini, S.Pd Fisika

Abu Zazid, S. Pd Fisika

Drs. M. Madyan BK

Dra. Winarti Sosiologi

Farida NH, S. Pd Sosiologi

M. Sulkhan, S. Pd Bahasa Jawa

Muh Yasid, BA Aqidah Akhlak

Supriyadi, S. Pd Penjaskes

Sri Rahayuningsih, S. Pd Matematika

Umi Ardziyah, S. Pd Bahasa Indonesia

Fathoni Azis, M. Ag Fiqih

Ellys Rahmawati, S. Ag BTA

Syarif Hidayatulloh, S. Ag Qur‟an Hadits

Drs. Supriyo Pujiharjo Ekonomi

Ruqiyah, S. Ag S. Pd Bahasa Indonesia

Indah Budiningsih, SP Biologi

M. Kholil, S. PdI Matematika

Siti Zinur‟aini, S. Pd Bahasa Inggris

Khoirotun Nisak, S. Ag Bahasa Arab

Jamaliyah, S. Pd Fisika

Ponijo, S. Pd Pendidikan Seni

Asrori, S. Pd Sosiologi

Taufiq Kurniawan, S. Si Biologi

Siti Ngaisah, S. Ag Qur‟an Hadits

Hanny Ludfiana, S. Pd Bahasa Inggris

Page 73: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Lilik Nur Arifah, S. Pd Bahasa Indonesia

Yuni Nurhamidah, S. Pd Bahasa Inggris

Khusnudin S. Sos TIK

Siti Mukaromah, SE Ekonomi

Hidayat Santoso, S. Pd Olahraga

Siti Zaenah, S. HI Ekonomi

Yusi Radita, SE Geografi

Khasanah, S. Pd Ekonomi

Evarini S. S. Pd Biologi

Abdul Jalal SKI

Sebti Wulandari, S. Pd BK

Agung Dwi Lasmono TIK

Samsudin S. Ag Bhs. Arab

Latif Ismail, S. Pd BK

Sirojul Fatah, S. Ag Bhs. Arab

Atiqoh J. S. Pd SKI

Warifatul Azizah, S. PdI BTA

Muhammad Nashir, S. Ag Bhs. Arab Sumber Monograf MAN 1 Kota Magelang tahun 2016

8. Tugas dan tata tertib guru Madrasah Aliyah Negeri 1Kota Magelang

a. Kewajiban selaku pengajar52

1) Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2) Menandatangani daftar hadir.

3) Apabila ada halangan hadir / udzur syar'i maka; Izin tertulis

kepada Kepala Madrasah (Waka Kurikulum) dengan

menyerahkan tugas untuk siswa, jangan mencacat. Segera

berkonsulatasi / berkomunikasi dengan Waka Kurikulum.

4) Melaksanakan KBM sesuai dengan jadwal pelajaran.

5) Melaksanakan evaluasi KBM sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

52

Wawancara dengan Bapak Drs. H. Sediyoko, M.pd, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1

Kota Magelang, pada tanggal 4 April 2016, Pukul 10.00 WIB.

Page 74: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

6) Ikut bertanggungjawab atas ketertiban madrasah, baik di dalam

maupun di luar jam pelajaran.

b. Kewajiban Selaku Pendidik

1) Mengoptimalkan pelaksanaan syari'at islam sebaik-baiknya.

2) Memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak didik dan

kepada siapapun.

3) Berusaha meningkatkan kemampuan profesional.

4) Bersikap professional dalam menjalin hubungan dengan atasan dan

komite, serta lingkungan sekitar madrasah.

5) Selalu memelihara semangat korps dan meningkatkan rasa

kekeluargaan dengan sesama guru dan karyawan.

6) Bertanggungjawab untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan

program madrasah.

7) Mengikuti secara aktif setiap rapat atau pertemuan madrasah /

yayasan (bila berhalangan hadir, ijin tertulis).

8) Berpakaian seragam MAN, bersepatu, berkaos kaki, berkopiah

hitam

9) Mengikuti upacara bendera.

10) Hadir 10 (sepuluh) menit sebelum mengajar.

