1 Ade Widia Rahmawati 3S1P 1112020008 Bulldozer

29
MAKALAH ALAT BERAT BULLDOZER Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah alat berat di semester enam” Ade Widia Rahmawati 1112020008 3 Sipil 1 Pagi POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2015

description

a

Transcript of 1 Ade Widia Rahmawati 3S1P 1112020008 Bulldozer

  • MAKALAH ALAT BERAT

    BULLDOZER

    Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah alat berat di semester enam

    Ade Widia Rahmawati

    1112020008

    3 Sipil 1 Pagi

    POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

    2015

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan berbagai nikmat

    dan kesempatan kepada penulis & kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

    makalah yang berjudul Bulldozer.

    Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Orang Tua, Bpk Kusumo D.S

    selaku dosen pengajar mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanik (PTM) dan Alat Berat,

    dan teman teman mahasiswa serta semua pihak yang selalu memberikan bantuan baik

    secara moral maupun materi hingga penulis menyelesaikan makalah ini.

    Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dalam

    mengembangkan wawasan kepada para pembaca. Penulis menyadari adanya

    kekurangan dalam penyajian makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang

    membangun sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini, atas perhatiannya

    mohon maaf dan terima kasih.

    Depok, 3 Juni 2015

  • DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    1.2 Tujuan

    1.3 Metode penulisan

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian dan kegunaannya

    2.2 Tipe tipe bulldozer

    2.3 Metode kerja

    2.4 Produktivitas bulldozer

    2.5 Spesifikasi

    2.6 Perawatan

    BAB III PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    3.2 Saran

    DAFTAR PUSTAKA

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam bidang teknik sipil, alat - alat berat digunakan untuk membantu

    manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur pembangunan.

    Saat ini, alat berat merupakan factor penting di dalam proyek, terutama proyek-

    proyek konstruksi dengan skala besar. Pengoperasian alat berat haruslah efisien

    sehingga dapat menekan biaya dan kesulitan yang timbul di proyek. Bulldozer

    merupakan alat berat yang digunakan untuk mengupas lapisan permukaan,

    membuka jalan baru, dan menabur tanah hasil pengangkutan secara berlapis,

    pekerjaan ini akan menjadi cukup sulit jika dikerjakan secara manual dan akan

    menjadi skala yang besar dalam suatu pekerjaan serta memakan waktu yang

    cukup lama.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari penulisan makalah ini terbagi menjadi dua yaitu :

    1. Tujuan umum

    Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk Kusumo D.S, selaku

    dosen mata kuliah Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) dan Alat Berat.

    2. Tujuan Khusus

    Mengetahui kegunaan bulldozer, tipe-tipe bulldozer, pengoperasian

    bulldozer, serta menghitung produktifitas bulldozer.

    1.3 Metode Penulisan

    Metode penulisan ini berdasarkan studi pustaka dari buku-buku dan literatur

    yang berhubungan dengan pembahasan.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Bulldozer dan Kegunaannya

    Bulldozer adalah traktor yang mempunyai traksi besar. Bulldozer dapat

    melakukan pekerjaan menggusur, meratakan, menarik dan dapat dioperasikan pada

    medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan didaerah yang berhutan. Mesin ini

    mungkin dapat dibedakan pada dasarnya keduanya terkait dengan crawler tractor

    atau wheel tractor. Berdasarkan pada metode menaikkan dan menurunkan blade

    sebuah bulldozer dapat dikelompokkan sebagai pengendali dengan kabel atau

    dikendalikan dengan hidrolik. Setiap tipe alat mempunyai tempatnya masing-

    masing dalam industri konstruksi. Untuk beberapa proyek salah satu tipe akan

    cocok untuk digunakan, dimana untuk proyek yang lain salah satu tipe akan

    lebih baik.

    Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track

    shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi.

    Bias digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur,

    meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling) dan lain lain. Mampu

    beroperasi didaerah yang lunak maupun keras. Dengan swamp dozer untuk

    daerah yang sangat lunak, dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan

    ripper (alat garu) atau blasting (peledak dengantujuan pemecahan pada ukuran

    tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan

    tertentu, berbukit apalagi didaerah rata. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh,

    bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah

    turunan lebih efektif dan produktif daripada didaerah tanjakan. Attachment yang

    biasa menyertainya antara lain : bermacam macam blade, towing, winch, ripper,

    tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe

    layer, dan lain lain.

    Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunkan traktor sebagai

    penggerak utama, artinya traktor yang dilengkapi dengan dozer attachment dalam

  • hal ini perlengkapannya adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis

    dari dozer yang mempunyai kemampuan dorong ke muka. Lain hanlnya dengan

    angle dozer, selain mendorong lurus kedepan, juga memungkinkan untuk

    mendorong kesamping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.

    Sedangkan berdasarkan penggerak bladenya, bulldozer dibedakan atas

    cable controlled (kendali kabel) dan hydrolic controlled (kendali hidrolis).

