1. Otitis Media Akut
Click here to load reader
-
Upload
anisah-noviariyanti -
Category
Documents
-
view
16 -
download
3
description
Transcript of 1. Otitis Media Akut
1. Otitis Media Akut (OMA)
a) Definisi
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. OMA adalah infeksi
Radang akut telinga tengah yang biasanya disebabkan oleh infeksi saluran nafas
atas dengan onset waktu kurang dari 3 minggu.
b) Stadium Otitis Media Akut
Stadium oklusi Tuba Eustachius
Stadium Hiperemis
Stadium supurasi
Stadium Perforasi
Stadium resolusi
c) Gambaran Klinis Stadium OMA
Stadium Oklusi
Tanda adanya oklusi tuba eustachius ialah gambaran retraksi
membrane timpani akibatterjadinya tekanan negative didalam
telingatengah, akibat absorbsi udara. Kadang-kadang membrane timpani
tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna kerut pucat. Efusi
mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini sukar
dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau
alergi.
Stadium hiperemis
Pada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar
dimembrane timpani atauseluruh membrane timpani tampak
hiperemisserta edema. Secret yang telah terbentuk mungkin masih
bersifateksudat yang serosa sehingga sukar terlihat
Stadium Supurasi
Edema yang terlihat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya
selepitel superfisial, sehingga terbentuknya eksudat yang purulent
dikavum timpani, menyebabkan membrane timpani menonjol
(bulging)kearah liang telinga luar.Pada keadaan ini pasien tampak sangat
sakit, nadi dan suhu meningkat,serta rasa nyeri ditelinga bertambah
hebat.Apabila tekanan nanah di cavum timpani tidak berkurang,
makaterjadi iskemia, akibat tekanan pada kapiler-kapiler, serta
timbultromboflebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis mukosa
dansubmukosa. Nekrosis ini pada membrane timpani terlihat
sebagaidaerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan. Ditempat ini
akan terjadi rupture. Bila tidak dilakukan insisi membrane timpani
(miringotomi) pada stadium ini, maka kemungkinan besar
membranetimpani akan rupture dan nanah keluar dari liang telinga luar.
Denganmelakukan miringotomi, luka insisi akan menutup kembali,
sedangkanapabila terjadi rupture, maka lubang tempat rupture (perforasi)
tidak mungkin menutup kembali.
Stadium Perforasi
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau
virulensi kuman yang tinggi, maka akan terjadi rupture membranetimpani
dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telingaluar. Anak
yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badabturun dan anak
dapat tertidur nyenyak. Keadaan ini disebut denganotitis media akut
stadium perforasi.
Stadium Resolusi
Bila membrane timpani tetap utuh, maka keadaan membranetimpani
perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka
secret akan berkurang dan akhirnya kering. Bila dayatahan tubuh baik atau
virulensi kuman rendah, maka resolusi dapatterjadi walaupun tanda
pengobatan. OMA berubah menjadi OMSK bila perforasi menetap
dengan secret yang keluar terus menerus atau hiang timbul. OMA dapat
menimbulkan gejala sisa (sequele) berupa otitis media serosa bila secret
menetap di cavum timpani tanpaterjadinya perforasi.
d) Penatalaksanaan pada Otitis Media Akut
Pengobatan OMA tergantung pada stadium penyakitnyaa.
Pada stadium oklusi pengobatan terutama bertujuan untuk membuka
kembali tuba eustachius, sehingga tekanan negative ditelinga tengah hilang.
Untuk ini diberikan obat tetes hidung. HCl efedrin 0,5% dalam larutan
fisiologik (anak<12 tahun) atau HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik
untuk yang berumur di atas 12 tahun dan pada orang dewasa. Selain itu
sumber infeki harus diobati. Antibiotika diberikan apabila penyebab
penyakit adalah kuman, bukan oleh virus atau alergi.
