1-sas-art

79

Transcript of 1-sas-art

Page 1: 1-sas-art
Page 2: 1-sas-art

Peserta kuliah wajib hadir dalam setiap sesi perkuliahan. Ketidakhadiran dalam perkuliahan akan mengurangi nilai akhir.

Mahasiswa akan mendapatkan materi kuliah tentang ke-astronomi-an, ke-ilmu bumi-an, ke-senirupa-an, dan ke-ilmu hayati-an; yang diberikan oleh dosen bidang ilmu terkait (AS, FITB, FSRD, dan SITH)

Aturan Perkuliahan

Page 3: 1-sas-art

Total kehadiran minimum 80% (ketidakhadiran tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan maksimum 3 kali pertemuan).

Ketidakhadiran tanpa alasan lebih dari 3 pertemuan, nilai akhir adalah E.

Jika tidak dapat hadir kuliah karena sakit atau alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan, harus menunjukkan surat sakit atau surat dari orang tua/wali tentang ketidakhadiran tersebut

Aturan Perkuliahan

Page 4: 1-sas-art

Angka akhir dihitung berdasarkan komponen-komponen penilaian, yaitu: ujian tengan semester (UTS), ujian akhir (UAS), kuis dan tugas.

Komposisi masing-masing komponen terhadap angka akhir adalah:AA = 30% UTS + 30% UAS + 20% Tugas + 20% (Kuis + kehadiran)

Nilai akhir ditentukan berdasarkan angka akhir, yaitu:A : AA ≥ 80,0AB : 70,0 ≤ AA < 80,0B : 60,0 ≤ AA < 70,0BC : 55,0 ≤ AA < 60,0C : 50,0 ≤ AA < 55,0D : 40,0 ≤ AA < 50,0E : AA < 40,0

Penilaian

Page 5: 1-sas-art

Ujian (UTS dan UAS) hanya dilaksanakan pada waktu yang telah dijadwalkan

Mahasiswa harus mengikuti 2 kali ujian (UTS dan UAS). Bahan yang diujikan adalah bahan setengah semester pertama untuk UTS dan bahan setengah semester kedua untuk UAS. Kuis akan diberikan di akhir setiap sesi (Total 5 kuis: 1 AS, 1 FITB, 1 FSRD, 2 SITH ) Di akhir kuliah, akan ada tugas (dikerjakan berkelompok, per kelompok 10 orang). Jenis dan informasi lain berkenaan dengan tugas akan diberikan kemudian

Lain-lain

Page 6: 1-sas-art
Page 7: 1-sas-art

Perbedaan Sains (Science)

dengan

Seni (Art)

Page 8: 1-sas-art
Page 9: 1-sas-art
Page 10: 1-sas-art

Pohon ‘ilmu’ Seni

Page 11: 1-sas-art

LukisPatungKeramikGrafis

MosaikKaca-patri

FurniturKria

PuisiProsaPantun

Dimana tempatnya?

Seni KulinerSeni Bela DiriSeni Memimpin

Page 12: 1-sas-art

seni

Seni melibatkan perasaan

Seni memunculkan ciri khas

Seni berbicara nilai-nilai

Seni cermin kreativitas diri

Seni melibatkan kenyataan

Seni memunculkan keseragaman

Seni melepaskan nilai-nilai

Seni cermin kreativitas publik

Seniman mempengaruhi publik

Seni mempengaruhi ilmu-tek

Seni membentuk budaya

Seniman dipengaruhi publik

Seni dipengaruhi ilmu-tek

Seni dibentuk budaya

Page 13: 1-sas-art

Apapun kreasi manusia perlu kerjasama

“trio” Ilmu – Teknologi – Seni rupa

MULTIDISIPLIN: Kerja sama

Page 14: 1-sas-art

Manusia masa kini tak perlu sombong, perlu rendah hati dan mau belajar dari masa lalu, bahkan sampai prasejarah, masih banyak mutiara dan konsep yang

terpendam yang bisa diangkat untuk karya di hari ini maupun hari esok.

