08_217Konfirmasi Apusan Darah Tepi untuk Pseudotrombositopenia.pdf

3
CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014 422 TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Pseudotrombositopenia adalah keadaan (jarang) yang ditandai dengan hitung trombosit rendah (dengan alat hematology analyzer), terkadang hingga <10.000/μL, tetapi tidak ditemukan kecenderungan maupun tanda-tanda perdarahan. Pada pseudotrombositopenia, jumlah trombosit sebenarnya normal, tetapi terjadi agregasi, perlekatan dengan sel darah lain (misalnya leukosit), maupun adanya trombosit dengan ukuran melebihi normal (giant trombosit) yang tidak dapat diidentifikasi alat hematology analyzer menyebabkan hitung jumlah trombosit seolah-olah rendah (Tabel 1). Sebagian besar pseudotrombositopenia terjadi jika digunakan antikoagulan ethylenediamine tetra-acetic acid (EDTA), prevalensinya dilaporkan 0,1%. Aglutinasi trombosit yang disebabkan oleh EDTA terjadi akibat adanya antibodi yang bersirkulasi terhadap epitop pada kompleks glikoprotein alfa IIb/beta IIIa membran trombosit yang hanya muncul jika terdapat EDTA. Pada kasus pseudotrombositopenia akibat penggunaan EDTA, hitung jumlah trombosit biasanya akan normal apabila digunakan antikoagulan lain seperti sitrat meskipun terkadang dapat juga terjadi aglutinasi dengan antikoagulan tersebut. 1,2 PSEUDOTROMBOSITOPENIA AKIBAT PENGGUNAAN EDTA Pseudotrombositopenia akibat penggunaan EDTA merupakan fenomena in vitro akibat terdapatnya protein spesifik dalam sampel yang bereaksi dengan trombosit hanya pada penggunaan antikoagulan EDTA dan menyebabkan agregasi trombosit. Ethylenediamine tetra-acetic acid merupakan antikoagulan yang sering dipakai untuk tes hematologi rutin karena tidak mengubah bentuk sel darah. Alat hematology analyzer tidak dapat menghitung trombosit pada agregasi berukuran besar dan jumlah trombosit yang dihitung hanya mencermin- kan kombinasi jumlah trombosit dari agregasi kecil dan trombosit tidak beragregasi sehingga jumlah trombositnya rendah palsu. Hal terpenting pada keadaan ini adalah tidak ABSTRACT Pseudotrombositopenia merupakan keadaan yang ditandai dengan hitung trombosit rendah palsu jika dikuantifikasi dengan alat hematologi automatis, tanpa gejala dan tanda perdarahan. Pseudotrombositopenia biasanya disebabkan aglutinasi trombosit in vitro. Aglutinasi ini terjadi karena aktivasi kompleks glikoprotein alfa IIb/beta IIIa pada membran trombosit yang diinduksi EDTA yang berikatan dengan autoantibodi sirkulasi. Pada kasus trombositopenia tanpa gejala dan tanda perdarahan, perlu dikonfirmasi melalui apusan darah tepi. Kata kunci: Hitung trombosit rendah, EDTA, apusan darah tepi ABSTRAK Pseudothrombocytopenia is a condition characterized by falsely low platelet count quantified by hematology analyzer, without any sign and symptom of bleeding. Pseudothrombocytopenia is often related in vitro platelets agglutination. Agglutination occurs due to activation of glycoprotein alpha IIb/beta IIIa at platelets membrane induced by EDTA bound with circulating antibody. In thrombocytopenia cases without sign and symptom of bleeding, peripheral blood smear is needed to confirm pseudothrombocytopenia. Liong Boy Kurniawan. Peripheral Blood Smear Confirmation for Pseudothrombocytopenia. Key words: Low platelets count, EDTA, peripheral blood smear Konfirmasi Apusan Darah Tepi untuk Pseudotrombositopenia Liong Boy Kurniawan Bagian Ilmu Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia Alamat korespondensi email: [email protected] Tabel 1 Keadaan yang menyebabkan pseudotrombositopenia menggunakan hematology analyzer serta pengaruhnya pada parameter hematologi lainnya 1 Penyebab Pseudotrombositopenia Pengaruhnya pada Parameter Hematologi Lain Agregasi trombosit (akibat EDTA/antikoagulan lainnya) Agregasi trombosit dihitung sebagai leukosit Satelitisme trombosit (terutama akibat EDTA) Jumlah leukosit rendah palsu pada polimorfonuklear pada sel lekosit lainnya Agregasi neutrofil trombosit (terutama akibat EDTA) Jumlah leukosit rendah palsu Trombosit raksasa (di luar rentang normal) Dihitung sebagai leukosit Koagulasi sampel Hitung sel abnormal

