1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha...

35
1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha, semakin banyak perusahaan kecil berkembang menjadi perusahaan besar serta banyak pesaing baru memasuki pasar. Hal tersebut menjadikan dunia usaha sebagai ajang persaingan yang bersifat kompetitif. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba secara optimal dari pemanfaatan potensi-potensi yang dimilikinya dengan baik. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan harus mampu membuat perencanaan, mengambil keputusan, dan mengadakan pengawasan yang tepat dalam menghadapi ketatnya persaingan. Modal kerja adalah sebagai faktor utama penggerak operasional ataupun dapat disebut juga sebagai investasi perusahaan. Untuk itu diperlukan ketersediaan modal kerja yang cukup pada perusahaan agar perusahaan dapat beropersional secara optimal. Akan tetapi, modal kerja yang berlebihan menunjukan bahwa ada dana yang tidak produktif, yang berarti bahwa perusahaan mengalami kerugian akibat menyia-nyiakan kesempatan memperoleh laba. Sehingga dalam mengelola modal kerja, perusahaan harus memperhatikan kesempatan memperoleh laba yang ada namun tetap memperhatikan segala kemungkinan risiko yang dihadapi. Sebagai pemimpin perusahaan, seorang manajer keuangan pun akhirnya dituntut bertanggung jawab untuk memperhatikan perolehan sumber dana dalam memenuhi kebutuhan perusahaan akan modal kerja. Hal ini membuat manajer dihadapkan berbagai pilihan untuk mendapatkan sumber dana. Sumber dana tersebut digunakan untuk pengelolaan aktivitas perusahaan. Mulai dari pembelanjaan bahan baku hingga diproses menjadi barang jadi dan kemudian

Transcript of 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha...

Page 1: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

1

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan dunia usaha, semakin banyak perusahaan

kecil berkembang menjadi perusahaan besar serta banyak pesaing baru memasuki

pasar. Hal tersebut menjadikan dunia usaha sebagai ajang persaingan yang

bersifat kompetitif. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk dapat

menghasilkan laba secara optimal dari pemanfaatan potensi-potensi yang

dimilikinya dengan baik. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan harus mampu

membuat perencanaan, mengambil keputusan, dan mengadakan pengawasan yang

tepat dalam menghadapi ketatnya persaingan.

Modal kerja adalah sebagai faktor utama penggerak operasional ataupun

dapat disebut juga sebagai investasi perusahaan. Untuk itu diperlukan

ketersediaan modal kerja yang cukup pada perusahaan agar perusahaan dapat

beropersional secara optimal. Akan tetapi, modal kerja yang berlebihan

menunjukan bahwa ada dana yang tidak produktif, yang berarti bahwa perusahaan

mengalami kerugian akibat menyia-nyiakan kesempatan memperoleh laba.

Sehingga dalam mengelola modal kerja, perusahaan harus memperhatikan

kesempatan memperoleh laba yang ada namun tetap memperhatikan segala

kemungkinan risiko yang dihadapi.

Sebagai pemimpin perusahaan, seorang manajer keuangan pun akhirnya

dituntut bertanggung jawab untuk memperhatikan perolehan sumber dana dalam

memenuhi kebutuhan perusahaan akan modal kerja. Hal ini membuat manajer

dihadapkan berbagai pilihan untuk mendapatkan sumber dana. Sumber dana

tersebut digunakan untuk pengelolaan aktivitas perusahaan. Mulai dari

pembelanjaan bahan baku hingga diproses menjadi barang jadi dan kemudian

Page 2: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

2

dijual untuk mendapatkan hasil penjualan. Pengelolaan aktivitas perusahaan ini

haruslah dikelola secara efisien agar perusahaan siap dan mampu menghadapi

persaingan yang ada bahkan persaingan yang lebih ketat dimasa yang akan

datang.

Analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja merupakan hal

yang diperlukan bagi manajer keuangan, sebab analisis tersebut digunakan untuk

mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut

dibelanjai. Suatu laporan yang menggambarkan darimana datangnya dana dan

untuk apa dana itu digunakan disebut sebagai laporan sumber-sumber dan

penggunaan dana perusahaan yang sangat penting bagi bank dalam menilai

permintaan kredit yang diajukan ke bank (Riyanto, 2001 : 345).

Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan

oleh Rochmawati (2005, dalam Puspasari, 2007). Dari hasil analisis,

menunjukkan bahwa PT. Modjopanggong Tulungagung pada tahun 2002-2003

mengalami penurunan modal kerja. Turunnya modal kerja ini disebabkan karena

penggunaannya lebih besar dari sumbernya. Pada tahun 2003-2004 mengalami

kenaikan modal kerja. Hal ini dilihat dari sumber yang diperoleh lebih besar

daripada pengunaannya.

Sedangkan pada penelitian yang berjudul “Analisis Manajemen Modal

Kerja Perusahaan Indonesia Prima Property Tbk Berdasarkan Data laporan

Keuangan Tahun 2004-2007”, berkesimpulan bahwa manajemen modal kerja PT.

Indonesia Prima Property Tbk buruk, ditunjukkan dari nilai NWC (Net Working

Capital) dan NOWC (Net Operating Working Capital) bernilai negatif serta CCC

Page 3: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

3

(Cash Convertion Cycle) mengalami kenaikan lama hari.

(kelompoklaba.wordpress.com)

Wulansari (2004) meneliti bahwa perkembangan efisiensi penggunaan

modal kerja PT. Industri Sandang Nusantara (Persero) Unit Pabriteks Tegal pada

tahun 1997-2001 cenderung mengalami penurunan. Hal tersebut nampak dari

kenaikan modal kerja yang lebih besar dibanding dengan kenaikan penjualannya

sehingga berakibat pada menurunnya laba opersi perusahaan.

Kesalahan dalam manajemen modal kerja juga akan dapat menimbulkan

masalah bagi perusahaan. Jumlah pokok pinjaman yang besar dan disertai tingkat

bunga yang tinggi, dapat membuat perusahaan mengalami kesulitan dalam

pengembalian hutang. Hal ini dapat mengakibatkan sejumlah perusahaan

mengalami kebangkrutan. Sebagai contoh, salah satu ikon terbesar studio film

Hollywood, Metro Goldwyn Mayer Studios Inc (MGM), akhirnya tak mampu

mempertahankan keberadaannya setelah berjuang selama bertahun-tahun untuk

mengatasi hutang (http://rimanews.com/read/20101104). Selain itu, juga terdapat

dua perusahaan yaitu PT. Prima Inreksa yang memproduksi sepatu dan PT. Kizon

produksi garmen di kawasan industri Cikupa, Kabupaten Tangerang, telah

dinyatakan pailit karena hutang oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

(http://www.tempo.co/hg/bisnis).

Adapun yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah

memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga

tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya

modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut.

Page 4: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

4

Manajemen modal kerja juga penting bagi PT. Ungaran Printing Apparel.

