1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Minyak ... PNBP---Subdirektorat... · Minyak Bumi...

569
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 18 - 1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standardisasi, dan evaluasi di bidang PNBP sektor penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam, serta subsidi yang ditugaskan pada subdirektorat. 3. TUJUAN JABATAN : Tercapainya penerimaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor Minyak Bumi dan Gas Alam secara optimal dan terlaksananya kebijakan pembayaran kewajiban Pemerintah di bidang pengusahaan hulu migas serta pembayaran di bidang subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam berdasarkan target APBN dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN : 4.1. Menyusun bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) 4.1.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk merumuskan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS; 4.1.2. Meneliti dan menyusun bahan rapat dalam rangka membahas konsep bahan pertimbangan penyusunan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS; 4.1.3. Membahas konsep bahan pertimbangan penyusunan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS bersama instansi terkait; 4.1.4. Menugaskan Kepala Seksi untuk menyusun konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS sesuai hasil pembahasan; 4.1.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak melalui Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Transcript of 1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Minyak ... PNBP---Subdirektorat... · Minyak Bumi...

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 18 -

1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan

Gas Alam 2. IKHTISAR JABATAN :

Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standardisasi, dan evaluasi di bidang PNBP sektor penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam, serta subsidi yang ditugaskan pada subdirektorat.

3. TUJUAN JABATAN : Tercapainya penerimaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor Minyak Bumi dan Gas Alam secara optimal dan terlaksananya kebijakan pembayaran kewajiban Pemerintah di bidang pengusahaan hulu migas serta pembayaran di bidang subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam berdasarkan target APBN dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Menyusun bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) 4.1.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk merumuskan konsep bahan

pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

4.1.2. Meneliti dan menyusun bahan rapat dalam rangka membahas konsep bahan pertimbangan penyusunan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

4.1.3. Membahas konsep bahan pertimbangan penyusunan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS bersama instansi terkait;

4.1.4. Menugaskan Kepala Seksi untuk menyusun konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS sesuai hasil pembahasan;

4.1.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak melalui Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 19 -

4.2. Menyusun bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan

peraturan di bidang subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam (Subsidi). 4.2.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep bahan

pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang Subsidi;

4.2.2. Meneliti dan menyusun bahan rapat dalam rangka membahas konsep bahan pertimbangan penyusunan norma, pedoman dan peraturan di bidang Subsidi;

4.2.3. Membahas konsep bahan pertimbangan penyusunan norma, pedoman dan peraturan di bidang Subsidi bersama instansi terkait;

4.2.4. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang Subsidi sesuai hasil pembahasan;

4.2.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang Subsidi, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak melalui Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.3. Menyusun konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP

sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN-P. 4.3.1. Mempelajari data dan bahan terkait dengan rencana dan realisasi

penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka penyusunan RAPBN, APBN, dan APBN-P;

4.3.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

4.3.3. Meneliti, mengoreksi dan menyusun bahan rapat dalam rangka membahas konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

4.3.4. Membahas konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dengan instansi terkait;

4.3.5. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS sesuai hasil pembahasan;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 20 -

4.3.6. Meneliti dan mengoreksi konsep rencana dan realisasi penerimaan di

bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS untuk disampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak melalui Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.4. Menyusun konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas

Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS 4.4.1. Mempelajari data dan dokumen terkait dengan penyusunan konsep

usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS;

4.4.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS;

4.4.3. Meneliti, mempelajari dan mengoreksi konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.5. Menyusun konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS 4.5.1. Mempelajari data dan dokumen terkait dengan penyusunan konsep

realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS;

4.5.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS;

4.5.3. Menyusun bahan rapat dalam rangka membahas konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS;

4.5.4. Membahas konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS bersama dengan instansi terkait;

4.5.5. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS sesuai hasil pembahasan;

4.5.6. Meneliti dan mengoreksi konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas per KKKS serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.6. Menyusun bahan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang

PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS 4.6.1. Mempelajari data dan dokumen terkait dengan realisasi penerimaan di

bidang PNBP sektor migas dan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 21 -

4.6.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan

menyusun konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

4.6.3. Menyusun bahan rapat dalam rangka membahas konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

4.6.4. Membahas konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi, bersama dengan instansi terkait;

4.6.5. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi, sesuai hasil pembahasan;

4.6.6. Meneliti dan mengoreksi laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.7. Memproses konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan

pembayaran di bidang PNBP sektor migasdari hasil kegiatan KKKS, sebagai tindak lanjut monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang PNBP migas 4.7.1. Mempelajari laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di

bidang PNBP sektor migasdan mengidentifikasi permasalahan dalam rangka penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor migasdari hasil kegiatan KKKS;

4.7.2. Melakukan koordinasi dan atau meminta konfirmasi dengan/kepada instansi terkait mengenai penyetoran PNBP sektor migasdari hasil kegiatan KKKS dalam rangka penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP sektor migastersebut;

4.7.3. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP sektor migasdari hasil kegiatan KKKS, serta untuk membuat laporan pelaksanaannya;

4.7.4. Meneliti, menganalisis, dan mengoreksi konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor migasdari hasil kegiatan KKKS, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 22 -

4.8. Memproses konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan

pembayaran dan denda keterlambatan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan Pajak Penghasilan sektor migas (termasuk klarifikasi dan koreksi), sebagai tindak lanjut monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas 4.8.1. Mempelajari laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di

bidang Pajak Penghasilan sektor migas dan mengidentifikasi permasalahan dalam rangka penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

4.8.2. Melakukan koordinasi dan atau meminta konfirmasi dengan/kepada instansi terkait mengenai penyetoran Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka penagihan dan atau pemungutan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas tersebut;

4.8.3. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan Pajak Penghasilan sektor migas, serta untuk membuat laporan pelaksanaannya;

4.8.4. Meneliti, menganalisis dan mengoreksi konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan Pajak Penghasilan sektor migas, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.9. Memproses konsep usulan perhitungan dan penyiapan usulan

pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari Rekening Penerimaan Migas ke Rekening Kas Umum Negara (KUN) 4.9.1. Mempelajari laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan

yang bersumber dari PNBP sektor migas dan Pajak Penghasilan sektor migas;

4.9.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan gas serta Pajak Penghasilan sektor migas dari Rekening Migas ke Rekening KUN;

4.9.3. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan gas serta Pajak Penghasilan sektor migas dari Rekening Penerimaan Migas ke Rekening KUN, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 23 -

4.10. Memproses usulan permintaan pembayaran kewajiban Pemerintah terkait

dengan kegiatan pengusahaan hulu migas (PBB KKKS, Reimbursement PPN KKKS, Underlifting KKKS, Domestic Market Obligation Fee/DMO Fee KKKS, Pajak Daerahdan retribusi Daerah serta kewajiban lainnya) 4.10.1. Mempelajari permintaan pembayaran/tagihan kewajiban Pemerintah

terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu migas; 4.10.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk meneliti tagihan, menyiapkan

bahan dan perhitungan serta menyusun usulan permintaan pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu migas;

