135708251-Refrat-Plastik-Hemangioma.pdf

download 135708251-Refrat-Plastik-Hemangioma.pdf

of 22

Transcript of 135708251-Refrat-Plastik-Hemangioma.pdf

  • 1Refrat

    HEMANGIOMA DAN

    MALFORMASI VASKULAR

    Oleh:

    Firda Jaya G0005098

    Lusila Puri D.J. G0006014

    Kautsar Hidayatullah G0006103

    Maulida Laila A.R. G0007103

    Yunda Alhusna A. G0007175

    Pembimbing:

    Dr. Amru Sungkar, Sp.B, Sp. BP

    KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDAH

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI

    S U R A K A R T A

    2011

  • 2DAFTAR ISI

    Cover

    Daftar isi.1

    HemangiomaA. Pendahuluan2B. Epidemiologi...2C. Etiologi2D. Patogenesis dan Patofisiologi..3E. Klasifikasi4F. Manifestasi Klinis5G. Penegakan Diagnosis...8H. Komplikasi.......8I. Penatalaksanan.9J. Prognosis10

    Malformasi VaskulerA. Definisi11B. Epidemiologi11C. Etiologi11D. Patogenesis dan patofisiologi...12E. Klasifikasi12F. Manifestasi Klinis13G. Penegakan diagnosis13H. Komplikasi...13I. Penatalaksanaan...15

    Daftar Pustaka.16

  • 3HEMANGIOMA

    A. PENDAHULUAN1

    Hemangioma adalah proliferasi abnormal pembuluh darah yang dapat terjadi pada

    semua jaringan yang bervaskularisasi, dan merupakan tumor jinak vaskuler yang paling

    sering ditemukan terutama pada bayi dan anak-anak. Lesi ini masih diperdebatkan apakah

    sebagai neoplasma, hematoma atau malformasi vaskuler. Persentase hemangioma sekitar

    5-10% pada anak usia kurang dari 1 tahun dan lesi ini umumnya membesar, kadang-

    kadang dengan sangat dramatis dalam beberapa bulan pertama hingga satu tahun.

    pertumbuhannya yang sering kali menimbulkan kekhawatiran pada orangtua pasien.

    Meskipun dilihat dari jumlah kejadian hemangioma yang cukup besar, tetapi

    patogenesisnya masih belum diketahui sepenuhnya, serta penatalaksanaannya yang juga

    masih kontroversial. Hemangioma terdapat pada sekitar 30% kelahiran. Sisanya muncul

    pada beberapa bulan pertama kehidupan.

    B. INSIDENSI1,2,3

    . Insidensi dari hemangioma dari seluruh kelahiran adalah sekitar 30%. Delapan

    puluh persen dari hemangioma terjadi pada bulan pertama kehidupan. Enam puluh persen

    hemangioma berlokasi di area kepala dan leher. Bayi perempuan mempunyai resiko tiga

    kali lebih besar untuk menderita hemangioma dibanding bayi laki-laki, dan insidensi

    meningkat dua kali pada bayi prematur.

    Hemangioma terjadi kira-kira 10-12% pada bayi berkulit putih dan prevalensinya

    lebih rendah pada bayi berkulit hitam maupun bayi dengan latar belakang Asia, yakni

    sekitar 0,8-1,4%.

    C. ETIOLOGI4,5,6

  • 4Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum jelas, namun proses

    angiogenesis memegang peranan penting. Sitokin, seperti basic fibroblast growth factor

    (bFGF) dan vascular endothelial growth factor (VEGF) telah terbukti berhubungan

    dengan proses angiogenesis. Peningkatan kadar angiogenesis factors tersebut dan atau

    berkurangnya kadar angiogensis inhibitor seperti gamma interferon (-IF), tumor

    necrosis factor-beta (TNF-) dan transforming growth factor-beta(TGF-) diduga

    menjadi penyebab terjadinya hemangioma.

