1 Ade Widia Rahmawati 3S1P 1112020008 Bulldozer
-
Upload
hafiz-ibnu-tufal -
Category
Documents
-
view
49 -
download
3
description
Transcript of 1 Ade Widia Rahmawati 3S1P 1112020008 Bulldozer
-
MAKALAH ALAT BERAT
BULLDOZER
Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah alat berat di semester enam
Ade Widia Rahmawati
1112020008
3 Sipil 1 Pagi
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2015
-
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan berbagai nikmat
dan kesempatan kepada penulis & kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Bulldozer.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Orang Tua, Bpk Kusumo D.S
selaku dosen pengajar mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanik (PTM) dan Alat Berat,
dan teman teman mahasiswa serta semua pihak yang selalu memberikan bantuan baik
secara moral maupun materi hingga penulis menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dalam
mengembangkan wawasan kepada para pembaca. Penulis menyadari adanya
kekurangan dalam penyajian makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini, atas perhatiannya
mohon maaf dan terima kasih.
Depok, 3 Juni 2015
-
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan kegunaannya
2.2 Tipe tipe bulldozer
2.3 Metode kerja
2.4 Produktivitas bulldozer
2.5 Spesifikasi
2.6 Perawatan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang teknik sipil, alat - alat berat digunakan untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur pembangunan.
Saat ini, alat berat merupakan factor penting di dalam proyek, terutama proyek-
proyek konstruksi dengan skala besar. Pengoperasian alat berat haruslah efisien
sehingga dapat menekan biaya dan kesulitan yang timbul di proyek. Bulldozer
merupakan alat berat yang digunakan untuk mengupas lapisan permukaan,
membuka jalan baru, dan menabur tanah hasil pengangkutan secara berlapis,
pekerjaan ini akan menjadi cukup sulit jika dikerjakan secara manual dan akan
menjadi skala yang besar dalam suatu pekerjaan serta memakan waktu yang
cukup lama.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini terbagi menjadi dua yaitu :
1. Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk Kusumo D.S, selaku
dosen mata kuliah Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) dan Alat Berat.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui kegunaan bulldozer, tipe-tipe bulldozer, pengoperasian
bulldozer, serta menghitung produktifitas bulldozer.
1.3 Metode Penulisan
Metode penulisan ini berdasarkan studi pustaka dari buku-buku dan literatur
yang berhubungan dengan pembahasan.
-
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bulldozer dan Kegunaannya
Bulldozer adalah traktor yang mempunyai traksi besar. Bulldozer dapat
melakukan pekerjaan menggusur, meratakan, menarik dan dapat dioperasikan pada
medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan didaerah yang berhutan. Mesin ini
mungkin dapat dibedakan pada dasarnya keduanya terkait dengan crawler tractor
atau wheel tractor. Berdasarkan pada metode menaikkan dan menurunkan blade
sebuah bulldozer dapat dikelompokkan sebagai pengendali dengan kabel atau
dikendalikan dengan hidrolik. Setiap tipe alat mempunyai tempatnya masing-
masing dalam industri konstruksi. Untuk beberapa proyek salah satu tipe akan
cocok untuk digunakan, dimana untuk proyek yang lain salah satu tipe akan
lebih baik.
Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track
shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi.
Bias digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur,
meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling) dan lain lain. Mampu
beroperasi didaerah yang lunak maupun keras. Dengan swamp dozer untuk
daerah yang sangat lunak, dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan
ripper (alat garu) atau blasting (peledak dengantujuan pemecahan pada ukuran
tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan
tertentu, berbukit apalagi didaerah rata. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh,
bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah
turunan lebih efektif dan produktif daripada didaerah tanjakan. Attachment yang
biasa menyertainya antara lain : bermacam macam blade, towing, winch, ripper,
tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe
layer, dan lain lain.
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunkan traktor sebagai
penggerak utama, artinya traktor yang dilengkapi dengan dozer attachment dalam
-
hal ini perlengkapannya adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis
dari dozer yang mempunyai kemampuan dorong ke muka. Lain hanlnya dengan
angle dozer, selain mendorong lurus kedepan, juga memungkinkan untuk
mendorong kesamping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.
Sedangkan berdasarkan penggerak bladenya, bulldozer dibedakan atas
cable controlled (kendali kabel) dan hydrolic controlled (kendali hidrolis).