4.10.3. Meneliti dan mengoreksi hasil perhitungan dan usulan permintaan pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu migas, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.11. Memproses usulan konsep permintaan penerbitan/revisi dokumen

anggaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam (subsidi) 4.11.1. Mempelajari dokumen anggaran berupa Surat Penetapan Satuan

Anggaran per Satuan Kerja (SP-SAPSK) atas anggaran subsidi; 4.11.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan

menyusun usulan konsep permintaan penerbitan/revisi dokumen anggaran subsidi;

4.11.3. Meneliti dan mengoreksi konsep permintaan penerbitan/revisi dokumen anggaran subsidi, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.12. Memproses permintaan persetujuan atas permohonan pembayaran

subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam (subsidi) 4.12.1. Mempelajari permohonan pembayaran/tagihan subsidi dari Badan

Usaha yang mendapat penugasan dari Pemerintah; 4.12.2. Menugaskan para Kepala Seksi agar melakukan verifikasi terhadap

permohonan pembayaran/ tagihan dalam rangka pembayaran subsidi untuk dituangkan hasilnya dalam Berita Acara;

4.12.3. Menugaskan Kepala Seksi untuk menyusun konsep persetujuan atas usulan pembayaran subsidi berdasarkan hasil verifikasi;

4.12.4. Meneliti, menganalisis dan mengoreksi konsep persetujuan atas usulan pembayaran subsidi hasil verifikasi serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 24 -

4.13. Memproses pembayaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat

Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam (subsidi) 4.13.1. Menugaskan Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan menyusun

konsep Surat Perintah Membayar (SPM), pengantar SPM dan dokumen pendukung pembayaran lainnya dalam rangka pembayaran subsidi;

4.13.2. Meneliti, menganalisis, mengoreksi dan menetapkan SPM, pengantar SPM dan dokumen pendukung pembayaran lainnya, serta menyampaikan kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.14. Melaksanakan penatausahaan, verifikasi dan menyusun laporan di bidang

PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam, Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam 4.14.1. Menugaskan Kepala Seksi untuk menatausahakan, verifikasi data dan

menyusun konsep laporan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam, Pajak Penghasilan sektor migas, dan subsidi;

4.14.2. Meneliti, menganalisis, dan mengoreksi laporan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam, Pajak Penghasilan sektor migas dan subsidi, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak melalui Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis PNBP.

4.15. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, penyelesaian/pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah 4.15.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dalam

rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, penyelesaian/pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah;

4.15.2. Mempelajari dan mengevaluasi bahan dan data terkait dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, penyelesaian/pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 25 -

4.15.3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP

sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, penyelesaian/pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah;

4.15.4. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, penyelesaian/pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah;

4.15.5. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, penyelesaian/pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.16. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam (subsidi) 4.16.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dalam

rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang subsidi;

4.16.2. Mempelajari dan mengevaluasi bahan dan data terkait dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang subsidi;

4.16.3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang subsidi;

4.16.4. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang subsidi;

4.16.5. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang subsidi serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 26 -

4.17. Menyusun konsep usulan persetujuan atas Rencana Kerja Tahunan serta

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RKT/RAPB) Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dan jumlah/ formula imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah 4.17.1. Mempelajari usulan RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/ formula imbalan

(fee) penjual bagian Pemerintah; 4.17.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk meneliti, mempelajari dan

menganalisis usulan persetujuan RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/ formula imbalan (fee) penjual bagian Pemerintah;

4.17.3. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan-bahan terkait dengan RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/ formula imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah, serta menyusun bahan rapat dalam rangka pembahasan dengan instansi terkait;

4.17.4. Membahas konsep usulan persetujuan atas RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/formula imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah bersama dengan instansi terkait;

4.17.5. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyusun konsep usulan persetujuan atas RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/formula imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah berdasarkan hasil pembahasan;

4.17.6. Meneliti, mempelajari, mengoreksi konsep usulan persetujuan atas RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/formula imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.18. Memproses konsep usulan permintaan pembayaran dana anggaran

pendapatan dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas bagian Pemerintah 4.18.1. Mempelajari permintaan pembayaran/tagihan dana anggaran

pendapatan dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas bagian Pemerintah;

4.18.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep usulan permintaan pembayaran dana anggaran pendapatan dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas bagian Pemerintah;

4.18.3. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan permintaan pembayaran dana anggaran pendapatan dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas bagian Pemerintah, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak

4.19. Menyusun konsep usulan permintaan persetujuan kepada pimpinan

dalam rangka menghadiri sidang Dewan Menteri dan atau Dewan Gubernur OPEC Fund (OFID) 4.19.1. Mempelajari bahan dan dokumen rencana pelaksanaan sidang Dewan

Menteri dan atau Dewan Gubernur OPEC Fund (OFID);

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 27 -

4.19.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan

menyusun konsep usulan permintaan persetujuan kepada pimpinan dalam rangka menghadiri sidang Dewan Menteri dan atau Dewan Gubernur OPEC Fund (OFID);

4.19.3. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan permintaan persetujuan kepada pimpinan dalam rangka menghadiri sidang Dewan Menteri dan atau Dewan Gubernur OPEC Fund (OFID), serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.20. Menyusun konsep usulan pemrosesan dokumen keberangkatan/

pemberitahuan ketidakhadiran Dewan Gubernur dan atau Dewan Menteri pada acara Sidang OPEC Fund (OFID) 4.20.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan

menyusun konsep usulan pemrosesan dokumen keberangkatan/ pemberitahuan ketidakhadiran Dewan Gubernur dan atau Dewan Menteri pada acara sidang OPEC Fund (OFID);

4.20.2. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan pemrosesan dokumen keberangkatan/ pemberitahuan ketidakhadiran Dewan Gubernur dan atau Dewan Menteri pada acara sidang OPEC Fund (OFID), serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.21. Menyusun konsep usulan persetujuan pembayaran dan konsep usulan

permintaan penerbitan dokumen anggaran dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID) 4.21.1. Mempelajari dokumen permintaan pembayaran/ tagihan kontribusi

Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID); 4.21.2. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan

menyusun konsep usulan persetujuan pembayaran dan konsep usulan permintaan penerbitan dokumen anggaran;

4.21.3. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan persetujuan pembayaran dan konsep usulan permintaan penerbitan dokumen anggaran, serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.22. Menyusun usulan Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pembayaran

kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID) 4.22.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan dan

menyusun konsep usulan Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

4.22.2. Meneliti dan mengoreksi usulan Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID), serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 28 -

4.23. Menetapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dalam rangka

pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID) 4.23.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk mengumpulkan bahan,

menelaah dokumen anggaran dan menyusun SPP dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

4.23.2. Meneliti dan mengoreksi SPP dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID), serta menyampaikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

4.24. Menyusun konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan Internasional

dan instansi-instansi lainnya yang menyangkut bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam 4.24.1. Memberikan pengarahan kepada para Kepala Seksi dalam menyusun

konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan Internasional dan instansi-instansi lainnya yang menyangkut bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

4.24.2. Meneliti dan mengoreksi konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan Internasional dan instansi-instansi lainnya serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

4.25. Menyusun bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan

internasional di bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam 4.25.1. Menugaskan para Kepala Seksi untuk menyiapkan bahan jawaban dan

laporan atas pertanyaan dari lembaga-lembaga keuangan internasional sesuai dengan bidang tugas;

4.25.2. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak melalui Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis PNBP.