11) Menjaga nama baik madrasah dan pondok pesantren kapan dan di

manapun berada.

c. Kewajiban Selaku Anggota Madrasah

Page 75: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

1) Memiliki rasa cinta bangga dan menjaga nama baik madrasah di

manapun berada.

2) Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap madrasah dan yayasan.

3) Ikut membina hubungan baik antara madrasah dengan orang tua

siswa, masyarakat maupun instansi terkait.

4) Menjaga dan mengusahakan tercapainya keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan, kesehatan, kekeluargaan dan kerindangan

madrasah (7 K).

5) Mengikuti kegiatan yang mendukung lebih eratnya semangat

kekeluargaan madrasah dan yayasan.

6) Mengikuti dan mengamankan garis komando sistem organisasi

madrasah dan yayasan dengan segala aturan-aturannya.

d. Kewajiban selaku PNS dan Guru Bantu

1) Wajib mentaati segala peraturan PNS / Guru Bantu dan peraturan

perundangan lain yang berlaku.

2) Tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh peraturan maupun

perundangan yang berlaku.

e. Kewajiban, Hak dan Sanksi

Bagi Guru yang melanggar tata tertib, akan dikenakan sanksi :

1) Teguran lisan

2) Peringatan tertulis maksimal tiga kali.

3) Membuat surat pengunduran diri kepada Kepala Madrasah dan

yayasan.

Page 76: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Hak dan Kewajiban Peserta Didik MAN1 Kota Magelang

Hak Siswa

Siswa berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran,

menggunakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang disediakan.

a. Tugas dan Kewajiban

1) Kegiatan Selama Di Madrasah

Waktu Pelajaran Berlangsung

a. Siswa wajib datang di Madrasah paling lambat 5 menit

sebelum pelajaran dimulai.

b. Siswa memasuki ruangan dengan tertib dan teratur.

c. Pada waktu pelajaran pertama akan dimulai semua siswa

berdo‟a dipimpin oleh ketua kelas atau wakilnya dengan

do‟a.

d. Setelah pelajaran usai ditutup dengan berdo‟a.

e. Pada saat pulang siswa berjabat tangan dengan bapak guru

dan siswi berjabat tangan dengan ibu guru.

f. Siswa yang datang terlambat lebih dari 10 menit, wajib lapor

kepada guru jaga piket untuk mendapatkan surat ijin masuk

kelas dan mengisi “ buku terlambat “ yang disediakan guru

pendamping.

g. Bagi siswa yang datang terlambat akan dikenakan sanksi.

Waktu Tidak Ada Pelajaran

a. Pada waktu jam istirahat, siswa berada di luar kelas

Page 77: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

b. Pada jam kosong, siswa tidak boleh meninggalkan halaman

Madrasah.

c. Pada waktu guru berhalangan hadir atau terlambat, ketua

kelas wajib melapor pada guru jaga / guru piket.

d. Meninggalkan Madrasah / Tidak Masuk Sekolah

a. Para Siswa pulang dari Madrasah setelah pelajaran berakhir.

b. Meninggalkan Madrasah sebelum waktunya, siswa wajib

minta ijin kepada guru piket.

c. Bagi siswa yang berhalangan harus ada surat ijin dari orang

tua / wali.

d. Siswa yang meninggalkan Madrasah sebelum waktunya

tanpa ijin dari guru piket akan dikenai sanksi.

2) Pengurus Kelas dan Regu Kelas

a. Tiap-tiap kelas mempunyai pengurus kelas sekurang-

kurangnya terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan

bendahara.

b. Pada setiapo kelas wajib dibentuk regu belajar.

c. Setiap hari pelajaran disusun regu kerja yang bertugas

mengurus segala keperluan demi lancarnya pelajaran.

d. Ketua kelas sebagai koordinator kelas bertanggung jawab

terhadap segala sesuatu yang terjadi di kelas termasuk

kelengkapan fasilitas dan absensi siswa.