    D. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI5,6,10

    Hemangioma dibentuk oleh karena proliferasi sel endothel. Pada awal proliferasi,

    sel-sel endotel tersebut saling terpisah, tapi dalam perkembangan selanjutnya, sel-sel

    tersebut akan membentuk membran dan saluran vaskuler yang kemudian akan terisi oleh

    sel-sel darah. Selain itu, sel-sel endotel ini memproduksi sejumlah struktur membran

    basal pembuluh darah. Hemangioma merupakan suatu tipe angiogenesis murni, yaitu

    meningkatnya faktor angiogenesis dan berkurangnya faktor supresi sel-sel.

    Hipotesa Takahashi menyatakan bahwa selama trimester ke-3 perkembangan fetus,

    sel endotel imatur bersama-sama dengan perisit imatur ada yang masih menetap dan

    keduanya mempertahankan kemampuan proliferasinya selama periode kehidupan

    postnatal. Peptida angiogenic, seperti beta fibroblast growth factor, vascular endothelial

    growthfactor,dan antigen proliferating cell nuclear akan menginduksi proliferasi sel-sel

    imatur ini, menyebabkan terjadinya hemangioma.

    Karena sel endothelial berdiferensiasi, maka terjadilah influks sel mast, sel myeloid

    dan TIMPS (tissue inhibitory metalloproteinase). TIMPS bersamaan dengan IFN dan

    Transforming Growth factor yang diproduksi oleh sel mast, menyebabkan proliferasi sel

    endotel dan secara pasif menginduksi fase involusi.

    Selama fase proliferasi, hemangioma mengubah kepadatan dari sel-sel endotel

    pada kapiler-kapiler kecil, sel marker dari angiogenesis,

    termasuk proliferasi dari antigen inti sel, kolagenase tipe IV, basic

    fibroblastic growth factor, vascular endothelial growth factor,

    urokinase, dan E-selectin.

  • 5Hemangioma superfisial dan dalam mengalami fase pertumbuhan cepat dimana

    ukuran dan volume bertambah secara progresif. Pada fase ini, sel-sel endotel membelah

    dengan sangat cepat. Fase ini diikuti dengan fase istirahat, dimana perubahan

    hemangioma sangat sedikit, serta fase involusi dimana aktivitas endotel berkurang, dan

    sel-selnya menjadi lebih rata dan matur yang kemudian mengalami regresi secara

    spontan. Selama fase involusi, hemangioma dapat hilang tanpa bekas. Hemangioma

    kavernosa yang besar mengubah kulit sekitarnya, dan meskipun fase

    involusi sempurna, akhirnya meninggalkan bekas pada kulit yang

    terlihat. Beberapa hemangioma kapiler dapat involusi lengkap, tidak

    meninggalkan bekas

    E. KLASIFIKASI6,7,8,10

    Pada dasarnya, hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma kapiler dan

    Hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler (superfisial hemangioma) terjadi pada

    kulit bagian atas, sedangkan hemangioma kavernosum terjadi pada kulit yang lebih

    dalam, biasanya pada bagian dermis dan subkutis. Tetapi, pada beberapa kasus kedua

    jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau disebut hemangioma campuran

    (kombinasi).

    1. Hemangioma kapiler

    Nama lain dari hemangioma kapiler adalah strawberry hemangioma.

    Hemangioma ini umumnya muncul pada masa bayi dan anak-anak. Biasanya timbul

    saat lahir sebagai plak atau nodulus berbatas tegas, meninggi, berwarna merah terang

    dan dapat tumbuh dengan sangat cepat. Secara histologis, lesi ini terdiri dari banyak

    kapiler kecil. Penekanan pada lesi menyebabkan pemucatan. Tumor ini cenderung

    muncul lebih menonjol sesuai dengan bertambahnya usia. Hemangioma kapiler

    umumnya beregresi spontan pada usia 5 tahun, sering dengan penyembuhan sentral

    dan fibrosis.

