1 Indoor Promkes-edit
-
Upload
shawn-dyer -
Category
Documents
-
view
9 -
download
1
Transcript of 1 Indoor Promkes-edit
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PENYULUHAN TENTANG OSTEOARTHRITIS
I. LatarBelakang
Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis. Penyakit ini
meyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan pinggul. Orang yang terserang osteoarthritis
biasanya susah menggerakkan sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena
turunnya fungsi tulang rawan untuk menopang badan. Hal ini dapat mengganggu produktifias
seseorang. Osteoarthritis tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang yang
muda dan berdasarkan penelitian, insidensi osteoarthritis lebih tinggi pada wanita.
Dari hasil beberapa penelitian medis diketahui bahwa usia dan berat badan yang terlalu
berlebih menjadi penyebab yang paling sering menyebabkan terjadinya osteoarthritis dimulai
dari inflamasi hingga terjadi deformitas atau kecacatan tulang. Usia diatas 50 tahun merupakan
kelompok awal yang beresiko terjadi osteoarthritis sedangkan untuk tingkat keparahan akhir
ditemukan pada kelompok usia 70 tahun dimana produksi cairan sendi sangat berkurang dan
degenerasi sel yang cepat.
II. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan tentang osteoarthritis dan pencegahannya.
III. TUJUAN KEGIATAN
- Memberikan pemahaman kepada pasien tentang osteoarthritis dan pencegahannya.
- Sebagai wahana mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa kedokteran dengan elemen
masyarakat.
- Menumbuhkan sikap peduli antar sesama
- Mengaplikasikan ilmu yang didapat mahasiswa ketika terjun ke masyarakat.
IV. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
a. Tempat : Poli Wanita Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh
b. Waktu Kegiatan : Kamis, 27 Maret 2014 (Pukul 10.00 WIB)
c. Peserta : Pasien di poli wanita
d. Pelaksana : Dokter Muda Fakultas Kedokteran Unsyiah
VI. METODE PENYULUHAN
Penyuluhan dilakukan dalam bentuk pemaparan tentang judul yang disampaikan dalam
bentuk edukasi dan penjelasan tentang osteoarthritis. Disela materi, penyaji melakukan tanya
jawab serta diskusi dengan pasien untuk hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti.
VII. MATERI PENYULUHAN
Osteoarthritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi-sendi besar yang sangat aktif
digunakan, biasanya terjadi di sendi lutut dan pinggul. Dimulai dari inflamasi sampai dengan
kalsifikasi dan akhirnya terjadi deformitas.
Adapun penyebab dari osteoarthritis adalah:
1. Autoimun
2. Adanya peradangan kronis pada persendian ditandai dengan pembengkakan pada jari-jari
tangan, siku, dan lutut. Biasanya daerah yang mengalami pembengkakan, berwarna kemerah-
merahan
3. Pernah mengalami trauma dan radang pada sendi
4. Faktor usia. Insidensi tertinggi pada usia diatas 50 tahun.
5. Genetik/keturunan. Ada beberapa orang yang mengalami osteoarthritis karena faktor
keturunan
6. Obesitas. Berat badan yang berlebihan, dapat memberatkan sendi dalam menopang tubuh.
7. Stres pada sendi. Biasanya terjadi pada olahragawan.
8. Neuropati perifer
Untuk mengetahui apakah kita terserang penyakit ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai berikut:
1. Biasanya, osteoarthritis terjadi secara perlahan, dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah
melakukan aktivitas, seperti olahraga, kemudian lama-kelamaan akan terasa lebih sakit dan
kaku.
2. Pada tangan: jari-jari membesar, terasa sakit, kaku bahkan mati rasa
3. Pada lutut: lutut terasa sakit dan kaku. Susah digunakan untuk berjalan dan dapat
menyebabkan cacat.
4. Pada pinggul: terasa sakit dan kaku pada kunci paha dan dapat membatasi pergerakan
5. Pada punggung/tulangbelakang: terasa sakit dan kaku pada leher
PENCEGAHAN
1. Modifikasi gaya hidup
Tidak peduli keparahan atau lokasi OA, tindakan konservatif seperti mengontrol berat badan,
istirahat yang tepat, olahraga, dan penggunaan perangkat dukungan mekanis dapat bermanfaat.
Dalam OA lutut, lutut kawat gigi dapat membantu. Sebuah tongkat, atau walker bisa mengurangi
tekanan pada sendi kaki yang terlibat yang dapat membantu untuk berjalan dan dukungan.
Olahraga teratur seperti berjalan atau berenang, atau kegiatan lain low impact didorong.