3) Kelengkapan Kelas

Page 78: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

a. Setiap siswa wajib memiliki alat-alat pelajaran lengkap.

b. Siswa yang membawa sepeda atau kendaraan harus

menempatkannya di tempat yang disediakan madrasah dalam

keadaan terkunci.

c. Setiap siswa diharap membawa perlengkapan ibadah.

a. Kegiatan Ekstrakurikuler

i. Setiap siswa wajib menjadi anggota OSIS dan perpustakaan

Madrasah.

ii. Siswa wajib mengikuti ekstrakurikuler yang diterapkan madrasah.

b. Ketertiban, Kebersihan, Kesehatan, Keindahan Dan Kekeluargan

(5k).

i. Gedung Madrasah, halaman dan Peralatannya.

1) Setiap siswa wajib menjaga kebersihan dan keindahan

madrasah dan lingkungannya.

2) Setiap siswa wajib menjaga keutuhan barang-barang milik

madrasah.

ii. Pakaian dan Cara Berdandan.

Setiap siswa wajib berpakaian dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Pakaian seragam harian puteri

a. ATAS : Blus warna putih, bentuk biasa, lengan panjang

sampai dengan pergelangan tangan, memakai satu saku

tanpa tutup disebelah kiri, pemakaiannya dimasukan ke

dalam rok.

Page 79: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

b. BAWAH : Rok panjang warna abu-abu sampai dengan

pergelangan kaki, dengan dua stoppoi dikiri, kanan,

resleting dibelakang satu saku tersembunyi disamping

kiri dipinggang disediakan untuk tempat ikat pinggang.

c. Kerudung warna putih

d. Ikat pinggang warna hitam

e. Kaos kaki pendek putih

f. Sepatu hitam

g. Untuk hari Jum‟at dan Sabtu siswa menggunakan

seragam pramuka dengan atribut terpasang rapi sesuai

dengan aturan kepramukaan.

2) Pakaian seragam harian putera

a. ATAS : Kemeja warna putih dengan bentuk biasa,

lengan pendek memakai saku tanpa tutup disebelah kiri,

pemakaiannya dimasukan ke dalam celana.

b. BAWAH : Celana panjang warna abu-abu dengan model

biasa, tanpa lipatan, panjang celana sampai mata kaki,

leher bawah antara 20 – 25 Cm, dibagian pinggang

disediakan untuk tempat ikat pinggang, saku biasa

disamping kiri kanan dan saku belakang kanan (bukan

saku tempel) dengan tutup.

c. Ikat pinggang warna hitam.

d. Kaos kaki warna putih.

Page 80: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

e. Sepatu hitam.

f. Untuk hari jum‟at dan Sabtu menggunakan seragam

pramuka dengan atribut terpasang rapi sesuai dengan

aturan kepramukaan.

3) Pakaian seragam upacara

Pakaian seragam harian dilengkapi dengan mengenakan topi

man tegalrejo bagi siswa putera.

4) Tanda-tanda atribut

Tanda-tanda atribut :

a. Atribut OSIS MAN 1 Kota Magelang dikenakan pada

saku kiri blus atau kemeja dengan bahan lain.

b. Tanda lokasi dikenakan pada lengan kanan dengan bahan

kain.

c. Tanda kelas dikenakan pada lenan kanan dengan bahan

kain.

5) Cara berdandan

a. Tidak dibenarkan bersolek dengan memakai perhiasan

yang berlebihan.

b. Wajib mengatur rambut (dengan pakaian rapi)

6) Upacara bendera

a. Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera pada hari

Senin atau upacara pada hari Besar nasional.

Page 81: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

b. Setiap siswa wajib bertanggung jawab dalam pelaksanaan

upacara bendera agar berlangsung dengan tertib dan

lancar.

7) Tertib Administrasi

a. Setiap siswa wajib membayar iuran BP. 3 paling lambat

tanggal 10 tiap bulannya.

b. Buku Raport harus ditanda tangani orang tua / wali yang

bersangkutan.

8) Bimbingan dan konseling

a. Setiap siswa yang mempunyai masalah dianjurkan

berkonsultasi dengan guru pembimbing (Petugas BP).

b. Setiap siswa wajib memenuhi kewajiban administrasi

bimbingan dan penyuluhan.

9) Lain-lain

a. Setiap siswa wajib menjaga nama baik man tegalrejo, baik

di dalam maupun di luar Madrasah.

b. Setiap siswa tidak dibenarkan membawa atau menghisap

rokok di madrasah, makan atau minum sewaktu pelajaran

berlangsung.

c. Setiap siswa tidak dibenarkan membawa barang-barang

yang terlarang ke madrasah, antara lain ; senjata tajam,

ganja, narkotika, buku majalah gambar dan alat-alat yang

asusila serta uang dengan jumlah banyak.

