Manajemen Mutu Pangan.pdf
-
Upload
mona-haafidzah-hsb -
Category
Documents
-
view
306 -
download
50
Transcript of Manajemen Mutu Pangan.pdf
MANAJEMEN MUTU MANAJEMEN MUTU PANGANPANGAN
Oleh
Prof Dr. Ir. Posman Sibuea
BAHAN KULIAH DI JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN UNIKA SANTO THOMAS DAN FKM USU
2012
Prof Dr. Ir. Posman Sibuea
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIKA SANTO
THOMAS SUMATERA UTARA
PENDAHULUANPENDAHULUAN
�� Tingkat persaingan produk pertanian di pasar global Tingkat persaingan produk pertanian di pasar global
sangat tinggi dan membutuhkan persyaratan ketat. sangat tinggi dan membutuhkan persyaratan ketat.
�� Kunci keberhasilan untuk meningkatkan daya saing: Kunci keberhasilan untuk meningkatkan daya saing:
memperbaiki kualitas produk untuk memenuhi memperbaiki kualitas produk untuk memenuhi
standar permintaan negara tujuan ekspor. standar permintaan negara tujuan ekspor. standar permintaan negara tujuan ekspor. standar permintaan negara tujuan ekspor.
�� Kasus penolakan produk Indonesia di pasar Kasus penolakan produk Indonesia di pasar
Amerika Serikat, 80 persen di antaranya merupakan Amerika Serikat, 80 persen di antaranya merupakan
produk pertanian. Alasan penolakan itu adalah produk pertanian. Alasan penolakan itu adalah
proses produksi tidak memenuhi standar. proses produksi tidak memenuhi standar.
PENDAHULUANPENDAHULUAN
�� Hambatan nontarif, seperti syarat prinsipHambatan nontarif, seperti syarat prinsip--prinsip prinsip budidaya pertanian yang baik, dipakai oleh budidaya pertanian yang baik, dipakai oleh negara maju untuk menghambat perdagangan negara maju untuk menghambat perdagangan komoditas pertanian.komoditas pertanian.komoditas pertanian.komoditas pertanian.
�� Persyaratan mutu, keamanan pangan, sanitary Persyaratan mutu, keamanan pangan, sanitary dan phytosanitary menjadi persyaratan yang dan phytosanitary menjadi persyaratan yang tidak bisa ditawar lagi tidak bisa ditawar lagi
�� Petani kini berada di Pusaran Arus Pasar BebasPetani kini berada di Pusaran Arus Pasar Bebas
Sistem Manajemen Pengawasan Mutu PanganSistem Manajemen Pengawasan Mutu Pangan
�� Tujuan utama Sistem Manajemen Pengawasan Mutu Pangan Tujuan utama Sistem Manajemen Pengawasan Mutu Pangan
adalah untuk mencapai keamanan panganadalah untuk mencapai keamanan pangan
�� Sistem Manajemen Pengawasan Mutu Pangan juga memiliki Sistem Manajemen Pengawasan Mutu Pangan juga memiliki
tujuan ekonomi untuk menciptakan dan mempertahankan tujuan ekonomi untuk menciptakan dan mempertahankan
keberlanjutan produksi dan pengolahan pangan :keberlanjutan produksi dan pengolahan pangan :
-- menjamin praktekmenjamin praktek--praktek perdagangan yang adilpraktek perdagangan yang adil-- menjamin praktekmenjamin praktek--praktek perdagangan yang adilpraktek perdagangan yang adil
-- mengembangkan sektor pangan secara ilmiah dan mengembangkan sektor pangan secara ilmiah dan
profesionalprofesional
-- mencegah kehilangan yang dapat dihindari dan mencegah kehilangan yang dapat dihindari dan melestarikan melestarikan
sumberdaya alam; dansumberdaya alam; dan
-- mempromosikan perdagangan ekspor negara mempromosikan perdagangan ekspor negara
Keterkaitan Manajemen Mutu pada Berbagai Kegiatan Keterkaitan Manajemen Mutu pada Berbagai Kegiatan
Ekonomi dan Kehidupan MasyarakatEkonomi dan Kehidupan Masyarakat
Industri sarana
Produksi bahan pangan
Industri pengolaha
n
Konsumsi
Pemasaran
MANAJEMEN MUTU PANGAN
Motivasi ekonomi
Kebijakan pemerintah
Kebutuhan masyarakat
Sistem atau Lingkaran MutuSistem atau Lingkaran Mutu
Konsumen/ pelanggan
Procurement
Pemasaran dan penelitian pasar
Pembuangan purna pakai
Rancangan dan pengembangan
Rancangan/spesifikasi rekayasa dan pengem-bangan mutu
Bantuan teknis dan pemeliharaan
pelanggan
Produsen/pemasok
Rancangan dan pengembangan proses rekayasa & pengembngan mutu
Produksi
Inspeksi dan pengujian
Pemasaran dan penyimpanan
Penjualan dan distribusi
Instalasi & operasi
Gambar 1. Sistem Mutu atau Lingkaran Mutu
Plan
Nature of The ActivitiesQuality Assurance; Planning, Control and Improvement
Do
Check
Action
DefinisiDefinisi
�� Mutu adalah kondisi tertentu yang membedakan Mutu adalah kondisi tertentu yang membedakan produk satu dengan lainnya, terutama yang produk satu dengan lainnya, terutama yang berhubungan dengan daya terima dan kepuasan berhubungan dengan daya terima dan kepuasan konsumen (Kramer dan Twigg, 1970). konsumen (Kramer dan Twigg, 1970). konsumen (Kramer dan Twigg, 1970). konsumen (Kramer dan Twigg, 1970).
