107273653 Kuliah IV Stereokimia
-
Upload
maisarahkimia12 -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of 107273653 Kuliah IV Stereokimia
STEREOKIMIA
Berkaitan gan bagaimana penataan atom-atom dalam sebuah
molekul dalam ruang tiga dimensi.
Tiga Aspek stereokimia:
1. Konformasi molekul: Berkaitan dengan bentuk molekul dan
bagaimana bentuk molekul itu diubah akibat adanya putaran
bebas disepanjang ikatan C-c tunggal.
2. Konfigurasi berkaitan dengan Kiralitas molekul: : bagaimana
penataan atom-atom disekitar atom karbon yang
mengakibatkan terjadinya isomer.
3. Isomer Geometrik : Terjadi karena ketegaran (rigit) dalam
molekul yang mengakibatkan adanya isomer . Terjadi pada
senyawa alkena dan senyawa siklik
MENGGAMBARKAN PROYEKSI IKATAN TUNGGAL
Ada 2 cara: 1. Proyeksi Fisher
2. Proyeksi Newman
Contoh:
C C
H
HO
H
CH2Cl
HH
3-kloro-1-propanol
C
ClH2C
C
OHH
H
H
H
dimensional
Proyeksi Fisher:
C
OH
H H
C HH
CH2Cl
Proyeksi Newman
OH
H
HH
H
CH2Cl
CH2OH
H
HH
Proyeksi Newman C-2,3
Cl
H
Proyeksi newman C 1, 2
Konformasi Molekul:
Berkaitan dengan bentuk-bentuk molekul yang terjadi
akibat adanya rotasi bebas disepanjang ikatan C-C jenuh
(c-C tunggal)
OH
H
HH
H
CH2Cl
OH
H
CH2Cl
HH
H
Proyeksi Newman C-1,2
CH2Cl
H
HH
H
OH
Bentuk Eklip = cisTakstabil dan energi tinggi Bentuk Gauche Bentuk Anti = trans
Energi terendah
CH2Cl
HH
Proyeksi Newman C-1,2C2 yang didepan
OH
60o
60o
gauche
OH
HH
CH2Cl
HH
OH
H
H
OH
H
CH2Cl
H
H
H
C1 yang diputar
C2 yang diputar
Sudut bihedral = o
Sudut 60
KHIRALITAS MOLEKUL Berkaitan dengan penataan atom-atom disekitar
suatu atom karbon khiral sehingga menghasilkan berbagai
konfigurasi molekul.
Khiralitas adalah sifat dari beberapa molekul yang
bayangan cerminnya tidak berimpit satu sama lainnya.
Dua buah stereoisomer yang merupakan bayangan cermin
yang tidak berimpit satu sama lainnya disebut enansiomer.
Stereoisomer yang bukan enansiomer disebut
diastereoisomer.
Senyawa-senyawa yang memiliki enansiomer yang
berlebih dari enansiomer lainnya akan
memperlihatkan adanya putaran maka senyawa
disebut optik aktif.
Senyawa-senyawa yang hanya memiliki satu
enantiomer disebut optik aktif murni.
Senyawayang mem9liki dua enansiomer yang
jumlahnya sama akan memperlihatkan putaran
optisnya sama dengan nol dan disebut campuran
rasemat.
Contoh: 2-butanol
Adalah molekul khiral berada sebagai dua buah
enansiomer yang tidak berimpit satu sama lainnya.
Karbon -2 adalah karbon asimetris.
C
CH2CH3
H
OHH3C
C- asimetris
C
H3CH2
HOCH3
H
Cermin
Kiralitas dri molekul ditentukan oleh
konfigurasinya. Sistim yang digunakan untuk
menentukan konfigurasi ini adalah aturan Cahn-
Ingold- Prelog yang digunakan untuk menentukan
R atau S.
Beberapa aturan:
1. Atom-atom sekitar atom C-kiral ditentukan
prioritasnya berdasarkan berat atom
C
CH2CH3
H3C
OHH
1
2
3
4
2. Jika atom itu isotop, maka isotop dengan nomor massa tinggi memperoleh prioritas.
3. Jika kedua atom itu identik, maka maka berat atom dari atom berikutnya digunakan untuk memberikan prioritas.
4. Atom –atom yang terikat oleh ikatan ragkap atau ganda tiga setara dengan mengikat dua atau tiga atom tersebut tunggal.
