1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang...

21
1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa bencana yang ditimbulkan oleh alam, non alam atau karena ulah manusia dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian, baik harta benda dan lingkungan maupun korban jiwa, serta masalah pengungsi yang terjadi sebagai dampak kerusuhan atau konflik sosial politik; b. bahwa upaya Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, maka dipandang perlu penanganan bencana secara terkoordinasi di Kabupaten Badung sehingga penanganan dan penanggulangannya dapat terlaksana dengan cepat, tepat, terpadu dan terkoordinasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana Kabupaten Badung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah- daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655). 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Transcript of 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang...

Page 1: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

1

BUPATI BADUNG

PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR 18 TAHUN 2012

TENTANG

PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN BENCANA

KABUPATEN BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa bencana yang ditimbulkan oleh alam, non alam atau karena ulah

manusia dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian, baik harta benda dan

lingkungan maupun korban jiwa, serta masalah pengungsi yang terjadi

sebagai dampak kerusuhan atau konflik sosial politik;

b. bahwa upaya Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, maka

dipandang perlu penanganan bencana secara terkoordinasi di Kabupaten

Badung sehingga penanganan dan penanggulangannya dapat terlaksana

dengan cepat, tepat, terpadu dan terkoordinasi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Prosedur Tetap

Penanggulangan Bencana Kabupaten Badung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1655).

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844) ;

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundangan-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Page 2: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

2

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4828);

6. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 jo. Keputusan Presiden Nomor

111 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan

Bencana dan Penanganan Pengungsi;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131 Tahun 2003 tentang

Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah;

8. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3

Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR TETAP

PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN BADUNG.

Pasal 1

Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana Kabupaten Badung yang

selanjutnya disingkat Protap PB Kabupaten Badung dengan susunan dan

sistematika terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN PENANGGULANGAN

BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI

BAB IV PEMBAGIAN KELOMPOK TUGAS

BAB V KOORDINASI,PENGENDALIAN DAN PELAPORAN

BAB VI PENUTUP

Pasal 2

Protap PB Kabupaten Badung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

mempunyai fungsi sebagai pedoman dalam kegiatan penanggulangan

bencana di Kabupaten Badung.

Pasal 3

Susunan dan Sistematika Protap PB Kabupaten Badung sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Page 3: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

3

Pasal 4

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal 9 Maret 2012

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

Diundangkan di Mangupura

pada tanggal 9 Maret 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,

ttd.

KOMPYANG R. SWANDIKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012 NOMOR 18

Page 4: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

4

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR : 18 TAHUN 2012

TANGGAL : 9 MARET 2012

TENTANG : PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN BENCANA

KABUPATEN BADUNG

BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM

a. Latar Belakang.

Dalam upaya meningkatkan kegiatan pembangunan, akan dihadapkan kepada beberapa

kendala yang mempengaruhi perjalanannya, salah satu diantaranya adalah kemungkinan

datangnya bencana yang secara pasti dan tidak dapat diduga waktunya. Apabila bencana itu

terjadi maka akibat yang ditimbulkannya dapat menghambat laju kegiatan pembangunan yang

sedang berlangsung dan hasil yang dicapai. Sulit bagi kita untuk menghindari akibat yang

ditimbulkan oleh suatu bencana seperti korban manusia, kerugian harta benda, sarana dan

prasarana kepentingan masyarakat. Dampak tersebut sangat mempengaruhi kegiatan dan

perencanaan pembangunan yang sudah diatur sedemikian rupa, baik waktu, pendanaan

maupun prioritasnya.

Kabupaten Badung terletak paling selatan dari Pulau Bali yang terbagi menjadi 6 (enam)

Kecamatan, 46 desa dan 16 Kelurahan yang memiliki luas wilayah 418,53 KM² (7,43 % dari

luas pulau Bali) adalah salah satu dari 9 Kabupaten / Kota, merupakan pintu gerbang utama

kepariwisataan Bali, sekaligus Indonesia Bagian Tengah.

