138679526-KIA-TUGAS
-
Upload
irvanherdian -
Category
Documents
-
view
88 -
download
1
Transcript of 138679526-KIA-TUGAS
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu dari 6 program pokok
puskesmas yang merupakan pelayanan kesehatan terdepan. KIA melayani ibu
hamil, ibu nifas, ibu bersalin, bayi, balita dan KB. Mengingat masih tingginya
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), maka diperlukan
upaya keras dan intensif untuk menekan AKI dan AKB sehingga dapat mencapai
target yang sudah ditetapkan pada program pemerintah.
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development
Goals/MDGs,2000), pada tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun
sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan angka kematian bayi
dan balita sebesar menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015.
Dalam rangka mencapai MDGs 2015 ini, perlu ditingkatkan pembangunan
kesehatan sebagai upaya penyelenggaraan kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan dengan optimal. Berdasarkan hal itu
Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian ibu menjadi
102/100.000 KH. Angka kematian bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH dan angka
kematian balita menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015. Untuk itu penting
diadakan program KIA dan KB dalam pelayanan dasar di Puskesmas.
Untuk di Puskesmas Ariodillah sendiri, pada tahun 2012 sudah tercapai target
pencapaian dari sebagian besar indikator keberhasilan program KIA dan KB ini.
Seperti misalnya indikator K1 dengan target pencapaian 98 dicapai melebihi
target yaitu 106 untuk Puskesmas Ariodillah, begitu juga dengan indikator-
indikator lainnya seperti K4, Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan, KF1, KF2
dan KF3. Sementara untuk angka kunjungan bayi dan balita serta temuan kasus
ibu hamil dengan resiko tinggi masih belum mencapai target.
1
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1) Untuk mengetahui cakupan program KIA di puskesmas Ariodillah
periode Januari-Desember 2012
2) Untuk mengetahui target dan pencapaian program KIA dan KB di
puskesmas Ariodillah periode Januari-Desember 2012
3) Untuk mengetahui kendala dalam melaksanakan dan mencapai target
pada program KIA di puskesmas Ariodillah periode januari-desember
2012
1.3 Batasan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pelaksanaan dan tingkat
keberhasiln program KIA di Puskesmas Ariodillah periode Januari-Desember
2012
1.4 Manfaat
Bagi Peneliti:
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.
2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program
khususnya program kesehatan ibu dan anak.
3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara
lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Bagi Perguruan Tinggi:
1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan.
Bagi Puskesmas yang dievaluasi:
1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program KIA di ruang
lingkup kerja puskesmas lemahabang.
2
2. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik
agar keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.
Bagi Masyarakat:
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di cakupan wilayah
puskesmas Ariodillah.
2. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menjadi
contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
1.5 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan berbagai literatur sebagai sumber
kepustakaan, analisis data Puskesmas Ariodillah, dan diskusi. Hasil evaluasi
program ini disajikan dalam bentuk tekstural dan tabular.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan kegiatan yang terdiri dari
pengumpulan, pengolahan, analisa dan interpretasi data serta penyebarluasan
informasi ke penyelenggara program dan pihak / instansi terkait untuk tindak
lanjut yang terdiri dari pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan
komplikasi kebidanan, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi,
balita dan keluarga berencana (KB).
2.2 Program Pokok pada Pelayanan KIA
2.2.1 Pelayanan Antenatal
Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk
ibu selama kehamilannya, yang disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal
yang di tetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), yang terdiri dari :
a) Anamnesis
b) Pemeriksaan Fisik
c) Timbang BB dan ukur TB
d) Nilai Status Gizi (LLA)
e) Ukur Tinggi Fundus Uteri
f) Tentukan Presentasi Janin dan BJJ
g) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT (Tetanus
Toxoid) bila diperlukan.
h) Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.