  • 6Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah

    lahir. Lebih sering terjadi pada bayi prematur dan akan menghilang dalam beberapa

    hari atau beberapa minggu. Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin

    besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas

    tegas, dan keras pada perabaan. Bentuknya mungkin tidak tampak jelas pada lahir,

    tetapi menjadi tampak jelas setelah 1-3 minggu setelah lahir.

    Strawbery hemangioma biasanya tumbuh dengan cepat dalam 6 bulan

    pertama, kemudian ukurannya stabil dan mungkinmulai menghilang. Involusi spontan

    ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan

    lebih mendatar.

    2. Hemangioma kavernosum

    Pada hemangioma kavernosum, susunan sel lebih matur dan terletak di dalam

    jaringan. Lokasi yang umum adalah di kepala dan leher. Lesi ini berwarna biru,

    tampak membengkak dan tampak sejak lahir. Dapat terjadi gigantisme pada daerah

    yang terkena. Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau

    nodus yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan cepat

    mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari elemen vaskular yang matang.

    Hemangima kavernosa dengan anastomose vena yang banyak jarang berinvolusi dan

    jarang sembuh total. Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan

    jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam.

    3. Hemangioma campuran

    Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum.

    Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar

    ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat terjadi sejak

    lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan

    yang biasanya nampak sebagai pembengkakan atau massa yang lunak pada

    penekanan. Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial dan dalam,

    atau organ dalam.

  • 7F. MANIFESTASI KLINIS1,3,7,8

    Gambaran klinik dari hemangioma adalah heterogen, tergantung kedalaman,

    lokasi, dan derajat dari evolusi. Biasanya ditemukan pada dua minggu pertama masa

    neonatal, tapi pada hemangioma subkutan atau visceral baru muncul pada usia 2 hingga 3

    bulan.

    Saat lahir, lesi ini tampak sebagai bintik pucat, bercak merah, atau daerah

    kemerahan yang menyerupai memar, sebanyak 70% saat lahir sudah didapatkan adanya

    titik kemerahan, 56% terdapat di muka. Sejalan dengan perkembangan proliferasi tumor

    gambarannya menjadi merah menyala, mulai menonjol, dan noncompressible plaque.

    Hemangioma yang terletak di dalam kulit biasanya lunak, masa yang terasa hangat

    dengan warna kebiruan. Seringkali, hemangioma bisa berada di superfisial ataupun di

    dalamkulit.

    Hemangioma memiliki diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter,

    bersifat solid, tapi sekitar 20% mempunyai pengaruh pada bayi dengan lesi yang

    multipel. Tanda paling awal dari hemangioma adalah kulit yang memucat. Keadaan ini

    diikuti dengan teleangiektasis dan kemerahan (makula merah tua). Ulserasi dangkal dapat

    juga sebagai tanda pertama dari hemangioma, tapi sangat jarang terjadi. Pertumbuhan

    yang cepat selama periode neonatal (dari lahir-4 minggu) merupakan tanda hemangioma.

    Keadaan ini merupakan ciri khas hemangioma, beda dengan malformasi vaskuler yang

    tumbuh sesuai pertumbuhan bayi.

    Fase proliferasi terjadi selama tahun pertama kehidupan, dengan pertumbuhan

    paling cepat adalah 6-8 bulan pertama kehidupan dan kemudian melambat. Kulit menjadi

    lebih menonjol dan berwarna merah muda terang, dan bila letaknya lebih dalam maka

    kulit hanya sedikit menonjol dan berwarna kebiruan. Superfisial hemangioma biasanya

    mencapai ukuran yang maksimal sekitar 6-8 bulan, tapi hemangioma yang lebih dalam

    mungkin berproliferasi untuk 12-14 bulan. Pada beberapa kasus dapat mencapai 2 tahun.

    Fase involusi dapat berlangsung cepat ataupun lama.

  • 8Tak ada ciri khas yang mempengaruhi kekompletan involusi. Onset dari involusi

    lebih sulit untuk diprediksi tapi biasanya digambarkan dari perubahan warna dari merah

    menyala ke ungu atau keabu-abuan, dan tumor menjadi lebih lunak. Hemangioma pada

    ujunghidung,bibir,dandaerah parotis biasanya involusinya lambat dan sangat besar.