�� Mutu akan sangat dipengaruhi oleh individu Mutu akan sangat dipengaruhi oleh individu konsumen (preferensi)konsumen (preferensi)
�� Mutu buah dan sayuran juga akan sangat Mutu buah dan sayuran juga akan sangat dipengaruhi oleh kegunaan akhirnya. dipengaruhi oleh kegunaan akhirnya.
PengertianPengertian
�� Pengertian mutu buah dan sayuran bisa mencakup Pengertian mutu buah dan sayuran bisa mencakup
pengertianpengertian-- pengertian seperti mutu pasar (market pengertian seperti mutu pasar (market
quality), dessert quality, nutritional quality, table quality), dessert quality, nutritional quality, table
quality, edible quality, shipping quality, dan lain quality, edible quality, shipping quality, dan lain
lain.lain.lain.lain.
�� Upaya pemerintah melindungi konsumen dari Upaya pemerintah melindungi konsumen dari
konsumsi produk buah murah, berkualitas rendah, konsumsi produk buah murah, berkualitas rendah,
dan membahayakan kesehatan mendapat dan membahayakan kesehatan mendapat
tantangan keras dari negaratantangan keras dari negara--negara pengekspor negara pengekspor
buah. buah.
Dua macam kriteria mutu Dua macam kriteria mutu
��Mutu eksternal Mutu eksternal
��Mutu internal Mutu internal ��Mutu internal Mutu internal
Mutu eksternalMutu eksternal�� Kriteria mutu yang dapat diindera, dilihat dan Kriteria mutu yang dapat diindera, dilihat dan diraba, tanpa harus dirasa (di”cicip”) oleh diraba, tanpa harus dirasa (di”cicip”) oleh konsumen. konsumen.
�� Warna, bentuk, bau, aroma, dan keutuhan. HalWarna, bentuk, bau, aroma, dan keutuhan. Hal--�� Warna, bentuk, bau, aroma, dan keutuhan. HalWarna, bentuk, bau, aroma, dan keutuhan. Hal--hal tersebut sangat berperanan buat konsumen hal tersebut sangat berperanan buat konsumen untuk menentukan keputusannya, membeli atau untuk menentukan keputusannya, membeli atau tidak. tidak.
Mutu eksternalMutu eksternal�� Hasil survei yang dilakukan di AS menunjukkan Hasil survei yang dilakukan di AS menunjukkan bahwa 94% dari responden menyatakan bahwa bahwa 94% dari responden menyatakan bahwa penampakan buah dan sayuran sebagai kriteria penampakan buah dan sayuran sebagai kriteria utama dalam menentukan mutu. utama dalam menentukan mutu. utama dalam menentukan mutu. utama dalam menentukan mutu.
�� Kreteria mutu eksternal merupakan faktor yang Kreteria mutu eksternal merupakan faktor yang penting bagi konsumen untuk menentukan penting bagi konsumen untuk menentukan pilihannya dan mengambil keputusan untuk pilihannya dan mengambil keputusan untuk membeli. membeli.