Keampuhan “Trio” Ilmu – Teknologi – Seni perlu terus dibina dan dikembangkan.

Page 15: 1-sas-art

Seni bukan sekedar lamunan

seni memiliki peran penting dalam mengapresiasi tatanan sosial-budaya

dan menginspirasi masa depan

Page 16: 1-sas-art
Page 17: 1-sas-art

Proses Kreasi

‘Berkesenian’

Page 18: 1-sas-art

Berdasarkan pada aspek bawah sadar

spontan

Berdasarkan pada aspek kesadaran

eksploratiftrampil

Berdasarkan pada aspek ambang sadar

motivatif

Primadi Tabrani* Lewis-Williams *

Manusia mempunyai tiga macam proses kreasi

Pada perkembangan dari anak sampai dewasa, maka proses kreasi dimulai dengan aspek bawah sadar, kemudian kesadaran dan terakhir ambang sadar

Pada perjalanan evolusi manusia adam-hawa urutannya kurang lebih dapat disetarakan dengan perkembangan proses kreasi anak-dewasa

Pada manusia dewasa khususnya yang trampil koordinasi tangan dan mata nya, maka proses kreasinya bisa muncul bersamaan , lompat-lompat

Page 19: 1-sas-art

spontan eksploratif motivatif

ambang sadarsadarbawah sadar

simbolmimetiscurahan/ekspresi

Semua manusia berfikir dengan cara seperti ini, khususnya dalam seni-rupa

Dalam perjalanan seni-rupa manusia berkreasi dengan ketiga kemampuan ini

formalisinstrumentalis

Berdasarkan pada aspek bawah sadar

spontan

Berdasarkan pada aspek kesadaran

eksploratiftrampil

Berdasarkan pada aspek ambang sadar

motivatif

Page 20: 1-sas-art

Kreasi Rupa Dewasa (Estetik=unsur rupa)

MIMESIS

EKSPRESIF

FORMALIS

INSTRUMENTALIS

SIMBOLIS

Page 21: 1-sas-art

Julianne Merrow-Smith, Still Life with Autumn Fruits

MIMESIS: Meniru realitas yang ada di alam

Page 22: 1-sas-art

Affandi, Ibuku (1941)Dunadi, Petah (1989)

MIMESIS

Page 23: 1-sas-art

Emil Nolde, Dance Around the Golden Calf (1910)Henri Matisse, Woman with a Hat (1905)

EKSPRESIF: Seni sebagai Ekspresi Emosi

Page 24: 1-sas-art

Bagong Kusudiarjo, Penari (1991)Affandi, Potret Diri dan Pipanya (1971)

EKSPRESIF

Page 25: 1-sas-art

Pablo Picasso, les Demoiselles de Avignon – CubismKasimir Malevich, Black Square and Red Square (1915) – Suprematism

FORMALIS: Seni sebagai Organisasi Elemen-elemen Rupa

Page 26: 1-sas-art

Mark Rothko, Untitled (1949)Mark Rothko, White Over Red (1957)

Mark Rothko, No 13 (1958)

FORMALIS

Page 27: 1-sas-art

Barbara Kruger, We don’t Need Another Hero (1987) – Feminist ArtAstari Rasjid

INSTRUMENTALIS: Seni sebagai Penyurat (penyampai) Pesan/Ideologi

Page 28: 1-sas-art

Tisna Sanjaya, 32 Tahun Berpikir Dengan Dengkul (1999)Arahmaiani, Stitching the Wound (2006 )

INSTRUMENTALIS: Seni sebagai Penyurat (penyampai) Pesan/Ideologi

Page 29: 1-sas-art

SIMBOLIS: Seni sebagai Penyirat Pesan

Page 30: 1-sas-art

SENI

(RUPA)

proses berfikir

Spontan-Eksploratif-Motivatif

Page 31: 1-sas-art

Fungsi Seni

(Function of Art)