Page 82: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

d. Setiap siswa tidak dibenarkan melakukan kegitan yang

mengganggu ketertiban madrasah.

e. Siswa harus memanfaatkan perpustakaan madrasah.

f. Siswa harus memanfaatkan koperasi Sekolah.

g. Tata tertib olahraga diatur sendiri.

h. Setiap siswa yang menikah sebelum lulus dikeluarkan dari

Madrasah.

i. Surat-surat siswa yang dialamatkan ke MAN 1 Kota

Magelang dapat diperiksa oleh guru pembimbing.

j. Kehilangan barang atau uang atau hak milik apapun

menjadi tanggung jawab siswa sendiri.

k. Siswa wajib mengganti alat / barang milik Madrasah yang

dihilangkan / dirusakan.

l. Siswa berkewajiban menghormati kepala madrasah, guru

dan karyawan madrasah.

m. Siswa dilarang mengaktifkan HP saat KBM berlangsung.

10) Sanksi

b. Bagi setiap siswa-siswi yang melakukan pelanggaran tata

tertib tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan

daftar poin pelanggaran tata Tertib man tegalrejo.

Page 83: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

c. hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib akan

diputuskan melalui musyawarah kepala madrasah dan

Dewan Guru.

11) Penutup

a. Tata tertib ini berlaku bagi siswa-siswi MAN 1 Kota

Magelang.

b. Tata Tertib ini berlaku sejak ditetapkan oleh Kepala

Madrasah.

Page 84: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan dari Penelitaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Upaya pengembangan kedisiplinan belajar di MAN

Tegalrejo sudah berjalan sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan oleh madrasah. Dan sebagian besar siswa siswi yang

ada di MAN Tegalrejo sudah mematuhi tata tertib yang berlaku,

baik ketika pembelajaran berlangsung maupun ketikadi luar jam

pembelajaran, yakni kegiatan yang bersifat akademik maupun non

akademik karena telah ada kesiapan program dan pelaksanaannya

sudah baik.

2. Sedangkan di MAN 1 Kota Magelang kurang lebih 10% peserta

didik yang melanggar dan kurang mengindahkan peraturan yang

berlaku disebabkan oleh letak madrasah di daerah perkotaan yang

membawa imbas kurang baik dalam pergaulan serta lingkungan

tempat mereka tinggal.

3. Faktor pendukung di MAN Tegalrejo yaitu: Adanya tata tertib

yang diberlakukan ketika pembelajaran dan di luar jam

pembelajaran baik kegiatan secara akademik maupun non

akademik, adanya kesiapan program pembelajaran peserta didik

Page 85: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

melalui tiga fase (tahap persiapan, tahap inti, dan tahap

evaluasi). Sedangkan di MAN 1 Kota Magelang yaitu: adanya

fasilitas atau sarana (hardware), adanya kerjasama antara BK

dengan wali kelas dalamproblem solving, terjalinnya hubungan

harmonisantara guru dengan peserta didik, antara guru dengan

anggota madrasah lainnya, memberikan penghargaan bagi siswa

berprestasi serta beasiswa selama belajar di madrasah tersebut agar

kedisiplinan terbentuk dan terinternalisasi dalam diri peserta didik

serta dapat memantau aktivitas mereka dengan melakukan

kerjasama antara pihak madrasah dan orang tua. Kedisiplinan di

MAN Tegalrejo menemui faktor penghambat yaitu: kurang

optimalnya pantauan guru BK dalam menangani peserta didik

yang kurang disiplin dalam kegiatan akademik maupun non

akademik, minimnya tenaga khusus BK dan kerjasama BK dengan

guru atau wali kelas karena terlalu banyaknya jumlah siswa tidak

diimbangi dengan jumlah guru BK. Sedangkan di MAN 1 Kota

Magelang yaitu: terbatasnya sarana prasarana yang tersedia di

madrasah, kurang adanya kesadaran siswa tentang pentingnya

pemahaman dan pengamalan kedisiplinan atas tata tertib di

madrasah, kurangnya perhatian orang tua terhadap kedisiplinan

belajar siswa ketika di rumah serta faktor lingkungan perkotaan.