Mutu internal Mutu internal �� Cita rasa, tekstur dan “mouthfeel”, serta Cita rasa, tekstur dan “mouthfeel”, serta jumlah/kuantitas, komposisi dan kelengkapan jumlah/kuantitas, komposisi dan kelengkapan zatzat-- zat gizi yang ada di dalamnya zat gizi yang ada di dalamnya
�� Hanya dapat dideteksi setelah konsumen Hanya dapat dideteksi setelah konsumen �� Hanya dapat dideteksi setelah konsumen Hanya dapat dideteksi setelah konsumen mencicipi produk mencicipi produk
�� Kesan mutu yang diperoleh oleh konsumen Kesan mutu yang diperoleh oleh konsumen setelah proses pencicipan ini sering disebut setelah proses pencicipan ini sering disebut “edible quality”. “edible quality”.
KRITERIA MUTU PADA BUAH DAN SAYURAN
KRITERIA MUTU PADA BUAH DAN SAYURANKRITERIA MUTU PADA BUAH DAN SAYURAN
�� Tingkat kepentingan masing masing kriteria mutu Tingkat kepentingan masing masing kriteria mutu
yang disajikan pada Tabel sangat tergantung pada yang disajikan pada Tabel sangat tergantung pada
macam buahmacam buah--buahan serta sayuran dan kegunaan buahan serta sayuran dan kegunaan
khususnya. khususnya.
�� Berbagai komponen dan kriteria mutu tersebut Berbagai komponen dan kriteria mutu tersebut
sering digunakan untuk keperluan standarisasi sering digunakan untuk keperluan standarisasi
dan grading, pemuliaan (dalam kegiatan pra dan grading, pemuliaan (dalam kegiatan pra
panen), serta digunakan untuk keperluan evaluasi panen), serta digunakan untuk keperluan evaluasi
atas berbagai perlakuan dalam penanganan, dan atas berbagai perlakuan dalam penanganan, dan
pengolahan. pengolahan.
KRITERIA MUTU PADA BUAH DAN SAYURANKRITERIA MUTU PADA BUAH DAN SAYURAN
1.1. Mutu penampakan (visual)Mutu penampakan (visual)
2.2. Mutu tekstur (mouthfeel)Mutu tekstur (mouthfeel)
3.3. Mutu flavorMutu flavor3.3. Mutu flavorMutu flavor
4.4. Nilai giziNilai gizi
Mutu penampakan (visual)Mutu penampakan (visual)
1.1. UkuranUkuran
2.2. BentukBentuk
3.3. WarnaWarna
4.4. Kondisi (ada/tidak adanya cacat atau Kondisi (ada/tidak adanya cacat atau
kerusakan)kerusakan)
Mutu tekstur (mouthfeel)Mutu tekstur (mouthfeel)
1.1. Kekerasan (hardness dan firmness), Kekerasan (hardness dan firmness),
keempukan dan kerenyahan.keempukan dan kerenyahan.
2.2. Kealotan (Toughness dan fibrousness)Kealotan (Toughness dan fibrousness)
KesegaranKesegaran3.3. KesegaranKesegaran
Mutu flavorMutu flavor
1.1. KemanisanKemanisan
2.2. KemasamanKemasaman
3.3. Tingkat rasa sepat dan rasa Tingkat rasa sepat dan rasa 3.3. Tingkat rasa sepat dan rasa Tingkat rasa sepat dan rasa pahit.pahit.
4.4. AromaAroma
Nilai giziNilai gizi
�� Mutu gizi, berupa kadar karbohidrat, serat Mutu gizi, berupa kadar karbohidrat, serat
kasar, lemak, protein, vitamin, dan mineral kasar, lemak, protein, vitamin, dan mineral
bisa diukur dengan berbagai metode. Untuk bisa diukur dengan berbagai metode. Untuk
yang berminat disarankan untuk mencari yang berminat disarankan untuk mencari yang berminat disarankan untuk mencari yang berminat disarankan untuk mencari
referensi dari buku buku analisa pangan referensi dari buku buku analisa pangan
yang banyak tersedia.yang banyak tersedia.
Isu Keamanan PanganIsu Keamanan Pangan
" .... access to nutritionally adequate and SAFE food is a right of each individual.