Pada proyek proyek konstruksi, terutama proyek yang ada hubungannya
dengan pemindahan tanah (earth moving), bulldozer digunakan pada
pelaksananan pekerjaan sebagai berikut :
1. Pembersihan lahan dari kayu dan potongan-potongannya
2. Pembukaan jalan perintis yang melintasi bukit atau babatuan
3. Memindahkan tanah untuk jarak angkut di atas sekitar 300 ft
4. Membantu memuat scrapper yang ditarik traktor
5. Menyebarkan tanah urug
6. Mengisi kembali saluran
7. Membersihkan lapangan konstruksi dari bahan-bahan bekas
8. Merawat jalan angkut
9. Membersihkan lantai borrow dan qarry pit
Gambar 2.1 Bulldozer
-
6
Keterangan Gambar :
1. Blade
2. Lift Cylinder
3. Hydraulic tank
4. Ripper
5. Main frame
6. Straight frame
7. Track shoe
Tabel 1. Fungsi Attachment Pada Bulldozer
ATTACHMENT KETERANGAN GAMBAR
1 Blade
a. Universal Blade
(U-Blade)
Blade dengan bentuk U
kelebihannya adalah effisien
waktu mendorong, karena
makin sedikit tanah yang
terbuang ke samping.
b. Straight Blade
(S-Blade)
Paling cocok untuk segala
jenis lapangan, merupakan
modifikasi U-Blade.
Dengan blade ini Bulldozer
dapat menghandel material
dengan mudah.
c. Angling Blade
(A-Blade)
A-Blade dibuat untuk posisi
lurus dan menyerong, dapat
diserongkan 25 0
ke kanan
atau ke kiri.
d. Straight - Tilt
Dozer
Adalah blade yang dapat di
tinggikan sebelah, untuk
mendapatkan kemiringan
hasil pemotongan. Disamping
-
itu pada medan tanah lembek,
blake dengan tilt ini dapat
bekerja efektif.
e. Rake Blade
Adalah blade berbentuk
garpu terpasang pada bagian
depan unit bulldozer. Fungsi
untuk mencabut sisa akar
pohon sehingga kerusakan
top soil jauh lebih kecil
dibandingkan dengan blade
biasa
2 Towing Winch
Adalah gulungan kawat baja
yang dipasang dibelakang
unit dozer, yang berfungsi
menarik kayu, unit portable
camp, dan lain-lain.
3 Ripper
Adalah peralatan yang
berbentuk taji, dipasang pada
bagian belakang bulldozer.
Fungsinya untuk memecah
batu dan tanah keras untuk
memudahkan penggusuran.
4 Track Shoes
a. Single Grouser
Shoe
Untuk Bulldozer
-
b. Semi double
Grouser Shoe
Untuk Dozer Shovel
c. Triple Grouser
Shoe
Untuk Dozer Shovel
d. Rockbed Shoe Di reinforce agar tahan
terhadap pekerjaan berat
e. Scoria Disposal
Shoe
Terbuat dari logam mangan
yang tahan terhadap panas
f. Swamp Shoe Untuk daerah berlumpur
g. Flat Shoe Untuk daerah daerah yang
sudah diratakan
Sumber : Pengenalan Produck, Training Centre Dept. PT. United Tractor Jakarta.
Blade dari bulldozer terdiri dari papan cetakan (moldboard) dengan alat pemotong
ujung sisi dan gigitan (side bits) yang dapat dipindahkan. Lengan pendorong (push arm)
dan silinder pemiring (tilt cylinders) atau sebuah rangka C mengaitkan blade dengan
dozer. Blade terdiri dari berbagai ukuran dan rancangan berdasarkan pada penggunan
pekerjaan yang khusus. Kekerasan baja pada sisi pemotong dan sisi gigitan beranjak
pada sebab mereka menerima kebanyakan dari lecet dan pengausan dengan cepat.
-
Beranjak pada hubungan yang tersedia mudah dipindahkan. Bagian atas dari blade dapat
melempar kedepan dan kebelakang dengan berbagai sudut yang berkaitan dengan sisi
pemotong. Blade digabngkan dengan rangka C dapat diputar dari arah lintasan
menyudut .
Memiringkan (tilt). Gerakan ini termasuk pada
posisi vertikal dari blade. Kemiringan yang diijinkan
tergantung pada besarnya tenaga dozer pada porsi
yang dibatasi oleh panjang blade
Melemparkan (pitch). Adalah pergerakan
sangat penting tentang titik koneksi antara dozer dan
blade. Manakala bagian atas blade dilemparkan ke
depan, tepi alas mundur, peningkatan ini adalah
sudut dalam memotong tepi galian
Menyudut (angle). Memutar blade sedemikian
sehingga tidak tegak lurus kepada arah dari perjalanan
dozer. Menyudut menybabkan material yang didorong
untuk menggulung mulai yang diseret blade.
-
Gambar 2.2 Posisi Pemasangan Blade pada Bulldozer
2.2 Tipe-tipe Bulldozer
Pada mulanya bulldozer hanya dikaitkan pada crawler tractor namun
dalam pengembangannya bulldozer dapat dikaitkan dengan wheel tractor. Setiap
jenis kaitan mempunyai keuntungan dari kondisi yang mengikutinya.