    Hemangioma superfisial pada muka sering meninggalkan noda berupa sikatrik.

    50% hemangioma akan mengalami involusi sempurna pada usia 5 tahun dan 70% pada

    usia 7 tahun. Beberapa kasus memerlukan tambahan 3-5 tahun lagi untuk mengalami

    involusi sempurna. Pada kasus yang involusi pada usia 6 tahun, 38% akan mengalami

    residual berupa bentukan scar, teleangiektasis atau anetodermicskin.

    Hemangioma dengan involusi yang berlangsung lambat, mempunyai insiden

    tinggi untuk menjadi residual cuteneus yang permanen. 80% persen lesi yang berinvolusi

    sempurna setelah usia 6 tahun bisa menjadi residual cutaneusKurang lebih 55%

    hemangioma ditemukan pada saat lahir, dan perkembangannya pada saat minggu pertama

    kehidupan. Jarang sekali hemangioma menunjukkan pertumbuhan tumor pada saat lahir.

    Walaupun perjalanan penyakit dari hemangioma sudah diketahui, sangat sulit untuk

    memprediksi durasi dari pertumbuhan dan fase involusi untuk setiap individu.

    Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak lahir atau

    beberapa saat setelah lahir, pertumbuhannya relatif cepat dalam beberapa minggu atau

    beberapa bulan; warnanya merah terang bila jenis strawberry atau biru bila jenis

    kavernosa. Bila besar maksimum sudah tercapai, biasanya pada umur 9-12 bulan,

    warnanya menjadi merah gelap. Adanya ulserasi, perdarahan minor atau infeksi

    superficial menghambat regresi spontan.

  • 9Gambar 1. Hemangioma strawberry Gambar 2. Hemangioma kavernosa

    Gambar 3. Hemangioma campuran

    G. PENEGAKAN DIAGNOSIS7,8

    Hemangioma dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik.Secara klinis diagnosis

    hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya khas, tapi pada beberapa kasus

    diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk ditegakkan, terutama pada

    hemangioma yang letaknya lebih dalam.

    Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan

    pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam

    membedakan kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang agresif.

    Ultrasonografi dengan Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif

    dan dapat menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi yang merupakan karakteristik

    dari hemangioma, dengan demikian dapat membedakan antara hemangioma dengan

    tumor solid. Pada kasus hemangioma dalam atau campuran, CTscan atau MRI dapat

    dikerjakan untuk memastikan bahwa struktuer yang dalam tidak terlibat.

    H. KOMPLIKASI1,7

    1. Perdarahan

    Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya.

  • 10

    Penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah

    karena tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah di

    bawahnya terus tumbuh.

    2. Ulkus

    Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan, dan

    sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat ruptur.

    Hemangioma kavernosa yang besar dapat diikuti dengan ulserasi dan infeksi

    sekunder.

    3. Trombositopenia

    Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu dikira

    bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata kemudian

    bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang mengalami

    sekuesterisasi.

    4. Gangguan penglihatan

    Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan harus

    lebih sering dimonitor. Ambliopia dapat merupakan hasil dari sumbatan pada sumbu

    penglihatan (visual axis). Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah astigmatisma

    yang disebabkan tekanan tersembunyi dalam bola mata atau desakan tumor ke ruang

    retrobulbar. Hemangioma pada kelopak mata bisa mengganggu perkembangan

    penglihatan normal dan harus diterapi pada beberapa bulan pertama kehidupan.

    I. PENATALAKSANAAN1,3,7,9

    Ada 2 cara pengobatan:

    1. Cara konservatif

  • 11

    Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam

    bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi

    regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5

    tahun Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi.

    Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat normal.

    2. Cara aktif

    Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah

    hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan

    tenggorokan, hemangioma yang mengalami perdarahan, hemangioma yang

    mengalami ulserasi, hemangioma yang mengalami infeksi, hemangioma yang

    mengalami pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas jaringan.

