138679526-KIA-TUGAS

31
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu dari 6 program pokok puskesmas yang merupakan pelayanan kesehatan terdepan. KIA melayani ibu hamil, ibu nifas, ibu bersalin, bayi, balita dan KB. Mengingat masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), maka diperlukan upaya keras dan intensif untuk menekan AKI dan AKB sehingga dapat mencapai target yang sudah ditetapkan pada program pemerintah. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs,2000), pada tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun sebesar tiga- perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan angka kematian bayi dan balita sebesar menurun sebesar dua- pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Dalam rangka mencapai MDGs 2015 ini, perlu ditingkatkan pembangunan kesehatan sebagai upaya penyelenggaraan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan dengan optimal. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/100.000 KH. 1

Transcript of 138679526-KIA-TUGAS

Page 1: 138679526-KIA-TUGAS

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu dari 6 program pokok

puskesmas yang merupakan pelayanan kesehatan terdepan. KIA melayani ibu

hamil, ibu nifas, ibu bersalin, bayi, balita dan KB. Mengingat masih tingginya

angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), maka diperlukan

upaya keras dan intensif untuk menekan AKI dan AKB sehingga dapat mencapai

target yang sudah ditetapkan pada program pemerintah.

Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development

Goals/MDGs,2000), pada tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun

sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan angka kematian bayi

dan balita sebesar menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015.

Dalam rangka mencapai MDGs 2015 ini, perlu ditingkatkan pembangunan

kesehatan sebagai upaya penyelenggaraan kesehatan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

dapat mewujudkan derajat kesehatan dengan optimal. Berdasarkan hal itu

Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian ibu menjadi

102/100.000 KH. Angka kematian bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH dan angka

kematian balita menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015. Untuk itu penting

diadakan program KIA dan KB dalam pelayanan dasar di Puskesmas.

Untuk di Puskesmas Ariodillah sendiri, pada tahun 2012 sudah tercapai target

pencapaian dari sebagian besar indikator keberhasilan program KIA dan KB ini.

Seperti misalnya indikator K1 dengan target pencapaian 98 dicapai melebihi

target yaitu 106 untuk Puskesmas Ariodillah, begitu juga dengan indikator-

indikator lainnya seperti K4, Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan, KF1, KF2

dan KF3. Sementara untuk angka kunjungan bayi dan balita serta temuan kasus

ibu hamil dengan resiko tinggi masih belum mencapai target.

1

Page 2: 138679526-KIA-TUGAS

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1) Untuk mengetahui cakupan program KIA di puskesmas Ariodillah

periode Januari-Desember 2012

2) Untuk mengetahui target dan pencapaian program KIA dan KB di

puskesmas Ariodillah periode Januari-Desember 2012

3) Untuk mengetahui kendala dalam melaksanakan dan mencapai target

pada program KIA di puskesmas Ariodillah periode januari-desember

2012

1.3 Batasan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pelaksanaan dan tingkat

keberhasiln program KIA di Puskesmas Ariodillah periode Januari-Desember

2012

1.4 Manfaat

Bagi Peneliti:

1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.

2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program

khususnya program kesehatan ibu dan anak.

3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah

yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara

lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Bagi Perguruan Tinggi:

1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.

2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

bidang kesehatan.

Bagi Puskesmas yang dievaluasi:

1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program KIA di ruang

lingkup kerja puskesmas lemahabang.

2

Page 3: 138679526-KIA-TUGAS

2. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik

agar keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.

Bagi Masyarakat:

1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di cakupan wilayah

puskesmas Ariodillah.

2. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menjadi

contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

1.5 Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan berbagai literatur sebagai sumber

kepustakaan, analisis data Puskesmas Ariodillah, dan diskusi. Hasil evaluasi

program ini disajikan dalam bentuk tekstural dan tabular.

3

Page 4: 138679526-KIA-TUGAS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan kegiatan yang terdiri dari

pengumpulan, pengolahan, analisa dan interpretasi data serta penyebarluasan

informasi ke penyelenggara program dan pihak / instansi terkait untuk tindak

lanjut yang terdiri dari pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan

komplikasi kebidanan, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi,

balita dan keluarga berencana (KB).