i) Test laboratorium (rutin dan khusus)
j) Tatalaksana khusus
k) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Frekwensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan :
4
a) Minimal 1 kali pada triwulan pertama
b) Minimal 1 kali pada triwulan kedua
c) Minimal 2 kali pada triwulan ketiga
2.2.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan
yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada prinsipnya
hal ini bertujuan untuk :
- Mencegah terjadinya infeksi
- Menerapkan metode persalinan yang sesuai dengan standar
- Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang
lebih tinggi
- Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
- Memberikan injeksi vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir
2.2.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan Ibu Nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
kesehatan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu:
- Kunjungan nifas pertama : 6 jam – 3 hari pasca persalinan
- Kunjungan nifas kedua : 4 – 28 hari pasca persalinan
- Kunjungan nifas ketiga : 29 – 42 hari pasca persalinan
Pelayanan yang diberikan adalah :
- Pemeriksaan TD, nadi, respirasi dan suhu
- Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya
- Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif
- Pemberian kapsul vit A sebanyak 2 kali (segera setelah melahirkan dan 24
jam setelah pemberian pertama)
5
- Pelayanan KB pasca persalinan
2.2.4 Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya
3 kali, selama periode 0 – 28 hari setelah lahir.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :
- Kunjungan Neonatus ke-1 ( KN 1 ) : 6 - 48 setelah lahir
- Kunjungan Neonatus ke-2 ( KN 2 ) : hari ke 3 – 7 setelah lahir
- Kunjungan Neonatus ke-3 ( KN 3 ) : hari ke 8 – 28 setelah lahir
Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) :
a) Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir
- Perawatan tali pusat
- Melaksanakan ASI ekslusif
- Memastikan bayi telah diberi injeksi vitamin K 1
- Memastikan bayi telah diberi salep mata antibiotik
- Memberikan imunisasi Hb 0
b) Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM
- Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri,
ikterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI
- Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI
ekslusif, pencegahan hipotermi, dan melaksanakan perawatan bayi
baru lahir di rumah dengan menggunakan buku KIA.
- Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
2.2.5 Deteksi Dini Faktor Resiko dan Komplikasi Kebidanan
Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi
kebidanan.
6
Faktor resiko pada ibu hamil adalah :
- Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun
- Anak > 4 orang
- Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun
- Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA < 23,5 cm atau
penambahan berat badan > 9 kg selama masa kehamilan
- Anemia dengan Hb < 11 g/dl
- TB < 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang
belakang
- Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau pada kehamilan
sekarang.
- Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung,
ginjal, hati, kelainan endokrin, tumor dan keganasan
- Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD,
kehamilan ektopik, bayi dengan cacat kongenital)
- Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio caesaria, ekstraksi
vakum / forcep)
- Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)
- Kelainan besar janin
- Kelainan letak janin
2.2.6 Penanganan Komplikasi Kebidanan
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh
tenaga kesehatan yang kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Pelayanan obstetri :
- Penanganan pendarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas
- Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan
- Pencegahan dan penanganan infeksi
- Penanganan partus lama / macet
- Penanganan abortus
7
- Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi rujukan
Pelayanan neonatus :
- Pencegahan dan penanganan asfiksia
- Pencegahan dan penanganan hipotermi
- Penanganan BBLR
- Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus, ikterus
ringan – sedang
- Pencegahan dan penangan gangguan minum
- Stabilisasi komplikasi neonatus untuk dirujuk dan transportasi rujukan
2.2.7 Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi
Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan
penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecatatan dan
kematian oleh tenaga kesehatan.
Tanda- tanda neonatus dengan komplikasi :
- Tidak mau minum / menyusu atau memuntahkan semua yang masuk
kemulutnya
- Riwayat kejang
- Bergerak jika hanya diransang
- Frewensi napas < 30 x / menit atau > 60 x / menit
- Suhu tubuh < 35,5 c atau > 37,5 c
- Tarikan dinding dada kedalam sangat kuat
- Merintih
- Ada pustul di kulit
- Nanah banyak di mata
- Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
- BBLR atau ada masalah menyusu
- Berat menurut umur rendah
- Adanya kelainan kongenital
- Prematuritas
- Asfiksia
8
- Infeksi bakteri
- Kejang
- Ikterus
- Diare
- Hipotermi
- Tetanus neonatorum
- Trauma lahir, sindrom gangguan pernapasan, dll.
2.2.8 Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29
hari sampai 11 bulan setelah lahir.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
- Pemberian imunisasi dasar lengkap ( BCG, polio 1- 4, DPT / Hb,
campak ) sebelum usia 1 tahun
- Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi ( SDIDTK )
- Pemberian vit A (6 – 11 bulan)
- Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda
– tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan
buku KIA.
- Penanganan dan rujukan kasus jika perlu.
2.2.9 Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Masa balita merupaka masa keemasan atau golden period dimana terbentuk
dasar – dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental
intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.
Pelayanan sesuai standar yang diberikan meliputi :
- Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun
- Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)
9
- Pemberian vitamin A dosis tinggi, 2 kali setahun.
- Kepemilikan dan pemamfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
- Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menngunakan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Bayi Sakit)
2.2.10 Pelayanan KB Berkualitas
Pelayananan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan
dapat berkonstribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan
tingkat fertilitas bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih
baik), serta meningkatkan fertililitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.