    Pengobatan secara aktif ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :

    a. Pembedahan. Pembedahan untuk mengobati hemangioma dilakukan dengan cara

    eksisi. Eksisi hemangioma adalah penggunaan suatu teknik pembedahan untuk

    mengangkat suatu tumor jinak dari pembuluh darah yang terletak didaerah kulit.

    Pembedahan hemangioma melibatkan pengangkatan dari jaringan yang tumbuh

    secara abnormal dengan meminimalkan scar yang terbentuk.

    Resiko terbesar dari eksisi hemangima adalah perdarahan selama operasi, karena

    tumor menekan pembuluh darah yang abnormal. Resiko kedua dari pembedahan

    adalah timbulnya kembali tumor karena eksisi yang tidak komplet dari jaringan

    yang abnormal. Pembedahan juga mengakibatkan timbulnya scar seperti kalau

    terjadi involusi. Pasien dan keluarga harus memikirkan tentang kemungkinan

    tersebut sebelum mengambil keputusan untuk dilakukan tindakan pembedahan.

    Resiko lain sangat jarang seperti reaksi terhadap anestesi dan infeksi dari luka

    operasi. Morbiditas dan mortalitas akibat pembedahan mendekati nol, terutama

    karena taknik dan alat bedah yang baru mencegah timbulnya perdarahan selama

    operasi.

  • 12

    b. Radiasi

    Akhir-akhir ini laser telah digunakan untuk mengurangi ukuran hemangioma.

    Laser yang memancarkan sinar kuning dapat merusak pembuluh darah dalam

    hemangioma tanpa merusak kulit di sekitarnya. Tetapi di satu sisi, radiasi pada

    tahun-tahun terakhir ini telah banyak ditinggalkan karena mempengaruhi

    pertumbuhan tulang anak, risiko keganasan. Serta fibrosis pada kulit yang sehat.1

    c. Kortikosteroid. Biasanya digunakan untuk hemangioma yang tumbuhnya sangat

    progresif dan menganggu secara koasmetik.

    d. Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya dengan namor

    rhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan NaCl hipertonik.

    Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri dan

    menimbulkan sikatrik.

    e. Antibiotik. Diberikan pada hemangioma yang mengalami ulserasi.

    f. Pembekuan. Yaitu aplikasi dingin dengan menggunakan nitrogen plastik.

    J. PROGNOSIS1

    Pada umumnya prognosis bergantung kecepatan mendiagnosa dan ketepatan

    mengangkatnya secara operatif. Selain itu, tergantung pula pada letak tumor, komplikasi

    serta penanganan yang baik. Pasien harus ditindaklanjuti selama beberapa tahun untuk

    evaluasi. Kusus untuk hemangioma superficial dapat menghilang sendiri. Sekitar 50%

    menghilang pada usia lima tahun dan 90% menghilang saat usia 9 tahun.

  • 13

    MALFORMASI VASKULER

    A. DEFINISI 8,14

    Malformasi vaskuler adalah suatu istilah yang digunakkan untuk menggambarkan kelainan

    vaskuler konginetal yang meliputi vena, arteri, kapiler, pembuluh limfe, kombinasi vena dan

    limfe ataupun kombinasi arteri-vena, dimana kelainan-kelainan ini sudah terbentuk sejak

    lahir

    B. EPIDEMIOLOGI

    Prevalensi dari malformasi vaskuler menempati angka 0,3 % kelahiran dan tidak ada

    predisposisi terhadap jenis kelamin.

    C. ETIOLOGI13,15

    Malformasi vaskuler disebabkan karena adanya kegagalan perkembangan pada suatu

    tahap

    perkembangan vaskulogenesis atau angiogenesis. Hal ini disebabkan karena proses

    penghantaran sinyal pengatur proliferasi sel, deferensiasi, maturasi dan adhesi berjalan

  • 14

    secara abnormal. Faktor genetik, demografi dan lingkungan belum jelas kaitannya dengan

    penyakit ini.