1. Berdasarkan alat geraknya / mounted
Untuk beberapa kondisi pekerjaan seperti jenis yang lainnya mungkin
sangat cocok untuk digunakan Menurut track shoenya bulldozer dibedakan atas
crawler tractor dozer (dengan roda rantai), wheel tractor dozer (dengan roda ban)
dan swamp bulldozer (untuk daerah rawa rawa).
a. Bulldozer tipe crawler
-
Gambar 2.3 Crawler tractor Dozer (roda rantai )
Beberapa keuntungan yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk memberikan gaya tarik yang besar, khususnya
dalam operasi pada landasan yang lunak, seperti tanah lepas atau
lunak
2. Kemampuan untuk melintas diatas permukaan tanah lunak
3. Kemampuan untuk beroperasi pada bentuk batuan, dimana ban karet
mungkin akan mengalami keerusakan serius
4. Kemampuan untuk beroperasi di atas permukaan kasar, yang mana
dapat mengurangi biaya perawatan jalan angkut
5. Daya angkat yang besar karena tekanan yang rendah di bawah crack
6. Macam-macam kemampuan untuk penggunan pada pekerjaan yang
lebih besar
b. Bulldozer tipe wheel
Gambar 2.4 tractor Dozer [ roda karet ]
-
Diantara keuntungan yang diberikan adalah sebagai beerikut:
1. Memiliki kecepatan perjalanan yang tinggi pada pekerjaan atau dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain
2. Mengurangi alat muat intuk mengangkut bulldozer ke tempat kerja
3. Produksi yang besar, khususnya ketika mempertimbangkan perjalanan
sangat menentukan
4. Sedikit operator yang mengalami kelelahan
5. Kemampuan untuk berjalan pada jalan raya tanpa merusak permukaan jalan
Jika pengguna peralatan mempunyai pekerjaan yang cukup besar untuk
menyesuaikan pembelian peralatan khusus, kita harus melakukan pemilihan
peralatan yang paling sesuai dengsn pekerjaan yang akan dilakukan. Kondisi
terakhir seleksi peralatan dengan banyak kegunaan akan selalu menjadi pilihan
terbaik.
2.3 Metode kerja
Pengoperasian bulldozer dapat dilakukan , dengan :
a. Slot Dozing
Dengan melakukan beberapa lintasan dan membiarkan tanah berceceran
di kiri-kanan dozer, hal ini merupak penghalang bagi tercecernya tanah pada
lintasan-lintasan berikutnya, cara ini akan menaikkan produksi hingga 20%
b. Side by side dozing atau blade to blade dozing
Ialah cara kerja dengan menggunakan dua dozer berdampingan, sehingga
ujung blade yang satu dengan yang lain hamper bersentuhan dan berjalan pada
arah yang sama, cara ini akan menaikkan produksi 15-20 % .
2.4 Produktifitas Bulldozer
Dibawah kondisi bulldozer adalah mesin yang sangat sesuai untuk
memindahkan atau menggusur tanah untuk seperti pekerjaan penggalian kolam
untuk cadangan air, saluran silo dan galian jalan raya, pengupasan humus dari
tanah asli atau menumpuk tanah, membangun bendungan rendah, mengurug
-
kembali saluran, meyebarkan mateerial pada urugan, dan sebagainya. Secara
umum, jarak angkut tidak boleh lebih daari 300 ft. Yang manapun apakah
crawler atau wheel yang digunakan traktor, mesin tipe crawler lebih
menguntungkan untuk jarak angkut yang pendek dengan permukaan tanah yang
lunak dan lembek, dan mesin tipe wheel memiliki kelayakan berupa keuntungan
pada jarak angkut yang jauh dan jalan yang keras.
Gambar 2.5 Kurva Kinerja Bulldozer Tipe Wheel 216 hp 45.370 lb dengan
power sift
Produksi bulldozer akan bervariasi sesuai dengan dibawah kondisi
tempat dioperasikan. Sepanjang lewat di atas lintasan yang pertama kebanyakan
ditentukan dari tanah awal yang akan digusur yang keluar dari ujung blade untuk
membentuk suatu barisan bukaan pada masing-masing sisi lintasan. Sesudah
barisan bukaan ini dibangun ke atas untuk membentuk saluran, akhirnya akan
tumpahakan dikurangiatau dieliminasi, dengan kenaikan substansial dalam
hasilnya. Pelat baja pada ujung yang bersebelahan dari blade akan mengurangi
tumpahan pada bagian ujung blade saling bertemu, mempunyai kegunaan untuk
meningkatkan produksi lebih dari 50% dari produksi gabungan kedua bulldozer
tersebut. Jika tanah dapat didorong ke arah bawah, produksi alat akan meningkat
secara substansial karena keuntungan dari kelandaian yang diharapkan dan
kemampuan untuk meningkatkan kuantitas lebih besar dari tanah dari mesin
tersebut.