Secara Geografis Daerah Kabupaten Badung membelah Pulau Bali ditengah-tengah,

membentang dari Utara hingga Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tabanan disebelah

Barat, dengan Kabupaten Buleleng di sebelah Utara, dan sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, dan dengan Kota Denpasar. Sedangkan di sebelah

Selatan dengan Samudra Indonesia

Karakteristik iklim Kabupaten Badung sangat extrem yakni : sebelah utara merupakan

pegunungan dan sebelah selatan beriklim Laut mempunyai kawasan perhotelan yang sudah

terkenal diseluruh dunia yaitu Nusa Dua dan Kuta serta obyek wisata lainnya yakni Pantai

Kuta, Pura Uluwatu, dan di bagian utara Pura Taman Ayun dan Sangeh.

Page 5: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

5

Struktur tanah disebelah utara Kabupaten Badung merupakan struktur sidemen yang

belapis dan banyak aliran-aliran air bawah tanah sehingga keadaan tanahnya sangat labil.

Dan disebelah selatan merupakan daerah dataran rendah yang dikelilingi dengan lautan.

Dengan demikian Kabupaten Badung termasuk daerah rawan bencana.

Data bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Badung antara lain : tanah longsor,

banjir, angin topan/puyuh, gempa bumi, kebakaran, konflik sosial, abrasi, pohon tumbang dan

peledakan bom. Dalam menanggulangi bencana yang terjadi di Kabupaten Badung dibantu

kekuatan Linmas/Hansip, Balawista , Satuan Pemadam Kebakaran, PMI dan SAR.

Guna memperkecil akibat bencana yang ditimbulkan, seperti kerugian jiwa dan harta

benda, diperlukan upaya bersama dari masing – masing instansi Pemerintah, Lembaga Profesi

lainnya guna merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan melakukan tindakan

penanggulangan secara terkoordinatif serta cegah dini, sehingga diharapkan dapat menekan

besarnya kerugian yang tidak diharapkan, baik jiwa manusia, harta benda maupun sarana dan

prasarana yang telah dibangun. Oleh karena itu diperlukan kesamaan pendapat, kesamaan

pandangan dan pola tindakan, terjadinya koordinasi, kesiapan mental dan fisik, kecepatan dan

ketepatan bertindak yang terpadu dari semua instansi dan lembaga kemasyarakatan yang

terkait di Kabupaten Badung dalam melakukan tindakan, baik sebelum, pada saat, dan setelah

terjadinya bencana.

Guna mewujudkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan penanggulangan bencana

dan penanganan pengungsi mulai dari tingkat Banjar, maka perlu diatur mekanisme dalam

suatu sistem yang dapat mendorong kamandirian dan kewaspadaan masyarakat, sehingga

masyarakat memiliki kemampuan dan kemauan melakukan berbagai upaya antisipatif dan

partisipatif, secara terpadu melalui swadaya masyarakat, yang dipelopori oleh anggota Satuan

Hansip/Linmas yang terlatih dibawah koordinasi Kepala Desa/Lurah, yang bekerja

berdasarkan Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) Kabupaten Badung.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud disusunnya Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) Kabupaten

Badung adalah sebagai pedoman bagi aparat pemerintah dan masyarakat di daerah dalam

menyelenggarakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di Daerah.

b. Tujuan disusunnya Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) Kabupaten

Badung adalah memantapkan keterpaduan langkah dan tindakan bagi aparat pemerintah

dan masyarakat di Daerah dalam penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi

yang bertumpu pada kemandirian dan keswadayaan masyarakat secara berdayaguna dan

berhasil guna.

3. Ruang Lingkup.

Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi

panatalaksanaan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi sebelum, pada saat,

dan sesudah terjadi bencana, mulai dari Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten.

Page 6: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

6

4. Pengertian

a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Badung.

b. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintah Daerah.

c. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disebut dengan BPBD adalah

wadah yang terbentuk di Kabupaten Badung, Atas dasar Hukum Undang – Undang

Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Daerah

Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pedoman dan Tata Kerja

Penanggulangan Bencana Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Bupati.

d. Sekretariat BPBD adalah unsur pelaksana fungsi BPBD yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati.

e. Satuan Pertahanan Sipil/Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Satuan

Linmas/Hansip adalah organisasi kemasyarakatan yang berada di Desa/Kelurahan yang

disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan

penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di daerah guna mengurangi serta

memperkecil akibat bencana.

f. Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) adalah acuan dalam

penatalaksanaan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di daerah yang

terencana, terpadu, berkelanjutan dan tuntas oleh aparat pemerintah Desa/Kelurahan

bersama segenap komponen masyarakat yang dititik beratkan pada kemandirian dan

swadaya aktif masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna.

g. Penanggulangan bencana adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan, meliputi

langkah – langkah pencegahan, peringatan dini, mitigasi (penjinakan) dan kesiapsiagaan

pada saat sebelum terjadi bencana, pencarian, pertolongan, penyelamatan dan pemberian

bantuan pada saat terjadi bencana, serta rehabilitasi mental, rehabilitasi dan atau

rekontruksi sarana - prasarana umum/sosial pada saat setelah terjadi bencana.

h. Penanganan pengungsi adalah suatu upaya dan kegiatan yang ditujukan kepada

pengungsi sebagai akibat bencana perang, bencana alam, bencana akibat ulah manusia,

maupun akibat konflik sosial, yang meliputi langkah-langkah

penyelamatan/perlindungan, evakuasi, pemberian bantuan darurat, rehabilitasi mental,

rehabilitasi dan atau sarana – prasarana fisik, rekonsiliasi, pengembalian/pemulangan,

pemberdayaan, dan pemindahan/ relokasi.

i. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh perang, alam,

ulah / perbuatan manusia, dan penyebab lainnya, yang dapat mengakibatkan korban dan

penderitaan manusia, kerugian-kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan

sarana-prasarana dan fasilitas umum, serta menimbulkan gangguan terhadap tata

kehidupan dan penghidupan masyarakat.

j. Pengungsi adalah orang/sekelompok orang yang atas dasar kemauan sendiri atau

terpaksa, baik secara swadaya maupun dikoordinir pemerintah telah meninggalkan

Page 7: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

7

tempat kehidupan semula, karena terancam keselamatan dan keamanannya atau adanya

rasa ketakutan sebagai akibat terjadinya bencana perang, bencana alam, bencana akibat

ulah/perbuatan manusia dan bencana lainnya.

k. Pencegahan adalah segala upaya dan kegiatan untuk mencegah bencana atau resiko yang

mungkin terjadi melalui penyiapan peraturan perundang-undangan, penyusunan prosedur,

penangggulangan serta melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan

l. Tanggap darurat adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana, terkoordinir dan

terpadu pada kondisi darurat dalam waktu yang relatif singkat dengan tujuan untuk

menolong, mennyelamatkan jiwa/harta benda dan lingkungan serta mengurangi dampak

akibat bencana melalui pemberian bantuan moril dan material kepada korban bencana.

m. Mitigasi ( penjinakan ) adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk

mengurangi dan memperkecil akibat – akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang

meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan dan kemampuan.

n. Penyelamatan adalah segala daya upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk menolong,

melindungi, dan memberi bantuan tanggap darurat kepada para korban, mengamankan

harta benda, sarana prasarana, dan fasilitas umum serta lingkungan akibat bencana.

o. Rehabilitasi adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan agar para korban dan

kerusakan sarana-prasarana serta fasilitas umum yang diakibatkan oleh bencana dapat

berfungsi kembali.

p. Rekontruksi adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk membangun

kembali sarana dan prasarana umum yang rusak/rusak ringan akibat bencana, untuk

meringankan penderitaan masyarakat.

q. Pemberdayaan adalah kegiatan pembinaan kemampuan dan kemandirian para pengungsi

agar dapat melaksanakan kegiatan sosial dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

r. Relokasi adalah kegiatan menempatkan/memukimkan kembali pengungsi dari tempat

penampungan sementara ketempat yang tetap dilokasi yang baru.

s. Rekonsiliasi adalah upaya dan kegiatan untuk menciptakan kedamaian kepada pihak-

pihak yang bertikai dengan pendekatan sosial, budaya, hak azasi manusia dan aspek

hukum.

Page 8: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

8

BAB II

ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

1. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkoordinasikan dan

mengendalikan kegiatan masyarakat dalam penanggulangan bencana dan penanganan

pengungsi. mulai dari tahap sebelum, pada saat dan sesudah terjadi bencana.

2. Untuk mendorong swadaya masyarakat dalam kegiatan penanggulangan bencana dan

penanganan pengungsi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah membentuk tim

satuan koordinasi dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

a. Penasehat : 1. Bupati Badung.

