12 Perubahan Kebijakan(1)

47
Monitoring & Evaluasi Kebijakan DR. Budi Hartono, SE, MARS

description

The Policy of Health

Transcript of 12 Perubahan Kebijakan(1)

Page 1: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Monitoring & Evaluasi

Kebijakan DR. Budi Hartono, SE, MARS

Page 2: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Why Monitoring,,,

§  Bukan karena banyak kebijakan yang terdesain dengan baik, tetapi karena memiliki banyak kebijakan yang baik sehingga kita memiliki cara-cara untuk mengawasinya. Tanpa pemantauan, kita tidak akan tahu kebijakan yang bagus dari kebijakan yang buruk (Dunn,1994).

Page 3: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Fungsi Monev

§ Eksplanasi : Menjelaskan realitas pelaksanaan program

§ Kepatuhan : Melihat apakah pelaksanaan sesuai standar dan prosedur)

§ Auditing: Melihat apakah output sampai ke sasaran. Adakah kebocoran dan penyimpangan

§ Akunting : Apa akibat sosial ekonomi dari kebijakan. Misal seberapa jauh mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, adakah dampak yang ditimbulkan

Page 4: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Mon dan ev,,, (Said, 2004)

§  Monitoring ditujukan untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan, bagaimana terjadinya dan mengapa terjadi, Sedangkan evaluasi akhir menjawab persoalan tentang perubahan-perubahan apa yang terjadi. Sehingga, konsekuensi dari perbedaan fungsi ini terdapat perbedaan pada informasi yang dihasilkan.

§  Monitoring menghasilkan informasi yang sifatnya empiris, sedangkan evaluasi menghasilkan informasi yang bersifat penilaian dalam memenuhi kebutuhan, peluang dan/atau memecahkan permasalahan.

Page 5: 12 Perubahan Kebijakan(1)
Page 6: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Pedoman Monev

§  Functionality and practicality, monitoring harus bersifat fungsional, sesuai dengan fungsinya dan praktis, mudah dilakukan dan tidak berbelit-belit

§  Transparency, Monitoring harus dilakukan secara transparan untuk menjamin akutabillitas dari kebijakan yang dimonitor. Transparansi memberikan kesempatan kepada publik atau stakeholder mendapatkan informasi secara utuh mengenai implementasi kebijakan dan dampak yang diberikannya

§  Penerapan pendekatan cost-effective. MPI adalah monitoring yang berorientasi kepada dampak, untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan menyeluruh mengenai dampak dari kebijakan, pembiayaan harus dilakukan secara cost-effective

§  Mempertimbangkan kondisi yang ada saat ini, potensi yang dimiliki dan hambatan yang mungkin terjadi.

Page 7: 12 Perubahan Kebijakan(1)
Page 8: 12 Perubahan Kebijakan(1)
Page 9: 12 Perubahan Kebijakan(1)
Page 10: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Proses kebijakan publik

§  1. Proses Formulasi kebijakan

§  2. Proses Pengesahan kebijakan

§  3. Proses implementasi kebijakan

§  4. Proses Evaluasi kebijakan

Page 11: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Tahap evaluasi kebijakan

§  Dilakukan guna menguji kemampuan suatu kebijakan dalam mengatasi masalah

§  Dapat memberikan informasi tentang keberhasilan dan kegagalan sebuah kebijakan

§  Dari tahap ini akan ditentukan masa depan kebijakan tsb

Page 12: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Apa itu evaluasi ?

§ Anderson (1979) : Evaluasi adalah the appraisal of assesstment of policy including its content implementation and impact (penilaian atau pengukuran kebijakan termasuk isi, implementasi dan dampaknya)

§  Jones (1987) Evaluasi : an activity designed to judges the merits of government programs which varies significancy in the spesificationof objects, the techniques measurement and methods of analysis (suatu aktivitas yg dirancang untuk menilai keberhasilan program- program yg berbeda secara tajam dalam spesifikasi obyeknya, tehnik pengukurannya serta metode analisanya).

