12. BAB III

11
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya. Hal ini kembali diperjelas oleh Winarno (2011:54) bahwa “penelitian deskritif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa yang terjadi pada masa kini”. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh secara sistematis yang menekankan pada pengungkapan data berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan dengan cara mengukur dan mencatat hasil dari pengukuran keterampilan sepak bola. 3.2 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan keterampilan sepakbola antara dua klub yang berbeda untuk mendapatkan data yang akurat serta hasil yang efektif dan efisien. Hal ini diperjelas oleh Narbuko (2004:145) bahwa “rancangan penelitian adalah semacam strategi dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah penelitian guna menguji hipotesis”. Dengan demikian, rancangan penelitian ini adalah membandingkan dua objek yang merupakan kerangka awal dan pelaksanaan penelitian. Memperjelas pemahaman tentang rancangan penelitian tersebut, maka dapat digambarkan pengertian uraian di atas sebagai berikut:

description

pembentukan sperma

Transcript of 12. BAB III

Page 1: 12. BAB III

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan

peristiwa yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum

dan sesudahnya. Hal ini kembali diperjelas oleh Winarno (2011:54) bahwa

“penelitian deskritif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa yang

terjadi pada masa kini”. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk

mengumpulkan data yang diperoleh secara sistematis yang menekankan pada

pengungkapan data berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan dengan cara

mengukur dan mencatat hasil dari pengukuran keterampilan sepak bola.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan keterampilan sepakbola antara dua

klub yang berbeda untuk mendapatkan data yang akurat serta hasil yang efektif dan

efisien. Hal ini diperjelas oleh Narbuko (2004:145) bahwa “rancangan penelitian

adalah semacam strategi dan pedoman untuk menentukan langkah- langkah penelitian

guna menguji hipotesis”. Dengan demikian, rancangan penelitian ini adalah

membandingkan dua objek yang merupakan kerangka awal dan pelaksanaan

penelitian. Memperjelas pemahaman tentang rancangan penelitian tersebut, maka

dapat digambarkan pengertian uraian di atas sebagai berikut:

Page 2: 12. BAB III

22

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari sebuah penelitian. Hal ini

diperjelas oleh Usman (2006:181) bahwa “populasi adalah semua nilai baik hasil

perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada

karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas”. Adapun

populasi dalam penelitian ini diperjelas sebagai berikut:

Tabel 3.1 Keadaan Populasi Penelitian Atlet Sepak Bola Klub Himadirga Unsyiah

dengan Klub UKM UIN Ar-Raniry Tahun 2013

No Angkatan Himadirga UKM UIN Ket

1 2012 2 2

2 2011 8 10

3 2010 8 6

Jumlah 18 18

Sumber: pembina atlet sepak bola klub Himadirga dan UKM UIN Ar-Raniry

Klub

Himadirga Prodi Penjaskesrek

Unsyiah

Klub UKM UIN

Ar-Raniry

Keterampilan

Sepakbola

Page 3: 12. BAB III

23

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian-bagian dari populasi yang menjadi pusat

perhatian. Menurut Arikunto (2002:109) “sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.Dengan demikian, dalam penelitian ini sampel digunakan

pengambilan total samplingyaitu semua anggota klub yang berjumlah 36 orang yang

terdiri dari 18 orang klub sepakbola Himadirga Prodi PenjaskesrekFKIPUnsyiah dan

18 orang klub sepak bola UKM UIN Ar-Raniry Tahun 2013.

3.4 Identifikasi Variabel

Mempermudah pemahaman tentang permasalahan penelitian, maka perlu

adanya identifikasi variabel yang terdapat dalam penelitian. Diperjelas oleh Winarno

(2011:26) “dapat diindentifikasi beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat,

variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol”. Dengan penjelasan tersebut,

maka peneliti merangkum variabel-variabel sebagai berikut:

3.4.1 Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas yang terdapat

pada penelitian ini adalah keterampilan sepak bola.

3.4.2 Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang terdapat pada penelitian

Page 4: 12. BAB III

24

ini adalah menggiring (dribbling), menembak (shooting), Mengoper (passing), dan

Menyundul (heading).

3.4.3 Variabel kontrol (control variable)

Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh

faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol yang terdapat pada penelitian ini

adalah klub sepak bola Himadirga Unsyiah dan klub sepak bola UKM UIN Ar-

Raniry.

3.4.4 Variabel moderator

Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat

dan memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel

moderator yang terdapat pada penelitian ini adalah keadaan iklim cuaca saat

penelitian, keadaan sarana dan prasarana saat penelitian, keadaan biaya saat

penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Pengukuran Menggiring (Dribbling)

Mengukur keterampilan menggiring atau dribbling, peneliti menggunakan tes

menggiring bola (dribbling) yang dikutip dari Nurhasan (2006:7.8) dengan

pelaksanaan tes sebagai berikut: Pada aba-aba “siap”,testee berdiri di belakang garis

start dengan bola dalam penguasaan kakinya. Pada aba-aba “ya”, testee mulai

Page 5: 12. BAB III

25

menggiring bola ke arah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya sesuai

dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finish. Apabila

salah arah dalam menggiring bola, testee harus memperbaikinya tanpa menggunakan

anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula

stopwatch tetap berjalan. Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri

bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

Waktu yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “ya”, sampai melewati garis

finish. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

Gambar 3.1 tes menggiring bola (dribbling), (dikutip dari Nurhasan, 2006:7.8)