-
Blade dari bulldozer mempunyai kapasitas teoritis yang bervariasi
dengan kelompok tanah dan ukuran dari blade. Jika kapasitas blade diketahui,
dapat ditentukan perkiraan produksi dari alat dengan dengan memperkirakan
jumlah lintasan yang dilakukan setiap jam.
Dozer tidak mempunyai satu set kapasitas volume.Karena tidak punya
corong tuang (hopper) dan mangkok (bowl) untuk muatan. Sebagai gantinya
jumlah material yang dipindahkan dengan dozer sangat tergantung pada
kuantitas yang tinggal di depan blade selama dorongan. Faktor pengendali
produksi tergantung pada tingkat:
1. Tipe blade
2. Tipe dan kondisi material
3. Waktu siklus
Mengukur Volume Blade
Volume muatan blade dapat dilakukan dengan perhitungan berbagai
macam metode, antara lain:
1. Nilai dari pabrik blade, pabrik memberikan tingkat produksi berdasarkan
pada SAE standard J1265. Tujuan dari standard ini adalah untuk
menyampaikan metode yang sama untuk menghitung kapasitas blade. Hal
ini untuk membuat perbandingan relatif dari kapasitas blade dantidak untuk
memperkirakan produksi di lapangan.
Vs=0,8WH2 ....................................................................................................1
.1
Vu=Vs+ZH(W-Z)tan
x0 ..................................................................................1.2
Dimana:
Vs=kapasitas dari blade tipe S atau A, dalam cu yd-UKL
Vu= kapasitas blade tipe U, dalam cu yd-UKL
W = leba blade, dalam yd, tidak termasuk ujung gigit
H = tinggi blade efektif, dalam yd
Z = panjang sayap diukur paralel pada lebar blade, dalam yd
X = sudut sayap
-
1. Pengalaman sebelumnya (material, alat, dan kondisi kerja yang sama)
Pengalaman sebelumnya dari proyek yang sudah dilaksanakan denga
menggunakan bulldozer sangat baik untuk menentukan besar tingkat
produksi blade. Oleh sebab itu dokumentasi dari setiap pekerjaan
diperlukan kondisi kerja, besar blade, dozer, yang mempunyai
karakteristik, ukuran, tipe yang sama.
2. Pengukuran lapangan, prosedur untuk mengukur muatan blade
sebagai berikut :
a. Memperoleh isi blade normal
1) Dozer mendorong normal muatan blade ke arah suatu tingkatan
lapangan
2) Hentikan gerakan maju dozer. Ketika naik gerakan maju blade
sedikit untuk membentuk ukuran gundukan simetris
3) Mundur dan gerakan kembali dari gundukan
b. Pengukuran
1) Ukur tinggi (H) dari gundukan pada sisi dalam dari tiap lajur
2) Ukur lebar (W) dari gundukan pada bagian dalam dari tiap lajur
3) Ukur panjang (L) dari gundukan, tidak perlu dibagian tengah
c. Perhitungan, rata-rata antara dua tinggi dan dua lebar yang
diukur, jika pengukuran menggunakan ft, muatan blade dalam
cu yd-UKA dihitung dengan rumus
V=0,0139HWL...........................................................................(1.3)
Dimana: V = kapasitas blade, dalam cu yd-UKA
Waktu Siklus
Jumlah waktu yang diperlukan dalam mendorong muatan, kembali, dan
melakukan manuver untuk kembali pada posisi untuk mendorong kembali disebut
sebagai satu siklus produksi dari dozer. Waktu yang dibutuhkan untuk mendorong
dan kembali dapat dihitung dengan situasi yang mempertimbangkan jarak angkut
dan kecepatan yang dimiliki melalui kurva kinerja mesin.