4.26. Membuat Tanggapan dan Pendapat atas Permasalahan yang Terkait

dengan bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam 4.26.1. Mempelajari surat permintaan tanggapan mengenai permasalahan

yang terkait bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

4.26.2. Menugaskan para Kepala Seksi terkait untuk menyiapkan konsep tanggapan dan pendapat atas permasalahan dimaksud;

4.26.3. Meneliti dan mengoreksi konsep tanggapan dan pendapat serta menyampaikan kepada Direktur Penerimaaan Negara Bukan Pajak.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 29 -

4.27. Menyusun konsep bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja,

Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak. 4.27.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP tahun lalu

dan tahun berjalan; 4.27.2. Menugaskan para Kepala Seksi sesuai dengan bidang tugasnya untuk

menyusun konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP;

4.27.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP bersama para Kepala Seksi;

4.27.4. Menugaskan Kepala Seksi untuk menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP sesuai hasil pembahasan;

4.27.5. Meneliti dan mengoreksi serta menyampaikan bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak melalui Kasubdit Data dan Dukungan Teknis PNBP;

4.28. Menyusun masukan sebagai tindak lanjut atas Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat 4.28.1. Mempelajari disposisi Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk

menindaklanjuti LHP. 4.28.2. Menugaskan para Kepala Seksi sesuai dengan bidang tugasnya untuk

menindaklanjuti LHP. 4.28.3. Membahas hasil tindak lanjut LHP dengan para Kepala Seksi dan

menyusun tanggapan LHP. 4.28.4. Meneliti dan mengoreksi tanggapan LHP tersebut dan menyampaikan

kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak. 5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Disposisi Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak; 5.2. Data rencana dan realisasi di bidang PNBP sektor migas, Pajak Penghasilan

sektor migas dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

5.3. Data perkiraan/rencana tahunan dan realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS;

5.4. Data Harga Minyak Mentah Indonesia (HMMI); 5.5. Kurs Bank Indonesia; 5.6. Laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor

migasdan Pajak Penghasilan sektor migas; 5.7. Dokumen anggaran (SP-SAPSK, DIPA, dll.) terkait dengan bidang PNBP

migas, Pajak Penghasilan sektor migas dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 30 -

5.8. Data/dokumen permintaan pembayaran/tagihan kewajiban Pemerintah terkait

dengan kegiatan pengusahaan hulu migas (PBB KKKS, Reimbursement PPN KKKS, Underlifting KKKS, Domestic Market Obligation Fee/DMO Fee KKKS, Pajak Daerah dan kewajiban lainnya);

5.9. Data/dokumen permintaan pembayaran/tagihan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

5.10. Data/dokumen usulan RKT/RAPB BPMIGAS; 5.11. Data/dokumen permintaan pembayaran/tagihan dana anggaran pendapatan

dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas Bagian Pemerintah; 5.12. Data/dokumen terkait dengan kegiatan dan keanggotaan Pemerintah Indonesia

pada OPEC Fund (OFID); 5.13. Data/dokumen permintaan pembayaran/tagihan kontribusi Pemerintah

Indonesia kepada OPEC Fund (OFID); 5.14. Pertanyaan DPR, badan internasional, lembaga keuangan internasional terkait

dengan bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam; 5.15. Surat-surat masuk dari instansi terkait yang berhubungan dengan masalah-

masalah di bidang PNBP sektor migas, Pajak Penghasilan sektor migas, penyelesaian/ pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

5.16. Data-data yang berkaitan dengan bidang PNBP migas, Pajak Penghasilan sektor migas, penyelesaian/ pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam, baik dari dalam maupun luar negeri;

5.17. Bahan jawaban dari departemen-departemen dan instansi terkait atas pertanyaan DPR;

5.18. Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP tahun lalu dan tahun berjalan; 5.19. LHP dari aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; 5.20. Konsep surat/nota dinas.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Peraturan-peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam, PPh sektor Minyak Bumi dan Gas Alam dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

6.2. Buku-buku literatur di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam, PPh sektor Minyak Bumi dan Gas Alam dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam.

6.3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan.

7. HASIL KERJA :

7.1. Konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam dari hasil kegiatan KKKS;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 31 -

7.2. Konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di

bidang subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.3. Konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN-P;

7.4. Konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS; 7.5. Konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per

KKKS; 7.6. Laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor

migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

7.7. Konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

7.8. Konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan Pajak Penghasilan sektor migas;

7.9. Konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP Minyak Bumi dan gas dan Pajak Penghasilan sektor migas dari Rekening Migas ke Rekening KUN;

7.10. Hasil perhitungan dan usulan permintaan pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu migas;

7.11. Konsep permintaan penerbitan/ revisi dokumen anggaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.12. Konsep persetujuan atas usulan pembayaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam sebagaimana hasil verifikasi;

7.13. SPM, pengantar SPM dan dokumen pendukung pembayaran lainnya dalam rangka pembayaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.14. Laporan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam dan subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.15. Konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.16. Konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.17. Konsep usulan persetujuan atas RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/persentase imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah;

7.18. Konsep usulan permintaan pembayaran dana anggaran pendapatan dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas bagian Pemerintah;

7.19. Konsep usulan permintaan persetujuan kepada pimpinan dalam rangka menghadiri sidang Dewan Menteri dan atau Dewan Gubernur OPEC Fund (OFID);

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 32 -

7.20. Konsep usulan pemrosesan dokumen keberangkatan/ pemberitahuan

ketidakhadiran Dewan Gubernur dan atau Dewan Menteri pada acara sidang OPEC Fund (OFID);

7.21. Konsep usulan permintaan penerbitan dokumen anggaran dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

7.22. Usulan Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

7.23. Surat Permintaan Pembayaran dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

7.24. Konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan Internasional dan instansi-instansi lainnya yang menyangkut bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.25. Konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional di bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.26. Konsep tanggapan dan pendapat atas Permasalahan yang Terkait dengan bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

7.27. Konsep bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;

7.28. Konsep Tindak Lanjut LHP. 8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak.

8.2. Memaraf/menandatangani surat dan laporan. 8.3. Menetapkan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan

peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam; 8.4. Menetapkan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan

peraturan di bidang subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.5. Menetapkan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.6. Menetapkan konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS;