Recognized by the FAO/WHO International Conference on Nutrition (ICN), Rome, 1992
Safety Within the Food Supply Chain“from farm to table”
Beragam jenis pangan yang beredarBeragam jenis pangan yang beredar
Pangan segar, olahan dan siap sajiPangan segar, olahan dan siap saji
Di pasar swalayan, tradisional, dan pinggir jalan
Di pasar swalayan, tradisional, dan pinggir jalan
PRODUSEN, IMPORTIR, PRODUSEN, IMPORTIR, DISTRIBUTOR, PERITEL, DISTRIBUTOR, PERITEL, JASABOGAJASABOGA
PRODUSEN, IMPORTIR, PRODUSEN, IMPORTIR, DISTRIBUTOR, PERITEL, DISTRIBUTOR, PERITEL, JASABOGAJASABOGA
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
KONSUMENKONSUMENKONSUMENKONSUMEN
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
Kelompok Jenis Bahan Kimia Contoh
Terbentuk secara alami
Mikotoksin,Skrombotoksin, Toksin jamur & kerang, Alkaloid pirolizidin, Fitohemaglutinin, PCB (polychlorinated biphenyl)
Aflatoksin, okratoksin,
zearalenon
Histamin
Amatoksin, palotoksin
Toksin paralitik, toksin
diare, neurotoksin,
toksin amnestik
Ditambahkan secara sengaja atau tidak sengaja
Bahan kimia pertanian
Logam/benda berbahaya
Bahan tambahan (terlarang
atau melebihi batas)
Bahan bangunan & sanitasi,
Pengawet
Pestisida, fungisida,
pupuk, insektisida,
aldrin, antibiotik,
hormon pertumbuhan,
fertilizer
Pb, Zn, As, Hg, Sianida
Pewarna (amarant,
methanil yellow,
rhodamin B)
Lubrikan, sanitizer,
pelapis
Nitrit, formalin, boraks
Sistem Keamanan Sistem Keamanan Pangan :Pangan :
�� lintas sektor lintas sektor ((team approachteam approach))
Supply of Ag/Food Industry InputSupply of Ag/Food Industry Input
Produksi PrimerProduksi Primer
Pengolahan Pangan PrimerPengolahan Pangan Primer
Pengolahan Pangan SekunderPengolahan Pangan Sekunder
Sistim Pangan Nasional
IMPOR EKSPOR
((team approachteam approach))
�� from farm to from farm to tabletable
DistribusiDistribusi
Ritel, Ritel, Jasaboga, dllJasaboga, dll
Konsumsi Rumah TanggaKonsumsi Rumah Tangga
Manajemen Keamanan PanganManajemen Keamanan Pangan
Food Safety Control/Risk Management:
high level, generic
policy bases guidance
specific standards, criteria
Tingkat Negara
StandardsStandards
PolicyPolicy
Management systemsManagement systems
Food safetyFood safety
Tingkat operasi Hazard Control/Food Chain Management:
local, specific management at supply chain level
Pendekatan dalam Penyusunan Pendekatan dalam Penyusunan
Kebijakan Keamanan PanganKebijakan Keamanan Pangan
�� Intense international effort to Intense international effort to
develop risk management develop risk management
approaches in a framework approaches in a framework
called Risk Analysis to called Risk Analysis to WTOWTO
RARA
Risk Analysis
further optimize food safety further optimize food safety
managementmanagement
–– CodexCodex
–– FAOFAO
–– WHOWHO
–– National GovernmentsNational Governments GHPs/GMPs/GAPsGHPs/GMPs/GAPs
HACCPHACCP
WTOWTO
Risk Analysis (Analisis Risiko)Risk Analysis (Analisis Risiko)
Risk Analysis adalah perangkat manajemen untuk
lembaga pemerintah untuk menetapkan tingkat
perlindungan kesehatan masyarakat dan
menetapkan panduan untuk menjamin suplai
pangan yang aman
Tujuan Tujuan Risk AnalysisRisk Analysis adalah untuk memberikan standar adalah untuk memberikan standar
global untuk menginterpretasikan keterimaan suatu risiko global untuk menginterpretasikan keterimaan suatu risiko
dalam pangan yang mungkin terpadar pada konsumendalam pangan yang mungkin terpadar pada konsumen
pangan yang aman
(Adapted from Codex 1997)
PRINSIP HACCPPRINSIP HACCP
1.1. Identifikasi bahayaIdentifikasi bahaya
2.2. Penetapan CCPPenetapan CCP
3.3. Penetapan batas / limit kritisPenetapan batas / limit kritis
4.4. Pemantauan CCPPemantauan CCP4.4. Pemantauan CCPPemantauan CCP
5.5. Tindakan koreksi thd Tindakan koreksi thd penyimpanganpenyimpangan
6.6. VerifikasiVerifikasi
7.7. DDokumentasiokumentasi
Sistem Berbagai LembagaSistem Berbagai Lembaga
�� Pengawasan dilakukan secara sektoral Pengawasan dilakukan secara sektoral
�� Ada berbagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap Ada berbagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap
pengawasan panganpengawasan pangan
�� Pengawasan dilakukan terpecahPengawasan dilakukan terpecah--pecah oleh lembaga pecah oleh lembaga
pemerintah seperti Kementrian Kesehatan, Kementrian pemerintah seperti Kementrian Kesehatan, Kementrian
Pertanian, Kememtrian Keuangan,Kementrian Lingkungan, Pertanian, Kememtrian Keuangan,Kementrian Lingkungan, Pertanian, Kememtrian Keuangan,Kementrian Lingkungan, Pertanian, Kememtrian Keuangan,Kementrian Lingkungan,
Kementrian Perdagangan dan Perindustrian, Kementerian Kementrian Perdagangan dan Perindustrian, Kementerian
Pariwisata dan tanggung jawab masingPariwisata dan tanggung jawab masing--masing lembaga ini masing lembaga ini
ditetapkan meskipun bisa sangat berbeda.ditetapkan meskipun bisa sangat berbeda.
