07. BAB II - FINAL
-
Upload
meta-septianingrum -
Category
Documents
-
view
75 -
download
8
description
Transcript of 07. BAB II - FINAL
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 1
BAB II
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
Pembangunan di Kabupaten Purwakarta dewasa ini menuntut perhatian
lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan,
namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan
datang. Posisi Kabupaten Purwakarta yang strategis sebagai “Gerbang
Pasundan” dan berdekatan dengan ibukota negara, mendorong Kabupaten
Purwakarta untuk berperan serta secara aktif sebagai agent of development
(agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.
Tantangan perubahan kompetisi global yang dinamis, menuntut
Kabupaten Purwakarta untuk mengimbanginya, agar dapat seiring dan sejalan
dalam gerak langkah terpadu, guna memberikan pilihan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social
welfare). Oleh karenanya eksistensi pembangunan daerah didedikasikan untuk
membangun kompetensi daerah yang berdaya saing dengan memanfaatkan
potensi sumberdaya yang dimiliki, yaitu meliputi sumber daya manusia, daya
dukung alam, dan potensi sosial kemasyarakatan.
Arah kebijakan pembangunan daerah berorientasi pada keunggulan
pendidikan, kesehatan, pertanian, industri, perdagangan dan jasa, serta
pengembangan infrastruktur wilayah yang berbasis religi dan nilai-nilai kearifan
lokal. Disamping itu, pembangunan tersebut dilaksanakan dengan tanpa
mengesampingkan peningkatan keutuhan lingkungan baik hulu maupun hilir, fisik
dan sosial.
Guna menuju kearah tersebut, pemerintahan daerah dituntut agar lebih
mandiri, inovatif dan kreatif dengan mengembangkan struktur pemerintahan
efektif yang berorientasi kepada kepuasan pelayanan publik, serta dapat
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 2
mengembangkan potensi kewirausahaan birokrasi yang berorientasi pada
kemakmuran rakyat. Sehingga jarak antara pemerintah dan masyarakat menjadi
semakin dekat dan kinerja pelayanan public (public services) menjadi lebih baik.
Dengan demikian, akselerasi pembangunan dan ekonomi daerah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan dapat tercapai.
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan
dan peluang yang ada di Kabupaten Purwakarta serta budaya yang hidup dalam
masyarakat, telah disusun Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten
Purwakarta tahun 2008-2013. Visi dan Misi tersebut ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 (RPJMD Tahun 2008-
2013).
A. Visi dan Misi Kabupaten Purwakarta Tahun 2008-
2013 (Visi Jangka Menengah)
Rumusan Visi dan Misi Pembangunan tahun 2008-2013 didasarkan
atas inspirasi dan analisis terhadap lingkungan serta isu strategis lokal
Kabupaten Purwakarta. Gambaran lingkungan strategis dan isu strategis
harus dapat disikapi secara proporsional berdasarkan potensi dan
kemampuan daerah.
Berdasarkan pemikiran dan tekad yang kuat untuk mewujudkan
“Purwakarta Digjaya” serta didorong dengan itikad “Ngawujudkeun
Purwakarta Nagri Raharja”, berikut Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten
Purwakarta tahun 2008-2013, sebagai arah utama pembangunan jangka
menengah daerah:
1. Visi Kabupaten Purwakarta Tahun 2008-2013
Makna Visi Pembangunan: “Purwakarta Berkarakter”
sesungguhnya secara sederhana merupakan pencerminan dari aspek
kepribadian; ciri khas (branded); kumpulan peran; mandiri; berdaya
saing; tangguh; serta maju sesuai dengan tata nilai masyarakat
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 3
Purwakarta yang berlandaskan religi keislaman dan tata nilai lokal
pilemburan (local values).
2. Misi Kabupaten Purwakarta Tahun 2008-2013
Makna dari Misi dalam upaya pencapaian Visi Purwakarta
Berkarakter adalah sebagai berikut:
a) Mengembangkan Pembangunan Berbasis Religi dan
Kearifan Lokal, yang Berorientasi pada Keunggulan
Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Industri, Perdagangan
dan Jasa
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan: “Purwakarta
Berkarakter” pada aspek kualitas sumber daya manusia dan
tatanan kehidupan ekonomi masyarakat, maka Pemerintah
Kabupaten Purwakarta mempunyai misi untuk senantiasa
mengembangkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal,
yang berorientasi pada keunggulan pendidikan, kesehatan,
pertanian, industri, perdagangan dan jasa. Pembangunan berbasis
religi dan kearifan lokal yang berorientasi pada keunggulan
pendidikan, kesehatan, pertanian, industri, perdagangan dan jasa,
antara lain:
(1) Di bidang pendidikan, perlu dilakukannya penguatan nilai-nilai
lokal (kearifan lokal, local value), baik yang bersifat geografis,
teritorial maupun yang bersifat capacity-intelectual. Hal ini
sebagai bagian dari upaya optimalisasi potensi domestik, baik
yang bersifat kultur, regional, lokal maupun menciptakan
keunggulan personal, yang memiliki kearifan intelektual,
emosional dan spiritual, sehingga dapat membentuk generasi
Purwakarta yang sesuai dengan tata nilai: cageur, bageur,
bener, pinter, jeung singer.
(2) Di bidang kesehatan, perlu dibangunnya sarana pelayanan
pengobatan masyarakat berupa puskesmas yang memadai di
seluruh kecamatan, untuk mendekatkan fungsi pelayanan
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 4
negara terhadap masyarakat. Pola hubungan yang dibangun
adalah pola kemitraan yang terstruktur berdasarkan kualitas
ekonomi rakyat untuk membangun dan mengintegrasikan
hubungan timbal balik (feed back) antara ekonomi atas,
menengah dan bawah.
(3) Di bidang pertanian, perlu diupayakan penguatan basis
pertanian organik, dengan mewujudkan integrasi potensi
pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan pariwisata
yang disebut gerakan balik ka lembur, serta membangun
kekuatan lumbung pedesaan melalui penguatan jaringan
ketahanan pangan desa, sebagai bagian dari menjaga
ketahanan pangan masyarakat secara makro. Dengan
pengembangan upaya tersebut, diharapkan dapat terwujud
swasembada pangan daerah serta sesuai dengan gambaran
filosofi Sunda: bru di juru, bro di panto, ngalayah di tengah
imah, rea ketan, rea keton, buncir leuit, loba duit, di hareup
undeureun, di tukang alaeun, di pipir petikeun, di kolong aya si
jambrong, na parango aya si jago.