PT. Ungaran Printing Apparel merupakan perusahaan garmen yang khusus

melayani printing, bordir, serta finishing yang bebasis di Indonesia. PT. Ungaran

Printing Apparel beralamat di Jalan Letjend Soeprapto Gang Serayu I No.1

Sidomulyo - Ungaran 50514. Konsumen utama yang mempercayakan pesanannya

pada PT. Ungaran Printing Apparel antara lain adalah Morich, Pantja Tunggal,

Ungaran Sari Garmen, Tyfountex, Inti Sari Garmen, Prospecta, Holi, Solo

Kawistara. Perusahaan-perusahaan garmen ini melayani pesanan dari Nike, Esprit,

Quick Silver, Adidas, Lotto, EDC, Melka, O'Neill, DKNY, Tommy Highifger,

Ocean Pacific (OP), Sun Valley, Rossignol, Federated, Animal, Polo, North Sail,

H&M, Calvin Klein, Roxy, Tenson, Spyder, dll. Dengan kata lain, PT. Ungaran

Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari perusahaan-perusahaan

garmen. Dalam satu hari, PT. Ungaran Printing Apparel dapat memproduksi

produknya sebanyak 40.000 pak. Awal pendirian PT. Ungaran Printing Apparel

pada tahun 2005 adalah berupa CV. Melihat perkembangan perusahaan yang terus

meningkat, PT. Ungaran Printing Apparel baru mengubah kegiatan usaha dalam

bentuk PT pada tahun 2010. Dengan kata lain, perubahan perusahaan dari CV

menjadi PT baru terjadi pada dua tahun berjalan.

PT. Ungaran Printing Apparel merupakan salah satu dari tiga perusahaan

yang dimiliki oleh Lie Po Kong. Dua perusahaan lain yang dimiliki Lie Po Kong

adalah PT. Simut Sakti yang memproduksi cat dan CV. Sinar Mutiara yang juga

bergerak dibidang printing. Ketiga perusahaan ini saling terkait. Bahan baku cat

PT. Ungaran Printing Apparel sebagian besar didapat dari PT. Simut Sakti. PT.

Simut Sakti merupakan perusahaan pembuat cat dan juga sebagai distributor cat

Page 5: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

5

luar negeri. PT. Ungaran Printing Apparel diberikan kelonggaran jangka waktu

yang lebih lama untuk pembayaran hutang dagangnya, tetapi dengan harga yang

sedikit lebih tinggi dari harga normal. Kebijakan ini diberlakukan dengan tujuan

memberikan keuntungan maksimal kepada pemilik. Dengan adanya kebijakan

pengambilan bahan baku cat pada PT. Simut Sakti tersebut, maka PT. Ungaran

Printing Apparel telah menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat memperoleh

potongan sehingga PT. Ungaran Printing Apparel menanggung beban biaya tidak

memanfaatkan potongan tunai tersebut.

PT. Ungaran Printing Apparel mengalami penurunan omset perusahaan

yang nampak pada tahun 2009 dapat memperoleh sebesar Rp 12.000.000.000 dan

pada tahun 2011 hanya dapat memperoleh sebesar Rp 4.000.000.000. Penurunan

omset yang begitu drastis ini disebabkan karena adanya situasi krisis global yang

dialami banyak negara. Negara tujuan ekspor telah mengalami resesi yang

menyebabkan nilai tukar mata uang menjadi melemah. Melemahnya nilai tukar ini

akan menyebabkan seolah-olah barang menjadi lebih mahal akibatnya terjadi

penurunan daya beli masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang berpikir

pendapatan yang diperoleh lebih baik digunakan untuk mencukupi kebutuhan

pokok seperti makan dan minum daripada untuk keperluan membeli pakaian.

Selain itu, perdagangan bebas juga membuat persaingan bisnis semakin

ketat. Serangan dari produk luar membuat produksi dalam negri kalah bersaing.

Produk luar seperti dari Cina dapat memberikan harga yang lebih murah

dibandingkan dengan harga produk dalam negeri. Cina telah mampu menekan dan

mengefisiensikan biaya produksi. Efisiensi ini didapat dari penggunaan mesin-

mesin yang dapat memproduksi lebih banyak dan cepat dengan hasil lebih baik.

Page 6: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

6

Sedangkan PT. Ungaran Printing Apparel lebih banyak mennyelesaikan secara

manual menggunakan tenaga manusia. Hasil produksi jauh lebih sedikit jika

dibandingkan dengan menggunakan mesin. Dampak persaingan bebas ini telah

dirasakan oleh PT. Ungaran Printing Apparel. Akibatnya, banyak konsumen PT.

Ungaran Printing Apparel yang beralih memesan pesanan ke perusahaan Cina.

Selain itu, peralihan pesanan oleh konsumen juga dikarenakan adanya

kebijakan PT. Ungaran Printing Apparel yang mengharuskan PPN ditanggung

oleh konsumen, sedangkan ada beberapa konsumen yang tidak menghendaki

penanggungan PPN tersebut. Hal ini semakin menyebabkan penurunan

permintaan pesanan pada PT. Ungaran Printing Apparel. Penurunan omset

perusahaan ini juga dikarenakan penanggungan biaya yang cukup tinggi untuk

melakukan tuntutan uji laboratorium bahan baku cat di German dan Swiss.

Penanggungan biaya klaim jika terjadi kesalahan atau kerusakan produk

yang telah diproduksi juga menambah beban perusahaan. Biaya klaim bisa lebih

besar daripada pendapatan yang didapat. Sebagai contoh, PT. Ungaran Printing

Apparel yang menangani pesanan hanya pada bagian kantong saja akan dikenai

biaya claim sebesar satu pakaian jika produk mereka tidak memenuhi standar

yang telah disepakati. Standar tinggi yang diberikan konsumen menuntut

perusahaan lebih meningkatkan kualitas produksinya. Namun, dengan kondisi

yang dialami tersebut, PT. Ungaran Printing Apparel dapat mencapai titik pay

back period pada tahun 2008, yang berarti hanya setelah dalam tempo waktu 3

tahun saja PT. Ungaran Printing Apparel sudah dapat mengembalikan modal

awalnya. Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian tentang

manajemen modal kerja di PT. Ungaran Printing Apparel.

Page 7: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

7

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka persoalan

penelitian yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana siklus operasi PT. Ungaran Printing Apparel pada tahun 2009-

2011?

2. Bagaimana siklus kas PT. Ungaran Printing Apparel pada tahun 2009-2011?

3. Bagaimana kebutuhan modal kerja PT. Ungaran Printing Apparel pada tahun

2009-2011?

Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana siklus operasi PT. Ungaran Printing Apparel

pada tahun 2009-2011.

2. Untuk mengetahui bagaimana siklus kas PT. Ungaran Printing Apparel pada

tahun 2009-2011.

3. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan modal kerja PT. Ungaran Printing

Apparel pada tahun 2009-2011.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui

bagaimana manajemen modal kerja pada PT. Ungaran Printing Apparel sehingga

memberikan pertimbangan untuk dapat lebih mengefisiensikan modal kerjanya.

TELAAH TEORITIS

Modal kerja merupakan keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki

perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk

membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari (Sawir, 2005 dalam Puspasari

2007). Menurut Weston dan Brigham (dalam Puspasari, 2007) modal kerja adalah

investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas, (surat-

Page 8: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

8

surat berharga), piutang dagang, dan persediaan. Sedangakan modal kerja menurut

Sundjaja dan Barlian (2003, dalam Puspasari 2007) adalah aktiva lancar yang

mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya

dalam melaksanakan suatu usaha, atau modal kerja adalah kas / bank, surat-surat

berharga yang mudah diuangkan (misalnya giro, cek, deposito), piutang dagang

dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka

waktu operasi normal perusahaan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di

atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa modal kerja merupakan kelebihan

aktiva lancar terhadap hutang lancar atau disebut juga modal kerja netto (Net

Working Capital) untuk menggerakan kegitan operasional perusahaan.

Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi

manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan (Sawir,

2005 dalam Puspasari 2007). Adapun yang ingin dicapai dari manajemen modal

kerja adalah :

a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar.

Penggelolaan ini diharapkan dapat mampu mengembalikan bahkan

memberikan keuntungan dari investasi yang dilakukan. Sehingga tingkat

pengembalian investasi adalah sama besar atau bahkan lebih besar dari biaya

modal untuk membiayai aktiva lancar tersebut.

b. Dalam jangka panjang dapat meminimalkan biaya modal yang telah

dikeluarkan untuk membiayai aktiva lancar.

Page 9: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

9

c. Pengawasan pada ketersediaan dana pada aktiva lancar. Hal ini dimaksudkan

agar pada saat jatuh tempo perusahaan dapat memenuhi kewajiban

pengembalian sumber dana yang berasal dari hutang.

Sasaran tersebut mengindikasikan bahwa modal kerja perusahaan harus

terjaga ketersediaannya dalam arti harus mampu membiayai kebutuhan akan

pengeluaran-pengeluaran untuk mengoperasikan perusahaan sehari-hari.

Tersedianya modal yang cukup memberikan sinyal yang baik bagi perusahaan

agar dapat beroperasi secara efisien serta perusahaan juga tidak akan mengalami

kesulitan keuangan.

Keuntungan-keuntungan atas tersedianya modal kerja yang cukup bagi

perusahaan menurut Munawir (2002:116) antara lain :

a. Dengan adanya penurunan nilai atas aktiva lancar, maka perusahaan akan

terlindungi dari krisis modal kerja.

b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat

sesuai dengan waktu jatuh temponya.

c. Menjamin dimilikinya ketersediaan kas untuk menjamin perusahaan untuk

mememenuhi kewajibannya sehingga dapat memungkinkan bagi perusahaan

untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang

mungkin akan terjadi.

d. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki jumlah persediaan yang cukup

untuk memenuhi permintaan pesanan dari para konsumennya.

e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih

menguntungkan kepada para langganannya.

Page 10: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

10

f. Perusahaan akan dapat beroperasi secara optimal karena perusahaan

meperoleh bahan baku ataupun keperluan untuk menjalankan proses

produksinya.

Siklus Operasi dan Siklus Kas

Kegiatan operasional perusahaan merupakan serangkaian dari bagaimana

perusahaan menyediakan bahan baku, memproses bahan tersebut menjadi barang

setengah jadi hingga menjadi barang jadi yang siap dipasarkan. Kemudian barang

yang sudah jadi dan siap jual ini diperjualbelikan baik secara kredit maupun

secara kontan. Jika barang tersebut dijual secara kredit, maka akan memunculkan

piutang. Sehingga pada akhir seluruh rangkaian tersebut, perusahaan menerima

hasil penjualan dalam bentuk kas. Proses perubahan dari bahan baku sampai

menjadi kas hasil dari penjualan melalui kegiatan produksi merupakan satu siklus

operasi. Dengan pemahaman tersebut, maka dapat diketahui bahwa siklus operasi

perusahaan terdiri dari:

a. Rata-rata usia persediaan yaitu rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan

untuk memproses bahan baku hingga menjadi barang jadi hasil dari proses

produksi.

b. Rata-rata pengumpulan piutang yaitu rata-rata waktu yang diperlukan

perusahaan untuk menjual barang jadi sampai dengan menerima hasilnya

yang berupa kas masuk.

Sehingga siklus operasi perusahaan (SO) dapat dihitung dengan menjumlahkan

rata-rata usia persediaan (RUP) dengan rata-rata pengumpulan piutang (RPP)

(Widayanti, dkk, 2009: 223).

Page 11: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

11

Dalam melakukan proses produksi, perusahaan sering kali membayar

secara kredit untuk mendapatkan bahan baku atau yang disebut juga hutang

dagang maupun upah tenaga kerja yang dapat disebut sebagai hutang gaji. Hal ini

berarti perusahaan sudah dapat mulai melakukan proses produksi tetapi belum

mengeluarkan kas. Waktu yang diperlukan untuk membayar hutang dagang

maupun hutang gaji dikatakan sebagai rata-rata pembayaran kewajiban (RPK).

Periode antara kas keluar sampai dengan kas masuk disebut sebagai siklus kas.

Dengan demikian, siklus kas (SK) dapat dihitung dengan mengurangkan siklus

operasi (SO) dengan rata-rata pembayaran kewajiban (RPK)(Widayanti, dkk,

2009: 224).

Modal kerja merupakan modal atau dana yang diperlukan perusahaan

untuk melakukan kegiatan opersional perusahaan sehari-hari. Kebutuhan modal

kerja pada setiap perusahaan adalah berbeda-beda. Modal kerja pada perusahaan

yang berbeda tetapi memproduksi barang yang sama dengan omset yang sama

besar bukan berati membutuhkan modal kerja yang sama pula. Semakin lama

siklus operasi pada perusahaan tersebut berarti semakin besar juga kebutuhan

akan modal kerjanya.

Sumber Pendanaan Modal Kerja

Kebutuhan modal kerja yang dimiliki perusahaan dapat didanai dengan

cara memunculkan kewajiban. Manajemen yang konservatif menyatakan bahwa

aktiva lancar seharusnya didanai dari sumber dana jangka pendek. Pendanaan

modal kerja dapat diperoleh dari beberapa sumber (Widayanti, dkk, 2009: 230-

234) :

Page 12: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

12

1. Sumber pendanaan spontan

Pendanaan spontan didapat secara spontan untuk mendanai modal kerja

karena meningkatnya kebutuhan modal kerja. Sumber pendanaan spontan

yang utama adalah hutang dagang dan accruals.

a. Hutang dagang

Hampir semua perusahaan memiliki hutang dagang. Hutang dagang ini

muncul karena adanya hubungan dengan pemasok. Barang dapat

diperoleh terlebih dahulu, dan perusahaan diberikan jangka waktu

tertentu dalam pembayarannya. Syarat pembayaran ditentukan sesuai

dengan kesepakatan yang dibuat antara perusahaan dengan pemasok.

b. Accruals

Sumber pendanaan spontan yang lain adalah accruals. Accruals ini

berhubungan dengan jasa yang diterima. Jasa yang telah diterima, namun

belum dibayarkan akan memunculkan kewajiban. Keawajiban ini pada

waktu tertentu harus dibayarkan yang biasanya rutin pada periode

tertentu. Pos umum yang termasuk pada accruals adalah hutang gaji dan

hutang pajak.

2. Sumber pendanaan dengan negosiasi

Berkebalikan dengan sumber pendanaan spontan, sumber pendanaan dengan

negosiasi merupakan kebutuhan dana untuk memenuhi modal kerja tidak

didapat secara spontan. Sumber pendanaan dengan negosiasi diperoleh

dengan jalan melewati pembicaraan terlebih dahulu. Dengan pembicaraan

tersebut, sumber akan memberikan dananya untuk membantu memenuhi

Page 13: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

13

kebutuhan modal kerja pada perusahaan. Terdapat 3 sumber pendanaan

dengan negosiasi:

a. Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan

Pinjaman tanpa jaminan ini diperoleh tanpa menggunakan jaminan fisik.