8.7. Menetapkan konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS;

8.8. Menetapkan laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

8.9. Menetapkan konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor migasdari hasil kegiatan KKKS;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 33 -

8.10. Menetapkan konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan

pembayaran dan denda keterlambatan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan Pajak Penghasilan sektor migas;

8.11. Menetapkan konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pajak Penghasilan sektor migas dari Rekening Penerimaan Migas ke Rekening KUN;

8.12. Menetapkan hasil perhitungan dan usulan permintaan pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu migas;

8.13. Menetapkan konsep permintaan penerbitan/ revisi dokumen anggaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.14. Menetapkan konsep persetujuan atas usulan pembayaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam sebagaimana hasil verifikasi;

8.15. Menetapkan SPM, pengantar SPM dan dokumen pendukung pembayaran lainnya dalam rangka pembayaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.16. Menetapkan laporan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam dan subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.17. Menetapkan konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam, penyelesaian/ pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah;

8.18. Menetapkan konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.19. Menetapkan konsep usulan persetujuan atas RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/persentase imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah;

8.20. Menetapkan konsep usulan permintaan pembayaran dana anggaran pendapatan dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas bagian Pemerintah;

8.21. Menetapkan konsep usulan permintaan persetujuan kepada pimpinan dalam rangka menghadiri sidang Dewan Menteri dan atau Dewan Gubernur OPEC Fund (OFID);

8.22. Menetapkan konsep usulan pemrosesan dokumen keberangkatan/ pemberitahuan ketidakhadiran Dewan Gubernur dan atau Dewan Menteri pada acara sidang OPEC Fund (OFID);

8.23. Menetapkan konsep usulan permintaan penerbitan dokumen anggaran dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

8.24. Menetapkan usulan Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 34 -

8.25. Menetapkan Surat Permintaan Pembayaran dalam rangka pembayaran

kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID); 8.26. Menetapkan konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan

Internasional dan instansi-instansi lainnya yang menyangkut bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.27. Menetapkan konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional di bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.28. Menetapkan konsep tanggapan dan pendapat atas Permasalahan yang Terkait dengan bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

8.29. Menetapkan konsep bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;

8.30. Menetapkan konsep Tindak Lanjut LHP; 8.31. Meminta data dan informasi yang berkaitan tugas Subdirektorat Penerimaan

Minyak Bumi dan Gas Alam.

9. TANGGUNG JAWAB : 9.1. Atas usul, saran dan pendapat yang diajukan; 9.2. Atas kebenaran konsep dan paraf/tanda tangan surat dan laporan; 9.3. Atas kebenaran konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan

peraturan di bidang PNBP migas; 9.4. Atas kebenaran konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan

peraturan di bidang subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.5. Atas kebenaran konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP migas;

9.6. Atas kebenaran konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS;

9.7. Atas kebenaran konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS;

9.8. Atas kebenaran laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor migasdan Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

9.9. Atas kebenaran konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor migas dari hasil kegiatan KKKS;

9.10. Atas kebenaran konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang Pajak Penghasilan sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan Pajak Penghasilan sektor migas;

9.11. Atas kebenaran konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas serta Pajak Penghasilan sektor migas dari Rekening Penerimaan Migas ke Rekening KUN;

9.12. Atas kebenaran hasil perhitungan dan usulan permintaan pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu migas;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 35 -

9.13. Atas kebenaran konsep permintaan penerbitan/ revisi dokumen anggaran

subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.14. Atas kebenaran konsep persetujuan atas usulan pembayaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam sebagaimana hasil verifikasi;

9.15. Atas kebenaran SPM, pengantar SPM dan dokumen pendukung pembayaran lainnya dalam rangka pembayaran subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.16. Atas kebenaran laporan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam dan subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.17. Atas kebenaran konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam, penyelesaian/ pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan pengusahaan hulu migas, serta pembayaran dana anggaran pendapatan belanja BPMIGAS dan imbalan penjual migas Bagian Pemerintah;

9.18. Atas kebenaran konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang subsidi yang ditugaskan kepada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.19. Atas kebenaran konsep usulan persetujuan atas RKT/RAPB BP Migas dan jumlah/persentase imbalan (fee) penjual migas bagian Pemerintah;

9.20. Atas kebenaran konsep usulan permintaan pembayaran dana anggaran pendapatan dan belanja BP Migas, dan imbalan (fee) penjual Migas bagian Pemerintah;

9.21. Atas kebenaran konsep usulan permintaan persetujuan kepada pimpinan dalam rangka menghadiri sidang Dewan Menteri dan atau Dewan Gubernur OPEC Fund (OFID);

9.22. Atas kebenaran konsep usulan pemrosesan dokumen keberangkatan/ pemberitahuan ketidakhadiran Dewan Gubernur dan atau Dewan Menteri pada acara sidang OPEC Fund (OFID);

9.23. Atas kebenaran konsep usulan permintaan penerbitan dokumen anggaran dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

9.24. Atas kebenaran usulan Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

9.25. Atas kebenaran Surat Permintaan Pembayaran dalam rangka pembayaran kontribusi Pemerintah Indonesia kepada OPEC Fund (OFID);

9.26. Atas kebenaran konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan Internasional dan instansi-instansi lainnya yang menyangkut bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.27. Atas kebenaran konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional di bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 36 -

9.28. Atas kebenaran konsep tanggapan dan pendapat atas Permasalahan yang

terkait dengan bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.29. Atas kebenaran konsep bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;

9.30. Atas kebenaran konsep Tindak Lanjut LHP; 9.31. Atas permintaan data dan informasi yang berkaitan dengan Subdit Penerimaan

Minyak Bumi dan Gas Alam.

10. DIMENSI JABATAN : Dalam melaksanakan tugas di bidang PNBP migas, Pajak Penghasilan sektor migas dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat, dimensi jabatan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam yaitu: 10.1. Penerimaan di bidang PNBP sektor migas dan Pajak Penghasilan sektor migas

- Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bidang pengusahaan hulu migas terdiri dari 51 KKKS berproduksi dan 114 KKKS yang belum berproduksi.

- target PNBP sektor migas pada APBN-P TA 2008 sebesar Rp182.946,86 miliar;

- target Penerimaan dari Pajak Penghasilan sektor migas pada APBN-P TA 2008 sebesar Rp53.649,89 miliar;

- target penerimaan kegiatan hulu migas lainnya pada APBN-P TA 2008 Rp20.590,22 miliar.

10.2. Subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat - pemberian subsidi listrik melalui PT PLN (Persero) kepada masyarakat

yang harga jual tenaga listriknya di bawah biaya pokok penyediaan tenaga listrik;

- jumlah belanja subsidi listrik pada APBN-P TA 2008 sebesar Rp60.291,63 miliar.