    Penelitian genetik telah dipetakan yaitu adanya malformasi kapiler pada 5q14 kromosom-

    21, menunjukkan cacat pada gen RASA1. Gen RASA1 encode p120 Ras GTPase-

    mengaktifkan protein. Ketika bermutasi, p120 Ras GTPase-mengaktifkan mengikat

    protein untuk Krev-1/rap1a, sebuah 1-dimediasi integrin sel adhesi dan protein

    angiogenesis. Patogenesis kelainan kapiler tidak dipahami.

    D. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI15

    Malformasi kapiler adalah jenis malformasi terbanyak dari malformasi vaskuler di

    kulit. Malformasi kapiler adalah kelainan yang paling umum vaskular kulit muncul

    sebagai noda makula. Malformasi kapiler dicirikan dengan kapiler ektatik dan venula

    sedang dengan dinding tipis dan sel-sel endotel datar. Kurangnya persarafan simpatik

    yang mengatur aliran darah dalam pembuluh dengan malformasi kapiler diyakini untuk

    menghasilkan ektasia progresif. Akibatnya, lesi merah dan ungu khas terlihat pada saat

    pemeriksaan.

    Tidak seperti hemangioma, malformasi kapiler tidak mengalami involusi spontan.

    Selanjutnya, endotelium tidak menunjukkan hiperproliferasi namun memiliki tingkat

    turnover normal. dan ditemukan hipertrofi, nodul, atau keduanya di 65% dari pembuluh

    darah kapiler. Selain

    E. KLASIFIKASI8

    Secara garis besar, malformasi vaskuler terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok

    high-flow antara lain malformasi arteri-venous dan fistula arterio-venous dan kelompok

    yang kedua yaitu low-flow yang dapat berdiri sendiri ataupun gabungan dari komponen

    kapiler, vena, dan limfatik.

  • 15

    Jenis-jenis malformasi :

    Malformasi vena

    Malformasi kapiler, biasa disebut sebagai port wine stain.

    Malformasi limfatik, disebut juga sebagai limfangioma dan higroma kistik.

    Malformasi venolimfatik,

    Malformasi arteriovenous.

    F. MANIFESTASI KLINIS15

    Malformasi kapiler tampak jelas dari perubahan warna kulit merah atau ungu pada waktu

    lahir, namun mungkin tertutup oleh eritema kulit neonatal. Pertumbuhan malformasi kapiler

    ini berkorelasi erat dengan usia seseorang, semakin berjalannya waktu lesi akan meluas.

    Meskipun malformasi kapiler dapat terjadi di manapun pada tubuh, tetapi predileksi yang

    paling sering terlihat adalah pada wajah.

    Ketika malformasi kapiler terjadi pada wajah, malformasi ini memiliki distribusi

    dermatomal. Lima puluh lima persen dari malformasi kapiler wajah tumpang tindih

    dermatom sensorik, terjadi bilateral, atau salib garis mid. 45% sisanya terjadi pada salah satu

    dari tiga dermatom trigeminal. Maksila atau mandibula berlebih dengan hipertrofi labia dan

    hiperplasia gingiva dapat dilihat di wajah lebih rendah dan pertengahan. Jaringan lunak dan

    rangka pertumbuhan berlebih juga dapat dilihat pada malformasi kapiler kulit pada batang

    tubuhdananggotabadan.

    G. KOMPLIKASI

  • 16

    Malformasi kapiler umumnya terkait dengan cacat perkembangan. Misalnya, malformasi

    kapiler di dada posterior merupakan indikasi dari kelainan arteriovenosa mendasari (AVM)

    dari sumsum tulang belakang (sindrom Cobb), atau malformasi kapiler oksipital mungkin

    menimpa sebuah encephalocele. dysraphism Spinal, lipomeningocele, sumsum tulang

    belakang ditambatkan, dan diastematomyelia dapat hadir ketika malformasi kapiler ignimbrit

    tulang belakang leher atau lumbosakral. Dalam kasus ini, neurologis pemeriksaan yang

    cermat, pemeriksaan radiografi, pencitraan radiografi tulang belakang, dan studi fungsi

    kandung kemih ditandai karena tanda-tanda halus dari disfungsi kandung kemih neurogenik

    atau kelemahan ekstremitas bawah mungkin ada.