-
Mendorong dimana secara umum bekerja dengan kecepatan rendah antara
1,5 sampai 2 mph (mile per-jam). Kecepatan rendah ini disebabkan untuk
mendorong material yang sangat kohesiv. Kecepatan kembali biasanya bisa
maksimum, dan sangat tergantung dengan jarak yang ada. Jika menggunakan
kurva kinerja untuk menentukan kecepatan yang layak, yang perlu diingat, kurva
diidentifikasi untuk kecepatan yang tetap. Dalam menentukan waktu siklus,
estimator harus menggunakan kecepatan rata-rata yang didaat dari penjumlahan
waktu yang diperlukan untuk percepatan sampai pada kecepatan yang dicapai
seperti yang ada pada kurva. Operator tidak bisa ke perseneling kedua pada mesin
dalam kasus jarak yang kurang dari 100 ft. Jika jarak lebih besar dari 100 ft dan
kondisi daerah kerja relatif halus dan datar, maksimum kecepatan mesin dapat
dicapai. Waktu manuver untuk power sift dozer yang digunakan dalam
mendorong material adalah kira-kira 0,05 menit
Untuk menghitunh waktu siklus dari proses produksi atau kerja dari mesin
dozer ini, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Dimana :
Cm : waktu siklus, dalam menit
D : jarak gusur, dalam ft, m
F : kecepatan gusur maju, dalam mph (dikonversikan menjadi ft per-menit atau m
per- menit) biasanya 1,5 mph s.d 2 mph
R : kecepatan gusur maju, dalam
z :waktu manufer sekitar 0,05 menit
Formula untuk menghitung produksi dozer dalam satu jam operasi, dapat dihitung
sebagai berikut:
Q = V x 60/cm x e x E
Dimana:
Q : produksi dozer, dalam cu yd-UKA/jam
V : kapasitas blade, dalam cu yd-UKA/jam
cm : waktu siklus, dalam menit
e : faktor kelandaian,
-
E : efisiensi kerja
Contoh:
Sebuah bulldozer tipe crawler menggunakan power sift seperti pada gambar dapat
mendorong rata-rata muatan 6,15 cu yd-UKL. Material yang didorong adalah pasir
berlanau. Rata-rata jarak angkut adalah 90ft. Berapa produksi yang dapat dicapai
oleh alat?
Penyelesaian:
Kecepatan mendorong = 2 mph (untuk material berpasir)
Waktu mendorong = (90 ft/5.290 ft/mil)x(1/2 mph)x(60 menit/jam) = 0,51 menit
Waktu kembali dari gambar pada gigi kedua untuk jarak lebih kecil dari 100 ft
kecepatan maksimum adalah = 4 mph
Waktu kembali = (90 ft/5.290 ft/mil)x(1/4 mph)x(60 menit/jam) = 0,26 menit
Kurva pada gambar memberikan informasi berdasarkan kecepatan dengan
percepatan tetap. Dozer harus dipercepat untuk memenuhi kecepatannya. Oleh
sebab itu ketika digunakan kecepatan seperti gambar, selalu diperlukan untuk
membuat tambahan untuk waktu akselerasi. Karena dalam contoh, perubahan
kecepatan sangat kecil, tambahan 0,05 menit dibuat untuk waktu akselerasi.
Waktu kembali = 0,26 menit + 0,05 menit = 0,31 menit
Waktu manuver = 0,05 menit
cm = 0,51 + 0,31 + 0,05 = 0,87 menit
Produksi alat adalah:
Q = V x 60/cm x e x E
Q = 6,15 x 60/0,87 x 1 x 1
Q = 424 cu td-UKA/jam
Catatan : nilai e dan E diambil 1 diasumsikan bekerja pada daerah datar dan waktu
kerja 60 menit per jam
Contoh:
Diasumsikan swell adalah 25% untuk pilar berlanau, dari contoh di atas dan
efisiensi kerja 50 menit/jam, berapa produksi aktual dari dozer tersebut jika
dihitung dalam ukuran keadaan asli?
Penyelesaian:
Q= (424 cu yd-UKA/1,25)x(50 menit/60 menit)= 283cu yd-UKA
-
Contoh:
Alat pada contoh di atas mempunyai BP&O Rp 400.000,-/jam, tentukan biaya
untuk medorong material?
Penyelesaian:
Harga Satuan Pekerjaan (HSP)= (Rp 400.000,-)/( 283cu yd-UKA)
HSP= Rp 1.413,43/cu yd-UKA
Contoh:
Diketahui : Sebuah alat berat berupa Bulldozer D155A - 1
- Jarak hauling : 40 m
- Jenis tanah : hard to cut 0,80
- Grade (menurun) : 15% 1,19
- Berat mateial : 1600 kg loose 0,87
- Job efficiency : 45 menit/jam 0,75
- Slot dozing : 1,20
- Kecepatan : forward = 3,7 km/jam
: reverse = 8,2 km/jam
- Operator : average 0.75
Ditanyakan : Rencanakan produksi aktual alat berat tersebut
Penyelesaian :
Produksi per cycle
q = L x H2 x a = 4,13 x (1,59)
2 x 0,8 = 8,50 m
3
Cycle time
Kecepatan maju, F = 3,7 x 0,75 = 2,8 km/jam (46,7 m/menit)
Kecepatan kembali, R = 8,2 x 0,85 = 7,0 km/jam (116,7 m/menit)
Gear shifting
Z = 0,05 detik
Cm = 40/46,7 + 40/116,7 = 1,25 menit
Standar produksi
Q = 8,5 x (60/1,25)= 408 m3/jam
Faktor Koreksi
-
FK = 0,80 x 1,19 x 0,87 x 0,75 x 1,20 x 0,75 = 0,56
Produksi aktual
Q = Q x FK = 408 x 0,56 = 228,5 m3/jam loose
Contoh:
Hitung perkiraan produksi dari bulldozer untuk kondisi berikut:
Material top soil berpasir, dengan berat 2.700 lb per-cu yd-UKA
Swell 25%
Jarak gusur 100 ft, melewati permukaan tanah, dengan operasi bulldozer dalam
satu slot.