(4) Di bidang investasi dan industri, perlu dibukanya areal zona
industri maupun kawasan industri yang dikuasai oleh
pemerintah daerah sebagai bagian dari kemudahan investor,
dan simbiosis investasi antara negara dengan pelaku industri,
dengan orientasi kemakmuran rakyat. Rancang bangun ini
merupakan bagian dalam membangun hubungan perubahan
sosialisme-kapitalisme atau dinamakan dengan istilah bumi
manjing ka langitna, ti langit seah hujana, lembur subur, kota
bagja, masjid jeung diri ngahiji, harta geus ngawujud harti,
hukum geus ngawujud adil, nyanding pamingpin ka rakyat,
pandita ajeg wiwaha, ucap jeung lengkah sarua, pitutur
ngawangun subur, ayat ngawujud adab.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 5
(5) Di bidang ekonomi kerakyatan, optimalisasi potensi ekonomi
kerakyatan perlu ditingkatkan yaitu melalui ketauladanan untuk
mencintai berbagai produk rakyat, baik yang sudah tersentuh
oleh pemerintah maupun yang belum tersentuh oleh
pemerintah yang merupakan potensi keunggulan daerah.
(6) Dibidang perdagangan dan jasa, perlu dilakukannya upaya
pengembangan, proteksi dan fasilitasi terhadap pedagang kecil
dan pasar tradisional sebagai penggerak ekonomi masyarakat.
Pada bidang jasa pariwisata, perlu dilakukan upaya intensifikasi
dan ekstensifikasi potensi pariwisata daerah, dengan lebih
mengedepankan objek wisata alam dan wisata budaya sebagai
wisata unggulan Purwakarta.
b) Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Berbasis Nilai-
Nilai Kearifan Lokal dan Berorientasi pada Semangat
Perubahan Kompetisi Global
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan: “Purwakarta
Berkarakter”, maka Pemerintah Kabupaten Purwakarta mempunyai
misi untuk senantiasa mengembangkan infrastruktur wilayah yang
berbasis nilai-nilai kearifan lokal dan berorientasi pada semangat
perubahan kompetisi global. Pembangunan infrastruktur wilayah
yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal dan berorientasi pada
semangat perubahan kompetisi global, hal ini tercermin dari upaya:
(1) Mengembangkan jaringan jalan, arsitektur rumah, penataan
perkantoran serta sarana dan prasarana lainnya yang berbasis
nilai-nilai kearifan lokal dan berorientasi pada semangat
perubahan dan kompetisi global. Sehingga kita tidak
kehilangan jati diri dan orientasi masa depan sebagai
masyarakat yang berbudaya.
(2) Di bidang transportasi darat dan air, perlu dioptimalkannya
berbagai sarana transportasi darat dan air yang mendekatkan
hubungan antar daerah. Pola hubungan yang dibangun dalam
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 6
konteks pembangunan sarana transportasi darat adalah pola
simbiosis antar-pemerintah, masyarakat dan dunia usaha mulai
dari pembangunan sampai pemeliharaan, dengan prinsip
sareundeuk saigel, sabobot sapihanean, ka cai jadi saleuwi, ka
darat jadi salogak.
c) Meningkatkan Keutuhan Lingkungan Baik Hulu maupun
Hilir, Fisik maupun Sosial
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan: “Purwakarta
Berkarakter” pada aspek lingkungan, maka Pemerintah Kabupaten
Purwakarta mempunyai misi untuk senantiasa meningkatkan
keutuhan lingkungan baik hulu maupun hilir, fisik maupun sosial.
Pembangunan lingkungan dimaksud antara lain tercermin dari
upaya:
(1) Penegakan berbagai peraturan ataupun membuat peraturan
baru, untuk melindungi berbagai areal yang menjadi kebutuhan
publik secara luas, seperti: perlindungan terhadap hutan,
perlindungan terhadap sumber mata air, perlindungan terhadap
areal persawahan, perlindungan terhadap keanggunan gunung,
dan perlindungan terhadap daerah aliran sungai. Hal ini
sebagai bagian dalam menjaga keutuhan lingkungan hidup
serta kehidupan sosial lainnya yang merupakan upaya
terciptanya simbiosis mutualisme antara manusia dan alam
lingkungannya.
(2) Mengembalikan kondisi sumber air, sungai dan danau sebagai
sumber kehidupan masyarakat, menjaga kualitas airnya,
menjaga kualitas lingkungannya, agar terjaga dari berbagai
bentuk ambisi kepentingan ekonomi, yang pada akhirnya
menghancurkan sistem nilai hayati dan nabati yang terkandung
didalamnya. Karena pada hakikatnya, sumber air, sungai dan
danau yang ada di Purwakarta merupakan cermin watak
peradaban masyarakat Purwakarta secara keseluruhan.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 7
d) Mengembangkan Struktur Pemerintahan yang Efektif, yang
Berorientasi kepada Kepuasan Pelayanan Publik,
Mengembangkan Potensi Kewirausahaan Birokrasi yang
Berorientasi Kemakmuran Rakyat
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan: “Purwakarta
Berkarakter” pada aspek birokrasi dan otonomi daerah, maka
Pemerintah Kabupaten Purwakarta mempunyai misi untuk
senantiasa mengembangkan struktur pemerintahan yang efektif,
yang berorientasi kepada kepuasan pelayanan publik,
mengembangkan potensi kewirausahaan birokrasi yang berorientasi
kemakmuran rakyat. Misi tersebut antara lain tercermin dari upaya:
(1) Pengembangan tatanan birokrasi dan aparatur daerah,
sehingga mampu mewujudkan lembaga birokrasi dan aparatur
daerah yang mencerminkan tata nilai dan prinsip kesundaan:
landung kandungan, laer aisan, leuleus jeujeur liat tali, hade
congcot, gede bacot, someah hade ka semah.
(2) Perwujudan otonomi desa melalui penguatan otonomi kultural
dan struktural masyarakat perdesaan, serta desentralisasi
pembangunan desa dan desentralisasi pengelolaan anggaran
perimbangan desa, yang mencerminkan semangat keadilan,
atau gemah ripah, repeh rapih, sugih mukti lemah cai, wibawa
karta raharja.
