07 08 09 10 Kontrasepsi Keadaan Khusus CTU 11
-
Upload
fachryh-konduwes -
Category
Documents
-
view
209 -
download
5
Transcript of 07 08 09 10 Kontrasepsi Keadaan Khusus CTU 11
KONTRASEPSI UNTUK PERIODE KHUSUS
PASCAPERSALINAN PASCAKEGUGURAN DARURAT
Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU)
Empat Pilar Safe Motherhood
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Asuhan Maternal Dasar
SAFE MOTHERHOOD
KB AsuhanAntenatal
PersalinanBersih dan
aman
Asuhan obstetri esensial
6
Konsep Kerangka Acuan tentang Analisis Determinan Mortalitas dan Morbiditas Maternal
Determinan Antara
KeluaranDeterminan Jauh
Status Kesehatan
Faktor Sosioekonomi dan kultural
Faktor yang tak diketahui/diluar perkiraan
Kematian/Cacat
Komplikasi
Akses ke Pelayanan Kesehatan
Kehamilan
Perilaku Petugas/Utilisasi Fasilitasehatan
Status Reproduksi
4
Alur KelangsunganHidup Ibu dan BBL
Kontrasepsi& Gizi
Tidak adakomplikasi
Wanita usia reproduktif
Tidak adakehamilan
Angka kelangsunganhidup yang rendah
Komplikasi pada ibu dan bayi
baru lahir
Angka kelangsungan hidup tinggi
Abortus spontanatau tidak aman
Kehamilan• Asuhan BBL• Asuhan
Masa Nifas
Asuhan pasca keguguran
• Persiapan Kelahiran• Asuhan Antenatal Terarah• Persalinan Bersih dan Aman
• Persiapan kegawat daruratan
• Pengenalan yang tepat waktu
• Tindakan yang cepat• Penatalaksanaan yang
tepat
TEMPAT PELAYANAN
KELENGKAPANALAT
KONTRASEPSI
PENGETAHUANDAN KESADARAN
KLIEN
KEMAMPUAN KONSELINGPETUGAS
Latar Belakang Dalam situasi tertentu klien
membutuhkan pelayanan kontrasepsi yang sesuai dan dapat segera menyelesaikan kebutuhan atau masalah reproduksinya saat itu.
Kondisi emosional, medik, dan kesesuaian jenis kontrasepsi membuat petugas kesehatan pula segera mempertimbangkan berbagai faktor dan rasional untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut
Kontrasepsi Pascapersalinan
Dianjurkan untuk menggunakan Metode Laktasi Amenore (ASI Eksklusif).
Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk menggunakan suatu alat kontrasepsi.
Kontrasepsi terpilih seharusnya tidak mempengaruhi kualitas dan jumlah ASI atau mengganggu kesehatan bayi.
Infertilitas pascapersalinan Kesuburan akan kembali dalam waktu 6
minggu pada klien yang tidak menyusukan.
Klien yang menyusukan bayinya mempunyai masa tidak subur yang lebih lama tetapi kembalinya kesuburan tidak dapat ditentukan secara akurat
ASI Eksklusif merupakan jenis kontrasepsi yang cukup efektif (efektifitasnya 98%) jika klien belum mendapat haid, masih dalam 6 bulan pascapersalinan
Menentukan Kontrasepsi
Pascapersalinan
Pastikan bahwa klien menyusukan bayinya atau tidak
Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai
Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah, produksi ASI dan tumbuh kembang bayi bila klien menggunakan kontrasepsi
Periode Pascakeguguran Kenali kebutuhan reproduksi klien (konseling
APK) dan bantu untuk memilih kontrasepsi yang sesuai
Informasikan berbagai jenis kontrasepsi efektif, metode alamiah tak sesuai untuk pascakeguguran
Perlu jaminan ketersediaan pasokan kontrasepsi
Pastikan jenis pelayanan KB yang dapat diberikan dan sediakan akses bagi pelayanan kesehatan reproduksi lanjutan.
Hindarkan risiko IMS dan ingatkan segera pulihnya kesuburan pascakeguguran
Kontrasepsi Pascakeguguran
Unmet need/tidak menggunakan/kegagalan
Kehamilan Diluar Rencana
APK
Abortus Tak Aman
Tak ada akses/peluang ke Pelayanan Abortus yang Aman
Informasi Penting untuk Kontrasepsi
Jelaskan bahwa ovulasi dapat terjadi 11 hari pascaevakuasi sisa konsepsi
Klien dapat hamil sebelum haid berikutnya datang.
Terdapat banyak pilihan metode kontrasepsi yang sesuai dan aman
Lokasi tempat pelayanan kontrasepsi yang dapat memenuhi keinginan klien dan sesuai dengan kondisi kesehatan klien
Jenis kontrasepsi Kontrasepsi pascakeguguran
trimester I sama dengan yang dianjurkan untuk masa interval.