CH=CR2CN CH2OH CH
O
C
O
C
O
OH
Naiknya prioritas
5. . Setelah ditentukan prioritas maka diatur
sedemikian rupa posisi atom-atom dalam molekul.
Atom dengan prioritas terendah diletakkan
menjauhi pembaca sedangkan tiga atom sisa
diarahkan ke pembaca.
C
CH2CH3
H3C
OHH
1
2
3
4
OH
CH2CH3
CH3
6. Urut prioritas dari tertinggi sampai terendah.
Apabila arah urutan searah jarum jam maka ditandai
konfigurasinya R dan apabila berlawanan dengan
jarum jam maka ditandai konfigurasi S
Untuk memudahkan penetapan konfigurasi juga dapat
digunakan penggambaran sistim Proyeksi Fisher.
CH3
CH2
CH
CH3
HO
CH2CH3
HHO
CH3
CH2CH3
CH3 OH
HKonfigurasi S
CHO
OHH
CH2OH
CHO
CH2OH
HHO
D L
Untuk senyawa-senyawa karbohidrat konfigurasi
relatifnya dirujuk pada senyawa gliseraldehid
Hubungan antara stereoisomer dari 2,3,4-
trihidroksibutanal
CHO
C-OH
C-OH
H
H
CH2OH
CHO
OHH
CH2OH
C-2 = Skarena H belum pada posisidibelakang sehingga putaran sebenarnyaadalah R
HO CH2OH
CHO
H
C-2 = R
2R, 3R 2S,3Senansiomer
2R,3S
diastereoisomer
2S,3Renansiomer
diastereoisomer
diastereoisomer
IKATAN RANGKAP DUA
C C
Tidak terjadi rotasi bebas (Gugus-gugus yang terikat
pada ikatan rangkap tak dapat berputar dengan
ikatan rangkap itu sebgai sumbunya. Akibatnya
gugus-gugus yang terikat pada C berikatan phi
terletaak tetap dalam ruang relatif satu sama lain.
C C
H H
Cl Cl
C C
H Cl
Cl H
cis-1,2-dikloroetana
td = 60oC
trans-1,2-dikloroetan
td = 48oC
Contoh: Dikloroetana
Dua gugus Cl yang terletak pada satu sisi disebut struktur cis dan yang terletak pada sisi –sisi yang berlawanan disebut trans. Kedua senyawa ini bukan merupakan isomer struktur, karena urutan ikatan atom-atom dalam lokasi ikatan rangkapnya sama. Pasangan isomer ini disebut dengan stereoisomer: senyawa yang mempunyai struktur sama, hanya berbeda dalam hal penataan atom-atom dalam ruang dan disebut sebagai isomer geometrik (isomer cis-trans). Syarat isomer geometrik dalam alkena adalah tiap atom karbon dalam alkena mengikat dua gugus yang berlainan.
Bila pada C yang berikatan rangkap terdapat tiga atau empat gugus yang berlainan maka tak dapat diberikan nama cis- trans, tetapi diberi nama dengan sistim E dan Z. Sistim E dan Z didasarkan pada prioritas gugus-gugus yang terikat pada C yang berikatan rangkap. Jika atom-atom atau gugus yang berprioritas tinggi berada pada sisi yang berlawanan terhadap ikatan phi adalah isomer E (entegegen), sebaliknya jika gugus berprioritas tinggi berada dalam satu sisi disebut Z (zusammen).
C C
Br F
I Cl
C C
Br Cl
I F
Z-1bromo-2-kloro-2-f luoro-1-iodoetana
E-1bromo-2-kloro-2-fluoro-1-iodoetana
Contoh:
Isomer Geometrik dalam senyawa siklik
CH3
H
OH
CH3
H
OH
cis-2-metil-1-sikloheksanol trans-2 metil-1-sikloheksanol
CH3
H
gugus ini dapat berotasi mengelilingiikatan ini
CH3
OH
CH3
OH
cis-2-metil-1-sikloheksanol trans-2 metil-1-sikloheksanol
CH3
OH
Apakah cis atau trans
Jadi untuk 2-metil-1-sikloheksana
cis : a,e atau e,a
trans : a,a atau e,e
Eliminasi pada senyawa linear tergantung
pada konformasi semula yang trans-coplanar
CH3
CH(CH3)2
Cl
H
H
- HCl
CH3
CH(CH3)2
H
CH(CH3)2
Cl
H
H
- HClCH(CH3)2
H
HH
CH(CH3)2H
H
1
2