(3) Membangun kekuatan hukum yang memberikan perlindungan
menyeluruh terhadap masyarakat dengan berorientasi pada
produk hukum yang cerdas, tanggap terhadap perubahan dan
berkembang sesuai dengan nalar, lingkungan alam dan
masyarakat.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 8
B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah (Sesuai RPJMD
Kabupaten Purwakarta Tahun 2008-2013)
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Purwakarta
tahun 2008-2013 sesuai dengan yang tercantum di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta
tahun 2008-2013 pada tataran pragmatis operasional ditempuh melalui
“SEMBILAN LANGKAH MENUJU PURWAKARTA DIGJAYA”, sebagai
strategi, target, sekaligus pula kerangka kerja pelaksanaan pembangunan
Purwakarta tahun 2008-2013. Berikut adalah strategi dan arah kebijakan
pembangunan daerah sesuai dengan RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun
2008-2013:
1. Sembilan Langkah Menuju Purwakarta Digjaya (Program
Pembangunan Purwakarta 2008-2013)
a) Pendidikan Gratis sampai Tingkat SLTA bagi Masyarakat
Miskin
Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang
lebih berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam
meningkatkan kualitas manusia. Pada saat ini pendidikan
merupakan syarat dalam meningkatkan kualitas SDM, dimana
pendidikan berperan sebagai salah satu parameter yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan pembangunan manusia. Oleh
karenanya pembangunan pendidikan di daerah harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, termasuk terhadap
penduduk yang tidak beruntung pada sisi ekonomi atau berkategori
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 9
miskin. Tanpa adanya pola terobosan untuk menjamin masyarakat
miskin dapat memperoleh pendidikan secara mudah dan gratis,
peningkatan pendidikan secara merata di Kabupaten Purwakarta
hanya akan tetap menjadi wacana.
Kesenjangan tingkat pendidikan, seperti antara penduduk
kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan, antara penduduk di perkotaan dan perdesaan menjadi
penghambat tersendiri dalam mewujudkan tingkat pemerataan
pendidikan masyarakat. Faktor ekonomi merupakan alasan utama
anak putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan, baik karena
tidak memiliki biaya sekolah maupun karena harus bekerja untuk
ikut membantu ekonomi keluarga. Hal tersebut berdampak pada
tingginya kesenjangan tingkat pendidikan antara penduduk miskin
dengan penduduk kaya. Masyarakat miskin masih menilai bahwa
pendidikan masih terlalu mahal dan belum memberikan manfaat
yang signifikan atau sebanding dengan sumberdaya yang
dikeluarkan.
Atas dasar kenyataan tersebut, langkah strategis guna
melindungi dan memberikan treatment serta perhatian yang lebih
terhadap kondisi pendidikan masyarakat miskin di Kabupaten
Purwakarta, yaitu melalui Pendidikan Gratis sampai dengan Tingkat
SLTA Bagi Penduduk Miskin. Hal ini tentunya dalam rangka
mewujudkan masyarakat Purwakarta cageur, bageur, bener, tur
pinter secara merata, pada semua lapisan masyarakat. Diharapkan
dengan pola langkah yang demikian, permasalahan masih cukup
rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Purwakarta dapat
tertangani dengan cepat dan terarah, sehingga mampu
mendongkrak peningkatan kualitas SDM Purwakarta secara
signifikan.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 10
b) Pembebasan Biaya Pembelian Buku Sekolah dan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Baca Tulis Al-Quran
bagi Siswa TK, SD, SLTP dan SLTA yang Beragama Islam
Biaya pendidikan di Kabupaten Purwakarta sampai dengan
saat ini dinilai oleh beberapa pihak masyarakat masih dirasa sangat
memberatkan. Meskipun SPP sekolah, terutama Sekolah Dasar
(SD) sudah sejak tahun 2004 secara resmi melalui dukungan APBD
telah dihapuskan oleh pemerintah daerah. Tetapi pada
kenyataannya masyarakat masih harus dibebani oleh pengeluaran-
pengeluaran lain di luar iuran sekolah, salah satunya berupa
pembelian buku sekolah.
Buku-buku mata pelajaran merupakan komponen penting
unsur pengajaran. Bahan bacaan yang berkualitas mutlak harus
diperoleh siswa-siswa sekolah di Kabupaten Purwakarta. Hanya
saja untuk memperoleh buku-buku bahan bacaan yang berkualitas
pada semua jenjang tingkatan sekolah membutuhkan biaya yang
cukup mahal, dan itu semua dibebankan kepada masyarakat.
Guna menanggulangi permasalahan tersebut, diperlukan
langkah strategis agar peserta didik, mulai dari tingkat TK, SD, SLTP
dan SLTA, baik di Perkotaan ataupun di Perdesaan secara merata
dapat memperoleh buku mata pelajaran secara mudah, merata dan
seragam. Langkah strategisnya adalah pemberian buku secara
gratis kepada siswa sekolah pada semua jenjang tingkatan
pendidikan, mulai dari TK, SD, SLTP hingga SLTA.
Kemudian guna mewujudkan masyarakat Purwakarta yang
”Bener”, secara normatif diperlukan pola pengembangan kehidupan
keagamaan yang dibangun sejak dini. Penanaman nilai-nilai agama
sebagai kekuatan lokal kepada masyarakat terutama anak usia
sekolah sejak dini harus kita lakukan. Pemahaman, penghayatan,
dan pengamalan ajaran agama di kalangan peserta didik sampai
dengan saat ini masih dinilai belum memuaskan. Hal ini merupakan
tantangan bagi pelaksanaan pendidikan keagamaan di masa yang
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 11
akan datang. Kendala utama adalah kurangnya jumlah dan
rendahnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan lainnya,
terbatasnya sarana dan prasarana, serta minimnya fasilitas
pendukung keagamaan. Pada sisi yang lain, derasnya arus
globalisasi terutama melalui media cetak dan elektronik yang
semakin kuat mempengaruhi perilaku anak didik yang cenderung ke
arah negatif, yang seharusnya dapat dicegah atau dikurangi dengan
pemahaman dan penghayatan agama.
Atas dasar hal tersebut, mengingat sebagian besar
penduduk Purwakarta beragama Islam, maka dipandang perlu
untuk dikembangkan dan terapkan Kurikulum Baca Tulis Al Qur’an
bagi siswa sekolah TK, SD, SLTP dan SLTA yang beragama Islam,
agar transformasi nilai-nilai agama dapat berjalan secara terus
menerus, berjenjang dan berlangsung sejak dini. Dari strategi ini
diharapkan dapat terbentuk siswa didik yang cerdas, siap pakai dan
berakhlakul karimah.
c) Pelayanan KTP, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran Gratis
bagi Seluruh Masyarakat dengan Sistim Pelayanan di
Tingkat Desa dan Kelurahan
Optimalisasi peran desa dan kelurahan pada masa-masa
mendatang harus terus didorong. Objek-objek layanan masyarakat
yang selama ini masih dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) tingkat kabupaten, guna lebih mendekatkan dengan
masyarakat, sudah selayaknya diserahkan kepada Desa dan
Kelurahan sebagai ujung tombak Otonomi Daerah. Pola
Otonomisasi Desa dan Kelurahan yang selama ini hanya baru
berupa wacana utopis, pada kurun waktu lima tahun kedepan akan
direalisasikan seutuhnya, terutama menyangkut objek-objek
layanan langsung masyarakat. Salah satu objek layanan yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat yaitu layanan
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 12
administrasi kependudukan dalam bentuk layanan KTP, Kartu
Keluarga, Akta Kelahiran dan layanan kependudukan lainnya.
