1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

30
Bagian Keterampilan Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Tahun 2012 Airway Management

description

aaa

Transcript of 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Page 1: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Bagian Keterampilan Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Tahun 2012

Airway Management

Page 2: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

PendahuluanSalah satu komponen dari lima prinsip dasar

resusitasi jantung paru otak adalah pengelolaan jalan nafas (airway management). Pengetahuan dan keterampilan pengelolaan jalan nafas amat diperlukan oleh tenaga medis khususnya dokter dalam penatalaksanaan berbagai kasus kegawatdaruratan medis, terutama bila terjadi sumbatan pada jalan nafas penderita.

Sumbatan pada jalan nafas amat berbahaya bila tidak segera ditatalaksana, karena dapat mengakibatkan hipoksia terutama pada otak, dimana kerusakan akan segera terjadi bila hipoksia berlangsung lebih dari 5 menit. Hipoksia juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital tubuh.

Page 3: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Beberapa keterampilan yang harus diketahui dan dikuasai oleh seorang dokter dalam prosedur pengelolaan jalan nafas antara lain adalah : Cara mengenali sumbatan jalan nafas Cara membebaskan jalan nafas tanpa alat

Cara membebaskan jalan nafas dengan alat

Pemberian nafas buatan Membebaskan dan mempertahankan jalan nafas dengan cara melakukan intubasi trakea (dipertemuan ke-2)

Page 4: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Cara Mengenali Sumbatan Jalan Nafas

Sumbatan jalan nafas dapat dikenali dengan melakukan pemeriksaan ”look, listen and feel” (lihat, dengar dan raba). Pada pemeriksaan ”look”, dilakukan pengamatan seksama untuk melihat ada tidaknya atau bagaimana pergerakan dada dan perut sewaktu bernafas. Pada pemeriksaan ”listen and feel”, dokter atau tenaga medis mendengar dan merasakan ada tidaknya atau bagaimana aliran udara pernafasan di mulut dan di hidung penderita.

Pada sumbatan nafas parsial, udara yang masuk ke saluran nafas berkurang dan ditemukan bunyi nafas tambahan. Bunyi nafas tambahan bermacam-macam. Bunyi stridor inspirasi ditemukan pada sumbatan jalan nafas parsial pada daerah faring atau laring.

Page 5: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Pada sumbatan jalan nafas parsial dibawah laring, akan ditemukan adanya wheezing ekspirasi. Bunyi gurgling (suara berkumur) disebabkan adanya cairan pada jalan nafas, snoring (mendengkur) disebabkan karena jatuhnya lidah menutupi jalan nafas pada keadaan tidur atau tidak sadar dan crowing (suara melengking sewaktu inspirasi) yang disebabkan oleh spasme laring.

Sumbatan jalan nafas total pada penderita yang masih berusah bernafas akan menimbulkan gerak paradoksal dada dan perut (see-saw breathing), yaitu dada turun saat perut bergerak naik. Sebaiknya baju dibuka untuk memastikan gerakan see-saw breathing ini.

Page 6: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Cara Membebaskan Jalan Nafas Tanpa Alat

Sumbatan pada jalan nafas atas dapat dibebaskan dengan menggunakan dua cara yaitu ”head tilt” dan ”chin lift” serta ”jaw thrust”. Cara ”jaw thrust” dipakai apabila ada kecurigaan adanya trauma leher atau tulang belakang pada penderita.

Page 7: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Cara ”head tilt” dan ”chin lift” Posisi penolong di sebelah kiri penderita Bila ada benda asing di dalam mulut,

keluarkan benda asing tersebut Buka jalan nafas dengan mendorong dahi

dan mengangkat dagu (”head tilt and chin lift”)

Posisikan telapak tangan kanan pada dahi sambil mendorong dahi ke belakang (”head tilt”). Ibu jari dan telunjuk tangan kanan harus bebas agar dapat digunakan untuk menutup hidung jika perlu melakukan nafas buatan

Pada saat bersamaan ujung jari tangan kiri kecuali ibu jari mengangkat dagu (”chin lift”)

Page 8: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Head tilt and Chin Lift

Page 9: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Cara ”jaw thrust” Posisi penolong di cranial penderita Cari sudut siku rahang bawah (angulus mandibula) dengan jari telunjuk dan jari yang lain

Letakkan jari-jari pada rahang bawah dibelakang angulus mandibula

Dorong rahang bawah kearah depan Dengan kedua ibu jari, bukalah mulut sedikit dengan cara mendorong dagu

Page 10: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Jaw Thrust

Page 11: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Cara Membebaskan Jalan Nafas Dengan Alat

Pipa orofaringeal atau pipa guedel merupakan alat yang umumnya digunakan untuk mengatasi sumbatan karena jatuhnya pangkal lidah kebelakang pada penderita yang tidak sadar.