Metode kontrasepsi meliputi :
- KB alamiah (sistem kalender, LAM, coitus interuptus)
- Metode KB hormonal ( pil, suntik, susuk )
- Metode KB non hormonal (kondom, AKDR / IUD, vasektomi, dan
tubektomi)
2.3 Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA
Indikator pemantauan keberhasilan program KIA dan KB adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1. Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA dan KB
NO PROGRAM KIA INDIKATOR
PEMANTAUAN
1 ANTENATAL CARE K1, K4
2 PERTOLONGAN PERSALINAN Pn
3 PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS KF1, KF3
4 PELAYANAN KESEHATAN NEO NAFUS KN1 , KN3
5 DETEKSI FAKTOR RESIKO DAN
KOMPIKASI OLEH MASYARAKAT
-
6 PELAYANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN - PEMERIKSAAN
ANC
10
- PEMERIKSAAN
PADA SAAT
1 2 3
7 PELAYANAN NEONATUS DENGAN
KOMPLIKASI
PEMERIKSAAN
WAKTU KUNJUNGAN
NEONATUS
8 PELAYANAN KESEHATAN BAYI - PEMBERIAN
IMUNISASI
LENGKAP
(HB,BCCA)
- PEMBERIAN
VITAMIN A(6-11
BULAN)
- ASI EKLUSIF
9 PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA PEMBERIAN VITAMIN
A (1-5 TAHUN) 2 X
SETAHUN
10 PELAYANAN KB BERKUALITAS KB AKTIF
Sumber : Laporan Tahunan KIA-KB Puskesmas Ariodillah 2011
Keterangan :
K 1 :Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan pada trimester pertama
K2 :Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
standar (paling sedikit 4 kali selama kehamilan)
Pn :Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
KF 1 :Kunjungan nifas 6 jam – 3 hari setelah persalinan
KF 3 :Kunjungan nifas dari hari ke 29 – 42 hari pasca persalinan
KN 1 :Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 6 –
48 jam pasca persalinan
KN 3 :Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 8 –
28 hari pasca persalinan
11
2.4 Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data KIA
Pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data program KIA sama dengan
program lainnya. Pengumpulan data dari desa, kelurahan dikumpulkan ke
Puskesmas dilakukan pencatatan diolah dalam bentuk grafik atau tabel
dilaporkan sesuai jenjang administrasi (DKK).
BAB III
ANALISIS SITUASI
3.1 Keadaan Geografis
Puskesmas Ariodillah meliputi wilayah kerja di dua kelurahan Sungai
Pangeran dan kelurahan DIII dengan luas km2 dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara :
Sebelah Selatan :
Sebelah Barat :
Sebelah Timur :
3.2 Keadaan Demografi
Data kependudukan Kecamatan Padang Timur sebagai wilayah kerja
Puskesmas Andalas adalah :
Tabel 3.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan
Puskesmas Kelurahan Laki-laki Perempuan
Ariodillah Kel. Sungai
Pangeran
4.536 5.115
Kel. 20 ilir D III 7.609 8.581
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2011
3.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan
12
Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah sangat luas, oleh karena itu untuk
melayani masyarakat, Puskesmas Andalas memiliki 1 buah Puskesmas induk, dan
8 buah Puskesmas pembantu dan 1 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja
Puskesmas Andalas, yaitu :
- Puskesmas Pembantu Andalas Barat
- Puskesmas Pembantu Parak Karakah
- Puskesmas Pembantu Tarandam
- Puskesmas Pembantu Ganting Selatan
- Puskesmas Pembantu Jati Gaung
Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas Andalas
mempunyai :
- 1 buah kendaraan roda empat ( Puskel )
- 5 buah kendaraan roda dua
Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah yaitu :
- Rumah Sakit Pemerintah : 3
- Rumah Sakit Swasta : 6
- Klinik Swasta : 6
- Dokter Praktek Umum : 51 Orang
- Dokter Praktek Spesialis : 15 Orang
- Bidan Praktek Swasta : 30 Orang
- Dukun Terlatih : 2 Orang
- Kader aktif : 352 Orang
- Pos KB : 12 Pos
- Posyandu Balita : 88
- Posyandu Lansia : 8
3.4 Sarana dan Prasarana Umum
Taman Kanak-kanak : 34
SD Negeri : 35
13
SD Swasta : 14
SMP : 11
SMU/SMK : 15
Perguruan Tinggi : 4
Tempat Ibadah : 112
Salon/Pangkas Rambut : 34
Pasar : 2
3.5 Tenaga Kesehatan
Puskesmas Ariodillah mempunyai tenaga kesehatan yang bertugas di dalam
gedung induk dan Puskesmas Pembantu. dengan rincian : 51 orang PNS, 8 orang
tenaga PTT, 6 orang tenaga volunteer/honor.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Program KIA yang Ada di Puskesmas Ariodilla
program KIA yang dilaksanakan di Puskesmas Aridolla dibagi menjadi 2, yaitu
Program KIA Ibu dan Program KIA Anak.