Layanan-layanan administrasi kependudukan tersebut
merupakan hak masyarakat, pemerintah atau penyedia layanan
diwajibkan untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Dengan
dukungan APBD dan dukungan semua pihak, Pemerintah Kabupaten
Purwakarta akan mengambil langkah memberikan Pelayanan KTP,
Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan layanan kependudukan lainnya
secara Gratis Penuh bagi seluruh masyarakat Purwakarta, dengan
pusat layanan di Desa dan Kelurahan. Perangkat-perangkat guna
mendukung upaya ke arah tersebut, baik aturan (berupa
kebijakan), sarana (berupa alat penunjang), maupun sumber daya
manusia (aparatur), akan disiapkan dengan segera.
d) Pembangunan Puskesmas Rawat Inap di Seluruh
Kecamatan
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk
memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Kesehatan juga merupakan investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting
dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Meskipun secara umum dari waktu ke waktu kualitas
kesehatan masyarakat Purwakarta berdasarkan data kuantitatif
telah menunjukkan angka yang meningkat, tetapi disparitas status
kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar
daerah perkotaan-perdesaan masih cukup tinggi. Angka kematian
bayi dan angka kematian balita pada golongan masyarakat miskin
hampir empat kali lebih tinggi dari golongan masyarakat kaya.
Selain itu, angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan
lebih tinggi di daerah perdesaan dan pada penduduk dengan tingkat
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 13
pendidikan rendah. Persentase anak balita yang berstatus gizi
kurang dan buruk di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan
daerah perkotaan. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
terlatih dan cakupan imunisasi pada golongan miskin lebih rendah
dibanding dengan golongan masyarakat kaya.
Rendahnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan faktor terbesarnya disebabkan kerena masih
belum mencukupinya jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang
ada dibandingkan dengan jumlah penduduk dan persebarannya.
Sehingga guna lebih mendekatkan layanan kesehatan masyarakat,
Puskesmas-Puskesmas yang telah ada sekarang, yang tersebar di
17 Kecamatan di Kabupaten Purwakarta, pada lima tahun kedepan
secara bertahap harus didorong untuk mampu memberikan layanan
rawat inap. Distribusi dokter, perawat, bidan, alat kesehatan, obat-
obatan dan sarana prasarana penunjang lainnya akan diarahkan ke
puskesmas yang tersebar di kecamatan seluruh wilayah Kabupaten
Purwakarta.
e) Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Pegawai Melalui
Insentif Kehadiran, serta Peningkatan Kesejahteraan
Kepala Desa, Aparatur Desa, Bamusdes, LPM, Linmas
Hansip, Kadus, RW, RT, DKM, dan Guru Ngaji Melalui
Otonomi Desa dan Kelurahan
Fungsi utama pemerintahan adalah fungsi pengaturan
(regulation) dan fungsi pelayanan (services). Tujuan pembentukan
pemerintahan adalah untuk menjaga suatu sistem ketertiban
dimana masyarakat bisa menjalani kehidupannya secara wajar.
Hakekat pemerintahan modern merupakan pelayanan kepada
masyarakat. Pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani diri
sendiri tetapi untuk melayani masyarakat, menciptakan kondisi yang
memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 14
kemampuan serta kreatifitasnya dalam mencapai kemajuan
bersama.
Pemerintah Daerah di masa yang akan datang, dihadapkan
pada permasalahan internal dan eksternal. Dari sisi eksternal,
pemerintah daerah akan dihadapkan pada dampak globalisasi yang
sarat dengan persaingan dan liberalisme arus informasi, investasi,
modal, tenaga kerja, dan budaya. Di sisi internal, pemerintah
daerah akan menghadapi kondisi masyarakat yang semakin cerdas
(knowledge based society) dan masyarakat yang semakin banyak
tuntutan (demanding community). Upaya untuk mewujudkan
proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik, antara lain dapat
tercermin dari indikator: keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan
efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum, dan membuka
partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian
dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan.
Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah
pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan; kualitas
sumber daya manusia aparatur; dan sistem pengawasan dan
pemeriksaan yang efektif. Selain hal tersebut, faktor yang sering
terlupakan dan luput dari perhatian semua pihak yaitu
permasalahan rewards (penghargaan), remuneration (penggajian)
dan punishment (penghukuman).
Tuntutan terbentuknya aparatur yang profesional dengan
tingkat kinerja yang tinggi, tentunya harus diikuti dengan rewards
(penghargaan) dan remuneration (penggajian/pengupahan) yang
memadai. Pada lima tahun mendatang, dalam rangka
meningkatkan motivasi kerja, akan diambil langkah untuk
memberikan insentif dalam bentuk tunjangan kepada
pegawai dan guru di Kabupaten Purwakarta, pada semua jenjang
pemerintahan daerah, atas dasar tingkat kehadiran dan kinerja
masing-masing pegawai dan guru. Diharapkan melalui langkah ini
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 15
akan terbangun motivasi kerja yang positif, sehingga peningkatan
kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dapat tercapai.
Selain perhatian dalam bentuk pemberian insentif kepada
pegawai Pemerintah Kabupaten, elemen lain sebagai supporting
agent pembangunan di Purwakarta yang perlu diperhatikan tingkat
kesejahteraannya, yaitu: Kepala Desa, Aparatur Desa,
Bamusdes, LPM, Linmas/Hansip, Kadus, RW, RT, DKM, dan
Guru Ngaji. Guna menjamin kehidupan dan penghidupan para
Kepala Desa, Aparatur Desa, Bamusdes, LPM, Linmas/Hansip,
Kadus, RW, RT, DKM, dan Guru Ngaji, maka perlu diberikan insentif
penghasilan yang wajar. Anggaran biaya untuk insentif akan
teralokasikan dalam Alokasi Dana Desa (ADD) dan Kelurahan
melalui optimalisasi dan pengembangan Otonomisasi Desa dan
Kelurahan.
f) Pengembangan dan Pelebaran Jalan Hotmix serta Listrik
Sampai Pelosok Perdesaan, Membuat/Mengoptimalkan
Jalur Tembus Cikao Bandung-Babakancikao, Kiarapedes-
Cibatu, Pasawahan-Cibatu, Pasawahan-Pondoksalam,
Pasawahan-Purwakarta, Pondoksalam-Bojong, Wanayasa-
Pondoksalam, Bojong-Darangdan, Campaka-Cibatu-
Bungurari, Membuka Pintu Tol Sawit, serta Pelebaran Jalan
Sawit-Wanayasa
Pembangunan infrastruktur adalah bagian integral dari
keseluruhan proses pembangunan. Infrastruktur merupakan roda
penggerak pertumbuhan ekonomi. Kegiatan sektor transportasi
merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang maupun
orang. Infrastruktur lainnya seperti sarana listrik terkait dengan
upaya modernisasi dan penyediaannya merupakan salah satu aspek
terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor ekonomi
masyarakat.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 16
Sarana jalan merupakan modal transportasi utama yang
berperan penting dalam mendukung pembangunan daerah serta
mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia
maupun distribusi komoditi perdagangan dan industri.