Page 13: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Evaluasi kebijakan

§ Kegiatan untuk menilai sejauhmana kefektifan sebuah kebijakan publik guna dipertanggungjawabkan pada konstituennya dan sejauhmana tujuan tercapai

§ Kegiatan yang bertujuan menilai “manfaat” suatu kebijakan (Jones ,1984)

§ Kegiatan yang ditujukan untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui apakah kebijakan publik yang telah dilaksanakan meraih dampak yg diinginkan

Page 14: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Mengapa evaluasi diperlukan ?

1.  Merupakan satu tahapan dalam siklusKebijakan

2.  Mengetahui keberhasilan/ kegagalan atau kebijakan

3.  Mengetahui penyebab kegagalan

4.  Mengetahui apakah dampak kebijakan publik sesuai dg yang diharapkan

5.  Menilai manfaat suatu kebijakan

Page 15: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Manfaat Evaluasi kebijakan :

§ Memperoleh informasi tentang kinerja kebijakan

§ Mendorong seseorang untuk lebih memahami maksud, kualitas dan dampak kebijakan

§ Umpan balik bagi manajemen dalam rangka perbaikan/ penyempurnaan implementasi

§ Memberikan rekomendasi pada pembuat kebijakan

Page 16: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Fungsi Evaluasi (Dunn; Ripley)

§ Eksplanasi : Menjelaskan realitas pelaksanaan program

§ Kepatuhan : Melihat apakah pelaksanaan sesuai standar dan prosedur)

§ Auditing: Melihat apakah output sampai ke sasaran. Adakah kebocoran dan penyimpangan

§ Akunting : Apa akibat sosial ekonomi dari kebijakan. Misal seberapa jauh mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, adakah dampak yang ditimbulkan

Page 17: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Tujuan evaluasi kebijakan :

§ Mengukur efek suatu program

§  Bahan pertimbangan untuk pembuatan keputusan lebih lanjut mengenai program di masa datang

§ Menilai kesesuaian dan perubahan program

§  Alasan memenuhi akuntabilitas

Page 18: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Implikasi dari tujuan evaluasi tsb :

§ Mengukur efek: hal ini menunjuk pada perlunya metodologi penelitian

§ Membandingakan efek dgn tujuan: menunjuk pada penggunaan kriteria untuk mengukur keberhasilan

§ Memberikan sumbangan pada pembuatan kebijakan berikutnya

§  Terjadi peningkatan program dimasa datang

Page 19: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Keputusan yg dapat diambil dari hasil evaluasi (Weis dalam Shafritz and Hyde, 1987)

§ Meneruskan atau mengakhiri program

§ Memperbaiki praktek & prosedur adm

§ Menambah atau mengurangi strategi dan tehnik implementasi

§ Melembagakan program ke tempat lain

§ Mengalokasikan sumber daya ke program lain

§ Menolak atau menerima pendekatan/ teori yg digunakan sbg asumsi

Page 20: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Persoalan yg ingin dijawab dalam evaluasi (Ripley, 1985) 1.  Kelompok dan kepetingan mana yg memiliki akses dalam pembuatan

kebijakan?

2.  Apakah pembuatan cukup rinci, terbuka dan memnuhi prosedur?

3.  Apakah program didesain secara logis ?

4.  Apakah sumber daya yg menjadiinput program telah memadai untuk menc tuj ?

5.  Apa standar implementai yg baik bagi kebijakan tsb ?

6.  Apakah program dilaks sesuai standar efisiensi ekonomi? Apakah uang digunakan dg tepat dan jujur?

7.  Apakah kel sasaran memeproleh pelayanan seperti yg didesain dalam program ?

8.  Apakah program memberikandampak pada kelompok non sasaran? Apa jenis dampaknya ?

9.  Apa dampak yg diharapkan dan tak diharapakan pada masyarakat ?

10. Kapan tindakan program dilaksanakan dan dampaknya diterima oleh masyarakat ?

11. Apakah tindakan dan dampak sesuai yg diharapkan ?

Page 21: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Kasley dan Kumar (1987)

§  3 pertanyaan yg perlu dijawab dalam evaluasi :

§  Siapa yg memperoleh akses dari input dan output program ?

§  Bagaimana mereka bereaksi thd program tersebut ?

§  Bagaimana program tsb mempengaruhi perilaku sasaran kebijakan ?