2.2 Program Pokok pada Pelayanan KIA

2.2.1 Pelayanan Antenatal

Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk

ibu selama kehamilannya, yang disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal

yang di tetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), yang terdiri dari :

a) Anamnesis

b) Pemeriksaan Fisik

c) Timbang BB dan ukur TB

d) Nilai Status Gizi (LLA)

e) Ukur Tinggi Fundus Uteri

f) Tentukan Presentasi Janin dan BJJ

g) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT (Tetanus

Toxoid) bila diperlukan.

h) Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.

i) Test laboratorium (rutin dan khusus)

j) Tatalaksana khusus

k) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Frekwensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan :

4

Page 5: 138679526-KIA-TUGAS

a) Minimal 1 kali pada triwulan pertama

b) Minimal 1 kali pada triwulan kedua

c) Minimal 2 kali pada triwulan ketiga

2.2.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan

yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada prinsipnya

hal ini bertujuan untuk :

- Mencegah terjadinya infeksi

- Menerapkan metode persalinan yang sesuai dengan standar

- Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang

lebih tinggi

- Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

- Memberikan injeksi vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir

2.2.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan Ibu Nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai

standar pada ibu mulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga

kesehatan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu:

- Kunjungan nifas pertama : 6 jam – 3 hari pasca persalinan

- Kunjungan nifas kedua : 4 – 28 hari pasca persalinan

- Kunjungan nifas ketiga : 29 – 42 hari pasca persalinan

Pelayanan yang diberikan adalah :

- Pemeriksaan TD, nadi, respirasi dan suhu

- Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uteri)

- Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya

- Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif

- Pemberian kapsul vit A sebanyak 2 kali (segera setelah melahirkan dan 24

jam setelah pemberian pertama)

5

Page 6: 138679526-KIA-TUGAS

- Pelayanan KB pasca persalinan

2.2.4 Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar

yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya

3 kali, selama periode 0 – 28 hari setelah lahir.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :

- Kunjungan Neonatus ke-1 ( KN 1 ) : 6 - 48 setelah lahir

- Kunjungan Neonatus ke-2 ( KN 2 ) : hari ke 3 – 7 setelah lahir

- Kunjungan Neonatus ke-3 ( KN 3 ) : hari ke 8 – 28 setelah lahir

Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi

Muda (MTBM) :

a) Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir

- Perawatan tali pusat

- Melaksanakan ASI ekslusif

- Memastikan bayi telah diberi injeksi vitamin K 1

- Memastikan bayi telah diberi salep mata antibiotik

- Memberikan imunisasi Hb 0

b) Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM

- Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri,

ikterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI

- Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI

ekslusif, pencegahan hipotermi, dan melaksanakan perawatan bayi

baru lahir di rumah dengan menggunakan buku KIA.

- Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan

2.2.5 Deteksi Dini Faktor Resiko dan Komplikasi Kebidanan

Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan

untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi

kebidanan.

6

Page 7: 138679526-KIA-TUGAS

Faktor resiko pada ibu hamil adalah :

- Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun

- Anak > 4 orang

- Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun

- Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA < 23,5 cm atau

penambahan berat badan > 9 kg selama masa kehamilan

- Anemia dengan Hb < 11 g/dl

- TB < 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang

belakang

- Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau pada kehamilan

sekarang.

- Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung,

ginjal, hati, kelainan endokrin, tumor dan keganasan

- Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD,

kehamilan ektopik, bayi dengan cacat kongenital)

- Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio caesaria, ekstraksi

vakum / forcep)

- Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)

- Kelainan besar janin

- Kelainan letak janin

2.2.6 Penanganan Komplikasi Kebidanan

Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan

komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh

tenaga kesehatan yang kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.

Pelayanan obstetri :

- Penanganan pendarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas

- Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan

- Pencegahan dan penanganan infeksi

- Penanganan partus lama / macet

- Penanganan abortus

7

Page 8: 138679526-KIA-TUGAS

- Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi rujukan

Pelayanan neonatus :

- Pencegahan dan penanganan asfiksia

- Pencegahan dan penanganan hipotermi

- Penanganan BBLR

- Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus, ikterus

ringan – sedang

- Pencegahan dan penangan gangguan minum

- Stabilisasi komplikasi neonatus untuk dirujuk dan transportasi rujukan

2.2.7 Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi

Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan

penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecatatan dan

kematian oleh tenaga kesehatan.