Transcript of 08_217Konfirmasi Apusan Darah Tepi untuk Pseudotrombositopenia.pdf

  • CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014422

    TINJAUAN PUSTAKA

    PENDAHULUANPseudotrombositopenia adalah keadaan (jarang) yang ditandai dengan hitung trombosit rendah (dengan alat hematology analyzer), terkadang hingga

  • 423CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014

    TINJAUAN PUSTAKA

    hepatoseluler. Akibat kesalahan diagnosis pada awal ditemukannya trombositopenia, pasien ini diberi pengobatan untuk disseminated intravascular coagulation (DIC).

    Terdapat juga laporan kasus pseudotrombositopenia akibat EDTA pada pasien karsinoma neuroendokrin. Seorang laki-laki 50 tahun masuk rumah sakit dengan nyeri epigastrium sejak 1 bulan disertai penurunan berat badan sebanyak 15 kg. Pasien dan keluarganya tidak memiliki riwayat gangguan perdarahan. Hitung trombosit dengan antikoagulan EDTA menunjukkan hasil 19.000/L (apusan darah menunjukkan agregasi trombosit), tetapi dengan sodium sitrat normal, yaitu 236.000/L. Gastroduodenoskopi menunjukkan massa di kardia hingga fundus lambung (biopsi menunjukkan small cell neuroendocrine carcinoma). Setelah 4 siklus kemoterapi etoposid dan sisplatin, hasil CT scan menunjukkan regresi ukuran tumor, bersamaan dengan itu, agregasi trombosit pada apusan darah menghilang dan hitung trombosit dengan antikoagulan EDTA menjadi normal.

    Laporan kasus lainnya adalah pseudotrombositopenia pada wanita 90 tahun dengan jumlah trombosit 3000/L. Apusan darah tepi menunjukkan aglutinasi trombosit masif, tidak tergantung suhu, ditemukan pada pengguna antikoagulan EDTA, heparin, sitrat tetapi tidak pada spesimen tanpa antikoagulan. Ditemukan autoantibodi terhadap GP Ia/IIa, GP Ib/IX/A dan GP IIb/IIIa. Elektroforesis protein menunjuk-kan kadar protein IgG monoklonal 4,9 g/dl dan biopsi sumsum tulang mengkonfi rmasi diagnosis mieloma multipel. Pasien diberi kemoterapi melphalan serta prednison. Autoantibodi trombosit menghilang dan pseudotrombositopenianya membaik setelah kemoterapi.

    Ada pula kasus pseudotrombositopenia akibat EDTA pada neonatus preterm lahir pada usia kehamilan 26 minggu dengan berat badan 886 gram tanpa petekie, purpura maupun perdarahan. Jumlah trombosit saat masuk unit perawatan intensif anak adalah 8000/L dengan antikoagulan EDTA sehingga neonatus tersebut diberi transfusi trombosit. Transfusi trombosit diberikan berulang, tetapi jumlah trombosit tidak pernah normal.

    Pemeriksaan apusan darah tepi menemukan agregasi trombosit (Gambar 1) dan ditegak-kan diagnosis pseudotrombositopenia. Sebelum diagnosis ditegakkan, pasien tersebut telah menerima 29 kali transfusi trombosit.