�� Kurang koordinasi secara keseluruhan di tingkat nasionalKurang koordinasi secara keseluruhan di tingkat nasional
�� Sering terjadi kebingungan tentang ranah wewenang yang hasil Sering terjadi kebingungan tentang ranah wewenang yang hasil
akhirnya adalah kinerja yang tidak efisien.akhirnya adalah kinerja yang tidak efisien.
Sistem Lembaga TunggalSistem Lembaga Tunggal�� Konsolidasi semua tanggung jawab untuk melindungi kesehatan Konsolidasi semua tanggung jawab untuk melindungi kesehatan masyarakat dan keamanan pangan ke dalam satu lembaga masyarakat dan keamanan pangan ke dalam satu lembaga pengawasan pangan tunggal dengan tugas atau mandat yang jelas pengawasan pangan tunggal dengan tugas atau mandat yang jelas adalah sistem yang sangat baik adalah sistem yang sangat baik
�� Keuntungan dengan adanya lembaga tunggal adalah : Keuntungan dengan adanya lembaga tunggal adalah :
-- Penerapan yang konsisten tentang prosedurPenerapan yang konsisten tentang prosedur--prosedur prosedur perlindunganperlindungan
-- Kemampuan untuk bertindak secara cepat untuk melindungi Kemampuan untuk bertindak secara cepat untuk melindungi konsumenkonsumenkonsumenkonsumen
-- Meningkatnya efisiensi biaya dan penggunaan sumberdaya dan Meningkatnya efisiensi biaya dan penggunaan sumberdaya dan keahlian yang lebih efektif keahlian yang lebih efektif
-- Harmonisasi standar pangan Harmonisasi standar pangan
-- Kemampuan untuk merespon secara cepat tantanganKemampuan untuk merespon secara cepat tantangan--tantangan tantangan baru yang muncul dan kebutuhanbaru yang muncul dan kebutuhan--kebutuhan domestic serta kebutuhan domestic serta pedagangan internasional pedagangan internasional
-- Adanya pelayanan yang lebih singkat dan efisien sehingga Adanya pelayanan yang lebih singkat dan efisien sehingga menguntungkan industri dan perdagangan menguntungkan industri dan perdagangan
�� Secara historis dan politis sukar dilaksanakanSecara historis dan politis sukar dilaksanakan
Sistem Pengawasan TerpaduSistem Pengawasan Terpadu
�� Sistem pengawasan pangan terpadu menunjukkan adanya Sistem pengawasan pangan terpadu menunjukkan adanya keinginan kuat untuk mencapai kolaborasi dan koordinasi keinginan kuat untuk mencapai kolaborasi dan koordinasi diantara lembaga yang efektif di sepanjang rantai pangan diantara lembaga yang efektif di sepanjang rantai pangan dari hulu sampai ke hilir . dari hulu sampai ke hilir .
