1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

8
TUGAS INDIVIDU GIZI MASYARAKAT PESISIR DAN KEPULAUAN OLEH : PUSPITA REZKI AMANDA K111 14 062 KELAS A PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

Transcript of 1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

Page 1: 1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

TUGAS INDIVIDU

GIZI MASYARAKAT PESISIR DAN KEPULAUAN

OLEH :

PUSPITA REZKI AMANDA

K111 14 062

KELAS A

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2016

Page 2: 1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

MASALAH GIZI

KONSUMSI ZAT GIZI

INFEKSI PENYAKIT

Ketersediaan Pangan di tingkatRumah Tangga

Asuhan IbuDan

Anak

PelayananKesehatan

Kemiskinan dan Pendidikan, Ketersediaan pangan,

kesempatan kerja

Krisis ekonomi dan politik

Penyebab langsung

Penyebab Tidak Langsung

Penyebab Utama

Akar masalah

TUGAS:

1. Jelaskan mengapa masalah Gizi di Indonesia tetap ADA, BESAR, BERAT

dan BERLANGSUNG LAMA (Jelaskan dengan menggunakan kerangka

teori)

Jawaban:

Kerangka Teori

Sumber : Unicef, 1998

Page 3: 1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

Penjelasan:

A. Penyebab langsung

Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang.

Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang,

tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita

sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang

tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan

akan mudah terserang penyakit.

B. Penyebab tidak langsung

Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :

a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga

diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota

keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.

b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat

diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap

anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan

sosial.

c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan

kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan

sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga

yang membutuhkan.

Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan

ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan

ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola

pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan.

Page 4: 1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

C. Pokok masalah di masyarakat

Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber daya

masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak langsung.

D. Akar masalah

Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan

sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan

kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan sosial

yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu

munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan

keluarga yang tidak memadai.

Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah gizi makro

adalah masalah yang utamanya disebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan

asupan energi dan protein. Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada

wanita usia subur dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) adalah berat

badan bayi baru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada anak balita akan

mengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor dan

selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah. Anak

balita yang sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan

membandingkan antara berat badan menurut umur atau berat badan menurut

tinggi, apabila sesuai dengan standar anak disebut Gizi Baik. Kalau sedikit di

bawah standar disebut Gizi Kurang, sedangkan jika jauh di bawah standar disebut

Gizi Buruk. Bila gizi buruk disertai dengan tandatanda klinis seperti ; wajah

sangat kurus, muka seperti orang tua, perut cekung, kulit keriput disebut

Marasmus, dan bila ada bengkak terutama pada kaki, wajah membulat dan

sembab disebut Kwashiorkor. Marasmus dan Kwashiorkor atau Marasmus

Kwashiorkor dikenal di masyarakat sebagai “busung lapar”. Gizi mikro

(khususnya Kurang Vitamin A, Anemia Gizi Besi, dan Gangguan Akibat Kurang

Yodium).

Page 5: 1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

2. Jelaskan secara singkat pengertian tentang:

a. Masalah Gizi di 1000 hari awal Kehidupan adalah emergensi.

b. Hipotesis Barker

c. Intervensi sensitive dalam penanggulangan masalah gizi

Jawaban:

a. Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) adalah periode 1000 hari

sejak terjadinya pembuahan di dalam kandungan, hingga anak berusia 2

tahun. Seribu hari tersebut terdiri atas 280 hari (9 bulan 10 hari) selama

kehamilan dan 2 tahun sejak dilahirkan dimana periode tersebut yaitu 180

hari (0-5 bulan), 60 hari (6-7 bulan), 120 hari(8-11 bulan), serta 360 hari

(12-24 bulan). Periode ini disebut Periode Emas (Golden Period) atau

disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan

dengan baik dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen.

Malnutrisi atau dikenal dengan kurang gizi, merupakan penyebab

kematian 2.6 juta anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Jutaan anak juga

hidup dengan gangguan fisik dan kognitif karena mereka tidak

memperoleh nutrisi yang cukup pada 1000 HPK mereka. Maka dari itu

mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan penting.

b. Hipotesis Barker, Anak yang kecil (BB rendah) saat lahir atau semasa bayi

memiliki resiko yang tinggi menderita penyakit jantung pembuluh darah

dan diabetes pada saat dewasa.

c. Intervensi gizi sensitif (tidak langsung) digunakan untuk menangani

penyebab yang tidak langsung terjadinya kurang gizi, dimana intervensi

gizi sensitif ini dilakukan oleh pihak-pihak di luar sektor kesehatan dalam

menanggulangi permasalahan gizi misalnya pekerjaan umum, pertanian,

kelautan dan perikanan, pendidikan, perdagangan dan industri dan

kesejahteraan sosial. Contohnya kegiatan intervensi sensitif yang

disebutkan dalam kerangka UNICEP diantaranya adalah program

pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Adapun contoh

Program-program Gizi Sensitif yaitu Penyediaan Air bersih, Sarana

Page 6: 1. TUGAS MID TEST GKM PESISIR (PUSPITA REZKI AMANDA K11114062).docx

Sanitasi, Berbagai penanggulangn kemiskinan, Ketahanan Pangan dan

Gizi, Fortifikasi Pangan, Pendidikan , KIE Kesehatan & Gizi serta

Kesetaraan gender.