Crawler tractor, 72drawbarpull hp
Ukuran blade panjang 9 ft 6 in, tinggi 3 ft 0 in
Tingkat kapasitas blade, volume, 3,6 cu yd-UKL
Faktor operasi 50 menit per jam
Perkiraan waktu siklus: Mendorong (maju) 100 ft @ 1,5 mph
Kembali (mundur) 100 ft @ 3,5 mph
Penyelesaian:
Tingkat kapasitas blade, volume 3,6 cu yd-UKL
Kapasitas bersih blade = 3,6/1,25 = 2,9 cu yd-uka
Faktor operasi 50 menit per jam
Perkiraan waktu siklus:
Mendorong (maju) 100 ft @ 1,5 mph = 0,758 menit
Kembali (mundur) 100 ft @ 3,5 mph = 0,324 menit
Waktu tetap, memuat dan memindahkan gigi =0,320 menit
Waktu total = 1,420 menit
Lintasan per jam = 50/1,402 = 35,7 trip
Produksi per jam = 35,7 x 2,9 cu yd = 103,4 cu yd-UKA
Produksi yang diberikan dalam contoh adaalh didasarkan pada kondisi
operasi yang paling diharapakan (pavorable) yang diijinkan sebagai muatan yang
sama untuk kapasitas maksimum dari dozer. Untuk banyak proyek muatannya
akan lebih kecil dibandingkan kapasitas maksimum yang layak. Untuk contoh jika
tanah adalah tanah biasa, muatannya mungkin dikurangi sampai pada 2,0 cu yd
-
UKA. Dengan mengingat kondisi lain dengan produksi per jam akan menjadi:
35,7 x 2,0 cu yd-UKA
Kapasitas perkiraan dari blade bulldozer dapat ditentukan dari ukuran
muatan yang didorong oleh blade. Pengukuran nyata diwakilkan oleh muatan yang
diberikan berdasarkan estimasi hasil yang terbaik.
Contoh:
Jika sebuah blade berukuran panjang 9 ft 6 in (9,5 ft), tinggi 3 ft.
Tinggi digunakan untuk mendorong tanah dalam satu slot atau saluran yang
tingginya adalah kira-kira sama dengan tinggi blade itu, hal ini sesuai untuk
mengisi blade untuk panjang dan tinggi penuh. Walaupun bidang dari kelandaian
depan dar tanah akan jadi tidak beraturan, diasumsikan dengan kelandaian 2:1.
Ukuran dari muatan akan menjadi panjang 9,5 ft, tinggi 3 ft, dan leber 6 ft. Maka
volume UKL menjadi:
q= 9,5 x 3 x 6 =3,2 cu yd
2 x 27
Untuk swell 25%, volume bersih menjadi:
q= 3,2/1,25= 2,56 cu yd-UKA
Gambar 2.6 Kurva Produksi Dozer untuk Blade lurus Caterpillar D7 s.d D11
-
Jika dorongan dilakukan tanpa slot, kapasitas blade akan berkurang sekitar
25%. Juga, jika tanah sangat keras maka tidak dapat dipindahkan dalam keadaan
penuh, kapasitas harus dikurangi tergantung kedaannya.
Tabel 2.1 memberikan perkiraan kapasitas blade dan produksi dalam cu
yd-UKA untuk berbagai ukuran blade dan traktor. Informasi yang diberikan
pada tabel didasarkan pada mendorong muatan penuh dengan slot. Hal itu
diasumsikan traktor akan mendorong muatan ke depan pada gigi satu, dan
kembalinya untuk muatan yang lain dengan gigi mundur itu diasumsikan traktor
dioperasikan 50 menit per-jam. Untuk kondisi kerja yang lain produksi yang
diberikan pada tabel harus dimodifikasi.
Pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 diberikan kurva produksi berbagai
bulldozer dengan tipe yang ada. Dimana blade yang digunakan adalah lurus, dan
jenis bulldozer yang digunakan berinisial D. Dimana masng-masing grafik
memiliki kekhasan masing-masing untuk jarak dan produksinya. Cara
menggunakan grafik ini adalah diimnulai dari menentukan jenis bulldozer dan
jarak gusur yang digunakan. Ditarik garis berpotongan dengan kurva dari kurva
sesuai dengan tipe bulldozer yang digunakan. Kemudian garis tadi diteruskan ke
arah kanan sampai mentok dan didapat angka untuk menentukan produksi
bulldozer tersebut dalam m3-UKL/jam atau cu yd-UKL per-jam.
Tabel 2.7 Representasi kapasitas blade dan produksi bulldozer (cu yd-UKA)
-
Tabel 2.8 Faktor koreksi kondisi kerja dari Caterpillar untuk estimasi produksi
bulldozer
Format Estimasi Produksi Dozer
Ini adalah format yang dapat dignakan untuk menganalisa produksi dozer.
Perhitungan didasarkan pada alat caterpillar D-7G bulldozer tipe crawler dengan
blade S untuk informasi spesifikasi diberikan pada tabel 2.2 dan kurva kinerja
terlihat pada gambar 6.11 ini akan dilakukan dengan operasi slot dozing.
Material yang akan didorong dalam keadaan pasir berlanau yang tidak kohesiv,
dan jarak gusur 300 ft mulai dari awal penggalian dilakukan pada kelandaian
turun 10%, operator memiliki keterampilan rata-rata, dozer memiliki power sift
transmisi, pandangan dan traksi haarus memuaskan. Berat material 108 lb per-cu
ft dalam kondisi asli dan perkiraan swell 12% ketika digali(perubahan dari asli
ke lepas). Efisiensi kerja diperkirakan sama dengan 50 menit per-jam.
-
Perhitungan biaya langsung dari usulan operasi pemindahan tanah dalam rupiah
dalam cu yd-UKA. Asumsi BP&O biaya untuk bulldozer Rp 450.000,- per-jam.
Langkah 1: produksi ideal maksimum
Tentukan maksimum produksi ideal dari kurva yang didasarkan pada
khusus dozer dengan model dan ukuran blade. Tentukanjarak gusur pada skala
horizontal pada bagian bawah dari gambar 2.3. Gambarkan garis vertikal ke atas
sampai berpotongan dengan kurva produksi untuk dozer sesuaia dengan yang
dipertimbangkan, dan teruskan garis tersebut secara horizontal menuju skala
vertikal pada sisi kiri gambar. Baca padatitik perpotongaan pada skala vertikal
maksimum produksi dalam cu yd-UKL (lcy) per-jam. D7 dengan blade , dari
gambar 2.1produksi ideal untuk jarak gusur 300 ft adalah 170 cu yd-UKL
Langkah 2: faktor koreksi berat material
Jika aktual satuan berat dari material yang akan didorong adalah tidak
tersedia dari investigasi tanah, nilai rata-rata yang didapatkan dalam tabel 2.1
dapat digunakan. Membagi 2.300 lb/cu yd-UKA dengan cu yd-UKA berat
material yang didorong ditentukan dengan faktor koreksi.
Berat UKA untuk material proyek ini adalah 108 lb per-cu yd, didapat:
108 lb/cu yd x 27 cu ft/cu yd= 2.916 lb/cu yd-UKA
Swell adalah 12%, dengan demikian di dapat berat material yang akan didorong
dalam keadaan lepas adalah:
2.916/1.12 = 2.604 lb/cu yd-UKL
Kondisi standar adalah 2.300 lb/cu yd-UKL
Kondisi berat material = 2.300/2.604 = 0,88
Langkah 3:faktor koreksi operator
Tabel 2.2 memperlihatkan faktor koreksi untuk keterampilan operator.
Operator: 0,75 (Keterampilan rata-rata, untuk bulldozer tipe crawler)
Langkah 4: faktor koreksi tipe material
Blade bulldozer dirancang untuk memotong material dan untuk
menggulung material yang dipotong bagian depan dari blade. Pada kondisi
normal faktor produksinya adalah 1, dimana beberapa material tidak dimiliki
-
dalam pengertian ideal dan sebuah faktor koreksi harus digunakan (lihat tabel
2.2)
Material tipe : 0,80 (kering dan non kohesif)
Langkah 5: faktor koreksi untuk teknik operasi
Pada kasus dari operasi dozer sendiri faktornya adalah 1, lihat tabel 2.2
dalam kasus slot atau dozing sis dengan sisi:
Teknik operasi : 1,20 (slot dozing)
Langkah 6: faktor vasibility (pandangan)
Pada kasus ini memiliki visibilitas yang baik, digunakan 1; lihat tabel
2.2untuk faktor didasarkan pada kondisi lain.
Visibility: 1
Langkah 7:faktor efisiensi
Lihat tabel 2.2 atau gunakan angka asumsi dari operasi menit per
jamdibagi 60 menit.