10.3. Pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu migas - target pembayaran PBB migas kepada kabupaten/kota dengan jumlah

perkiraan PBB migas yang akan dibayarkan pada tahun 2008 sebesar sebesar Rp18,3 triliun;

- target reimbursement PPN migas kepada KKKS migas pada tahun 2008 sebesar Rp6,7 triliun per tahun;

- target pembayaran DMO Fee migas kepada KKKS pada tahun 2008 sebesar Rp12,66 triliun;

- target Pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kegiatan hulu migas kepada Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota pada tahun 2008 sebesar Rp48,34 miliar per tahun.

10.4. Penerimaan di bidang PNBP Lainnya dari Sektor Migas - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bidang pengusahaan hulu minyak

bumi sebanyak 51 KKKS dan untuk gas alam sebanyak 34 KKKS;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 37 -

- target PNBP Lainnya dari Sektor Migas pada APBN-P TA 2008 sebesar

Rp20,6 triliun (sekitar 8,01% dari total target Penerimaan sektor migas); 10.5. Pembayaran kewajiban Pemerintah terkait dengan kegiatan pengusahaan hulu

migas - Pembayaran PBB migas kepada 457 kabupaten/kota dengan jumlah

perkiraan PBB migas yang akan dibayarkan pada tahun 2008 sebesar sebesar Rp 18,30 triliun;

- Reimbursement PPN migas KKKS kepada sekitar 48 KKKS migas, kurang lebih sebesar Rp 6-7 triliun per tahun;

- Pembayaran Underlifting migas KKKS kepada sekitar 33 KKKS migas; - Pembayaran DMO Fee migas KKKS kepada sekitar 27 KKKS migas;

10.6. Pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kegiatan hulu migas kepada 30 Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, sebesar kurang lebih Rp 70,1 miliar per tahun.

10.7. Pembayaran dana anggaran belanja kepada BPMIGAS. Jumlah Anggaran Belanja BPMIGAS TA 2008 yang telah disetujui Menteri Keuangan dan telah dibayarkan adalah sebesar Rp654,59 miliar.

10.8. Pembayaran imbalan (fee) penjual migas Bagian Pemerintah kepada Badan Usaha. Jumlah dana imbalan penjual migas Bagian Pemerintah yang telah disetujui Menteri Keuangan dan dibayarkan untuk TA 2005 adalah sebesar USD 285.13 juta.

10.9. Dimensi Non Keuangan : Jumlah bawahan langsung : 4 orang Jumlah staf yang ada : 17 orang

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam hal mempelajari disposisi, pengarahan dan mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas.

11.2. Para Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas.

11.3. Para Kepala Seksi pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam dalam hal pelaksanaan tugas.

11.4. Direktorat-direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran dalam hal pelaksanaan tugas.

11.5. Pihak lain yang terkait dalam hal pelaksanaan tugas. 12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Penerimaan dari sektor Minyak Bumi dan Gas Alam (PNBP dan PPh) sampai dengan saat ini masih memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan negara (19,42% dari Penerimaan Dalam Negeri untuk PNBP sektor migas dan 5,72% dari Penerimaan Dalam Negeri untuk Pajak Penghasilan sektor migas, pada APBN TA 2007).

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 38 -

Disamping peran strategis Penerimaan migas (PNBP dan PPh) di tingkat nasional

sebagai salah satu penopang pembiayaan anggaran negara, dengan adanya desentralisasi fiskal maka PNBP sektor migas juga berdampak secara luas pada penguatan pembiayaan keuangan daerah melalui mekanisme penyaluran dana bagi hasil dari SDA migas.

Mengingat pentingnya posisi penerimaan negara sektor migas (PNBP dan PPh) sebagai sumber pembiayaan Pemerintah Pusat maupun Daerah serta dampak riilnya yang luas bagi perekonomian, maka dituntut adanya perencanaan penerimaan yang akurat, dan hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai asumsi penerimaan, khususnya variabel produksi/lifting migas, harga migas dan kurs. Pada saat realisasi, dalam rangka mengoptimalkan penerimaan dituntut pula pelaksanaan mekanisme monitoring/evaluasi realisasi penerimaan maupun implementasi kebijakan secara intensif dan efektif.

Pencapaian target penerimaan negara dari sektor Minyak Bumi sangat tergantung pada perkembangan variabel-variabel pembentuknya yang uncontrolable yaitu produksi/lifting migas, harga migas dan kurs.

Mengingat banyaknya data input dalam pengelolaan penerimaan Minyak Bumi dari instansi terkait maka diperlukan koordinasi yang lebih baik bersama dengan instansi terkait dimaksud.

Jumlah alokasi subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat dalam APBN TA 2008 cukup besar (untuk subsidi listrik sebesar 1/3 dari total belanja subsidi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam penyusunan rencana maupun pelaksanaan pembayarannya.

Target peruntukkan subsidi listrik adalah para pelanggan PLN yang harga jual tenaga listriknya di bawah biaya pokok penyediaannya, baik untuk sektor rumah tangga, bisnis maupun industri. Mengingat strategisnya penyediaan tenaga listrik bagi kegiatan perekonomian, dan besaran alokasinya yang cukup signifikan dalam APBN, maka pelaksanaan pembayaran subsidi listrik perlu dilakukan secara hati-hati, akurat, dan tepat waktu.

Pembahasan, persetujuan dan pelaksanaan pembayaran dana anggaran belanja BPMIGAS dan dana imbalan fee penjual migas Bagian Pemerintah proses penyelesaiannya perlu dilakukan secara cepat dan tepat. Hal ini perlu dilakukan agar pengawasan kegiatan usaha hulu migas oleh BPMIGAS dan bisnis penjualan migas Pemerintah dapat terselenggara dengan baik, dalam upaya untuk mengoptimalkan penerimaan negara sektor migas (PNBP dan PPh).

Pembayaran kewajiban Pemerintah di bidang pengusahaan hulu migas merupakan perwujudan komitmen Pemerintah dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam rangka pengusahaan hulu migas. Mengingat bahwa pembayaran ini merupakan faktor pengurang bagi PNBP migas, jumlahnya cukup besar dan mencakup pembayaran kepada banyak pihak termasuk Pemerintah Daerah (sebagai Pendapatan Asli Daerah) maka penghitungan, penelitian dan pembayarannya perlu dilakukan secara hati-hati, akurat dan tepat waktu sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

13. RISIKO JABATAN :

- Risiko fisik : tidak ada

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 39 -

- Risiko mental : ada, terutama pada saat melaksanakan pekerjaan yang

membutuhkan tingkat kehati-hatian dan keakuratan yang tinggi serta harus diselesaikan dalam tenggang waktu yang terbatas.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pembina / IVa 14.2. Pendidikan Formal : Strata 1 / Strata 2 14.3. Kursus/Diklat : Diklatpim Tingkat III 14.4. Syarat lainnya :