    Pada proyek proyek konstruksi, terutama proyek yang ada hubungannya

    dengan pemindahan tanah (earth moving), bulldozer digunakan pada

    pelaksananan pekerjaan sebagai berikut :

    1. Pembersihan lahan dari kayu dan potongan-potongannya

    2. Pembukaan jalan perintis yang melintasi bukit atau babatuan

    3. Memindahkan tanah untuk jarak angkut di atas sekitar 300 ft

    4. Membantu memuat scrapper yang ditarik traktor

    5. Menyebarkan tanah urug

    6. Mengisi kembali saluran

    7. Membersihkan lapangan konstruksi dari bahan-bahan bekas

    8. Merawat jalan angkut

    9. Membersihkan lantai borrow dan qarry pit

    Gambar 2.1 Bulldozer

  • 6

    Keterangan Gambar :

    1. Blade

    2. Lift Cylinder

    3. Hydraulic tank

    4. Ripper

    5. Main frame

    6. Straight frame

    7. Track shoe

    Tabel 1. Fungsi Attachment Pada Bulldozer

    ATTACHMENT KETERANGAN GAMBAR

    1 Blade

    a. Universal Blade

    (U-Blade)

    Blade dengan bentuk U

    kelebihannya adalah effisien

    waktu mendorong, karena

    makin sedikit tanah yang

    terbuang ke samping.

    b. Straight Blade

    (S-Blade)

    Paling cocok untuk segala

    jenis lapangan, merupakan

    modifikasi U-Blade.

    Dengan blade ini Bulldozer

    dapat menghandel material

    dengan mudah.

    c. Angling Blade

    (A-Blade)

    A-Blade dibuat untuk posisi

    lurus dan menyerong, dapat

    diserongkan 25 0

    ke kanan

    atau ke kiri.

    d. Straight - Tilt

    Dozer

    Adalah blade yang dapat di

    tinggikan sebelah, untuk

    mendapatkan kemiringan

    hasil pemotongan. Disamping

  • itu pada medan tanah lembek,

    blake dengan tilt ini dapat

    bekerja efektif.

    e. Rake Blade

    Adalah blade berbentuk

    garpu terpasang pada bagian

    depan unit bulldozer. Fungsi

    untuk mencabut sisa akar

    pohon sehingga kerusakan

    top soil jauh lebih kecil

    dibandingkan dengan blade

    biasa

    2 Towing Winch

    Adalah gulungan kawat baja

    yang dipasang dibelakang

    unit dozer, yang berfungsi

    menarik kayu, unit portable

    camp, dan lain-lain.

    3 Ripper

    Adalah peralatan yang

    berbentuk taji, dipasang pada

    bagian belakang bulldozer.

    Fungsinya untuk memecah

    batu dan tanah keras untuk

    memudahkan penggusuran.

    4 Track Shoes

    a. Single Grouser

    Shoe

    Untuk Bulldozer

  • b. Semi double

    Grouser Shoe

    Untuk Dozer Shovel

    c. Triple Grouser

    Shoe

    Untuk Dozer Shovel

    d. Rockbed Shoe Di reinforce agar tahan

    terhadap pekerjaan berat

    e. Scoria Disposal

    Shoe

    Terbuat dari logam mangan

    yang tahan terhadap panas

    f. Swamp Shoe Untuk daerah berlumpur

    g. Flat Shoe Untuk daerah daerah yang

    sudah diratakan

    Sumber : Pengenalan Produck, Training Centre Dept. PT. United Tractor Jakarta.

    Blade dari bulldozer terdiri dari papan cetakan (moldboard) dengan alat pemotong

    ujung sisi dan gigitan (side bits) yang dapat dipindahkan. Lengan pendorong (push arm)

    dan silinder pemiring (tilt cylinders) atau sebuah rangka C mengaitkan blade dengan

    dozer. Blade terdiri dari berbagai ukuran dan rancangan berdasarkan pada penggunan

    pekerjaan yang khusus. Kekerasan baja pada sisi pemotong dan sisi gigitan beranjak

    pada sebab mereka menerima kebanyakan dari lecet dan pengausan dengan cepat.

  • Beranjak pada hubungan yang tersedia mudah dipindahkan. Bagian atas dari blade dapat

    melempar kedepan dan kebelakang dengan berbagai sudut yang berkaitan dengan sisi

    pemotong. Blade digabngkan dengan rangka C dapat diputar dari arah lintasan

    menyudut .

    Memiringkan (tilt). Gerakan ini termasuk pada

    posisi vertikal dari blade. Kemiringan yang diijinkan

    tergantung pada besarnya tenaga dozer pada porsi

    yang dibatasi oleh panjang blade

    Melemparkan (pitch). Adalah pergerakan

    sangat penting tentang titik koneksi antara dozer dan

    blade. Manakala bagian atas blade dilemparkan ke

    depan, tepi alas mundur, peningkatan ini adalah

    sudut dalam memotong tepi galian

    Menyudut (angle). Memutar blade sedemikian

    sehingga tidak tegak lurus kepada arah dari perjalanan

    dozer. Menyudut menybabkan material yang didorong

    untuk menggulung mulai yang diseret blade.