2. Dandim 1611/Badung.

3. Kapolresta Denpasar.

4. Kapolres Badung.

5. Wakil Bupati Badung.

b. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten Badung

(ex officio) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Badung.

c. Ketua Harian : Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung.

d. Wakil Ketua Harian : Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten

Badung.

e. Sekretaris : Sekretaris BPBD Kabupaten Badung.

f. Anggota :

1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Badung.

2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Badung.

3. Asisten Administrasi Umum Kabupaten Badung.

4. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Badung.

5. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung.

6. Kepala Badan Kesbang, Pol dan Linmas Kabupaten Badung.

7. Kepala Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Badung.

8. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa Kabupaten

Badung.

9. Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Badung.

10. Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung.

11. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung.

12. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung.

Page 9: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

9

13. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.

14. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung.

15. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.

16. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab.Badung.

17. Kepala Dinas Peternakan , Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung.

18. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Badung.

19. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung.

20. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung.

21. Kepala Dinas Pendapatan Daerah/ Pesedahan Agung Kabupaten Badung.

22. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Badung.

23. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung.

24. Kepala Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar.

25. Kepala Kantor SAR Denpasar.

26. Direktur RSUD Kabupaten Badung.

27. Direktur Utama PDAM Kabupaten Badung.

28. Direktur Utama PD Pasar Kabupaten Badung.

29. Kepala PT. PLN Persero Distribusi Bali Area Bali Selatan.

30. Pimpinan PT. Telkom Bali.

31. Kepala Satpol PP Kabupaten Badung.

32. Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung.

33. Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Badung.

34. Kepala Kantor Arsip Daerah Kabupaten Badung.

35. Kabag. Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Badung.

36. Kabag. Keuangan Setda. Kabupaten Badung.

37. Kabag. Administrasi Perekonomian Setda Kabupaten Badung.

38. Kabag. Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Badung.

39. Kabag. Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Badung.

40. Kabag. Humas dan Protokol Setda Kabupaten Badung.

41. Kabag. Hukum dan HAM Setda Kabupaten Badung.

42. Kabag. Perlengkapan dan Aset Setda Kabupaten Badung.

43. Kabag. Organisasi dan Tata Laksana Setda Kabupaten Badung.

44. Kabag. Umum Setda Kabupaten Badung.

45. Para Camat se-Kabupaten Badung.

46. Unsur Polresta Denpasar.

47. Unsur Polres Badung.

48. Unsur Kodim 1611/Badung.

49. BTDC Nusa Dua.

50. Para Kabid, Kasubag dan Kasi Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Badung.

51. Staf pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung.

Page 10: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

10

52. PMI Cabang Badung.

53. Orari Kabupaten Badung.

54. Pramuka Kabupaten Badung.

55. LSM, Ormas dan Media Massa.

3. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah membentuk :

a. Ruang Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Rupusdalop PB),

sebagai ruang data dan pusat informasi dan pengendalian kegiatan penanggulangan

bencana dan pengungsi. Rupusdalop BPBD bertempat di Kantor Bupati atau BPBD

Kabupaten. Rupusdalop BPBD dipimpin oleh Kepala BPBD dan dibantu oleh unsur

TNI/POLRI, Kesehatan, Dinas Sosial dan unsur lain yang terkait. Bertempat di

Rupusdalop diatur giliran petugas piket Siaga penanggulangan bencana secara terpadu.

b. Tim Reaksi Cepat (TRC), yang anggotanya terdiri dari unsur-unsur/Instansi terkait,

TNI/POLRI, Kesehatan, Dinas Sosial, Cipta Karya, Bina Marga, Dinas Kebersihan

dan Pertamanan serta unsur lain yang diperlukan, dengan tugas melakukan pendataan

dan membuat perkiraan kebutuhan darurat secara cepat apabila terjadi bencana di

wilayahnya.

c. Satuan Tugas (Satgas) BPBD, sebagai organisasi kerangka yang disiapkan dari unsur

terkait, yang membantu pelaksanaan penanggulangan bencana dan penanganan

pengungsi yang terjadi di wilayahnya apabila unit Operasi BPBD Kecamatan tidak

mampu mengatasinya. Satgas bersifat sementara, dalam arti dibentuk bila diperlukan

dan dibubarkan setelah selesai penugasan.