Efisinsi erja : 0,83 (50 menit per jam)
Langkah 8:
Faktor transmisi mesin
Tabel 2.2 memperlihatkan faktor koreksi untuk transmisi traktor yang
berbeda
Transmisi: 1,00 (D7G adalah power shift tractor)
Langkah 9: faktor penyesuaian blade
Lihat catatan pada bagian bawah tabel 2.2
Blade :1,00
Langkah 10: faktor koreksi kelandaian (e)
Tentukan prosentase kelandaian pada bagian bawah dari skala horizontal
gambar 6.13, naik ke atas dengan garis vertikal dan berpotongan dengan kurva
koreksi kelandaian, kemudian gerakan ke kiri bertemu dengan skala vertikal
untuk menentukan faktor koreksi kelandaian.
e : 1,24 (-1,0% kelandaian)
Langkah 11: Tentukan faktor koreksi produksi
Faktor koreksi produksi: 0,88x0,75x0,88x1,20x1,00x0,83x1,00x1,24 =
0,652
-
Langkah 12: tentukan produksi dozer
Q = 170 cu yd-UKL/jam x 0,652 = 111 cu yd-UKL/jam
Langkah 13: tentukan konversi material jika dibutuhkan
Nilai rata-rata di dapatkan dalam tabel 4.1 dapat digunakan jika jumlah
proyek menyediakan data yang spesifik. Catatan pada konversi ini tidak
merubah produksi dozer, hanya bagaimanasatuan dari produksi dinyatakan:
(111 cu yd-UKL/jam/1,12 = 99 cu yd-UKA/jam
Langkah 14: tentukan biaya total untukoperasi bulldozer
Biaya : Rp 450.000,-/jam
Langkah 15: tentukan unit biaya langsung produksi
Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 99 cu yd-UKA/jam)
= Rp 4.545,45/cu yd-UKA
Langkah 16 : pemeriksaan sensitifitas
Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 110 cu yd-UKA/jam)
=Rp 4.090,91/cu yd-UKA
Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 99 cu yd-UKA/jam)
=Rp 4.545,45/cu yd-UKA
Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 90 cu yd-UKA/jam)
=Rp 5.000,00 /cu yd-UKA
Oleh karena itu pengaruh dari tujuan produksi hanya pada 90 cu yd-UKA/jam
akan meningkat Rp 454,55 dalam biaya setiap cu yd-UKA yang didorong.
2.5 Spesifikasi
-
Gambar 2.9 Spesifikasi Bulldozer
2.6 Perawatan
Tugas dasar dari bulldozer adalah untuk menggali dan membawa
tanah. Produktivitas dan konsumsi bahan bakar sangat tergantung pada faktor
seperti kondisi geografis, termasuk tingkat kemiringan tanah, serta komposisi
tanah. Selain itu karena bulldozer yang didominasi beroperasi pada kekuatan
penuh menggunakan beratnya sendiri, sulit untuk menghemat konsumsi bahan
bakar saat bekerja. Bulldozer metode operasi yang berguna yang meningkatkan
efisiensi bahan bakar dengan meningkatkan produktivitas dan menghemat
konsumsi bahan bakar selama masa pemalasan seperti menunggu dump truk.
-
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan yang pesat dan semakin berkembangnya teknologi
membuat pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dibantu dengan peralatan berat,
terlebih untuk pekerjaan berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga manusia.
Dalam penggunaan alat beratkita harus mengetahui secara mendalam
hal-hal yang berhubungan dengan alat berat, yang meliputi perhitungan biaya
pemilikan dan operasi, produktifitas peralatan, serta perawatan dan perbaikannya.
Bulldozer merupakan salah satu alat berat yang digunakan dalan
pelaksanaan konstruksi, seperti menggali (digging), mendorong (pushing),
menggusur, meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling) dan lain
lain.
3.2 Saran
Semua pengetahuan mengenai alat berat tentunya akan sangat
bermanfaat untuk kita semua , terlebih jika sudah terjun di dunia kerja. Untuk itu
semoga kita dapat lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar dengan
sebaik-baiknya.
-
Daftar Pustaka
Kusumo, DS. Pemindahan Tanah Mekanik dan Alat Berat. Politeknik Negeri Jakarta
Nursin, Afrizal. Alat Berat. 1995. Bandung : Pusat pengembangan Pendidikan
Politeknik.
Fatena Roestiyanti, Susy. Alat Berat untuk Proyek Alat Konstruksi (Edisi Kedua)
http://wong168.wordpress.com/2011/04/29/fungsi-dan-aplikasi-alat-berat/
http://eprints.undip.ac.id/33842/5/1639
www.cat.com
http://www.komatsu.com