  • Gambar 2.2 Posisi Pemasangan Blade pada Bulldozer

    2.2 Tipe-tipe Bulldozer

    Pada mulanya bulldozer hanya dikaitkan pada crawler tractor namun

    dalam pengembangannya bulldozer dapat dikaitkan dengan wheel tractor. Setiap

    jenis kaitan mempunyai keuntungan dari kondisi yang mengikutinya.

    1. Berdasarkan alat geraknya / mounted

    Untuk beberapa kondisi pekerjaan seperti jenis yang lainnya mungkin

    sangat cocok untuk digunakan Menurut track shoenya bulldozer dibedakan atas

    crawler tractor dozer (dengan roda rantai), wheel tractor dozer (dengan roda ban)

    dan swamp bulldozer (untuk daerah rawa rawa).

    a. Bulldozer tipe crawler

  • Gambar 2.3 Crawler tractor Dozer (roda rantai )

    Beberapa keuntungan yang diberikan adalah sebagai berikut:

    1. Kemampuan untuk memberikan gaya tarik yang besar, khususnya

    dalam operasi pada landasan yang lunak, seperti tanah lepas atau

    lunak

    2. Kemampuan untuk melintas diatas permukaan tanah lunak

    3. Kemampuan untuk beroperasi pada bentuk batuan, dimana ban karet

    mungkin akan mengalami keerusakan serius

    4. Kemampuan untuk beroperasi di atas permukaan kasar, yang mana

    dapat mengurangi biaya perawatan jalan angkut

    5. Daya angkat yang besar karena tekanan yang rendah di bawah crack

    6. Macam-macam kemampuan untuk penggunan pada pekerjaan yang

    lebih besar

    b. Bulldozer tipe wheel

    Gambar 2.4 tractor Dozer [ roda karet ]

  • Diantara keuntungan yang diberikan adalah sebagai beerikut:

    1. Memiliki kecepatan perjalanan yang tinggi pada pekerjaan atau dari satu

    pekerjaan ke pekerjaan yang lain

    2. Mengurangi alat muat intuk mengangkut bulldozer ke tempat kerja

    3. Produksi yang besar, khususnya ketika mempertimbangkan perjalanan

    sangat menentukan

    4. Sedikit operator yang mengalami kelelahan

    5. Kemampuan untuk berjalan pada jalan raya tanpa merusak permukaan jalan

    Jika pengguna peralatan mempunyai pekerjaan yang cukup besar untuk

    menyesuaikan pembelian peralatan khusus, kita harus melakukan pemilihan

    peralatan yang paling sesuai dengsn pekerjaan yang akan dilakukan. Kondisi

    terakhir seleksi peralatan dengan banyak kegunaan akan selalu menjadi pilihan

    terbaik.

    2.3 Metode kerja

    Pengoperasian bulldozer dapat dilakukan , dengan :

    a. Slot Dozing

    Dengan melakukan beberapa lintasan dan membiarkan tanah berceceran

    di kiri-kanan dozer, hal ini merupak penghalang bagi tercecernya tanah pada

    lintasan-lintasan berikutnya, cara ini akan menaikkan produksi hingga 20%

    b. Side by side dozing atau blade to blade dozing

    Ialah cara kerja dengan menggunakan dua dozer berdampingan, sehingga

    ujung blade yang satu dengan yang lain hamper bersentuhan dan berjalan pada

    arah yang sama, cara ini akan menaikkan produksi 15-20 % .

    2.4 Produktifitas Bulldozer

    Dibawah kondisi bulldozer adalah mesin yang sangat sesuai untuk

    memindahkan atau menggusur tanah untuk seperti pekerjaan penggalian kolam

    untuk cadangan air, saluran silo dan galian jalan raya, pengupasan humus dari

    tanah asli atau menumpuk tanah, membangun bendungan rendah, mengurug

  • kembali saluran, meyebarkan mateerial pada urugan, dan sebagainya. Secara

    umum, jarak angkut tidak boleh lebih daari 300 ft. Yang manapun apakah

    crawler atau wheel yang digunakan traktor, mesin tipe crawler lebih

    menguntungkan untuk jarak angkut yang pendek dengan permukaan tanah yang

    lunak dan lembek, dan mesin tipe wheel memiliki kelayakan berupa keuntungan

    pada jarak angkut yang jauh dan jalan yang keras.