Menerapkan panas lokal sebelumnya, dan / atau kemasan dingin setelah latihan, dapat membantu
mengurangi rasa sakit, seperti yang bisa teknik-teknik relaksasi. Berat badan bisa menghilangkan
stres bersama dan dapat menunda kemajuan meskipun penelitian yang mendukung ini adalah
samar-samar. Saran yang tepat dan pembinaan oleh penyedia layanan kesehatan seperti ahli
tulang, ahli terapi fisik, okupasi terapis, dan dokter medis penting dalam manajemen OA,
memungkinkan orang dengan kondisi ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Fungsional, kiprah, dan keseimbangan pelatihan telah direkomendasikan untuk mengatasi
gangguan dari proprioception, keseimbangan, dan kekuatan pada individu dengan artritis
ekstremitas bawah. Defisit ini dapat memberikan kontribusi lebih tinggi risiko jatuh pada orang
tua.
2. Edukasi
Pasien yang diberi edukasi tepat telah terbukti untuk membantu dalam pengelolaan diri
pasien dengan arthritis dalam menurunkan rasa sakit, meningkatkan fungsi, mengurangi
kekakuan dan kelelahan, dan mengurangi penggunaan medis. Sebuah meta-analisis menunjukkan
pendidikan pasien dapat memberikan pereda nyeri rata-rata 20% lebih bila dibandingkan dengan
NSAID sendirian pada pasien dengan OA panggul atau rheumatoid arthritis.
3. Latihan fisik
Olahraga ringan menyebabkan peningkatan dan penurunan fungsi rasa sakit pada orang
dengan osteoarthritis lutut. Gerak sendi yang memadai dan elastisitas jaringan periarticular
diperlukan untuk tulang rawan gizi dan kesehatan, perlindungan struktur gabungan dari beban
dampak merusak, fungsi, dan kenyamanan dalam kegiatan sehari-hari. Latihan untuk
mendapatkan kembali atau mempertahankan gerak dan fleksibilitas dengan intensitas rendah,
gerakan terkontrol yang tidak menyebabkan rasa sakit meningkat. Kelemahan otot di sekitar
sendi osteoarthritic adalah umum ditemukan. Progresif resistif / latihan beban memperkuat otot-
otot dengan cara yang lulus untuk memungkinkan memperkuat sementara membatasi cedera
jaringan.
VIII. TANYA JAWAB
a. Olahraga apa yang sebaiknya dilakukan untuk pasien Osteoartritis?
Olahraga ringan menyebabkan peningkatan dan penurunan fungsi rasa sakit pada orang
dengan osteoarthritis lutut. Renang merupakan pilihan yang tepat sebab olahraga ini tidak
memberatkan kerja dari lutut dan tidak bertumpu pada berat badan.
b. Makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi penderita osteoarthritis?
Karbohidrat komplek disarankan tidak kurang dari 100 gr/hari. Karbohidrat komplek
seperti nasi, roti dan ubi jalar dapat memacu pembuangan kelebihan asam urat di dalam
darah. Sebaliknya penderita gout harus mengurangi karbohidrat sederhana jenis fruktosa
seperti gula, permen, dan sirup. Konsumsi fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat
Protein dapat meningkatkan produksi asam urat terutama protein hewani. Misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa. Sumber protein sebaiknya dari nabati. Penderita gout dapat
mengkonsumsi protein 50-70 gr/hari atau 0,8-1 g/kg berat badan/hari.
Konsumsi cairan yang banyak seperti 10 gelas /hari dapat membantu mengeluarkan asam
urat. Sehingga dapat menurunkan kadar asam urat. Buah-buahan yang baik dikonsumsi
adalah yang mengandung banyak air. Seperti semangka, melon, blewah, nanas,
belimbing, dan jambu air. Sebab umumnya, buah-buahan mengandung purin dalam kadar
yang sangat sedikit.
Konsumsi lemak dan minyak tinggi seperti gorengan, santan dan margarin dapat
mengganggu pengeluaran asam urat. Termasuk buah-buahan mengan lemak tinggi seperti
durian dan alpukat. Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin/air
kencing. Jadi penderita asam urat sebaiknya diet rendah lemak misalnya dengan
menghindari gorengan dan santan. Lemak yang dapat dikonsumsi hanya 15% dari total
kalori.
Kacang-kacangan yang boleh dikonsumsi maksimal hanya 25 gr. Tahu, tempe dan oncom
maksimal 50 gr/hari. Daging tanpa lemak, ikan, tongkol, tenggiri, dan bandeng maksimal
50 gr/hari.
IX. Penutup
Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis, penyakit ini
menyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan pinggul. Orang yang terserang osteoarthritis
biasanya sulit menggerakkan sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena
turunnya fungsi tulang rawan untuk menopang badan. Penyakit ini dapat dicegah dan daapt
dikendalikan dengan adanya edukasi untuk modifikasi gaya hidup yang tepat pada pasien.
DOKUMENTASI
Banda Aceh, April 2014DisetujuiKepala Puskesmas Kuta Alam/ Dokter Pembimbing I
dr. Prita Amelia SiregarNIP. 19620321 100112 2 001
\
Dokter Pembimbing II
dr. YulidarNIP. 19620720 200112 2 001