Pemilihan ukuran alat didasarkan pada panjang mulut dan sudut rahang. Ukuran yang sering digunakan adalah 2, 3 dan 4 untuk anak-anak dan ukuran small, medium dan large untuk ukuran dewasa.

Pemasangan pipa orofaringeal atau pipa guedel harus dilakukan secara hati-hati karena bila keliru memasangnya atau ukuran yang dipilih tidak tepat, pangkal lidah dapat terdorong ke belakang hingga sumbatan menjadi lebih berat.

Page 12: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Pipa orofaringeal atau pipa guedel

Click icon to add picture

Page 13: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Prosedur Pemasangan Pipa Orofaringeal atau Pipa Guedel Buka mulut penderita, periksa apakah ada benda

asing yang dapat terdorong masuk ke laring Masukkan pipa ke dalam mulut dengan

lengkungan cembung menghadap ke arah lidah sampai kira-kira lebih dari separuh panjang pipa berada di dalam rongga mulut

Kemudian putarlah pipa 180º hingga bagian cembung pipa menghadap ke palatum durum (langit-langit mulut)

Bila penderita bereaksi dengan gerak akan muntah (gag) atau mengejan, segera tarik pipa keluar

Jika penempatan pipa dan ukurannya tepat, maka bagian datar di ujung pipa akan tepat berada di antara gigi-gigi depan penderita

Setelah pipa terpasang, periksalah dengan ”look, listen, feel” apakah jalan nafas sudah bebas.

Page 14: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Prosedur Pemasangan Pipa Orofaringeal atau Pipa Guedel

Click icon to add picture

Page 15: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Pemberian Bantuan Nafas Bantuan nafas harus diberikan pada penderita yang

tidak dapat bernafas spontan atau pada kasus penderita yang bernafas namun pernafasannya tidak adekuat. Pemberian bantuan nafas dapat diberikan secara sederhana yaitu dari mulut ke mulut. Cara ini bagus, namun kurang efektif karena pada udara ekspirasi kadar oksigen hanya sebesar 16%, selain itu cara ini juga dapat menimbulkan resiko yang merugikan bagi penolong misalnya infeksi silang karena pernafasan dari mulut ke mulut.

Untuk mengatasi masalah ini, dipergunakan alat-alat bantu seperti ambu bag dengan pocket mask yang diletakkan diatas dan melingkupi mulut dan hidung penderita. Pocket mask dapat disertai katup agar udara ekspirasi penderita tidak kembali ke arah penolong. Sungkup juga terbuat dari plastik yang transparan sehingga muntahan dan warna bibir penderita dapat terlihat.

Page 16: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Ambu Bag

Page 17: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Prosedur Pemberian Bantuan Nafas Mouth to mouth

Telentangkan penderita Pertahankan ”head tilt” dan ”chin lift” Jepit hidung dengan ibu jari dan telunjuk

tangan kanan Buka sedikit mulut penderita Ambil nafas panjang dan tempelkan

rapat-rapat bibir penolong melingkari mulut penderita, lalu tiupkan nafas selama ± 1 detik

Tetap pertahankan ”head tilt” dan ”chin lift”, lepaskan mulut penolong dari mulut penderita,. Perhatikan apakah dada penderita kembali turun

Page 18: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Prosedur Pemberian Bantuan Nafas Memakai Ambu Bag

Bila memakai ambu bag dan pocket mask, sambungkan pocket mask dengan ambu bag

Tekan sungkup ke muka penderita Sungkup harus meliputi mulut dan hidung penderita,

pastikan sungkup tertekan rapat ke muka, jangan ada celah yang menyebabkan bocornya udara

Dengan tetap mempertahankan jalan nafas pompa ambu bag dengan frekuensi setiap dua detik, sekali memompa

Perhatikan dada penderita, apakah dadanya mengembang (terangkat) atau tidak

Tetap pertahankan ”head tilt” dan ”chin lift”, hentikan memompa. Perhatikan apakah dada penderita kembali turun

Bila terdapat sumber oksigen sambungkan dengan ambu bag atau pocket mask dengan aliran 10 liter/menit