    Gambar 2.5 Kurva Kinerja Bulldozer Tipe Wheel 216 hp 45.370 lb dengan

    power sift

    Produksi bulldozer akan bervariasi sesuai dengan dibawah kondisi

    tempat dioperasikan. Sepanjang lewat di atas lintasan yang pertama kebanyakan

    ditentukan dari tanah awal yang akan digusur yang keluar dari ujung blade untuk

    membentuk suatu barisan bukaan pada masing-masing sisi lintasan. Sesudah

    barisan bukaan ini dibangun ke atas untuk membentuk saluran, akhirnya akan

    tumpahakan dikurangiatau dieliminasi, dengan kenaikan substansial dalam

    hasilnya. Pelat baja pada ujung yang bersebelahan dari blade akan mengurangi

    tumpahan pada bagian ujung blade saling bertemu, mempunyai kegunaan untuk

    meningkatkan produksi lebih dari 50% dari produksi gabungan kedua bulldozer

    tersebut. Jika tanah dapat didorong ke arah bawah, produksi alat akan meningkat

    secara substansial karena keuntungan dari kelandaian yang diharapkan dan

    kemampuan untuk meningkatkan kuantitas lebih besar dari tanah dari mesin

    tersebut.

  • Blade dari bulldozer mempunyai kapasitas teoritis yang bervariasi

    dengan kelompok tanah dan ukuran dari blade. Jika kapasitas blade diketahui,

    dapat ditentukan perkiraan produksi dari alat dengan dengan memperkirakan

    jumlah lintasan yang dilakukan setiap jam.

    Dozer tidak mempunyai satu set kapasitas volume.Karena tidak punya

    corong tuang (hopper) dan mangkok (bowl) untuk muatan. Sebagai gantinya

    jumlah material yang dipindahkan dengan dozer sangat tergantung pada

    kuantitas yang tinggal di depan blade selama dorongan. Faktor pengendali

    produksi tergantung pada tingkat:

    1. Tipe blade

    2. Tipe dan kondisi material

    3. Waktu siklus

    Mengukur Volume Blade

    Volume muatan blade dapat dilakukan dengan perhitungan berbagai

    macam metode, antara lain:

    1. Nilai dari pabrik blade, pabrik memberikan tingkat produksi berdasarkan

    pada SAE standard J1265. Tujuan dari standard ini adalah untuk

    menyampaikan metode yang sama untuk menghitung kapasitas blade. Hal

    ini untuk membuat perbandingan relatif dari kapasitas blade dantidak untuk

    memperkirakan produksi di lapangan.

    Vs=0,8WH2 ....................................................................................................1

    .1

    Vu=Vs+ZH(W-Z)tan

    x0 ..................................................................................1.2

    Dimana:

    Vs=kapasitas dari blade tipe S atau A, dalam cu yd-UKL

    Vu= kapasitas blade tipe U, dalam cu yd-UKL

    W = leba blade, dalam yd, tidak termasuk ujung gigit

    H = tinggi blade efektif, dalam yd

    Z = panjang sayap diukur paralel pada lebar blade, dalam yd

    X = sudut sayap

  • 1. Pengalaman sebelumnya (material, alat, dan kondisi kerja yang sama)

    Pengalaman sebelumnya dari proyek yang sudah dilaksanakan denga

    menggunakan bulldozer sangat baik untuk menentukan besar tingkat

    produksi blade. Oleh sebab itu dokumentasi dari setiap pekerjaan

    diperlukan kondisi kerja, besar blade, dozer, yang mempunyai

    karakteristik, ukuran, tipe yang sama.

    2. Pengukuran lapangan, prosedur untuk mengukur muatan blade

    sebagai berikut :

    a. Memperoleh isi blade normal

    1) Dozer mendorong normal muatan blade ke arah suatu tingkatan

    lapangan

    2) Hentikan gerakan maju dozer. Ketika naik gerakan maju blade

    sedikit untuk membentuk ukuran gundukan simetris

    3) Mundur dan gerakan kembali dari gundukan

    b. Pengukuran

    1) Ukur tinggi (H) dari gundukan pada sisi dalam dari tiap lajur

    2) Ukur lebar (W) dari gundukan pada bagian dalam dari tiap lajur

    3) Ukur panjang (L) dari gundukan, tidak perlu dibagian tengah

    c. Perhitungan, rata-rata antara dua tinggi dan dua lebar yang

    diukur, jika pengukuran menggunakan ft, muatan blade dalam

    cu yd-UKA dihitung dengan rumus

    V=0,0139HWL...........................................................................(1.3)

    Dimana: V = kapasitas blade, dalam cu yd-UKA

    Waktu Siklus

    Jumlah waktu yang diperlukan dalam mendorong muatan, kembali, dan

    melakukan manuver untuk kembali pada posisi untuk mendorong kembali disebut

    sebagai satu siklus produksi dari dozer. Waktu yang dibutuhkan untuk mendorong

    dan kembali dapat dihitung dengan situasi yang mempertimbangkan jarak angkut

    dan kecepatan yang dimiliki melalui kurva kinerja mesin.