�� Umumnya, pengorganisasian suatu system pengawasan Umumnya, pengorganisasian suatu system pengawasan pangan terpadu memiliki beberapa tingkat operasi : pangan terpadu memiliki beberapa tingkat operasi :
Tingkat 1: Formulasi kebijakan, kajian dan Tingkat 1: Formulasi kebijakan, kajian dan Tingkat 1: Formulasi kebijakan, kajian dan Tingkat 1: Formulasi kebijakan, kajian dan manajemen risiko, dan pengembangan manajemen risiko, dan pengembangan standar & peraturan standar & peraturan
Tingkat 2: Koordinasi kegiatan pengawasan, Tingkat 2: Koordinasi kegiatan pengawasan, pemantauan dan audit pemantauan dan audit
Tingkat 3: Inspeksi dan penindakanTingkat 3: Inspeksi dan penindakan (enforcement)(enforcement)..
Tingkat 4: Pendidikan dan pelatihanTingkat 4: Pendidikan dan pelatihan
Food Adulteration di Indonesia
1. Kasus formalin yang dijadikan pengawet (Kompas, 27 Desember 2005)
� Landasan berdasarkan definisi :
Federal Food, Drug, and Cosmetic Act ,produk pangan yang mengandung bahan yang dapat
membahayakan, menyebabkan masalah kesehatan
� Melanggar peraturan :
• UU Pangan No 7 tahun 1996
• PP No. 28/2004
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
membahayakan, menyebabkan masalah kesehatan
2. Kasus Beras Oplosan Membuat Konsumen Membayar Lebih Mahal (www.CBNportal.com, 7 Mei 2007)
� Landasan definisi berdasarkan :
G. W. Wigner of England “If any substance, or any substances, has, or have been mixed with it, so as to reduce, or lower, or injuriously affect its quality, streght, purity, or true value.”
� beras oplosan → pemalsuan pelabelan beras : beras yang terdapat dalam karung tidak beras yang terdapat dalam karung tidak sesuai dengan yang disebutkan pada labelnya
→ misalnya beras bulog atau raskin dioplos kemudian dijual dengan harga mahal
� Hasil penelitian Nugraha Edhi Suyatma, PhD, DR.Ir.Dede R.Adawiyah, Msi :
dari 9 merek beras Pandan Wangi yang beredar di
pasaran → rata-rata kandungan Pandan Wanginya hanya sekitar 25-30 % (range 0-49%)
� Alasan : faktor ekonomi
Pandan Wangi
trademark good image
+ Beras lain
Murah
Beras Pandan Wangi
klaim
beras murah harga tinggi (beras oplosan)
Kompas, Sabtu, 5 Agustus 2007Kompas, Sabtu, 5 Agustus 2007
KESIMPULANKESIMPULAN
�� Konsumen mempunyai hak atas keamanan untuk Konsumen mempunyai hak atas keamanan untuk produk pertanian dan pangan. Ini diatur dalam pasal 4 produk pertanian dan pangan. Ini diatur dalam pasal 4 UndangUndang--Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hal senada disebutkan UU Perlindungan Konsumen. Hal senada disebutkan UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan PP No. 28 No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan PP No. 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan Pangan, Mutu dan Tahun 2004 Tentang Keamanan Pangan, Mutu dan Tahun 2004 Tentang Keamanan Pangan, Mutu dan Tahun 2004 Tentang Keamanan Pangan, Mutu dan Gizi Pangan. Gizi Pangan.
�� Pangan yang aman merupakan prasyarat utama yang Pangan yang aman merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi dan setiap orang yang memproduksi harus dipenuhi dan setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan tambahan pangan yang dinyatakan terlarang.tambahan pangan yang dinyatakan terlarang.
InterestingInteresting StatisticsStatistics onon “tilted“tilted situation”situation”
(the(the UNUN HumanHuman DevelopmentDevelopment ReportReport;; 19981998))!!Cost of Supplying Basic Education to all childrenCost of Supplying Basic Education to all children US$6.0 BillionUS$6.0 Billion
Cost of US spending on cosmeticCost of US spending on cosmetic US$8.0 BillionUS$8.0 Billion
Cost per year Cost per year
Cost of Provision of Water and Sanitation for allCost of Provision of Water and Sanitation for all US$9.0 BillionUS$9.0 Billion
Cost of Spending on Ice Cream in EuropeCost of Spending on Ice Cream in Europe US$11.0 BillionUS$11.0 Billion
Cost of Provision of Basic Health for allCost of Provision of Basic Health for all US$13.0 BillionUS$13.0 Billion
Cost of Spending on Cat Food in USA & EuropeCost of Spending on Cat Food in USA & Europe US$17.0 BillionUS$17.0 Billion