Infrastruktur jalan semakin diperlukan untuk menjembatani
kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan
antar-wilayah, antar-perkotaan dan antar-perdesaan serta untuk
mempercepat pengembangan wilayah. Fungsi jaringan jalan
sebagai salah satu komponen prasarana transportasi sudah saatnya
diletakkan pada posisi prioritas untuk segera mendapat
penanganan. Daerah-daerah perdesaan di Kabupaten Purwakarta
yang selama ini masih memiliki sarana jalan berkondisi buruk, pada
kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 akan
ditingkatkan statusnya menjadi jalan beraspal hotmix. Area-area di
Kabupaten Purwakarta yang selama ini masih terputus dan belum
terkoneksi, pada lima tahun ke depan akan diupayakan untuk
dilakukan pembuatan jalur tembus. Langkah terobosan ini diambil,
karena masih banyak ruas-ruas jalan, yang sebetulnya memiliki nilai
ekonomi tinggi tetapi belum terhubung dengan baik satu sama lain.
Ruas-ruas jalan tersebut seperti misalnya: Jalur Tembus Cikao
Bandung-Babakancikao, Kiarapedes-Cibatu, Pasawahan-Cibatu,
Pasawahan-Pondoksalam, Pasawahan-Purwakarta, Pondoksalam-
Bojong, Wanayasa-Pondoksalam, Bojong-Darangdan, Campaka-
Cibatu-Bungursari.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan pendapatan
masyarakat dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata,
Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan mengajukan permohonan
kepada PT. Jasa Marga Persero sebagai BUMN pengelola Jalan Tol
Purbaleunyi agar dapat membuka Pintu Tol Sawit. Upaya tersebut
dimaksudkan agar arus wisatawan dari Jakarta dan Bandung dapat
mengarah langsung ke wilayah Kecamatan Bojong dan Wanayasa,
mengingat di kedua kecamatan tersebut selain didukung dengan
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 17
suhu yang sejuk, juga terdapat area wisata agro, alam, budaya, dan
wisata air (situ). Guna mendukung perkembangan pariwisata dan
memperlancar transportasi dari Pintu Tol Sawit ke Wanayasa dan
Bojong, langkah pertama yang akan dilakukan yaitu memperlebar
dan meningkatkan kualitas jalan Ruas Bojong-Wanayasa, sehingga
cukup representatif untuk dilalui arus wisatawan.
g) Pengembangan Air Bersih dan Irigasi Perdesaan Secara
Menyeluruh dan Mengoptimalkan Sungai Ciherang untuk
Irigasi Perairan Pondoksalam-Pasawahan, Sungai Cikao
untuk Irigasi Perairan Bojong-Darangdan-Jatiluhur, dan
Sungai Cimunjul untuk Irigasi Perairan Purwakarta-
Babakancikao. Pengembangan Irigasi Cilamaya untuk
PertanianKiarapedes-Wanayasa-Cibatu–Campaka-
Bungursari, serta Mengoptimalkan Fungsi Bendungan
Cirata dan Jatiluhur untuk Pertanian Masyarakat Maniis,
Plered, Tegalwaru, Sukatani, Sukasari, dan Jatiluhur
dengan Pola Integrasi Kehutanan, Pengairan, Perikanan,
Pertanian, Peternakan dan Pariwisata
Air merupakan kebutuhan pokok manusia untuk
kelangsungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembangunan di bidang sumber daya air pada dasarnya adalah
upaya untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh
masyarakat untuk mendapatkan air agar mampu berperikehidupan
yang sehat, bersih, dan produktif.
Meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan daya dukung
sumber daya air, baik air permukaan maupun air tanah. Kerusakan
lingkungan yang semakin luas akibat kerusakan hutan secara
signifikan telah menyebabkan penurunan daya dukung Daerah
Aliran Sungai (DAS) dalam menahan dan menyimpan air. Hal yang
memprihatinkan adalah indikasi terjadinya proses percepatan laju
kerusakan daerah tangkapan air. Oleh karenanya pemerintah
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 18
daerah akan mengambil langkah untuk menyelamatkan daerah
hulu, daerah aliran sungai, daerah sekitar aliran serta daerah
resapan untuk dijaga tingkat kelestariannya.
Selajutnya berkaitan dengan pengembangan sumber air
untuk irigasi guna memenuhi kebutuhan pertanian, langkah
strategis yang akan dilakukan yaitu melalui optimalisasi peran dan
fungsi sungai dan danau di Kabupaten Purwakarta yang telah ada.
Sungai Ciherang akan diarahkan untuk Irigasi Perairan
Pondoksalam-Pasawahan, Sungai Cikao untuk Irigasi Perairan
Bojong-Darangdan-Jatiluhur, dan Sungai Cimunjul untuk Irigasi
Perairan Purwakarta-Babakancikao. Kemudian menyangkut
pengembangan irigasi, Irigasi Cilamaya akan dikembangkan untuk
Pertanian Kiarapedes-Wanayasa-Cibatu-Campaka-Bungursari,
Bendungan Cirata dan Jatiluhur akan diarahkan untuk Pertanian
Masyarakat Maniis, Plered, Tegalwaru, Sukatani, Sukasari, dan
Jatiluhur melalui Pola Integrasi Kehutanan, Pengairan, Perikanan,
Pertanian, Peternakan dan Pariwisata.