Peminjaman dana hanya didasarkan atas kepercayaan. Sumber jaminan

jangka pendek tanpa jaminan biasanya didapat dari bank atau dari

masyarakat dalam instrumen surat berharga pasar uang (commercial

paper). Dikarenakan tanpa jaminan, maka perusahan yang akan

meminjam dana adalah perusahaan yang benar-benar dapat dipercaya.

Dapat dipercaya mengandung arti bahwa perusahaan tersebut dalam

keadaan sehat keuangannya dengan manajemen yang baik. Dalam

kelancaran peminjaman dan pengembalian, biasanya perusahaan telah

memiliki hubungan yang baik dengan sumber pinjaman seperti dengan

bank. Bank merupakan sumber yang umum dipakai oleh perusahaan.

Perusahaan yang lancar pengembalian pinjaman dana tanpa adanya

keterlambatan, akan terus dipercaya sehingga akan terjalin hubungan

yang baik dan saling menguntungkan. Kreditor akan dengan tenang

meminjamkan dananya, dan perusahaan akan memperoleh dana tersebut

untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Terdapat bermacam-macam

kredit bank:

- Single payment note yaitu pinjaman yang diperoleh perusahaan dari

bank yang dicairkan pada awal periode dan pinjaman tersebut akan

dibayar pada akhir periode kredit.

Page 14: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

14

- Line of kredit (kredit rekening koran) yaitu perjanjian antara bank

dengan perusahaan, dimana bank menyediakan sejumlah plafon

tertentu dan perusahaan dapat menggunakannya dalam jangka waktu

periode tertentu.

- Revolving credit agreements, merupakan pinjaman perusahaan

kepada bank. Pinjaman ini akan selalu dilakukan pembaharuan

setiap kali jatuh tempo.

b. Surat berharga pasar uang (commercial paper)

Perusahaan yang membutuhkan dana dapat juga menerbitkan surat

berharga. Surat berharga ini merupakan surat hutang jangka pendek yang

dapat diperjualbelikan kepada masyarakat. Dengan membeli surat

berharga ini, berarti memberikan pinjaman dana kepada perusahaan

penerbit. Orang yang akan membeli surat berharga akan memastikan

bahwa perusahaan penerbit merupakan perusahaan yang mampu bertahan

dan tetap ada untuk melunasinya disaat surat hutang tersebut jatuh

tempo. Surat berharga pasar uang ini biasanya dapat diperjual belikan di

bursa, sehingga likuiditasnya terjamin. Dengan begitu, masyarakat

pembeli surat hutang jangka pendek ini dapat tenang dan memberikan

kepercayaannya kepada perusahaan penerbit surat.

c. Pinjaman jangka pendek dengan jaminan

Merupakan pinjaman dapat diperoleh dengan cara mengikatkan suatu

aset tertentu (piutang, persediaan) sebagai jaminan. Macam-macam

pinjaman jenis ini antara lain:

Page 15: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

15

- Pledging yaitu perusahaan dapat memperoleh pinjaman dengan cara

menjadikan piutang sebagai jaminan pinjaman.

- Factoring yaitu piutang dengan tingkat diskon tertentu kepada

perusahaan factor.

- Pinjaman dengan persediaan sebagai jaminan. Perusahaan

mengikatkan persediaannya untuk dijadikan sebagai jaminan.

Namun, persediaan yang dijaminkan ini masih tetap dimanfaatkan

oleh perusahaan, akan tetapi harus sepengetahuan kreditur.

METODE PENELITIAN

Satuan Analsis dan Satuan Pengamatan

Satuan analisis mengandung perilaku atau karakteristik yang diteliti.

Satuan analisis bisa berupa individu, bisa juga berupa lembaga. Satuan analisis

pada penelitian ini adalah PT. Ungaran Printing Apparel. Satuan analisis ini

dibedakan dengan satuan pengamatan. Satuan pengamatan adalah satuan tempat

informasi diperoleh tentang satuan analisis. Sedangkan satuan pengamatan pada

penelitian ini adalah bagian keuangan pada PT. Ungaran Printing Apparrel.

Jenis dan Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer didapat dari wawancara langsung dengan pihak perusahaan

PT. Ungaran Printing Apparel. Sedangkan data sekunder, diperoleh dari data

laporan keuangan PT. Ungaran Printing Apparel selama periode waktu tahun

2009-2011. Data yang diperlukan meliputi:

Page 16: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

16

• Rata-rata usia persediaan (RUP) merupakan rata-rata waktu yang diperlukan

dari mulai proses produksi sampai dengan menjadi barang jadi. Untuk dapat

mengetahui RUP maka diperlukan data penjualan serta rata-rata piutang.

• Rata-rata pengumpulan piutang (RPP) merupakan rata-rata waktu yang

diperlukan dari barang jadi, djual, sampai dengan uang kas masuk. Untuk

dapat mengetahui RPP, maka diperlukan data HPP dan rata-rata persediaan.

• Rata-rata pembayaran kewajiban (RPK) merupakan waktu yang diperlukan

untuk membayar hutang dagang maupun hutang gaji.

• Data biaya-biaya administrasi dan penjualan diperlukan untuk menunjang

perhitungan kebutuhan modal kerja.

Data yang diperoleh adalah berupa data dalam satuan USD dan IDR.

Untuk itu, pada penelitian ini seluruh data di konversikan kedalam satuan IDR

sesuai kurs yang terjadi pada periode tersebut agar mempermudah pada saat

pengolahan serta analisis data.

Langkah Analisis

Analisis data pada penelitian ini menggunakan langkah perhitungan

sebagai berikut:

1. Siklus operasi perusahaan (SO) dapat dihitung dengan menjumlahkan rata-

rata usia persediaan (RUP) dengan rata-rata pengumpulan piutang (RPP).

Berikut rumus untuk menghitung siklus operasi:

SO = RUP + RPP ......................................................................................(3.1)

Rata-rata pengumpulan piutang = 360/(penjualan/rata-rata piutang) .......(3.2)

Rata-rata usia persediaan = 360/(HPP/rata-rata persediaan) ....................(3.3)

Page 17: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

17

2. Siklus kas (SK) dapat dihitung dengan mengurangkan siklus operasi (SO)

dengan rata-rata pembayaran kewajiban (RPK). Berikut rumus untuk

menghitung siklus kas:

SK = SO – RPK .........................................................................................(3.4)

SK = RUP + RPP – RPK ...........................................................................(3.5)

3. Untuk dapat menghitung kebutuhan modal kerja, maka dapat mengalikan

siklus operasi (SO) serta kebutuhan dana setiap hari. Berikut rumus untuk

menghitung kebutuhan modal kerja:

Kebutuhan modal kerja = SO x kebutuhan dana setiap hari .....................(3.6)

………(3.7)

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Time series analysis

dengan membandingkan modal kerja antara periode yang satu dengan periode

yang lainnya.

ANALISIS DATA

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul dan langkah analisis seperti

disebutkan sebelumnya, maka pada bagian ini akan membahas dan menganalisis

jawaban dari persoalan penelitian yang telah dirumuskan. Pembahasan dan

analisis lebih lanjut akan dipaparkan sebagai berikut:

Siklus operasi

Siklus operasi akan berkesinambungan dengan kebutuhan modal kerja.