  • Mendorong dimana secara umum bekerja dengan kecepatan rendah antara

    1,5 sampai 2 mph (mile per-jam). Kecepatan rendah ini disebabkan untuk

    mendorong material yang sangat kohesiv. Kecepatan kembali biasanya bisa

    maksimum, dan sangat tergantung dengan jarak yang ada. Jika menggunakan

    kurva kinerja untuk menentukan kecepatan yang layak, yang perlu diingat, kurva

    diidentifikasi untuk kecepatan yang tetap. Dalam menentukan waktu siklus,

    estimator harus menggunakan kecepatan rata-rata yang didaat dari penjumlahan

    waktu yang diperlukan untuk percepatan sampai pada kecepatan yang dicapai

    seperti yang ada pada kurva. Operator tidak bisa ke perseneling kedua pada mesin

    dalam kasus jarak yang kurang dari 100 ft. Jika jarak lebih besar dari 100 ft dan

    kondisi daerah kerja relatif halus dan datar, maksimum kecepatan mesin dapat

    dicapai. Waktu manuver untuk power sift dozer yang digunakan dalam

    mendorong material adalah kira-kira 0,05 menit

    Untuk menghitunh waktu siklus dari proses produksi atau kerja dari mesin

    dozer ini, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

    Dimana :

    Cm : waktu siklus, dalam menit

    D : jarak gusur, dalam ft, m

    F : kecepatan gusur maju, dalam mph (dikonversikan menjadi ft per-menit atau m

    per- menit) biasanya 1,5 mph s.d 2 mph

    R : kecepatan gusur maju, dalam

    z :waktu manufer sekitar 0,05 menit

    Formula untuk menghitung produksi dozer dalam satu jam operasi, dapat dihitung

    sebagai berikut:

    Q = V x 60/cm x e x E

    Dimana:

    Q : produksi dozer, dalam cu yd-UKA/jam

    V : kapasitas blade, dalam cu yd-UKA/jam

    cm : waktu siklus, dalam menit

    e : faktor kelandaian,

  • E : efisiensi kerja

    Contoh:

    Sebuah bulldozer tipe crawler menggunakan power sift seperti pada gambar dapat

    mendorong rata-rata muatan 6,15 cu yd-UKL. Material yang didorong adalah pasir

    berlanau. Rata-rata jarak angkut adalah 90ft. Berapa produksi yang dapat dicapai

    oleh alat?

    Penyelesaian:

    Kecepatan mendorong = 2 mph (untuk material berpasir)

    Waktu mendorong = (90 ft/5.290 ft/mil)x(1/2 mph)x(60 menit/jam) = 0,51 menit

    Waktu kembali dari gambar pada gigi kedua untuk jarak lebih kecil dari 100 ft

    kecepatan maksimum adalah = 4 mph

    Waktu kembali = (90 ft/5.290 ft/mil)x(1/4 mph)x(60 menit/jam) = 0,26 menit

    Kurva pada gambar memberikan informasi berdasarkan kecepatan dengan

    percepatan tetap. Dozer harus dipercepat untuk memenuhi kecepatannya. Oleh

    sebab itu ketika digunakan kecepatan seperti gambar, selalu diperlukan untuk

    membuat tambahan untuk waktu akselerasi. Karena dalam contoh, perubahan

    kecepatan sangat kecil, tambahan 0,05 menit dibuat untuk waktu akselerasi.

    Waktu kembali = 0,26 menit + 0,05 menit = 0,31 menit

    Waktu manuver = 0,05 menit

    cm = 0,51 + 0,31 + 0,05 = 0,87 menit

    Produksi alat adalah:

    Q = V x 60/cm x e x E

    Q = 6,15 x 60/0,87 x 1 x 1

    Q = 424 cu td-UKA/jam

    Catatan : nilai e dan E diambil 1 diasumsikan bekerja pada daerah datar dan waktu

    kerja 60 menit per jam

    Contoh:

    Diasumsikan swell adalah 25% untuk pilar berlanau, dari contoh di atas dan

    efisiensi kerja 50 menit/jam, berapa produksi aktual dari dozer tersebut jika

    dihitung dalam ukuran keadaan asli?

    Penyelesaian:

    Q= (424 cu yd-UKA/1,25)x(50 menit/60 menit)= 283cu yd-UKA

  • Contoh:

    Alat pada contoh di atas mempunyai BP&O Rp 400.000,-/jam, tentukan biaya

    untuk medorong material?

    Penyelesaian:

    Harga Satuan Pekerjaan (HSP)= (Rp 400.000,-)/( 283cu yd-UKA)

    HSP= Rp 1.413,43/cu yd-UKA

    Contoh:

    Diketahui : Sebuah alat berat berupa Bulldozer D155A - 1

    - Jarak hauling : 40 m

    - Jenis tanah : hard to cut 0,80

    - Grade (menurun) : 15% 1,19

    - Berat mateial : 1600 kg loose 0,87

    - Job efficiency : 45 menit/jam 0,75

    - Slot dozing : 1,20

    - Kecepatan : forward = 3,7 km/jam

    : reverse = 8,2 km/jam

    - Operator : average 0.75

    Ditanyakan : Rencanakan produksi aktual alat berat tersebut

    Penyelesaian :

    Produksi per cycle

    q = L x H2 x a = 4,13 x (1,59)

    2 x 0,8 = 8,50 m

    3

    Cycle time

    Kecepatan maju, F = 3,7 x 0,75 = 2,8 km/jam (46,7 m/menit)