Page 32: 1-sas-art

Seni dan “Taste” (fine art – beaux art)Seni merupakan “alat” untuk menunjukkan, menumbuhkan, mengarahkan cita rasa (taste) manusia (exposing and directing taste)

Sculpture “Ship” (Finland)

Page 33: 1-sas-art

Seni dan Ekspresi (art for expressition)Seni merupakan “alat” untuk menunjukkan, menyalurkan emosi, dan mengekspresikan diri (expressing self)

Franz Kline – Chief (1950)

Jackson Pollock - Fathom Five

Page 34: 1-sas-art

Seni dan Kesenangan (art for hedonistik)Seni merupakan “alat” untuk mengeksplorasi kesenangan dan ekspresi hidup (exploring and enjoying life)

Karya Basoeki Abdullah

Page 35: 1-sas-art

Meniru AlamSeni merupakan “alat” untuk “meniru”, menggambarkan keberadaan obyek alam dan lingkungan sekitarnya (depicting real life event/object, mimesis)

“The Harvester”(Julien Dupree – 1880)

“In the Pasture”(Julien Dupree – 1883)

Page 36: 1-sas-art

The arrival of HMS Beagle

Harimau dan Pemburu Kuda, Chauvet

Katamaran -Polinesia

Page 37: 1-sas-art

Seni dan Kritik Sosial Seni merupakan “alat” untuk menunjukkan, menyampaikan, dan mengekspresikan kritik atas kondisi sosial dan/atau gejolak politik (delivering critics on social issues)

Karya Wang Guanxi Karya Tisna Sanjaya

Page 38: 1-sas-art

Seni dan LingkunganSeni merupakan “alat” untuk mengugah, mendidik, mengekspresikan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan alam (expressing concerns on environment)

Sunaryo, TV Log, 1998

Page 39: 1-sas-art

Seni dan KebangsaanSeni merupakan “alat” untuk mengugah, mengekspresikan nasionalisme dan kesadaran berbangsa (expressing nationalism)

Penangkapan P Dipenogoro (R Saleh)

Page 40: 1-sas-art

Seni dan AgamaSeni merupakan “alat” untuk “menumbuhkan, mem-perkuat, mengekspresikan” esensi keagamaan dan ke-percayaan/keyakinan – expressing beliefs/faiths

Page 41: 1-sas-art

Seni dan Fantasi/ImajinasiSeni merupakan “alat” untuk menunjukkan, menyalurkan, mengeluarkan ide-ide imajinatif dan/atau fantasi (exploring fantasy/imagination)

Crucifixion(Salvador Dali, 1931)

Spaceship Render

Page 42: 1-sas-art

Crucifixion(Salvador Dali, 1931)

Spaceship Render

Page 43: 1-sas-art

Seni Nusantara

Page 44: 1-sas-art

Seni gambaran konsep Agama

Susunan Sesaji sebagai bagian kegiatan ritual (Bali)

Page 45: 1-sas-art

Seni gambaran ke-Hidup-an

Page 46: 1-sas-art

Bangunan tradisional (Istana Pagaruyung – Sumbar)

Patung ukir kayu (Ubud – Bali)

Seni Vernakular – eksplorasi

Page 47: 1-sas-art

BAHASARUPA

taksonomi

gambar cerita

Page 48: 1-sas-art

Gambar

WimbaImage Nyata

Koboi

Kandang

KudaCitraImaji Konsep

TAKSONOMI GAMBAR

Page 49: 1-sas-art

TAKSONOMI: Gambar terdiri dari sejumlah imaji

Page 50: 1-sas-art

TAKSONOMI: Gambar terdiri dari sejumlah cara gambar

Page 51: 1-sas-art

TAKSONOMI: Gambar terdiri dari sejumlah cara ungkap

Page 52: 1-sas-art

BAHASARUPA

sistem gambar

Page 53: 1-sas-art

• Gambar RWD berdimensi waktu, jadi bisa bercerita, seperti film & TV; Tanpa bingkai (frame), dari kepala sampai kaki, tampak khas, digeser; ada yang diperbesar, ada yang diperkecil; bisa menggambar gerak; objek yang sama digambar lebih dari sekali; ada lapisan latar; ada insert, dissolve, mix; dsb.