Page 22: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Aspek kajian evaluasi kebijakan

§  Proses pembuatan kebijakan

§  Proses implementasi kebijakan

§  Konsekwensi kebijakan

§  Efektivitas dampak kebijakan

§  Evaluasi dapat dilakukan sebelum (evaluasi sumatif), pada saat (evaluasi implementasi) dan sesudah kebijakan diimplementasikan (evaluasi formatif)

Page 23: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Pengelompokkan evaluasi yg lain:

§  Evaluasi administratif : Biasanya dilakukan dg aspek finansial dan prosedur (dilakukan dalam lingkup pemerintahan)

§  Evaluasi Yudisial : Evaluasi yang berkaitan dengan obyek-obyek hukum

§  Evaluasi Politik: Evaluasi yg dilakukan oleh lembaga-lembaga politik

Page 24: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Evaluasi Administratif terdiri atas :

§ Effort evaluation: Mengevaluasi input program

§ Performance evaluation: Mengkaji output dibandingkan dengan input program

§ Effectiveness evaluation: Mengkaji apakah pelaksanaanya sesuai dg sasaran & tujuan

§ Effeciency evaluaiton: Membandingkan biaya dengan output yang dicapai

§ Process evaluation: Mengkaji metode pelaksanaan, aturan dan prosedur dalam pelaksanaan

Page 25: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Evaluasi jika dikaitkan dg tujuan :

§ Evaluasi kecocokan : Apakah kebijakan tb diteruskan dan bagaimana prospek kebijakan

§ Evaluasi efektifitas: Apakah dampaknya sesuai dgn yang diinginkan, serta biaya dan manfaatnya sebanding?

§ Evaluasi efisiensi: Apakah sumber daya yang digunakan efisien dan mampu menc. hasil yang optimal

§ Meta evaluasi: Menguji dan menilai proses evaluasi itu sendiri, apakah telah dilakukan dgn benar, profesional dan obyektif?

Page 26: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Model-model evaluasi

§  Dari sisi kualitas hasilnya :

1. Single program after only

2. Single program before after

3. Comparative program after only

4. Comparative program before after

Page 27: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Bagaimana melakukan evaluasi ?

§  Berbagai hal yg harus diperhatikan sebelum melakukan evaluasi :

1. Mengamati, memahami tujuan evaluasi

2. Mengamati, melilih kriteria

3. Mengamati senitivitas metode

4. memperhatikan efektivitas biaya

5. memperhatikan kendala yg berhub dg anggaran, yakni SDM dan juga data

Page 28: 12 Perubahan Kebijakan(1)

1. Specification : menyangkut obyek yg dinilai

2. Measurement : memilih tehnik pengukuran yang tepat untuk menilai

3. Analysis : Melakukan analisa informasi yg disajikan

Kegiatan evaluasi ?

Page 29: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Kriteria yg harus dipenuhi dalam melakukan evaluasi : § Relevansi : mampu memberikan inf yg tepat

pada pembuat dan pelaku kebijakan, menjawab scr benar pertanyaan dalam waktu yg tepat

§ Signifikan : mampu memberikan inf yg baru dan penting melebih yg sudah ada

§ Validitas : mampu memberikan pertimbangan yg persuasif & seimbang tentang hasil nyata kebijakan

§ Reliabilitas : dapat membuktikan bahwa hasilnya diperoleh dengan penelitian yg teliti

§ Obyektif : tidak memihak /bias

§ Tepat waktu

§ Daya guna : bisa dimengerti & dimanfaatkan oleh pelaku dan pembuat kebijakan

Page 30: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Kecenderungan evaluasi saat ini:

§ Sering tidak sungguh-sungguh karena evaluatornya dari Pemerintah

§ Hasil evaluasi tak konklusif, membahas banyak persoalan tetapi tanpa arah yang jelas, shg tak ada rekomendasi yg argumentatif

§ Karena dilakukan secara rutin maka hailnya kurang tajam. Hanya formalitas, membaca data dan memasukkannya dalam form-form tertentu

Page 31: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Evaluasi Implementasi :