Tanda- tanda neonatus dengan komplikasi :

- Tidak mau minum / menyusu atau memuntahkan semua yang masuk

kemulutnya

- Riwayat kejang

- Bergerak jika hanya diransang

- Frewensi napas < 30 x / menit atau > 60 x / menit

- Suhu tubuh < 35,5 c atau > 37,5 c

- Tarikan dinding dada kedalam sangat kuat

- Merintih

- Ada pustul di kulit

- Nanah banyak di mata

- Pusar kemerahan meluas ke dinding perut

- BBLR atau ada masalah menyusu

- Berat menurut umur rendah

- Adanya kelainan kongenital

- Prematuritas

- Asfiksia

8

Page 9: 138679526-KIA-TUGAS

- Infeksi bakteri

- Kejang

- Ikterus

- Diare

- Hipotermi

- Tetanus neonatorum

- Trauma lahir, sindrom gangguan pernapasan, dll.

2.2.8 Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang

diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29

hari sampai 11 bulan setelah lahir.

Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :

- Pemberian imunisasi dasar lengkap ( BCG, polio 1- 4, DPT / Hb,

campak ) sebelum usia 1 tahun

- Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi ( SDIDTK )

- Pemberian vit A (6 – 11 bulan)

- Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda

– tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan

buku KIA.

- Penanganan dan rujukan kasus jika perlu.

2.2.9 Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Masa balita merupaka masa keemasan atau golden period dimana terbentuk

dasar – dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental

intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.

Pelayanan sesuai standar yang diberikan meliputi :

- Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun

- Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)

9

Page 10: 138679526-KIA-TUGAS

- Pemberian vitamin A dosis tinggi, 2 kali setahun.

- Kepemilikan dan pemamfaatan buku KIA oleh setiap anak balita

- Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menngunakan

pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Bayi Sakit)

2.2.10 Pelayanan KB Berkualitas

Pelayananan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan

menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan

dapat berkonstribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan

tingkat fertilitas bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih

baik), serta meningkatkan fertililitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.

Metode kontrasepsi meliputi :

- KB alamiah (sistem kalender, LAM, coitus interuptus)

- Metode KB hormonal ( pil, suntik, susuk )

- Metode KB non hormonal (kondom, AKDR / IUD, vasektomi, dan

tubektomi)

2.3 Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA

Indikator pemantauan keberhasilan program KIA dan KB adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.1. Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA dan KB

NO PROGRAM KIA INDIKATOR

PEMANTAUAN

1 ANTENATAL CARE K1, K4

2 PERTOLONGAN PERSALINAN Pn

3 PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS KF1, KF3

4 PELAYANAN KESEHATAN NEO NAFUS KN1 , KN3

5 DETEKSI FAKTOR RESIKO DAN

KOMPIKASI OLEH MASYARAKAT

-

6 PELAYANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN - PEMERIKSAAN

ANC

10

Page 11: 138679526-KIA-TUGAS

- PEMERIKSAAN

PADA SAAT

1 2 3

7 PELAYANAN NEONATUS DENGAN

KOMPLIKASI

PEMERIKSAAN

WAKTU KUNJUNGAN

NEONATUS

8 PELAYANAN KESEHATAN BAYI - PEMBERIAN

IMUNISASI

LENGKAP

(HB,BCCA)

- PEMBERIAN

VITAMIN A(6-11

BULAN)

- ASI EKLUSIF

9 PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA PEMBERIAN VITAMIN

A (1-5 TAHUN) 2 X

SETAHUN

10 PELAYANAN KB BERKUALITAS KB AKTIF

Sumber : Laporan Tahunan KIA-KB Puskesmas Ariodillah 2011

Keterangan :

K 1 :Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh

tenaga kesehatan pada trimester pertama

K2 :Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

standar (paling sedikit 4 kali selama kehamilan)

Pn :Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

KF 1 :Kunjungan nifas 6 jam – 3 hari setelah persalinan

KF 3 :Kunjungan nifas dari hari ke 29 – 42 hari pasca persalinan

KN 1 :Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 6 –

48 jam pasca persalinan

KN 3 :Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 8 –

28 hari pasca persalinan

11

Page 12: 138679526-KIA-TUGAS

2.4 Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data KIA

Pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data program KIA sama dengan

program lainnya. Pengumpulan data dari desa, kelurahan dikumpulkan ke

Puskesmas dilakukan pencatatan diolah dalam bentuk grafik atau tabel

dilaporkan sesuai jenjang administrasi (DKK).