    G. PENEGAKAN DIAGNOSIS12

    Malformasi kapiler

    Malformasi ini sudah ada sejak lahir sebagai makula berwarna merah atau pink dan pada

    penekanan lesi warnanya menjadi lebih pucat. Perubahan malformasi ini berjalan lambat.

    Pada saat dewasa, warnanya menjadi keunguan. Kelainan ini bisa terjadi dimanapun dari

    bagian tubuh dan juga bisa berkaitan dengan hipertrofi jaringan lunak atau tulang

    dibawahnya.

    Malformasi Limfatik

    Malformasi ini disebut juga sebagai limfangioma atau higroma colli. Dapat terjadi pada

    semua bagian tubuh, tetapi umumnya predileksinya pada regio cervicofasial, axilla, thoraks,

    mediastinum, atau retroperitonium anogenital. Terdapat vesikel dermal dan submukosal yang

    kecil serta hipertrofi jaringan lemak. Jika terjadi pada wajah, maka dapat memberikan

    gambaran oedema dan deformitas, sedangkan lesi pada mulut atau lidah dapat mengganggu

    proses menelan ataupun pernafasan. Malformasi ini juga sering mengalami infeksi berulang

  • 17

    oleh karena fungsinya sebagai salah satu sistem imun juga

    terganggu.

    Malformasi Vena

    Malformasi ini paling sering terjadi. Warna lesi tergantung pada lokasi lesi. Lesi yang

    letaknya lebih superfisial memberikan gambaran merah maroon, sedangkan lesi yang

    letaknya lebih dalam warnanya kebiruan. Lesi ini dapat berupa benjolan atau hanya

    birthmark pada kulit, umumnya nyeri tekan dan kaku. Malformasi kombinasi vena-limfatik

    dapat menimbulkan kebocoran cairan limfe pada

    kulit.

    Malformasi arterio venous

    Malformasi ini juga sudah terbentuk sejak lahir tetapi selama masa bayi umumnya

    asimptomatik. Lesi berupa eritematous yang terang, lebih hangat dari jaringan sekitar dan

    kadang-kadang didiagnosa sebagai hemangioma atau portwine stain. Adanya infeksi lokal,

    trauma, perubahan hormonal dan puberitas dapat memicu perluasan lesi dan menimbulkan

    manifestasi. Jika lesinya besar maka dapat pula ditemukan thrill dan atau

    bruit pada lesi. Adanya gangguan aliran darah juga mengganggu distribusi nutrisi dan

    oksigenasi jaringan sehingga menyebabkan nekrosis kulit, ulserasi, destruksi tulang dan

    perdarahan. Diagnosis juga dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG dan Doppler. MRI

    dan MRA untuk memeriksa lesi yang melibatkan struktur

    vital.

    Malformasi arterio-venous dikelompokan menjadi 4 tahapan yaitu:

    Tahap 1 (fase diam dan immobile), timbulnya bercak merah muda dan hangat.

    Tahap 2 (fase ekspansi), terjadi pembesaran arteri dan penekanan vena

  • 18

    Tahap 3 (fase destruksi), Perubahan kulit berupa ulserasi, perdarahan atau nyeri yang

    menetap

    Tahap 4 (fase dekompensasi), terjadi kegagalan jantung.

    E. PENATALAKSANAAN13

    Penatalaksanaan malformasi tergantung kepada tipe malformasi itu sendiri.

    Penatalaksanaannya antara lain :

    1. Tindakan bedah,

    dilakukan pada lesi yang berlokasi pada kelopak mata atas atau bawah, perineum, dan

    introitus vagina serta pada lesi yang timbuh cepat dan terjadi deformitas kosmetik.