    Kecepatan kembali, R = 8,2 x 0,85 = 7,0 km/jam (116,7 m/menit)

    Gear shifting

    Z = 0,05 detik

    Cm = 40/46,7 + 40/116,7 = 1,25 menit

    Standar produksi

    Q = 8,5 x (60/1,25)= 408 m3/jam

    Faktor Koreksi

  • FK = 0,80 x 1,19 x 0,87 x 0,75 x 1,20 x 0,75 = 0,56

    Produksi aktual

    Q = Q x FK = 408 x 0,56 = 228,5 m3/jam loose

    Contoh:

    Hitung perkiraan produksi dari bulldozer untuk kondisi berikut:

    Material top soil berpasir, dengan berat 2.700 lb per-cu yd-UKA

    Swell 25%

    Jarak gusur 100 ft, melewati permukaan tanah, dengan operasi bulldozer dalam

    satu slot.

    Crawler tractor, 72drawbarpull hp

    Ukuran blade panjang 9 ft 6 in, tinggi 3 ft 0 in

    Tingkat kapasitas blade, volume, 3,6 cu yd-UKL

    Faktor operasi 50 menit per jam

    Perkiraan waktu siklus: Mendorong (maju) 100 ft @ 1,5 mph

    Kembali (mundur) 100 ft @ 3,5 mph

    Penyelesaian:

    Tingkat kapasitas blade, volume 3,6 cu yd-UKL

    Kapasitas bersih blade = 3,6/1,25 = 2,9 cu yd-uka

    Faktor operasi 50 menit per jam

    Perkiraan waktu siklus:

    Mendorong (maju) 100 ft @ 1,5 mph = 0,758 menit

    Kembali (mundur) 100 ft @ 3,5 mph = 0,324 menit

    Waktu tetap, memuat dan memindahkan gigi =0,320 menit

    Waktu total = 1,420 menit

    Lintasan per jam = 50/1,402 = 35,7 trip

    Produksi per jam = 35,7 x 2,9 cu yd = 103,4 cu yd-UKA

    Produksi yang diberikan dalam contoh adaalh didasarkan pada kondisi

    operasi yang paling diharapakan (pavorable) yang diijinkan sebagai muatan yang

    sama untuk kapasitas maksimum dari dozer. Untuk banyak proyek muatannya

    akan lebih kecil dibandingkan kapasitas maksimum yang layak. Untuk contoh jika

    tanah adalah tanah biasa, muatannya mungkin dikurangi sampai pada 2,0 cu yd

  • UKA. Dengan mengingat kondisi lain dengan produksi per jam akan menjadi:

    35,7 x 2,0 cu yd-UKA

    Kapasitas perkiraan dari blade bulldozer dapat ditentukan dari ukuran

    muatan yang didorong oleh blade. Pengukuran nyata diwakilkan oleh muatan yang

    diberikan berdasarkan estimasi hasil yang terbaik.

    Contoh:

    Jika sebuah blade berukuran panjang 9 ft 6 in (9,5 ft), tinggi 3 ft.

    Tinggi digunakan untuk mendorong tanah dalam satu slot atau saluran yang

    tingginya adalah kira-kira sama dengan tinggi blade itu, hal ini sesuai untuk

    mengisi blade untuk panjang dan tinggi penuh. Walaupun bidang dari kelandaian

    depan dar tanah akan jadi tidak beraturan, diasumsikan dengan kelandaian 2:1.

    Ukuran dari muatan akan menjadi panjang 9,5 ft, tinggi 3 ft, dan leber 6 ft. Maka

    volume UKL menjadi:

    q= 9,5 x 3 x 6 =3,2 cu yd

    2 x 27

    Untuk swell 25%, volume bersih menjadi:

    q= 3,2/1,25= 2,56 cu yd-UKA

    Gambar 2.6 Kurva Produksi Dozer untuk Blade lurus Caterpillar D7 s.d D11

  • Jika dorongan dilakukan tanpa slot, kapasitas blade akan berkurang sekitar

    25%. Juga, jika tanah sangat keras maka tidak dapat dipindahkan dalam keadaan

    penuh, kapasitas harus dikurangi tergantung kedaannya.

    Tabel 2.1 memberikan perkiraan kapasitas blade dan produksi dalam cu

    yd-UKA untuk berbagai ukuran blade dan traktor. Informasi yang diberikan

    pada tabel didasarkan pada mendorong muatan penuh dengan slot. Hal itu

    diasumsikan traktor akan mendorong muatan ke depan pada gigi satu, dan

    kembalinya untuk muatan yang lain dengan gigi mundur itu diasumsikan traktor

    dioperasikan 50 menit per-jam. Untuk kondisi kerja yang lain produksi yang

    diberikan pada tabel harus dimodifikasi.

    Pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 diberikan kurva produksi berbagai

    bulldozer dengan tipe yang ada. Dimana blade yang digunakan adalah lurus, dan

    jenis bulldozer yang digunakan berinisial D. Dimana masng-masing grafik

    memiliki kekhasan masing-masing untuk jarak dan produksinya. Cara

    menggunakan grafik ini adalah diimnulai dari menentukan jenis bulldozer dan

    jarak gusur yang digunakan. Ditarik garis berpotongan dengan kurva dari kurva

    sesuai dengan tipe bulldozer yang digunakan. Kemudian garis tadi diteruskan ke

    arah kanan sampai mentok dan didapat angka untuk menentukan produksi

    bulldozer tersebut dalam m3-UKL/jam atau cu yd-UKL per-jam.

    Tabel 2.7 Representasi kapasitas blade dan produksi bulldozer (cu yd-UKA)

  • Tabel 2.8 Faktor koreksi kondisi kerja dari Caterpillar untuk estimasi produksi

    bulldozer

    Format Estimasi Produksi Dozer

    Ini adalah format yang dapat dignakan untuk menganalisa produksi dozer.

    Perhitungan didasarkan pada alat caterpillar D-7G bulldozer tipe crawler dengan

    blade S untuk informasi spesifikasi diberikan pada tabel 2.2 dan kurva kinerja

    terlihat pada gambar 6.11 ini akan dilakukan dengan operasi slot dozing.

    Material yang akan didorong dalam keadaan pasir berlanau yang tidak kohesiv,

    dan jarak gusur 300 ft mulai dari awal penggalian dilakukan pada kelandaian

    turun 10%, operator memiliki keterampilan rata-rata, dozer memiliki power sift

    transmisi, pandangan dan traksi haarus memuaskan. Berat material 108 lb per-cu

    ft dalam kondisi asli dan perkiraan swell 12% ketika digali(perubahan dari asli

    ke lepas). Efisiensi kerja diperkirakan sama dengan 50 menit per-jam.

  • Perhitungan biaya langsung dari usulan operasi pemindahan tanah dalam rupiah

    dalam cu yd-UKA. Asumsi BP&O biaya untuk bulldozer Rp 450.000,- per-jam.

    Langkah 1: produksi ideal maksimum

    Tentukan maksimum produksi ideal dari kurva yang didasarkan pada

    khusus dozer dengan model dan ukuran blade. Tentukanjarak gusur pada skala

    horizontal pada bagian bawah dari gambar 2.3. Gambarkan garis vertikal ke atas

    sampai berpotongan dengan kurva produksi untuk dozer sesuaia dengan yang

    dipertimbangkan, dan teruskan garis tersebut secara horizontal menuju skala

    vertikal pada sisi kiri gambar. Baca padatitik perpotongaan pada skala vertikal

    maksimum produksi dalam cu yd-UKL (lcy) per-jam. D7 dengan blade , dari

    gambar 2.1produksi ideal untuk jarak gusur 300 ft adalah 170 cu yd-UKL

    Langkah 2: faktor koreksi berat material

    Jika aktual satuan berat dari material yang akan didorong adalah tidak

    tersedia dari investigasi tanah, nilai rata-rata yang didapatkan dalam tabel 2.1

    dapat digunakan. Membagi 2.300 lb/cu yd-UKA dengan cu yd-UKA berat

    material yang didorong ditentukan dengan faktor koreksi.

    Berat UKA untuk material proyek ini adalah 108 lb per-cu yd, didapat:

    108 lb/cu yd x 27 cu ft/cu yd= 2.916 lb/cu yd-UKA

    Swell adalah 12%, dengan demikian di dapat berat material yang akan didorong

    dalam keadaan lepas adalah:

    2.916/1.12 = 2.604 lb/cu yd-UKL

    Kondisi standar adalah 2.300 lb/cu yd-UKL

    Kondisi berat material = 2.300/2.604 = 0,88

    Langkah 3:faktor koreksi operator

    Tabel 2.2 memperlihatkan faktor koreksi untuk keterampilan operator.

    Operator: 0,75 (Keterampilan rata-rata, untuk bulldozer tipe crawler)

    Langkah 4: faktor koreksi tipe material

    Blade bulldozer dirancang untuk memotong material dan untuk

    menggulung material yang dipotong bagian depan dari blade. Pada kondisi

    normal faktor produksinya adalah 1, dimana beberapa material tidak dimiliki

  • dalam pengertian ideal dan sebuah faktor koreksi harus digunakan (lihat tabel

    2.2)

    Material tipe : 0,80 (kering dan non kohesif)

    Langkah 5: faktor koreksi untuk teknik operasi

    Pada kasus dari operasi dozer sendiri faktornya adalah 1, lihat tabel 2.2

    dalam kasus slot atau dozing sis dengan sisi:

    Teknik operasi : 1,20 (slot dozing)

    Langkah 6: faktor vasibility (pandangan)

    Pada kasus ini memiliki visibilitas yang baik, digunakan 1; lihat tabel

    2.2untuk faktor didasarkan pada kondisi lain.

    Visibility: 1

    Langkah 7:faktor efisiensi

    Lihat tabel 2.2 atau gunakan angka asumsi dari operasi menit per

    jamdibagi 60 menit.