4.1.1 Kegiatan Program KIA Ibu di Puskesmas Ariodilla
Berikut adalah daftar program kegiatan KIA Ibu :
Tabel 4.1 Kegiatan Program KIA Ibu
NO Kegiatan Program Kesehatan Ibu
1 PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)
2 Kunjungan Bumil
3 Kunjungan Nifas / Persalinan
14
4 Forum Komunikasi Bidan
(Mengadakan arisan BPS Padang Timur 1x 2
bulan)
5 Kelas Ibu (Senam hamil dan memberikan
penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil)
6 Audit kematian maternal (melakukan autopsi
verbal jika ada kasus)
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012
4.1.2 Kegiatan Program KIA Anak di Puskesmas Ariodilla
Berikut adalah daftar kegiatan program KIA Anak :
Tabel 4.2 Kegiatan Program KIA Anak
NO Kegiatan Program Kesehatan Anak
1 Kunjungan Neonatus
2 Kelas Ibu Balita (dilaksanakan 2x1 bulan di
PAUD Bintang)
3 DDTK (dilakukan pada bayi dan balita
bermasalah tentang tumbuh kembang)
4 MTBS/MTBM (dilakukan pada bayi dan balita
pada waktu kunjungan berobat)
5 Audit kematian perinatal (autopsi verbal
kerumah)
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012
15
4.2 Sasaran Pelayanan Program KIA dan KB di Puskesmas Ariodilla
Tabel 4.3. Data Sasaran Pelayanan di Puskesmas Ariodilla Tahun
2012
NO KELURAHAN BAYI BALITA BUMIL
BULIN/
NIFAS
WUS PUS LANSIA
1 Sungai Pangeran 99 588 212 203 2262 1772 771
2 20 ilir DIII 269 592 212 200 2229 1746 760
JUMLAH 364 1180 424 403 4491 3518 1630
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012
4.3 Pencapaian Program KIA Di Puskesmas Ariodilla
Sebagian besar target keberhasilan pencapaian program KIA-KB di
Puskesmas Ariodilla telah tercapai. Seperti target K1, PN, komplikasi obstetri, KB
aktif, KN 1, KN lengkap, PKn, cakupan pelayanan bayi, dan pelayanan balita
seluruhnya sudah mencapai target yang ditetapkan. Sedangkan untuk deteksi ibu
hamil resiko tinggi yang melahirkan dibantu tenaga kesehatan itu masih belum
mencapai target yang ditentukan yaitu 67,5%, K4 93,2%, dan KF Nifas 82%.
Untuk datanya bisa dilihat pada tabel 4.4. berikut :
Tabel 4.4 Pencapaian K4, KF, Deteksi Resti Nakes Puskesmas Ariodillah Tahun
2012
masalah Target (%) Pencapaian (%) Masalah
K4 Target pencapaian 95 %
dari sasaran 385 orang
Jumlah kunjungan K4
sebanyak 359 orang
(93,2%)
(+)
KF Target pencapaian 90% Jumlah kunjungan ibu (+)
16
dari sasaran 367 orang nifas lengkap (min 3x)
sebanyak 302 orng
(82%)
Deteksi Resti
Nakes dan
masyarakat
Target pencapaian 80%
dari sasaran 52 orang
Jumlah penjaringan
bumil, bulin, dan bufas
dengan komplikasi oleh
masyarakat sebanyak 52
orang (67,5%)
(+)
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah meganalisis situasi dan berdasarkan data yang diperoleh,
diharapkan beberapa permasalahan yang ada pada program kesehatan ibu dan
anak pada Puskesmas Ariodillah :
a. Pelayanan lengkap antenatal (K4)
b. Pelayanan lengkap nifas (KF)
c. Resiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas, dengan komplikasi oleh masyarakat
II. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan pengidenfisikasi masalah yang dilakukan, masalah-masalah
tersebut akan diprioritaskan dengan menggunakan metode Pair Comparison
dengan skala prioritas USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
1. Urgency adalah beberapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan
masalah atau besarnya dimana pilihan kita adalah masalah yang bisa diselesaikan
dalam waktu yang relative singkat.