BAB III

ANALISIS SITUASI

3.1 Keadaan Geografis

Puskesmas Ariodillah meliputi wilayah kerja di dua kelurahan Sungai

Pangeran dan kelurahan DIII dengan luas km2 dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara :

Sebelah Selatan :

Sebelah Barat :

Sebelah Timur :

3.2 Keadaan Demografi

Data kependudukan Kecamatan Padang Timur sebagai wilayah kerja

Puskesmas Andalas adalah :

Tabel 3.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan

Puskesmas Kelurahan Laki-laki Perempuan

Ariodillah Kel. Sungai

Pangeran

4.536 5.115

Kel. 20 ilir D III 7.609 8.581

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2011

3.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan

12

Page 13: 138679526-KIA-TUGAS

Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah sangat luas, oleh karena itu untuk

melayani masyarakat, Puskesmas Andalas memiliki 1 buah Puskesmas induk, dan

8 buah Puskesmas pembantu dan 1 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja

Puskesmas Andalas, yaitu :

- Puskesmas Pembantu Andalas Barat

- Puskesmas Pembantu Parak Karakah

- Puskesmas Pembantu Tarandam

- Puskesmas Pembantu Ganting Selatan

- Puskesmas Pembantu Jati Gaung

Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas Andalas

mempunyai :

- 1 buah kendaraan roda empat ( Puskel )

- 5 buah kendaraan roda dua

Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah yaitu :

- Rumah Sakit Pemerintah : 3

- Rumah Sakit Swasta : 6

- Klinik Swasta : 6

- Dokter Praktek Umum : 51 Orang

- Dokter Praktek Spesialis : 15 Orang

- Bidan Praktek Swasta : 30 Orang

- Dukun Terlatih : 2 Orang

- Kader aktif : 352 Orang

- Pos KB : 12 Pos

- Posyandu Balita : 88

- Posyandu Lansia : 8

3.4 Sarana dan Prasarana Umum

Taman Kanak-kanak : 34

SD Negeri : 35

13

Page 14: 138679526-KIA-TUGAS

SD Swasta : 14

SMP : 11

SMU/SMK : 15

Perguruan Tinggi : 4

Tempat Ibadah : 112

Salon/Pangkas Rambut : 34

Pasar : 2

3.5 Tenaga Kesehatan

Puskesmas Ariodillah mempunyai tenaga kesehatan yang bertugas di dalam

gedung induk dan Puskesmas Pembantu. dengan rincian : 51 orang PNS, 8 orang

tenaga PTT, 6 orang tenaga volunteer/honor.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Program KIA yang Ada di Puskesmas Ariodilla

program KIA yang dilaksanakan di Puskesmas Aridolla dibagi menjadi 2, yaitu

Program KIA Ibu dan Program KIA Anak.

4.1.1 Kegiatan Program KIA Ibu di Puskesmas Ariodilla

Berikut adalah daftar program kegiatan KIA Ibu :

Tabel 4.1 Kegiatan Program KIA Ibu

NO Kegiatan Program Kesehatan Ibu

1 PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)

2 Kunjungan Bumil

3 Kunjungan Nifas / Persalinan

14

Page 15: 138679526-KIA-TUGAS

4 Forum Komunikasi Bidan

(Mengadakan arisan BPS Padang Timur 1x 2

bulan)

5 Kelas Ibu (Senam hamil dan memberikan

penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil)

6 Audit kematian maternal (melakukan autopsi

verbal jika ada kasus)

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012

4.1.2 Kegiatan Program KIA Anak di Puskesmas Ariodilla

Berikut adalah daftar kegiatan program KIA Anak :