Pola Integrasi Kehutanan, Pengairan, Perikanan, Pertanian,
Peternakan dan Pariwisata yang dimaksud merupakan adopsi tata
nilai simbiosis mutualisme antar-sektor dan antar-bidang
pembangunan. Pemikiran sederhananya adalah dengan
menyatukan peternakan, perikanan,pertanian, kehutanan, dan
pengairan sebagai bagian dari komponen sistem yang tersimbiosis
mutualisme satu dengan yang lain serta terhubung secara sistemik
satu dengan yang lain.
h) Pengembangan Kawasan Terpadu Kecamatan Bungursari,
Pengembangan Tata Kota dan Tata Bangunan yang
Beridentitas Purwakarta, Renovasi Bangunan Tua,
Pengembangan Halaman Stasion, Penyempurnaan Situ
Buleud, Penataan Alun-Alun, Integrasi Bangunan
Pemerintah, serta Pemberian Perlindungan yang
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 19
Menyeluruh Terhadap Keberadaan dan Kualitas Pedagang
serta Pasar Tradisional
Kecamatan Bungursari, karena letaknya yang cukup strategis
yaitu sebagai pintu gerbang Purwakarta, perlu mendapat treatment
perhatian yang lebih. Pada aspek ekonomi, wilayah Kecamatan
Bungursari dapat mendatangkan potensi untuk dikembangkan
menjadi pusat area industri dan perdagangan/jasa. Guna menuju
ke arah tersebut, infrastruktur dan tata ruang wilayahnya perlu
ditata dengan baik, agar wilayah Bungursari dapat tampil sebagai
area yang unik, berkarakter dan khas. Untuk hal tersebut, tampilan
wilayah mulai dari kondisi jalan, taman kota, bentuk bangunan
pemerintah, bangunan perumahan masyarakat, sarana publik,
kehidupan sosial masyarakat dan aspek-aspek lainnya ke depan
akan ditata, agar dapat menunjukkan karakter dan budaya lokal
Purwakarta (identity factor).
Pada aspek tata ruang kota kabupaten dan tata bangunan
gedung pemerintah dan masyarakat akan diarahkan agar dapat
menunjukkan Karakter Purwakarta. Bangunan-bangunan tua yang
selama ini ada, akan ditata dan diperindah. Halaman Stasiun
Purwakarta sebagai warisan sejarah, ke depan akan dikembalikan
kepada kondisi semula, sehingga dapat menunjukkan kondisi tempo
dulu Purwakarta. Selanjutnya aspek-aspek wilayah lainnya seperti
Kawasan Situ Buleud, alun-alun, dan bangunan pemerintah daerah
akan ditata, sesuai dengan karakter lokal Purwakarta.
Dalam rangka mengembangkan sektor perdagangan,
perlindungan terhadap pasar perlu terus dilakukan, terutama pasar-
pasar tradisional yang tersebar di beberapa Kecamatan. Pasar-
pasar tradisional tersebut, ke depan akan dikembangkan dan
dioptimumkan peran dan fungsinya, terutama dalam rangka
dinamisasi ekonomi perdesaan.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 20
i) Pengembangan Investasi dengan Menyiapkan Tanah untuk
Industri dengan Sistem Sewa yang Disiapkan oleh
Pemerintah Daerah
Pada aspek letak, Kabupaten Purwakarta berada pada posisi
pertemuan antara Jalur Jakarta-Bandung dan Jalur Jakarta-Cirebon
(Pantura). Berdasar pada aspek letak yang strategis tersebut,
Purwakarta berpotensi untuk berkembang menjadi daerah industri.
Guna menyiapkan dan menangkap peluang yang ada, pemerintah
daerah akan mengambil langkah untuk menyiapkan area/zona
industri melalui sistem sewa kepada pemerintah daerah. Melalui
pola ini diharapkan dapat tercapai pola hubungan yang harmonis
antara pemerintah daerah dengan investor, serta menjadi faktor
penarik masuknya investasi ke wilayah Purwakarta (insentif
investasi).
2. Tujuh Belas Prinsip Kahuripan Purwakarta
Pemikiran dan penetapan Visi, Misi Strategi Dasar Pembangunan
Purwakarta Tahun 2008-2013, didasarkan atas landasan filosofis yang
kemudian disebut dengan istilah: “Tujuh Belas Prinsip Kahuripan
Purwakarta”.
(1) Di bidang pendidikan, perlu dilakukannya penguatan nilai-nilai
lokal (kearifan lokal, local value), baik yang bersifat geografis,
teritorial maupun yang bersifat capacity-intelectual. Hal ini
sebagai bagian dari upaya optimalisasi potensi domestik, baik
yang bersifat kultur, regional, lokal maupun menciptakan
keunggulan personal, yang memiliki kearifan intelektual, emosional
dan spiritual. Hal ini dalam perspektif falsafah Islam dinamakan
al-Insan al-Kamil atau dalam theologi kesundaan dikenal dengan
istilah congo nyurup kana puhu, ka luhur sirungan ka handap
akaran.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 21
(2) Integrasi pendidikan tingkat dasar dan tingkat pertama harus
segera dilakukan dalam mendekatkan watak kecerdasan dengan
orientasi pada efisiensi pengelolaan biaya pendidikan, tanpa
mengabaikan kualitas output pendidikan yang dihasilkan. Hal ini
sejalan dan sejalin dengan prinsip: cageur, bageur, bener, pinter,
jeung singer.
(3) Integrasi pendidikan kejuruan dan industri dengan membangun
simbiosisme-mutualisme, antara dunia pendidikan dengan dunia
industri, dengan meningkatkan profesionalisme pendidikan
(pendidikan berbasis keahlian), mengurangi beban mata pelajaran
yang tidak memiliki relevansi dengan kebutuhan yang dihadapi.
Prinsip dasar yang terwujud dari sistem ini, lahir anak didik nu
weruh ka semuna apal ka basana, rancingeus rasana, rancage
hatena.
(4) Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan
mempertimbangkan beban kebutuhan masyarakat, khususnya
pendidikan tingkat dasar dan pendidikan lanjutan tingkat pertama,
perlu diupayakan langkah-langkah untuk tidak mengganti buku
pelajaran setiap tahun, dan dibudayakan Gerakan Wakaf Buku.
Orientasi dari konsepsi ini adalah terbentuknya karakter anak didik
nu bisa ngajaga panon ku awasna, ngajaga ceuli ku dengena,
ngajaga letah ku ucapna, ngajaga hate ku ikhlasna.
(5) Membangun sinergitas akademisi dan birokrasi, dalam menyusun
kerangka dasar pembangunan Kabupaten Purwakarta, dari mulai
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
pembangunan, agar kualitas dan kuantitas pembangunan dapat
terukur, terencana dan terarah, yang pada akhirnya dapat dicapai
kondisi subur di lembur, bagja di kota.
(6) Di bidang ekonomi, optimalisasi potensi ekonomi kerakyatan perlu
ditingkatkan, yaitu melalui ketauladanan untuk mencintai berbagai
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 22
produk rakyat, baik yang sudah tersentuh oleh pemerintah
maupun yang belum tersentuh oleh pemerintah, sebagai potensi
unggulan daerah.