3.5.2 Pengukuran Menendang (Shooting)

Mengukur keterampilan menembak (shooting), peneliti menggunakan tes

menembak (shooting) yang dikutip dari Nurhasan (2006:7.9) dengan pelaksanaan tes

sebagai berikut:Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik

berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran. Tidak ada aba-aba dari testee. Pada saat

kaki testee mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan berhenti saat bola

mengenai/kena sasaran. Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan. Jumlah skor dan

Page 6: 12. BAB III

26

waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan. Bila bola hasil

tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran maka diambil skor terbesar dari

kedua sasaran tersebut.

Gambar 3.2 tes menembak (shooting), (dikutip dari Nurhasan, 2006:7.9)

3.5.3 Pengukuran Mengoper (Passing)

Mengukur teknik operan, peneliti menggunakan passing and stopping

testyang dikutip dari Nurhasan (2006:7.5) dengan pelaksanaan tes sebagai

berikutTestee berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari

sasaran/papan, boleh dengan posisi kanan siap menembak ataupun sebaliknya. Pada

aba-aba “ya”, testee mulai menyepak bola ke sasaran/papan dan menahanya kembali

dengan kaki di belakang garis tembak, kaki yang menyepak bola berikutnya yang

arahnya berlawanan dengan sepakan pertama. Lakukan kegiatan ini bergantian antara

kaki kiri dan kanan selama 30 detik. Jumlah menyepak dan menangkis bola yang sah

Page 7: 12. BAB III

27

selama 30 detik. Hitungan 1 diperoleh dari satu kali kegiatan menendang dan

menahan bola.

Gambar 3.3 passing and stopping test, (dikutip dari Nurhasan, 2006:7.5)

3.5.4 Pengukuran Menyundul (Heading)

Mengukur teknik menyundul, peneliti menggunakan heading test yang

dikutip dari Nurhasan (2006:7.6) dengan pelaksanaan tes sebagai berikut:Pada aba-

aba “siap”, testee berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan tangannya.

Pada aba-aba “ya”, testee melempar bola ke atas kepalanya dan kemudian

memainkan bola tersebut dengan dahi. Lakukan kegiatan ini di tempat selama 30

detik. Apabila bolatersebut jatuh, maka testee mengambil bola itu dan memainkanya

kembali di tempat bola tersebut diambil. Skor adalah jumlah bola yang dimainkan

dengan dahi yang sah (benar) selama 30 detik.

Page 8: 12. BAB III

28

Page 9: 12. BAB III

29

Gambar 3.4heading test, (dikutip dari Nurhasan, 2006: 7.6)

Tabel 3.2 Norma Skala Keterampilan Sepakbola

Klasifikasi T-skor

≥ 56 Baik Sekali

44-54 Baik

33-43 Cukup

22-32 Kurang

≤ 20 Kurang Sekali

Sumber: supervisi pendidikan olahraga, (dikutip dari Wirjasantosa, 1984:310).

3.6 Teknik Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan, maka data yang

diperoleh harus dianalisis dengan menggunakan statistik. Adapun rumus yang

dipergunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Perhitungan Nilai Rata-Rata

Mencari nilai rata-rata menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana

(2005:67) sebagai berikut:

.𝒙 = ∑ 𝒙𝒊

𝒏

Keterangan : 𝑥 = Nilai rata-rata yang dihitung ∑𝑥𝑖= Jumlah skor X n = Jumlah sampel penelitian

Page 10: 12. BAB III

30

3.6.2 Perhitungan Nilai Standar Deviasi

Mencari nilai standar deviasi menggunakan rumus yang dikemukakan oleh

Sudjana (2005:94) sebagai berikut:

S = 𝒏 𝑿𝟐 − (𝑿)

𝟐

𝒏 𝒏−𝟏

Keterangan : S = Standar Deviasi 𝑥𝑖 = Jumlah Skor X

𝑥 = Nilai Rata- Rata dari Skor X

n = Jumlah Sampel Penelitian

3.6.3Perhitungan Nilai Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Mencari nilai uji kesamaan dua rata-rata menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh Usman (2005:141) sebagai berikut:

t = 𝑋 1 +𝑋 2

𝑆𝑔𝑎𝑏2

1

𝑛1+

1

𝑛2

dimana:

𝑆𝑔𝑎𝑏2 =

𝑛−1 𝑆12− 𝑛−1 𝑆2

2

𝑛1 +𝑛1−2

Keterangan:

𝑋1 dan 𝑋2

= Rata-Rata Sampel

𝑆12 dan 𝑆2

2 = Simpangan Baku

𝑆𝑔𝑎𝑏2 = Simpangan Baku Kedua Sampel

n1 dan n2 = Jumlah Anggota Sampel

Page 11: 12. BAB III

31

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan pegumpulan data penelitian ini diadakan pada hari jumat tanggal

09 Mei 2014 yang bertempat di lapangan stadion mini Unsyiah Darussalam, Banda

Aceh.