14. Kurva Bon Jean

download 14. Kurva Bon Jean

of 12

description

Kurva Bon Jean

Transcript of 14. Kurva Bon Jean

  • A.A. B. Dinariyana

    Jurusan Teknik Sistem PerkapalanFakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya2013

    Yang dimaksud dengan kurva Bonjean adalah kurva yang menunjukkan luas station sebagai fungsi dari sarat. Bentuk kurvaini mula-mula diperkenalkan pada permulaan abad ke sembilanbelas oleh seorang Sarjana Perancis bernama Bonjean.

    2

  • Gambar pada slide sebelumnya melukiskan kurva Bonjeanpada nomer station yang diperlihatkan sampai setinggigeladak ditengah.

    Jadi untuk mengetahui luas dari tiap-tiap station sampaitinggi sarat (T) tertentu dapat dibaca dari gambar kurvabonjean pada ketinggian sarat (T) yang sama, dengan menarik garis mendatar hingga memotong kurva Bonjean.

    Demikian pula untuk sarat-sarat kapal yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama. Pada umumnya kurvabonjean cukup digambar sampai setinggi tepi kapal, pada setiap station sepanjang kapal.

    3

    Karena kurva bonjean adalah kurva luas station atauluas bidang gading, maka bentuk kurva sangattergantung dari bentuk station atau bidang gadingtersebut.

    4

  • Untuk penampang kapal yang berbentuk segitigaseperti gambar, kurva bonjean akan berbentukparabola.

    5

    Pada kapal barang, bentuk penampang tengah kapal padaumumnya adalah seperti gambar yaitu mempunyai rise of floor(kenaikan alas) yang kecil dan kurva bilga yang kecil pula.

    Jadi bentuk kurva Bonjean akan berbentuk lurus dengan diawalibentuk kurva pendek.

    6

  • Untuk menggambar kurva Bonjean terlebih dahulu harusmenghitung tiap-tiap station untuk beberapa macamtinggi sarat.

    Karena kurva Bonjen digambar sampai garis geladakdisamping kapal, maka harus menghitung luas station sampai geladak disamping kapal.

    Untuk kapal kayu, ukuran yang dipakai didalam perhitungan adalah dengan memperhitungkan tebalkulit.

    Untuk kapal baja ukuran yang diambil adalah tanpamemperhitungkan tebal kulit kapal.

    7

    8

    T = 8,4 m

  • Sarat kapal = 8,4 m. kita bagi menjadi 6 buah

    garis air.

    Karena kita akan menggambar kurva Bonjean

    sampai garis geladak, maka bagian diatas

    sarat juga ditarik garis air tambahan WL7 1/2

    dan WL 9, masing-masing berjarak 1,5 meter.

    9

    10

    Contoh perhitungan pada tiap station

  • Fungsi luas III merupakan hasil penjumlahan (Hasil I x II) jadi untuk WL 0-1 adalah 0 + 2,80 + 1,20 = 4,00.

    Sedang IV = 2.1/3.h. Karena ordinat yang dimasukkan kedalam tabel perhitungan adalah

    setengah lebar kapal, maka kita kalikan dengan 2 untuk mendapatkan luasseluruh station.

    Bilangan 1/3 adalah angka perkalian menurut hukum Simpson I.

    h = jarak tiap garis air.

    Untuk menghitung luas station dari garis air 0 sampai garis air 2 luasstation WL0 WL1 ditambah luas station WL1 WL2 demikian pula untukluas station WL0 WL2 adalah luas station WL0 WL2 ditambah luasstation WL2 WL4 dan seterusnya.

    Kita dapat menggambar kurva Bonjean dengan suatu skala tertentu.

    Untuk perhitungan Bonjean dimana semua station dihitung denganmenggunakan tabel Bonjean.

    11

    Gambar kurva Bonjean yang paling umum adalah yang digambar pada potongan memanjang dari kapal sepertigambar dibawah

    12

  • Untuk ini mula-mula kita gambarkan garis dasar, linggi haluan dan buritan kapal, garis geladakditepi kapal, letak station-station dan garis-garisair.

    Skala sarat tidak perlu sama dengan skalapanjang kapal.

    Pada tiap-tiap station kita gambar kurvaBonjean seperti terlihat pada gambar

    13

    Gambar kurva Bonjean dilengkapi pula dengan skala sarat di AP dan

    FP.

    Untuk mendapatkan gambar yang betul, maka ujung-ujung kurva

    Bonjean pada garis geledak ditepi kapal perlu kita koreksi dengan

    menarik garis yang laras seperti terlihat pada gambar

    14

  • 15

    Dengan gambar kurva Bonjean ini kita dapat menghitungvolume displacement tanpa kulit untuk kapal baja padabermacam-macam keadaan sarat.

    Volume displasmen dihitung baik kapal itu dalam keadaaneven keel (sarat rata) maupun kapal dalam keadaan trim atau garis air berbentuk profil gelombang (wave profil).

    Sedang untuk kapal kayu yang dihitung adalah volume displacement dengan kulit. Letak titik tekan memanjang B pada bermacam-macam keadaan seperti diatas jugadapat dihitung dari kurva Bonjean ini.

    16

  • Untuk menghitung volume displacement dan titik tekan memanjang (B) kalau sarat depan dan sarat belakang diketahui, maka mula-mula kita ukurkan sarat depan di FP dan sarat belakang di AP pada gambar 17

    Bidang garis air pada kapal dalam keadaan trim kitatarik sehingga memotong station AP, 1, 2.9, FP. Dari tiap titik potong station dengan garis air itu kita tarikgaris mendatar memotong kurva bonjean.

    Harga luas dari tiap-tiap station dapat dibaca padagaris horizontal itu. Sehingga luas tiap-tiap station yang masuk ke dalam air dapat diketahui yaitu AAP, A1, A2 A8, A9.

    Harga luas tiap-tiap station ini yang diperlukan untukmenghitung volume displacement dan titik tekan memanjang (B).

    18

  • 19

    1 2

    V disp = k.h.1

    LCB = ( / ) x h2 1

    Untuk menghitung volume displacement dan B padakapal even keel (sarat rata) dan pada profil gelombangdilakukan cara yang sama seperti perhitungan saattrim.

    Untuk profil gelombang, maka profil gelombangdigambar diatas gambar kurva Bonjean, dan pada tiapperpotongan station dengan profil gelombang ditarikgaris horizontal sehingga memotong kurva Bonjean.

    Kemudian luas bagianbagian yang masuk kedalamandapat ditentukan seperti terlihat pada gambar.

    20

  • 21

    Sarat untuk tiap-tiap station harus dihitung, sehingga dapat kita gunakan rumus:

    Tn = To+ xn. tg

    22

  • Ship Stability for Masters and Mates, Fourth

    Edition, Revised, D.R. Derrett, B-H Newnes,

    1990

    Teknik Konstruksi Kapal Baja, Indra Kusna

    Jaya, 2008

    23