• Sejumlah pakar menyebut bahwa gambar prasejarah yang bahasa rupa RWD merupakan cikal bakal film/tv

SISTEM RWD

Page 54: 1-sas-art

SISTEM NPM • “DITEMBAK” DARI SATU ARAH, SATU JARAK, SATU WAKTU

• JADI GAMBAR MATI “STILL PICTURE” & PATUNG TAK BERGERAK• MEMENANGKAN RUANG – KESAN 3 DIMENSI

• KEHILANGAN DIMENSI WAKTU

• SEPERTI DILIHAT MATA, “CEKLIK” SEPERTI MEMOTRET

MELALUI KOLONIALISME NPM BERGLOBALISASI

Page 55: 1-sas-art

GAMBARTRADISI INDONESIASELALU RWD !

Page 56: 1-sas-art

Teori Kerelatifan Einstein = panjang-lebar-tinggi-WAKTU

Sistem RWD mempunyai ide waktu

Kita pakai gambar anak usia 6 tahun dari Indonesia sebagai kasus .

Page 57: 1-sas-art

Dinding Lorong 1, Baris Atas, panel 49

judul “Sayembara memanah”;

Sastranya: 4 paragrap tersebar di 3 halaman

RWD pada gambar tradisi juga mengandung waktu

Kita pakai relief cerita candi Borobudur sebagai kasus .

Page 58: 1-sas-art

KOMBINASI RWD & NPM• Kombinasi RWD dan NPM sudah ada sejak prasejarah.• Bila bisa dikenali, itu segi naturalisnya: - Naturalis bisa dikenali, seperti dilihat mata, - Naturalis tapi di stilasi, ada aneka tampak, sinar X, berkeliling, digeser, diperbesar yang penting, dsb.

Page 59: 1-sas-art

KOMBINASI RWD & NPM

Page 60: 1-sas-art

BAHASARUPA

membaca gambar

Page 61: 1-sas-art

• Lukisan PICASSO, saat permulaan kubisme• Kombinasi NPM & RWD• NPM: ada frame, sebagian gambar dilukis naturalis – seperti dilihat

mata (disederhanakan).

MEMBACA GAMBAR - 1MEMBACA GAMBAR - 1

RWD: wajah aneka tampak – tampak muka & samping, boneka kuda tampak samping

DIBACANYA: Anak perempuan ini memalingkan mukanya, dari melihat

kedepan, menoleh ke samping mencium anak kecil yang dipegang tangan kanan, tangan kiri memegang boneka kuda

• DENGAN BAHASA RUPA KITA BISA MEMBACA GAMBARContoh borobudur & gambar anak yang RWD telah diberikan

Page 62: 1-sas-art

• Dede Eri Supria pelukis kotemporer Indonesia• Kombinasi NPM & RWD• NPM: Ada sejumlah kolom, di tiap kolom = NPM• RWD: Semua kolom (lapisan latar) waktunya berbeda,

• DIBACANYA: Penabuh gendang menabuh gendangnya bertalu talu mengikuti irama lagu

MEMBACA GAMBAR -2MEMBACA GAMBAR -2

Page 63: 1-sas-art

Seni-Rupa(gaya)

Page 64: 1-sas-art

Naturalisme

Impresionisme

Ekspresionisme

Realisme

Dadaisme

Kubisme

Optical Art

Kinetic Art

Happening Art

Installation Art

Page 65: 1-sas-art

RealismeAliran/gaya dalam seni yang ‘menggambarkan’ obyek alam dalam kehidupan kontemporer secara akurat dan detail. Konsep realisme menolak idealisasi imajinatif dan lebih mementingkan observasi akurat dari obyek.