- Visioning (2) - In-Depth Prob Solv & Analysis (3) - Planning and Organizing (3) - Driving Results (2) - Quality Focus (3) - Continuous Improvement (3) - Stakeholder Focus (2) - Integrity (3) - Team Work and Collaboration (2) - Managing Others (3) - Relationship Management (2) - Meeting Leadership (3)

15. KEDUDUKAN JABATAN :

DIREKTUR PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

KASUBDIT PENERIMAAN MINYAK BUMI

DAN GAS ALAM

KASUBDIT PENERIMAAN PANAS BUMI

DAN HILIR MIGAS

KASUBDIT PENERIMAAN

NON KEMENTERIAN

KASUBDIT PENERIMAAN

KEMENTERIAN DAN SDA NON

MIGAS

KASUBDIT PENERIMAAN LABA BUMN

KASUBDIT DATA DAN DUKUNGAN

TEKNIS PNBP

KASI PENERIMAAN MINYAK BUMI

KASI PENERIMAAN

MIGAS LAINNYA

KASI PENERIMAAN

GAS ALAM

KASI VERIFIKASI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 40 -

1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi 2. IKHTISAR JABATAN :

Melakukan penyiapan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman, peraturan, penyusunan rencana, pemungutan, penghitungan dan penyiapan usulan pemindahbukuan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan pajak penghasilan dari hasil kegiatan KKKS.

3. TUJUAN JABATAN : Tercapainya penerimaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor Minyak Bumi dan pajak penghasilan (PPh) sektor Minyak Bumi secara optimal berdasarkan target APBN dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Menyusun konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) 4.1.1. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun

konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

4.1.2. Mempelajari data dan meneliti konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

4.1.3. Membahas konsep bahan pertimbangan penyusunan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi bersama Direktur, Kasubdit, Seksi Verifikasi dan instansi terkait;

4.1.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sesuai hasil pembahasan;

4.1.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi, dan menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.2. Menyusun konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP

sektor Minyak Bumi sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN-P. 4.2.1. Mempelajari data dan bahan terkait dengan rencana dan realisasi

penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dalam rangka penyusunan RAPBN, APBN, dan APBN-P;

4.2.2. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan melakukan perhitungan rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 41 -

4.2.3. Meneliti hasil perhitungan rencana dan realisasi penerimaan di bidang

PNBP sektor Minyak Bumi serta menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

4.2.4. Membahas konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi bersama Direktur, Kasubdit, Seksi Verifikasi dan instansi terkait;

4.2.5. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sesuai hasil pembahasan;

4.2.6. Meneliti dan mengoreksi konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi serta menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.3. Menyusun konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS

4.3.1. Mempelajari data dan dokumen terkait dengan penyusunan konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS;

4.3.2. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan melakukan perhitungan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS;

4.3.3. Meneliti dan mempelajari hasil perhitungan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS;

4.3.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS;

4.3.5. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS serta menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.4. Menyusun konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per

KKKS 4.4.1. Mempelajari data dan dokumen terkait dengan penyusunan konsep

realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS;

4.4.2. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan melakukan perhitungan konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS;

4.4.3. Meneliti dan mempelajari hasil perhitungan konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS serta menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

4.4.4. Menyusun konsep bahan rapat dalam rangka membahas konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS;

4.4.5. Membahas konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS bersama Direktur, Kasubdit, Seksi Verifikasi dan instansi terkait;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 42 -

4.4.6. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep realisasi triwulanan

PNBP sektor Minyak Bumi dan Gas Alam per KKKS sesuai hasil pembahasan;

4.4.7. Meneliti dan mengoreksi konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS serta menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.5. Menyusun bahan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang

PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS 4.5.1. Mempelajari data dan dokumen terkait dengan realisasi penerimaan di

bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

4.5.2. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

4.5.3. Menyusun konsep bahan rapat dalam rangka membahas konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

4.5.4. Membahas konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi, bersama Direktur, Kasubdit, Seksi Verifikasi dan instansi terkait;

4.5.5. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi, sesuai hasil pembahasan;

4.5.6. Meneliti dan mengoreksi laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi, serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.6. Memproses konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan

pembayaran di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, sebagai tindak lanjut monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi 4.6.1. Mempelajari laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di

bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan mengidentifikasi permasalahan dalam rangka penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 43 -

4.6.2. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun

konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

4.6.3. Melakukan koordinasi dan atau meminta konfirmasi dengan/ kepada instansi terkait mengenai penyetoran PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

4.6.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS berdasarkan hasil koordinasi/ konfirmasi;

4.6.5. Meneliti dan mengoreksi konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.7. Memproses konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan

pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan PPh Minyak Bumi (termasuk klarifikasi dan koreksi), sebagai tindak lanjut monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang PPh Minyak Bumi 4.7.1. Mempelajari laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di

bidang PPh Minyak Bumi dan mengidentifikasi permasalahan dalam rangka penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

4.7.2. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan PPh Minyak Bumi (termasuk klarifikasi dan koreksi) serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

4.7.3. Melakukan koordinasi dan atau meminta konfirmasi dengan/ kepada instansi terkait mengenai penyetoran PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dan pelaporan PPh Minyak Bumi;

4.7.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan PPh Minyak Bumi (termasuk klarifikasi dan koreksi) berdasarkan hasil koordinasi/ konfirmasi;

4.7.5. Meneliti dan mengoreksi konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan PPh Minyak Bumi (termasuk klarifikasi dan koreksi) berdasarkan hasil koordinasi/ konfirmasi, serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 44 -

4.8. Memproses konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang

bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari Rekening Migas ke Rekening Kas Umum Negara (KUN) 4.8.1. Mempelajari laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan

yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi; 4.8.2. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun

konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari Rekening Migas ke Rekening KUN;

4.8.3. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari Rekening Migas ke Rekening KUN, serta menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.9. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

PNBP sektor Minyak Bumi 4.9.1. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyiapkan

bahan dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi;

4.9.2. Mempelajari data dan konsep bahan tersebut; 4.9.3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP

sektor Minyak Bumi. 4.9.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil

monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi;

4.9.5. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.10. Menyusun konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan Internasional

dan instansi-instansi lainnya mengenai Penerimaan Minyak Bumi 4.10.1. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun

konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan Internasional dan instansi-instansi lainnya mengenai Penerimaan Minyak Bumi;

4.10.2. Meneliti dan mengoreksi konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan Internasional dan instansi-instansi lainnya mengenai Penerimaan Minyak Bumi, serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 45 -

4.11. Menyusun bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan

internasional mengenai Penerimaan Minyak Bumi 4.11.1. Menugaskan Pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun

konsep jawaban dan laporan atas pertanyaan dari lembaga-lembaga keuangan internasional mengenai PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi;

4.11.2. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional serta menyampaikan kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.12. Menyusun tanggapan dan pendapat atas permasalahan mengenai

