11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

17
ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik Dari berbagai buku Anglo Amerika, Akuntansi Sektor Publik diartikan sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi pemerintah. Dan di berbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir sebagai dampak keberhasilan penerapan accrual base di Selandia Baru pemahaman ini berubah, akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Dana masyarakat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor publik, dan juga pada proyek- proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Jadi, Akuntansi Sektor Publik dapat didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Intinya organisasi sektor publik adalah organisasi- organisasi yang menggunakan dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat, dan mempunyai karakter yang menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik, dan karakteristik menurut undang-undang. Akuntansi sektor publik merupakan bidang akuntansi yang mempunyai ruang lingkup lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, yayasan, partai politik,

Transcript of 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

Page 1: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

A.    Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Dari berbagai buku Anglo Amerika, Akuntansi Sektor Publik diartikan sebagai

mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Dari

berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi

pemerintah. Dan di berbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik.

Berbagai perkembangan terakhir sebagai dampak keberhasilan penerapan accrual base di

Selandia Baru pemahaman ini berubah, akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai

akuntansi dana masyarakat. Dana masyarakat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh

masyarakat bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor

publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Jadi, Akuntansi

Sektor Publik dapat didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang

diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan

departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan

yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Intinya

organisasi sektor publik adalah organisasi-organisasi yang menggunakan dana masyarakat,

sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat, dan mempunyai karakter

yang menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik, dan karakteristik menurut undang-

undang. Akuntansi sektor publik merupakan bidang akuntansi yang mempunyai ruang

lingkup lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya,

pemerintah daerah, yayasan, partai politik, perguruan tinggi dan organisasi-organisasi

nonprofit lainnya, seperti:

1.      Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi-organisasi yang menggunakan

dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat. Di

Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni:

a.       Akuntansi Pemerintah Pusat

b.      Akuntansi Pemerintah Daerah

c.       Akuntansi Parpol dan LSM

d.      Akuntansi Yayasan

e.       Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan

f.       Akuntansi Tempat Peribadatan

Page 2: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

2.      Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan

organisasi sektor publik ke sektor swasta.

B.     Profesi Akuntan Sektor Publik

Profesi akuntan dengan disiplin akuntansinya dianggap oleh Anglo Amerika sangat

mempengaruhi pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Beberapa negara, seperti Rusia dan

negara Eropa Timur, yang dulunya tidak terpengaruh, mulai mengalami perubahan yang

signifikan dalam bidang akuntansi. Selayaknya suatu bidang ilmu, kekuatan terbesar

akuntansi adalah kelemahan utamanya. Uang merupakan alat tukar penengah dan sumber

kekayaan, sehingga akuntan dibayar untuk mengembangkan kekayaan orang lain. Keterkaitan

profesi ini dengan mata rantai uang yang telah menyebabkan penyebaran yang cepat ke

berbagai organisasi. Awalnya profesi akuntansi dimunculkan dalam suatu organisasi Institute

of Chartered Accountans yang didirikan pada tahun 1880. Perkembangan ini diperkuat oleh

lembaga The Corporate Treasurers and Accounting Institute pada tahun 1885. Dua lembaga

ini merupakan bentukan pemerintah daerah. Namun demikian tujuan sebenarnya adalah

mempresentasikan akuntansi di perusahaan kota praja. Selanjutnya muncullah organisasi

Chartered Institute of Publik Finance and Accounting yang mensertifikasikan para pekerja di

sektor publik. Sehingga legitimasi sub disiplin akuntansi sektor publik resmi ada.

Di Inggris pada akhir abad 19, perusahaan didirikan oleh pemerintah kota praja untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Proses pelayanan ini menjadi sektor publik terbesar, di

luar sektor pertahanan dan keamanan. Akuntansi di pemerintah daerah atau kota praja disebut

“akuntansi sektor publik”. Di pertengahan abad ke 12, dengan pertimbangan efisiensi,

perusahaan kota praja disatukan dalam industri nasional dan sistem pelayanan nasional.