    PSEUDOTROMBOSITOPENIA AKIBAT SATELITISME LEUKOSITSatelitisme trombosit, satelitosis, atau rosetting adalah fenomena in vitro akibat perlekatan trombosit pada netrofi l polimorfonuklear (PMN) matang dan kadang-kadang juga melekat pada sel lain. Fenomena ini jarang ditemukan, dengan prevalensi 1 dari 12.000 hitung sel, sering berhubungan dengan penyakit autoimun tetapi kebanyakan tidak berkaitan dengan penyakit spesifi k tertentu. Satelitisme trombosit dapat ditemukan pada penderita vaskulitis, lupus, limfoma, dan pada orang sehat, tetapi makna klinisnya belum diketahui. Jumlah trombosit berkurang moderat (50.000-100.000/L), menyebabkan pseudotrombositopenia. Selain pada PMN, satelitisme trombosit juga ditemukan pada monosit, basofi l, limfosit, dan sel limfoma.1,9

    ditemukannya gejala maupun tanda-tanda perdarahan. Beberapa antikoagulan lain seperti sitrat, oksalat dan heparin juga dapat menyebabkan pseudotrombositopenia. Pada kasus trombositopenia tanpa gejala dan tanda perdarahan, konfi rmasi apusan darah tepi yang menunjukkan adanya aglutinasi/agregasi trombosit maupun satelitisme trombosit dengan perkiraan jumlah trombosit cukup, dapat menegakkan diagnosis pseudotrombositopenia. Jika pseudotrombositopenia tidak diidentifi kasi dengan baik, dapat menyebabkan tindakan aspirasi sumsum tulang maupun pemberian transfusi trombosit yang tidak perlu.1,3

    Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penyebab pseudotrombositopenia akibat penggunaan EDTA adalah karena tempat pengikatan antigen yang normalnya tersembunyi dalam kompleks GPIIb/IIIa termodifi kasi. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa antibodi terhadap trombosit tersebut berhubungan dengan antibodi antifosfolipid yang dapat mengikat antigen yang termodifi kasi EDTA di permukaan trombosit dan menyebabkan pseudotrombositopenia.1 Beberapa laporan tidak menemukan gangguan fungsi trombosit pada pseudotrombositopenia akibat EDTA, tetapi sebuah penelitian4 mengindikasikan bahwa tes agregasi trombosit dapat terganggu (menurun) pada pseudotrombositopenia meskipun implikasi klinisnya masih belum jelas.

    Aglutinin penyebab pseudotrombositopenia akibat EDTA bereaksi kuat pada suhu ruang atau di bawah suhu ruang (cold agglutinin) meskipun beberapa juga bereaksi di atas suhu 37o C. Patofi siologi terbentuknya antibodi tersebut belum jelas, tetapi dianggap merupakan antibodi alami maupun antibodi yang terbentuk akibat destruksi trombosit, misalnya pada septikemia, toksemia gravidarum, purpura trombositopenia trombotik, maupun mielodisplasia.1

    Aglutinasi trombosit yang mengakibatkan pseudotrombositopenia telah dilaporkan juga pada berbagai kasus lain. Pernah dilaporkan kasus pseudotrombositopenia imbas antikoagulan, baik EDTA maupun sodium sitrat, pada seorang pasien laki-laki 65 tahun setelah menjalani embolisasi arterial transkateter untuk pengobatan karsinoma

    Gambar 1 Agregasi trombosit pada pasien neonatus yang

    menyebabkan pseudotrombositopenia (preparat apusan

    darah tepi pembesaran 400x, pewarnaan Wright-Giemsa)8

    Gambar 2 Satelitisme trombosit yang menyebabkan

    pseudotrombositopenia (preparat apusan darah tepi)9

  • CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014424

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pernah dilaporkan kasus satelitisme trombosit pada seorang laki-laki 72 tahun yang akan menjalani bronkoskopi karena massa di paru. Jumlah trombositnya 35.000/L dengan hemoglobin dan jumlah leukosit normal tanpa kelainan pemeriksaan hematologi. Apusan darah tepi menunjukkan pseudotrombositopenia akibat satelitisme trombosit (Gambar 2). Pasien tersebut menjalani bronkoskopi tanpa komplikasi.