Hal tersebut berimbas pada tingkat kedisplinannya di madrasah

serta kurang terkontrolnya peserta didik dalam belajar karena

Page 86: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

habituasi atau kebiasaan kurang baik yang mereka lakukan akan

berimbas pula pada mutu prestasinya.

B. Saran

Tujuan madrasah atau sekolah membuat peraturan tidak untuk

menakutkan peserta didik, akan tetapi lebih stressing pada penanaman

karakter kedisiplinan dan tanggung jawab. Baik terhadap dirinya,

ornag tua, pihak madrasah, maupun tanggung jawanya terhadap Sang

Khaliq kelak. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Seyogyanya kepala madrasah menanamkan rasa hormat terhadap

otoritas atau kewenangan; disiplin serta menyadarkan setiap siswa

tentang tanggung jawab kedisiplinan, baik di kelas maupun di luar

kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat

terhadap guru dan kepala sekolah.

2. Kepala madrasah, guru dan semua pihak madrasah berupaya untuk

menanamkan kerja sama; disiplin dalam proses belajar mengajar,

baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan

lingkungannya.

3. Siswa belajar bertanggung jawab melalui kebutuhan berorganisasi;

artinya disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan

dalam diri setiap siswa dengan mengenal dan ikut serta dalam

berorganisasi di madarasah.

Page 87: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

4. Siswa seyogyanya memiliki rasa hormat terhadap orang lain dan

menjunjung tinggi disiplin belajar dan peka dalam pembelajaran

baik secara akademik maupun non akademik (ekstrakurikuler),

sehingga setiap siswa akan tahu dan memahami tentang hak dan

kewajibannya, serta akan menghormati dan menghargai hak dan

kewajiban orang lain.

5. Siswa diharapkan tahu akan kebutuhan untuk melakukan hal yang

tidak menyenangkan; dalam kehidupan selalu dijumpai hal yang

menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Melalui disiplin

siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang kurang

atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan

dalam proses belajar mengajar pada khususnya, sehingga akan

membentuk maturasi secara fisik maupun psikisnya.

6. Guru dan pihak madrasah sebaiknya memperkenalkan contoh

perilaku yang disiplin; dengan dampak dari perilaku yang tidak

disiplin, sehingga siswa dapat menghindarinya atau dapat

membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak disiplin.

7. Hendaknya setiap madrasah untuk selalu memberikan dukungan

untuk terselenggaranya kegiatan pembelajaran, dengan terus selalu

melengkapi sarana prasana pembelajaran.

8. Upaya untuk memaksimalkan peraturan yang diberlakukan di

madrasah dengan pantauan yang penuh, diperlukan ikut melibatkan

seluruh guru dan karyawan ikut andil dalam menerapkan

Page 88: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

kedisiplinan sehingga siswa akan cenderung untuk tidak melanggar

aturan yang ada.

9. Hendaknya dalam menanamkan kesadaran kedisiplinan harus

diimbangi dengan uswatun khasanah atau suri tauladan yang baik,

sehingga siswa merasakan bahwa semua komponen madrasah juga

mampu mengamalkan kedisiplinan secara nyata.

10. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Untuk itu siswa

bagaimana caranya agar mendapatkan pengalaman berharga dari

madrasah tersebut melalui situasi yang nyata dan menggunakan

pendekatan saintifik dengan dukungan kepala madrasah, guru,

orang tua, dan semua pihak dalam rangka mencetak gernerasi muda

yang berakhlakul karimah dan membawa negeri kita mewujudkan

negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Dengan tujuan tertentu. Pembelajaran merupakan interaksi

individidu dengan lingkungannya sehingga banyak memberikan

pengalaman yang nyata. Perubahan perilaku dalam pembelajaran pada

dasarnya berkesinambungan dan terus menerus menjadi tongkat estafet

perjuangan para ulama dan pejuang pendahulu hingga Indonesia merdeka

dan mendapatkan haknya berpendidikan serta maju dalam segala dimensi.

Amiin.