Kondisi ini justru memperkuat akuntansi sektor publik

Berdirinya Ikatan Akuntan Indonesia mulai memunculkan Kompartemen Akuntan Sektor

Publik. Kompartemen ini mewadahi para pekerja bidang akuntansi dan akuntan yang bekerja

di organisasi sektor publik. Proses pengembangan profesi bidang akuntansi sektor publik

sangat dipengaruhi oleh:

1.      kapasitas dan tujuan kebijakan ekonomi, sehingga aspek budaya, sosial politik ekonomi

menjadi dominan.

2.      Orientasi pengelolaan organisasi sektor publik akan mengubah arah pengembangan

organisasi akuntansi.

3.      kunci pemecahan permasalahan akuntansi sektor publik adalah penyederhanaan yang logis

untuk menciptakan kompleksitas bidang akuntansi sektor publik.

Page 3: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: 

• Prinsip Etika

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur

pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres

dan berlaku bagi seluruh anggota.

Terdapat 6 prinsip-prinsip etika profesi bagi akuntan public:

1.      Tanggung jawab

Dalam melaksanakan tanggungjawabnya, akuntan publik harus peka serta memiliki

pertimbangan moral atas seluruh aktivitas yang mereka lakukan.

2.      Kepentingan publik

Akuntan publik harus melayani kepentingan publik, meghargai kepentingan publik dan

menunjukkan komitmennya pada profesionalisme.

3.      Integritas

Akuntan publik harus menunjukkan tanggungjawabnya pada tingat integritas tertinggi.

4.      Obyektivitas dan independensi

Akuntan public haruslah mempertahankan obyektivitasnya dan bebas dari konflik dalam

melaksanakan tugasnya serta memiliki independensi dalam kondisi apapun.

5.      Due Care

Seorang akuntan publik harus memperhatikan standar teknik dan etika profesi dan berusaha

untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas jasa yang diberikannya. 

6.      Lingkup dan Sifat Jasa

Akuntan publik haruslah memperhatikan prinsip-prinsip dan kode etik profesi dalam

menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan disediakannya.

• Aturan Etika

Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota

Himpunan yang bersangkutan. 

• Interpretasi Aturan Etika

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang

dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak

berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan

untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

Akuntan Publik dilarang melakukan 3 (tiga) hal :

Page 4: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

1.      Dilarang memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan (general audit) untuk klien

yang sama berturut-turut untuk kurun waktu lebih dari 3 tahun. Hal ini dimaksudkan untuk

mencegah terjadinya kolusi antara Akuntan Publik dengan klien yang merugikan pihak lain.

2.      Apabila Akuntan Publik tidak dapat bertindak independen terhadap pemberi penugasan  

(klien), maka dilarang untuk memberikan jasa.

3.      Akuntan Publik juga dilarang merangkap jabatan yang tidak diperbolehkan oleh ketentuan

perundang-undangan / organisasi profesi seperti sebagai pejabat negara, pimpinan atau

pegawai pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) atau swasta, atau badan hukum lainnya, kecuali yang diperbolehkan

seperti jabatan sebagai dosen perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan struktural dan

atau komisaris atau komite yang bertanggung jawab kepada komisaris atau pimpinan usaha

konsultansi manajemen.

C.    Dimensi Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas publik adalah kewajiban agen untuk mengelola sumber daya, melaporkan,

dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber

daya publik kepada pihak pemberi mandat (prinsipal). Dalam konteks organisasi pemerintah,

akuntabilitas publik adalah pemberian informasi atas aktivitas dan kinerja pemerintah kepada

pihak-pihak yang berkepentingan. Penekanan utama akuntabilitas publik adalah pemberian

informasi kepada publik dan konstituen lainnya yang menjadi pemangku kepentingan

(stakeholder). Akuntabilitas publik juga terkait dengan kewajiban untuk menjelaskan dan

menjawab pertanyaan mengenai apa yang telah, sedang, dan direncanakan akan dilakukan

organisasi sektor publik. Akuntabilitas sektor publik yang harus dilakukan oleh organisasi

sektor publik terdiri dari beberapa aspek. Dimensi akuntabilitas publik yang harus dipenuhi

oleh lembaga-lembaga publik tersebut antara lain:

1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran

Akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah akuntabilitas lembaga-lembaga publik

untuk berperilaku jujur dalam bekerja dan mentaati ketentuan hukum yang berlaku.