    PSEUDOTROMBOSITOPENIA AKIBAT TROMBOSIT RAKSASA (GIANT PLATELETS)Pada keadaan normal dan keadaan patologis tertentu, sejumlah kecil trombosit memiliki volume besar dan disebut sebagai trombosit raksasa (giant platelets) (Gambar 3). Beberapa alat hematology analyzer menghitung partikel yang memiliki volume 30-36 fL (atau hingga 60 fL pada beberapa metode pemeriksaan dengan sinar laser) sebagai

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Zandecki M, Genevieve F, Gerard J, Godon A. Spurious Counts and Spurious Results on Haematology Analysers: A Review. Part I: Platelets. Int. J Lab. Hem. 2007;29:4-20.

    2. Bartels PC, Schoorl M, Lombarts AJ. Screening for EDTA-Dependent Deviations in Platelet Counts and Abnormalities in Platelet Distribution Histograms in Pseudothrombocytopenia.

    Scand J Clin Lab Invest. 1997;57:629-36.

    3. Sekhon SS, Roy V. Thrombocytopenia in Adults: A Practical Approach to Evaluation and Management. Southern Med J. 2006;99(5):491-8.

    4. Yavasoglu I, Acar B, Kadikoylu G, Bolaman Z. Platelet Aggregation Tests Are Aff ected in Pseudothrombocytopenia. Labmedicine. 2010;41(8):483-485.

    5. Yoshikawa T, Nakanishi K, Maruta T, Takenaka D, Hirota S, Matsumoto S, et al. Anticoagulant-Induced Pseudothrombocytopenia Occuring after Transcatheter Arterial Embolization for

    Hepatocellular Carcinoma. Japan J Clin Oncol. 2006;36(8):527-31.

    6. Kim HJ, Moh IH, Yoo H, Son S, Jung DH, Lee HG, et al. Ethylenediaminetetraacetic Acid-Dependent Pseudothrombocytopenia Associated with Neuroendocrine Carcinoma: A Case Report.

    Oncology Letters. 2012;3:86-8.

    7. Reed BW, Go RS. Pseudothrombocytopenia Associated with Multiple Myeloma. Mayo Clin Proc. 2006;81(7):869.

    8. Christensen RD, Sola MC, Rimsza LM, McMahan MJ, Calhoun DA. Pseudothrombocytopenia in A Preterm Neonate. Pediatrics. 2004;114(1):273-5.

    9. Bobba RK, Doll DC. Platelet Satellitism as A Cause of Spurious Thrombocytopenia. Blood. 2012;199(18):4100.

    10. Lichtman MA, Beutler E, Kipps TJ, Seligsohn U, Kaushansky K, Prchal JT. Color Atlas: Abnormal Megakaryocytopoiesis and Platelets. In: Lichtman MA, et al. eds. Williams Hematology, 7th ed.

    New York: The McGraw-Hill Co; 2007.

    trombosit sehingga trombosit berukuran lebih dari 40 fL mungkin tidak terdeteksi. Pada kondisi patologis, seperti kelainan mieloproliferatif maupun myelodysplastic

    syndromes, terkadang trombosit yang ukurannya sebesar leukosit tidak dihitung sebagai trombosit, melainkan sebagai leukosit maupun eritrosit.1

    SIMPULANPseudotrombositopenia dapat disebab-kan terbentuknya agregasi trombosit atau trombosit satelitisme akibat antikoagulan EDTA, sitrat, heparin maupun antikoagulan lain, juga dapat disebabkan banyaknya trombosit raksasa. Pseudotrombositopenia tidak disertai gejala maupun tanda-tanda perdarahan. Pada setiap kasus trombositopenia tanpa gejala dan tanda perdarahan disarankan pemeriksaan konfi rmasi apusan darah tepi untuk meng-evaluasi adanya agregasi trombosit, trombosit satelitisme, trombosit raksasa yang dapat menyebabkan pseudotrombositopenia sehingga kesalahan mendiagnosis maupun terapi yang tidak tepat dapat dihindari.

    Gambar 3 Trombosit raksasa yang berukuran sama

    ataupun lebih besar daripada eritrosit (preparat apusan

    darah tepi)10