(7) Perlu ditingkatkannya perlindungan terhadap keutuhan lingkungan
baik hulu maupun hilir, dengan menegakan berbagai peraturan
ataupun membuat peraturan baru, untuk melindungi berbagai
areal yang menjadi kebutuhan publik secara luas. Seperti:
perlindungan hutan, perlindungan sumber mata air, perlindungan
areal persawahan, dan perlindungan daerah aliran sungai. Hal ini
sebagai bagian dalam menjaga ketahanan ekonomi masyarakat
dan ketahanan kesehatan masyarakat serta kehidupan sosial
lainnya yang merupakan upaya penciptaan simbiosis mutualisme
antara manusia dan alam lingkungannya. Dengan prinsip filosofi:
heug urang teundeun di handeuleum sieum, geusan sampeureun,
cag urang tunda di hanjuang siang, geusan alaeun.
(8) Penguatan basis pertanian organik, dengan mewujudkan integrasi
potensi pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan
pariwisata yang disebut gerakan balik ka lembur, serta
membangun kekuatan lumbung pedesaan melalui penguatan
jaringan ketahanan pangan desa, sebagai bagian dari menjaga
ketahanan pangan masyarakat. Dengan prinsip mewujudkan
tatanan ekonomi rakyat, bru di juru, bro di panto, ngalayah di
tengah imah, rea ketan, rea keton, buncir leuit, loba duit. Di
hareup undeureun, di tukang alaeun, di pipir petikeun, di kolong
aya si jambrong, na parango aya si jago.
(9) Membangun kekuatan teknologi tepat guna, dengan
mengembangkan sumber energi alam seperti: air, matahari, angin,
sampah dan limbah ternak. Sehingga kebutuhan energi
masyarakat dapat terlayani dengan biaya murah berdasarkan
potensi yang dimiliki oleh alam dan lingkungannya. Hal tersebut
guna menghindarkan kita dari situasi: kawung mabur carulukna,
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 23
samak leungiteun pandana, ciamis tinggal paitna, ciherang tinggal
kiruhna, resi leungiteun ajina, pandita ilang komara, kaduruk hawa
napsuna, bangkong di kongkorong kujang, ka cai mawa cameti.
(10) Mengembangkan jaringan jalan, arsitektur rumah, penataan
perkantoran serta sarana dan prasarana lainnya yang berbasis
nilai-nilai kearifan lokal dan berorientasi pada semangat
perubahan dan kompetisi global. Sehingga kita tidak kehilangan
jati-diri dan orientasi masa depan sebagai masyarakat yang
beradab, Karaton manjing dangiang, Galudra ajeg wiwaha, Jatayu
tinemu semu, Sagara bareng jeung seah.
(11) Mengembangkan struktur pemerintahan yang efektif, yang
berorientasi kepada kepuasan pelayanan publik dan
mengembangkan potensi kewirausahaan birokrasi yang
berorientasi kemakmuran rakyat. Sehingga, terbangun tatanan
birokrasi landung kandungan, laer aisan, leuleus jeujeur liat tali,
hade congcot, gede bacot, someah hade ka semah.
(12) Membangun kekuatan hukum yang memberikan perlindungan
menyeluruh terhadap masyarakat dan lingkungannya yang
berorientasi pada produk hukum yang cerdas terhadap perubahan
dan berkembang sesuai dengan nalar dan lingkungan masyarakat
dan alamnya, dengan filosofi: ciri sa bumi, cara sa desa, jawadah
tutung biritna, lain tepak, sejen igel.
(13) Di bidang investasi, perlu dibukanya areal zona industri maupun
kawasan industri yang dikuasai oleh pemerintah daerah sebagai
bagian dari kemudahan investor, dan simbiosis investasi antara
negara dengan pelaku usaha. Rancang bangun ini merupakan
bagian dalam membangun hubungan perubahan sosialisme-
kapitalisme, atau disebut dengan istilah bumi manjing ka langitna,
ti langit seah hujana, lembur subur, kota bagja, masjid jeung diri
ngahiji, harta geus ngawujud harti, hukum geus ngawujud adil,
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 24
nyanding pamingpin ka rakyat, pandita ajeg wiwaha, ucap jeung
langkah sarua, pitutur ngawangun subur, ayat ngawujud ka adab.
(14) Di bidang transportasi darat dan air, perlu dioptimalkannya
berbagai sarana transportasi darat dan air yang mendekatkan
hubungan antar-daerah. Hal tersebut didasarkan atas Filosofi
Sunda: nu jauh urang deukeutkeun, geus deukeut urang
layeutkeun, geus layeut urang paheutkeun, geus paheut urang
silih wangikeun. Dengan tujuan meningkatkan kualitas
kesejahteraan rakyat yang disertai dengan perlindungan hukum
terhadap aset masyarakat. Pola hubungan yang dibangun dalam
konteks pembangunan sarana transportasi darat adalah pola
simbiosis antar pemerintah, masyarakat dan dunia usaha sejak
pembangunan sampai pemeliharaan, dengan prinsip sareundeuk
sa igel, sa bobot sa pihanean, ka cai jadi sa leuwi, ka darat jadi sa
logak.
(15) Perlu dibangunnya sarana pelayanan pengobatan masyarakat
berupa Puskesmas yang memadai di seluruh kecamatan, untuk
mendekatkan fungsi pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.
Pola hubungan yang dibangun adalah pola kemitraan yang
terstruktur berdasarkan kualitas ekonomi rakyat untuk
membangun dan mengintegrasikan hubungan timbal balik (feed-
back) antara ekonomi atas, menengah dan bawah. Prinsip dasar
dalam menjaga kesehatan masyarakat yaitu pait getih pahang
tulang, jauh tinu balai, parek kana rejeki, ginulur karahayuan,
ginanjar kawilujengan.
(16) Mengembalikan kewibawaan Danau Cirata dan Jatiluhur sebagai
sumber kehidupan masyarakat, menjaga kualitas airnya, menjaga
kualitas lingkungannya, agar Danau Cirata dan Jatiluhur terjaga
dari berbagai bentuk ambisi kepentingan ekonomi, yang pada
akhirnya dapat menghancurkan sistem nilai hayati dan nabati yang
dimiliki oleh Danau Cirata dan Jatiluhur. Karena pada hakikatnya,
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 25
Danau Cirata dan Jatiluhur merupakan cermin watak peradaban
masyarakat Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya,
keanggunan gunung, kejernihan air harus senantiasa terpelihara
sepanjang masa. Dengan prinsip caina herang, laukna beunang,
listrikna caang, sawahna ngemplang, nu ulin senang.