Page 19: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Sambungan ke Tabung Oksigen

Page 20: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing
Page 21: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Bagian Keterampilan Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Tahun 2012

PENATALAKSANAAN SUMBATAN BENDA ASING PADA JALAN NAFAS

Page 22: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

PendahuluanBenda asing di laring dapat menutup laring,

tersangkut di antara pita suara atau berada di subglotis. Gejala sumbatan benda asing tergantung pada besar, bentuk dan letak (posisi) benda asing. Sumbatan total di laring dapat menimbulkan keadaan yang gawat biasanya kematian mendadak karena terjadi asfiksia dalam waktu singkat. Hal ini karena timbulnya spasme laring dengan gejala antara lain disfonia sampai afonia, apnoe dan sianosis.

Page 23: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Anatomi Laring

Click icon to add picture

Page 24: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Laring saat Bersuara dan Bernafas

Sumbatan tidak total di laring dapat menyebabkan gejala suara parau (disfonia) sampai afonia, batuk yang disertai sesak (croupy cough), odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis dan rasa subyektif dari benda asing (pasien akan menunjuk ke lehernya sesuai dengan letak benda asing yang tersangkut) dan dispnoe dengan derajat bervariasi. Gejala dan tanda ini jelas bila benda asing masih tersangkut di laring, dapat juga benda asing sudah turun ke trakea tetapi masih meninggalkan reaksi laring oleh karena edema laring.

Page 25: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Jackson membagi sumbatan laring dalam yang progresif dalam 4 stadium dengan tanda dan gejala:

Stadium 1: cekungan tampak pada waktu inspirasi di supra sternal, stridor pada waktu inspirasi dan pasien masih tenang.

Stadium 2: cekungan pada waktu inspirasi di daerah suprasternal makin dalam, di tambah lagi dengan timbulnya cekungan di daerah epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah. stridor terdengar waktu inspirasi.

Stadium 3: cekungan selain di derah suprasternal, epigastrium juga tredapat di infraklavikula dan sela-sela iga, pasien sangat gelisah dan dispnea. Stridor terdengar pada saat inspirasi dan ekspirasi.

Stadium 4: cekungan diatas bertambah jelas, pasien sangat gelisah, tampak sangat ketakutan dan sianosis. Jika keadaan ini berlangsung terus maka pasien akan kehabisan tenaga, pusat pernafasan paralitik karena hiperkapnea, pasien lemah dan tertidur, akhirnya meninggal karena asfiksia.

Page 26: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Cara untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total ialah dengan perasat Heimlich (Heimlich maneuver), dapat dilakukan pada anak maupun dewasa. Menurut teori Heimlich, benda asing masuk ke dalam laring adalah pada saat inspirasi. Dengan demikian paru penuh dengan udara , diibaratkan botol plastik yang tertutup, dengan menekan botol itu, maka sumbatnya akan terlempar keluar.

Biji Kacang di Glotis

Page 27: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Dengan perasat Heimlich, dilakukan penekanan pada paru. Caranya ialah bila pasien masih dapat berdiri, maka penolong berdiri di belakang pasien, kepalan tangan kanan penolong diletakkan di atas posesus xifoid sedangkan tangan kirinya pada diletakkan diatasnya. Kemudian dilakukan penekanan ke belakang dan ke atas kearah paru beberapa kali, sehingga diharapkan benda asing akan terlempar keluar dari mulut pasien.

Perasat Heimlich dengan posisi berdiri

Page 28: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Bila pasien sudah terbaring karena pingsan maka penolong bertumpu pada lututnya di kedua sisi pasien, kepalan tangan diletakkan di bawah prosesus xifoid, kemudian dilakukan penekanan ke bawah dan ke arah paru pasien beberapa kali, sehingga benda asing terlemper keluar dari mulut pasien. Pada tindakan ini posisi muka pasien harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalan nafas merupakan garis lurus.

Perasat Heimlich dengan posisi berbaring

Page 29: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing

Komplikasi perasat Heimlich adalah kemungkinan ruptur hati atau lambung dan fraktur iga.

Pada sumbatan benda asing tidak total di laring, parasat Heimlich tidak dapat digunakan. Dalam hal ini masih dapat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberi pertolongan dengan menggunakan laringoskop atau bronkoskop ataupun untuk dilakukan trakeostomi.

Page 30: 1 Airway Management Dan Sumbatan Benda Asing