Penerimaan Minyak Bumi 4.12.1. Mempelajari surat permintaan tanggapan dan pendapat atas

permasalahan mengenai Penerimaan Minyak Bumi; 4.12.2. Menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan data dan menyusun

konsep tanggapan dan pendapat atas permasalahan dimaksud; 4.12.3. Meneliti dan mengoreksi konsep tanggapan dan pendapat atas

permasalahan tersebut serta menyampaikan kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

4.13. Menyusun bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja, Rencana

Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak. 4.13.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP tahun lalu

dan tahun berjalan; 4.13.2. Menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyiapkan

konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP;

4.13.3. Membahas konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP bersama Kasubdit dan para Kepala Seksi;

4.13.4. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP;

4.13.5. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP sesuai hasil pembahasan;

4.13.6. Meneliti dan mengoreksi serta menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam.

4.14. Menyusun konsep tanggapan laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari aparat

pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat. 4.14.1. Mempelajari disposisi Kepala Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi

dan Gas Alam untuk menindaklanjuti LHP;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 46 -

4.14.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyiapkan bahan tindak lanjut LHP; 4.14.3. Menyusun konsep tanggapan terhadap LHP dan menyampaikan

kepada Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam setelah berkoordinasi dengan Seksi Verifikasi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Disposisi Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam; 5.2. Data rencana dan realisasi di bidang PNBP sektor Minyak Bumi; 5.3. Data perkiraan/rencana tahunan dan realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak

Bumi dan Gas Alam per KKKS; 5.4. Data harga minyak mentah Indonesia; 5.5. Kurs Bank Indonesia; 5.6. Laporan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor

Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi; 5.7. Pertanyaan DPR, badan internasional, lembaga keuangan internasional terkait

Penerimaan Minyak Bumi; 5.8. Surat-surat masuk dari instansi terkait yang berhubungan dengan masalah-

masalah di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi; 5.9. Data-data yang berkaitan dengan bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh

Minyak Bumi, baik dari dalam maupun luar negeri; 5.10. Bahan jawaban dari departemen-departemen dan instansi terkait atas

pertanyaan DPR; 5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, RKA-K/L dan LAKIP tahun lalu dan tahun berjalan; 5.12. LHP dari aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; 5.13. Konsep surat/nota dinas.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Peraturan-peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi, sektor Minyak Bumi dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

6.2. Buku-buku literatur mengenai sektor Minyak Bumi, sektor Minyak Bumi dan subsidi yang ditugaskan pada Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam.

6.3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan.

7. HASIL KERJA :

7.1. konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi;

7.2. konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN-P;

7.3. Konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS; 7.4. Konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 47 -

7.5. Laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor

Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

7.6. konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

7.7. konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan PPh Minyak Bumi;

7.8. konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari Rekening Migas ke Rekening KUN;

7.9. konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi;

7.10. konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan Internasional dan instansi-instansi lainnya yang menyangkut mengenai Penerimaan Minyak Bumi;

7.11. konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional di bidang mengenai Penerimaan Minyak Bumi;

7.12. konsep tanggapan dan pendapat atas Permasalahan yang Terkait dengan Penerimaan Minyak Bumi;

7.13. Konsep bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja, rencana kerja tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;

7.14. Konsep Tindak Lanjut LHP. 8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Kasubdit. Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam.

8.2. Memaraf/menandatangani surat dan laporan. 8.3. Mengajukan usulan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman

dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi; 8.4. Mengajukan usulan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP

sektor Minyak Bumi dan Gas Alam; 8.5. Mengajukan konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS; 8.6. Mengajukan usulan konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per

KKKS; 8.7. Mengajukan konsep laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di

bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

8.8. Mengajukan usulan konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 48 -

8.9. Mengajukan usulan konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan

pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, dan usulan konsep permintaan penyampaian laporan PPh Minyak Bumi;

8.10. Mengajukan konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari Rekening Migas ke Rekening KUN;

8.11. Mengajukan usulan konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan;

8.12. Mengajukan usulan konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan Internasional dan instansi-instansi lainnya mengenai Penerimaan Minyak Bumi;

8.13. Mengajukan usulan konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional mengenai Penerimaan Minyak Bumi;

8.14. Mengajukan konsep tanggapan dan pendapat atas Permasalahan yang Terkait dengan Penerimaan Minyak Bumi;

8.15. Mengajukan usulan konsep bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja, rencana kerja tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;

8.16. Mengajukan usulan konsep Tindak Lanjut LHP; 8.17. Meminta data dan informasi yang berkaitan tugas Seksi Penerimaan Minyak

Bumi.

9. TANGGUNG JAWAB : 9.1. Atas usul, saran dan pendapat yang diajukan; 9.2. Atas kebenaran konsep dan paraf/tanda tangan surat dan laporan; 9.3. Atas kebenaran usulan konsep bahan pertimbangan perumusan norma,

pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi; 9.4. Atas kebenaran usulan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang

PNBP sektor Minyak Bumi; 9.5. Atas kebenaran usulan konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per

KKKS; 9.6. Atas kebenaran usulan konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi

per KKKS; 9.7. Atas kebenaran usulan laporan-laporan rekapitulasi realisasi penerimaan di

bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS dalam rangka monitoring dan evaluasi;

9.8. Atas kebenaran usulan konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

9.9. Atas kebenaran usulan konsep penagihan dan atau pemungutan kekurangan pembayaran dan denda keterlambatan di bidang PPh Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS, dan konsep permintaan penyampaian laporan PPh Minyak Bumi;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 49 -

9.10. Atas kebenaran konsep usulan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber

dari PNBP sektor Minyak Bumi dan PPh Minyak Bumi dari Rekening Migas ke Rekening KUN;

9.11. Atas kebenaran konsep laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan;

9.12. Atas kebenaran usulan konsep jawaban atas pertanyaan DPR, Badan-badan Internasional dan instansi-instansi lainnya yang menyangkut bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.13. Atas kebenaran usulan konsep bahan jawaban dan laporan untuk lembaga keuangan internasional di bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.14. Atas kebenaran usulan konsep tanggapan dan pendapat atas Permasalahan yang Terkait dengan bidang tugas Subdirektorat Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam;

9.15. Atas kebenaran usulan konsep bahan masukan Rencana Strategik, Rencana Kerja, rencana kerja tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;

9.16. Atas kebenaran usulan konsep Tindak Lanjut LHP; 9.17. Atas permintaan data dan informasi yang berkaitan dengan Penerimaan

Minyak Bumi.