4. BPBD mempunyai tugas :

Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di

daerahnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh, BNPB

yang meliputi tahap-tahap sebelumnya, pada saat maupun sesudah bencana terjadi, yang

mencakup kegiatan pencegahan, penjinakan, kesiapsiagaan, penyelamatan, rehabilitasi

dan rekontruksi.

5. BPBD mempunyai fungsi :

a. Di Tingkat Kabupaten :

1. Memberikan penyuluhan, pelatihan, gladi dan pembinaan untuk meningkatkan

kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi

di daerahnya.

2. Melaksanakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi secara langsung

didaerahnya yang memanfaatkan unsur-unsur potensi kekuatan penanggulangan

bencana dan penanganan pengungsi, sarana dan prasarana yang ada di daerahnya.

3. Melakukan kerjasama operasi pelaksanaan penanggulangan bencana dan penanganan

pengungsi dengan BPBD Kabupaten yang terdekat.

Page 11: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

11

4. Penerimaan dan penyaluran serta pertanggungjawaban bantuan penanggulangan

bencana dan penanganan pengungsi di daerahnya.

5. Melakukan kegiatan lain sesuai petunjuk Bupati, BPBD Propinsi Bali, Gubernur dan

BNPB.

b. Di Tingkat Kecamatan.

1. Camat mengkoordinasikan kegiatan organisasi struktural dan non struktural serta

masyarakat dalam kegiatan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi mulai

dari tahap sebelum, pada saat dan sesudah terjadi bencana.

2. Untuk membantu Camat dalam mengkoordinasikan penanggulangan bencana dan

penanganan pengungsi dibentuk Unit Operasi Penanggulangan Bencana dan

Penanganan pengungsi, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

a. Ketua : Camat

b. Wakil Ketua I : Danramil

c. Wakil Ketua II : Kapolsek

d. Sekretaris : Sekretaris Kecamatan

e. Pelaksana Harian : Pejabat Pelaksana Fungsi Linmas Kecamatan

f. Anggota : Unit-unit terkait dan masyarakat/ LSM.

c. Di Tingkat Desa/Kelurahan.

1. Prebekel/Lurah mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan masyarakat

dalam penanggulangan bencana dan penaganganan pengungsi mulai dari tahap

sebelum, pada saat dan sesudah terjadi bencana.

2. Prebekel/Lurah mendorong swadaya masyarakat dalam kegiatan

penaggulangan bencana dan penaganan pengungsi.

3. Prebekel selaku kepala SatuanHansip/Linmas Desa mengorganisir anggota Satuan

Hansip/Linmas di wilayahnya dalam 3 ( tiga ) kelompok lingkungan :

a. Kelompok lingkungan pemukiman

b. Kelompok lingkungan pekerjaan/proyek/objek vital

c. Kelompok lingkungan pendidikan

4. Untuk melaksanakan tugas penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi,

masing-masing kelompok Satuan Hansip/Linmas dibentuk dan disusun dalam regu-

regu sesuai dengan kebutuhan penugasan dengan kekuatan masing-masing regu 10

orang antara lain terdiri atas :

a. Regu Deteksi Dini;

b. Regu P3K;

c. Regu Tandu;

d. Regu Evakuasi;

e. Regu dapur umum;

f. Regu Caraka;

g. Regu pencarian dan penyelamatan ( SAR );

Page 12: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

12

h. Regu Pionir;

i. Regu Pemadam Kebakaran;

j. Regu Pengamanan;

5. Satuan Hansip/Linmas Desa mempunyai tugas :

a. Menyusun potensi Hansip/Linmas dalam regu – regu pelaksana menurut

kebutuhan desa yang siap dikerahkan sewaktu – waktu sesuai tugas dan

fungsinya;

b. Mengerahkan potensi Hansip/Linmas dalam pananggulangan bencana dan

penanganan pengungsi yang terjadi diwilayahnya baik sebelum, pada saat dan

setelah terjadi bencana.

Page 13: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

13

BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENANGANAN

PENGUNGSI.