Page 89: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

DAFTAR PUSTAKA

Alim, Muhammad. Pendidikan Agama

Islam:UpayaPembetukanPemikirandanKepribadian Muslim. Bandung: PT.

RemajaRosdakarya, 2006.

Arikunto,Suharsimi. PengelolaanKelasdanSiswa.Jakarta: CV. Rajawali,1988.

Basiran. Pengelolaan Kedisiplinan Siswa (Studi Situs:SMA I Tunjungan, Blora).

Surakarta: Program Pasca sarjana Magister Manajemen Pendidikan UMS, 2010.

M .TaufiqurRahman.Hubungan KedisiplinanSiswaTerhadap Tata

TertibSekolahPrestasiBelajarKognitifPendidikan Agama Islam

danSikapKeberagamanSiswa di SMAN I PabelanKab.Semarang.Yogyakarta :

Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijga , 2006.

Mar‟at. SikapManusiaPerubahan Serta Pengukurannya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

1999.

Margono, S.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 1997.

Moleong, Lexy.MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung : PT. RemajaRosdaKarya.

Nasriati, Yuli. Implementasi Punishment dalamPendidikan Islam (Studi di SMA IT

Abu Bakar Yogyakarta). Yogyakarta : Program Pascasarjana UIN Sunan

Kalijaga, 2006.

Nurkholis. Hubungan Antara Sikap Dan Disiplin Siswa Dengan Hasil Belajar Aqidah

Akhlak Di MTS Nurul Hikmah Barupuring Kabupaten Brebes. Cirebon : Program

Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati, 2012.

Sobirin.PengaruhMotivasidanKedisiplinanTerhadapKepuasanSiswaSMKNegeri 1

Pemalang.Semarang: Program Pascasarjana UNNES, 2007.

Page 90: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Edward S. Total Quality Management In Education (alih Bahasa Ahmad Ali Riyadi

). Jogjakarta : IRCiSoD, 2006.

Engkoswara. Adminsitrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.

Hadis, A dan Nurhayati. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.

Jam‟an, S. Penjaminan Sistem Jaminan Mutu dalam prakter supervise sekolah

(Makalah). Bandung: tidak diterbitkan,2001.

Manulang, M . Dasar-dasar manajemen. Medan : Monara, 1977.

Nana, S.S, Ayi N.J., dan Ahman. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah

Menengah (Konsep, Prinsip dan Instrumen). Bandung: Penerbit Rafika

Aditama,2006.

Natawijaya, R. Kompetensi dan etika professional Konselor masa depan. Bandung:

Rosdakarya, 2003.

Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(SNP)

Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta,2008.

Riyanto, T. Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi. Jakarta:

Grasindo,2002.

Rochman, N. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud,1991.

Sa‟ud, U.S. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sagala, S. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,2003.

________..Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta, 2005.

Suhardan, Dadang. Supervise Profesional: Layanan dalam meningkatkan Mutu

pembelajran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta, 2010.

Surakhmad, W. 1986. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars

Surya, M. Psikologi Pembelajran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani

Quraisy,2003.

Tim Dosen Administrasi Penidikan UPI. Manajemen Pendidikan. Bandung;

Alfabeta, 2010.

Wiranataputra, U. (2008). Teori dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Trebuka.

Zamroni. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf

Publishing,2000.

Zamroni. Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhammadiyah, 2007 .

Page 91: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

LAMPIRAN- LAMPIRAN KEGIATAN

Kegiatan elektro melatih kedisiplinan siswa MAN Tegalrejo dalam Hidden

Curiculum

Kegiatan MAN 1 Kota Magelang Ektra Bakat Seni

Page 92: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Kegiatan Outdoor Class MAN 1 Kota Magelang

Kegiatan Cinta Alam MAN Tegalrejo Magelang

Eka seorang siswa MAN 1 Kota Magelang yang disiplin menabung sebagai salah

satu karakter mulia dengan tanggung jawab dan kepeduliannya untuk membayar.

Page 93: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di

Kegiatan Cinta Alam MAN Tegalrejo Magelang

Page 94: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di
Page 95: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di
Page 96: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di
Page 97: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di
Page 98: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2099/1/2.pdf · 1. Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di