Penggunaan dana publik harus dilakukan secara benar dan telah mendapat otorisasi.

2. Akuntabilitas manajerial

Page 5: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

Akuntabilitas manajerial adalah pertanggungjawban lembaga publik untuk melakukan

pengelolaan organisasi secara efisien dan efektif. Akuntabilitas manajerial dapat juga

diartiakan sebagai akuntabilitas kinerja.

3. Akuntabilitas program

Akuntabilitas program berkaitan dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan

dapat dicapai atau tidak, dan apakah organisasi telah mempertimbangkan alternatif

program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.

4. Akuntabilitas kebijakan

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban lembaga publik atas

kebijakan-kebijakan yang diambil. Lembaga-lembaga publik hendaknya dapat

mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah diterapkan dengan

mempertimbangkan dampak di masa depan.

5. Akuntabilitas finansial

Akuntabilitas finansial adalah pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk

menggunakan uang publik secaea ekonomi, efisien, dan efektif, tidak ada pemborosan

dan kebocoran dana serta korupsi. Akuntabilitas finansial menekankan pada ukuran

anggaran dan finansial. Akuntabilitas finansial sangat penting karena pengelolaan

keuangan publik akan menjadi perhatian masyarakat.

D.    Penyajian Laporan Keuangan

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No. 01 menyebutkan tujuan

umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi

anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para

pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Sementara tujuan khusus pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi

yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya dengan:

1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan

ekuitas dana pemerintah;

Page 6: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban,

dan ekuitas dana pemerintah;

3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya

ekonomi;

4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan

memenuhi kebutuhan kasnya;

6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

penyelenggaraan kegiatan pemerintah;

7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas

pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

Komponen laporan keuangan pokok:

1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan

sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode

pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan

pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD.

2. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan

ekuitas dana pada tanggal tertentu.

3. Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas

pada tanggal pelaporan.

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

Menyajikan informasi mengenai penjelasan dari setiap akun yang terdapat pada

laporan keuangan perusahaan.

Page 7: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

Komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap entitas pelaporan, kecuali

Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan

(Bendahara Umum Negara/Daerah). Selain menyajikan laporan keuangan pokok, entitas

pelaporan diperkenankan menyajikan:

a. Laporan Kinerja Keuangan

Disajikan oleh entitas yang menerapkan basis akrual. Laporan Kinerja Keuangan

sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos sebagai berikut:

-          Pendapatan dari kegiatan operasional;

-          Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi ekonomi;

-          Surplus atau defisit.

b. Laporan Perubahan Ekuitas

Dalam Laporan Perubahan Ekuitas sekurang-kurangnya hanya disajikan pos-pos:

-          Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran;

-          Setiap pos pendapatan dan belanja serta totalnya seperti diisyaratkan dalam

standar-standar lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas;

-          Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang

mendasar diatur dalam suatu standar terpisah.

E.     Audit Kinerja Sektor Publik

Akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan pemerintah pusat maupun

daerah sebagai organisasi sektor publik merupakan tujuan penting dari reformasi akuntansi

dan administrasi sektor publik. Seiring dengan tuntutan masyarakat agar organisasi sektor

publik meningkatkan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik dalam menjalankan

aktivitasnya, diperlukan audit yang tidak hanya terbatas pada keuangan dan kepatuhan saja,

tetapi perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap kinerja sektor publik.

Audit yang dilakukan pada sektor publik pemerintah berbeda dengan yang dilakukan

pada sektor swasta. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang

institusional dan hukum, dimana audit sektor publik pemerintah mempunyai prosedur dan

tanggung jawab yang berbeda serta peran yang lebih luas dibanding audit sektor swasta.

