139896409 SAP Diet Pada Diabetes Mellitus

download 139896409 SAP Diet Pada Diabetes Mellitus

If you can't read please download the document

description

d

Transcript of 139896409 SAP Diet Pada Diabetes Mellitus

LAPORAN HASIL DISKUSI SGD 6SATUAN ACARA PENYULUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS PADA KELUARGA BAPAK KSOleh:Ni Wayan Mira Rianty (0902105083)PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA2013SATUAN ACARA PENYULUHANPokok bahasan : Diet Pada Pasien Diabetes MelitusSub pokok bahasan : Diet Pada Pasien Diabetes Melitus Pada KeluargaBapak KSSasaran : Bp. Ks beserta keluarga Target : Bp. KS, Ibu NS dan An. KA Hari/tanggal : Minggu, 3 Januari 2013Waktu : 30 menitTempat : Ruang Keluarga Bp. KS Penyuluh : Ni Wayan Mira RiantyI. Latar BelakangDiabetes melitus adalah sindroma yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglisemia) menahun karena gangguan produksi, sekresi insulin maupun resistensi insulin. Saat ini diduga secara global jumlah penderita DM adalah 200 juta orang. Di Amerika Serika, kurang lebih 650.000 kasus diabetes mellitus baru didiagnosis setiap tahunnya (Healthy People 2000, 1990). Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes mellitus tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi penyakit diabetes mellitus meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut.Diabetes mellitus terutama prevalen diantara kaum lanjut usia. Diantara individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6 % menderita diabetes mellitus tipe II. Di Amerika Serikat, diabetes mellitus merupakan penyebab utama kebutaan diantara penduduk berusia 25 tahun hingga 74 tahun akibat retinopati diabetik dan juga menjadi penyebab utama amputasi diluar trauma kecelakaan. Pada usia yang sama, penderita diabetes mellitus paling sedikit 2,5 kali lebihsering terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes mellitus.75% penderita diabetes mellitus akhirnya meninggal karena penyakit vascular. Serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangrene adalah komplikasi yang paling utama. Selain itu, kematian janin intrauterine pada ibu-ibu yang menderita diabetes mellitus tidak terkontrol juga meningkat. Sedangkan di Indonesia sendiri jumlah penderita DM sekitar 1,5% dari jumlah penduduk (Marwani Bratasaputra, 2000).Melihat pola pertambahan penduduk saat ini diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2 %, akan didapatkan 3,56 juta pasien Diabetes Mellitus, suatu jumlah yang besar untuk dapat ditanggani sendiri oleh para ahli DM. Oleh karena itu antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan pasien DM ini harus sudah dimulai dari sekarang. Untuk itu perlu dilakukan penanganan serius terpadu agar tidak menjadi masalah kesehatan nasional di kemudian hari. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu diet, latihan, pemantauan, terapi (jika diperlukan), dan pendidikan. Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes mellitus. Begitu pula dengan latihan sangat penting untuk menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler.Penanganan pertama yang harus dilakukan agar klien mampu melakukan kelima komponen tersebut dengan baik adalah dengan memberikan health education mengenai pengontrolan gula darah agar mencegah terjadinya komplikasi pada penderita DM dan pencegahan DM pada orang yang belum terdiagnosis diabetes melitus serta orang beresiko tinggi menderita DM. Penyuluhan merupakan dasar utama untuk pengobatan diabetes mellitus bagi pasien dan juga pencegahan diabetes bagi keluarga pasien serta masyarakat.Diet bagi pasien DM merupakan komponen yang sangat penting dalam mengontrol gula darah agar tetap dalam batas normal dan stabil. Untuk itu,penting untuk dilakukan edukasi kepada penderita beserta keluarganya akan pentingnya pendidikan akan nutrisi makanan dan cara menerapkan resep-resep masakan yang sehat di dalam keluarga dengan memperhatikan jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal, dan jenis makanan yang baik dikonsumsi, untuk menanamkan pola makan sehat kepada penderita diabetes beserta anggota keluarga.II. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit diharapkan peserta dapat mengetahui diet pada pasien Diabetes Melitus.III. Tujuan Instruksional KhususSetelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan peserta dapat:1. Menjelaskan pengertian diet2. Menyebutkan 3 dari 5 tujuan diet pada pasien Diabetes Melitus3. Menyebutkan komposisi makanan yang dianjurkan untuk pasien DiabetesMelitusIV. Strategi Pelaksanaan1. Metode : Ceramah, Tanya Jawab2. Media : Lembar Balik dan Leaflet3. Alat : Meja, kursi.4. Sumber : Media dan alat yang digunakan bersumber dari milik team penyuluh dan pinjaman dari keluarga Bp. KS.5. Garis besar materi (penjelasan terlampir)1. Pengertian Diet2. Tujuan Diet pada Pasien Diabetes Melitus3. Komposisi Makanan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes MelitusV. SASARANBp. Ks beserta keluargaVI. WAKTUHari : MingguTanggal : 3 Januari 2013Jam : 10.00 10.40 WITA Tempat : Ruang Keluarga Bp. KSVII. Proses PenatalaksanaanNoKegiatanPenyuluhPesertaWaktuKet1PendahuluanSalam pembukaPerkenalanMenjawab salamMendengarkan1 menit1 menit5 menitMenyampaikanMenyimak1 menittujuan penyuluhan Mengingatkan kontrak yang telah disepakati sebelumnya penyuluhMendengarkan 1 menitApersepsiMendengarkan,menjawabpertanyaan2KerjaPenyampaianMendengarkan13 menit22 menit1 menitgaris besar materiDiabetes Millitus:1. Pengertian diet2. Tujuan Diet pada Pasien Diabetes Melitus3. Komposisi Makanan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes MelitusMemberi kesempatan peserta untuk bertanya Menjawab pertanyaanEvaluasi dengan penuh perhatianMenanyakan hal- hal yang belum jelasMendengarkan dan memperhatikanjawaban daripenyuluhMenjawab pertanyaan 1 menit2 menit10 menit3 menit3 menit3 menitVIII. Setting TempatKeterangan : = peserta penyuluhan= penyuluhIX. Pengorganisasiana. Penyuluh : Ni Wayan Mira RiantyX. Rencana Evaluasi :Tahap Evaluasi Indikator KeberhasilanStruktur Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan.Alat sudah dipersiapkan 15 menit sebelum penyuluhan dimulai.Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakanyaitu berupa poster, leaflet.Proses 60% Peserta berada ditempat sesuai waktu yang telah ditentukan60% peserta tetap mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai.60% Peserta kooperatif dan aktif dalam penyuluhan dengan memperhatikan materi yang disampaikan dan bertanya pada penyuluh mengenai hal-hal yangbelum dimengertiHasil 60% peserta dapat menjelaskan pengertian Diet60% peserta dapat menyebutkan Tujuan Diet padaPasien Diabetes Melitus60% peserta dapat menyebutkan Komposisi Makanan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes MelitusLAMPIRAN MATERIDIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS1. Pengertian DietDiet adalah pengaturan makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang secara rutin untuk menjaga kesehatan. Diet lebih mengarah pada pengaturan pola makan yang baik untuk mencapai kondisi sehat.2. Tujuan Diet pada Pasien Diabetes MelitusTujuan UmumMembantu penderitan diabetes mellitus (diabetetisi) memperbaiki kebiasaan hidup dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik. Tujuan khususa. Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas.b. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.c. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan.d. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang berhubungan dengan kelainan jasmani dankomplikasi kronik diabetes seperti: penyakit ginjal, neuropati automik, hipertensi dan penyakit jantung.e. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal. (Pramono, 2012)3. Komposisi Makanan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes Melitus Prinsip pengaturan makan pada diabetisi hampir sama dengan anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat penting ditekankan adalah pola makan yang disiplin dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3 J. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari. Penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10kg) sudah terbukti dapat meningkatkan kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal lebih rendah dari asupan rata-rata sehari.Komposisi makanan yang dianjurkan meliputi:KarbohidratRekomendari ADA tahun 1994 lebih memfokuskan pada jumlah total karbohidrat daripada jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa lebih liberal. Buah dan susu sudah terbukti mempunyai respon glikemik yang lebih rendah dari pada sebagian besar tepung-tepungan. Walaupun berbagai tepung-tepungan mempunyai respon glikemik yang berbeda, prioritas hendaknya lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi daripada sumber karbohidrat. Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:a. 45-65% total asupan energi.b. Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.c. Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama berserat tinggi.d. Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari ( 3-4 sdm)e. Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari.SeratRekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang yang tidak diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 gr serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 gr/1000 kalori/ hari dengan mengutamakan serat larut air. ProteinMenurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2006 kebutuhan protein untuk diabetisi 15%-20% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg berat badan perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologic tinggi.Sumber protein yang baik adalah ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan dan tahu-tempe.Total lemakAnjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi. lemak jenuh < 7% kebutuhan energi dan lemak tidak jenuh ganda BBI + 10%Faktor-faktor penentu kebutuhan energy yaitu:Jenis kelaminKebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan pria 30 kkal/kg BB idealUmurPasien usia > 40 tahun , kebutuhan kalori :- 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal- 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal- > 70 tahun dikurangi 20% dari energi basalPada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh lebih tinggi daripada orang dewasa, dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal/kg BB.Umur 1 tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada anak-anak lebih daripada 1 tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap tahunnya.Aktifitas fisik atau pekerjaanKebutuhan kalori ditambah sesuai dengan intensitas aktifitas fisikPenambahan kalori dari aktifitas fisik:- Keadaan istirahat : ditambah 10% dari kebutuhan basal- Keadaan aktifitas ringan: ditambahkan 20% dari kebutuhan basal- Keadaan aktifitas sedang: ditambahkan 30% dari kebutuhan basal- Keadaan aktifitas berat dan sangat berat: ditambahkan 40 & 50%dari kebutuhan basalJenis aktifitas dikelompokkan sebagai berikut :- Keadaan istirahat : berbaring di tempat tidur.- Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah tangga dan lain-lain- Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak perang, .- Berat : petani, buruh, militer dalam keadaan latihan, penari, atlit.- Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi. Berat badan- Bila gemuk: dikurangi 20-30% tergantung dari tingkat kegemukan- Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat kekurusan untuk menambah berat badan.Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan paling sedikit 1000-1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-1600 kalori perhari untuk pria.Pembagian makanan sejumlah kalori terhitung dibagi dalam 3 porsi besar makan pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan ringan (10-15%). Untuk meningkatkan kepatuhan pasien, sejauh mungkin perubahan dilakukan secara bertahap dan harus disesuaikan dengan kebiasaan makan.DAFTAR PUSTAKAAnonym. 2008. Terapi Gizi Untuk Diabetes Melitus. (online)http://www.gizi.net/makalah/Makalah%20Pekan%20DM.PDF diakses pada tanggal20 Maret 2011Anonym. 2009. Penatalaksanaan diet Pada Diabetes Melitus. (online) www.wrm- indonesia.org diakses pada tanggal 22 Maret 2011Hiswani. 2007. Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Mellitus. (online)http://www.fkm-hiswani3.pdf diakses pada tanggal 21 Maret 2011Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Jilid I. Jakarta: MediaAesculapiusPrice, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. Jakarta: EGCSmeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Volume 2. Jakarta: EGC