    Efisinsi erja : 0,83 (50 menit per jam)

    Langkah 8:

    Faktor transmisi mesin

    Tabel 2.2 memperlihatkan faktor koreksi untuk transmisi traktor yang

    berbeda

    Transmisi: 1,00 (D7G adalah power shift tractor)

    Langkah 9: faktor penyesuaian blade

    Lihat catatan pada bagian bawah tabel 2.2

    Blade :1,00

    Langkah 10: faktor koreksi kelandaian (e)

    Tentukan prosentase kelandaian pada bagian bawah dari skala horizontal

    gambar 6.13, naik ke atas dengan garis vertikal dan berpotongan dengan kurva

    koreksi kelandaian, kemudian gerakan ke kiri bertemu dengan skala vertikal

    untuk menentukan faktor koreksi kelandaian.

    e : 1,24 (-1,0% kelandaian)

    Langkah 11: Tentukan faktor koreksi produksi

    Faktor koreksi produksi: 0,88x0,75x0,88x1,20x1,00x0,83x1,00x1,24 =

    0,652

  • Langkah 12: tentukan produksi dozer

    Q = 170 cu yd-UKL/jam x 0,652 = 111 cu yd-UKL/jam

    Langkah 13: tentukan konversi material jika dibutuhkan

    Nilai rata-rata di dapatkan dalam tabel 4.1 dapat digunakan jika jumlah

    proyek menyediakan data yang spesifik. Catatan pada konversi ini tidak

    merubah produksi dozer, hanya bagaimanasatuan dari produksi dinyatakan:

    (111 cu yd-UKL/jam/1,12 = 99 cu yd-UKA/jam

    Langkah 14: tentukan biaya total untukoperasi bulldozer

    Biaya : Rp 450.000,-/jam

    Langkah 15: tentukan unit biaya langsung produksi

    Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 99 cu yd-UKA/jam)

    = Rp 4.545,45/cu yd-UKA

    Langkah 16 : pemeriksaan sensitifitas

    Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 110 cu yd-UKA/jam)

    =Rp 4.090,91/cu yd-UKA

    Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 99 cu yd-UKA/jam)

    =Rp 4.545,45/cu yd-UKA

    Biaya langsung produksi = (Rp 450.000,-/jam)/( 90 cu yd-UKA/jam)

    =Rp 5.000,00 /cu yd-UKA

    Oleh karena itu pengaruh dari tujuan produksi hanya pada 90 cu yd-UKA/jam

    akan meningkat Rp 454,55 dalam biaya setiap cu yd-UKA yang didorong.

    2.5 Spesifikasi

  • Gambar 2.9 Spesifikasi Bulldozer

    2.6 Perawatan

    Tugas dasar dari bulldozer adalah untuk menggali dan membawa

    tanah. Produktivitas dan konsumsi bahan bakar sangat tergantung pada faktor

    seperti kondisi geografis, termasuk tingkat kemiringan tanah, serta komposisi

    tanah. Selain itu karena bulldozer yang didominasi beroperasi pada kekuatan

    penuh menggunakan beratnya sendiri, sulit untuk menghemat konsumsi bahan

    bakar saat bekerja. Bulldozer metode operasi yang berguna yang meningkatkan

    efisiensi bahan bakar dengan meningkatkan produktivitas dan menghemat

    konsumsi bahan bakar selama masa pemalasan seperti menunggu dump truk.

  • BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Pembangunan yang pesat dan semakin berkembangnya teknologi

    membuat pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dibantu dengan peralatan berat,

    terlebih untuk pekerjaan berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga manusia.

    Dalam penggunaan alat beratkita harus mengetahui secara mendalam

    hal-hal yang berhubungan dengan alat berat, yang meliputi perhitungan biaya

    pemilikan dan operasi, produktifitas peralatan, serta perawatan dan perbaikannya.

    Bulldozer merupakan salah satu alat berat yang digunakan dalan

    pelaksanaan konstruksi, seperti menggali (digging), mendorong (pushing),

    menggusur, meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling) dan lain

    lain.

    3.2 Saran

    Semua pengetahuan mengenai alat berat tentunya akan sangat

    bermanfaat untuk kita semua , terlebih jika sudah terjun di dunia kerja. Untuk itu

    semoga kita dapat lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar dengan

    sebaik-baiknya.

  • Daftar Pustaka

    Kusumo, DS. Pemindahan Tanah Mekanik dan Alat Berat. Politeknik Negeri Jakarta

    Nursin, Afrizal. Alat Berat. 1995. Bandung : Pusat pengembangan Pendidikan

    Politeknik.

    Fatena Roestiyanti, Susy. Alat Berat untuk Proyek Alat Konstruksi (Edisi Kedua)

    http://wong168.wordpress.com/2011/04/29/fungsi-dan-aplikasi-alat-berat/

    http://eprints.undip.ac.id/33842/5/1639

    www.cat.com

    http://www.komatsu.com