    2. Obat antara lain Interferon dan injeksi kortikosteroid pada lesi

    3. Laser

  • 19

    4. Kemoterapi

    5. Terapi kompresif

    6. Terapi panas dan krioterapi

    7. Embolisasi dan skleroterapi

    Pada malformasi kapiler atau port wine stain umumnya diterapi tengan laser, sedangkan

    malformasi vena ataupun limfatik umumnya dilakukan skleroterapi yang menyebabkan

    pembekuan pada pembuluh-pembuluh vena lesi. Pada malformasi arterio-venous diterapi

    umumnya dengan embolisasi yaitu dengan memblok aliran darah yang menuju ke lesi

    dengan material yang diinjeksikan di sekitar lesi.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    1. LindaJ.M,.2010.Hemangioma.http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001459.htm. (diakses tanggal 11 April 2011)

    2. William P.M. (et al). 2003. Surgical Treatment of Lip Hemangiomas. http://int-pediatrics.com/PDF/Volume_18/18_1/49_54ip1803_WEB.pdf ( diakses tanggal 11 April 2011)

    3. Johnson Michelle. 2011. Hemangioma Excision. http://www.surgeryencyclopedia.com/Fi-La/Hemangioma-Excision.html (diakses tanggal 11 April 2011).

    4. Betsy N.P. (et al). 2006. Pharmacologic Blockade of Angiopoietin-2 Is Efficacious against Model Hemangiomas in Mice. http://www.nature.com/jid/journal/v126/n10/pdf/5700413a.pdf. (diakses tanggal 11 April 2011).

    5. Chang J (et al). 1999. Proliferative hemangiomas : Analysis of cytokine gene expression and angiogenesis. http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=1622753 (diakses tanggal 11 April 2011)

    6. Anonim. 2011. Hemangioma. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20963/3/Chapter%20II.pdf. (diakses tanggal 11 April 2011)

  • 21

    7. Konez, Orhan. 2006. Infantil Hemangioma. http://www.birthmarks.us/hemangioma.htm. (diakses tanggal 11 April 20110.

    8. Donnelly L.F. (et al). 1999. Vascular Malformation and Hemangiomas. http://www.ajronline.org/cgi/content/full/174/3/597. (diakses tanggal 11 April 2011).

    9. Boyd, V.C. 2006. Surgery : The Treatment Choice for Hemangiomas. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2884763/pdf/sps20163.pdf (diakses tanggal 11 April 2011).

    10. Dorigatti (et al). 2010. Lip Cavernose Hemangioma in Young Child. http://www.scielo.br/pdf/bdj/v21n4/v21n04a15.pdf . (diakses tanggal 11 April 2011).

    11. Gangopadhayay (et al). 1995. Local Steroid Therapy in Cutaneus Hemangioma. http://www.indianpediatrics.net/jan1996/31.pdf, (diakses tanggal 11 April 2011)

    12. Thopaldi A.2011. Plastic Surgery for Capillary Malformations. http://emedicine.medscape.com/article/1295898-overview#showall (diakses tanggal 12 April 2011).

    13. Lee .B.B, Laredo J, Kim Y.W., Neville R. 2007. Congenital vascular malformations:

    general treatment principles. http://www.ecc-book.com/vascular_malformations.pdf

    (diakses tanggal 12 April 2011).

    14. Gloviczki, P. 2005. Vascular Malformations.

    http://www.us.elsevierhealth.com/media/us/samplechapters/9781416001836/9781416001

    836.pdf (diakses tanggal 12 April 2011).

    15. Tholpady (et al). 2009. Plastic Surgery for Capillary Malformation.

    http://emedicine.medscape.com/article/1295898-overview#showall (diakses tanggal 11

    April 2011).

  • 22

    12. Thopaldi A.2011. Plastic Surgery for Capillary Malformations. http://emedicine.medscape.com/article/1295898-overview#showall (diakses tanggal 12 April 2011).