Pelaksanaan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dilakukan secara

berjenjang mulai dari Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat.

a. Desa /Kelurahan :

1. Sebelum terjadi bencana dan pengungsian :

a. Membuat peta rawan bencana.

b. Membuat dan memelihara data potensi Satuan Linmas/Hansip

c. Menyiapkan data para medis dan fasilitas kesehatan/P3K

d. Menyiapkan potensi Satuan Linmas/Hansip dan masyarakat untuk penanggulangan

bencana dan penanganan pengungsi

e. Mengkoordinir masyarakat dalam penyiapan alat alat dan fasilitas penanggulangan

bencana dan penanganan pengungsi.

f. Melaksanakan penyuluhan dan gladi/latihan penanggulangan dan penanganan

pengungsi.

g. Menetapkan lokasi alternative pengungsian korban bencana.

h. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat melalui upaya-upaya peringatan dini

terhadap kemungkinan terjadinya bencana dan pengungsian.

2. Pada saat terjadi bencana dan pengungsi:

a. Mencari dan menyelamatkan korban akibat bencana.

b. Memberikan pertolongan pertama kepada korban akibat bencana

c. Mengungsikan korban bencana

d. Menyiapkan dapur umum

e. Menyiakan tempat penampungan sementara bagi korban bencana

f. Mengamankan daerah yang kena bencana

g. Menerima, mengelola dan menyalurkan serta mempertanggung jawabkan bantuan.

h. Melaporkan kegiatan bencana kepada Camat

3. Sesudah terjadi bencana dan pengungsian :

a. Menginventarisasi jumlah korban bencana dan memperkirakan jumlah kerugian

b. Menempatkan korban bencana kepenampungan sementara dilokasi yang aman.

c. Merujuk korban bencana yang mengalami gangguan fisik, psikologis dan sosial ke

Rumah Sakit/Puskesmas atau lembaga rehabilitasi terdekat.

d. Melakukan rekontruksi, terhadap fasilitas sosial dan fasilitas umum yang terkena

bencana.

e. Melaporkan kejadian bencana dan kebutuhan yang diperlukan kepada Camat.

Page 14: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

14

b. Di Kecamatan.

1. Sebelum terjadi bencana :

a. Membuat peta rawan bencana,menginformasikan daerah rawan bencana dan daerah

alternatif Pengungsian korban bencana serta potensi satuan Hansip/Linmas di Desa

/Kelurahan di wilayahnya.

b. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada potensi satuan Hansip/Linmas dan

masyarakat di Desa/Kelurahan yang rawan bencana.

c. Memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan

bencana.

2. Pada saat terjadi bencana :

a. Memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana dan menyiapkan dapur

umum.

b. Menyiapkan tempat penampungan sementara bagi korban bencana.

c. Menggunsikan korban bencana.

d. Mengamankan daerah yang terkena bencana.

e. Menerima,menyalurkan bantuan serta mempertanggung jawabkan.

f. Melaporkan kejadian bencana kepada Bupati.

3. Sesudah terjadi bencana.

a. Menginventarisasi jumlah korban bencana dan memperkirakan jumlah kerugian.

b. Merehabilitasi dan merekontruksi fasilitas sosial maupun fasilitas umum di daerah

bencana.

c. Menempatkan kembali korban bencana ke lokasi semula, ke pemukiman masyarakat

atau pengalihan ke lokasi yang aman.

d. Menerima dan menyalurkan bantuan serta mempertanggung jawabkannya.

e. Melaporkan kejadian bencana dan bantuan yang diperlukan kepada Bupati.

c. Di Kabupaten

1. Sebelum terjadi bencana :

a. Membuat peta rawan bencana, menginformasikan kepada Pemerintah dan

masyarakat yang bersangkutan.

b. Menyusun potensi satuan Linmas/Hansip dan Satgas BPBD.

c. Menetapkan daerah alternatif pengungsian korban bencana.

d. Menyusun program Satuan Koordinasi BPBD, antara lain pendidikan dan pelatihan,

geladi posko dan geladi lapang, serta prosedur tetap penanggulangan bencana.

2. Pada saat terjadi bencana :

a. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan Penanggulangan Bencana dan Pengungsi

yaitu dengan mengadakan rapat koordinasi dan konsolidasi, mengirimkan Tim

Reaksi Cepat ke daerah bencana serta menyiapkan Satgas BPBD.

b. Mengirimkan Satgas BPBD ke daerah bencana.