Tabel 4.2 Kegiatan Program KIA Anak

NO Kegiatan Program Kesehatan Anak

1 Kunjungan Neonatus

2 Kelas Ibu Balita (dilaksanakan 2x1 bulan di

PAUD Bintang)

3 DDTK (dilakukan pada bayi dan balita

bermasalah tentang tumbuh kembang)

4 MTBS/MTBM (dilakukan pada bayi dan balita

pada waktu kunjungan berobat)

5 Audit kematian perinatal (autopsi verbal

kerumah)

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012

15

Page 16: 138679526-KIA-TUGAS

4.2 Sasaran Pelayanan Program KIA dan KB di Puskesmas Ariodilla

Tabel 4.3. Data Sasaran Pelayanan di Puskesmas Ariodilla Tahun

2012

NO KELURAHAN BAYI BALITA BUMIL

BULIN/

NIFAS

WUS PUS LANSIA

1 Sungai Pangeran 99 588 212 203 2262 1772 771

2 20 ilir DIII 269 592 212 200 2229 1746 760

JUMLAH 364 1180 424 403 4491 3518 1630

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012

4.3 Pencapaian Program KIA Di Puskesmas Ariodilla

Sebagian besar target keberhasilan pencapaian program KIA-KB di

Puskesmas Ariodilla telah tercapai. Seperti target K1, PN, komplikasi obstetri, KB

aktif, KN 1, KN lengkap, PKn, cakupan pelayanan bayi, dan pelayanan balita

seluruhnya sudah mencapai target yang ditetapkan. Sedangkan untuk deteksi ibu

hamil resiko tinggi yang melahirkan dibantu tenaga kesehatan itu masih belum

mencapai target yang ditentukan yaitu 67,5%, K4 93,2%, dan KF Nifas 82%.

Untuk datanya bisa dilihat pada tabel 4.4. berikut :

Tabel 4.4 Pencapaian K4, KF, Deteksi Resti Nakes Puskesmas Ariodillah Tahun

2012

masalah Target (%) Pencapaian (%) Masalah

K4 Target pencapaian 95 %

dari sasaran 385 orang

Jumlah kunjungan K4

sebanyak 359 orang

(93,2%)

(+)

KF Target pencapaian 90% Jumlah kunjungan ibu (+)

16

Page 17: 138679526-KIA-TUGAS

dari sasaran 367 orang nifas lengkap (min 3x)

sebanyak 302 orng

(82%)

Deteksi Resti

Nakes dan

masyarakat

Target pencapaian 80%

dari sasaran 52 orang

Jumlah penjaringan

bumil, bulin, dan bufas

dengan komplikasi oleh

masyarakat sebanyak 52

orang (67,5%)

(+)

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012

I. IDENTIFIKASI MASALAH

            Setelah meganalisis situasi dan berdasarkan data yang diperoleh,

diharapkan beberapa permasalahan yang ada pada program kesehatan ibu dan

anak pada Puskesmas Ariodillah :

a.       Pelayanan lengkap antenatal (K4)

b.      Pelayanan lengkap nifas (KF)

c.       Resiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas, dengan komplikasi oleh masyarakat

II. PRIORITAS MASALAH

            Berdasarkan pengidenfisikasi masalah yang dilakukan, masalah-masalah

tersebut akan diprioritaskan  dengan menggunakan metode Pair Comparison

dengan skala prioritas USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

1. Urgency adalah beberapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan

masalah atau besarnya dimana pilihan kita adalah masalah yang bisa diselesaikan

dalam waktu yang relative singkat.

17

Page 18: 138679526-KIA-TUGAS

2.      Seriousness adalah seberapa besar pengaruh negative sebuah masalah atau derajat

kefatalan masalah, dimana pilihan kita adalah masalah yang di yakini berpengaruh

negative.

3.      Growth adalah kompleksitas sebuah masalah atau derajat pertumbuhan dimana

pilihan kita adalah masalah yang di yakini paling kompleks.

Keterangan :

A = Pelayanan lengkap antenatal (K4)

B = Pelayanan lengkap nifas (KF)

C = Resiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas, dengan komplikasi oleh masyarakat

1 : Nilai rendah

2 : Nilai sedang

3 : Nilai tinggi

Tabel 4.2

Metode Pair Comparison dengan Skala Prioritas USG

Aspek Urgency Aspek Seriousness Aspek Growth

Pelayanan KB :

Pemeriksaan

kehamilan =

Pelayanan KB

Pemeriksaan

kehamilan : Resiko

tinggi ibu hamil =

Pelayanan KB : Pemeriksaan

kehamilan = Pelayanan KB

Pemeriksaan kehamilan :

Resiko tinggi ibu hamil =

Resiko tinggi ibu hamil

Pemeriksaan kehamilan :

Resiko tinggi ibu hamil =

Pelayanan KB :

Pemeriksaan

kehamilan =

Pelayanan KB

Pemeriksaan

kehamilan :

Resiko tinggi ibu

18

Page 19: 138679526-KIA-TUGAS

Resiko tinggi ibu

hamil

Pemeriksaan

kehamilan : Resiko

tinggi ibu hamil=

Resiko tinggi ibu

hamil

Resiko tinggi ibu hamil hamil= Resiko

tinggi ibu hamil

Pemeriksaan

kehamilan :

Resiko tinggi ibu

hamil= Resiko

tinggi ibu hamil

Pelayanan KB= 1

Pemeriksaan ibu

hamil = 0

Resiko tinggi ibu

hamil = 2

Pelayanan KB= 1

Pemeriksaan ibu hamil = 0

Resiko tingggi ibu hamil = 2

Pelayanan KB= 1

Pemeriksaan ibu

hamil=0

Resikotinggi ibu

hamil= 2

Tabel 4.3

Rekap Metode Pair Comparison

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Tingkat

Resiko tinggi

ibu hamil

Pemeriksaan

kehamilan

Pelayanan KB

2

1

0

1

1

1

2

1

0

1

II

III

5

3

1

19

Page 20: 138679526-KIA-TUGAS

Berdasarkan table metode pair comparison didapatkan proritas masalah

yang dipilih yaitu masalah Resiko tinggi ibu hmil. Hasil tersebut sama dengan

metode PAHO atau Scoring yang juga telah dilakukan. Jadi masalah yang menjadi

prioritas adalah Resiko tinggi ibu hamil.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai pelaksanaan program KIA di

Puskesmas Ariodillah, dapat kita lihat bahwa tidak semua program bisa mencapai

target. Seperti angka kunjungan bayi dan balita itu tidak mencapai target yang

diharapkan. Hal ini bisa dikarenakan beratnya indikator untuk satu kali

kunjungan. Seorang bayi itu dihitung satu kali kunjungan apabila ia memenuhi 4

syarat :

20

Page 21: 138679526-KIA-TUGAS

1. Mengikuti DDTK 4 kali setahun.

2. Imunisasi dasar lengkap.

3. Melakukan penimbangan minimal 8 kali menjelang usia 1 tahun.

4. Mendapat vit A satu kali.

Apabila keempat syarat ini sudah terpenuhi, barulah dikatakan bayi itu sudah

melakukan kunjungan ke Puskesmas. Mungkin hal inilah yang menyebabkan

masih belum tercapainya target kunjungan bayi dan balita di Puskesmas

Ariodillah ini.

Sementara untuk program KB, di Puskesmas Ariodillah ini melayani 5

jenis kontrasepsi, yaitu : suntik, pil, IUD, kondom dan implant (susuk).

Pelayanan diberikan kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Ariodillah yang datang meminta ber-KB dan tidak dipungut biaya.

5.2 Saran

Untuk menekan AKI dan AKB maka perlu ditingkatkan penyuluhan

kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan kunjungan ke Puskesmas

secara rutin dan teratur khususnya bagi Ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan anak.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes, 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. Jakarta

2. Trihono, ARRIMES : Manajemen Puskesmas berbasis paradigma sehat,

2005, Sagung Seto. Jakarta

21

Page 22: 138679526-KIA-TUGAS

3. Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2012.

4. Laporan Tahunan KIA-KB Puskesmas Andalas Tahun 2012.

22