“We are all mad here”

Whistler Mother (James A McNeill)

Page 66: 1-sas-art

DadaAliran/gaya dalam seni yang menolak konsep tradisional proses artistik, dikenal sebagai kelompok anti kreasi estetis yang ‘muak’ atas nilai-nilai borjuis pasca PD I. Kreasinya banyak menggunakan kolase, montase foto, konstruksi temuan obyek.

Compilation – Kandisnky

Page 67: 1-sas-art

ImpresionismeAliran/gaya dalam seni yang berupaya ‘merekam’ realitas visual secara obyektif dan akurat pada obyek, yang dihasilkan oleh efek cahaya dan warna yang sifatnya temporal. Seniman pengusung aliran impresionisme a.l. Claude Monet, P Auguste Renoir, Camille Pissaro, Alfred Sisley, Berthe Morisot, dan Frederic Bazille.

Claude MonetPierre Auguste Renoir

Page 68: 1-sas-art

EkspresionismeAliran/gaya dalam seni yang berupaya mengungkap emosi dan respon subyektif terhadap obyek dan/atau kejadian disekeliling; dengan cara distorsi, melebih-lebihkan, primitivisme, serta aplikasi elemen rupa secara kuat, kasar, dan dinamis.

Claude Monet

Jackson PollockMark Rothko

Page 69: 1-sas-art

KubismeAliran/gaya dalam seni yang berupaya menolak pandangan tradisional akan kaidah–kaidah perspektif, penggunaan model, serta pendekatan seni sebagai upaya meniru alam. Kubisme lebih menekankan pada penggambaran obyek secara datar 2 dimensional yang di-fragmentasi. Seniman pengusung aliran kubisme a.l. Pablo Picasso, Geoges Braque, dan Liubov Popova.

Liubov Popova (1913-4)

Page 70: 1-sas-art

Op ArtAliran/gaya dalam seni yang berupaya memvisualisasikan ilusi optik, melalui manipulasi sistematik dan akurat terhadap bentuk dan warna sehingga dihasilkan efek flicker yang dapat dipersepsi secara visual.

Bridget Riley (Metamorphosis, 1964) Victor Vasarelly (1967)

Page 71: 1-sas-art

tamat

Page 72: 1-sas-art

Contoh Perjalanan Kreasi

Seniman

Page 73: 1-sas-art

Peristiwa pemboman Guernica pada tanggal 26 April 1937 menewaskan sekitar 900 orang penduduk sipil tak bersenjata. Serangkaian foto yang mendokumentasikan peristiwa tersebut muncul di berbagai surat kabar di Paris, dimana pada saat itu Picasso menetap. Dari dokumentasi di surat kabar itulah Picasso mengembangkan gagasannya. Warna lukisannya diilhami oleh foto hitam-putih di surat kabar, menyatakan sikap menentang peperangan dan ketidakadilan yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak berdaya.

Eksplorasi Visual

Page 74: 1-sas-art
Page 75: 1-sas-art
Page 76: 1-sas-art
Page 77: 1-sas-art
Page 78: 1-sas-art
Page 79: 1-sas-art

Seni Einstein fisika modern

FISIKA MODERN EINSTEINMemberikan bukti – Teori Kerelatifan Khusus (1905)

Bidang: 3 dimensi (panjang-lebar-WAKTU )

Objek: 4 dimensi

(panjang-lebar-tinggi-WAKTU )

Untuk Seni rupa: “Waktu dan ruang tak dapat dipisahkan.

Tiap objek di alam memiliki ruang dan waktunya sendiri sendiri yang tidak persis sama satu dengan yang lain, Namun objek objek tsb bisa menjadi bagian dari tema yang sama”

Sistem menggambar RWD

(Ruang-Waktu Datar)