Secara umum, ada tiga jenis audit dalam audit sektor publik, yaitu audit keuangan (financial

audit), audit kepatuhan (compliance audit) dan audit kinerja (performance audit). Audit

Page 8: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan pengendalian keuangan

berjalan secara efisien dan tepat serta transaksi keuangan diotorisasi serta dicatat secara

benar. Audit kepatuhan adalah audit yang memverifikasi/memeriksa bahwa pengeluaran-

pengeluaran untuk pelayanan masyarakat telah disetujui dan telah sesuai dengan peraturan

undang-undang. Audit yang ketiga adalah audit kinerja yang merupakan perluasan dari audit

keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada

tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau

fungsi yang diaudit.

Audit sektor publik tidak hanya memeriksa serta menilai kewajaran laporan keuangan

sektor publik, tetapi juga menilai ketaatan aparatur pemerintahan terhadap undang-undang

dan peraturan yang berlaku. Disamping itu, auditor sektor publik juga memeriksa dan menilai

sifat-sifat hemat (ekonomis), efisien serta keefektifan dari semua pekerjaan, pelayanan atau

program yang dilakukan pemerintah. Dengan demikian, bila kualitas audit sektor publik

rendah, akan mengakibatkan risiko tuntutan hukum (legitimasi) terhadap pejabat pemerintah

dan akan muncul kecurangan, korupsi, kolusi serta berbagai ketidakberesan.

Kualitas audit sektor publik pemerintah ditentukan oleh kapabilitas teknikal auditor dan

independensi auditor. Kapabilitas teknikal auditor telah diatur dalam standar umum pertama,

yaitu bahwa staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara kolektif memiliki

kecakapan profesional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan, serta pada standar umum

yang ketiga, yaitu bahwa dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama. Independensi auditor

diperlukan karena auditor sering disebut sebagai pihak pertama dan memegang peran utama

dalam pelaksanaan audit kinerja, karena auditor dapat mengakses informasi keuangan dan

informasi manajemen dari organisasi yang diaudit, memiliki kemampuan profesional dan

bersifat independen. Untuk meningkatkan sikap independensi auditor sektor publik, maka

kedudukan auditor sektor publik harus terbebas dari pengaruh dan campur tangan serta

terpisah dari pemerintah, baik secara pribadi maupun kelembagaan.

F.     Reformasi Paradigma Organisasi Sektor Publik di Indonesia

Praktik akuntansi sektor publik (Penlebury, 1992) di Indonesia mempunyai empat titik

kritis sebagai berikut:

1. Praktik Pertanggungjawaban Akuntansi yang Layak

Page 9: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

Prosedur penghasilan dan pembayaran dari pusat pertanggungjawaban organisasi

sektor publik dapat dilakukan dengan pemenuhan otorisasi, baik dari DPR/DPRD atau

komisaris. Kadangkala proses otorisasi ini dihasilkan dari proses demokrasi melalui

pengambilan suara/voting.

Praktik ini lebih menekankan keseimbangan antara proses perencanaan dan

pertanggungjawaban

2. Prinsip Bruto

Seluruh penghasilan dibayar bruto, dan biaya yang terjadi dibebankan sebagai

pengurang penghasilan dan harus dilampirkan secara lengkap ke setiap pusat

pertanggungjawaban yang terkait.

3. Periodikal

Semua pengeluaran harus dipertanggungjawabkan per periode, sehingga otorisasi

pengeluaran akan dinilai berdasarkan prestasi periode terkait. Kelebihan dana di atas

pengeluaran dapat diketahui dan dikembalikan ke manajemen pusat

petanggungjawaban.

4. Spesifikasi

Pengeluaran untuk tujuan khusus harus dilandasi oleh persetujuan DPR/DPRD atau

komisaris. Konsep by exception/pengecualian ini harus diatur dalam peraturan

tersendiri tanpa mengabaikan tingkat pencapaian menajemen organisasi sektor publik

yang terkait. 