Terapi pada stadium presupurasi ialah antibiotika, obat teteshidung dan
analgetika. Antibiotika yang dianjurkan ialah darigolongan penisilin
intramuscular agar didapatkan konsentrasi yangadekuat di dalam darah,
sehingga tidak terjadi mastoiditis yangterselubung, gangguan pendengaran
sebagai gejala sisa, dankekambuhan. Pemberian antibiotika dianjurkan
minimal selama 7hari. Bila pasien alergi terhadap penisilin, maka akan
diberikaneritromisin. Pada anak, ampisilin diberikan dengan dosis 50-
100mg/kg BB per hari, dibagi dalam 4 dosis, atau amoksisilin 40mg/kg
BB/hari dibagi dalam 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari
Pada stadium supurasi selain diberikan antibiotika , idealnya harusdisertai
dengan miringotomi, bila membrane timpani masih utuh.Dengan
miringotomi gejala-gejala klinis lebih cepat hilang danrupture dapat
dihindari.
Pada stadium perforasi sering terlihat secret banyak keluar dankadang
terlihat secret keluar secara berdenyut (pulsasi).Pengobatan yang diberikan
adalah obat cuci telinga H2O23%selama 3-5 hari serta antibiotika yang
adekuat. Biasanya secretakan hilang dan perforasi dapat menutup kembali
dalam waktu 7-10 hari.
Pada stadium resolusi, maka membrane timpani berangsur normalkembali,
secret tidak ada lagi dan perforasi membrane timpanimenutup. Bila tidak
terjadi resolusi biasanya akan tampak secretmengalir diliang telinga luar
melalui perforasi dimembran timpani.Keadaan ini dapat disebabkan karena
berlanjutnya edema mukosatelinga tengah. Pada keadaan demikian dapat
dilanjutkan sampai 3minggu. Bila 3 minggu setelah pengobatan secret
masih tetap banyak, kemungkinan telah terjadi mastoiditis. Bila OMA
berlanjut dengan keluarnya secret dari telinga tengah lebihdari 3 minggu,
maka keadaan ini disebut otitis media supuratif sub akut.Bila perforasi
menetap dan secret tetap keluar lebih dari satu setengah bulan atau dua
bulan, maka keadaan ini disebut otitis media supuratif kronik (OMSK).
Pada pengobatan OMA terdapat beberapa factor risikoyang dapat
menyebabkan kegagalan terapi. Risiko tersebut digolongkanmenjadi risiko
tinggi kegagalan terapi dan risiko rendah.
Terapi empirik otitis media akut pada
dewasaTidak alergi penisiln Alergi penisilin
OMA tanpa komplikasi
pada dewasa non
imunocompromised
Amoxicillin 875 mg
PO BID or 500 mg
TID for 5-7d or
Cefuroxime 500 mg
PO BID for 5-7d or
Cefpodoxime 200 mg
PO BID for 5-7d or
Cefdinir 300 mg PO
BID for 5-7d or
Ceftriaxone 2 g
IM/IV once
Levofloxacin 500
mg/day PO for 7-
10d or
Moxifloxacin 400
mg/day PO for 7-
10d or
Clindamycin 300 mg
PO TID/QID for 7-
10d
OMA tanpa komplikasi
pada dewasa dengan
imunocompromised
Amoxicillin-
clavulanate 875
mg/125 mg PO
BID or 500 mg PO
TID for 10-14d or
Cefpodoxime 200 mg
PO BID for 7-10d or
Cefdinir 300 mg PO
BID for 7-10d or
Clindamycin 300 mg
PO TID for 7-10d
Otitis media berulang Tidak ada antibiotic Menggunakan
sebulan terakhir antibiotic sebulan
terakhir
Amoxicillin-
clavulanate 875
mg/125 mg PO BID
for 7-10d or
Cefdinir 300 mg PO
BID for 7-10d or
Cefpodoxime 200 mg
PO BID for 7-10d or
Cefprozil 500 mg PO
BID for 10d or
Cefuroxime 500 mg
PO BID for 7-10d or
Ceftriaxone 1 g/day
IM for 3d
Ceftriaxone 1 g/day
IM for 3d or
Clindamycin 300 mg
PO TID for 7-10d
Daftar pustaka
Arsyad S., Efiaty dan Iskandar, N., 2007, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala dan Leher Edisi-6, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Arsyad S., Efiaty dan Iskandar, N., 2012, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala dan Leher Edisi-7, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Natal Bredar. Acuter Otitis Media Empiric Therapy [online] avaible from
http://emedicine.medscape.com/article/2012609-overview
http://contemporarypediatrics.modernmedicine.com/contemporary-pediatrics/news/acute-
otitis-media-update-2015?page=full