§ Evaluasi atas pelaksanaan sebuah program

§ Merupakan evaluasi terhadap proses

§ Menilai tingkat kepatuhan pelaksana atas standard aturan

§ Menggunakan model-model dalam implementasi

§ Biasanya bersifat kualitiatif

§ Melihat dampak jangka pendek dari pelaksanaan kebijakan/ program

Page 32: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Evaluasi Dampak Memberikan perhatian besar pada output & dampak

kebijakan

Evaluasi dilakukan untuk melihat berbagai hal:

1.  Menentukan apakah program telah membawa dampak yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga dan lembaga

2.  Menilai apakah dampak tersebut berkaitan dengan intervensi program

3.  Mengeksplore akibat yg tidak diperkirakan baik positif maupun negatifnya

4.  Permasalahan yang disoroti pd bgmn program mempengaruhi peserta program dan apakah perbaikan kondisi peserta program betul- betul disebabkan oleh program ataukah faktor lain

Evaluasi dampak bisa dilakukan sebelum diimplementasikan (sering disebut analisis, asessment, estimasi, prediksi atau perkiraan) atau sesudah diimplementasikan

Page 33: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Masalah yang timbul dalam evaluasi (anderson)

§ Ketidakpastian dan ketidakjelasan tujuan kebijakan

§ Menguji kausalitas bahwa dampak memang disebabkan oleh kebijakan tsb

§ Dampak kebijakan biasanya menyebar diluar sasaran kebijakan

§ Kesulitan dalam memperoleh data

§ Resistensi pejabat

§ Evaluasi cenderung kurang melihat dampak (kurang valid)

Page 34: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Trimakasih

Page 35: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Perubahan Kebijakan

Page 36: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Intro

§  Konflik merupakan suatu pertentangan atau ketidakcocokan yang biasanya muncul pada atahap implementasi kebijakan. Konflik juga didefinisikan sebagai perbenturan dua atau lebih kekuatan yang timbul karena perbedaan sejumlah kepentingan. Salah satu hakikat dari kebijakan publik adalah konflik khususnya dalam rangka memperebutkan sumber daya, baik sumber daya ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya. Kebijakan publik pun muncul di tengah konflik, dan sebagian besar dibuat untuk mengatasi konflik yang telah, sedang, dan yang akan terjadi (Nugroho, 2007)

§  Selain karena adanya kesenjangan, konflik dalam kebijakan publik juga dapat mendorong terjadinya perubahan kebijakan

Page 37: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Makna Perubahan 1 (Pearson, 2001)

§  Akhir dari ketidakpastian dari suatu hal, dan lompatan maju terhadap hal yang tidak diketahui.

§  Di sisi lain perubahan dapat mengancam kestabilan dari sistem organisasional dan kekuasaan yang sedang eksis atau juga kepentingan pihak lain.

§ Melalui perubahan ada sesuatu yang akan direalisasikan di masa datang, sesuatu yang harus ditinggalkan

Page 38: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Makna Perubahan 2 (Pearson, 2001)

§  Perubahan dapat dilihat sebagai upaya bagaimana permasalahan itu dirubah yang diidentifikasi dengan perubahan cara dengan fokus terhadap upaya-upaya penggunaan alat-alat untuk berubah

§  Selain itu perubahan juga dilihat sebagai perubahan ”masalah apa”, yang lebih fokus kepada substansi dari perubahan tersebut.

Page 39: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Keterbatasan Kebijakan 1

§  Beberapa permasalahan dalam masyarakat tidak dapat dipecahkan atau tidak memiliki solusi karena masalah pendefinisiannya. Oleh sebab itu perlu mendefinisikan dengan jelas masalah apa yang akan dikerjakan terlebih dahulu atau dengan kata lain masalah yang mendapat prioritas

§  Ekspektasi publik dapat mendorong terjadinya pengurangan kapabilitas pemerintah. Adanya kemajuan dalam pelaksanaan kebijakan menyebabkan publik memiliki ekspektasi yang lebih tinggi supaya kebijakan dapat menyelesaikan lebih baik atau lebih lengkap lagi.

§  Kebijakan yang memberikan pemecahan masalah terhadap satu kelompok dalam masyarakat, mungkin di sisi lain menyebabkan masalah baru terhadap kelompok lain.