10. DIMENSI JABATAN : Dalam melaksanakan tugas di bidang Penerimaan Minyak Bumi, dimensi jabatan pada Seksi Penerimaan Minyak Bumi yaitu: 10.1. Dimensi Keuangan :

- Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bidang pengusahaan hulu Minyak Bumi sebanyak 48 KKKS;

- target PNBP sektor Minyak Bumi pada APBN Perubahan TA 2008 sebesar Rp 149,11 triliun (sekitar 82,51% dari total target Penerimaan PNBP migas atau 77,34% dari Total PNBP Sumber Daya Alam);

- target Penerimaan dari PPh Minyak Bumi pada APBN Perubahan TA 2008 sebesar Rp25,66 triliun (sekitar 47,84% dari total target Penerimaan PPh Migas atau 8,41% dari total target penerimaan PPh);

10.2. Dimensi Non Keuangan : - Jumlah bawahan langsung : 3 pelaksana - Jumlah staf yang ada : 3 pelaksana

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam hal menerima tugas, pengarahan, dan mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas.

11.2. Kasubdit Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam dalam hal menerima tugas, pengarahan dan mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 50 -

11.3. Para Kasubdit lainnya dalam hal pelaksanaan tugas. 11.4. Pejabat Eselon IV di lingkungan instansi terkait dalam hal melaksanakan

tugas. 11.5. Para Kepala Seksi di lingkungan Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak

dalam hal pelaksanaan tugas. 11.6. Para Pelaksana pada Seksi Penerimaan Minyak Bumi.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Penerimaan dari sektor Minyak Bumi (PNBP dan PPh) sampai dengan saat ini masih memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan negara;

Disamping peran strategis Penerimaan Minyak Bumi (PNBP dan PPh) di tingkat nasional sebagai salah satu penopang pembiayaan anggaran negara, dengan adanya desentralisasi fiskal maka PNBP sektor Minyak Bumi juga berdampak secara luas pada penguatan pembiayaan keuangan daerah melalui mekanisme penyaluran dana bagi hasil dari SDA Minyak Bumi.

Mengingat pentingnya posisi penerimaan negara sektor Minyak Bumi (PNBP dan PPh) sebagai sumber pembiayaan Pemerintah Pusat maupun Daerah serta dampak riilnya yang luas bagi perekonomian, maka dituntut adanya perencanaan penerimaan yang akurat, dan hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai asumsi penerimaan, khususnya variabel produksi/lifting migas, harga migas dan kurs. Pada saat realisasi, dalam rangka mengoptimalkan penerimaan dituntut pula pelaksanaan mekanisme monitoring/evaluasi realisasi penerimaan maupun implementasi kebijakan secara intensif dan efektif.

Pencapaian target penerimaan negara dari sektor Minyak Bumi sangat tergantung pada perkembangan variabel-variabel pembentuknya yang uncontrollable yaitu produksi/lifting migas, harga migas dan kurs.

Mengingat banyaknya data input dalam pengelolaan penerimaan Minyak Bumi dari instansi terkait maka diperlukan koordinasi yang lebih baik bersama dengan instansi terkait dimaksud.

13. RISIKO JABATAN :

- Risiko fisik : tidak ada - Risiko mental : ada, terutama pada saat melaksanakan pekerjaan yang

membutuhkan tingkat kehati-hatian dan keakuratan yang tinggi serta harus diselesaikan dalam tenggang waktu yang terbatas.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Penata / III c 14.2. Pendidikan Formal : Strata 1 / Strata 2 14.3. Kursus/Diklat : Diklatpim Tingkat IV 14.4. Syarat lainnya :

- In-Depth Prob Solv & Analysis (2) - Planning and Organizing (1) - Continuous Improvement (2) - Policies, Processes & Procedures (2)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 51 -

- Stakeholder Service (2) - Integrity (2) - Team Work and Collaboration (2) - Interpersonal Communication (2) - Written Communication (2)

15. KEDUDUKAN JABATAN :

KASUBDIT PENERIMAAN MINYAK BUMI DAN GAS ALAM

KEPALA SEKSI PENERIMAAN MINYAK BUMI

KEPALA SEKSI PENERIMAAN

GAS ALAM

KEPALA SEKSI PENERIMAAN

MIGAS LAINNYA

KEPALA SEKSI VERIFIKASI

PERUMUS

PENELAAH BAHAN TELAAHAN TINGKAT I

PENELAAH BAHAN TELAAHAN TINGKAT II

PEMROSES BAHAN TELAAHAN TINGKAT I

PEMROSES BAHAN TELAAHAN TINGKAT Ii

PENYAJI BAHAN TELAAHAN TINGKAT I

PENYAJI BAHAN TELAAHAN TINGKAT II

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 52 -

1. NAMA JABATAN : Perumus pada Seksi Penerimaan Minyak Bumi 2. IKHTISAR JABATAN :

Membantu melakukan penyiapan bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman, peraturan, penyusunan rencana dan realisasi, pemungutan, penghitungan dan penyiapan usulan pemindahbukuan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dan pajak penghasilan dari hasil kegiatan KKKS.

3. TUJUAN JABATAN : Mendukung tercapainya penerimaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor Minyak Bumi dan pajak penghasilan (PPh) sektor Minyak Bumi secara optimal berdasarkan target APBN dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Membantu menyiapkan konsep telaahan terkait dengan penyusunan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). 4.1.1. Mengidentifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan konsep

bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS;

4.1.2. Membahas hasil identifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS bersama Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi;

4.1.3. Membahas konsep hasil telaahan dari Penelaah Bahan Telaahan Tingkat I terkait dengan penyusunan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS bersama Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi;

4.1.4. Menyampaikan rancangan konsep telaahan terkait dengan penyusunan konsep bahan pertimbangan perumusan norma, pedoman dan peraturan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi dari hasil kegiatan KKKS kepada Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi.

4.2. Membantu menyiapkan konsep telaahan terkait dengan penyusunan

konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN-P. 4.2.1. Mengidentifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan konsep

rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN-P;

4.2.2. Membahas hasil identifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN- P bersama Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi;

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 53 -

4.2.3. Membahas konsep hasil telaahan dari Penelaah Bahan Tingkat I terkait dengan penyusunan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN- P bersama Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi;

4.2.4. Menyampaikan rancangan konsep telaahan terkait dengan penyusunan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP sektor Minyak Bumi sebagai bahan penyusunan RAPBN, APBN dan APBN- P kepada Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi.

4.3. Membantu menyiapkan konsep telaahan terkait dengan penyusunan

konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS 4.3.1. Mengidentifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan konsep

usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS; 4.3.2. Membahas hasil identifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan

konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS bersama Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi;

4.3.3. Membahas konsep hasil telaahan dari Penelaah Bahan Tingkat I terkait dengan penyusunan konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS bersama Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi;

4.3.4. Menyampaikan rancangan konsep telaahan terkait dengan penyusunan konsep usulan perkiraan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS kepada Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi.

4.4. Membantu menyiapkan konsep telaahan terkait dengan penyusunan

konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS 4.4.1. Mengidentifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan konsep

realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS; 4.4.2. Membahas hasil identifikasi permasalahan terkait dengan penyusunan

konsep realisasi triwulanan PNBP sektor Minyak Bumi per KKKS bersama Kepala Seksi Penerimaan Minyak Bumi;