Page 15: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

15

c. Memberikan bantuan sarana dan prasarana yang diperlukan antara lain penyediaan

tempat penampungan sementara korban bencana, bantuan tenaga medis/paramedis,

obat-obatan, pakain dan bahan makanan.

d. Melaporkan kejadian bencana dan penanggulangannya melalui Bupati, BPBD

Provinsi, Gubernur dan BNPB

3. Sesudah terjadi bencana :

a. Melaporkan jumlah korban bencana, perkiraan jumlah kerugian, jumlah kebutuhan

rehabilitasi, dan rekonstruksi pemukiman, fasilitas sosial dan fasilitas umum di

daerah bencana.

b. Memberikan bantuan dan melaksanakan rehabilitasi dan atau rekonstruksi

pemukiman, fasilitas sosial dan fasilitas umum di daerah.

c. Mendorong terciptanya situasi dan kondisi bagi kelancaran pemerintah dan

pembangunan.

Page 16: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

16

BAB IV

PEMBAGIAN KELOMPOK TUGAS

1. Kolompok Tugas ( Pokgas ) Pencegahan dan Kesiapsiagaan

a. Koordinator : BPBD Kabupaten Badung

b. Anggota : 1. Kodim 1611/Badung

2. Polres Badung

3. Polresta Denpasar

4. Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten

Badung

5. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung

6. Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung

7. Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Badung

8. Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung

9. BMKG

10. BTDC Nusa Dua

11. Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Badung

12. Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung

13. Kantor Arsip Daerah Kabupaten Badung

14. Kabag. Hukum dan HAM Setda Kabupaten Badung

15. Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Kabupaten Badung

16. Para Camat se Kabupaten Badung

17. Unsur PMI Cabang Badung

18. Unsur Balawista Kabupaten Badung

19. Pramuka Kabupaten Badung

20. ORARI Kabupaten Badung

2. Kelompok Tugas (Pokgas) Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan.

a. Koordinator : Polres Badung

b. Anggota : 1. Unsur Kodim 1611/Badung

2. Unsur Polresta Denpasar

3. Badan Kesbang, Pol dan Linmas Kabupaten Badung

4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

5. Satuan Pol PP Kabupaten Badung

6. Unsur PDAM Kabupaten Badung

7. Linmas/Hansip Kabupaten Badung

8. Orari.

9. LSM, ORMAS dan Media Massa

10. Sarnas Denpasar

Page 17: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

17

3. Kelompok Tugas (Pokgas) Kesehatan

a. Koordinator : Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

b. Anggota : 1. RSUD Kabupaten Badung

2. PMI Cabang Badung

3. Matrik Hansip, Badan/Dinas Kabupaten Badung

4. Pramuka Kabupaten Badung

4. Kelompok Tugas (Pokgas) Rehabilitasi, Rekonsiliasi, Rekontruksi dan Relokasi

a. Koordinator : Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung

b. Anggota : 1. Unsur Kodim 1611/Badung

2. Unsur Polres kabupaten Badung

3. Unsur Poltabes Denpasar

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Badung

5. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa

Kabupaten Badung

6. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung

7. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung

8. Dinas Pariwisata Kabupaten Badung

9. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung

10. Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung

11. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Badung

12. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung

13. Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Badung

14. Kantor Arsip Daerah Kabupaten Badung

15. Bagian Keuangan Setda Kabupaten Badung

16. Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kabupaten Badung

17. Bagian Umum Setda Kabupaten Badung

18. Bagian Perlengkapan dan Aset Daerah Setda Kabupaten Badung

19. Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Badung

20. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kabupaten

Badung

21. PDAM Kabupaten Badung

22. PT. PLN Persero Distribusi Bali Area Bali Selatan

23. PT. Telkom Bali

24. PMI Cabang Badung

Page 18: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

18

5. Kelompok Tugas (Pokgas) Sosial :

a. Koordinator : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung

b. Anggota : 1. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung

2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa

Kabupaten Badung

3. Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten

Badung

4. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung

5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Badung

6. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung

7. Kantor Kementrian Agama Kabupaten Badung

8. Kabag Umum Setda Kabupaten Badung

9. Kabag Administrasi Kesra Setda Badung

10. PDAM Kabupaten Badung

11. PD Pasar Kabupaten Badung

12. PKK/Dharma Wanita Kabupaten Badung

13. Unsur Polres Badung

14. Unsur Poltabes Denpasar

15. Unsur Kodim 1611/Badung

16. Unsur PMI Cabang Badung

17. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab.Badung

18. Kwarcab Pramuka Kabupaten Badung

19. PHDI Kabupaten Badung

20. Pecalang desa

Page 19: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

19

BAB V

KOORDINASI, PENGENDALIAN DAN PELAPORAN

a. Koordinasi

Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi penangulangan bencana dan

Penanganan pengungsi dilakukan sebagai berikut :