Page 40: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Keterbatasan Kebijakan 2

§  Untuk beberapa kasus kebijakan, pemerintah tidak dapat mengendalikan beberapa kelompok kekuatan dalam masyarakat atau mengendalikan keinginan dari masyarakat.

§  Publik sering menggunakan cara-cara sendiri untuk menerima kebijakan, ketika kebijakan dinilai kurang bermanfaat bagi mereka.

§  Permasalahan dalam masyarakat memiliki penyebab yang beragam, dan kebijakan tertentu tidak mampu memecahkan permasalahan tersebut.

§  Solusi untuk beberapa permasalahan mungkin membutuhkan biaya yang lebih mahal daripada problem itu sendiri.

§  Sistem politik tidak dibangun untuk pengambilan keputusan yang sama sekali rasional, sehingga dalam setiap kebijakan selalu ada terdapat kepentinga dari elit-elit politik

Page 41: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Proses Perubahan Kebijakan

§  Kebijakan publik merupakan sesuatu yang kompleks dan rumit, tumpang tindih dan kadang-kadang saling bersaing untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tertentu (Parsons, 2001).

§  Proses pengembangan kebijakan berkaitan dengan sistem dan dimensi yang lebih luas di luar lingkungan kebijakan itu sendiri. Untuk itu terlebih dahulu perlu dipahami pengertian dari sistem itu sendiri.

§  Perubahan kebijakan juga bisa muncul dari kebijakan sebelumnya yang mungkin telah mengubah kondisi, sehingga membuat kebijakan tersebut tidak memadai lagi atau menjadi lebih buruk,

Page 42: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Penyebab Perubahan Kebijakan

§  Adanya evaluasi kebijakan

§  Konsekuensi dari perubahan dalam lingkungan kebijakan, misalnya reformasi politik juga berdampak kepada dilaksanakannya reformasi bidang kesehatan

§  Konsekuensi dari perubahan dalam lingkungan politik dan pembelajaran birokratis, seperti pergantian pimpinan

§  Konsekuensi dari perkembangan ide dan struktur organisasi

Page 43: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Bentuk Perubahan Kebijakan

§  Inovasi Kebijakan

§  Suksesi Kebijakan

§  Pemeliharaan Kebijakan

§  Terminasi Kebijakan

Page 44: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Pengelolaan Resistensi Perubahan 1

§ Menyediakan mekanisme dan informasi yang cukup bagi individu, serta kesempatan untuk berdiskusi secara terbuka mengenai perhatian dan permasalahannya

§ Mengkomunikasikan dengan jelas permasalahan dengan manajemen dan staf, seperti masalah keuntungan yang diperoleh setiap individu dari perubahan yang terjadi

Page 45: 12 Perubahan Kebijakan(1)

Pengelolaan Resistensi Perubahan 2

§ Menyediakan dukungan yang memadai bagi semua pihak sebelum, selama dan setelah implementasi kebijakan, misalnya dukungan pendanaan sehingga kebijakan tersebut dapat berjalan dengan sukses

§ Melibatkan orang-orang yang memiliki resistensi sekaligus mampu memberikan jaminan bahwa mereka paham dan peduli terhadap perubahan, seperti melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat

Page 46: 12 Perubahan Kebijakan(1)

UAS

§  Buatlah rancangan advokasi terhadap suatu produk kebijakan (Perpres No. 72 Tahun 2012 Tentang SKN)

§  Kebijakan sangat dipengaruhi oleh konteks. carilah artikel (lampirkan) yang terkait dengan konteks politik. Lakukan analisa terhadap artikel tersebut sehingga konteks politik tersebut dapat mempengaruhi produk kebijakan tersebut. 

§  Lakukan hal yang sama dengan No. 2 diatas untuk konteks Ekonomi dan Sosial

§  Buatlah rancangan Monev untuk (UU SJSN/UU BPJS) sehingga implementasi kebijakan tersebut dapat optimal.

§  Apa yang disebut dengan siklus kebijakan, jelaskan uraiannya dikaitkan dengan konteks keindonesiaan?

Page 47: 12 Perubahan Kebijakan(1)

UAS

§ Waktu = 2 minggu

§  Email ke: [email protected]