Fungsi akuntansi saat ini, diharapkan menjadi turunan dari perkembangan tuntutan

masyarakat terhadap bidang akuntansi untuk memajukan sektor publik. Penegakan etika

profesi akuntan pemeriksa saat ini menjadi suatu hal yang mendesak. Selama ini, tuntutan

dibatasi hanya oleh profesi, dalam artian sepanjang aturan profesi dipatuhi akuntan dianggap

sudah memenuhi kewajiban baik secara profesi maupun kemasyarakatan. Hal ini dinilai tidak

wajar, sehingga masyarakat menuntut agar akuntan bisa dituntut dijalur hukum. Perubahan

dari sekedar moralitas menjadi realitas hukum masyarakat. Akuntan sebagai suatu profesi

diminta untuk terlibat secara aktif, terkait denganpelaksanaan transparansi ekonomi.

Akuntansi sektor publik yang diharapkan lebih ditekankan pada sistem dan pemeriksaan

akuntansi. Sistem akuntansi sektor publik yang lebih diharapkan kepada evaluasi kinerja

Page 10: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

publik. Penekanan terhadap efisiensi keuangan dan efektivitas manajemen akan menjadi dua

titik awal fokus pengembangan bidang akuntansi manajemen sektor publik.

Kasus Enron dalam kaitannya dengan Pelanggaran Etika dalam Praktik Akuntansi

Sektor Publik

Tindakan Enron yang mengandung pelanggaran Etika dalam Praktik Akuntansi Sektor

Publik, antara lain:

1.      Pelanggaran terhadap Prinsip Integrity

Enron menyajikan informasi yang menyesatkan tentang kondisi keuangan perusahaan dan

KAP Arthur Andersen sebagai akuntan public membiarkan praktik akuntansi yang tidak

sehat tersebut terjadi.

2.      Pelanggaran terhadap Prinsip Objectivity

-       Demi tujuan menjaga kepercayaan investor, Enron dan KAP Arthur Andersen merekayasa

laporan keuangan sejak tahun 1985 sampai dengan Enron menjadi hancur berantakan.

Hubungan kerjasama yang telah terjalin begitu lama dengan Enron membuat KAP Arthur

Andersen kehilangan objektivitasnya.

-       Adanya indikasi keterlibatan petinggi Gedung Putih dalam kasus Enron menimbulkan

tekanan bagi KAP Arthur Andersen untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada

Enron.

3.      Pelanggaran terhadap Prinsip Professional Competence and Due Care

Arthur Andersen selaku Pimpinan KAP tidak melakukan supervisi terhadap partnernya,

David Duncan, yang bertindak sebagai penanggung jawab audit Enron. Sehingga

pelanggaran-pelanggaran kode etik yang dilakukan partnernya berakibat rusaknya

reputasi Arthur Andersen.

4.      Pelanggaran terhadap Prinsip Confidentiality

KAP Arthur Andersen telah melakukan tindakan yang tidak etis dengan menghancurkan

dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron sehingga menghambat

proses peradilan.

5.      Pelanggaran terhadap Prinsip Professional Behavior

Enron dan KAP Arthur Andersen melakukan outsourcing atas fungsi internal audit dalam

perusahaan dimana kepala internal audit, direktur keuangan, dan sebagian besar staf

akunting Enron berasal dari KAP Arthur Andersen, padahal KAP Arthur Andersen

sendiri adalah auditor eksternal dari Enron. Hal ini dapat mengakibatkan terciptanya

Page 11: 11. Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik

kesimpulan yang negatif oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki pengetahuan

mengenai semua informasi yang relevan, yang dapat menurunkan reputasi profesi.

 

KESIMPULAN

Seorang Akuntan Publik selain harus bertindak profesional dalam pekerjaannya tetapi

juga harus mematuhi Etika Profesi. Etika merupakan aturan-aturan yang dijadikan pedoman

atau dasar bagi seseorang dalam melakukan sesuatu. Tanpa etika, maka kehidupan manusia

akan kacau-balau. Perilaku beretika merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan

beretika maka kehidupan masyarakat akan teratur. Lalu apakah etika profsi itu? Dapat

disimpulkan bahwa etika profesi adalah aturan-aturan atau norma-norma yan dijadikan dasar

atau pedoman bagi seorang professional dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.