(17) Dalam mewujudkan otonomi desa, sudah saatnya desa menjadi
sentral pembangunan. Hal ini dilakukan melalui penguatan
otonomi kultural dan struktural masyarakat perdesaan, serta
desentralisasi pembangunan desa dan desentralisasi pengelolaan
anggaran perimbangan desa, yang mencerminkan semangat
keadilan, atau gemah ripah, repeh rapih, sugih mukti lemah cai,
wibawa karta raharja.
C. Prioritas Daerah
Dengan memperhatikan permasalahan dan isu strategis daerah,
penyusunan prioritas pembangunan perlu dilakukan mengingat upaya
mengatasi permasalahan pembangunan daerah berdasarkan masing-masing
isu strategis tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya antara lain karena
kendala keterbatasan anggaran pembangunan, waktu dan sumberdaya
manusia. Untuk itu prioritas pembangunan harus merupakan upaya terpilih
yang diproyeksikan dapat mengatasi permasalahan pada masing-masing isu
secara optimal pada tahun 2012.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Purwakarta Nomor 4 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Pelaksanaan Musrenbang Daerah bahwa rencana
pembangunan daerah diawali dengan pelaksanaan musrenbang desa,
kecamatan dan kabupaten, yang hasilnya dituangkan dalam Dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang tentunya mengacu kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Purwakarta tahun 2008-2013.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 26
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka prioritas
pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun 2012 sebagaimana terdapat
dalam dokumen RKPD Kabupaten Purwakarta tahun 2012, adalah sebagai
berikut :
1. Penuntasan Krisis Air Bersih di Wilayah Perdesaan.
2. Pengembangan Listrik Pedesaan Bagi KK Miskin.
3. Perbaikan Infrastruktur Transportasi Darat dan Peningkatan Kualitas
Jalan.
4. Optimalisasi Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Khususnya di Sektor
Pendidikan, Kesehatan dan Kependudukan.
Dalam rangka mengimplementasikan Prioritas Pembangunan Daerah
Kabupaten Purwakarta tahun 2012 maka dapat diaktualisasikan ke dalam
program-program baik dalam urusan wajib dan urusan pilihan yang telah
ditetapkan sebagai berikut :
1. Program Setiap OPD
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
2. Urusan Wajib
Pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Purwakarta tahun
2012 berdasarkan Urusan Wajib terdiri dari berbagai program, adalah
sebagai berikut:
a. Pendidikan
1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
2) Program Pendidikan Menengah;
3) Program Pendidikan Non Formal;
4) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 27
5) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
b. Kesehatan
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
2) Program Pengawasan Obat dan Makanan;
3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
6) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
7) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
8) Program Pengembangan Mutu Pelayanan Kesehatan;
9) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;
10) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
11) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
12) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas / Pustu dan Jaringannya;
13) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru /
Rumah Sakit Mata;
14) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit /
Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit
MataProgram Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi.
c. Pekerjaan Umum
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2) Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
3) Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan;
4) Program Inspeksi Jalan dan Jembatan;
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;
6) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya;
7) Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong;
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 28
8) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah.
d. Perumahan
1) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;
2) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum;
3) Program Pengembangan Perumahan;
4) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran.
e. Penataan Ruang
1) Program Penataan Bangunan dan Lingkungan;
2) Program Perencanaan Tata Ruang;
3) Program Pemanfaatan Ruang;
4) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
f. Perencanaan Pembangunan
1) Program Pengembangan Data/Informasi;
2) Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
3) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;
4) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
5) Program Perencanaan Sosial Budaya;
6) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya
Alam.
g. Perhubungan
1) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
2) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
Bermotor;
3) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
4) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas;
5) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 29
h. Lingkungan Hidup
1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup;
2) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
5) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
i. Kependudukan dan Catatan Sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan.
j. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan;
2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak.
k. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1) Program Keluarga Berencana;
2) Program Layanan Kontrasepsi;
3) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri.
l. Sosial
1) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
2) Program Pembinaan Anak Terlantar;
3) Program Pembinaan Panti Asuhan dan Panti Jompo;
4) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya;
5) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
6) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma;
7) Program Pembinaan Penyandang Penyakit Sosial.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 30
m. Ketenagakerjaan
1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
n. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif;
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah;
3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah;
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
o. Penanaman Modal
1) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan;
2) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
3) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
p. Kebudayaan
1) Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
3) Program Pengembangan Nilai Budaya.
q. Kepemudaan dan Olah Raga
1) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan;
2) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda;
3) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga;
4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga.
r. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 31
2) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal;
3) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
(PEKAT);
4) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
5) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban
Bencana Alam;
6) Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban
dan Keamanan;
7) Program Pendidikan Politik Masyarakat.
s. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
1) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan;
2) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten / Kota;
3) Program Pendidikan Kedinasan;
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan;
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
6) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan;
7) Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur;
8) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah;
9) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Secara Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH;
10) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan;
11) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah;
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 32
12) Program Koordinasi Implementasi Pembangunan Ekonomi
Daerah;
13) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
t. Ketahanan Pangan
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan;
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan.
u. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;
2) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam
Membangun Desa;
3) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan;
4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.
v. Kearsipan
1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;
2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip
Daerah;
3) Program Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana
Kearsipan.
w. Komunikasi dan Informatika
1) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;
2) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa;
3) Program Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi.
x. Perpustakaan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan.
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 33
3. Urusan Pilihan
a. Pertanian
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian /
Perkebunan;
3) Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan;
4) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan;
5) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan
Perkebunan;
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan;
10) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
b. Kehutanan
1) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan;
2) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
c. Energi dan Sumberdaya Mineral
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;
2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang
Berpotensi Merusak Lingkungan;
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan;
4) Program Inventarisasi dan Survey Pemanfaatan Bahan
Tambang, Air Bawah Tanah dan Energi;
5) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Mineral, Air
Tanah dan Panas Bumi;
6) Program Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Geologi.
d. Pariwisata
1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
LKPJ Bupati Purwakarta Tahun 2012
II - 34
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Obyek Wisata.
e. Kelautan dan Perikanan
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap;
3) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau
dan Air Tawar.
f. Perdagangan
1) Program Penataan Infrastruktur Perdagangan dan Usaha Serta
Lembaga Perdagangan;
2) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan;
3) Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri;
4) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;
5) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan.
g. Industri
1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri;
3) Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial;
4) Program Penataan Struktur Industri;
5) Program Pengendalian Pencemaran Limbah Industri.
h. Ketransmigrasian
Program Transmigrasi Regional.