Apabila rangkaian proses perubahan dari bahan baku sampai menjadi kas semakin

panjang, maka kebutuhan modal kerja juga akan menjadi semakin besar. Untuk

itu, siklus operasi pada perusahaan diharapkan dapat berlangsung dengan waktu

Page 18: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

18

yang lebih singkat. Siklus operasi dapat dihitung dengan menjumlahkan rata-rata

pengumpulan piutang dengan rata-rata usia persediaan. Berikut adalah

perhitungan siklus operasi PT. Ungaran Printing Apparel tahun 2009-2011:

Page 19: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

19

Tabel 1 Perhitungan Siklus Operasi

PT. Ungaran Printing Apparel Tahun 2009-2011

Rumus Tahun

2009 2010 2011

Rata-rata pengumpulan piutang =

= 19,08 hari

= 50,80 hari

= 63,45 hari

Rata-rata usia persediaan =

= 216,28 hari

= 388,20 hari

= 270,30 hari

SIKLUS OPERASI = Rata-rata pengumpulan piutang + rata-rata usia persediaan

= 19,08 + 216,28 = 235,36 hari

= 50,80 + 388,20 = 439,01 hari

= 63,45 + 270,30 = 333,75 hari

Perubahan SO 86,53% -23,98% Sumber : Data sekunder, laporan keuangan PT. Ungaran Printing Apparel tahun 2009-2011

Page 20: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

20

Dari hasil perhitungan data, diperoleh siklus operasi PT. Ungaran Printing

Apparel tahun 2009 adalah selama 235,36 hari. Hal ini berarti PT. Ungaran Printing

Apparel rata-rata membutuhkan waktu 235,36 hari untuk melakukan proses

perubahan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi melalui kegiatan produksi.

Sedangkan pada tahun 2010 siklus operasi PT. Ungaran Printing Apparel

membutuhkan waktu 439,01 hari serta 333,75 hari pada tahun 2011.

Melihat perkembangan siklus operasi PT. Ungaran Printing Apparel pada

tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 86,53% dari tahun sebelumnya, PT.

Ungaran Printing Apparel dapat dikatakan memburuk. Sikus operasi yang melebihi 1

tahun ini tidaklah sesuai dengan periode normal operasi perusahaan yang biasanya

akan berputar kurang dari 1 tahun. Keadaan ini diakibatkan karena rata-rata usia

pesediaan yang begitu besar. Hal tersebut nampak pada nilai nilai HPP tahun 2010

yang mengalami penurunan cukup drastis menjadi sebesar Rp 1.118.565.424,82 dari

tahun 2009 yang mencapai Rp 2.194.597.541,54. Nilai rata-rata persediaan PT.

Ungaran Printing Apparel dapat dikatakan besar.

Besarnya persediaan ini diakibatkan karena adanya jumlah pemesanan bahan

baku cat yang besar. Pesanan yang besar ini dilakukan oleh PT. Ungaran Printing

Apparel dikarenakan adanya minimum order dari supplier. Oleh sebab itu, PT.

Ungaran Printing Apparel memesan catnya dalam jumlah yang besar walaupun

jumlah bahan baku cat sesungguhnya yang dibutuhkan tidak sebesar yang dipesan.

Persediaan yang besar ini juga diakibatkan karena bahan baku yang sudah dimiliki

(tersedia di gudang) tidak semuanya dapat digunakan untuk pengerjaan pesanan dari

konsumen lain. Hal ini dikarenakan bahan baku cat yang diperlukan pada pesanan

konsumen lain berbeda dengan bahan baku yang telah ada. Untuk itu, PT. Ungaran

Printing Apparel harus membeli bahan baku yang baru sesuai dengan kebutuhan. Hal

Page 21: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

21

inilah yang menyebabkan penumpukan persediaan bahan baku pada PT. Ungaran

Printing Apparel.

Tidak hanya bahan baku cat yang terdapat dalam persediaan PT. Ungaran

Printing Apparel. Bahan baku alumunium untuk membuat kerangka screen printing

juga diperlukan dalam proses produksi perusahaan. Alumunium ini pada akhir tahun

dilakukan penumpukan pembelian untuk persediaan proses produksi berikutnya. Hal

ini dilakukan untuk mengatisipasi masalah tren harga alaumunium yang selalu

mengalami kenaikan di awal tahun. Pembelian diakhir tahun ini dilakukan dengan

melihat ketersediaan dana yang masih ada pada perusahaan. Jika dilihat besarnya

komposisi alumunium, persediaan alumunium lebih kecil dibandingkan dengan cat

dari total persediaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, alumunium tidak

memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai persediaan.

Yang menambah besarnya nilai rata-rata persediaan ini juga diakibatkan

adanya pembatalan pesanan dari pihak konsumen secara tiba-tiba. PT. Ungararan

Printing Apparel harus mengirimkan sample kepada konsumen. Untuk itu, PT.

Ungaran Printing Apparel segera menyediakan bahan baku untuk melayani pesanan

tersebut. Namun, mendadak pesanan tersebut dibatalkan. Pembatalan pemesanan ini

diakibatkan karena tidak terjadinya kesepakatan harga yang sesuai, kualitas yang

tidak memenuhi standar pesanan, serta PT. Ungaran Printing Apparel merasa bahwa

target penyelesaian pesanan terlalu cepat sehingga tidak dapat memenuhinya. Bahan

baku yang telah dibeli tidak mungkin untuk dikembalikan kepada supplier. Keadaan

ini membuat persediaan yang ada menjadi semakin menumpuk. Hal ini terjadi pada

tahun 2010 oleh konsumen USG. Yang membuat perusahaan semakin merugi adalah

kesalahan pada kebijakan saat konsumen melakukan pesanan. Konsumen begitu

diberikan kemudahan memesan tanpa adanya pembayaran uang muka terlebih dahulu.

Page 22: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

22

Resiko batal pesan yang ditanggung PT. Ungaran Printing Apparel pun menjadi

begitu besar.

Jika dibandingkan dengan keadaan yang sesungguhnya, PT. Ungaran Printing

Apparel melakukan proses produksinya hanya selama 2 hingga 3 hari saja. Yang

menyebabkan lamanya rata-rata usia persediaan ini adalah karena adanya

penumpukan bahan baku yang tidak digunakan dalam proses produksi. Sehingga dana

yang tertahan dalam persediaan juga besar.

Selain itu, nilai penjualan justru mengalami penurunan. Penurunan penjualan

yang begitu besar dari Rp 12.325.033.992,28 pada tahun 2009 merosot tajam menjadi

Rp 5.306.489.920,79 di tahun 2010, disebabkan karena adanya persaingan pasar

bebas yang membuat banyak konsumen beralih ke perusahaan lain. Penurunan nilai

penjualan ini mengakibatkan rata-rata pengumpulan piutang mengalami peningkatan

lama hari bahkan menyebabkan laba bersih perusahaan mengalami penurunan laba

bersih hingga 97,98%. Keadaan inilah yang memperparah siklus operasi perusahaan

menjadi semakin lama.

Namun, pada tahun 2011 PT. Ungaran Printing Apparel dapat memperbaiki

siklus operasinya. Siklus operasi yang terjadi dapat dipersingkat 105,26 hari menjadi

333,75 hari. Melihat dari Siklus operasi terdiri dari RUP dan RPP, percepatan siklus

operasi PT. Ungaran Printing Apparel diakibatkan karena nilai RUP yang mengalami

penurunan serta RPP yang mengalami peningkatan. Penurunan RUP ini disebabkan

karena PT. Ungaran Printing Apparel mengalami peningkatan nilai HPP serta

penurunkan rata-rata persediaan. RUP dapat turun juga diakibatkan karena adanya

peningkatan penjualan di tahun 2011.

Jika dilihat dari data diatas, rata-rata piutang tahun 2011 mengalami

peningkatan sebesar Rp 557.087.276,10 dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini

Page 23: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

23

disebabkan karena adanya kelonggaran pembayaran piutang hingga mencapai 90 hari,

terutama bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan pemesanan dalam jumlah yang

lebih besar. Selain itu, PT. Ungaran Printing Apparel juga tidak memberikan

potongan jika konsumen tersebut membayar lebih cepat dari waktu yang telah

ditentukan. Akibatnya banyak konsumen yang membayar kewajibannya mundur dari

waktu yang telah ditentukan.

Dilihat dari data laporan keuangan PT. Ungaran Printing Apparel tahun 2009-

2011, terjadi penumpukan piutang pada beberapa konsumen seperti Pantja Tunggal

dan Holi. Pantja Tunggal dan Holi merupakan konsumen yang melakukan pesanan

dengan jumlah yang besar dalam frekuensi pemesanan yang sering. Konsumen

tersebut sering kali mundur dalam pembayaran hutangnya. Lamanya pembayaran

piutang ini diakibatkan karena konsumen menghendaki untuk melunasi piutangnya

dalam jumlah besar sekaligus yang merupakan gabungan dari beberapa kali

pemesanan. Walapun demikian, PT. Ungaran Printing Apparel tetap menerima

pesanan dari kedua perusahaan tersebut. PT. Ungaran Printing Apparel

mempertahankan konsumen ini dikarenakan adanya kepercayaan yang telah tercipta

dengan baik. PT. Ungaran Printing Apparel melonggarkan pembayaran piutang ini

dengan maksud agar para konsumennya akan terus melakukan pesanan sehingga akan

muncul kepercayaan yang lebih baik dari konsumen.

Mengingat PT. Ungaran Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing

dari perusahaan garmen, PT. Ungaran Printing Apparel hanya bertanggungjawab

mengerjakan pesanan hanya pada bagian yang diprinting saja. Namun, PT. Ungaran

Printing Appparel memberikan jaminan kerusakan tidak hanya kepada perusahaan

garmen, tetapi juga sampai pada konsumen utama. Jika ternyata barang pesanan tiba

pada konsumen utama tidak memenuhi standar yang telah disepakati, seperti sablon

Page 24: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

24

yang mengelupas setelah dilakukan pencucian beberapa kali, maka konsumen

meminta pertanggungjawaban akibat kerusakan tersebut. Untuk itu, PT. Ungaran

Printing Apparel harus kembali mengulang mengerjakan pesanan. Sampai akhirnya

mencapai hasil yang sesuai standar dan konsumen membayarkan hutangnya.

Penerimaan pembayaran piutang dari perusahaan garmen harus menunggu

pembayaran dari konsumen utama setelah semua pesanan telah benar-benar

terselesaikan dengan baik. Hal ini yang semakin membuat lamanya penerimaan

pembayaran piutang.

Untuk mengatasi mundurnya pembayaran piutang dari perusahaan garmen,

PT. Ungaran Printing Apparel melihat dari keterangan target waktu penyelesaian

pesanan yang telah diberikan oleh konsumen utama. Pembayaran piutang perusahaan

garmen dengan PT. Ungaran Printing Apparel dilakukan dengan kesepakatan bahwa

pembayaran akan diberikan setelah barang pesanan telah terselesaikan dan sampai

pada konsumen utama dengan baik. Jika pembayaran melebihi waktu yang telah

disepakati, maka PT. Ungaran Printing Apparel berhak menagih piutang tersebut.

Dalam hal pembayaran piutang, konsumen melakukan pembayaran dengan

Letter of Credit (LC). LC diberikan oleh konsumen setelah barang pesanan sampai di

tangan konsumen utama. Di dalam LC, besarnya piutang adalah total dari beberapa

pesanan sehingga piutang awal akan dibayarkan setelah mendapatkan beberapa

pesanan. Sedangkan dalam LC terdapat jatuh tempo waktu untuk dapat mencairkan

dananya. Sehingga, PT. Ungaran Printing Apparel harus menunggu sampai batas

waktu pencairan untuk dapat memperoleh dananya. Hal inilah yang memperpanjang

waktu pengumpulan piutangnya. Namun, selain LC, konsumen juga membayar dalam

bentuk cash. Bank-bank yang digunakan PT. Ungaran Printing Apparel antara lain

adalah Danamon, BCA, dan Mandiri. Meskipun rata-rata pengumpulan piutangnya

Page 25: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

25

sedikit meningkat, tapi rata-rata usia persediaan tahun 2011 cukup mengalami

penurunan.

Siklus kas

Siklus kas adalah kemampuan kas berputar dalam suatu periode tertentu.

Siklus kas dapat dihitung dengan cara mengurangkan sikus operasi dengan rata-rata

pembayaran kewajiban. Perhitungan siklus operasi telah dijelaskan pada analisis

sebelumnya. Sedangkan data rata-rata pembayaran kewajiban didapat dari wawancara

kepada narasumber PT. Ungaran Printing Apparel. Berikut adalah perhitungan siklus

kas PT. Ungaran Printing Apparel pada tahun 2009 hingga tahun 2011:

Tabel 2 Perhitungan Siklus Kas

PT. Ungaran Printing Apparel Tahun 2009-2011

Rumus Tahun

2009 2010 2011

SIKLUS KAS = sikus operasi - rata-rata pembayaran kewajiban

= 235,36 – 30 = 205,36 hari

= 439,01 – 30 = 409,01 hari

= 333,75 – 30 = 303,75 hari

Perubahan SK 99,17% -25,74%

Sumber : Data primer, wawancara kepada narasumber PT. Ungaran Printing Apparel Data sekunder, laporan keuangan PT. Ungaran Printing Apparel tahun 2009-

2011

Dari pengolahan data yang telah dilakukan, siklus kas PT. Ungaran Printing

Apparel tahun 2009 adalah selama 205,36 hari. Hal ini berarti periode antara kas

keluar sampai dengan kas masuk PT. Ungaran Printing Apparel membutuhkan waktu

selama 205,36 hari. Dari hasil wawancara kepada pihak perusahaan, rata-rata

pembayaran kewajiban dari tahun 2009 hingga tahun 2011 adalah tetap yaitu selama

30 hari. PT. Ungaran Printing Apparel dapat dikatakan membayar kewajiban kepada

pemasok lebih cepat daripada waktu kelonggaran 90 hari yang telah diberikan.

Page 26: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

26

Percepatan pembayaran kewajiban ini dimaksudkan untuk kepentingan

supplier PT. Simut Sakti yang pada kenyataannya merupakan perusahaan dalam satu

pemilik. Pemilik tidak hanya melakukan manajemen pada PT. Ungaran Printing

Apparel, tetapi juga harus memanajemeni PT. Simut Sakti. PT. Simut Sakti

membutuhkan dana untuk proses proses produksinya. Untuk itu, sumber dana yang

berupa piutang dari PT. Ungaran Printing Apparel juga harus lancar diperoleh. Oleh

sebab itu, sedapat mungkin PT. Ungaran Printing Apparel segera membayarkan

kewajibannya agar tidak terjadi penumpukan dana yang mengendap dan PT. Simut

Sakti pun juga dapat terus mendapatkan sumber dana sehingga dana dapat terus

berputar yang akan memberikan keuntungan maksimal bagi pemilik.

Oleh karena nilai rata-rata pembayaran kewajiban yang selalu sama dari tahun

2009 hingga 2011, maka setiap kenaikan siklus operasi perusahaan akan berpengaruh

pada kenaikan siklus kasnya. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan siklus operasi

perusahaan akan berpengaruh pada penurunan siklus kas perusahaan tersebut. Karena

siklus operasi pada tahun 2010 mengalami kenaikan, maka siklus kas yang terjadi

juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 99,17%. Pada tahun 2011, siklus kas PT.

Ungaran Printing Apparel mengalami penurunan menjadi 303,75 hari. Hal ini juga

disebabkan adanya penurunan pada siklus operasi perusahaan. Siklus kas pada

perusahaan yang semakin pendek akan semakin baik, karena kas berputar lebih cepat

sehingga kas yang tertanam akan semakin sedikit.

Kebutuhan modal kerja

Kebutuhan modal kerja pada setiap perusahaan adalah berbeda-beda.

Kebutuhan modal kerja dipengaruhi oleh kebutuhan dana setiap hari dan siklus

operasi. Jika semakin besar kebutuhan dana setiap hari ataupun siklus operasinya,

maka kebutuhan modal kerja perusahaan juga akan semakin besar. Kebutuhan modal

Page 27: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

27

kerja dapat dihitung dengan cara mengalikan kebutuhan dana setiap hari dengan

siklus operasinya. Sama seperti analisa siklus kasnya, siklus operasi juga telah

dihitung pada analisis bagian siklus operasi. Berikut adalah perhitungan kebutuhan

modal kerja PT. Ungaran Printing Apparel tahun 2009-2011:

Page 28: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

28

Tabel 3 Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja

PT. Ungaran Printing Apparel Tahun 2009-2011

Rumus Tahun

2009 2010 2011

KEBUTUHAN DANA SETIAP HARI =

= Rp 14.764.314,96

= Rp 11.909.775,21

= Rp 11.469.966,40

Perubahan Kebutuhan Dana Setiap Hari

-19,33% -3,69%

KEBUTUHAN MODAL KERJA = kebutuhan dana setiap hari x siklus operasi

= Rp 14.764.314,96 x 255,36 hari = Rp 3.474.962.518,45

= Rp 11.909.775,21 x 439,01 hari = Rp 5.228.510.129,10

= Rp 11.469.966,40 x 333,75 hari = Rp 3.828.073.226,59

Perubahan Kebutuhan Modal Kerja

50,46% -26,78%

Sumber: Data sekunder, laporan keuangan PT. Ungaran Printing Apparel tahun 2009-2011

Page 29: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

29

Dari pengolahan data di atas, nampak bahwa kebutuhan modal kerja PT.

Ungaran Printing Apparel pada tahun 2009 sebesar Rp 3.474.962.518,45 mengalami

kenaikan 50,46% menjadi Rp 5.228.510.129,10 pada tahun 2010. Sedangkan

kebutuhan dana setiap hari pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan ini

disebabkan karena adanya penurunan HPP yang begitu drastis yang hampir mencapai

50% dari tahun 2009. Walapun terjadi sedikit penurunan kebutuhan dana setiap hari,

kebutuhan modal kerja PT. Ungaran Printing Apparel tidaklah semata-mata juga

mengalami penurunan. Kenaikan kebutuhan modal kerja ini diakibatkan karena

adanya peningkatan siklus operasi yang begitu tinggi hingga mencapai lebih dari

80%. Hal ini menunjukan bahwa penurunan yang terjadi pada kebutuhan dana setiap

hari tidak signifikan dengan peningkatan siklus operasi perusahaan.

Namun, penurunan 26,78% kebutuhan modal kerja yang terjadi pada tahun

2011 menunjukan adanya keselarasan penurunan kebutuhan dana setiap hari dengan

penurunan siklus operasi. Kebutuhan modal kerja PT. Ungaran Printing Apparel

sebesar Rp 3.828.073.226,59 berarti perusahaan membutuhkan ketersediaan dana Rp

3.828.073.226,59 untuk untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukannya perhitungan serta analisis data, maka penelitian

manajemen modal kerja pada PT. Ungaran Printing Apparel diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Siklus operasi yang terjadi pada PT. Ungaran Printing Apparel pada tahun 2009

hingga tahun 2011 rata-rata mengalami siklus selama 336,04 hari. Siklus operasi

yang paling lama ada pada tahun 2010 yaitu selama 439,01 hari. Siklus operasi

Page 30: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

30

yang bernilai hingga melebihi 1 tahun ini, diakibatkan karena adanya nilai

penjualannya mengalami penurunan yang drastis serta kesalahan kebijakan saat

konsumen melakukan pesanan tanpa adanya penyerahan uang muka. Selain itu

juga besarnya nilai persediaan dan lamanya pembayaran piutang. Namun, pada

tahun 2011 PT. Ungaran Printing Apparel mengalami penurunan siklus operasi

menjadi 333,75 hari.

2. Pola siklus kas PT. Ungaran Printing Apparel adalah sesuai dengan pola siklus

operasinya. Jika siklus operasi mengalami kenaikan, maka siklus kas perusahaan

juga mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Keadaan ini disebabkan karena

Rata-rata pembayaran kewajiban (RPK) pada PT. Ungaran Printing Apparel

adalah tetap yaitu selama 30 hari.

3. Adanya penurunan kebutuhan dana setiap hari tidaklah semata-mata menurunkan

kebutuhan modal kerja. Hal ini nampak pada kebutuhan modal kerja PT. Ungaran

Printing Apparel pada tahun 2010. Kebutuhan modal kerja PT. Ungaran Printing

Apparel malah mengalami peningkatan 50,46% menjadi Rp 5.228.510.129,10.

Hal ini disebabkan adanya peningkatan siklus operasi yang begitu besar hingga

mencapai 86,53%.

Saran

Sebuah penelitian akan memiliki arti jika hasil dari penelitian tersebut dapat

memberikan sumbangan berupa pemikiran baik secara teoritis maupun secara terapan

agar data dijadikan landasan bagi penelitian selanjutnya. Saran berkaitan dengan

sumbangan penelitian bagi para pengguna penelitian.

Dengan dihasilkannya kesimpulan diatas, kiranya hal ini dapat menjadi

pertimbangan bagi perusahaan dalam memanajemeni modal kerjanya. Dilihat dari

Page 31: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

31

manajemen modal kerjanya, upaya yang dilakukan oleh PT. Ungaran Printing Apparel

diharapkan dapat mengelola modal kerjanya secara lebih efisien dengan cara:

1. Memperpendek siklus operasi

• Siklus operasi perusahaan selalu diharapkan dapat berlangsung lebih cepat

agar kebutuhan modal kerja menjadi lebih rendah. Melihat hasil dari rata-rata

lama hari dari barang baku hingga barang jadinya maka perusahaan perlu

mengurangi lamanya siklus operasinya. Untuk dapat menurunkan siklus

operasi pada PT. Ungaran Printing Apparel, sebaiknya perusahaan ini

meminimalkan/mengurangi nilai persediaannya dengan cara lebih

mengetatkan kebijakan saat konsumen melakukan pesanan. Perusahaan

seharusnya meminta uang muka terlebih dahulu dari konsumen. Uang muka

yang telah diberikan dapat dijadikan jaminan untuk pemesanan. Jika pesanan

dibatalkan, maka uang muka yang telah diberikan akan hangus tidak dapat

dikembalikan. Dengan adanya uang muka ini, perusahaan akan mengurangi

resiko batal pesan dari konsumen sehingga bahan baku yang telah dipesan

tidak menjadi sia-sia dan tidak menumpuk menambah nilai persediaan.