17
2. Seriousness adalah seberapa besar pengaruh negative sebuah masalah atau derajat
kefatalan masalah, dimana pilihan kita adalah masalah yang di yakini berpengaruh
negative.
3. Growth adalah kompleksitas sebuah masalah atau derajat pertumbuhan dimana
pilihan kita adalah masalah yang di yakini paling kompleks.
Keterangan :
A = Pelayanan lengkap antenatal (K4)
B = Pelayanan lengkap nifas (KF)
C = Resiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas, dengan komplikasi oleh masyarakat
1 : Nilai rendah
2 : Nilai sedang
3 : Nilai tinggi
Tabel 4.2
Metode Pair Comparison dengan Skala Prioritas USG
Aspek Urgency Aspek Seriousness Aspek Growth
Pelayanan KB :
Pemeriksaan
kehamilan =
Pelayanan KB
Pemeriksaan
kehamilan : Resiko
tinggi ibu hamil =
Pelayanan KB : Pemeriksaan
kehamilan = Pelayanan KB
Pemeriksaan kehamilan :
Resiko tinggi ibu hamil =
Resiko tinggi ibu hamil
Pemeriksaan kehamilan :
Resiko tinggi ibu hamil =
Pelayanan KB :
Pemeriksaan
kehamilan =
Pelayanan KB
Pemeriksaan
kehamilan :
Resiko tinggi ibu
18
Resiko tinggi ibu
hamil
Pemeriksaan
kehamilan : Resiko
tinggi ibu hamil=
Resiko tinggi ibu
hamil
Resiko tinggi ibu hamil hamil= Resiko
tinggi ibu hamil
Pemeriksaan
kehamilan :
Resiko tinggi ibu
hamil= Resiko
tinggi ibu hamil
Pelayanan KB= 1
Pemeriksaan ibu
hamil = 0
Resiko tinggi ibu
hamil = 2
Pelayanan KB= 1
Pemeriksaan ibu hamil = 0
Resiko tingggi ibu hamil = 2
Pelayanan KB= 1
Pemeriksaan ibu
hamil=0
Resikotinggi ibu
hamil= 2
Tabel 4.3
Rekap Metode Pair Comparison
Masalah Urgency Seriousness Growth Total Tingkat
Resiko tinggi
ibu hamil
Pemeriksaan
kehamilan
Pelayanan KB
2
1
0
1
1
1
2
1
0
1
II
III
5
3
1
19
Berdasarkan table metode pair comparison didapatkan proritas masalah
yang dipilih yaitu masalah Resiko tinggi ibu hmil. Hasil tersebut sama dengan
metode PAHO atau Scoring yang juga telah dilakukan. Jadi masalah yang menjadi
prioritas adalah Resiko tinggi ibu hamil.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai pelaksanaan program KIA di
Puskesmas Ariodillah, dapat kita lihat bahwa tidak semua program bisa mencapai
target. Seperti angka kunjungan bayi dan balita itu tidak mencapai target yang
diharapkan. Hal ini bisa dikarenakan beratnya indikator untuk satu kali
kunjungan. Seorang bayi itu dihitung satu kali kunjungan apabila ia memenuhi 4
syarat :
20
1. Mengikuti DDTK 4 kali setahun.
2. Imunisasi dasar lengkap.
3. Melakukan penimbangan minimal 8 kali menjelang usia 1 tahun.
4. Mendapat vit A satu kali.
Apabila keempat syarat ini sudah terpenuhi, barulah dikatakan bayi itu sudah
melakukan kunjungan ke Puskesmas. Mungkin hal inilah yang menyebabkan
masih belum tercapainya target kunjungan bayi dan balita di Puskesmas
Ariodillah ini.
Sementara untuk program KB, di Puskesmas Ariodillah ini melayani 5
jenis kontrasepsi, yaitu : suntik, pil, IUD, kondom dan implant (susuk).
Pelayanan diberikan kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Ariodillah yang datang meminta ber-KB dan tidak dipungut biaya.
5.2 Saran
Untuk menekan AKI dan AKB maka perlu ditingkatkan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan kunjungan ke Puskesmas
secara rutin dan teratur khususnya bagi Ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes, 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. Jakarta
2. Trihono, ARRIMES : Manajemen Puskesmas berbasis paradigma sehat,
2005, Sagung Seto. Jakarta
21
3. Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2012.
4. Laporan Tahunan KIA-KB Puskesmas Andalas Tahun 2012.
22