Kontrasepsi pascakeguguran trimester II sama dengan kontrasepsi pascapersalinan.
Lihat halaman U 51-52
Perhatikan!
Bila jelas ditemukan tanda-tanda infeksi atau dugaan abortus tak aman, atasi dulu infeksi yang terjadi dan perbaiki kondisi medik klien
Penggunaan metode AKDR /Tubektomi sebaiknya ditunda hingga kondisi membaik (3 bulan setelah evakuasi sisa konsepsi)
Dapat menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, progestin atau barier/spermisida
Trauma dan Laserasi Jalan Lahir
Pada kondisi tersebut diatas maka:
AKDR, diafragma, spermisida, dan tubektomi belum dapat digunakan hingga kondisinya teratasi dengan baik
Dapat digunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, progestin atau kondom
Pasien Pascaperdarahan
Konsentrasi Hb < 7gr%, maka:
Tunda penggunaan implan, suntik, AKDR dan tubektomi.
Dapat menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, AKDR dan spermisida
Kontrasepsi Darurat Jenis kontrasepsi yang diberikan setelah
terjadi sanggama tanpa pelindungan kontrasepsi apapun
Disebut juga sebagai kontrasepsi pascasanggama (morning after pill )
Keberhasilannya sangat ditentukan oleh selang waktu antara sanggama dengan pemberian kontrasepsi
Jenis dan cara pemberian
Insersi AKDR dalam 3-5 hari pascasanggama
Cukup satu kali pemasangan dan dapat diteruskan apabila diinginkan
Dapat dipilih dari jenis T Cu380A, Multiload, Nova-T, dan sebagainya
Pil kombinasi
Microgynon 50, ovral, neogynon,nordiol dan eugynon.
Diberikan dalam jangka waktu 3 hari pascasanggama
Dosis pertama adalah 2 tablet yang diulangi dengan dosis ke dua (2 tablet) 12 jam kemudian
Pil kombinasi
Microgynon 30, mikrodiol atau nordette.
Diberikan dalam jarak waktu 3 hari pascasanggama
Dosis pertama adalah 4 tablet yang diulangi dengan dosis kedua (4 tablet) 12 jam kemudian
KOK(30 - 33µg
EE)
Minum 4 tablet
Minum 4
tablet
12 jam kemudian
Progestin
Postinor 1 X 2 atau 2 x 1 tablet Diberikan dalam jangka
waktu 3 hari pascasanggama.
Dosis pertama satu tablet kemudian diulangi dosis kedua (1 tablet) 12 jam kemudian.
Estrogen
Lynoral 2,5mg (2x1 tablet) dalam jangka waktu 3 hari pascasanggama selama 5 hari.
atau Premarin 10mg (2 x sehari), 5
hari Progynova 10mg (2 X sehari), 5
hari
Bahan lain:
Mifepristone, RU-486 , 1 x 600mg dalam waktu 3 hari pascasanggama.
Danazol (danocrine) 2 x 4 tablet
Dalam jangka waktu 3 hari pascasanggama, 4 tablet dosis pertama dan dosis kedua (4 tablet) 12 jam kemudian.
AKDR
Cukup efektif apabila digunakan dengan benar dan dalam selang waktu yang sesuai (kehamilan yang terjadi dibawah 3%)
AKDR dapat tetap digunakan apabila klien ingin meneruskannya sebagai kontrasepsi jangka panjang
Keterbatasan Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan
dalam 72 jam pascasanggama.
Pil kombinasi sering menimbulkan efek samping yang mengganggu seperti misalnya nausea, muntah, tegang dan nyeri payudara
AKDR hanya efektif jika dipasang tidak lebih dari 7 hari pascasanggama tanpa kontrasepsi
AKDR harus dipasang oleh tenaga terlatih dan tidak dianjurkan pada klien risiko tinggi IMS/ISR
Pengguna kontrasepsi darurat
Pasangan yang tak ingin hamil tetapi melakukan sanggama tanpa dilindungi oleh salah satu metode kontrasepsi
Masih dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain apabila sedang menggunakan kontrasepsi tetapi cara penggunaannya tidak sesuai/benar
Pencegahan kehamilan pada kasus perkosaan
Belum ingin hamil tetapi juga belum mendapat akses atau menggunakan kontrasepsi
Efek samping
Mual atau muntah dan apabila ini terjadi dalam 2 jam pertama minum pil maka perlu diberikan dosis ulangan.
Perdarahan atau spotting pada 8% pengguna pil kombinasi dan sekitar 50% mendapat haid tepat waktu atau bahkan lebih awal.