Persedian pada perusahaan ini dapat lebih terjaga. Pengurangan pada rata-

rata usia persediaan ini perlu dilakukan agar jumlah bahan baku tidaklah

berlebihan sehingga biaya persediaan tidak membengkak.

• Selain itu, PT. Ungaran Printing Apparel perlu mempercepat pengumpulan

piutangnya. Perusahaan seharusnya mengumpulkan piutang dengan secepat

mungkin tetapi jangan sampai menyebabkan menurunnya volume penjualan

karena ketatnya kebijaksanaan kredit yang dijalankan. Untuk mempercepat

pengumpulan piutang, PT. Ungaran Printing Apparel lebih baik menerima

pembayaran dengan cara cash, karena dengan pembayaran secara cash, PT.

Page 32: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

32

Ungaran Printing Apparel tidak perlu menunggu hingga waktu tempo

pencairan. Selain itu, pembayaran cash melalui transfer membutuhkan waktu

yang lebih cepat daripada mengunakan LC. PT. Ungaran Printing Apparel

sebaiknya meminta pembayaran piutang untuk setiap pesanan, bukan dengan

total beberapa pesanan Dengan pembayaran piutang untuk setiap pesanan,

piutang yang jatuh tempo akan dapat segera terbayarkan tanpa harus

menunggu beberapa pesanan selesai dikerjakan. Mempercepat pengumpulan

piutang juga dapat dengan cara memberi potongan kepada konsumen yang

membayar kewajibannya lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Untuk

mempercepat pengumpulan piutang, PT. Ungaran Printing Apparel juga

dapat memberikan kewajiban tambahan pembayaran berupa bunga jika

konsumen telah lalai membayarkan kewajibannya yang melebihi jatuh

tempo. Besarnya bunga yang diwajibkan sesuai dengan jumlah lamanya hari

keterlambatan. Jika semakin lama terlambat membayar kewajiban, maka

semakin besar pula bunga yang harus dibayarkan. Dengan begitu, konsumen

akan lebih mempertimbangkan untuk lebih cepat membayar kewajibannya

dari pada memperlambat pembayaran. Dengan mempercepat siklus operasi,

perusahaan juga akan mempercepat siklus kas serta mengurangi kebutuhan

modal kerjanya.

2. Memperpendek siklus kas

PT. Ungaran Printing Apparel sebaiknya memperpanjang rata-rata pembayaran

kewajibannya selambat mungkin namun dengan tetap menjaga kepercayaan

pihak supplier kepada perusahaan. Melihat periode kas kluar hingga kas

masuknya (siklus kas), maka perusahaan juga perlu memanfaatkan kelonggaran

pembayaran kewajiban 90 hari yang diberikan dari supplier. Dengan

Page 33: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

33

memperlama RPK, siklus kasnya akan menjadi semakin cepat. Selain itu, siklus

operasi PT. Ungaran Printing Apparel juga perlu dipercepat untuk menunjang

percepatan siklus kasnya.

3. Mengurangi kebutuhan moda kerja

Kebutuhan modal kerja pada perusahaan diharapkan dapat bernilai lebih kecil.

Hal ini juga tak lepas dari PT. Ungaran Printing Apparel. Untuk mengurangi nilai

kebutuhan modal kerjanya, PT. Ungaran Printing Apparel sebaiknya mengurangi

total biaya operasional agar kebutuhan dana setiap hari juga mengalami

penurunan. Pengurangan lama siklus operasi perusahaan juga dapat mengurangi

kebutuhan modal kerja PT. Ungaran Printing Apparel.

Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini.

Keterbatasan ini hendaknya ditindaklanjuti sehingga penelitian dapat menjadi lebih

mendalam. Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah laporan keuangan yang

kurang lekap, sehingga sebagian data yang diperoleh berasal dari wawancara kepada

pihak perusahaan. Dengan adanya proses wawancara ini, maka tidak didapatinya

bukti tertulis. Data yang diperoleh berdasarkan ingatan dan sepengetahuan dari

narasumber, yang mungkin tidak secara mendetil diceritakan.

Beranjak dari keterbatasan tersebut, penulis menyarankan agar pada penelitian

selanjutnya perlunya memilih perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang

lengkap. Selain itu perlu dilakukan wawancara yang lebih mendalam agar

memperoleh informasi yang lebih terperinci. Penelitian ini juga dapat dikembangkan

dalam hal analisis sumber dan strategi pendanaan modal kerja.

Page 34: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

34

DAFTAR PUSTAKA

Frenky. 2011. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.

(http://frenkymay.blogspot.com/2011/06/analisis-sumber-dan-penggunaan-

modal.html).

Ismayanti, Neneng. 2010. Penarikan Sample.

(http://nenengismayanti.blogspot.com/2010/04/penarikan-sampel.html.) 17

november 2011 jam 11.44

Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Puspasari, Ridya Freshca. 2007. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja (Studi

Kasus pada PT. Atlantic Ocean Paint Tahun 2004-2006). Proposal, Universitas

Muhammadiyah Malang, Malang.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua,

Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Seeger, Stefan, dkk. 2011.Working capital management in the Swiss Chemical

industry. Journal of Business Chemistry. Vol. 2. (Agustus: 87-98).

Sunday, Kehinde James. 2011. Effective Working Capital Management in Smalland

Medium Scale Enterprises (SMEs). International Journal of Business and

Management. Vol. 6, No. 9; (September:271-279).

Supriyadi, Anang. 2008. Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dalam

Perhitungan Rasio Likuiditas, Rentabilitas dan Profitabilitas pada Perusahaan

Page 35: 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia usaha ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1891/2/T1_212008064_Full... · Printing Apparel merupakan perusahaan outsourcing dari

35

Mebel Rizky Furniture di Klaten.Skripsi, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Surakarta.

Syamsuddin, Lukman. 1985. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: PT.

Rajagrafindo Persada.

Tahir, Mohammad and Melati. 2011. The Effect of Working Capital Management on

Firm’sProfitability: A Review Paper. Interdiscipplinary Journal of

Contemporary Reseach in Business. Vol. 3, no. 4; (Agustus: 365-376).

Widayanti, Rita, dkk, 2009, Manajemen Keuangan, edisi II, Salatiga: Unversitas

Kristen Satya Wacana.

Wulansari, Sindu Prabawati. 2004. Analisis Perkembangan Efisiensi Penggunaan

Modal Kerja pada PT.Industri Sandang Nusantara (Persero) Unit Prabriteks

Tegal. Skripsi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

http://kelompoklaba.wordpress.com/2008/11/29/analisis-manajemen-modal-kerja-

perusahaan-indonesia-prima-property-tbk-berdasarkan-data-laporan-keuangan-

tahun-2004-2007/. 17 November 2011 jam 13.00

http://rimanews.com/read/20101104/4956/karena-utang-perusahaan-film-james-bond-

bangkrut 13 November 2011 jam 11.16

http://www.scribd.com/doc/46788100/PENARIKAN-SAMPEL. 17 November 2011

jam 12.05

http://www.tempo.co/hg/bisnis/2011/06/16/brk,20110616-341109,id.html 13

November 2011 jam 11.07