1. Tingkat Provinsi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali selaku Kepala BPBD Provinsi Bali .

2. Tingkat Kabupaten oleh Sekretaris Daerah Kabupaten selaku Kepala BPBD Kabupaten.

3. Tingkat Kecamatan oleh Camat selaku Ketua Unit Operasional PB

4. Tingkat Desa/Kelurahan oleh Prebekel/Lurah selaku Kepala Satuan Linmas/Hansip .

b. Pengendalian

1. Untuk pelaksanaan pengendalian penanggulangan pada saat terjadi bencana, Pos Komando

BPBD ditempatkan di Rupusdalops BPBD.

2. Untuk efektifitas pelaksanaan Pos Komando PB dapat dibentuk Posko Stasioner dan Posko

bergerak PB

c. Pelaporan

1. Prosedur.

a. Prebekel/Lurah melaporkan perkembangan situasi kejadian bencana dan atau

pengungsian serta upaya penanggulangan dan penanganannya kepada camat selaku

Ketua Unit Operasional PB

b. Ketua Unit Operasional Kecamatan melaporkan perkembangan situasi kejadian bencana

dan atau pengungsian serta upaya penanggulangan dan penanganan di wilayahnya

kepada Bupati melalui Kepala Badan Penanggunglangan Bencana Daerah.

c. Kepala BPBD Kabupaten melaporkan perkembangan situasi kejadian bencana dan atau

pengungsian serta upaya penanggulangan dan penanganan di wilayahnya melalui Bupati

kepada Kepala BPBD Provinsi dan Gubernur.

d. Kepala BPBD Provinsi melaporkan perkembangan situasi kejadian bencana dan atau

pengungsian serta upaya penanggulangan dan penanganan di wilayahnya melalui

Gubernur kepada Kepala Badan Nasional Penangggulangan Bencana dengan tembusan

kepada instansi terkait di tingkat pusat.

e. Dalam keadaan mendesak, Prebekel/Lurah dapat secara langsung melaporkan kejadian

bencana dan atau pengungsian kepada Bupati melalui Kepala BPBD dengan tembusan

kepada Camat di wilayahnya.

Page 20: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

20

2. Bentuk dan Isi Laporan.

a. Bentuk

1. Laporan Pendahuluan Kejadian Bencana dan atau pengungsian, melalui kurir,

telepon, faximile, radiogram, SSB, handphone/SMS dan lain – lain.

2. Laporan lengkap.

3. Laporan rutin yang terdiri dari Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, Triwulan dan

Tahunan.

b. Isi Laporan memuat :

1. Jenis bencana dan atau pengungsian.

2. Tempat bencana dan atau pengungsian.

3. Waktu kejadian bencana dan atau pengungsian.

4. Jumlah korban akibat bencana dan atau pengungsian.

5. Permintaan kebutuhan bantuan.

3. Penyampaian Informasi Bencana.

Penyampaian informasi penanggulangan bencana dan atau penanganan pengungsi kepada

pihak-pihak tertentu, menjadi kewenangan BPBD Kabupaten melalui Bupati kepada BPBD

Provinsi, Gubernur dan BNPB.

Page 21: 1 BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANGjdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_18_2012.pdf · Ruang lingkup Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) meliputi panatalaksanaan

21

BAB VI

PENUTUP

Demikian Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana (Protap PB) Kabupaten Badung ini

digunakan sebagai pedoman dan cara bertindak bagi Instansi/Unit Kerja/Lembaga Masyarakat

yang berperan dalam penanggulangan bencana, guna memperlancar koordinasi serta penyaluran

bantuan sumberdaya dalam penanganan darurat bencana.

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG