12 Manajemen Mutu

15
PENGENDALIAN MUTU MUTU DAN PENGELOLA MUTU Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (Customer). Dari definisi diatas, langkah pertama untuk mengetahui mutu suatu obyek adalah mengidentifikasi obyek, kemudian mengkaji sifat obyek tersebut agar memenuhi keinginan pelanggan. Definisi lain untuk mutu yang sering diasosiasikan dengan proyek adalah fitness for use. Istilah ini di samping mempunyai arti seperti yang diuraikan di atas, juga memperhatikan masalah tersedianya produk, keandalan, dan masalah pemeluharaan. Pengelola mutu adalah pengelolaan yang bertujuan mencapai persyaratan mutu proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan (to do the right things right the first time) dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis. Pengelolaan mutu proyek merupakan unsur dari pengelolaan proyek secara keseluruhan, yang antara lain adalah sebagai berikut. A. Meletakkan Dasar Filosofi dan Kebijakan Mutu Proyek. Umumnya perusahaan-perusahaan besar memiliki dokumen (buku) yang berisi pedoman dasar, filosofi, dan kebijakan mutu yang harus diikuti selama menjalankan operasi atau produksinya. B. Memberikan Keputusan Strategis Mengenai Hubungan Antara Mutu Biaya dan Jadwal Pimpinan perusahaan harus menggariskan bobot mutu relatif terhadap biaya dan jadwal proyek. Keputusan ini akan menjadi pegangan pengelolaan sepanjang siklus proyek.

Transcript of 12 Manajemen Mutu

Page 1: 12 Manajemen Mutu

PENGENDALIAN MUTU MUTU DAN PENGELOLA MUTU Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya

memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (Customer).

Dari definisi diatas, langkah pertama untuk mengetahui mutu suatu obyek adalah

mengidentifikasi obyek, kemudian mengkaji sifat obyek tersebut agar memenuhi

keinginan pelanggan.

Definisi lain untuk mutu yang sering diasosiasikan dengan proyek adalah fitness

for use. Istilah ini di samping mempunyai arti seperti yang diuraikan di atas, juga

memperhatikan masalah tersedianya produk, keandalan, dan masalah

pemeluharaan.

Pengelola mutu adalah pengelolaan yang bertujuan mencapai persyaratan mutu

proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan (to do the right

things right the first time) dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis.

Pengelolaan mutu proyek merupakan unsur dari pengelolaan proyek secara

keseluruhan, yang antara lain adalah sebagai berikut.

A. Meletakkan Dasar Filosofi dan Kebijakan Mutu Proyek.

Umumnya perusahaan-perusahaan besar memiliki dokumen (buku) yang berisi

pedoman dasar, filosofi, dan kebijakan mutu yang harus diikuti selama

menjalankan operasi atau produksinya.

B. Memberikan Keputusan Strategis Mengenai Hubungan Antara Mutu Biaya

dan Jadwal

Pimpinan perusahaan harus menggariskan bobot mutu relatif terhadap biaya dan

jadwal proyek. Keputusan ini akan menjadi pegangan pengelolaan sepanjang

siklus proyek.

Page 2: 12 Manajemen Mutu

C. Membuat Program Penjaminan dan Pengendalian Mutu Proyek (QA/QC)

Program yang dimaksud adalah penjabaran pedoman dan filosofi yang tersebut

pada butir a, tetapi disesuaikan dengan keperluan proyek yang spesifik dan tidak

bertentangan dengan program mutu perusahaan secara keseluruhan.

D. Implementasi Program

Setelah program QA/QC selesai disusun, implementasi program tersebut

dilaksanakan sepanjang siklus proyek.

Tabel -1 Orientasi masalah mutu masa lalu dan sekarang

MASA LALU MASA SEKARANG

- Inspeksi - Perencanaan dan pencegahan- Barang-barang produk pabrik - Barang dan pelayanan- Memenuhi spesifikasi - Sesuai untuk digunakan pelanggan

(fitness for use)- Proses pabrikasi - Semua proses- Berdasarkan empiris - Metodologi statistik- Pemisahan perencanaan dari implementas - Partisipasi- Hubungan "tegang" dengan pemasok - Kerja sama- Melatih spesialis mutu - Memberikan pengertian kepada semua

pihak yang terkait- Teknologi - Bisnis, pemasaran, biaya- Klien - Semua pelanggan- Lingkunagan pabrik - Lingkungan perusahaan PENJAMINAN MUTU Tujuan utama kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan

yang dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang

berkepentingan (pelanggan) bahwa semua tindakan yang diperlukan untuk

mencapai tingkatan mutu obyek (produk) telah dilaksanakan dengan berhasil. Ini

semua dapat ditunjukkan dengan catatan dan dokumen yang berkaitan dengan

QA/QC.

Page 3: 12 Manajemen Mutu

Selanjutnya pada waktu produk telah jadi atau dalam taraf hampir jadi, baru

ditentukan (misalnya dengan uji coba), apakah produk tersebut memenuhi

keinginan pelanggan. Hal ini memungkinkan penolakan produk yang telah siap

100%, atau dalam keadaan pabrikasi sudah sampai tahap tertentu, sehingga

pekerjaan ulang (rework) perlu dilakukan.

Pada program tersebut ditekankan pengertian bahwa penjaminan mutu tidak

terbatas pada kegiatan yang telah terjadi (after the fact), misalnya pemeriksaan

dan pengetesan bagian instalasi pada akhir konstruksi, tetapi meliputi juga

kegiatan yang terjadi jauh sebelumnya, yaitu pada tahap desain engineering,

pembelian material, sampai selesainya kegiatan konstruksi.

Suatu program mutu yang tersusun dalam dokumen minimal meliputi hal-hal

berikut.

Perencanaan sistematis yang merinci dan menjabarkan pada setiap

tahap proyek langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai

sasaran mutu

Penyusunan batasan dan kriteria spesifikasi dan standar mutu ynag akan

di gunakan dalam desian engineering, pembelian material dan konstruksi.

Penyusunan organisasi dan pengisian personil untuk melaksanakan

kegiatan penjaminan mutu.

Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu, yang

meliputi pemantauan, pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan

pelaporan hasil-hasilnya.

Identifuikasi perlatan yang akan digunakan.

Identifikasi bagian kegiatan yang memerlukan bantuan dari mpihak

ketiga.

Page 4: 12 Manajemen Mutu

ORGANISASI QA/QC Organisasi ini di lingkungan proyek lazimnya merupakan subbidang QA/QC yang

melapor ke manajer engineering, seperti pada gambar dibawah ini.

ORGANISASI QA/QC PROYEK

PIMPRO

Manajer Engineering

Kepala QA/QC

Manajer Engineering Manajer Pengadaan

Engineer Sipil Engineer Listrik

Internal AuditKalibrasi QA & AdministrasiInspektor

Persyaratan Perusahaan

tentang Mutu

Buku pedoman dan Prosedur Perusahaan

tentang Mutu

Program Q/A Perusahaan

Persyaratan Menurut Peraturan Instansi yang

berwenang

Persyaratan Perusahaan

tentang Mutu Proyek

Program Mutu Proyek (QA)

Persyaratan menurut Peraturan yang Berlaku

terhadap Proyek

Program QC Proyek

Rencana Test & Inspeksi Proyek

Page 5: 12 Manajemen Mutu

Kegiatan QA/QC sejajar dengan kegiatan lain, dalam arti tidak langsung

menangani kegiatan engineering, pembelian, atau konstruksi, tetapi mengadakan

pemantauan agar pekerjaan itu memenuhi kriteria dan spesifikasi yang

ditentukan.

A. Dukungan dan Partisipasi

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu dukungan dan partisipasi dari

semua pihak yang terlibat dalam masalah penjaminan mutu, baik secara

langsung maupun tidask langsung.

B. Diadakan Penyesuaian untuk Memenuhi Keinginan Pemilik

Dalam menghadapi situasi demikian, pertama-tama harus dikaji adalah program

mereka masing-masing, apakah dapat memenuhi keinginan mutu pemilik proyek,

bila tidak maka diadakan penyesuaian atau penambahan. Sejauh mungkin

dihindari perubahan total, karena akan dapat membingungkan personil mereka

yang telah terbiasa dengan tata cara kerja yang tercantum dalam program yang

dimilikinya.

KEGUNAAN QA Kegunaan penjaminan mutu bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan

proyek lebih lanjut dirinci sebagai berikut.

A. Bagi Pemerintah

Untuk menjaga dan meyakinkan agar metode konstruksi, material, dan

peralatan yang digunakan dalam membangun proyek memenuhi standar

dan peraturan yang telh ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk

melindungi kepentingan keamanan dan kesehatan masyarakat.

Page 6: 12 Manajemen Mutu

Memberikan kesempatan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi

atau hasil proyek dari waktu ke waktu yang potensial dapat

menyebabkan kerusakan dan kecelakaan.

B. Bagi Pemilik Proyek

Memberikan kepercayaan dan keyakinan bahwa instalasi yang dibangun

akan berfungsi sesuai dengan harapan dalam hal keselamatan (safety),

operasi, dan produksi selama kurun waktu yang telah ditentukan.

Menyediakan dokumen bagi pihak pemerintah maupun pihak lain yang

berkepentingan.

Menyediakan data hasil-hasil inspeksi, pengetesan, dan perbaikan pada

bagian yang spesifik dari instalasi. Hal ini merupakan catatan yang

berguna bagi kegiatan pemeliharaan.

C. Bagi Perancang Instalasi

Menjadi umpan balik pekerjaan desain engineering di masa depan.

D. Bagi Kontraktor

Bila mengikuti prosedur dan spesifikasi dengan tepat dan cermat akan

menghasilkan pekerjaan sekali jadi. Hal ini berarti mencegah pekerjaan ulang

(rework).

Bila dilaksanakannya dengan baik, akan mencegah mutu yang melebihi

spesifikasi yang tercantum dalam kontrak EPK, berarti menghindari pengeluaran

biaya yang tidak perlu.

Page 7: 12 Manajemen Mutu

STANDAR

Pada masalah mutu yang erat kaitannya dengan proyek dikenal dua macam

standar, yaitu standar umum (general standar) dan yang berhubungan dengan

industri (industry related standar).

Contoh standar yang sering dipakai sebagai acuan diantaranya tertera pada

tabel berikut ini.

Tebel 19-2 Standar QA/QC di linkungan proyek dan industri.

FUNGSI UTAMAInternasional ISO-9001 QA desain, pengembangan, produksi, dan instalasi.

ISO-9002 QA produksi dan instalasi.ISO-9003 QA inspeksi akhir dan tes.

Amerika Serikat ANSI / ASME QA industri dan fasilitasANSI / ASME Nuklir

Inggris BS - 5750 Sistem kualitas

STANDAR

QC INSPEKSI, DAN PENGETESAN Definisi dari Nuclear Regulatory Commission (NRC)-USA perihal QA dan

hubungannya dengan QC adalah sebagai berikut.

“Penjaminan mutu (QA) adalah semua perencanaan dan langkah sistematis yang

diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa instalasi atau sistem yang akan

diwujudkan dapat beroperasi secara memuaskan. Sedangkan pengendalian

mutu (QC) adalah bagian dari penjaminan mutu yang memberikan petunjuk dan

cara-cara untuk mengendalikan mutu material, struktur, komponen atau sistem

agar memenuhi keperluan yang telah ditentukan”.

A. Inspeksi dan Pengetesan

Suatu program QC yang lengkap menjelaskan rencana QC, inspeksi, dan

pengetesan yang komprehensif. Lengkapnya adalah sebagai berikut.

Mementukan standar dan spesifikasi yang akan digunakan.

Page 8: 12 Manajemen Mutu

Mengukur dan menganalisis karakteristik obyek.

Membandingkan butir a dengan b.

Mengambil kesimpulan dan keputusan dari langkah c.

Membuat catatan proses di atas.

Jadi suatu inspeksi akan menentukan keputusan (langkah d) perihal baik atau

tidaknya obyek berdasarkan mutunya, yaitu memenuhi (conformance) atau tidak

memenuhi (non conformance) spesifikasi.

Pada umumnya rencana inspeksi dan test tersebut meliputi hal-hal sebagai

berikut.

1. Titik Inspeksi dan Tes

Setiap titik inspeksi dan tes hendaknya di tentukan sepanjang siklus pembuatan

sampai dengan instalasi. Pada setiap titik tersebut diperinci apa yang akan

dilakukan, misalnya, menyebutkan macam inspeksi dan test serta metode atau

referensi standar tertentu. Demikian pula kriteria penerimaan dan penolakan

(acceptance and rejection).

2. Mandatory Hold Point Pada kegiatan inspeksi proyek sering kali terdapat persyaratan yang dikenal

dengan mandatory requirements, yaitu pada ujung tahap tertentu dari proses

pabrikasi atau instalasi harus diverifikasi oleh pihak ketiga sebagai syarat untuk

memenuhi ketentuan hukum dengan cara memberi sertifikat. Sertifikat ini

memerlukan inspeksi atau test.

3. Standar yang Akan Diberlakukan

Semua standar dan kriteria yang berkaitan dengan inspeksi dan test serta

prosedur yang menyertainya hendaknya dicantumkan di dalam program yang

bersangkutan. Termasuk dalam hal ini adalah perencanaan pengadaan contoh

(sampling) yang memberikan penjelasan mengenai tempat/obyek yang akan

diambil contohnya, kuantitas, ukuran, serat frekuensi selama siklus

pabrikasi/instalasi.

Page 9: 12 Manajemen Mutu

AUDIT MUTU Hal-hal yang diaudit meliputi bagian beriku ini.

Program menyeluruh untuk mencapai sasaran mutu.

Kriteria fit for use dan aman.

Mengikuti peraturan atau hukum dan prosedur.

Memenuhi spesifikasi dan kriteria.

Identifikasi dan koreksi kekurangan yang menyebabkan obyek tidak

memenuhi mutu.

Dokumen yang mencatat hasil implemantasi program QA/QC.

B. Metode Pengendalian Mutu

Terdapat tiga metode yang sering dijumpai dalam proyek pembangunan instalasi,

yakni sebagai berikut.

1. Pengecekan dan pengkajian

Hal ini dilakukan terhadap gambar untuk konstruksi, gambar untuk pembelian

peralatan, pembuatan maket (model), dan perhitungan yang berkaitan dengan

desain engineering. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengetahui dan meyakini

bahwa kriteria tersebut dilakukan untuk mengetahui dan meyakini bahwa kriteria,

spesifikasi, dan standar yang ditentukan telah dipenuhi.

2. Pemeriksaan/Inspeksi dan Uji Kemampuan Peralatan

Pekerjaan ini berupa pemeriksaan fisik, termasuk menyaksikan uji coba

berfungsinya suatu peralatan. Kegiatan ini digolongkan menjadi beberapa hal

berikut.

Page 10: 12 Manajemen Mutu

Pemeriksaan sewaktu menerima material. Hal ini meliputi penelitian dan

pengkajian material, suku cadang, dan lain-lain yang baru diterima dari

pembelian.

Pemeriksaan selama proses pabrikasi berlangsung.

Pemeriksaan yang dilakukan selama pekerjaan instalasi berlangsung,

sebelum diadakan pemeriksaan akhir.

Pemeriksaan akhir yaitu periksaan terakhir dalam rangka penyelesaian

proyek secara fisik atau mekanik.

Untuk proyek E-MK, material dan peralatan yang perlu mendapat uji kemampuan

diantaranya adalah sebagai berikut.

Peralatan berputar (rotating equipment), misalnya, pompa sentrifugal,

turbin gas/uap, generator listrik, blower, expander.

Pipa, kerangan, dan flages.

Bejana tekan, ketel uap, drum, dan tower.

Instrumen, alat pengukur, dan alat listrik.

Alat penukar panas.

Tangki.

3. Pengujian dengan mengambil Contoh

Cara ini dimaksudkan untuk menguji apakah material telah memenuhi spesifikasi

atau kriteria yang ditentukan. Pengujian dapat berupa test destruktif atau

nondestruktif yang dilakukan terhadap contoh yang diambil dari obyek yang

diselidiki.

Page 11: 12 Manajemen Mutu

PENGENDALIAN MUTU DESAIN ENGINEERING

Tabel -3 Ringkasan QA/QC kegiatan desain engineering

Kegiatan Bidang Desain Engineering Tugas QA/QC1. Mempelajari dokumen kontrak. Mempelajari dan meneliti lingkup proyek

dalam rangka menyusun program mutu :- Identifikasi filosofi desain- Pemeriksaan spesifikasi, standar, dan kriteria desain- Peraturan yang diberlakukan terhadap desain engineering- Organisasi dan prosedur kerja serta jalur pelaporan yang berkaitan dengan mutu

2. Menyiapkan dokumen desain engineer Menelaah ulang spesifikasi dan kriteria : (gambar, spesifikasi, kriteria, dll) - Pemenuhan spesifikasi dan kriteria

dalam kontrak - Kepatuhan terhadap peraturan yang diberlakukan pada aspek mutu- Penyimpanan arsip

3. Menyusun material take-off Menelaah ulang pemenuhan mutu material

4. Menyusun paket pengadaan (MR) Menelaah ulang pemenuhan aspek mutu

5. Memberi masukan estimasi biaya Menelaah ulang spesifikasi material dan proyek peralatan

6. Change order Periksa apakah telah ditampung dalam aspekdesain engineering, dan dampaknya terhadap integritas desain engineering secara menyeluruh

7. Audit Identifikasi nonconformance dan periksa apakah pembetulan telah dilaksanakan

PENGECEKAN ANTARDISIPLIN

Pengecekan antardisiplin bertujuan memeriksa pemenuhan isi serta akurasi

produk kegiatan desain engineering yang diwujudkan dalam dokumen-dokumen

seperti gambar, paket PO, lembaran perhitungan, penjelasan spesifikasi, kriteria,

dan lain-lain.

Page 12: 12 Manajemen Mutu

PENGENDALIAN MUTU PENGADAAN Identifikasi kegiatan pangadaan yang berkaitan dengan aspek mutu terdapat

dalam Tabel di bawah ini.

Tabel-5 Ringkasan QA/QC kegiatan pengadaan.

Kegiatan Bidang Pengadaan Tugas QA/QC1. Menyiapkan paket lelang Mengkaji kelengkapan paket lelang tentang

mutu material dan peralatan :- Keperluan NDT- Acc. Test- Sertifikasi- Check point untuk inspeksi

2. Memilih calon pemenang lelang Meneliti sistem dan organisasi calon peme- (pengadaan dalam jumlah besar) nang dalam aspek mutu :

- Program QA/QC- Praktek yang berlaku

3. Rapat pre-award Menekankan syarat kontrak perihal aspekmutu, jadwal inspeksi, dan test.

4. Menyiapkan PO untuk pemenang Meneliti :- Keperluan inspeksi- Sertifikasi- Hold point- Program test

5. Memantau kemajuan pabrikasi Mengunjungi bengkel untuk :- Verifikasi sertifikat- Kesaksian (witness testing)- Inspeksi berkala

6. Menelaah ulang kontrak/PO dengan Memeriksa kelengkapan lingkup kerja, manufaktur standar, spesifikasi (kriteria), dan prosedur,

antara lain meliputi :

Page 13: 12 Manajemen Mutu

Kegiatan Bidang Pengadaan Tugas QA/QC- Inspeksi dan test- Verifikasi- Sertifikasi- Prosedur persetujuan

7. Meneliti perangkat dan program mutu Mengkaji kualitas dan kuantitas personil perusahaan manufaktur dan peralatan, yang meliputi :

- Peralatan test dan pengukuran - Teknik dan metode yang digunakan- Standar dan kriteria yang dipakai

8. Mengendalikan material dan pemasok Mengkaji kualitas, kuantitas, dan proseduryang dipakai, meliputi :- Kemampuan pemasok- Prosedur material- Pemeriksaan kualitas material versus spesifikasi

9. Memeriksa in-process Mengadakan verifikasi sesuai spesifikasi, meliputi :- Meneliti data hasil inspeksi dan test pada waktu pabrikasi- Melakukan test pada titik-titiuk yang kritis- Dokumentasi

10. Memeriksa akhir dan uji coba Menyaksikan pemeriksaan akhir dan uji coba di pabrik, sebelum peralatan dikirim ke lokasi proyek

11. Mengaudit, perbaikan, arsip, dan Memeriksa semua kegiatan apakah telah dokumen memenuhi prosedur dan peraturan yang

berlaku meliputi pemeriksaan :- Semua keperluan yang tercantum dalam kontrak- Spesifikasi standar dan kriteria- Perbaikan telah dikerjakan- Dokumentasi telah disiapkan secara lengkap

Jadi audit dari pihak pemesan peralatan (pemilik proyek/kontraktor utama) harus

meliputi antara lain sebagai berikut.

Verifikasi program mutu produsen, apakah cukup memenuhi keperluan untuk

peralatan yang dipesan. Bila perlu dapat ditambah atau disesuaikan dengan

keperluan yang dianggap penting oleh pemesan.

Page 14: 12 Manajemen Mutu

Memantau apakah program tersebut telah dijalankan dengan baik.

Memeriksa kelengkapan sertifikasi baik mengenai bahan yang berasal dari

subkontraktor (rekanan) ataupun mengenai tahap-tahap proses pabrikasi sampai

pada taraf uji coba operasi.

Memeriksa apakah segala nonconformance telh diperbaiki dan dicatat dalam

dokumen.

PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI A. Material Konstruksi

Materail ini yang umumnya tersedia ataupun dapat dibeli dilokasi atau di sekitar

lokasi proyek, seperti bahan bangunan, besi beton, consumables, besi untuk

struktur, pipa ukuran kecil, dan lain-lain.

B. Peralatan (equipment)

Peralatan ini yang dibuat di pabrik atas dasar pesanan, seperti kompresor,

generator, mesin-mesin, dan lain-lain. Peralatan demikian umumnya diangkut

dari jarak jauh untuk sampai kelokasi proyek.

C. Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Konstruksi

Pada pelatihan ini misalnya melatih ahli mengelas.

MASA JAMINAN MUTU

Umumnya pasal-pasal kontrak EPK mengatur pula masalah jaminan mutu

material dan pekerjaan (workmanship) sampai batas waktu tertentu (lazimnya 1

tahun). Pada kurun waktu tersebut, kontraktor memberikan pelayanan secara

cuma-cuma untuk perbaikan kerusakan atau penggantian bagian-bagian yang

rusak.

Page 15: 12 Manajemen Mutu

Ringkasan QA/QC kegiatan konstruksi.

Kegiatan Bidang Instalasi/Konstruksi Tugas QA/QC1. Menelaah ulang kontrak Mengkaji kelengkapan lingkup kerja,

standar,spesifikasi, kriteria, dan prosedur yang meliputi antara lain :- Inspeksi dan test- Verifikasi- Persetujuan- Sertifikasi

2. Menelaah ulang program mutu Melengkapi program QA/QC kontraktorpelaksana

3. Meneliti perangkat QC kontraktor Mengkaji kualitas dan kuantitas personil pelaksana serta peralatan, yang meliputi :

- Peralatan test dan pengukuran- Teknik dan metode yang dipakai

4. Mengendalikan material dan peralatan Meneliti prosedur dan metode yang dari rekanan (subkontraktor) dipakai, meliputi :

- Verifikasi dokumen (sertifikat) hasil pemeriksaan

5. Pemeriksaan selama instalasi/ Memeriksa dipenuhinya kriteria dan konstruksi untuk komponen unit spesifikasi bagi unit secara keseluruhan

6. Pemeriksaan akhir Memeriksa dipenuhinya kriteria dan spesifikasi bagi unit secara keseluruhan

7. Uji coba operasi dan star-up sesuai Memantau pemenuhan kinerja kontrak (performance) instalasi

8. Audit dan perbaikan Meneliti segala pemeriksaan dan perbaikan apakah telah dilaksanakan dengan baik.